Manual Tahap D Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

Seri Manual
Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan

Tahap D

Penyusunan Rencana Tindak
Sanitasi

l

2010

Seri Manual
Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan

Tahap D

Penyusunan Rencana Tindak
Sanitasi

2010


ii

Dokumen ini disusun oleh Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP), yang merupakan subprogram dari Water
and Sanitation Program (WASAP), sebuah Trust Fund yang didanai oleh Pemerintah Belanda dan dikelola oleh Bank Dunia. ISSDP
didanai oleh Pemerintah Belanda bersama Pemerintah Swedia, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia, dengan Bappenas
sebagai koordinator Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS), bekerja sama dengan Water and Sanitation Program - East Asia
and the Pacific (WSP-EAP).
DHV B.V. bekerjasama dengan PT Mitra Lingkungan Dutaconsult (MLD), IRC International Water and Sanitation Centre, PT Arkonin
Engineering, PEM Consult, dan Yayasan Indonesia Sejahtera telah memberikan beragam bantuan teknis dalam pelaksanaan
ISSDP.
This document was prepared by the Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP), a sub-program of the Water
and Sanitation Program (WASAP), a Dutch funded Trust Fund administered by the World Bank. ISSDP is co-funded by the
Governments of the Netherlands and Sweden, and implemented by the Government of Indonesia, with Bappenas as lead
agency of the Technical Team for Sanitation Development (‘TTPS’), together with the World Bank’s Water and Sanitation Program
- East Asia and the Pacific (WSP-EAP).
DHV B.V. in association with PT Mitra Lingkungan Dutaconsult (MLD), IRC International Water and Sanitation Centre, PT Arkonin
Engineering, PEM Consult, and Yayasan Indonesia Sejahtera has provided a range of technical services to implement ISSDP.

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi


iii

Pengantar
Sesuai UU 32/2004, sektor sanitasi menjadi urusan wajib Pemerintah Kabupaten/Kota. Hal ini menimbulkan kebutuhan
untuk meningkatkan kapasitas staf Pemerintah Kabupaten/Kota agar mampu membuat peta kondisi sanitasi, merancang
kebutuhannya, implementasi, operasi dan pemeliharaan, serta monitoring dan evaluasi. Untuk menjawab kebutuhan
tersebut, maka disusunlah Buku Manual berdasarkan pengalaman yang diperoleh di Kota Blitar, Surakarta, Banjarmasin,
Denpasar, Payakumbuh, Jambi, Tegal, Pekalongan, Batu, Kediri, Padang dan Bukittinggi. Buku Manual ini dimaksudkan
sebagai pegangan bagi Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi dalam pembangunan sanitasi di kota dan kawasan perkotaan.
Terutama dengan memerhatikan empat ciri pendekatan yang dikembangkan, yaitu: a) dilakukan oleh Pokja Sanitasi
Kota sendiri secara terintegrasi; b) skala kota; c) top-down meets bottom-up; dan d) didasarkan bukti material (evidencebased).
Buku manual ini terdiri dari lima Modul, yang secara berurutan adalah sebagai berikut:
Buku Manual Tahap A merupakan panduan terhadap tahapan proses yang dilakukan untuk bisa menghasilkan rencana
strategi sanitasi perkotaan. Tahap A merupakan tahapan advokasi untuk memperoleh komitmen Pemerintah Daerah
terhadap pembangunan sanitasi dalam bentuk pendanaan dan sumber daya pendukung lainnya, termasuk dibentuknya
Pokja Sanitasi Kota.
Buku Manual Tahap B berisi petunjuk penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota yang berisi penilaian dan pemetaan sanitasi
kota. Kegiatan ini penting karena menjadi basis untuk penyusunan Strategi Sanitasi Kota. Melihat pada kenyataan bahwa
secara umum database sanitasi di perkotaan masih sangat lemah, dalam manual ini dikembangkan beberapa cara untuk

memperoleh informasi mendalam baik menyangkut aspek teknis maupun non-teknis.
Buku Manual Tahap C memberikan langkah-langkah logis untuk menyusun Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang juga
disiapkan berdasarkan pengalaman di kota-kota mitra ISSDP dan dilakukan peningkatan dan penyesuaian.
Buku Manual Tahap D memberikan arahan untuk menyusun Rencana Tindak Sanitasi berdasarkan daftar panjang yang
sudah disusun pada tahap C. Di tahap ini dibutuhkan komunikasi yang efektif antara Pokja Sanitasi Kota dengan Tim
Anggaran Pemerintah Daerah, Panitia Anggaran DPRD, Pokja Sanitasi Provinsi dan TTPS guna memastikan ketersediaan
sumber dana pembangunan sanitasi.
Buku Manual Tahap E merupakan tahap terakhir panduan proses penyusunan SSK yang disusun untuk memandu Pokja
Sanitasi Kota pada saat melaksanakan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SSK. Kegiatan pemantauan dan
evaluasi ini berkaitan dengan tiga pokok pikir, yaitu: capaian pelaksanaan kegiatan, capaian strategis dan perencanaan,
serta pengambilan keputusan.
Dengan adanya manual ini, Pokja Sanitasi Kota, yang difasilitasi Fasilitator Kota, akan memperoleh petunjuk yang jelas
untuk menyiapkan berbagai produk terkait dengan penyusunan SSK melalui proses yang menjamin terbentuknya rasa
memiliki pada produk yang dihasilkan.
Mudah-mudahan dengan diterbitkannya Buku Manual ini, Pemerintah Kabupaten/Kota melalui kinerja Pokjanya mampu
meningkatkan kualitas layanan sanitasi sehingga dapat memenuhi upaya pencapaian target pembangunan sanitasi,
khususnya pencapaian target Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman dan Millennium
Development Goals (MDGs).
Ketua Pokja TTPS
Bidang Teknis


Ketua Tim Teknis Pembangunan Sanitasi
(TTPS)

Susmono
Direktur Penyehatan Lingkungan Permukiman
Ditjen Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum

Bud Hidayat
Direktur Permukiman dan Perumahan
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(BAPPENAS)

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

iv

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi


v

Daftar Isi
Kata Pengantar

...........................................................................................................................................................................................................iii

Daftar isi

...........................................................................................................................................................................................................v

Pendahuluan – Tahap D Rencana Tindak Sanitasi ..................................................................................................................................1
Diagram Alir Penyusunan – Rencana Tindak Sanitasi ..........................................................................................................................................3

Modul ...................................... .......................................................................................................................................................................................................5
D-01
D-02
D-03
D-04
D-05

D-06
D-07
D-08
D-09
D-10

Kaji Informasi Terkait ........................... ....................................................................................................................................................................7
Periksa dan Tentukan: Keterkaitan Antara Setiap Program dan Kegiatan ..............................................................................11
Susun (Ulang) dan Tentukan: Program dan kegiatan dalam kerangka waktu pelaksanaan .. ....................................15
Identifikasi: Sumber pendanaan yang dapat dimanfaatkan ..........................................................................................................21
Penyiapan Rencana Tindak Sanitasi ...............................................................................................................................................................25
Pertemuan Konsultasi dengan Kepala SKPD . ..........................................................................................................................................29
Audiensi dan Lobi ke Walikota dan DPRD setempat ..........................................................................................................................33
Penyelesaian Rencana Tindak Sanitasi .........................................................................................................................................................37
Diskusi Lanjutan dengan Pemilik Sumber Dana Alternatif...............................................................................................................41
Penyiapan Proposal Program dan Kegiatan .............................................................................................................................................43

Lampiran ........................... ..........................................................................................................................................................................................................47
Lampiran D-02_01
Lampiran D-02_02

Lampiran D-02_03
Lampiran D-02_04
Lampiran D-04_01
Lampiran D-04_02
Lampiran D-04_03
Lampiran D-04_04
Lampiran D-04_05
Lampiran D-05_03
Lampiran D-05_04

Ilustrasi daftar program dan kegiatan – Langkah 1 .........................................................................................49
Ilustrasi daftar program dan kegiatan – Langkah 2 .........................................................................................52
Ilustrasi daftar program dan kegiatan – Langkah 3 .........................................................................................53
Ilustrasi daftar program dan kegiatan – Langkah 4 .........................................................................................55
Diagram Sistem Sanitasi: Air Limbah – Segmentasi Kegiatan (On-Site System) ............................57
Diagram Sistem Sanitasi: Air Limbah – Segmentasi Kegiatan (Off- site System)............................59
Diagram Sistem Sanitasi: Air Limbah – Diagram Sistem Sanitasi: Segmentasi Kegiatan...........
Persampahan............................................................................................................................................................................61
Tinjauan Sumber Dana Alternatif (1) .........................................................................................................................63
Tinjauan Sumber Dana Alternatif (2) .........................................................................................................................77

Tabel Penyiapan Rencana Tindak .................................................................................................................................87
Contoh Program Digest .....................................................................................................................................................93

Colophon .....................................................................................................................................................................................................................................97

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

vi

pendahuluan | Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

pendahuluan | Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

vii

Daftar Singkatan
3R
AMPL

APBD
APBN
B3
Bappeda
BAPPERMAS
BLH
BOD
CDM
CF
CSR
DED
Diskes
Diskom
DPRD
DSS
EHRA
HAM
IADB
IPAL
IPLT

KLH
KUA
LSM
MCK
MDGs
MPA
NSPK
PAHO
PDAM
PHBS
PMTAS
Pokja
PPAS
PSO
PU
RAPBD
RDTR
RDTRK
Renstra
RKA

RKPD
RPIJM

: Reduce, Reuse and Recycle
: Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
: Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
: Bahan Berbahaya dan Beracun
: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
: Badan Pemberdayaan Masyarakat
: Badan Lingkungan Hidup
: Biochemical Oxygen Demand
: Clean Development Mechanisme
: City Facilitator
: Corporate Social Responsibility
: Detailed Engineering Design
: Dinas Kesehatan
: Dinas Komunikasi
: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
: Diagram Sistem Sanitasi
: Environment and Health Risk Assessment
: Hak Asasi Manusia
: Inter-American Development Bank
: Instalasi Pengolahan Air Limbah
: Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
: Kementerian Lingkungan Hidup
: Kebijakan Umum Anggaran
: Lembaga Swadaya Masyarakat
: Mandi, Cuci dan Kakus
: Millennium Development Goals
: Methodology for Participatory Assessment
: Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria
: Pan American Health Organization
: Perusahaan Daerah Air Minum
: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
: Program Makanan Tambahan Anak Sekolah
: Kelompok Kerja
: Prioritas Plafon Anggaran Sementara
: Public Service Obligation
: Pekerjaan Umum
: Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
: Rencana Detail Tata Ruang
: Rencana Detail Tata Ruang Kota
: Rencana Strategis
: Rencana Kerja Anggaran
: Rencana Kerja Pemerintah Daerah
: Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

viii

RPJM
RT
RW
SK
SKPD
SMA
SMART
SPM
SSK
Sub-DAS
SWOT
TAPD
TK
TPA
TPS
TPST
TTPS
UKS
USAID
UU

pendahuluan | Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

: Rencana Pembangunan Jangka Menengah
: Rukun Tetangga
: Rukun Warga
: Surat Keputusan
: Satuan Kerja Perangkat Daerah
: Sekolah Menengah Atas
: Specific, Measurable, Attainable, Realistic and Time-bound
: Standar Pelayanan Minimum
: Strategi Sanitasi Kota
: Sub-Daerah Aliran Sungai
: Strength Weakness Opportunity Threat
: Tim Anggaran Pemerintah Daerah
: Taman Kanak-kanak
: Tempat Pemrosesan Akhir
: Tempat Penampungan Sementara
: Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
: Tim Teknis Pembangunan Sanitasi
: Unit Koperasi Sekolah
: United States Agency for International Development
: Undang-Undang

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

pendahuluan | Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

1

pendahuluan - Tahap d

Rencana Tindak Sanitasi

Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi Kota merupakan bagian keempat dari rangkaian proses pelaksanaan
Pembangunan Sanitasi Kota yang terdiri dari lima tahapan yakni:

Tahap A:
Pengenalan Program dan Pembentukan Pokja Sanitasi Kota
Tahap B:
Penilaian dan Pemetaan Situasi Sanitasi Kota (Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota)
Tahap C:
Penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK)
Tahap D:
Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi
Tahap E:
Pemantauan dan Evaluasi

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

2

pendahuluan | Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

Setelah daftar panjang kegiatan sanitasi disiapkan pada saat penyusunan Strategi Sanitasi Kota (Tahap-C),
selanjutnya perlu disusun Rencana Tindak Sanitasi Kota yang mempunyai skala waktu jangka menengah dan
yang kemudian dirinci menjadi rencana tindak untuk tahun selanjutnya.
Sebagaimana panduan penyusunan Strategi Sanitasi Kota, panduan Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi ini
disusun berdasarkan berbagai pengalaman yang ada selama ini, baik dari program ISSDP maupun dari program
lain (SDC), yang menggunakan pendekatan mirip ISSDP dan dilakukan di Kota Banda Aceh.
Panduan ini pun menekankan terjadinya proses interaktif di antaranya Pokja Sanitasi Kota agar terjadi proses
pengembangan kapasitas internal. Tetapi selain itu proses ini dimaksudkan juga agar Pokja Sanitasi Kota memiliki
rasa memiliki terhadap apa yang sudah disusunnya secara bersama-sama. Oleh karenanya, banyak bagian dari
panduan ini hanya memberikan arahan secara garis besar dan selanjutnya perlu dikembangkan sendiri oleh Pokja
Sanitasi Kota bersangkutan. Bila di beberapa bagian penulisannya dilakukan secara rinci dan langkah demi langkah,
hal ini dimaksudkan agar tidak ada langkah yang terlewatkan dalam menyusun Rencana Tindak Sanitasi. Tetapi
bagi Pokja Sanitasi Kota yang sudah terbiasa menyiapkan kegiatan, panduan yang dituliskan mungkin dirasakan
terlampau berkepanjangan. Hanya saja perbedaannya adalah bahwa dalam penyusunan Rencana Tindak Sanitasi
kali ini tidak hanya dilakukan oleh seseorang, atau beberapa orang dari SKPD tertentu, tetapi oleh beberapa orang
dari SKPD yang berlainan. Nampaknya memang sederhana tetapi berdasarkan pengalaman sebelumnya hal
tersebut tidak serta merta dapat dilakukan bersama oleh anggota Pokja Sanitasi Kota yang berasal dari berbagai
SKPD.
Pada saat manual ini disusun, timbul pertanyaan dari beberapa rekan apakah Rencana Tindak Sanitasi merupakan
bagian dari SSK atau mungkin sebagai lampiran SSK. Pertanyaan tersebut timbul sebab agak susah menarik garis
tegas antara SSK dengan Rencana Tindak Sanitasi, terutama yang menyangkut penyusunan program dan kegiatan.
Untuk sementara kedua hal ini dipisahkan, tetapi apabila nantinya diperoleh pengalaman dari lapangan, maka
diharapkan pengalaman tersebut dapat dijadikan umpan balik untuk perbaikan manual ini.
Satu hal yang ditekankan dalam manual ini adalah bahwa dalam menyusun Rencana Tindak Sanitasi Kota,
keberadaan Rencana Strategis SKPD tidak dapat diabaikan. Bahkan, Rencana Strategis Kota yang disusun
berdasarkan SSK harus dapat dikorelasikan dan sejalan, kalau belum bisa mendukung, Rencana Strategis SKPD
tersebut. Dengan demikian, Rencana Tindak Sanitasi akan mendapatkan dukungan dalam hal pendanaan dari
SKPD terkait (sebab mendukung Rencana Strategis SKPD). Hal ini umumnya berlaku bagi kota yang menyusun SSK
pada saat di tengah-tengah masa jabatan seorang Walikota. Berbeda bilamana SSK dan Rencana Tindak Sanitasi
ini disusun pada saat seorang Walikota baru terpilih di mana SSK dan Rencana Tindak Sanitasi dapat menjadi
masukan bagi penyusunan Rencana Strategis SKPD.
Beberapa hal masih perlu dikembangkan lebih lanjut dari manual ini. Revisi selanjutnya diharapkan sudah memuat
pengalaman di lapangan dari kota-kota ISSDP fase-2, sehingga manual ini semakin lengkap dan bermanfaat bagi
Pokja Sanitasi Kota, serta menjadi pegangan bagi seorang City Facilitator. Sebuah manual yang ‘applicable’ (mudah
diterapkan) haruslah berdasarkan pengalaman nyata, dan karena pada saat penyusunan kali ini beberapa teori dan
metode baru dikenalkan serta belum sempat dicobakan di lapangan, maka jelas manual ini masih mengandung
kekurangan.
Dari diagram yang ada, terdapat 10 langkah untuk menyusun Rencana Tindak Sanitasi sebagaimana diperlihatkan
dalam diagram terlampir.

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

pendahuluan | Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

3

Diagram Alir Penyusunan

Rencana Tindak Sanitasi
PROSES

OUTPUT/PRODUk

D-01

Kaji:





Daftar Panjang dari program dan kegiatan
Hasil pertemuan konsultasi dengan Pokja Sanitasi Provinsi & TTPS
Hasil Monitoring & Evaluasi pelaksanaan kegiatan pada TA sebelumnya
Rencana Strategis SKPD
D-02

Periksa & tentukan:
Keterkaitan antar setiap program & kegiatan untuk 3 subsektor & higiene
D-03

Susun (Ulang) & tentukan:


Program & kegiatan dalam kerangka waktu
pelaksanaan
Prioritas program & kegiatan


D-04

Masukan untuk tabel
Monev

Identifikasi:


Sumber pendanaan yang dapat dimanfaatkan

D-05

Siapkan: Draf Rencana Tindak Sanitasi
Draft Rencana Tindak
Sanitasi

D-06
Pertemuan Konsultasi dengan
masing-masing Kepala SKPD

Persetujuan & Komitmen
dari Kepala SKPD

TIDAK

Lampiran Program
Digest

YA

D-07
Lobby ke Walikota & DPRD

Persetujuan & Komitmen
dari Walikota & DPRD

Rencana Tindak
Mendesak
TIDAK

YA

D-08

Finalisasi: Rencana Tindak Sanitasi

Dokumen Rencana
Tindak Sanitasi

Siapkan: Program yang dapat didanai
D-09

(fundable programs)

Pendekatan ke pemilik dana

Proposal Spesifik

D-10

Penyiapan proposal program & kegiatan

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

4

pendahuluan | Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

pendahuluan | Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

5

Modul

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

6

pendahuluan | Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

7

Kaji
Informasi Terkait
• Daftar Panjang Program dan Kegiatan





Hasil pertemuan konsultasi dengan Pokja Sanitasi Provinsi dan Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS)
Hasil Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran sebelumnya
Rencana Strategis SKPD
Usulan Musrenbang

Hasil yang akan dicapai melalui proses ini adalah:
• Daftar program dan kegiatan dari proses penyusunan SSK,
• Hasil konsultasi dengan Pokja Sanitasi Provinsi dan Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS),
• Masukan dari hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Tahun Anggaran
sebelumnya,
• Rencana Strategis SKPD dan korelasinya dengan program dan kegiatan yang diusulkan,
• Usulan Musrenbang.
Saat penyusunan SSK, sudah disusun daftar panjang program dan kegiatan untuk ke 3 (tiga) subsektor dan higiene. Daftar
panjang tersebut difokuskan pada program jangka menengah, demi mendukung pencapaian rencana jangka panjang.
Pertemuan awal dalam proses penyusunan Rencana Tindak Sanitasi ini digunakan untuk mengkaji secara bersama daftar
program dan kegiatan yang telah disusun pada tahap penyusunan SSK dan usulan dari Musrenbang.
Pada saat penyusunan SSK, Pokja Sanitasi Kota telah melakukan konsultasi dengan Pokja Provinsi dan Tim Teknis
Pembangunan Sanitasi (TTPS) di Pemerintah Pusat. Hasil dari pertemuan tersebut perlu disampaikan kepada seluruh
anggota Pokja Sanitasi Kota agar menyiapkan prioritas program dan kegiatan berdasarkan informasi yang diperoleh.
Khusus untuk proses penyusunan Rencana Tindak Sanitasi pada tahun ke-2, perlu dikaji hasil pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pada Tahun Anggaran sebelumnya. Kemungkinan diperlukan penambahan program dan kegiatan, atau
penyesuaian target untuk pencapaian target sanitasi kota tersebut.
Program dan kegiatan sanitasi yang diusulkan perlu diperiksa korelasinya dengan Rencana Strategis masing-masing
SKPD. Sejauh memungkinkan, anggota Pokja Sanitasi Kota perlu memahami Rencana Strategis SKPD masing-masing,
sehingga kegiatan sanitasi yang diusulkan melalui SSK mendukung Rencana Strategis SKPD, atau berpeluang disisipkan
Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

D-01

modul d-01 | Kaji: Daftar Panjang Program, Hasil Pertemuan, Monev, Renstra SKPD, lainnya

sebagai bagian dari Rencana Strategis SKPD. Dengan demikian, kegiatan yang disusun akan mendapatkan dukungan dari
masing-masing SKPD.

Siapa yang melaksanakan?
Anggota Pokja Sanitasi Kota, difasilitasi oleh fasilitator (City Facilitator atau orang yang ditunjuk dari anggota Pokja Sanitasi
Kota untuk bertindak sebagai fasilitator).

Berapa lama waktu yang dibutuhkan?
Diperkirakan satu (1) kali pertemuan dalam rapat Pokja.

Ringkasan langkah-langkah pelaksanaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Paparkan daftar panjang program dan kegiatan sesuai SSK.
Paparkan usulan dari Musrenbang kelurahan.
Informasikan hasil Pertemuan Konsultasi dengan Pokja Provinsi dan Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS) Pusat.
Diskusikan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sanitasi Tahun Anggaran sebelumnya.
Korelasikan usulan progam sanitasi dengan Rencana Strategis SKPD terkait.
Buat kesimpulan dan kesepakatan.
Rekam hasil pertemuan tersebut dan bagikan.
Tugaskan beberapa anggota Pokja Sanitasi Kota membuat persiapan bagian D-02.

Korelasi dengan modul/kegiatan lainnya:
-

Referensi terkait
– Dokumen SSK
– Rencana Strategis SKPD

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

8

modul d-01 | Kaji: Daftar Panjang Program, Hasil Pertemuan, Monev, Renstra SKPD, lainnya

Langkah-langkah pelaksanaan
Langkah 1:

Paparkan program dan kegiatan sesuai yang tertera dalam dokumen SSK
Dimaksudkan untuk mengingat kembali dan mendapatkan pemahaman bersama dari seluruh anggota Pokja Sanitasi
Kota tentang program dan kegiatan yang tertera dalam dokumen SSK.

9

Paparkan:

Daftar Panjang Program &
Kegiatan

Usulan dari Musrenbang
Kelurahan

Hasil pertemuan konsultasi
dengan Pokja Sanitasi Provinsi &
TTPS

Langkah 2:

Paparkan usulan dari Musrenbang kelurahan
Mempunyai maksud yang sama dengan Langkah-1.
Langkah 3:

Informasi hasil Pertemuan Konsultasi dengan Pokja Provinsi dan Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS)
dari Pusat

Diskusikan:

Hasil Monev kegiatan sanitasi
Tahun Anggaran sebelumnya

Korelasikan program & kegiatan
sanitasi dengan Renstra SKPD

Pembahasan & kesimpulan

Informasi yang diberikan dimaksudkan agar seluruh anggota Pokja Sanitasi Kota memiliki bahan pertimbangan dalam
menyusun prioritas program dan kegiatan.
Langkah 4:

Diskusikan hasil pemantauan dan evaluasi
Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program sanitasi pada Tahun Anggaran sebelumnya perlu dibahas sebagai
masukan terhadap perlu tidaknya dilakukan penyesuaian program, kegiatan ataupun target pada rencana tindak tahun
mendatang.
Langkah 5:

Korelasikan usulan program sanitasi dengan Rencana Strategis setiap SKPD terkait
Usulan program dan kegiatan sanitasi harus selaras dengan program yang tertera dalam Rencana Strategi SKPD masingmasing, untuk menjamin kepastian penganggaran oleh SKPD tersebut.

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

Rekam hasil
pembahasan
Bagikan rekaman
pembahasan

Tugaskan:
Anggota Pokja Sanitasi Kota
untuk membuat persiapan
langkah D-02

modul d-01 | Kaji: Daftar Panjang Program, Hasil Pertemuan, Monev, Renstra SKPD, lainnya

Langkah 6:

Buat kesimpulan dan kesepakatan
Pembahasan di antara anggota Pokja Sanitasi Kota perlu disimpulkan dan disepakati bersama. Walaupun kesimpulan
tersebut mungkin masih bersifat sementara, tetapi seluruh anggota Pokja Sanitasi Kota sudah memiliki perkiraan tentang
program kegiatan yang akan diprioritaskan.
Langkah 7:

Rekam hasil pertemuan dan bagikan
Dibuat rekaman hasil pertemuan yang kemudian dibagikan ke seluruh anggota Pokja Sanitasi Kota (termasuk kepada Tim
Pengarah).
Langkah 8:

Tugaskan beberapa anggota Pokja Sanitasi Kota untuk membuat draf bahan pembahasan Langkah D-02.

Daftar centang (check-list) hasil modul D-01
o
Dipaparkannya daftar panjang program dan kegiatan sesuai yang tertera dalam SSK
o
Dipaparkannya usulan hasil Musrenbang kelurahan
o
Diinformasikannya hasil Pertemuan Konsultasi dengan Pokja Sanitasi Provinsi dan TTPS
o
Diinformasikannya hasil pemantauan/monitoring dan evaluasi kegiatan Tahun Anggaran sebelumnya
o
Adanya korelasi antara program dan kegiatan sanitasi dengan Rencana Strategis SKPD
o
Dicapainya kesimpulan dan kesepakatan
o
Tersedianya rekaman hasil pertemuan
o
Ditugaskannya beberapa anggota Pokja Sanitasi Kota untuk menyiapkan draf bahan pembahasan pertemuan D-02

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

10

11

Periksa dan Tentukan:
Keterkaitan antara setiap program dan kegiatan

Hasil yang akan dicapai melalui proses ini adalah:
Adanya ‘peta’ keterkaitan pelaksanaan antara setiap program dan kegiatan, yang sudah disusun dalam
daftar program dan kegiatan pada Tahap-C: Penyusunan Strategi Sanitasi Kota.
Dalam dokumen Strategi Sanitasi Kota tercantum daftar program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka
pendek dan jangka menengah, demi mendukung visi jangka panjang. Bagian ini akan ‘mengurutkan’ antara satu program
dan kegiatan dengan program serta kegiatan lain, yang pelaksanaannya saling berhubungan/saling terkait.
Hasil dari menyusun urutan ini memberikan gambaran program dan kegiatan yang saling berkaitan, serta program dan
kegiatan lain yang dapat dilakukan secara individual. Selanjutnya, hasil tersebut dijadikan dasar untuk menyusun jadwal
waktu pelaksanaan keseluruhan program dan kegiatan, dengan penekanan pada jadwal program jangka pendek dan
jangka menengah (bagian D-03).

Catatan:
Apabila penyusunan Rencana Tindak ini disiapkan untuk tahun ke-2 sampai akhir program jangka menengah,
maka bagian ini relatif sudah tidak perlu dilakukan lagi. Kecuali jika berdasarkan hasil pemantauan/monitoring dan
evaluasi (Monev) Tahun Anggaran sebelumnya, diidentifikasikan perlunya penambahan kegiatan lain.
Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

D-02

modul d-02 | Periksa dan Tentukan: Ketergantungan antar setiap Program & Kegiatan

Siapa yang melaksanakan?
Pokja Sanitasi Kota dengan difasilitasi oleh City Facilitator. Anggota Pokja Sanitasi Kota yang ditugaskan sudah melakukan
persiapan sebelumnya.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan?
Satu sampai dua kali rapat internal Pokja Sanitasi Kota.

Ringkasan langkah-langkah pelaksanaan
1. Paparkan draf keterkaitan program dan kegiatan yang sudah disusun oleh anggota Pokja Sanitasi Kota, yang ditugaskan
untuk menyiapkan draf tersebut.
2. Diskusikan dan sepakati hasilnya.
3. Buat rekamannya.
4. Tugaskan anggota Pokja Sanitasi Kota untuk menyiapkan draf bahan pembahasan bagian D-03.

Korelasi dengan modul/kegiatan lainnya:
Referensi terkait


Langkah-langkah pelaksanaan
Langkah 1:

Paparkan draf yang sudah disusun anggota Pokja Sanitasi Kota yang ditugaskan

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

12

modul d-02 | Periksa dan Tentukan: Ketergantungan antar setiap Program & Kegiatan

Agar paparan berjalan efektif, maka draf keterkaitan program dan kegiatan berdasarkan subsektor dan higiene sebaiknya
dibagikan ke seluruh anggota Pokja Sanitasi Kota, paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pertemuan. Draf tersebut adalah
bahan yang sudah disiapkan oleh anggota Pokja Sanitasi Kota yang mendapat tugas untuk itu. Ilustrasi pada Lampiran
D-02_1, D-02_2 dan D-02_3 menunjukkan peta keterkaitan tersebut.
Langkah 2:

13

Paparkan:
Draf ‘peta’ keterkaitan antara setiap
program dan kegiatan

Sepakati hasilnya dan buat rekaman pertemuan
Langkah 3:

Tugaskan anggota Pokja Sanitasi Kota yang akan membuat draf pembahasan langkah D-03

Sepakati hasilnya dan buat rekaman
hasil pertemuan

Daftar centang (check-list) hasil modul D-02
o
Dibagikannya draf keterkaitan program dan kegiatan yang sudah disusun oleh anggota Pokja Sanitasi Kota yang
ditugaskan

o
Dipaparkannya draf keterkaitan program dan kegiatan dalam rapat internal Pokja Sanitasi Kota
o
Disepakati hasilnya dan dibuat rekaman hasil pertemuan
o
Ditugaskannya anggota Pokja Sanitasi Kota yang akan membuat draf pembahasan langkah D-03

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

Tugaskan:
Anggota Pokja Sanitasi Kota untuk
menyiapkan draf pembahasan langkah
D-03

modul d-02 | Periksa dan Tentukan: Ketergantungan antar setiap Program & Kegiatan

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

14

15

Susun (Ulang) dan Tentukan:

• Program dan Kegiatan dalam Kerangka Waktu Pelaksanaan
• Prioritas Program dan Kegiatan

Hasil yang akan dicapai melalui proses ini adalah:
• Tersusunnya program dan kegiatan dalam kerangka waktu pelaksanaan,
• Tersusunnya program dan kegiatan berdasarkan kriteria prioritas.
Setelah keterkaitan antara program dan kegiatan disepakati dalam bagian D-02, selanjutnya untuk masing-masing
program dan kegiatan akan ditentukan kebutuhan waktu pelaksanaannya. Kemungkinan setiap kegiatan tersebut perlu
dirinci dalam sub-kegiatan dan untuk masing-masing sub-kegiatan perlu dibuat perkiraan waktu pelaksanaannya. Perlu
juga diperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk proses administrasi (misalnya proses tender), termasuk ketentuan
waktu penganggaran di kota.
Penyusunan tersebut dilakukan dalam beberapa langkah, yaitu:
a. Bila dipandang perlu dan memudahkan, buat rincian kegiatan ke dalam sub-kegiatan,
b. Susun indikasi kebutuhan waktu setiap kegiatan masing-masing subsektor,
c. Periksa faktor ketergantungan masing-masing program (sebagaimana disusun dalam bagian D-02). Karena tidak
semua program dapat dijalankan secara bersamaan (sebab adanya kesalingterkaitan tersebut), maka akan terlihat
jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan setiap subsektor. Hasil kegiatan ini memberikan
input untuk penyempurnaan klasifikasi kegiatan -yang sebelumnya diindikasikan ke dalam kegiatan jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang
Karena bagian ini (D-03) baru mempertimbangkan jadwal waktu dari sisi program yang saling terkait, termasuk kebutuhan
waktu untuk penyiapan administrasi, maka mungkin saja hasilnya pada tahun-tahun tertentu menunjukkan penumpukan

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

D-03

modul d-03 | Susun dan Tentukan: Program & Kegiatan Dalam Kerangka Waktu Pelaksanaan serta Prioritas

16

kegiatan. Sedangkan pada tahun-tahun lain, kegiatan lebih sedikit. Hal ini akan dianalisis pada langkah selanjutnya pada
bagian ini.
Prioritas program dan kegiatan disusun dengan memerhatikan pertimbangan-pertimbangan internal kota dan eksternal
(pertimbangan dari Provinsi dan Pusat).
Pertimbangan internal di antaranya adalah:
• Jumlah penerima manfaat (jumlah penduduk terlayani). Makin banyak jumlah penerima manfaat maka makin
berpeluang kegiatan tersebut menjadi prioritas.
• Jumlah penduduk berpenghasilan rendah yang terlayani dan pelibatan jender. Semakin banyak penduduk
berpenghasilan rendah yang mendapatkan layanan dari program dan kegiatan dimaksud, semakin besar peluangnya
menjadi program dan kegiatan prioritas.
• Pertimbangan politis/keuntungan strategis untuk kota. Seringkali didasarkan pertimbangan skala lokal, regional
ataupun nasional. Pemanfaatan momentum yang ada akan memberikan keuntungan strategis bagi kota tersebut
dalam jangka panjang. Pertimbangan politis kota sebaiknya sudah dipahami oleh Pokja Sanitasi Kota saat pertemuan
konsultasi dengan Tim Pengarah pada Tahap-C: Penyusunan Strategi Sanitasi Kota.
• Pemulihan biaya. Infrastruktur tidak hanya dibangun tetapi juga perlu dipelihara. Oleh karenanya, kegiatan fisik yang
punya kemungkinan besar dalam pemulihan biaya, melalui retribusi atau sejenisnya, akan lebih besar potensinya
untuk menjadi kegiatan prioritas.
• Ketersediaan Sumberdaya Manusia. Salah satu kriteria yang perlu dipertimbangkan adalah ketersediaan
sumberdaya manusia (dalam SKPD terkait) untuk melaksanakan program dan Satuan Kerja (Satker), berikut tenaga
pendukung lainnya.
• Korelasi dengan Rencana Strategis SKPD. Karena kegiatan yang berkorelasi jelas dengan Rencana Strategis SKPD,
maka lebih besar kemungkinan anggarannya diusulkan oleh SKPD bersangkutan, dan seharusnya hal tersebut
menjadi salah satu kriteria prioritas. Alternatifnya adalah, program dan kegiatan tersebut nantinya harus ‘dibahasakan’
sesuai nomenklatur yang tertera dalam Renstra SKPD (pada saat penyiapan anggaran di SKPD).
• Prioritas program dan kegiatan di Provinsi dan Pusat serta dukungan pendanaannya. Informasi ini semestinya
sudah diperoleh pada saat pertemuan konsultasi dengan Pokja Sanitasi Provinsi dan TTPS di Tahap-C: Penyusunan
Rencana Strategi Sanitasi Kota.
• Data historis atas realisasi belanja sanitasi per subsektor. Dengan asumsi bahwa kebutuhan anggaran sanitasi
akan meningkat setelah tersusunnya Rencana Strategis Sanitasi Kota, maka data historis tersebut akan memberikan
perkiraan (sense) kepada anggota Pokja Sanitasi Kota. Utamanya mengenai berapa besar biaya yang dianggap ‘layak’
untuk diajukan dalam Rencana Tindak Sanitasi ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) ataupun Panitia Anggaran
DPRD. Data historis ini dapat membantu memberikan argumen untuk pengajuan anggaran.
Walaupun layanan terhadap masyarakat berpenghasilan rendah merupakan salah satu pertimbangan dalam program pembangunan sanitasi,
tetapi Pokja Sanitasi Kota perlu memahami kemungkinan akan ada kendala bila beban biaya untuk mendapatkan layanan tersebut (misalnya,
biaya penyambungan ke fasilitas sanitasi) dan biaya O&M (dalam bentuk retribusi) dibebankan seluruhnya ke masyarakat berpenghasilan rendah.
Perlu dipertimbangkan mekanisme guna memastikan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan layanan sanitasi secara memadai,
sementara kebutuhan biaya pembangunan serta O&M tetap dapat dipenuhi. Di sini Pemerintah Kota perlu menyediakan anggaran memadai
untuk menutup kebutuhan biaya tersebut (terutama biaya O&M), agar sistem yang dibangun dapat berfungsi sebagaimana seharusnya dan
berkelanjutan.
Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

Buat rincian sub-kegiatan untuk
setiap kegiatan

Paparkan:
Draf kebutuhan waktu pelaksanaan
untuk setiap kegiatan
dari masing-masing subsektor

Paparkan:
Draf jadwal waktu pelaksanaan
untuk seluruh kegiatan
dari masing-masing subsektor

Bahas dan sepakati bersama

modul d-03 | Susun dan Tentukan: Program & Kegiatan Dalam Kerangka Waktu Pelaksanaan serta Prioritas



Pertimbangan lain yang dianggap penting

17

Paparkan:
Draf sub-kegiatan untuk setiap kegiatan

Catatan:
Apabila penyusunan Rencana Tindak ini disiapkan untuk tahun ke-2 sampai akhir program jangka menengah,
maka bagian ini relatif sudah tidak perlu dilakukan lagi. Kecuali berdasarkan hasil pemantauan/monitoring dan
evaluasi (Monev) memang diidentifikasi perlunya penambahan kegiatan lain.

Siapa yang melaksanakan?
Pokja Sanitasi Kota dengan difasilitasi oleh City Facilitator.
Kehadiran anggota Pokja Sanitasi Provinsi dan TTPS dalam rapat tersebut akan membantu memberikan masukan,
utamanya mengenai kebijakan dan program prioritas terkait sanitasi di tingkat Provinsi ataupun Pusat. Langkah praktisnya,
kehadiran Pokja Sanitasi Provinsi dan TTPS dimulai pada pertemuan ke-2, saat dimulai penyusunan kriteria prioritas
kegiatan (lihat ringkasan langkah-langkah pelaksanaan di bawah ini).

Paparkan:
Draf kebutuhan waktu pelaksanaan
untuk setiap kegiatan
dari masing-masing subsektor

Paparkan:
Draf jadwal waktu pelaksanaan
seluruh kegiatan untuk setiap subsektor

Paparkan:

Berapa lama waktu yang dibutuhkan?
Dua sampai tiga (2-3) kali rapat Pokja Sanitasi Kota, dengan persiapan sebelumnya oleh anggota Pokja Sanitasi Kota yang
ditugaskan.

Ringkasan langkah-langkah pelaksanaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Paparkan draf sub-kegiatan untuk setiap kegiatan.
Paparkan draf kebutuhan waktu pelaksanaan setiap kegiatan untuk masing-masing subsektor.
Paparkan draf jadwal waktu pelaksanaan seluruh kegiatan.
Susun dan sepakati kriteria prioritas kegiatan.
Lakukan pemilihan kegiatan berdasarkan kriteria prioritas.
Bahas dan sepakati bersama.
Penugasan anggota Pokja Sanitasi Kota untuk menyiapkan draf langkah D-04.

Anggota Pokja Sanitasi Kota perlu mengkaji pernyataan ini secara mendalam. Sanitasi berhubungan dengan tindakan pencegahan dan oleh
karenanya hasil yang diperoleh adalah manfaat (beneit), bukan keuntungan (profit). Dari segi fungsinya, retribusi seharusnya tidak dilihat sebagai
sumber pendapatan tetapi lebih sebagai alat kontrol.
Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

Draf jadwal waktu pelaksanaan
seluruh kegiatan

Susun dan sepakati kriteria prioritas
kegiatan

Lakukan pemilihan kegiatan
berdasarkan kriteria prioritas

Bahas dan sepakati bersama

Penugasan anggota Pokja Sanitasi Kota
untuk menyiapkan draf langkah D-04

modul d-03 | Susun dan Tentukan: Program & Kegiatan Dalam Kerangka Waktu Pelaksanaan serta Prioritas

Korelasi dengan modul/kegiatan lainnya:


Referensi Terkait


Langkah-langkah pelaksanaan
Langkah 1:

Paparkan draf rincian sub-kegiatan untuk setiap kegiatan
Draf ini dipaparkan oleh anggota/kelompok anggota Pokja Sanitasi Kota yang ditugaskan untuk menyiapkannya
(penugasan tersebut ditetapkan saat pembahasan D-02).
Langkah 2:

Paparkan draf kebutuhan waktu pelaksanaan bagi setiap kegiatan untuk masing-masing subsektor
Draf ini dipaparkan oleh anggota/kelompok anggota Pokja Sanitasi Kota yang ditugaskan untuk menyiapkannya
(penugasan tersebut ditetapkan saat pembahasan D-02).
Langkah 3:

Paparkan draf jadwal waktu pelaksanaan seluruh kegiatan untuk masing-masing subsektor
Draf jadwal waktu pelaksanaan ini telah mempertimbangkan program yang saling terkait, termasuk kebutuhan waktu
untuk proses administrasinya. Draf ini dipaparkan oleh anggota/kelompok anggota Pokja Sanitasi Kota yang ditugaskan
untuk menyiapkannya (penugasan tersebut ditetapkan saat pembahasan D-02). Lampiran D-03_1 memperlihatkan
ilustrasi tersebut.

Pemilihan kegiatan ini tidak berarti bahwa kegiatan yang tidak termasuk prioritas kemudian dihilangkan, tetapi ditunda pelaksanaannya ke tahuntahun berikutnya.

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

18

modul d-03 | Susun dan Tentukan: Program & Kegiatan Dalam Kerangka Waktu Pelaksanaan serta Prioritas

19

Langkah 4:

Susun dan sepakati kriteria prioritas kegiatan
Pembahasan pada bagian ini sebaiknya dihadiri oleh Pokja Sanitasi Provinsi dan TTPS, guna mendapatkan masukan
tentang prioritas program sanitasi di tingkat Provinsi dan Pusat.
Langkah 5:

Lakukan pemilihan kegiatan berdasarkan kriteria prioritas
Kemungkinan diperlukan pembobotan untuk masing-masing prioritas tersebut.
Langkah 6:

Bahas dan sepakati bersama
Setelah kesepakatan, dibuat rekamannya untuk dibagikan kepada seluruh anggota Pokja Sanitasi Kota, Pokja Sanitasi
Provinsi dan TTPS, serta anggota Tim Pengarah.
Langkah 7:

Penugasan anggota Pokja Sanitasi Kota untuk menyiapkan langkah D-04

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

Kemungkinan beberapa kegiatan akan
menumpuk pada tahun yang sama. Hal
ini mungkin saja terjadi, karena belum
dimasukkannya pertimbangan ketersediaan dana
dan sumber daya di SKPD, untuk menangani
beberapa kegiatan sekaligus pada Tahun
Anggaran yang sama.

modul d-03 | Susun dan Tentukan: Program & Kegiatan Dalam Kerangka Waktu Pelaksanaan serta Prioritas

Daftar centang (check-list) hasil modul D-03
o
Dipaparkannya draf rincian sub-kegiatan untuk setiap kegiatan
o
Dipaparkannya draf kebutuhan waktu bagi setiap kegiatan untuk masing-masing sub sektor
o
Dipaparkannya

draf jadwal waktu pelaksanaan seluruh kegiatan

o
Disusun dan disepakatinya kriteria prioritas kegiatan
o
Dilakukannya pemilihan kegiatan berdasarkan kriteria prioritas kegiatan
o
Dilakukannya pembahasan, kesepakatan, rekaman kesepakatan dan membagikan rekaman kesepakatan tersebut
o
Ditugaskannya anggota Pokja Sanitasi Kota untuk menyiapkan langkah D-04

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

20

21

Identifikasi:
Sumber pendanaan yang dapat dimanfaatkan

Hasil yang akan dicapai melalui proses ini adalah:
Teridentiikasinya sumber pendanaan yang dapat dimanfaatkan.
Perkiraan sumber dana untuk mendukung kegiatan yang disiapkan sudah diidentifikasi sejak tahap penyusunan Strategi
Sanitasi Kota. Merujuk ke pertemuan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Panitia Anggaran, Pokja Sanitasi
Provinsi maupun TTPS (padaLangkah CB-06), maka seharusnya besaran dana yang dapat dialokasikan berikut persyaratan
yang diperlukan sudah dapat diperkirakan lebih pasti. Demikian juga, pertemuan dengan Pokja Sanitasi Provinsi dan
TTPS pada langkah sebelumnya (D-03) memberikan indikasi kegiatan yang dapat dilaksanakan dan berikut ketersediaan
dananya.
Langkah ini mengidentifikasi sumber pendanaan tersebut dan sumber pendanaan alternatif di luar APBD Kota/Provinsi
maupun APBN. Umumnya Pokja Sanitasi Kota/Pemerintah Kota perlu menyiapkan proposal guna mendapatkan sumber
pendanaan alternatif tersebut, dan kadang perlu melakukan beberapa kegiatan lain guna memobilisasi dana.
Untuk mendapatkan kepastian sumber pendanaan alternatif, sebelumnya perlu dilakukan usaha-usaha untuk memastikan
tersedianya dana tersebut, persyaratan yang dibutuhkan, termasuk kesiapan Pemerintah Kota untuk memenuhi
persyaratan tersebut. Walaupun kegiatan ini dicantumkan sebagai bagian dari D-04, tetapi usaha untuk memperoleh
informasi tersebut disarankan sudah dilakukan pada bagian-bagian sebelumnya (misalnya pada saat kegiatan konsultasi
publik pada tahap penyusunan Strategi Sanitasi Kota di bagian CB-05).

Sumber pendanaan alternatif di sini dimaksudkan sebagai sumber dana lain di luar APBD Kota (APBD Provinsi, APBN, swasta, donor, dan
masyarakat).

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

D-04

22

Sebagaimana diketahui, tanggung jawab pengelolaan limbah berada di Pemerintah Kota. Karena itu, tampaknya sukar
bagi sumber pendanaan alternatif (APBD Provinsi, APBN ataupun sumber lain) untuk membiayai seluruh kegiatan, baik
sejak limbah dihasilkan maupun sampai limbah sudah dapat dibuang secara aman ke lingkungan. Bantuan pembiayaan
mungkin hanya pada beberapa bagian dari seluruh rangkaian pengelolaan limbah. Untuk itu, langkah pertama yang perlu
dilakukan adalah memecah kegiatan sanitasi ke dalam beberapa bagian (unbundling). Diagram Sistem Sanitasi dapat
digunakan untuk membantu melakukan analisis tersebut. Sebagai bahan diskusi anggota Pokja Sanitasi Kota, dilampirkan
Diagram Sistem Sanitasi dengan identifikasi kemungkinan sumber pendanaan tersebut (lihat Lampiran D-04_1, D-04_2
dan D-04_3).
Tidak tertutup kemungkinan, kegiatan yang sudah diidentifikasi untuk dibiayai APBD Kota (pada tahap D-03) ternyata
berpotensi dibiayai dari sumber dana alternatif. Pokja Sanitasi Kota kemudian dapat memutuskan, apakah diperlukan
revisi terhadap identifikasi dalam langkah D-03.

Siapa yang melaksanakan?
Anggota Pokja Sanitasi Kota, dengan dipandu oleh fasilitator (City Facilitator atau orang yang ditunjuk dari anggota Pokja
Sanitasi Kota untuk bertindak sebagai fasilitator).

Berapa lama waktu yang dibutuhkan?
Diperkirakan satu sampai dua (1–2) kali pertemuan rapat Pokja.

Ringkasan langkah-langkah pelaksanaan
1.
2.
3.
4.

Paparkan potensi sumber dana alternatif berdasarkan informasi yang sudah diperoleh Pokja Sanitasi Kota.
Paparkan program dan kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan dalam 3-5 tahun ke depan.
Analisis sumber dana alternatif dengan menggunakan contoh Diagram Sistem Sanitasi terlampir.
Lakukan pertemuan awal dengan pihak swasta dan donor potensial serta masyarakat, untuk memperoleh informasi
mengenai potensi sumber pendanaan di luar APBD dan APBN.
5. Tugaskan anggota Pokja Sanitasi Kota untuk menyusun draf Rencana Tindak Sanitasi.

Korelasi dengan modul/kegiatan lainnya:

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

Tidak tertutup kemungkinan, kegiatan yang
sudah diidentiikasi untuk dibiayai APBD Kota
dalam langkah D-03, masih berpeluang dibiayai
dari sumber dana alternatif.

modul d-04 | Identiikasi Sumber Pendanaan yang dapat dimanfaatkan

23

Referensi terkait


Paparkan:
Potensi sumber dana alternatif

Langkah-langkah pelaksanaan
Langkah 1:

Paparkan potensi sumber dana alternatif berdasarkan informasi yang sudah dimiliki oleh Pokja Sanitasi Kota
Langkah 2:

Paparkan:
Program dan kegiatan yang
direncanakan (3-5 tahun) dan
identiikasi sumber dananya

Paparkan program dan kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan dalam 3–5 tahun mendatang dan
identifikasi sumber dananya

Analisis:
Langkah 3:

Sumber dana alternatif

Analisis sumber dana alternatif dengan menggunakan Diagram Sistem Sanitasi terlampir
1. Gunakan Diagram Sistem Sanitasi terlampir sebagai acuan.
2. Bahas sumber dana yang memungkinkan untuk digunakan.

Pertemuan awal dengan pihak swasta
atau donor potensial serta masyarakat

Langkah 4:

Lakukan pertemuan awal dengan pihak swasta, donor dan masyarakat
Pertemuan dengan pihak swasta dan donor dimaksudkan untuk hal-hal berikut:
• Menjelaskan program sanitasi kota yang akan dikembangkan di kota tersebut,
• Menjelaskan manfaat yang akan diperoleh pihak swasta apabila mendukung program sanitasi di kota tersebut,
• Menangkap visi dan misi pihak swasta/donor tersebut, agar dapat dicari hubungannya dengan program sanitasi yang
akan dijalankan dan menjadi bahan penyiapan proposal,
• Menyepakati langkah-langkah selanjutnya.
Pertemuan dengan masyarakat disarankan menggunakan teknik-teknik ‘Metode Mini-MPA dengan 4 tools’ atau ‘Minimum
Requirement Mini-MPA dengan 2 tools’. Selain mencari kemungkinan pendanaan dari masyarakat, pertemuan dan hasil
pertemuan ini menjadi masukan untuk penyiapan proposal mencari dana dari donor (LSM, atau sumber lainnya).

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

Tugaskan anggota Pokja Sanitasi Kota
untuk menyiapkan draf
Rencana Tindak Sanitasi

modul d-04 | Identiikasi Sumber Pendanaan yang dapat dimanfaatkan

Langkah 5:

Tugaskan beberapa anggota Pokja Sanitasi Kota untuk menyusun Draf Rencana Tindak Sanitasi Kota
Berdasarkan hasil yang diperoleh, tugaskan beberapa anggota Pokja Sanitasi Kota untuk menyusun draf rencana Tindak
Sanitasi.

Daftar centang (check-list) hasil modul D-04
o
Dipaparkannya potensi sumber dana alternatif berdasarkan informasi yang sudah dimiliki Pokja Sanitasi Kota
o
Dipaparkannya program dan kegiatan yang direncanakan berikut identifikasi sumber dana
o
Dilakukannya analisis sumber dana alternatif
o
Diselenggarakannya pertemuan awal dengan sumber dana alternatif di luar APBD dan APBN
o
Ditugaskannya

anggota Pokja Sanitasi Kota untuk membuat Draf Rencana Tindak Sanitasi

Seri Manual Pengembangan Strategi Sanitasi Perkotaan | Tahap D - Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi

24

25

Penyiapan Rencana Tindak Sanitasi

Hasil yang akan dicapai melalui proses ini adalah:
Tersusunnya Draf Rencana Tindak Sanitasi.
Rencana Tindak