Cryptography | ILMU TEKNOLOGI INFORMASI

Cryptography
Lisa Anisah
[email protected] ::

Abstrak
Cryptography adalah suatu ilmu seni pengaman pesan yang dilakukan oleh
cryptographer. Cryptanalysis adalah suatu ilmu membuka ciphertext dan orang yang
melakukannya disebut crypanalyst. Cryptography memiliki 4 komponen, yaitu
Plaintext, Ciphertext, Key dan Algorithm.
Kata Kunci: Cryptography, crypanalyst, plaintext, ciphertext, key, algorithm.

Pendahuluan
Jika bicara tentang keamanan, maka kita tidak akan bisa melepaskan diri dari
cryptography, cryptography berisi berbagai rumus dan angka-angka. Dan cryptography
sendiri sudah tidak bisa diragukan karena akan sangat membantu anda dalam
memahami berbagai persoalan mengenai keamanan komputer. Dilansir dari laman
wikipedia, Kriptografi merupakan keahlian dan ilmu dari cara untuk keamanan
komunikasi. Secara umum, kriptografi adalah mengenai mengkonstruksi dan
menganalisis protokol komunikasi yang dapat memblokir lawan. Berbagai aaspek dalam
keamanan informasi seperti data rahasia, integritas data, autentifikasi dan non-repudansi
yang merupakan pusat kriptografi modern. Kriptography modern terjadi karena terdapat

titik temu antara disiplin ilmu matematika, ilmu komputer, dan teknik elektro. Aplikasi
kriptografi termasuk ATM, password komputer dan E-commerce.

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Pembahasan
Bidang ilmu cryptography sangat dekat dengan berbagai rumus dan algoritma sehingga
biasanya bidang ilmu cryptography dimasukkan kedalam bagian ilmu matematika.
Namun sebaliknya, terdapat juga bidang ilmu yang mempelajari bagaimana kelemahan
dari cryptography, yaitu cryptanalysis. Kedua bidang ilmu tersebut biasanya sangat
dekat dengan keamanan negara. Di indonesia sendiri terdapat lembaga yang
mempelajari masalah ini, yang dikenal dengan Lembaga Sandi Negara.

Enkripsi, Dekripsi, Plaintext, dan Ciphertext
Pada zaman dahulu, komunikasi memegang peranan yang sangat vital, semua informasi
tentu tidak bisa disampaikan begitu saja dengan cara berbisik dari satu telinga ke telinga

yang lain. Pengiriman pesan melalui radio merupakan teknologi yang telah digunakan
dan tentu saja merupakan cara yang sangat efektif. Untuk itulah dibutuhkan sebuah
metode untuk mengacaukan informasi yang dikirim melalui udara.
Data asli dalam bentuk teks yang bisa dibaca – disebut sebagai plaintext, yang
kemudian akan diacak dengan menjadi karakter “sampah” yang dinamakan sebagai
ciphertext. Metode pengacakan ini dinamakan enkripsi.
Setelah data sampai ke tujuan, karakter sampah (ciphertext) ini kemudian akan
dideskripsi kembali menjadi plaintext yang bisa dibaca kembali.

Algoritma dan Key
Agar sebuah algoritma bisa digunakan secara terus menerus, dibutuhkan sebuah kunci
atau “key” yang hanya diketahui oleh orang menggunakan algoritma tersebut yang
menjadikannya unik untuk setiap orang. Adanya “key” ditentukan oleh masing-masing
orang yang menggunakan sebuah algoritma, membuat sebuah algoritma hanya bisa
dibalikkan apabila sang hacker mengetahui “key” rahasia yang digunakan. Key atau
kunci rahasia ini digunakan sebagai password. Namun beberapa orang ternyata tidak
senang dengan kata ini karena password berkesan “kurang aman”. Contoh algoritma

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

yang terkenal adalah DES (Digital Encryption Standard), 3DES (Triple Digital
Encryption Standard), RC4 (Rivest Cipher 4), RCS, RC6, dan AES (Advanced
Encryption Standard).

Tujuan Kriptografi
1. Kerahasiaan, yaitu layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi
dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka
informasi yang telah disandi.
2. Integritas data, yaitu berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara
tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan
untuk mendeteksi dan memanipulasi data oleh pihak yang tidak berhak.
3. Autentifikasi adalah berhubungan dengan identifikasi, baik secara kesatuan
sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi
harus memperkenalkan diri dan informasi yang dikirimkan melalui kanal harus
diautentifikasi keasliannya, isi datanya, waktu pengiriman, dan lainnya.
4. Non-repudisi atau penyangkalan, yaitu usaha untuk mencegah terjadinya

penyangkalan terhadap pengiriman.

Jenis Kriptogafi
1. Kriptografi Simetris
Yaitu kode Hill atau lebih dikenal dengan Hill cipher yang merupakan salah satu
algoritma kriptografi kunci simetris dan merupakan salah satu kripto
polyalphabetic. Hill cipher diciptakan oleh Lester S. Hill pada tahun 1929.
Teknik ini diciptakan dengan maksud untuk mendapatkan cipher yang tidak
dapat dipecahkan menggunakan teknik analisis frekuensi. Teknik kriptografi ini
menggunakan sebuah matriks persegi sebagai kunci berukuran m x m sebagai
kunci untuk melakukan enkripsi dan dekripsi, dasar teori yang digunakan adalah
invers pada matriks.

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

2. Kriptografi Asimetris

Yaitu kunci yang digunakan untuk mengenkripsi pesan. Keuntungan utama dari
algoritma ini adalah memberikan jaminan keamanan kepada siapa saja yang
melakukan pertukaran informasi meskipun diantara mereka tidak ada
kesepakatan mengenai keamanan pesan terlebih dahulu maupun tidak mengenal
satu sama lainnya.

3. Kriptografi Hibrid
Yaitu kriptografi yang sering dipakai karena memanfaatkan keunggulan
kecepatan pemrosesan data oleh algoritma simetrik dan kemudahan transfer
kunci menggunakan algoritma asimetrik. Hal ini mengakibatkan pengingkatan
kecepatan tanpa mengurangi kenyamanan dan keamanan.

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Penutup
Demikian penjelasan saya dalam mengenal lebih lanjut tentang Cryptography, semoga

bermanfaat.

Referensi


http://asalkena.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-dan-contoh.html



http://sharedocks.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-tentang-kriptogradidan.html



https://stevan77.wordpress.com/2008/01/04/apa-sih-cryptography-itu/



http://ondigitalforensics.weebly.com/cryptography/pengertian-dan-contohkriptografi-dengan-proses-enkripsi-dan-dekripsi#.WPRkMOtXeK0




http://gda990168.blogspot.co.id/2009/02/pengertian-cryptography.html

Biografi
Lisa Anisah, lahir Jakarta 16 september 1996 ini sedang menjalani kuliah disalah
satu Perguruan Tinggi yang berada dikota Tangerang.

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2008-2017 ilmuti.org
Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap
dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org