PERMAINAN PRAMUKA SIAGA

1. MENEBAK BENDA
Siapkan benda-benda gelas kaca, sendok, kertas, karet dan daun.
Semua siaga membentuk lingkaran. Lalu disuruh balik kanan.
Bunda/ Yanda memberi kesempatan kepada siaga satu persatu.
Bunda/ Yanda menempelkan satu benda di “tengkuk” salah satu
siaga. Siaga tersebut diminta menyebutkan benda apakah itu. Jika
benar, semua siaga diajak tepuk tangan.
Benda-benda bisa diganti dengan yang lain, tetapi yang penting
memiliki karakteristik yang berbeda. Sehingga jika disentuh kulit,
bisa dibedakan rasanya.
2. MENGEMUDI MOBIL
Permainan ini sebaiknya dilakukan di lapangan yang luas.
Pembina menyiapkan lintasan jalan raya yang akan dilewati
mobil. Lebih enak menggunakan tali yang panjang untuk batas
tepi jalan dan dibuat berkelok-kelok.
Barung yang bermain berbanjar saling memegang pundak teman
di depannya. Semua siaga ditutup matanya, kecuali siaga paling
belakang. Dia lah yang bertugas mengemudikan mobil. Cara
membelokkan mobilnya adalah pengemudi menepuk pundak
siaga di depannya, tepukan diteruskan sampai siaga paling
depan. Jika ditepuk pundak kanan berarti belok kanan, pundak

kiri berarti belok kiri dan jika ditepuk kedua pundak artinya
berhenti atau jalan lagi.

Pembina mengingatkan, jalannya jangan ngebut, yang membelok
lebih dulu adalah siaga paling depan, yang lain mengikuti, bukan
belok

bersama-sama.

Karena

jika

beloknya

bersama-sama,

barisan mobil akan kacau. Jika permainan terlalu sulit, kurangi
jumalh siaga yang menjadi satu mobil.
3. KIM INGATAN

Bunda/ Yanda membawa beberapa gambar, misalnya gambar
buah-buahan. Siaga-siaga disuruh melihat sebentar gambargambar itu. Dalam waktu yang ditentukan diminta menyebutka
kembali nama-nama buah dalam gambar tersebut.
Gambar bisa diganti selain buah-buahan, misalnya bendera
negara, gambar pahlawan, alat transportasi, dan sebagainya.
Gambar juga bisa berupa satu gambar besar yang memuat
banyak benda sejenis, misalnya gambar piring yang di atasnya
ada beberapa jenis buah yang ditata rapi.
4. PENJURU MATA ANGIN
Pembina mengumpulkan siaga berbaris berbanjar setiap barung.
Yang bermain adalah siaga yang paling depan di setiap barung.
Siaga tersebut diminta menutup mata terlebih dahulu. Siaga lain,
yang dibelakangnya, tidak boleh memberi tahu atau bersuara
dahulu. Pembina mengatakan, “Siaga sekarang sedang menghadap
ke utara. Tolong tunjukkan dimana arah (sebut salah satu arah
mata angin selain utara).” Pembina mengumpulkan siaga berbaris
berbanjar setiap barung. Yang bermain adalah siaga yang paling
depan di setiap barung. Siaga tersebut diminta menutup mata

terlebih dahulu. Siaga lain, yang dibelakangnya, tidak boleh

memberi tahu atau bersuara dahulu. Pembina mengatakan, “Siaga
sekarang sedang menghadap ke utara. Tolong tunjukkan dimana
arah (sebut salah satu arah mata angin selain utara).”
Lalu siaga yang bermain harus segera menghadap ke arah mata
angin yang disebutkan, membuka mata dan diam pada posisi itu.
Pembina mencatat siaga yang salah, kemudian siaga yang paling
depan berpindah ke barisan paling belakang.
Permainan dilanjutkan sampai semua siaga bermain. Barung yang
unggul

adalah

kesalahan.

yang

anggotanya

paling


sedikit

melakukan