BMKG-SISTEM PERINGATAN DINI CUACA-IKLIM DAN PANTAUAN TITIK API
I
K
L
I
M
SI STEM PERI NGATAN DI NI CUACA/ I KLI M
DAN PANTAUAN TI TI K API
Drs. Budi SUHARDI, DEA
Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan
Kualitas Udara
“Peningkatan Kapasitas Petugas Kab/Kota Dalam
Pengelolaan Sistem Informasi dan Komunikasi
untuk Penanggulangan Krisis Kesehatan”
Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan
BMKG
Bandung, 25 Oktober 2016
I
Outline
Isu-Isu Aktual terkait Bencana
Dampak Iklim terhadap Kesehatan Manusia
SISTEM PERINGATAN DINI IKLIM (CEWS)
Floods and Drought Early Warning System
Apa yg sudah dilakukan BMKG dalam hal
Pengurangan Risiko Bencana
Desiminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara
ISU-ISU AKTUAL
Isu-Isu Aktual
BMKG
2011
2012
2013
2014
Bencana Badai
Resiko
Kehilangan Mata
Pencaharian
Air pasang di Semarang
Bencana Kekeringan
Gelombang Tinggi di Serang,
Banten
Air pasang di Subang, Jawa
BENCANA ASAP KEBAKARAN HUTAN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERINTEGRASI
FLOOD
Flood Control for Urban and Flash Flood in Rural Area.
URBAN FLOOD
DROUGHT
To solve the draught problem with provide water supply and drinking water.
WATER QUALITY
overcome the pollution of water bodies due to industrial pollution and waste
FLASH FLOOD
DAMPAK IKLIM TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan
BMKG
Overview
• Iklim dunia secara menyeluruh sedang mengalami
perubahan sebagai konsekuensi dari aktivitas manusia.
• Hal ini disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas-gas
yang menghalangi pantulan energi sinar matahari dari bumi
sehingga menyebabkan peningkatan efek rumah kaca dan
mengakibatkan bumi, planet yang kita huni menjadi lebih
panas.
• Hubungan antara perubahan iklim dengan kesehatan
manusia adalah sangat kompleks.
Sebagai Akibat Efek Rumah Kaca,
Suhu Permukaan Bumi dan Troposfir Meningkat
Perubahan Iklim
dan Variabilitas Iklim
• Perubahan iklim didefinisikan sebagai perubahan
signifikan dari iklim maupun variabilitas iklim yang
menetap dalam jangka waktu yang lama (satu dekade)
atau seterusnya (IPCC, 2001).
• Perubahan iklim dapat disebabkan oleh proses
perubahan alamiah internal (misalnya El Nino) maupun
eksternal (seperti perubahan persisten yang diinduksi
oleh aktivitas manusia, berupa perubahan komposition
udara dan perubahan peruntukan tanah).
Penyakit Diare
• Dua juta anak-anak meninggal setiap tahunnya di negaranegara berpenghasilan menengah ke bawah walaupun
sudah ada peningkatan penggunaan oralit untuk terapinya
• Kesakitan dan kematian tersebut berhubungan dengan
pemakaian air tidak memenuhi syarat kesehatan serta
higiene dan sanitasi lingkungan yang tidak memadai.
• Walaupun demikian, diare juga masih menjadi masalah di
negara-negara dengan penduduk berpenghasilan menengah
keatas, karena diare tidak hanya berhubungan dengan
higiene dan sanitasi lingkungan, tetapi juga berhubungan
dengan praktek higiene dan keamanan pangan.
Dampak Terhadap
Penyakit Typhus, Cholera dan
Disentri
• Perubahan iklim diprediksi berdampak terhadap penyakit diare
seperti kholera, karena perubahan curah hujan menyebabkan
banjir di musim penghujan yang berakibat epidemi dan
sebaliknya terjadi kekeringan di musim kemarau.
• Perubahan ini juga berdampak terhadap penyediaan air bersih
dan sanitasi yang adekuat, serta juga tersedianya makanan yang
higienis dan kemampuan menerapkan praktek higiene yang
baik
Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria
•
Nyamuk Aedes sebagai vektor penyakit DBD hanya berkembang biak pd daerah tropis
yang suhunya > 16 oC dan pada ketinggian < 1.000 m dpl
•
Pemanasan global menyebabkan suhu beberapa wilayah cocok untuk berbiak nyamuk
Aedes, dimana nyamuk ini dpt hidup optimal pd suhu antara 24-28 oC
•
Mudah difahami bahwa perubahan iklim krn pemanasan global memperluas ruang gerak
nyamuk Aedes shg persebaran daerahnya menjadi lebih luas
•
Perubahan iklim dapat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit malaria dengan cara :
(1)
peningkatan distribusi penyakit malaria, dimana saat ini epidemi malaria dibatasi
oleh temperatur, sekarang mungkin terjadi di area yang baru;
(2)
atau sebaliknya menurunkan distribusi karena daerah ini menjadi terlalu kering
untuk nyamuk untuk secara cukup jumlahnya menularkan penyakit;
(3)
peningkatan atau penurunan bulan-bulan penularan;
(4)
meningkatkan risiko wabah lokal di daerah dimana penyakit malaria diberantas
tetapi vektor masih terdapat, seperti di Inggris atau Amerika Serikat.
Dampak Kesehatan akibat Variasi Iklim
Vector borne diseases:
malaria, dengue, filariasis,
Water borne diseases
diare, cholera, typhoid
Air borne diseases
ISPA, asthma, influenza & peny sal nafas lainnya
(ekspos cemaran udara indoor, emisi & embient)
Malnutrition
Food borne diseases
Lain-lain:
Cardio cerebral vascular diseases, darah tinggi
Mental disorders
Injuries (from extreme weather events)
BMKG
Si stem Peri ngatan Di ni Ikl i m (CEWS)
Si stem peri ngatan di ni yang di bangun ol eh Kedeputi an Bi dang Kl i matol ogi BMKG
Monitoring Kejadian Ekstrim khususnya Kekeringan
Menyediakan informasi Prakiraan Curah Hujan dan Awal Musim
Menyediakan informasi Prakiraan Daerah Potensi Banjir
Tujuan :
mengurangi dan mengantisipasi terjadinya
bencana hidrometeorologis khususnya kekeringan,
Terutama di wilayah sentra pangan Nasional.
Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi
Kondisi Iklim Ekstrim
Melakukan Analisis Kondisi Iklim Ekstrim dan Diseminasi Informasi Peringatan Dini Iklim
Ekstrim kepada Kementrian Pertanian dan Instansi Terkait : INPRES No. 5 Tahun. 2011
MISI CEWS
Untuk berkontribusi pemantauan iklim dan
memberikan informasi dan layanan prediksi
iklim tepat waktu untuk peringatan dini dan
mitigasi dampak buruk kejadian iklim ekstrim di
berbagai sektor sosial-ekonomi di negara ini.
Produk peringatan dini memungkinkan
pengguna untuk menempatkan mekanisme di
tempat untuk mengatasi risiko iklim ekstrim
terkait untuk pembangunan berkelanjutan di
Indonesia.
CEWS
•Didedikasikan untuk Layanan Iklim
(medium / prediksi jangka panjang, 1-6
bulan)
•Tujuan -- Untuk mengurangi dampak iklim
ekstrim dengan sistem peringatan dini
untuk sektor terkait (pertanian, pekerjaan
umum, kesehatan, air dan energi) .
• Fokus pada informasi Kekeringan
(monitoring dan Prediksi)
Jaringan Pengamatan Iklim dan Kualitas udara BMKG
Regional Office(5)
GAW (3)
Meteorology (120)
Geophysic (31)
Climatology (21)
Jaringan
Otomatis
Pengamatan
Automatic
Weather
Stations Iklim BMKG
Others:
- Automatic Weather Stations 217 unit,
- Automatic rain gauges 177 units, - Agriculture AWS 103 units
-Collocated stations with agriculture dept. 102 station
- Manual (voluntary) rain gauges ~6000 units
Jaringan Kerjasama Pengamatan Iklim BMKG
Produk CEWS
Climate Early Warning System (CEWS)
Diseminasi CEWS
Website Informasi CEWS
• Monitoring Climate Extreme
• Monitoring of Consecutive No Rain
Days
• Analysis of Season Onset
• Monitoring of Drought
• Information of Soil Water of
Availability
Diseminasi CEWS
Moda Diseminasi CEWS
Climate Early Warning System (CEWS)
Jejaring Kualitas Udara
JARING AN PEMANTAUAN PM 10
JARING AN PEMANTAUAN PM 2.5
ST Palembang
Hasil-hasil Pengukuran
Tingkat keasaman air hujan
Rata-rata bulanan dari tahun 1985 hingga 2014
Peralatan Pemantau PM10 /PM2.5
Konsentrasi PM2.5 di Provinsi Jambi
Tingkat konsentrasi dari PM10
SUMATERA
KALIMANTAN
BENCANA ASAP KEBAKARAN HUTAN
Partikel yang terhisap oleh paru2
(Partikel Debu)
Blank Filter
Glodok – Jkt
GAW Koto
Tabang
Ancol,
Bandengan,
Delta, Kemayoran
Cisarua, Bogor
Tondano / North
Sulawesi Smallest
~ 23,62 µg/Nm3
(2014)
Biak, Papua
GAW Bukit Kototabang
West Sumatera
GAW Bariri Palu,
Central Sulawesi
GAW Sorong,
West Papua
Konsentrasi partikulat PM10
Monitoring of PM10
JOINT COOPERATION PROGRAM
(FLOODS AND DROUGHT)
JCP
Framework
Joint Cooperation Programme
BMKG
Joint Cooperation Programme
Road Map Kegiatan terkait JCP (2010 – 2012)
TAHUN 2010
Inisiasi Joint
Cooperation
Program
Validasi
Dan Koreksi
Data TRMM di
Beberapa
Lokasi
BMKG
TAHUN 2011
Pembangunan
Peringatan Dini
Banjir dan
Kekeringan
FEWS/DEWS
Sistem
Peringatan
Dini Banjir dan
Kekeringan
TAHUN 2012
Penyelesaian,
Online Server
PEMBUATAN
PROYEKSI &
SKENARIO
PERUBAHAN
IKLIM
Proyeksi PI
dengan data
GCM
Development FEWS/DEWS Indonesia
Konsep
Delft-OMS
import
data feeds
• import
• validation
• transformation / interpolation
• data hierarchy
• general adapter
• export / report
• administration (data, forecasts)
• viewing (data, forecasts)
• archiving
•…
PI
models
export &
dessimination
BMKG
Development DEWS Indonesia
ECMWF
ACCESS-A
RADAR
BMKG
AWS
SCHEME OF DATA
SYNCHROUNOUS
ON FEWS/DEWS
BMKG AND PUSAIR
TRMM
TELEMETRY
PRECIPITATION
POTENTIAL
EVAPORATION
POAMA 2.5 DEGREE
Server
BMKG
BMKG
Client-A
Client-B
SPI PEMALI COMAL
CGIAR-PET
SCHMIDIT-FERGUSON
FORECAST CCAM
Client-N
Server
PusAir
Client-A
Client-B
Client-N
AWS (ARG) Data Kelapa Gading
BMKG
PusAir Telemetry Data
BMKG
Tide Jakarta
Dam Water Level (February 02,
2015 ; 07:30)
Pasar Ikan Dam Water Level
Katulampa Dam Water Level
BMKG Radar (February 02, 2015 );
06:40)
BMKG
Precipitation Forecast ECMWF (3 days)
BMKG
Wind Forecast ECMWF (3 days)
Pressure Forecast ECMWF
Evaporation Forecast Acces-G (3
days)
FLOODS /DEWS ON ANDROID
FLOODS/DEWS ON ANDROID
Apa yg sudah dilakukan
BMKG dalam hal
Pengurangan Risiko
Bencana
BMKG
Diseminasi Informasi
Existing Produk kekeringan (data obs)
Existing Produk kekeringan (data satelit)
Peta Kerentanan
Perubahan Iklim
Perubahan thd
wetspell & dryspell
74
PROYEKSI PERUBAHAN CURAH HUJAN PADA
TAHUN 2025
Pada tahun 2025 jumlah kabupaten/kota
yang defisit air meningkat mencapai 78,4%
(BNPB, detiknew.com, 10/09/11)
75
Tren Gas Rumah Kaca di Stas. GAW Bukit
Kototabang
76
MONITORING AND
PREDICTION OF
SST IN INDONESIA
77
JARINGAN STASIUN BMKG
BMKG
Diseminasi Informasi
HASIL KAJIAN KENAIKAN MUKA AIR LAUT
KENAIKAN PARAS AIR LAUT (PERAIRAN SEMARANG)
BMKG
Y = 0,373X + 71,50
R² = 0,848
Kondisi paras air laut bulanan Perairan Semarang Mei 1985 –
Agustus 1998 (sumber : Bakosurtanal, 2002)
y = 0,728x + 63,70
R² = 0,746
Kondisi muka air laut bulanan Perairan Semarang Maret 2003 –
November 2008 (sumber : BMKG, 2008)
GRAFIK SUHU DAN CURAH HUJAN RATA RATA
TAHUNAN
BMKG
GRAFIK CURAH HUJAN RATA – RATA TAHUNAN
1975 - 2010
STASIUN KLIMATOLOGI KEDIRI- NTB
STASIUN KLIMATOLOGI BANJARBARU
BMKG
Perbandingan Rata_2 Curah Hujan Dasarian
Periode 1971-2000 dan 2001-2010
(ZOM 37 - Jawa Barat)
1971-2000
2001-2010
Batas Musim
200
175
Saat in i ( 2 0 0 1-2 0 10 ) : Aw al
ke m arau n ya le bih ce p at
d atan g d an le bih p an jan g
p e rio d e n ya ( 2 0 h ari)
d iban d in gkan tah u n 19 71 –
20 0 0 )
Hujan (mm)
150
125
100
75
50
25
0
I
II III
Jan
I
II III
Feb
I
II
III
Mar
I
II
Apr
III
I
II
Mei
III
I
II
Jun
III
I
II III
Jul
Bulan / Dasarian
I
II III
Agt
I
II
III
Sep
I
II
Okt
III
I
II
Nop
III
I
II
III
Des
82
Masalah global: peningkatan konsentrasi karbon atmosfir
BMKG
Year 2008
Atmospheric [CO2]:
385 ppm
38% above the pre-industrial concentration
1
TREN LINEAR SUHU UDARA MAKSIMUM HARIAN TAHUN 1983-2003
DI BEBERAPA KOTA INDONESIA
SIBOLGA
:
TERTINGGI : 39.80
RATA-RATA : 31.52
LAJU
: 0.0358 /10TH
TAREMPA :
BAWEAN :
MANADO :
SORONG :
JAYAPURA :
TERTINGGI : 40.0
RATA-RATA : 30.83
LAJU
: -0.2683 /10TH
TERTINGGI : 40.50
RATA-RATA : 30.39
LAJU
: 1.1520 /10TH
TERTINGGI : 38.90
RATA-RATA : 30.69
LAJU
: 0.9875/10TH
TERTINGGI : 37.80
RATA-RATA : 30.74
LAJU
: 0.0835 /10TH
TERTINGGI : 39.60
RATA-RATA : 31.85
LAJU
: 1.2245 /10TH
JAKARTA :
CILACAP :
WAINGAPU ::
AMBON :
BIAK :
TERTINGGI : 38.80
RATA-RATA : 31.39
LAJU
: 0.9730 /10TH
TERTINGGI : 39.40
RATA-RATA : 30.33
LAJU
: 0.6959 /10TH
TERTINGGI : 39.20
RATA-RATA : 31.49
LAJU
: 1.1105 /10TH
TERTINGGI : 39.90
RATA-RATA : 29.79
LAJU
: 0.6869 /10TH
TERTINGGI : 40.00
RATA-RATA : 30.13
LAJU
: 0.3846 /10TH
PADANG :
TERTINGGI : 39.90
RATA-RATA : 30.61
LAJU
: 0.7805 /10TH
KET : ºC / 10 TAHUN
TURUN :
(MENDINGIN)
NAIK :
(MEMANAS)
KUPANG :
SAUMLAKI :
MERAUKE :
TERTINGGI : 39.80
RATA-RATA : 31.25
LAJU
: 1.3535 /10TH
TERTINGGI : 38.60
RATA-RATA : 30.45
LAJU
: 0.8910 /10TH
TERTINGGI : 39.20
RATA-RATA : 30.52
LAJU
: 1.1562 /10TH
Soetamto : Materi Seminar MHI,
Maret 2009
TREN LINEAR SUHU UDARA MINIMUM HARIAN TAHUN 1983-2003
DI BEBERAPA KOTA INDONESIA
SIBOLGA :
TAREMPA : :
BAWEAN :
MANADO :
SORONG :
JAYAPURA :
TERENDAH : 10.60
RATA-RATA : 22.26
LAJU
: -0.8931 /10TH
TERENDAH : 14.00
RATA-RATA : 24.56
LAJU
: -0.1612 /10TH
TERENDAH : 16.50
RATA-RATA : 25.14
LAJU
: -0.6820/10TH
TTERENDAH : 11.00
RATA-RATA : 22.40
LAJU
: -0.3360/10TH
TERENDAH : 13.80
RATA-RATA : 25.20
LAJU
: -0.8931 /10TH
TERENDAH : 14.70
RATA-RATA : 23.22
LAJU
: 0.0431 /10TH
JAKARTA ::
CILACAP :
WAINGAPU :
AMBON :
BIAK :
TERENDAH : 15.10
RATA-RATA : 24.84
LAJU
: 1.2403 /10TH
TERENDAH : 14.00
RATA-RATA : 23.87
LAJU
: 0.3445 /10TH
TERENDAH : 11.80
RATA-RATA : 23.01
LAJU
: -0.6493 /10TH
TERENDAH : 13.20
RATA-RATA : 23.63
LAJU
: -0.2929 /10TH
TERENDAH : 16.50
RATA-RATA : 25.14
LAJU
: 0.6820 /10TH
PADANG ::
TERENDAH : 11.10
RATA-RATA : 22.91
LAJU
: 0.1555 /10TH
KET : ºC / 10 TAHUN
NAIK :
(MEMANAS)
TURUN :
(MENDINGIN)
WAMENA :
TERENDAH : 6.20
RATA-RATA : 15.32
LAJU
: -0.4475 /10TH
KUPANG ::
SAUMLAKI :
MERAUKE :
TERENDAH : 12.00
RATA-RATA : 23.40
LAJU
: -1.4167 /10TH
TERENDAHI : 12.40
RATA-RATA : 24.32
LAJU
: -0.8154 /10TH
TERENDAH : 11.10
RATA-RATA : 23.14
LAJU
: -0.0186 /10TH
Soetamto : Materi Seminar MHI,
Maret 2009
FREKUENSI
HUJAN LEBAT
MENINGKAT
MUSIM HUJAN
TAMBAH PENDEK
MUSIM KEMARAU
TAMBAH PANJANG
Skenario A1B
Proyeksi CH (Near Future)
(%)
CSIRO-MK3.0
MAM
JJA
SON
DJF
Proyeksi CH (Future) (%)
MAM
DJF
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BADAN METOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
JJA
SON
• Prediksi Curah Hujan: Januari 2012
BMKG
90
• Prediksi Potensi Banjir: Januari 2012
BMKG
91
Peningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca: BMKG mengukur empat
unsur dari enam unsur GRK
GAW
Kototabang
Interpretasi dan rekomendasi sistem peringatan dini
bencana HIDROMETEOROLOGI
• Pemantauan day to day oleh tenaga kesehatan terhadap
informasi iklim ekstrim melalui Sistem Peringatan Dini
Banjir/Kekeringan yang dikeluarkan oleh BMKG.
• Memberikan pemahaman kepada tenaga kesehatan secara
mudah melalui bahasa teknis terkait variabilitas dan
perubahan iklim.
• Merencanakan kegiatan seperti para petani yakni Sekolah
Lapang Iklim bagi tenaga kesehatan.
• Merencanakan pelatihan yang mensinergikan materi iklim dan
sektor kesehatan dalam menghadapi iklim ekstrim
• Membangun portal peringatan dini bersama antara Kemenkes
dan BMKG
I
K
L
I
M
Iklim
Terima Kasih
Email : budi.suhardi@bmkg.go.id
budi.suhardi13@gmail.com
Hp : 081213941841
K
L
I
M
SI STEM PERI NGATAN DI NI CUACA/ I KLI M
DAN PANTAUAN TI TI K API
Drs. Budi SUHARDI, DEA
Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan
Kualitas Udara
“Peningkatan Kapasitas Petugas Kab/Kota Dalam
Pengelolaan Sistem Informasi dan Komunikasi
untuk Penanggulangan Krisis Kesehatan”
Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan
BMKG
Bandung, 25 Oktober 2016
I
Outline
Isu-Isu Aktual terkait Bencana
Dampak Iklim terhadap Kesehatan Manusia
SISTEM PERINGATAN DINI IKLIM (CEWS)
Floods and Drought Early Warning System
Apa yg sudah dilakukan BMKG dalam hal
Pengurangan Risiko Bencana
Desiminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara
ISU-ISU AKTUAL
Isu-Isu Aktual
BMKG
2011
2012
2013
2014
Bencana Badai
Resiko
Kehilangan Mata
Pencaharian
Air pasang di Semarang
Bencana Kekeringan
Gelombang Tinggi di Serang,
Banten
Air pasang di Subang, Jawa
BENCANA ASAP KEBAKARAN HUTAN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERINTEGRASI
FLOOD
Flood Control for Urban and Flash Flood in Rural Area.
URBAN FLOOD
DROUGHT
To solve the draught problem with provide water supply and drinking water.
WATER QUALITY
overcome the pollution of water bodies due to industrial pollution and waste
FLASH FLOOD
DAMPAK IKLIM TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan
BMKG
Overview
• Iklim dunia secara menyeluruh sedang mengalami
perubahan sebagai konsekuensi dari aktivitas manusia.
• Hal ini disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas-gas
yang menghalangi pantulan energi sinar matahari dari bumi
sehingga menyebabkan peningkatan efek rumah kaca dan
mengakibatkan bumi, planet yang kita huni menjadi lebih
panas.
• Hubungan antara perubahan iklim dengan kesehatan
manusia adalah sangat kompleks.
Sebagai Akibat Efek Rumah Kaca,
Suhu Permukaan Bumi dan Troposfir Meningkat
Perubahan Iklim
dan Variabilitas Iklim
• Perubahan iklim didefinisikan sebagai perubahan
signifikan dari iklim maupun variabilitas iklim yang
menetap dalam jangka waktu yang lama (satu dekade)
atau seterusnya (IPCC, 2001).
• Perubahan iklim dapat disebabkan oleh proses
perubahan alamiah internal (misalnya El Nino) maupun
eksternal (seperti perubahan persisten yang diinduksi
oleh aktivitas manusia, berupa perubahan komposition
udara dan perubahan peruntukan tanah).
Penyakit Diare
• Dua juta anak-anak meninggal setiap tahunnya di negaranegara berpenghasilan menengah ke bawah walaupun
sudah ada peningkatan penggunaan oralit untuk terapinya
• Kesakitan dan kematian tersebut berhubungan dengan
pemakaian air tidak memenuhi syarat kesehatan serta
higiene dan sanitasi lingkungan yang tidak memadai.
• Walaupun demikian, diare juga masih menjadi masalah di
negara-negara dengan penduduk berpenghasilan menengah
keatas, karena diare tidak hanya berhubungan dengan
higiene dan sanitasi lingkungan, tetapi juga berhubungan
dengan praktek higiene dan keamanan pangan.
Dampak Terhadap
Penyakit Typhus, Cholera dan
Disentri
• Perubahan iklim diprediksi berdampak terhadap penyakit diare
seperti kholera, karena perubahan curah hujan menyebabkan
banjir di musim penghujan yang berakibat epidemi dan
sebaliknya terjadi kekeringan di musim kemarau.
• Perubahan ini juga berdampak terhadap penyediaan air bersih
dan sanitasi yang adekuat, serta juga tersedianya makanan yang
higienis dan kemampuan menerapkan praktek higiene yang
baik
Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria
•
Nyamuk Aedes sebagai vektor penyakit DBD hanya berkembang biak pd daerah tropis
yang suhunya > 16 oC dan pada ketinggian < 1.000 m dpl
•
Pemanasan global menyebabkan suhu beberapa wilayah cocok untuk berbiak nyamuk
Aedes, dimana nyamuk ini dpt hidup optimal pd suhu antara 24-28 oC
•
Mudah difahami bahwa perubahan iklim krn pemanasan global memperluas ruang gerak
nyamuk Aedes shg persebaran daerahnya menjadi lebih luas
•
Perubahan iklim dapat berpengaruh terhadap penyebaran penyakit malaria dengan cara :
(1)
peningkatan distribusi penyakit malaria, dimana saat ini epidemi malaria dibatasi
oleh temperatur, sekarang mungkin terjadi di area yang baru;
(2)
atau sebaliknya menurunkan distribusi karena daerah ini menjadi terlalu kering
untuk nyamuk untuk secara cukup jumlahnya menularkan penyakit;
(3)
peningkatan atau penurunan bulan-bulan penularan;
(4)
meningkatkan risiko wabah lokal di daerah dimana penyakit malaria diberantas
tetapi vektor masih terdapat, seperti di Inggris atau Amerika Serikat.
Dampak Kesehatan akibat Variasi Iklim
Vector borne diseases:
malaria, dengue, filariasis,
Water borne diseases
diare, cholera, typhoid
Air borne diseases
ISPA, asthma, influenza & peny sal nafas lainnya
(ekspos cemaran udara indoor, emisi & embient)
Malnutrition
Food borne diseases
Lain-lain:
Cardio cerebral vascular diseases, darah tinggi
Mental disorders
Injuries (from extreme weather events)
BMKG
Si stem Peri ngatan Di ni Ikl i m (CEWS)
Si stem peri ngatan di ni yang di bangun ol eh Kedeputi an Bi dang Kl i matol ogi BMKG
Monitoring Kejadian Ekstrim khususnya Kekeringan
Menyediakan informasi Prakiraan Curah Hujan dan Awal Musim
Menyediakan informasi Prakiraan Daerah Potensi Banjir
Tujuan :
mengurangi dan mengantisipasi terjadinya
bencana hidrometeorologis khususnya kekeringan,
Terutama di wilayah sentra pangan Nasional.
Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi
Kondisi Iklim Ekstrim
Melakukan Analisis Kondisi Iklim Ekstrim dan Diseminasi Informasi Peringatan Dini Iklim
Ekstrim kepada Kementrian Pertanian dan Instansi Terkait : INPRES No. 5 Tahun. 2011
MISI CEWS
Untuk berkontribusi pemantauan iklim dan
memberikan informasi dan layanan prediksi
iklim tepat waktu untuk peringatan dini dan
mitigasi dampak buruk kejadian iklim ekstrim di
berbagai sektor sosial-ekonomi di negara ini.
Produk peringatan dini memungkinkan
pengguna untuk menempatkan mekanisme di
tempat untuk mengatasi risiko iklim ekstrim
terkait untuk pembangunan berkelanjutan di
Indonesia.
CEWS
•Didedikasikan untuk Layanan Iklim
(medium / prediksi jangka panjang, 1-6
bulan)
•Tujuan -- Untuk mengurangi dampak iklim
ekstrim dengan sistem peringatan dini
untuk sektor terkait (pertanian, pekerjaan
umum, kesehatan, air dan energi) .
• Fokus pada informasi Kekeringan
(monitoring dan Prediksi)
Jaringan Pengamatan Iklim dan Kualitas udara BMKG
Regional Office(5)
GAW (3)
Meteorology (120)
Geophysic (31)
Climatology (21)
Jaringan
Otomatis
Pengamatan
Automatic
Weather
Stations Iklim BMKG
Others:
- Automatic Weather Stations 217 unit,
- Automatic rain gauges 177 units, - Agriculture AWS 103 units
-Collocated stations with agriculture dept. 102 station
- Manual (voluntary) rain gauges ~6000 units
Jaringan Kerjasama Pengamatan Iklim BMKG
Produk CEWS
Climate Early Warning System (CEWS)
Diseminasi CEWS
Website Informasi CEWS
• Monitoring Climate Extreme
• Monitoring of Consecutive No Rain
Days
• Analysis of Season Onset
• Monitoring of Drought
• Information of Soil Water of
Availability
Diseminasi CEWS
Moda Diseminasi CEWS
Climate Early Warning System (CEWS)
Jejaring Kualitas Udara
JARING AN PEMANTAUAN PM 10
JARING AN PEMANTAUAN PM 2.5
ST Palembang
Hasil-hasil Pengukuran
Tingkat keasaman air hujan
Rata-rata bulanan dari tahun 1985 hingga 2014
Peralatan Pemantau PM10 /PM2.5
Konsentrasi PM2.5 di Provinsi Jambi
Tingkat konsentrasi dari PM10
SUMATERA
KALIMANTAN
BENCANA ASAP KEBAKARAN HUTAN
Partikel yang terhisap oleh paru2
(Partikel Debu)
Blank Filter
Glodok – Jkt
GAW Koto
Tabang
Ancol,
Bandengan,
Delta, Kemayoran
Cisarua, Bogor
Tondano / North
Sulawesi Smallest
~ 23,62 µg/Nm3
(2014)
Biak, Papua
GAW Bukit Kototabang
West Sumatera
GAW Bariri Palu,
Central Sulawesi
GAW Sorong,
West Papua
Konsentrasi partikulat PM10
Monitoring of PM10
JOINT COOPERATION PROGRAM
(FLOODS AND DROUGHT)
JCP
Framework
Joint Cooperation Programme
BMKG
Joint Cooperation Programme
Road Map Kegiatan terkait JCP (2010 – 2012)
TAHUN 2010
Inisiasi Joint
Cooperation
Program
Validasi
Dan Koreksi
Data TRMM di
Beberapa
Lokasi
BMKG
TAHUN 2011
Pembangunan
Peringatan Dini
Banjir dan
Kekeringan
FEWS/DEWS
Sistem
Peringatan
Dini Banjir dan
Kekeringan
TAHUN 2012
Penyelesaian,
Online Server
PEMBUATAN
PROYEKSI &
SKENARIO
PERUBAHAN
IKLIM
Proyeksi PI
dengan data
GCM
Development FEWS/DEWS Indonesia
Konsep
Delft-OMS
import
data feeds
• import
• validation
• transformation / interpolation
• data hierarchy
• general adapter
• export / report
• administration (data, forecasts)
• viewing (data, forecasts)
• archiving
•…
PI
models
export &
dessimination
BMKG
Development DEWS Indonesia
ECMWF
ACCESS-A
RADAR
BMKG
AWS
SCHEME OF DATA
SYNCHROUNOUS
ON FEWS/DEWS
BMKG AND PUSAIR
TRMM
TELEMETRY
PRECIPITATION
POTENTIAL
EVAPORATION
POAMA 2.5 DEGREE
Server
BMKG
BMKG
Client-A
Client-B
SPI PEMALI COMAL
CGIAR-PET
SCHMIDIT-FERGUSON
FORECAST CCAM
Client-N
Server
PusAir
Client-A
Client-B
Client-N
AWS (ARG) Data Kelapa Gading
BMKG
PusAir Telemetry Data
BMKG
Tide Jakarta
Dam Water Level (February 02,
2015 ; 07:30)
Pasar Ikan Dam Water Level
Katulampa Dam Water Level
BMKG Radar (February 02, 2015 );
06:40)
BMKG
Precipitation Forecast ECMWF (3 days)
BMKG
Wind Forecast ECMWF (3 days)
Pressure Forecast ECMWF
Evaporation Forecast Acces-G (3
days)
FLOODS /DEWS ON ANDROID
FLOODS/DEWS ON ANDROID
Apa yg sudah dilakukan
BMKG dalam hal
Pengurangan Risiko
Bencana
BMKG
Diseminasi Informasi
Existing Produk kekeringan (data obs)
Existing Produk kekeringan (data satelit)
Peta Kerentanan
Perubahan Iklim
Perubahan thd
wetspell & dryspell
74
PROYEKSI PERUBAHAN CURAH HUJAN PADA
TAHUN 2025
Pada tahun 2025 jumlah kabupaten/kota
yang defisit air meningkat mencapai 78,4%
(BNPB, detiknew.com, 10/09/11)
75
Tren Gas Rumah Kaca di Stas. GAW Bukit
Kototabang
76
MONITORING AND
PREDICTION OF
SST IN INDONESIA
77
JARINGAN STASIUN BMKG
BMKG
Diseminasi Informasi
HASIL KAJIAN KENAIKAN MUKA AIR LAUT
KENAIKAN PARAS AIR LAUT (PERAIRAN SEMARANG)
BMKG
Y = 0,373X + 71,50
R² = 0,848
Kondisi paras air laut bulanan Perairan Semarang Mei 1985 –
Agustus 1998 (sumber : Bakosurtanal, 2002)
y = 0,728x + 63,70
R² = 0,746
Kondisi muka air laut bulanan Perairan Semarang Maret 2003 –
November 2008 (sumber : BMKG, 2008)
GRAFIK SUHU DAN CURAH HUJAN RATA RATA
TAHUNAN
BMKG
GRAFIK CURAH HUJAN RATA – RATA TAHUNAN
1975 - 2010
STASIUN KLIMATOLOGI KEDIRI- NTB
STASIUN KLIMATOLOGI BANJARBARU
BMKG
Perbandingan Rata_2 Curah Hujan Dasarian
Periode 1971-2000 dan 2001-2010
(ZOM 37 - Jawa Barat)
1971-2000
2001-2010
Batas Musim
200
175
Saat in i ( 2 0 0 1-2 0 10 ) : Aw al
ke m arau n ya le bih ce p at
d atan g d an le bih p an jan g
p e rio d e n ya ( 2 0 h ari)
d iban d in gkan tah u n 19 71 –
20 0 0 )
Hujan (mm)
150
125
100
75
50
25
0
I
II III
Jan
I
II III
Feb
I
II
III
Mar
I
II
Apr
III
I
II
Mei
III
I
II
Jun
III
I
II III
Jul
Bulan / Dasarian
I
II III
Agt
I
II
III
Sep
I
II
Okt
III
I
II
Nop
III
I
II
III
Des
82
Masalah global: peningkatan konsentrasi karbon atmosfir
BMKG
Year 2008
Atmospheric [CO2]:
385 ppm
38% above the pre-industrial concentration
1
TREN LINEAR SUHU UDARA MAKSIMUM HARIAN TAHUN 1983-2003
DI BEBERAPA KOTA INDONESIA
SIBOLGA
:
TERTINGGI : 39.80
RATA-RATA : 31.52
LAJU
: 0.0358 /10TH
TAREMPA :
BAWEAN :
MANADO :
SORONG :
JAYAPURA :
TERTINGGI : 40.0
RATA-RATA : 30.83
LAJU
: -0.2683 /10TH
TERTINGGI : 40.50
RATA-RATA : 30.39
LAJU
: 1.1520 /10TH
TERTINGGI : 38.90
RATA-RATA : 30.69
LAJU
: 0.9875/10TH
TERTINGGI : 37.80
RATA-RATA : 30.74
LAJU
: 0.0835 /10TH
TERTINGGI : 39.60
RATA-RATA : 31.85
LAJU
: 1.2245 /10TH
JAKARTA :
CILACAP :
WAINGAPU ::
AMBON :
BIAK :
TERTINGGI : 38.80
RATA-RATA : 31.39
LAJU
: 0.9730 /10TH
TERTINGGI : 39.40
RATA-RATA : 30.33
LAJU
: 0.6959 /10TH
TERTINGGI : 39.20
RATA-RATA : 31.49
LAJU
: 1.1105 /10TH
TERTINGGI : 39.90
RATA-RATA : 29.79
LAJU
: 0.6869 /10TH
TERTINGGI : 40.00
RATA-RATA : 30.13
LAJU
: 0.3846 /10TH
PADANG :
TERTINGGI : 39.90
RATA-RATA : 30.61
LAJU
: 0.7805 /10TH
KET : ºC / 10 TAHUN
TURUN :
(MENDINGIN)
NAIK :
(MEMANAS)
KUPANG :
SAUMLAKI :
MERAUKE :
TERTINGGI : 39.80
RATA-RATA : 31.25
LAJU
: 1.3535 /10TH
TERTINGGI : 38.60
RATA-RATA : 30.45
LAJU
: 0.8910 /10TH
TERTINGGI : 39.20
RATA-RATA : 30.52
LAJU
: 1.1562 /10TH
Soetamto : Materi Seminar MHI,
Maret 2009
TREN LINEAR SUHU UDARA MINIMUM HARIAN TAHUN 1983-2003
DI BEBERAPA KOTA INDONESIA
SIBOLGA :
TAREMPA : :
BAWEAN :
MANADO :
SORONG :
JAYAPURA :
TERENDAH : 10.60
RATA-RATA : 22.26
LAJU
: -0.8931 /10TH
TERENDAH : 14.00
RATA-RATA : 24.56
LAJU
: -0.1612 /10TH
TERENDAH : 16.50
RATA-RATA : 25.14
LAJU
: -0.6820/10TH
TTERENDAH : 11.00
RATA-RATA : 22.40
LAJU
: -0.3360/10TH
TERENDAH : 13.80
RATA-RATA : 25.20
LAJU
: -0.8931 /10TH
TERENDAH : 14.70
RATA-RATA : 23.22
LAJU
: 0.0431 /10TH
JAKARTA ::
CILACAP :
WAINGAPU :
AMBON :
BIAK :
TERENDAH : 15.10
RATA-RATA : 24.84
LAJU
: 1.2403 /10TH
TERENDAH : 14.00
RATA-RATA : 23.87
LAJU
: 0.3445 /10TH
TERENDAH : 11.80
RATA-RATA : 23.01
LAJU
: -0.6493 /10TH
TERENDAH : 13.20
RATA-RATA : 23.63
LAJU
: -0.2929 /10TH
TERENDAH : 16.50
RATA-RATA : 25.14
LAJU
: 0.6820 /10TH
PADANG ::
TERENDAH : 11.10
RATA-RATA : 22.91
LAJU
: 0.1555 /10TH
KET : ºC / 10 TAHUN
NAIK :
(MEMANAS)
TURUN :
(MENDINGIN)
WAMENA :
TERENDAH : 6.20
RATA-RATA : 15.32
LAJU
: -0.4475 /10TH
KUPANG ::
SAUMLAKI :
MERAUKE :
TERENDAH : 12.00
RATA-RATA : 23.40
LAJU
: -1.4167 /10TH
TERENDAHI : 12.40
RATA-RATA : 24.32
LAJU
: -0.8154 /10TH
TERENDAH : 11.10
RATA-RATA : 23.14
LAJU
: -0.0186 /10TH
Soetamto : Materi Seminar MHI,
Maret 2009
FREKUENSI
HUJAN LEBAT
MENINGKAT
MUSIM HUJAN
TAMBAH PENDEK
MUSIM KEMARAU
TAMBAH PANJANG
Skenario A1B
Proyeksi CH (Near Future)
(%)
CSIRO-MK3.0
MAM
JJA
SON
DJF
Proyeksi CH (Future) (%)
MAM
DJF
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BADAN METOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
JJA
SON
• Prediksi Curah Hujan: Januari 2012
BMKG
90
• Prediksi Potensi Banjir: Januari 2012
BMKG
91
Peningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca: BMKG mengukur empat
unsur dari enam unsur GRK
GAW
Kototabang
Interpretasi dan rekomendasi sistem peringatan dini
bencana HIDROMETEOROLOGI
• Pemantauan day to day oleh tenaga kesehatan terhadap
informasi iklim ekstrim melalui Sistem Peringatan Dini
Banjir/Kekeringan yang dikeluarkan oleh BMKG.
• Memberikan pemahaman kepada tenaga kesehatan secara
mudah melalui bahasa teknis terkait variabilitas dan
perubahan iklim.
• Merencanakan kegiatan seperti para petani yakni Sekolah
Lapang Iklim bagi tenaga kesehatan.
• Merencanakan pelatihan yang mensinergikan materi iklim dan
sektor kesehatan dalam menghadapi iklim ekstrim
• Membangun portal peringatan dini bersama antara Kemenkes
dan BMKG
I
K
L
I
M
Iklim
Terima Kasih
Email : budi.suhardi@bmkg.go.id
budi.suhardi13@gmail.com
Hp : 081213941841