Dokumen Mutu Bidang Pengmas

(1)

2013-2017

NOMOR : 2.0.000.0.07.0.00

REVISI : 00


(2)

2013-2017

NOMOR : 1

.0.000.0.00.0.00

Revisi : 00

BAGIAN/PEJABAT YANG

BERWENANG TANDA TANGAN

DISUSUN OLEH Wakil Rektor III

………..

Dr. H. Sonny Pamuji Laksono.Mkes.AIFM

DIPERIKSA OLEH Ketua SPMI

……….. Dr H Insan Sosiawan T.PhD

DISAHKAN OLEH Rektor

……….. Susi Endrini,SSi,MSc.PhD


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR 1

DAFT AR ISI 2

1 1. Riwayat Revisi Dokumen 2. Daftar Distribusi

3. Latar Belakang 4

4. Dasar Penyusunan Renstra Peng Masy 5

5. Evaluasi Diri Bidang Peng Masy : 6

A. Situasi Internal : L- RAISE (Kekuatan & Kelemahan) 6

B. Situasi Eksternal (Peluang &Ancaman ) 11

6. Kebijakan Dasar 13

7. Rencana Strategis Peng Mas : 13

A. Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat

B. Peningkatan Pemanfaatan Masyarakat utk Pendidikan & Penelitian

C.Program Peningkatan Kolaborasi

8. Indikator kinerja dan target program 17

9. Monitoring dan evaluasi tahunan 17

10. Strategi Pengembangan 18


(4)

RIWAYAT REVISI DOKUMEN

No. Revisi TanggalTerbit Penjelasan (singkat) Isi Perubahan 00 9 September 2013


(5)

DAFTAR DISTRIBUSI

No. JABATAN Nomor Copy

1 Ketua SPMI 13

2 Ketua Pengurus Yayasan YARSI 01

3 Rektor Universitas YARSI 02

4 Wakil Rektor III Universitas YARSI 05

5 Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Univ.YARSI 08 6 Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Univ.YARSI 09

7 Wakil Dekan III Fakultas Hukum Univ.YARSI 10

8 Wakil Dekan III Fakultas Teknologi Informasi Univ.YARSI 11 9 Wakil Dekan III Fakultas Psikologi Univ. YARSI 12

10 Kepala Pusat Peduli TB 15

11 Kepala Pusat YARA 16

12 Kepala Pusat HIV/AIDS 17

13 Kepala Pusat YARSI Save Vision 18

Daftar Distribusi ini disalin berdasarkan “ Daftar Induk Distribusi Dokumen”


(6)

Latar belakang

Tindakan nyata Lembaga Pengabdian Masyarakat di Universitas YARSI secara terstruktur dalam aplikasi iptek yang langsung menyentuh masyarakat masih belum terasakan secara signifikan. Berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat tampaknya luput dari perhatian sivitas akademika Universitas YARSI. Masyarakat luas sangat berharap Universitas YARSI dapat berkiprah lebih banyak dalam memecahkan berbagai permasalahan bangsa.

Dalam mengemban amanah ”Tri Darma Perguruan Tinggi”, tugas pengabdian masyarakat merupakan tuntutan yang wajib dilaksanakan. Sebagian anggota sivitas akademika Universitas YARSI telah melakukan aktivitas pengabdian masyarakat baik secara individu, kelompok atau unit-unit yang relatif kurang terkoordinasi, sehingga hasilnya kurang optimal. Oleh karena itu perlu ada suatu mekanisme pengaturan dan koordinasi kegiatan pengabdian masyarakat yang terstruktur dan berkesinambungan secara institusional. Dengan demikian, keluaran dan dampak yang dihasilkan dapat lebih baik dan lebih terasakan oleh masyarakat luas. Kegiatan ini juga dapat merupakan wahana penelitian aplikatif, sebagai tindak lanjut hasil penelitan di laboratorium.

Rencana strategis (Renstra) Universitas YARSI merupakan garis besar haluan pengembangan universitas selama satu periode mendatang yang menggambarkan skenario pengembangan universitas dalam lima tahun mendatang . Hakekat pengembangan universitas merupakan bagian dari upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembangunan manusia seutuhnya.

Di dalam pelaksanaannya perlu memperhatikan lima pilar paradigma baru penataan perguruan tinggi yaitu : kualitas, otonomi, akuntabilitas, akreditasi, dan evaluasi sebagaimana digariskan dalam Kerangka Pengembangan Jangka Panjang Pendidikan Tinggi di Indonesia. Renstra yang merupakan penjabaran dari statuta disusun dengan mengedepankan visi dan misi yang kemudian disintesakan dengan hasil analisa situasi tentang kekuatan dan kelemahan internal berdasarkan hasil evaluasi diri yang akurat, serta hasil analisis peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan strategik eksternal.Hasil síntesis tersebut dapat diidentifikasikan berbagai


(7)

problematik atau isu strategis yang kemudian diteruskan dengan menentukan alternatif pemecahannya dalam bentuk skala prioritas strategi pengembangan terpilih. Langkah selanjutnya adalah penjabaran dari seluruh butir strategi pengembangan, untuk kemudian dituangkan dalam Rencana Operasional lima Tahunan (Renop) dan Rencana Operasional Tahunan (Rentah) dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) .

Setiap fakultas atau program studi (PS) membutuhkan pimpinan yang akan menjadi motor penggerak utama (prime mover) pengembangan kinerja institusi yang dipimpinnya dengan mendorong stafnya mengembangkan potensi dirinya secara maksimal. Proses konsolidasi internal dan reformasi pendidikan tinggi di Universitas YARSI sampai tahun 2015 harus dikelola secara efisien, efektif, transparan dan akuntabel sebagai jaminan Universitas YARSI dengan sungguh-sungguh sudah menerapkan prinsip-prinsip Good University Governance (GUG). Dengan latar belakang pemikiran di atas, semua unsur pimpinan institusi wajib memanfaatkan Renstra ini untuk merealisasikan proses transformasi pengelolaan Universitas YARSI menjadi PT dengan tatakelola yang lebih baik. Untuk itu, semua pimpinan Universitas YARSI, mulai dari Universitas sampai ke unit kerja yang terbawah diharapkan meningkatkan kinerja unit kerja yang dipimpinnya sesuai dengan tujuan dan sasaran pengembangan institusi yaitu memperoleh peringkat akreditasi yang tertinggi, baik oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) maupun oleh Badan Akreditasi Internasional seperti ASEAN University Networks (AUN). Untuk menggerakan reformasi pendidikan tinggi di Universitas YARSI sampai tahun 2015, lima strategi umum reformasi (5R) dapat diterapkan. Pertama, menyelaraskan struktur organisasi Universitas YARSI (Re-structuring) dengan tuntutan perubahan otonomi PT. Strategi ini adalah langkah awal untuk mewujudkan GUG pada tahun 2014. Kedua, menerapkan prinsip kerja GUG ke dalam sistem manajemen PT. Mekanisme kerja dan standard operating procedure - SOP (Re-engineering) organisasi di Universitas, Fakultas/PS dan unit kerja lainnya perlu dirumuskan kembali agar organisasi Universitas YARSI mampu menjadi wadah kerjasama dan instrumen pengembangan institusi yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel. Untuk mendukung penerapan strategi reformasi yang kedua, strategi ketiga adalah menyelenggarakan pelatihan dosen dan pegawai (Re-training) untuk meningkatkan kompetensi dan mengubah mindset mereka dalam mengelola kegiatan program


(8)

akademik dan non akademik. Materi utama pelatihan adalah kepemimpinan, keterampilan manajerial, dan prinsip-prinsip mengelola institusi.Strategi keempat adalah memposisikan staf yang sudah dilatih memangku jabatan strategis (Re-positioning)

diberbagai unit kerja di lingkungan Universitas YARSI.Mereka diharapkan mampu menjadi prime mover pengembangan unit kerja yang dipimpinnya.Strategi kelima adalah mendorong munculnya budaya kerja institusi yang kondusif menuju World Class University /WCU (Re-modeling). Kepemimpinan institusi harus bisa diteladani oleh semua staf di unit kerjanya masing-masing sehingga berkembang budaya dan etos kerja akademik yang profesional, jujur, bermartabat, dan berkualitas dalam berkarya, serta mampu bekerja dalam satu tim (team work) yang solid. Model kemimpinan seperti ini akan menumbuhkan budaya kerja bermutu yang akan memudahkan terwujudnya GUG di Universitas YARSI.

Dasar Penyusunan Renstra :

Agar Visi dari Universitas YARSI dapat tercapai maka perlu dibuat strategi strategi tertentu . untuk menetapkan rencana strategis Universitas agar dapat efektif dalam pelaksanaan implementasi rogram programnya maka perlu di susun RENSTRA yang didasarkan pada : Renstra Departemen Pendidikan nasional, Isu ISU Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional serta Hasil Evaluasi Diri yang menggambarkan kekuatan , kelemahan , peluang dan ancaman dari Universitas YARSI . Dalam evaluasi diri, analisis situasi dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) situasi internal dan (2) situasi eksternal.Dalam analisis situasi internal, dikaji kekuatan dan kelemahan, sedangkan untuk analisis situasi eksternal, dipaparkan peluang dan tantangan. Kondisi iinstitusional Universitas YARSI diukur menggunakan sejumlah parameter, yang biasa disingkat dengan L RAISE , Untuk Situasi Internal (Kajian terhadap Analisis Kekuatan dan Kelemahan ) meliputi : Leadership (Kepemimpinan), Relevance (Relevansi),


(9)

Academic Atmosphere (Atmosfir Akademik), Internal Management (Manajemen internal), Sustainability

(Sustainabilitas), serta Efficiency and productivity (Efisiensi dan Produktivitas). Sedangkan Untuk Situasi Eksternal (Kajian terhadap Peluang dan Ancaman )

EVALUASI DIRI PROGRAM BIDANG PENGABDIAN

MASYARAKAT :

A.SITUASI INTERNAL (KEKUATAN DAN KELEMAHAN) A. Kepemimpinan (Leadership)

1. Kekuatan

Komitmen Universitas YARSI terhadap Berbagai bidang pengembangan sangat tinggi.Berbagai kebijakan telah dirumuskan untuk menjadi dasar bagi penyusunan program 5 tahun kedepan.Program disusun dengan mengedepankan prioritas pada pengembangan Bidang Organisasi dan Manajemen yang didasarkan pada komitmen Universitas YARSI untuk mengembangkan organisasi yang sehat dan manajemen yang bersih dan transparan sebagai bagian mutlak menuju otonomi di berbagai bidang.

2. Kelemahan

a) Kemampuan Universitas YARSI untuk membangun organisasi yang sehat dan manajemen yang bersih dan transparan belum tampak optimal. Keadaan ini tampak dalam beberapa hal: a) effisiensi dan effektivitas pengelolaan Universitas YARSI belum optimal, b) tumpang tindih tugas dalam bidang akademik dan administratif serta pengaturan beban kerja yang kurang sistematik , c) staf akademik yang dilibatkan dalam aktivitas administratif akhirnya tidak dapat berkonsentrasi pada tugas utamanya yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi .

b) Beberapa regulasi baik dalam bentuk Undang -Undang maupun Peraturan Pemerintah yang tidak memungkinkan Universitas YARSI mempunyai keleluasaan dalam


(10)

mengatur dirinya sendiri, mengingat status Universitas YARSI sebagai PTS yang tidak otonom ,yang ternyata berdampak pada terbatasnya ruang gerak kemampuan berkembang Universitas YARSI.

B. Relevansi Pendidikan 1. Kekuatan

a) Memiliki 5 fakultas , 3 Program study dan 1 Program Pascasarjana yang mampu mengakomodasi variasi kebutuhan masyarakat akan berbagai jenis dan jenjang pendidikan tinggi

b) Universitas YARSI meningkatkan kesempatan belajar yang lebih baik bagi masyarakat dengan memberikan pilihan seleksi masuk, memberikan beasiswa bagi sekitar 5% mahasiswa S-1, serta menerima sekitar 800 lebih mahasiswa S-1 per tahun

c) Peningkatan jumlah koleksi pustaka per tahun,ada nya digital library , dan transaksi perpustakaan on line bukan saja meningkatkan kemudahan informasi bagi segenap mahasiswa dan dosen tetapi juga bagi komunitas ilmiah diluar kampus

d) Universitas YARSI terus meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menguasai bahasa asing dan teknologi informasi serta memberikan fasilitas laboratorium dan kursus tambahan pada kedua bidang tersebut.

2. Kelemahan

a) Jumlah dosen yang akan memasuki masa pensiun secara kumulatif selama lima tahun ke depan mencapai 10% dan


(11)

20 % lebih berumur lebih dari 55 tahun, karenanya perlu percepatan peningkatan kemampuan akademik dosen 2 muda. melalui studi pascasarjana di dalam dan di luar negeri .

b) Jumlah dana pendidikan yang berkurang dapat diantisipasi dengan meningkatkan kemampuan menyusun proposal block grant untuk memperoleh dana pengembangan pendidikan.

c) Kurikulum belum sepenuhnya berorientasi kepada dunia kerja, karena masih kukuh bertahan pada bidang keilmuan sehingga mengurangi daya saing lulusan untuk memperoleh bagian di dunia kerja.

d) Jumlah lulusan yang bekerja di luar bidang studinya belum terdata dengan baik, tetapi ditengarai jumlahnya cukup besar.

e) Perkembangan yang terjadi di masyarakat tidak dapat segera diikuti oleh perubahan kurikulum.

A. Atmosfir Akademik 1. Kekuatan

a) Semakin meningkatnya kualitas dosen baik dalam pencapaian gelar akademik maupun sebutan profesional yang secara langsung turut berperan dalam perbaikan kualitas proses belajar mengajar

b) Semakin banyak Program Hibah Kompetisi (PHK) yang diperoleh dan digunakan bagi upaya perbaikan proses belajar mengajar dan inovasi dalam pembelajaran. c) Semakin banyak kerjasama dalam dan luar negeri

dalam proses pengembangan atmosfir akademik telah ditindak lanjuti oleh fakultas dan program studi


(12)

d) Beberapa penelitian dilakukan dengan kualitas yang tinggi dan erpeluang memiliki nilai tawar standar dalam kerjasama penelitian .

2. Kelemahan

a) Jumlah perolehan paten, publikasi ilmiah, dan tulisan dalam bentuk buku masih sangat rendah.

b) Rendahnya relevansi antara kegiatan pendidikan dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang menjadi penyebab lemahnya efektifitas pembelajaran mahasiswa.

c) Indeks prestasi kumulatif (IPK) lulusan yang relatif tinggi namun tidak selalu selaras dengan masa tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan.

B. Manajemen Internal 1. Kekuatan

a) Penyusunan rencana anggaran selalu dilakukan dengan mekanisme rapat kerja setahun sebelum pelaksanaan yang melibatkan pimpinan Universitas YARSI dan fakultas serta beberapa unit kerja.

b) Ada mekanisme pengajuan anggaran untuk urusan/laboratorium dalam rangka pengadaan alat-alat dan perbaikan gedung laboratorium

c) Informasi tentang penerimaan keuangan dan penerimaan mahasiswa pada saat daftar ulang dapat diakses secara on -line realtime melalui komputer pejabat terkait sampai ke tingkat fakultas. .


(13)

d) Telah ada aturan untuk penghargaan bagi penerbitan bahan ajar dan publikasi ilmiah di jurnal internasional atau Terakreditasi oleh dosen

e) Rekruitmen pegawai dan Dosen telah mengacu pada kebutuhan berdasar rasio dosen:mahasiswa, dan telah melalui panitia seleksi di tingkat Universitas YARSI dan fakultas.

f) Para pejabat dari tenaga administrasi sebagian besar telah mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan diri. g) Sebagai institusi Swasta, manajemen sudah memiliki

sistem akuntansi dan audit secara mandiri. Hal ini menguntungkan bagi upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam ikut mendanai kegiatan pendidikan karena adanya ruang akuntabilitas publik terhadap keuangan Universitas YARSI.

h) Sistem keuangan sudah berorientasi pada output dan outcome , sehingga tujuan dari setiap kegiatan dalam perencanaan terpenuhi.

2. Kelemahan

a) Perencanaan belum sepenuhnya mengacu kepada kebutuhan riil, tetapi masih lebih didasarkan kepada pagu anggaran tahun -tahun sebelumnya dengan beberapa penyesuaian untuk tahun yang berbeda. b) Belum ada mekanisme monitoring dan evaluasi internal

yang ketat dalam pengadaan, penggunaan dan pelaksanaan anggaran di lapangan, kecuali dalam hal kecocokan antara uang yang dikeluarkan dari suatu mata anggaran dengan pertanggung jawaban keuangannya (SPJ).

c) Dana untuk pelatihan karyawan masih sangat sedikit d) Rendahnya kapasitas tenaga administrasi dalam


(14)

pengembangan kemampuan tenaga administrasi sesuatu yang krusial dan mendesak.

e) Aspek manajemen sumberdaya manusia kurang dapat membangun efektivitas dan efisiensi.

f) Kemampuan manajerial terutama dalam perencanaan dan pengendalian atas aktivitas, serta inventarisasi dan pengelolaan aset Universitas YARSI belum dimiliki secara memadai.

g) Rendahnya kemampuan

fakultas/jurusan/laboratorium/unit pelaksana teknis (UPT)dalam mengembangkan kapasitas perencanaan berbasis aktivitas.

h) Unsur eksternal yang ikut memperlemah manajemen Universitas YARSI antara lain karena masih banyak aturan-aturan yang tidak jelas dari Kementerian Pendidikan Nasional dalam otonomi keuangan khususnya sistem alokasi subsidi pendanaan

C. Sustainabilitas 1. Kekuatan

a) Universitas YARSI memiliki unit-unit dan aset yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai unit penghasil tambahan dana bagi kegiatan tri dharma perguruan tinggi disamping potensi masyarakat yang dapat dielaborasi dan belum tersentuh selama ini.

b) Aturan pemerintah bahwa semua dana -dana yang berasal dari masyarakat telah melalui satu pintu, yaitu rekening rektor, sehingga dipantau. Dengan demikian, pada waktu mendatang dana-dana demikian dapat menjadi salah satu sumber dana bagi kelangsungan Universitas.


(15)

a) Ketergantungan penyelenggaraan Universitas YARSI pada sumber pendanaan dari mahasiswa (SPP dan lain-lain) yang masih rendah dan belum optimalnya pemanfaatan aset Universitas YARSI untuk mendanai kegiatan pendidikan.

b) Kesadaran dan dukungan yang masih rendah terhadap pentingnya pengelolaan aset di lingkungan pegawai maupun dosen

c) Sistem keorganisasian yang kurang mendukung bagi pengelolan aset dan kemampuan pengelolaan aset yang masih lemah .

F. Efisiensi dan Produktivitas 1. Kekuatan

a) Adanya unit Pusat Jaminan Mutu (PJM) yang terus berupaya agar penggunaan dana-dana blockgrant dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

b) Telah terjadi resource sharing pada beberapa kegiatan, misalnya saling memanfaatkan dosen antar fakultas dan jurusan, misnya dosen FK UY mengajar di Fak Psikologi dan Prodi Kedokteran Gigi. Beberapa Laboratorium Fakultas Kedokteran Umum telah digunakan oleh sejumlah fakultas lain mis nya Fakultas Psikologi dan Prodi Kedokteran Gigi dalam rangka efisiensi penggunaan laboratorium

2. Kelemahan

a) Banyak laboratorium dan sarana lainnya masih dimanfaatkan secara terbatas oleh unit/jurusan/fakultas tertentu saja dengan alasan terbatasnya sumberdana untuk pemeliharaan.


(16)

b) Banyaknya peralatan bengkel/laboratorium yang rusak yang menurunkan produktivitas laboratorium/bengkel. c) Belum berjalannya resource sharing ruang kuliah dan

sarana lainnya.

d) Terdapat Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) yang terus berupaya untuk

meningkatkan mutu dosen dan pengembangan model pembelajaran agar dicapai mutu lulusan dan akan berdampak pada efisiensi dan produktivitas lulusan.

B. SITUASI EKSTERNAL ( PELUANG DAN ANCAMAN ) 1. Peluang

a) Ditengah keterbatasan pemerintah dalam pembiayaan pendidikan, tersurat keinginan pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan anggaran pendidikan yang lebih rasional. Tawaran kerjasama dari dalam dan luar negeri yang cukup besar dalam kerangka networking, benchmarking twinning

Sister university, serta double degree.

b) Kebijakan pemerintah agar perguruan tinggi bersifat otonom telah memberi peluang bagi Universitas YARSI untuk berkembang secara mandiri.

c) Sumberdaya manusia dan sumber dana dari dalam dan luar negeri belum banyak digali untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin.

d) Demografi, geografi, dan potensi daerah DKI Jakarta dan cukup besar untuk bersinergi dalam pengembangan daerah.

e) Akses informasi yang tak terbatas dan mudah dijangkau dengan semakin pesatnya teknologi informasi.Institusi pendidikan dan riset regional maupun internasional seperti SEAMEO,ICRAFserta publicly funded research agencies dapat dimanfaatkan bagi pengembangan pendidikan dan riset Universitas YARSI

f) Reformasi perguruan tinggi, terutama dalam kebijakan anggaran kompetisi dan anggaran berbasis kinerja


(17)

memberikan peluang bagi Universitas YARSI bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.

g) Undang Undang Sistim Pendidikan Nasional, Rancangan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan, dan produk-produk hukum dan perundangan pemerintah akan mengubah secara mendasar struktur, manajemen, dan etos kerja, sehingga akan menjadikan Universitas YARSI lebih profesional ke depan.

2. Ancaman

a) Tuntutan Pemerintah bagi perguruan tinggi dijajarannya untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui increase workplace productivity berpeluang untuk bersaing tidak sehat antar perguruan tinggi.

b) Tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan industri akan lulusan dan produk teknologi yang tinggi melalui komersialisasi riset. c) Semakin banyak perguruan tinggi negeri dan swasta di

Indonesia yang tumbuh lebih profesional dan mengembangkan program studi yang kompetitif.

d) Persaingan kerja lulusan yang semakin ketat terutama pada era global, bukan hanya dengan lulusan dalam negeri, tetapi juga dengan tenaga kerja asing.

e) Globalisasi dan Perdagangan bebas sangat membutuhkan kreativitas Universitas YARSI untuk meningkatkan nilai jualnya di pasar bebas.

Kebijakan Dasar

1. Peningkatan relevansi pengabdian kepada masyarakat melalui pengembangan aturan baku dan standar kualitas produk hasil kegiatan dan optimalisasi monitoring dan evaluasi setiap kegiatan kedalam, perlu peningkatan motivasi dan kemampuan staf akademik dalam merancang kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

2. Peningkatan kapasitas dan kualitas manajemen pengabdian kepada masyarakat melalui penataan kembali peran dan fungsi ke dalam organisasi dan manajemen yang lebih baik.


(18)

3. Meningkatkan pendapatan institusi dari kegiatan layanan masyarakat.

Rencana Strategis 2013-2017

Tujuan dari RENSTRA bidang Pengembangan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas YARSI yaitu sebagai berikut:

1) Pengembangan manajemen pengabdian kepada masyarakat dalam struktur organisasi universitas yang otonom dan manajemen yang sehat.

2) Peningkatan pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat dan secara resiprokal menerima informasi, masukan, bantuan masyarakat untuk meningkatkan relevansi pendidikan, dan pengabdian masyarakat itu sendiri.

Ada tiga rencana Strategis Universitas YARSI untuk tahun 2013-2017 yaitu :

(1) Peningkatan pelayanan kepada masyarakat

(2) Program peningkatan pemanfaatan masyarakat untuk pendidikan dan

penelitian.

(3) Program Peningkatan Pengembangan Kerja Sama Institusional Bidang Pengabdian Masyarakat

1. Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat :

A. Peningkatan Pelayanan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat

B. Peningkatan Pelayanan Pengembangan Teknologi

C. Peningkatan Pelayanan Pengembangan Sumberdaya Alam D. Peningkatan pelayanan melalui inkubator bisnis

E. Bantuan pengelolaan sistem informasi yang berkaitan dengan pelayanan-pelayanan tentang: konsultasi bisnis, bursa pasar pekerjaan dan pengelolaan pilot-pilot proyek yang berkaitan dengan pendidikan profesi baik untuk mahasiswa, alumni maupun masyarakat luas.

F. Bantuan untuk meningkatkan kinerja proses pelayanan yang bersifat administrasi dan pelayanan teknis.


(19)

G. Peningkatan informasi kepada masyarakat melalui pusat pelayanan bisnis untuk menampung dan mempublikasikan produk-produk ilmiah dan teknologi yang dihasilkan oleh seluruh civitas akademika (Outlet Ilmu dan Teknologi)

2. Peningkatan Pemanfaatan Masyarakat untuk Pendidikan dan Penelitian

A. Peningkatan pemanfaatan masyarakat dalam program

off campus education site untuk

mengkontekstualisasikan ilmu yang dipelajari mahasiswa serta untuk meningkatkan relevansi pendidikan.

B. Peningkatan pemanfaatan masyarakat sebagai sumber belajar dan sumber riset nyata bagi mahasiswa dan para peneliti.

C. Peningkatan pemanfaatan masyarakat sebagai salah satu sumber pembiayaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat

.

3. Peningkatan Pengembangan Kerja Sama Institusional Bidang Pengabdian Masyarakat

Kebijakan Dasar :

A. Promosi pemahaman dan sensitivitas kultural bagi seluruh staf dosen dan mahasiswa

B. Pengembangan partnership internasional /nasional dibidang pendidikan pada masyarakat,dan pengabdian masyarakat berbasis riset.

C. Pemberian kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti program pelayanan pada masyarakat maupun dalam interaksi sosialnya.

D. Pengembangan kerjasama untuk meningkatkan pemahaman lintas sosiokultural .


(20)

Tujuan dari Peningkatan Pengembangan kerjasama institusional yaitu:

1) Mendapatkan sinergi yang akan mendukung pengembangan otonomi universitas

2) Mempertajam fokus pengembangan Universitas YARSI pada bidang pengabdian masyarakat menuju pencapaian kualitas institusi berstandar internasional. Program yang akan diwujudkan selama tahun 2013-2017 yaitu :

Program Peningkatan Kolaborasi :

A. Perluasan kerjasama institusional yang didukung dengan upaya untuk merealisir program yang bisa diimplementasikan dan diikuti dengan MOU.

B. Perluasan kerjasama dengan instansi pemerintah, masyarakat dan industri untuk pengembangan soft skill dosen, dan mahasiswa, dibidang Pengabdian dan pelayanan pada masyarakat didalam meningkatakan produktifitas kinerja dan mutu program Pengabdian Masyarakat

C. Peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha untuk meningkatkan relevansi pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

D.Perluasan kerjasama Pengabdian Masyarakat dan pembelajaran, dengan program sebagai berikut:

A. Mengevaluasi dan menyempurnakan aturan kerjasama Bidang Pengabdian Masyarakat dalam konteks pelayanan pada masyarakat maupun dalam konteks Pengabdian masyarakat sebagai media pembelajaran mahasiswa yang sudah ada. B. Mengembangkan bentuk kerjasama yang selektif

dengan stakeholder.

C. Meningkatkan kuantitas dan kualitas kerjasama bagi sivitas akademika.

D. Meningkatkan kerjasama Pengabdian Masyarakat dan pembelajaran antara pusat lembaga dengan


(21)

pusat lembaga lain, antara Program Studi dan Fakultas maupun antara Fakultas dengan Fakultas dilingkungan Universitas YARSI.

E. Meningkatkan kerjasama Pengabdian masyarakat dan pembelajaran bagi jurusan-fakultas-lembaga-universitas dengan institusi lain di dalam dan di luar negeri

F. Meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap semua bentuk kerjasama riset dan pembelajaran. E. Institutional resource sharing, melalui kegiatan sebagai

berikut:

1. Inventarisasi, monitoring dan evaluasi atas sarana, prasarana, dan sumberdaya manusia yang dapat digunakan dalam resource sharing untuk semua bidang (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat )

2. Mengevaluasi dan menyempurnakan aturan institutional resource sharing yang sudah ada. 3. Mengembangkan bentuk -bentuk institutional

resource sharing

4. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi institutional resource sharing

5. Memperluas lingkup institutional resource sharing 6. Meningkatkan monitoring dan evaluasi

institutional resource sharing

7. Membuat dan atau mengembangkanaturan dan mekanisme untuk mengakses sarana, prasarana dan sumberdaya manusia di tingkat universitas/fakultas/UPT/lembaga dan unit lainnya


(22)

INDIKATOR KINERJA DAN TARGET PROGRAM :

PENGEMBANGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT.

MONITORING DAN EVALUASI TAHUNAN

PROGRAM BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT A. MONEV TAHUNAN

1. MONEV tahunan perlu diadakan dengan memperhatikan perubahan dinamis dari kekuatan dan kelemahan internal universitas terhadap perubahan cepat peluang dan tantangan eksternal.


(23)

2. MONEV dilakukan untuk melihat kinerja organisasi lembaga di bawah kordinasi universitas, dan kualitas organisasi lembaga dibawah kordinasi universitas dan manajemennya.

3. Variabel kualitas yang digunakan untuk menetapkan kinerja organisasi dan manajemen serta aparatur didalamnya meliputi efektivitas, efisiensi, dan produktivitas.

4. MONEVIN program bidang Pengabdian Masyarakat dilaksanakan bekerja sama dengan Unit Penjaminan MUTU (SPMI )

5. Mekanisme MONEVIN bidang Pengabdian Masyarakat mengacu pada buku Pedoman MONEVIN Bidang Pengabdian Masyarakat.

Variabel tersebut diukur dengan menggunakan pendekatan Sbb :

B. STRATEGI PENGEMBANGAN

1. Hasil dari MONEV oleh bidang SPMI digunakan untuk merevisi dan /atau mengembangkan program sesuai dengan hasil evaluasi


(24)

tanpa mengubah tujuan program agar visi dan misi tetap dapat diicapai sebagaimana hakekat suatu perencanaan strategis.

2. MONEV dan usul pengembangan dilakukan oleh Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat dan hasilnya disampaikan kepada Rektor selaku penanggung jawab structural


(25)

(1)

Tujuan dari Peningkatan Pengembangan kerjasama institusional yaitu:

1) Mendapatkan sinergi yang akan mendukung pengembangan otonomi universitas

2) Mempertajam fokus pengembangan Universitas YARSI pada bidang pengabdian masyarakat menuju pencapaian kualitas institusi berstandar internasional. Program yang akan diwujudkan selama tahun 2013-2017 yaitu :

Program Peningkatan Kolaborasi :

A. Perluasan kerjasama institusional yang didukung dengan upaya untuk merealisir program yang bisa diimplementasikan dan diikuti dengan MOU.

B. Perluasan kerjasama dengan instansi pemerintah, masyarakat dan industri untuk pengembangan soft skill dosen, dan mahasiswa, dibidang Pengabdian dan pelayanan pada masyarakat didalam meningkatakan produktifitas kinerja dan mutu program Pengabdian Masyarakat

C. Peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha untuk meningkatkan relevansi pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

D.Perluasan kerjasama Pengabdian Masyarakat dan pembelajaran, dengan program sebagai berikut:

A. Mengevaluasi dan menyempurnakan aturan kerjasama Bidang Pengabdian Masyarakat dalam konteks pelayanan pada masyarakat maupun dalam konteks Pengabdian masyarakat sebagai media pembelajaran mahasiswa yang sudah ada. B. Mengembangkan bentuk kerjasama yang selektif

dengan stakeholder.

C. Meningkatkan kuantitas dan kualitas kerjasama bagi sivitas akademika.

D. Meningkatkan kerjasama Pengabdian Masyarakat dan pembelajaran antara pusat lembaga dengan


(2)

pusat lembaga lain, antara Program Studi dan Fakultas maupun antara Fakultas dengan Fakultas dilingkungan Universitas YARSI.

E. Meningkatkan kerjasama Pengabdian masyarakat dan pembelajaran bagi jurusan-fakultas-lembaga-universitas dengan institusi lain di dalam dan di luar negeri

F. Meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap semua bentuk kerjasama riset dan pembelajaran. E. Institutional resource sharing, melalui kegiatan sebagai

berikut:

1. Inventarisasi, monitoring dan evaluasi atas sarana, prasarana, dan sumberdaya manusia yang dapat digunakan dalam resource sharing untuk semua bidang (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat )

2. Mengevaluasi dan menyempurnakan aturan institutional resource sharing yang sudah ada. 3. Mengembangkan bentuk -bentuk institutional

resource sharing

4. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi institutional resource sharing

5. Memperluas lingkup institutional resource sharing 6. Meningkatkan monitoring dan evaluasi

institutional resource sharing

7. Membuat dan atau mengembangkanaturan dan mekanisme untuk mengakses sarana, prasarana dan sumberdaya manusia di tingkat universitas/fakultas/UPT/lembaga dan unit lainnya


(3)

INDIKATOR KINERJA DAN TARGET PROGRAM :

PENGEMBANGAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT.

MONITORING DAN EVALUASI TAHUNAN

PROGRAM BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT A. MONEV TAHUNAN

1. MONEV tahunan perlu diadakan dengan memperhatikan perubahan dinamis dari kekuatan dan kelemahan internal universitas terhadap perubahan cepat peluang dan tantangan eksternal.


(4)

2. MONEV dilakukan untuk melihat kinerja organisasi lembaga di bawah kordinasi universitas, dan kualitas organisasi lembaga dibawah kordinasi universitas dan manajemennya.

3. Variabel kualitas yang digunakan untuk menetapkan kinerja organisasi dan manajemen serta aparatur didalamnya meliputi efektivitas, efisiensi, dan produktivitas.

4. MONEVIN program bidang Pengabdian Masyarakat dilaksanakan bekerja sama dengan Unit Penjaminan MUTU (SPMI )

5. Mekanisme MONEVIN bidang Pengabdian Masyarakat mengacu pada buku Pedoman MONEVIN Bidang Pengabdian Masyarakat.

Variabel tersebut diukur dengan menggunakan pendekatan Sbb :


(5)

tanpa mengubah tujuan program agar visi dan misi tetap dapat diicapai sebagaimana hakekat suatu perencanaan strategis.

2. MONEV dan usul pengembangan dilakukan oleh Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat dan hasilnya disampaikan kepada Rektor selaku penanggung jawab structural


(6)