Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

JUDUL KARYA
ILMIAH

Oleh: Dr. Sutiyono

‘Kaidah kencana’ (golden rule) untuk
selalu dipegang dalam menyiapkan
tulisan ilmiah dapat diungkapkan
dengan ABC
• A(ccurate) –– berketepatan tinggi,
• B(rief) –– singkat dan padat serta lugas
• C(lear) –– jelas, tak diragukan, tidak
rancu, tanpa penafsiran lain
Tetapi ada pepatah Inggris yang
menyatakan bahwa ‘the golden rule is that
there is no golden rule’!

Kalau dibedah anatominya, secara
umum tulisan ilmiah mengandung:











judul
baris kepemilikan
abstrak
kata kunci
isi atau tubuh teks
persantunan
bibliografi
lampiran

Judul, baris kepemilikan, abstrak dan
kata kunci untuk artikel ilmiah
umumnya muncul hanya pada

halaman pertamanya, tubuh teks
dapat mengisi sebuah buku.
Sekalipun demikian bagian-bagian
awal ini merupakan bagian amat
penting sebuah karya, sehingga
bagian itu diberi posisi sangat
menonjol dalam publikasi.

Dengan pelbagai macam variasi dan
modifikasi serta tata nama sesuai dengan
tradisi bidang ilmunya, tubuh teks tulisan
ilmiah umumnya mengikuti pola IMRAD
• introduction = pendahuluan, alasan
permasalahan (= tinjauan pustaka) yang
melatarbelakangi (= landasan teori)
dilakukannya kegiatan yang dilaporkan –
sebaiknya tidak lebih dari 10% keseluruhan
panjang artikel
• methods = pendekatan atau cara, yang
menjelaskan bagaimana (= kerangka

pemikiran) dan apa yang sudah dilakukan
– kira-kira 15 % panjang naskah

• results = hasil, apa yang ditemukan dan
pemikiran apa saja yang mungkin
terkembangkan darinya – kurang lebih 35%
panjang artikel
• discussion = pembahasan, untuk
menjelaskan makna yang terungkap dari
hasil, bagaimana kaitannya dengan
pendapat yang berlaku di kalangan sesama
ilmuwan dan pandit, dan apa simpulan serta
perampatannya sekarang – juga kira-kira
35% panjang artikel
• Harus ditambahkan bibliografi – pustaka
yang diacu yang panjangnya tidak lebih dari
5% panjang artikel

JUDUL
• Judul merupakan ‘jiwa’, ‘semangat’,

‘esensi’, dan ‘citra’ keseluruhan isi karya
(termasuk artikel) ilmiah
• Oleh karena itu judul lebih merupakan
label, yang secara ringkas mewadahi
keseluruhan substansi subjek yang
ditangani

Judul tulisan merupakan iklan yang
bermanfaat dalam upaya menangkap
minat dan memikat perhatian semua
orang yang berpotensi menjadi
pembaca dan penggunanya.
Judul harus bisa berfungsi sebagai
umpan untuk menarik perhatian orang,
dan sbg sumber ilham guna
memajukan ilmu melalui kegiatan
selanjutnya.

Ingatlah bahwa judul:
1. Merupakan bagian PKI yang paling banyak

dibaca orang
2. Sangat menentukan nasib suatu PKI:
– apakah akan ditelaah, dan diacu serta
dimanfaatkan, atau
– sama sekali tak diacuhkan, tidak
dipedulikan, dan dilewati begitu saja.

3. Mengungkapkan isi keseluruhan PKI/artikel
selengkapnya
4. Sekali dibaca sepintas langsung dimengerti
isi, segera dipahami maksud, cepat
ditangkap kepentingan makna artikelnya
5. Menarik perhatian calon pembaca dan
merangsang minatnya
6. Meningkatkan keingintahuan pencari
informasi

Oleh karena itu dalam menyusun Judul,
pilihlah hanya kata-kata yang kuat, positif,
penting, dan bersifat informatif

Pergunakan khazanah kosakata umum
beserta peristilahan sesuai dengan bidang
ilmunya
Simak dan pelajari judul-judul artikel
sejenis karya ilmuwan kondang tokoh
bidangnya

Judul yang baik idealnya hanya terdiri
atas tidak lebih dari
• 8 kata (Jerman)
• 10 kata (Inggris)
• 12 kata (Indonesia)
• 90 ketukan (termasuk spasi) pada
papan kunci
Tetapi banyak juga berkala ilmiah yang
bertoleransi untuk membiarkan penulis
melebihinya.

Judul hendaklah tidak mengandung
• Singkatan dan akronim

• Kalimat lengkap terutama yang
menggunakan kata kerja
– Dampak Pengembangan Kepariwisataan
terhadap Kehidupan Seni Tradisional
– Seni Pedalangan dalam Perubahan
Kebudayaan

• Nama dagang

Ingat bahwa dalam menyusun judul

• Bombastik . . . TIDAK
• Artistik . . . BERTERIMA
• Provokatif . . . BOLEH

Judul yang amat panjang umumnya tidak dapat segera
ditangkap dan mudah dimengerti maksudnya sehingga
sama sekali tidak efektif
• Penciptaan bahan baku gerabah seni dengan
memanfaatkan limbah bahan campuran dengan teknik

pengolahan silinder guna meningkatkan kualitas bahan
baku dan efisiensi produk –– tidak dapat segera ditangkap
artinya dan sulit dimengerti maksudnya sehingga sama
sekali tidak efektif
• Evaluasi hasil angket pengembangan minat siswa terhadap
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menggunakan
pendekatan literasi sains berbasis bahan ajar di kelas III
Sekolah Dasar Negeri desa Muara, kecamatan Tambang,
kabupaten Kampar, Provinsi Riau tahun pelajaran
2005/2006” –– terlalu ‘jelimet’ dalam menunjukkan segisegi reniknya, hasil penelitiannya sangat spesifik lokasi dan
waktu, sehingga tidak dapat diimplikasikan ke tempat dan
periode lain

Untuk mendapatkan judul yang paling
tepat dan sepenuhnya sesuai dengan isi
keseluruhan artikelnya, sangat
dianjurkan agar penyiapan judul
dilakukan setelah keseluruhan artikel
selesai disusun dengan tuntas.
Pengalaman pribadi menunjukkan

bahwa sangat bermanfaat jika
pelaksanaan penulisasn artikel ilmiah
dilakukan dengan urutan sebagai
berikut: 1) bahan dan cara, 2) simpulan,
3) hasil, 4) pembahasan, 5)
pendahuluan, 6) abstrak, dan baru
terakhir 7) judul.

CONTOH JUDUL
1. FUNGSI SENI PEWAYANGAN DALAM PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
2. DAMPAK PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN
DALAM KEHIDUPAN SENI TRADISIONAL
3. MENYOROTI PERTUNJUKAN WAYANG DARI SEGI
GARAP IRIGANNYA
4. AKTUALISASI NILAI-NILAI SENI TRADISIONAL
DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT
BERPANCASILA
5. SENI PEWAYANGAN SEBAGAI MEDIA
PEMASYARAKATAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL

-

CONTOH JUDUL
6. SENI TRADISIONAL DALAM ARUS GLOBALISASI
EKONOMI
7. MEMODIFIKASI BUSANA SENI TRADISI DOLALAK
8. PENTAS SENI KETHOPRAK DALAM MASA
TRANSISI DARI MASYARAKAT AGRARIS MENUJU
MASYARAKAT INDUSTRI
9. MEMAHAMI SENI TRADISIONL JATHILAN DI ERA
GLOBAL
10. USAHA SANGGAR SENI DIDIK NINI THOWOK
DALAM MENEMBUS PASAR

Terima Kasih