Pandangan Masyarakat Okinawa Terhadap Patung Shisa
PANDANGAN MASYARAKAT OKINAWA TERHADAP PATUNG SHISA
SHISA NO CHOUMON NI TAISHITE NO OKINAWA NO SHAKAI NO
KENKAI
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana
dalam bidang Ilmu Sastra Jepang
Oleh:
MIKE MELIALA
NIM: 110708020
DEPARTEMEN SASTRA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
PANDANGAN MASYARAKAT OKINAWA TERHADAP PATUNG SHISA
SHISA NO CHOUMON NI TAISHITE NO OKINAWA NO SHAKAI NO
KENKAI
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana
dalam bidang Ilmu Sastra Jepang
Oleh:
MIKE MELIALA
NIM: 110708020
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Hamzon Situmorang, M. S, Ph. D
NIP. 19580704 1989 12 1 001
Dr. Yuddi Adrian Muliadi, M.A
NIP. 19600827 1991 03 1 001
DEPARTEMEN SASTRA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
DisetujuiOleh :
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Medan,
September 2015
Departemen Sastra Jepang
Ketua,
Drs.EmanKusdiyana,M.Hum
NIP.196000919 1988 03 1001
Abstrak
要旨
Pandangan Masyarakat Okinawa Terhadap Patung Shisa
シーサーの彫像に対しての沖縄の社会の見解
Jepang terkenal sebagai negara yang modern. Hal ini dapat dilihat dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakatnya yang banyak mengalami perubahan dikarenakan masuknya
pengaruh kebudayaan luar ke negara ini. Namun, perubahan ini tidak membuat masyarakat
Jepang melupakan kebudayaan dalam negeri. Sampai sekarang masyarakat Jepang masih
mempertahankan dan memelihara tradisi kebudayaan leluhur dari generasi ke generasi. Salah
satunya dapat dilihat pada masyarakat prefektur Okinawa. Di daerah ini terdapat tradisi
budaya meletakkan patung yang berbentuk setengah singa dan anjing di depan rumah. Patung
ini disebut shisa. Tradisi ini telah ada sejak dahulu dan masih ada sampai sekarang.
日本は近代的な国として認められている。これは海外からの影響がこの国に入
いたので、社会の生活の局面に多くの変更から見られた。しかし、この変更は日本
社会が自国の文化を忘れることができない。今まで、日本社会は世代から世代への
伝統的な先祖の伝来の文化を守っている。その一つは沖縄県の社会に見られる。こ
の地域で家の前に半分のライオンや半分の犬の形の像を置く文化がある。この像は
「シシャ」といわれた。この伝統は昔から今までもまだ守られている。
Hal yang membuat tradisi ini masih bertahan adalah masyarakat Okinawa percaya
bahwa patung shisa dapat melindungi manusia dari roh-roh jahat, orang-orang yang ingin
berbuat jahat, dan menjaga agar roh baik tetap tinggal di dalam rumah. Kepercayaan ini tidak
muncul tiba-tiba. Kepercayaan ini muncul dari mitos-mitos masyarakat Okinawa yang
disebarkan dari mulut ke mulut, lalu dijadikan sebagai sebuah kebenaran. Dari bermacammacam cerita mitos yang dikumpulkan, semuanya bercerita tentang zaman dahulu shisa telah
menyelamatkan desa di Okinawa dari bahaya. Sejak saat itu, patung shisa dijadikan sebagai
pelindung bagi masyarakat Okinawa.
この文化が今まで存在しているのは沖縄の社会はシシャが悪魔、悪い人から人
間を守れ、善霊は家に存在するのが守れると信用している。この信用は急に存在す
るわけではない。 沖縄の社会にあるうわさの神話から出て、本当の話になってしま
った。いろいろな
情報から集まっていた神話によると、すべてはシシャが危険な
ことから沖縄の村を助けてあげると語ったそうである。そのときから、シシャの像
は沖縄の社会にとって保護者になった。
Patung singa pertama kali muncul di India, lalu disebarkan ke negara lain. Negara yang
paling banyak mendapat pengaruh ini adalah negara yang ada di Asia. Cina merupakan salah
satu negara yang mendapatkan pengaruh patung tersebut. Patung singa pertama kali masuk ke
negara ini sekitar abad ke-3 SM. Lalu pada abad ke-14 patung singa ini masuk ke kerajaan
ryukyuu (sekarang Okinawa). Pada abad itu, kerajaan ryukyuu (sekarang Okinawa) banyak
melakukan hubungan kerjasama dengan Cina. Dari hubungan kerjasama ini, banyak
kebudayaan Cina yang masuk ke Okinawa, salah satunya adalah patung shisa.
ライオンの像は最初にインドに現れ、それから他の国へ広がれていた。多くの
影響を得る国はアジアの国々である。中国はその像の影響を得た国の一つである。
ライオンの像は最初にこの国に入ったのは紀元前三世紀であった。そして、第十四
世紀にこのライオンの像は琉球王国(現代は沖縄)に入った。その世紀で琉球王国
(今は沖縄)は中国とよく協同を組合していた。その協同組合から多くの中国の文
化が沖縄に入った。その一つはシーサーの像である。
Dahulu, patung ini hanya berfungsi untuk melindungi bangunan istana kerajaan dan kuil.
Sebab, patung shisa hanya ada di tempat tersebut. Namun sekarang, shisa hampir ada di
semua tempat di Okinawa. Patung ini ada di rumah-rumah warga, toko, kuil, taman, tempat
wisata, hotel, rumah sakit, dan masih banyak lagi. Selain itu, dahulu shisa hanya berkaitan
dengan kepercayaan, namun sekarang patung shisa sudah menjadi bagian dari kebudayaan
Okinawa. Kebiasaan meletakkan patung shisa ini sudah ada sejak dahulu dan masih dilakukan
sampai sekarang. Sehingga kebiasaan ini telah menjadi tradisi budaya. Selain itu, patung ini
juga telah menjadi artefak kebudayaan, bahkan menjadi ikon prefektur Okinawa. Sekarang
shisa dapat dibuat dari keramik, tanah liat, kayu, dan lain-lain. Namun dahulu patung shisa
hanya terbuat dari batu.
昔、この像は寺や王宮の建物をしか守らない効用があった。その像はそのとこ
ろに初めてあったからである。しかし、今はシーサーが沖縄の多くのところに見つ
けられる。この像は市民の家、店、寺、公園、観光地、ホテル、病院などにある。
その上、昔、シーサーは宗教しかつながらなく、今は沖縄の文化の一つの部分にな
っている。シーサーの像を置く習慣は昔から今までずっと続けている。この習慣は
文化になるようになった。その上、この像も文化の出土品としてであり、それに沖
縄県のアイコンもなる。今、シーサーが統制、粘土、木材などから作られる。しか
し昔はシーサーが石から作られた。
Patung shisa memiliki nilai kearifan lokal. Nilai-nilai ini ditaati dan menjadi pelindung.
Misalnya, patung ini membuat masyarakat Okinawa menjadi takut untuk mencuri. Sebab
masyarakat Okinawa percaya ketika ada orang yang ingin mencuri, patung shisa tiba-tiba
akan menjadi hidup, dan menyerang si pencuri tersebut. Jadi suasana didaerah ini terasa aman
dan bebas dari pencuri.
シーサーは地元の知恵の価値観がある。この価値観を守って、導きになる。例
えば、このシーサーは沖縄の社会にとって盗むことを恐がらせるといった考えもあ
る。沖縄の社会は盗みたい人がいれば、シーサーの像が急に生きてその盗みたい人
を攻めることを信じているからである。そのため、この地域は安全で強盗がなくな
る。
Selain itu, karena bentuk dari patung ini seperti rupa anjing, hal ini membuat
masyarakat Okinawa memandang anjing sebagai pelindung manusia. Sehingga di daerah ini
anjing menjadi hewan yang sangat dihargai. Di Shibuya didirikan sebuah patung anjing
Hachiko untuk mengenang sifat kesetiaan anjing kepada tuannya. Simbol-simbol yang ada
pada bentuk patung shisa juga mengajarkan agar dalam kehidupan masyarakat melakukan
hal-hal baik. Serta menjaga keseimbangan hidup dengan cara menjaga kesehatan. Hal inilah
yang membuat kebanyakan masyarakat Okinawa memiliki umur yang panjang.
それに、この像の形が犬みたいで、沖縄の社会は犬に対して人間の保護者のイ
メージがあるのを信用するようになった。そのため、この地域で犬が非常に評価さ
れている動物である。渋谷で飼い主に非常な犠牲がある犬の像が作られた。シーサ
ーの形にある象徴も人生の中で社会に良いことばかりを教えるようにする。そして
健康を守って人生のバランスも守る。このことは最多の沖縄の社会が長生きにさせ
る。
Tanpa disadari, Nilai-nilai ini kemudian membentuk karakter masyarakat Okinawa yang
menghargai binatang khususnya anjing, serta senantiasa menjaga kesehatan. Karakter baik
inilah yang membuat tatanan kehidupan masyararakat Okinawa menjadi teratur. Jadi
kesimpulannya, nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam kepercayaan terhadap patung
shisa ikut memberikan pengaruh dalam terciptanya kehidupan masyarakat yang aman dan
teratur.
知らずに、この価値観は沖縄の社会の性格、動物、特に犬を大事にし、健康を
いつも守るのを作った。この良い性格は沖縄の社会の生活が定期的にさせる。まと
めとしては、シーサーの確信における地域の知恵が安全で定期的な社会の生活にも
影響を与える。
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah memberkati dan memberikan hikmat-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program sarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Jurusan Sastra Jepang. adapun judul skripsi ini adalah “Pandangan Masyarakat
Okinawa Terhadap Patung Shisa.”
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah
membantu dan memberikan dukungan baik materil maupun moril. Tanpa bantuan dan
dukungan dari pihak tersebut, penulis tidak akan menyelesaikan skripsi ini. oleh karena
itu, penulis ingin menyampaikan penghargaan, penghormatan dan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum, selaku ketua departemen Sastra Jepang
yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan kepada saya dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M.S Ph.D, selaku dosen pembimbing I,
yang telah banyak memberikan waktu, kesempatan, saran, masukan, kritikan,
dan nasehat, serta semangat kepada penulis selama proses penyusunan skripsi
ini dilakukan.
4. Bapak Drs. Yuddi Adrian Muliadi, M.A, selaku dosen pembimbing II, yang
juga berkenan memberikan waktu, saran, nasehat, arahan dan bimbingan
keada saya dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan staf pegawai Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara, yang juga turut membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
6. Kepada kedua orang tua penulis yang terkasih, Ayahanda Ir. Toni Sembiring
dan Ibunda Dra. Moriani Bangun, terima kasih untuk segala kasih sayang
tulus, kesabaran, pengertian, doa yang tiada henti, nasihat, serta dukungan
moral maupun materil selama ini.
7. Saudara-saudari penulis yang terkasih Bama Andrew, Apri Ananta Putra, Nina
Karina, serta Regi Meliala yang senantiasa mengingatkan dan memberikan
semangat serta doa yang tiada henti untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada Paman, Tante, sepupu yaitu Kezia, Daniel, Areni serta keluarga besar
atas bantuan moral maupun materil yang diberikan selama penulis menuntut
ilmu di bangku perkuliahan hingga penyelesaian penulisan skripsi ini.
9. Teman-teman penulis di Jurusan Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara
angkatan 2011, terutama untuk sahabat penulis Aseng Supriadi, Betrik Krisna,
Boda Sinulingga, Ita Manik, Lisna Malawati, Marcelina Sinambela, Nora
Marpaung, serta teman-teman lainnya yang tidak disebutkan satu persatu,
terima kasih untuk setiap dukungan, nasihat, canda tawa, kebersamaan, serta
bantuan tulus yang diberikan kepada penulis selama awal perkuliahan sampai
saat ini.
10. Kepada kak Leli Jelani, kak Feberlina sirait, Afryna Sihombing, Ayu
Permatasari, Juliani Purba, Novita Ester, dan Ingrid Zerlinda terima kasih
untuk setiap sharing-sharing yang menguatkan, dan membimbing penulis.
11. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari tidak dapat membalas kebaikan dan budi dari orang-orang
yang telah menopang dan menolong penulis selama ini. Namun penulis berharap
kiranya Tuhan yang mampu membalasnya.
Penulis juga menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi kita semua.
Medan, September 2015
Penulis
Mike Meliala
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............. ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 2
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................................ 4
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ................................................................................... 6
1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori .................................................................... 7
1.4.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 7
1.4.2 Kerangka Teori ................................................................................................. 10
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 14
1.6 Metode Penelitian ................................................................................................... 15
BAB II SEJARAH OKINAWA DAN KEMUNCULAN PATUNG SHISA ................ 17
2.1 Sejarah Okinawa ..................................................................................................... 17
2.2 Asal-usul Kemunculan Patung Shisa ...................................................................... 25
2.2.1 Realita Patung Shisa ........................................................................................ 27
2.2.2 Cerita-Cerita Rakyat Okinawa tentang Patung Shisa ...................................... 30
2.3 Tempat-Tempat yang Terdapat Patung Shisa ......................................................... 33
BAB III KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT OKINAWA TERHADAP
PATUNG SHISA .............. .................................................................................................. 35
3.1 Fungsi Patung Shisa Sebagai Pelindung/ A Guardian ............................................ 35
3.1.1 Wilayah Keluarga ............................................................................................ 36
3.1.1 Wilayah Umum ................................................................................................ 36
3.2 Sebagai kearifan lokal .............................................................................................. 37
3.2.1 Kearifan Lokal Kesejahteraan ......................................................................... 41
3.2.2 Kearifan Lokal Kedamaian ............................................................................. 43
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 45
4.1 Kesimpulan ..... ....................................................................................................... 45
4.2 Saran …… ....... ....................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ABSTRAK
SHISA NO CHOUMON NI TAISHITE NO OKINAWA NO SHAKAI NO
KENKAI
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana
dalam bidang Ilmu Sastra Jepang
Oleh:
MIKE MELIALA
NIM: 110708020
DEPARTEMEN SASTRA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
PANDANGAN MASYARAKAT OKINAWA TERHADAP PATUNG SHISA
SHISA NO CHOUMON NI TAISHITE NO OKINAWA NO SHAKAI NO
KENKAI
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana
dalam bidang Ilmu Sastra Jepang
Oleh:
MIKE MELIALA
NIM: 110708020
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Hamzon Situmorang, M. S, Ph. D
NIP. 19580704 1989 12 1 001
Dr. Yuddi Adrian Muliadi, M.A
NIP. 19600827 1991 03 1 001
DEPARTEMEN SASTRA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
DisetujuiOleh :
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Medan,
September 2015
Departemen Sastra Jepang
Ketua,
Drs.EmanKusdiyana,M.Hum
NIP.196000919 1988 03 1001
Abstrak
要旨
Pandangan Masyarakat Okinawa Terhadap Patung Shisa
シーサーの彫像に対しての沖縄の社会の見解
Jepang terkenal sebagai negara yang modern. Hal ini dapat dilihat dalam berbagai
aspek kehidupan masyarakatnya yang banyak mengalami perubahan dikarenakan masuknya
pengaruh kebudayaan luar ke negara ini. Namun, perubahan ini tidak membuat masyarakat
Jepang melupakan kebudayaan dalam negeri. Sampai sekarang masyarakat Jepang masih
mempertahankan dan memelihara tradisi kebudayaan leluhur dari generasi ke generasi. Salah
satunya dapat dilihat pada masyarakat prefektur Okinawa. Di daerah ini terdapat tradisi
budaya meletakkan patung yang berbentuk setengah singa dan anjing di depan rumah. Patung
ini disebut shisa. Tradisi ini telah ada sejak dahulu dan masih ada sampai sekarang.
日本は近代的な国として認められている。これは海外からの影響がこの国に入
いたので、社会の生活の局面に多くの変更から見られた。しかし、この変更は日本
社会が自国の文化を忘れることができない。今まで、日本社会は世代から世代への
伝統的な先祖の伝来の文化を守っている。その一つは沖縄県の社会に見られる。こ
の地域で家の前に半分のライオンや半分の犬の形の像を置く文化がある。この像は
「シシャ」といわれた。この伝統は昔から今までもまだ守られている。
Hal yang membuat tradisi ini masih bertahan adalah masyarakat Okinawa percaya
bahwa patung shisa dapat melindungi manusia dari roh-roh jahat, orang-orang yang ingin
berbuat jahat, dan menjaga agar roh baik tetap tinggal di dalam rumah. Kepercayaan ini tidak
muncul tiba-tiba. Kepercayaan ini muncul dari mitos-mitos masyarakat Okinawa yang
disebarkan dari mulut ke mulut, lalu dijadikan sebagai sebuah kebenaran. Dari bermacammacam cerita mitos yang dikumpulkan, semuanya bercerita tentang zaman dahulu shisa telah
menyelamatkan desa di Okinawa dari bahaya. Sejak saat itu, patung shisa dijadikan sebagai
pelindung bagi masyarakat Okinawa.
この文化が今まで存在しているのは沖縄の社会はシシャが悪魔、悪い人から人
間を守れ、善霊は家に存在するのが守れると信用している。この信用は急に存在す
るわけではない。 沖縄の社会にあるうわさの神話から出て、本当の話になってしま
った。いろいろな
情報から集まっていた神話によると、すべてはシシャが危険な
ことから沖縄の村を助けてあげると語ったそうである。そのときから、シシャの像
は沖縄の社会にとって保護者になった。
Patung singa pertama kali muncul di India, lalu disebarkan ke negara lain. Negara yang
paling banyak mendapat pengaruh ini adalah negara yang ada di Asia. Cina merupakan salah
satu negara yang mendapatkan pengaruh patung tersebut. Patung singa pertama kali masuk ke
negara ini sekitar abad ke-3 SM. Lalu pada abad ke-14 patung singa ini masuk ke kerajaan
ryukyuu (sekarang Okinawa). Pada abad itu, kerajaan ryukyuu (sekarang Okinawa) banyak
melakukan hubungan kerjasama dengan Cina. Dari hubungan kerjasama ini, banyak
kebudayaan Cina yang masuk ke Okinawa, salah satunya adalah patung shisa.
ライオンの像は最初にインドに現れ、それから他の国へ広がれていた。多くの
影響を得る国はアジアの国々である。中国はその像の影響を得た国の一つである。
ライオンの像は最初にこの国に入ったのは紀元前三世紀であった。そして、第十四
世紀にこのライオンの像は琉球王国(現代は沖縄)に入った。その世紀で琉球王国
(今は沖縄)は中国とよく協同を組合していた。その協同組合から多くの中国の文
化が沖縄に入った。その一つはシーサーの像である。
Dahulu, patung ini hanya berfungsi untuk melindungi bangunan istana kerajaan dan kuil.
Sebab, patung shisa hanya ada di tempat tersebut. Namun sekarang, shisa hampir ada di
semua tempat di Okinawa. Patung ini ada di rumah-rumah warga, toko, kuil, taman, tempat
wisata, hotel, rumah sakit, dan masih banyak lagi. Selain itu, dahulu shisa hanya berkaitan
dengan kepercayaan, namun sekarang patung shisa sudah menjadi bagian dari kebudayaan
Okinawa. Kebiasaan meletakkan patung shisa ini sudah ada sejak dahulu dan masih dilakukan
sampai sekarang. Sehingga kebiasaan ini telah menjadi tradisi budaya. Selain itu, patung ini
juga telah menjadi artefak kebudayaan, bahkan menjadi ikon prefektur Okinawa. Sekarang
shisa dapat dibuat dari keramik, tanah liat, kayu, dan lain-lain. Namun dahulu patung shisa
hanya terbuat dari batu.
昔、この像は寺や王宮の建物をしか守らない効用があった。その像はそのとこ
ろに初めてあったからである。しかし、今はシーサーが沖縄の多くのところに見つ
けられる。この像は市民の家、店、寺、公園、観光地、ホテル、病院などにある。
その上、昔、シーサーは宗教しかつながらなく、今は沖縄の文化の一つの部分にな
っている。シーサーの像を置く習慣は昔から今までずっと続けている。この習慣は
文化になるようになった。その上、この像も文化の出土品としてであり、それに沖
縄県のアイコンもなる。今、シーサーが統制、粘土、木材などから作られる。しか
し昔はシーサーが石から作られた。
Patung shisa memiliki nilai kearifan lokal. Nilai-nilai ini ditaati dan menjadi pelindung.
Misalnya, patung ini membuat masyarakat Okinawa menjadi takut untuk mencuri. Sebab
masyarakat Okinawa percaya ketika ada orang yang ingin mencuri, patung shisa tiba-tiba
akan menjadi hidup, dan menyerang si pencuri tersebut. Jadi suasana didaerah ini terasa aman
dan bebas dari pencuri.
シーサーは地元の知恵の価値観がある。この価値観を守って、導きになる。例
えば、このシーサーは沖縄の社会にとって盗むことを恐がらせるといった考えもあ
る。沖縄の社会は盗みたい人がいれば、シーサーの像が急に生きてその盗みたい人
を攻めることを信じているからである。そのため、この地域は安全で強盗がなくな
る。
Selain itu, karena bentuk dari patung ini seperti rupa anjing, hal ini membuat
masyarakat Okinawa memandang anjing sebagai pelindung manusia. Sehingga di daerah ini
anjing menjadi hewan yang sangat dihargai. Di Shibuya didirikan sebuah patung anjing
Hachiko untuk mengenang sifat kesetiaan anjing kepada tuannya. Simbol-simbol yang ada
pada bentuk patung shisa juga mengajarkan agar dalam kehidupan masyarakat melakukan
hal-hal baik. Serta menjaga keseimbangan hidup dengan cara menjaga kesehatan. Hal inilah
yang membuat kebanyakan masyarakat Okinawa memiliki umur yang panjang.
それに、この像の形が犬みたいで、沖縄の社会は犬に対して人間の保護者のイ
メージがあるのを信用するようになった。そのため、この地域で犬が非常に評価さ
れている動物である。渋谷で飼い主に非常な犠牲がある犬の像が作られた。シーサ
ーの形にある象徴も人生の中で社会に良いことばかりを教えるようにする。そして
健康を守って人生のバランスも守る。このことは最多の沖縄の社会が長生きにさせ
る。
Tanpa disadari, Nilai-nilai ini kemudian membentuk karakter masyarakat Okinawa yang
menghargai binatang khususnya anjing, serta senantiasa menjaga kesehatan. Karakter baik
inilah yang membuat tatanan kehidupan masyararakat Okinawa menjadi teratur. Jadi
kesimpulannya, nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam kepercayaan terhadap patung
shisa ikut memberikan pengaruh dalam terciptanya kehidupan masyarakat yang aman dan
teratur.
知らずに、この価値観は沖縄の社会の性格、動物、特に犬を大事にし、健康を
いつも守るのを作った。この良い性格は沖縄の社会の生活が定期的にさせる。まと
めとしては、シーサーの確信における地域の知恵が安全で定期的な社会の生活にも
影響を与える。
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah memberkati dan memberikan hikmat-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program sarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Jurusan Sastra Jepang. adapun judul skripsi ini adalah “Pandangan Masyarakat
Okinawa Terhadap Patung Shisa.”
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah
membantu dan memberikan dukungan baik materil maupun moril. Tanpa bantuan dan
dukungan dari pihak tersebut, penulis tidak akan menyelesaikan skripsi ini. oleh karena
itu, penulis ingin menyampaikan penghargaan, penghormatan dan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum, selaku ketua departemen Sastra Jepang
yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan kepada saya dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M.S Ph.D, selaku dosen pembimbing I,
yang telah banyak memberikan waktu, kesempatan, saran, masukan, kritikan,
dan nasehat, serta semangat kepada penulis selama proses penyusunan skripsi
ini dilakukan.
4. Bapak Drs. Yuddi Adrian Muliadi, M.A, selaku dosen pembimbing II, yang
juga berkenan memberikan waktu, saran, nasehat, arahan dan bimbingan
keada saya dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan staf pegawai Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara, yang juga turut membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi ini.
6. Kepada kedua orang tua penulis yang terkasih, Ayahanda Ir. Toni Sembiring
dan Ibunda Dra. Moriani Bangun, terima kasih untuk segala kasih sayang
tulus, kesabaran, pengertian, doa yang tiada henti, nasihat, serta dukungan
moral maupun materil selama ini.
7. Saudara-saudari penulis yang terkasih Bama Andrew, Apri Ananta Putra, Nina
Karina, serta Regi Meliala yang senantiasa mengingatkan dan memberikan
semangat serta doa yang tiada henti untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada Paman, Tante, sepupu yaitu Kezia, Daniel, Areni serta keluarga besar
atas bantuan moral maupun materil yang diberikan selama penulis menuntut
ilmu di bangku perkuliahan hingga penyelesaian penulisan skripsi ini.
9. Teman-teman penulis di Jurusan Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara
angkatan 2011, terutama untuk sahabat penulis Aseng Supriadi, Betrik Krisna,
Boda Sinulingga, Ita Manik, Lisna Malawati, Marcelina Sinambela, Nora
Marpaung, serta teman-teman lainnya yang tidak disebutkan satu persatu,
terima kasih untuk setiap dukungan, nasihat, canda tawa, kebersamaan, serta
bantuan tulus yang diberikan kepada penulis selama awal perkuliahan sampai
saat ini.
10. Kepada kak Leli Jelani, kak Feberlina sirait, Afryna Sihombing, Ayu
Permatasari, Juliani Purba, Novita Ester, dan Ingrid Zerlinda terima kasih
untuk setiap sharing-sharing yang menguatkan, dan membimbing penulis.
11. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari tidak dapat membalas kebaikan dan budi dari orang-orang
yang telah menopang dan menolong penulis selama ini. Namun penulis berharap
kiranya Tuhan yang mampu membalasnya.
Penulis juga menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi kita semua.
Medan, September 2015
Penulis
Mike Meliala
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............. ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 2
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................................ 4
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ................................................................................... 6
1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori .................................................................... 7
1.4.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 7
1.4.2 Kerangka Teori ................................................................................................. 10
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 14
1.6 Metode Penelitian ................................................................................................... 15
BAB II SEJARAH OKINAWA DAN KEMUNCULAN PATUNG SHISA ................ 17
2.1 Sejarah Okinawa ..................................................................................................... 17
2.2 Asal-usul Kemunculan Patung Shisa ...................................................................... 25
2.2.1 Realita Patung Shisa ........................................................................................ 27
2.2.2 Cerita-Cerita Rakyat Okinawa tentang Patung Shisa ...................................... 30
2.3 Tempat-Tempat yang Terdapat Patung Shisa ......................................................... 33
BAB III KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT OKINAWA TERHADAP
PATUNG SHISA .............. .................................................................................................. 35
3.1 Fungsi Patung Shisa Sebagai Pelindung/ A Guardian ............................................ 35
3.1.1 Wilayah Keluarga ............................................................................................ 36
3.1.1 Wilayah Umum ................................................................................................ 36
3.2 Sebagai kearifan lokal .............................................................................................. 37
3.2.1 Kearifan Lokal Kesejahteraan ......................................................................... 41
3.2.2 Kearifan Lokal Kedamaian ............................................................................. 43
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 45
4.1 Kesimpulan ..... ....................................................................................................... 45
4.2 Saran …… ....... ....................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ABSTRAK