Peranan Sekretaris dalam Memperlancar Tugas Pimpinan di PT. PLN (PERSERO) Rayon Medan Sunggal

BAB II
PROFIL INSTANSI

2.1 Sejarah Perusahaan
Berawal di akhir abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia
mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang
pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.
Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan
Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara
Jepang di awal Perang Dunia II.
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada
Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan
oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas
yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden
Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah
Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan
Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas
pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan
Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan
Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada
tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara, yaitu

Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan
Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.
7
Universitas Sumatera Utara

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas
menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan kebijakan
Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak
dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari
Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK
dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

2.1.1 Good Corporate Governance
Sebagai salah satu BUMN, PT. PLN (Persero) memiliki kewajiban untuk
menerapkan GCG sebagaimana diamanatkan di dalam Peraturan Menteri Negara
BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tentang penerapan GCG pada BUMN. Perusahaan
menyadari bahwa penerapan GCG saat ini tidak hanya sebagai pemenuhan kewajiban
saja, namun telah menjadi kebutuhan dalam menjalankan kegiatan bisnis perusahaan

dalam rangka menjaga pertumbuhan usaha secara berkelanjutan, meningkatkan nilai
perusahaan dan sebagai upaya agar perusahaan mampu bertahan dalam persaingan.
Kemampuan yang tinggi dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG telah diwujudkan
oleh perusahaan diantaranya dengan dibentuknya fungsi pengelolaan GCG di bawah
Sekretaris Perusahaan yang secara khusus menangani dan memantau efektivitas
penerapan GCG di perusahaan. Perusahaan secara berkesinambungan melakukan
langkah-langkah perbaikan baik dari sisi soft structure maupun dari sisi infrastructure
GCG dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan GCG. Perusahaan telah
8
Universitas Sumatera Utara

menerbitkan dokumen-dokumen pendukung dalam penerapan GCG seperti Pedoman
GCG, Board Manual, dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct). Dewan komisaris
juga telah memiliki organ pendukung, yaitu Komite-komite Dewan Komisaris yang
berperan dalam membantu meningkatkan efektivitas pelaksanaan fungsi pengawasan
yang dilakukan oleh Dewan Komisaris.

2.2 Visi Misi, dan Motto
Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh Kembang, Unggul dan

Terpercaya dengan Bertumpu pada Potensi Insani.
Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Motto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik

9
Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Maksud dan Tujuan Perseroan
Maksud dan Tujuan Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha
penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang
memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan pemerintah di
bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan
prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.


2.3 Bisnis PLN
Sesuai Undang-undang RI No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan dan
berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, rangkaian kegiatan perusahaan adalah:
1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup:
a. Pembangkitan tenaga listrik
b. Penyaluran tenaga listrik
c. Distribusi tenaga listrik
d. Perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik
e. Pengembangan penyediaan tenaga listrik
f. Penjualan tenaga listrik
2. Menjalankan usaha penunjang listrik yang mencakup:
a. Konsultasi ketenagalistrikan
b. Pembangunan dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan
c. Pemeriksaan dan pengujian peralatan ketenagalistrikan
d. Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan
e. Laboratorium pengujian peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik
10
Universitas Sumatera Utara


f. Sertifikasi peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik
g. Sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan
3. Kegiatan-kegiatan lainnya mencakup:
a. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya
untuk tenaga listrik
b. Jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran,
distribusi, dan retail tenaga listrik
c. Industri perangkat keras, lunak dan lainnya di bidang ketenagalistrikan
d. Kerja sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang
ketenagalistrikan di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi, dan
informasi terkait dengan ketenagalistrikan
e. Usaha jasa ketenagalistrikan

2.4 Fungsi PLN
Sebagai pendorong kegiatan ekonomi guna meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.

2.5 Unit PLN
PLN Wilayah & Distribusi
1. Wilayah Aceh

2. Wilayah Sumatera Utara
3. Wilayah Sumatera Barat
4. Wilayah Riau dan Kepulauan Riau
11
Universitas Sumatera Utara

5. Wilayah Bangka Belitung
6. Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu
7. Wilayah Kalimantan Barat
8. Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah
9. Wilayah Kalimantan Timur
10. Wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo
11. Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat
12. Wilayah Maluku dan Maluku Utara
13. Wilayah Nusa Tenggara Barat
14. Wilayah Nusa Tenggara Timur
15. Wilayah Papua dan Papua Barat
16. Distribusi DKI Jaya & Tangerang
17. Distribusi Jawa Barat dan Banten
18. Distribusi Jawa Timur

19. Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
20. Distribusi Bali
21. Distribusi Lampung
22. Distribusi Banten

12
Universitas Sumatera Utara

2.5.1 PLN Pembangkitan
1. Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
2. Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
3. Pembangkitan Lontar
4. Pembangkitan Tanjung Jati B
5. Unit Pembangkitan Jawa Bali

2.5.2 PLN Transmisi
1. Transmisi Jawa Bagian Barat
2. Transmisi Jawa Bagian Tengah
3. Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali


2.5.3 PLN Penyaluran & Pusat Pengatur Beban
1. Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (P2B Jawa Bali)
2. Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (P3B Sumatera)

2.5.4 PLN Unit Induk Proyek (UIP)
1. UIP Pembangkitan Sumatera I (UIP I)
2. UIP Sumatera Bagian Utara II (UIP II)
3. UIP Sumatera Bagian Tengah
4. UIP Sumatera Bagian Selatan (UIP III)
5. UIP Interkoneksi Sumatera Jawa (UIP IV)
6. UIP Jawa Bagian Barat (UIP V)
13
Universitas Sumatera Utara

7. UIP Jawa Bagian Tengah I (UIP VI)
8. UIP Jawa Bagian Timur dan Bali I (UIP VII)
9. UIP Jawa Bagian Timur dan Bali II (UIP VIII)
10. UIP Kalimantan Bagian Timur (UIP IX)
11. UIP Kalimantan Bagian Tengah (UIP X)
12. UIP Kalimantan Bagian Barat

13. UIP Nusa Tenggara (UIP XI)
14. UIP Sulawesi Bagian Utara (UIP XII)
15. UIP Sulawesi Bagian Selatan (UIP XIII)
16. UIP Papua (UIP XIV)
17. UIP Maluku (UIP XV)
18. UIP Jawa Bagian Tengah II (UIP XVI)

2.5.5 PLN Unit Penunjang
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
2. Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan
3. Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan
4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
5. Pusat Sertifikasi
6. Pusat Manajemen Konstruksi

14
Universitas Sumatera Utara

2.5.6 Anak Perusahaan
1. PT. Indonesia Power (IP)

Bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha lain yang terkait.
Berdiri tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT. PJB I dan pada tanggal 1
September 2000 berubah menjadi PT. Indonesia Power.
Anak Perusahaan PT. IP adalah:
a. PT. Cogindo Daya Bersama bergerak di bidang usaha co generation,
distribute generation dan jasa operation & maintenance.
b. PT. Artha Daya Coalindo bergerak di bidang usaha trading dan jasa
transportasi batubara.
c. PT. Indo Pusaka Berau dengan kegiatan usaha penyediaan listrik dari
produksi PLTU Lati di Berau, Kaltim.
2. PT. Pembangkitan Jawa Bali (PT. PJB)
Bergerak dalam bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha lain yang
terkait. Berdiri tanggal 3 Oktober 1995 dengan nama PT. PJB II dan pada
tanggal 1 September 2000 berubah menjadi PT. PJB. Anak perusahaan PT.
PJB yang bergerak di bidang operasi dan pemeliharaan, yaitu PT.
Pembangkitan Jawa Bali Services yang berdomisili di Surabaya.
3. PT. Pelayanan Listrik Nasional Batam (PT. PLN Batam)
Berdiri tanggal 3 Oktober 2000 dan bergerak dalam usaha penyediaan tenaga
listrik bagi kepentingan umum di wilayah Pulau Batam.
4. PT. Indonesia Comnets Plus (PT ICON +)


15
Universitas Sumatera Utara

Berdiri tanggal 3 Oktober 2000 dan bergerak dalam bidang usaha
telekomunikasi.
5. PT. PLN Tarakan
Didirikan tanggal 15 Desember 2003 dan bergerak dalam usaha penyediaan
tenaga listrik bagi kepentingan umum di wilayah Pulau Tarakan.
6. PT. PLN Batubara
PT. PLN Batubara didirikan tanggal 3 September 2008 dan merupakan anak
perusahaan yang bergerak di bidang usaha tambang batubara sebagai bahan
utama dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
7. PT. PLN Geothermal
PT. PLN Geothermal adalah anak perusahaan PLN yang bidang usahanya
terfokus kepada usaha penyediaan tenaga listrik terbarukan, melalui kegiatan
pengembangan dan pengoperasian pembangkit tenaga listrik panas bumi yang
ekonomis bermutu tinggi dengan keandalan yang baik.
8. PT. Geo Dipa Energi (PT. GDE)
Perusahaan

patungan

PLN-PERTAMINA,

bergerak

dalam

bidang

pembangkitan tenaga listrik terutama yang menggunakan energi panas bumi.
9. PT. Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN-E)
website: http://www.pln-enjiniring.com/
10. Majapahit Holding BV
Majapahit Holding BV didirikan tanggal 3 Oktober 2006 dan merupakan
suatu lembaga keuangan yang berkedudukan di Amsterdam, Belanda.
11. PT. Haleyora Power
16
Universitas Sumatera Utara

PT. Haleyora Power (HP) yang berdiri pada 18 Oktober 2011 ditugaskan PLN
untuk melaksanakan pengamanan layanan Operasi dan Pemeliharaan (Ophar)
Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik berdasarkan Keputusan Direksi PT.
PLN (Persero) Nomor 459.K/DIR/2012 tanggal 12 September 2012, yang
kemudian diganti oleh Peraturan Direksi PT. PLN (Persero) No.
0734.K/DIR/2013. Salah satu strategi untuk melaksanakan tugas tersebut
adalah mengambil alih PT. Mitra Insan Utama (PT. MIU). MIU resmi
menjadi Anak perusahaan HP dengan nama baru, yaitu PT. Haleyora
Powerindo (HPI) sejak 23 Januari 2013. HP juga bergerak di sektor usaha
Penyediaan Energi Listrik (Energy Provider) melalui pembentukan Joint
Venture Company (JVC) bernama PT. Energi Pelabuhan Indonesia.

2.6 Pedoman Perilaku
PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang
kelistrikan yang melayani masyarakat di seluruh Nusantara, bertekad untuk
memberikan pelayanan jasa ketenagalistrikan yang terbaik dan memenuhi standar
ketenagalistrikan yang dapat diterima dunia internasional dan mewujudkan hal itu
dengan bertumpu pada kapasitas seluruh warganya.
Dalam menjalankan bisnisnya, PLN bertekad bekerja dengan semangat untuk
selalu menghasilkan produk dan pelayanan yang terbaik serta memperlakukan
pelanggan, mitra usaha, dan pemasok dengan adil tanpa membeda-bedakannya.
Dalam rangka menjaga agar tetap ada konsistensi dalam penyelenggaraan
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), melalui dokumen Pedoman
17
Universitas Sumatera Utara

Perilaku PT. PLN (Persero) ini, manajemen PLN bertekad untuk menumbuh
kembangkan kebiasaan dan tata pergaulan profesional yang baik dan sekaligus
mencerminkan jati diri PLN yang dapat kita banggakan bersama. Usaha ini juga
merupakan perwujudan dari kesungguhan hati warga PLN untuk bekerja dan
berusaha selaras dengan falsafah, visi, misi, dan tata nilai perusahaan yang sudah
disepakati bersama.
Semua ini akan dijalankan dengan tetap mengacu pada aspirasi untuk
menciptakan nilai yang maksimal bagi bangsa dan negara Indonesia. Manajemen
PLN juga bertekad untuk menyelenggarakan perusahaan dengan mengajak seluruh
anggota PLN dan semua pihak yang peduli dengan kemajuan perusahaan ini, dapat
menjaga perusahaan ini agar tetap berkiprah secara bertanggung jawab.
Keterbukaan dan partisipasi ini akan dijalankan dengan prinsip bahwa informasi
perusahaan dapat diakses dan diperoleh dengan mudah oleh masyarakat dan semua
pihak yang berhak, tanpa mengabaikan prinsip kerahasiaan informasi tersebut.
Sebaliknya, manajemen perusahaan juga senantiasa membuka diri bagi semua
masukan dan saran dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Dalam mengimplementasikan pedoman ini yang terutama akan lebih dijaga
adalah semangat dan itikad yang mendasari dokumen ini selain menjalankan apa yang
tersurat di dalamnya. Semua ini dilakukan dalam rangka menjaga peningkatan nilai
pemegang saham dan kepercayaan publik secara konsisten dan berkelanjutan. Ini
tekad seluruh warga PLN melaksanakan perilaku yang tercantum dalam Pedoman
Perilaku PT. PLN (Persero) sebagai realitas dalam kehidupan kerja

sehari-hari,

dengan menjadikan diri sebagai suri teladan di lingkungan kerja masing-masing.
18
Universitas Sumatera Utara

2.7 PT. PLN (Persero) Rayon Sunggal
PT. PLN (Persero) Rayon Sunggal adalah salah satu dari 9 Rayon yang berada
di bawah PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Medan yang berlokasi di
Jalan Bunga Raya No. 11, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Sunggal,
Sumatera Utara 20128. PLN Rayon Sunggal ini menaungi beberapa kelurahan, yaitu:
No.

Kelurahan

Kecamatan

1.

Asam Kumbang

Medan Sunggal

2.

Sunggal

Medan Sunggal

3.

Sei Sikambing B

Medan Sunggal

4.

Lalang

Medan Sunggal

5.

Cinta Damai

Medan Helvetia

6.

Dwikora

Medan Helvetia

7.

Sei Sikambing C II

Medan Helvetia

8.

Sei Sikambing D

Medan Petisah

9.

Tanjung Rejo

Medan Baru

10.

Tanjung Selamat

Medan Selayang

Tabel 2.1: Wilayah Kerja PT. PLN (Persero) Rayon Sunggal

19
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja PT. PLN (Persero) Rayon Sunggal

20
Universitas Sumatera Utara

PT. PLN (Persero) Rayon Sunggal
Saat ini, hingga 17 Maret 2017 jumlah pelanggan di PLN Rayon Sunggal
berjumlah 53.473 pelanggan yang terdiri dari 36.848 pelanggan Pascabayar dan
16.625 pelanggan Prabayar.
Dalam menjalankan bisnisnya, PLN Rayon Sunggal memiliki tiga bidang
kerja yang meliputi: Pelayanan dan Administrasi (PAD), Transaksi Energi Listrik
(TEL), dan Bidang Distribusi. Berikut ini adalah Struktur Organisasi PT. PLN
(Persero) Rayon Sunggal.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Rayon Sunggal
MANAGER RAYON

Spv Pelayanan
dan Administrasi

Spv Distribusi

Pengendalian
Piutang

Administrasi
Teknik

Pelayanan
Pelanggan

Operator Operasi
Distribusi

Akuntansi dan
Keuangan

Spv Transaksi
Energi Listrik

Pembacaan
Meter dan
Pembuatan
Rekening

Pengendalian
Susut dan PJU

21
Universitas Sumatera Utara

Keterangan Posisi bidang jabatan PT. PLN Rayon Sunggal:
Manager Rayon Sunggal: Tetty Tambunan
1. SPV Pelayanan dan Administrasi: Muhammad Ridwan
1. Akuntansi Keuangan

: Sri Indarti

2. Akuntansi Keuangan

: Anita Hotnida Daulay

3. Pelayanan Pelanggan PD, PB, Migrasi

: Sri Wulandari

4. Admin Pelayanan Pelanggan PD, PB, Migrasi: Syamsri Angkat
5. Pelayanan Pelanggan PDL PB, PD, Migrasi : Maini Anugrawati
6. Pelayanan Pelanggan Piutang (PRR)

: Melli Selviani

7. Pelayanan Pelanggan Piutang (PRR)

: Enny Linda

8. Pengendalian Piutang Tul VI-01, Tul VI-03 : John Saragih
2. SPV Distribusi: Dwiyanto Setiawan
1. Teknisi Pemeliharaan Distribusi

: Chaidir

2. Operator Operasi Distribusi

: Kurniawan Teguh Pangestu

3. SPV Transaksi Energi Listrik: Agus Naini Siregar
1. Pengendalian Susut dan pju/p2tl

: Jhonson Simanjuntak

2. Pembacaan Meter dan Pembuatan Rekening : Ina Kirana Samosir
3. LPB Pasif

: Herawati Basrul

22
Universitas Sumatera Utara

Kinerja Pendapatan PT. PLN Rayon Sunggal

Gambar 2.3 Data Susut Bulan Januari 2017

23
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.4 Data Susut Bulan Februari 2017
Dari data di atas, kita dapat mengetahui jumlah pendapatan KWh Jual PT.
PLN Rayon Sunggal:
a. Pendapatan kWh jual bulan Januari 2017

=

20,122,729.0

kWh

/

=

18,613,581.0

kWh

/

Rp.24,166,447,679.b. Pendapatan kWh jual bulan Februari 2017
Rp.22,488,401,621.-

24
Universitas Sumatera Utara

Dari data di atas, kita dapat mengetahui jumlah susut PT. PLN Rayon
Sunggal:
a. Jumlah susut bulan Januari 2017

= 7,43 % / 1.984.461,4 kWh

b. Jumlah susut bulan Februari 2017

= 7,51 % / 1.874.069,2 kWh

BIDANG TRANSAKSI ENERGI LISTRIK
Bidang Transaksi Energi Listrik menaungi 6 sub bidang, diantaranya:
1. Sub bidang Catat Meter, bertanggung jawab untuk proses pencatatan meter
dan pembuatan rekening.
2. Sub bidang LPB pasif, bertanggung jawab pemeriksaan kWh Meter Prabayar
yang sudah lama tidak mengisi Token, > 3 bulan pengisian.
3. Sub bidang Har APP, bertanggung jawab atas kualitas pengukuran App dan
bertanggung jawab atas Pemeliharaan App.
4. Sub bidang P2TL, bertugas untuk melakukan penertiban pemakaian tenaga
listrik yang tidak sesuai ketentuan PLN.
5. Sub bidang PLJU, bertugas untuk melakukan pemeriksaan LPJU (Lampu
Penerangan Jalan Umum) yang menggunakan kWh Meter ataupun tanpa kWh
Meter dan memadamkan lampu jalan yang menyala siang hari.
6. Sub Bidang Har App/Pemeliharaan App, bidang pemeliharaan App
merupakan bidang yang menaungi pemeliharaan dan menjaga kualitas
kehandalan alat ukur dan pembatas yang menjadi tolak pengukuran transaksi
pemakaian energi listrik pada pelanggan, sehingga melalui Har App jumlah

25
Universitas Sumatera Utara

pemakaian

pelanggan

dapat

terukur

dengan

jelas.

Adapun

proses

Pemeliharaan App adalah sebagai berikut:
1. Melihat

jumlah

pelanggan

perlu

diperhatikan

melalui

aplikasi

www.manbill.com/cater dan melihat daftar bacaan petugas Cater satu-persatu
dengan melihat kode masalahnya,
2. Kemudian pastikan dengan melihat Histori pemakaiannya agar memperkuat
bukti bahwa akan dilakukan Har Meter,
3. Kemudian langsung melihat ke lokasi pelanggan dan mengamati kWh Meter
yang macat atau buram dengan teliti,
4. Setelah memperkuat bukti di lapangan, selanjutnya membuat formulir
pengaduan pelanggan, dan menanggapi surat pengaduan pelanggan untuk
dibuat surat perintah kerja dan berita acara penggantian kWh Meternya,
5. Kemudian mengambil kWh Meter Har kepada petugas gudang dengan
menunjukkan surat perintah kerja agar petugas gudang mendata kWh Meter
har yang sudah keluar. Petugas Har Meter membawa surat perintah kerja dan
menuju ke lokasi pelanggan,
6. Kemudian petugas Har Meter menuju lokasi pelanggan, dan mengisi BA data
kWh Meter sebelum dilakukan penggantian. Selanjutnya petugas melakukan
penggantian dan mengisi BA data kWh Meter setelah dilakukan penggantian.
Data pada kWh Meter yang akan diisi meliputi: letak APP, tanggal dilakukan
penggantian, merek/type/nomor, tahun tera/tahun buat, kemampuan kWh
Meter, konstanta meter, stand sebelum dan sesudah dilakukan Har, kemudian
nomor segel,
26
Universitas Sumatera Utara

7. Setelah selesai dilakukan penggantian dan kWh Meter disegel, dan BA sudah
ditanda tangani petugas dan pelanggan, kemudian rangkap BA diberikan
kepada pelanggan,
8. Kemudian petugas Har Ke kantor memberikan kWh Bongkar kepada petugas
gudang untuk selanjutnya dilakukan Return dan memberikan BA kepada
petugas PDL kemudian dilakukan PDL (Perubahan Data Langganan),
9. Setelah dilakukan perubahan data langganan, kemudian surat perintah kerja di
masukkan kedalam amplop AIL (Arsif Induk Langganan) yang kemudian
disimpan di gudang AIL,
10. Setelah semua proses dilakukan, maka perhitungan kWh Meter bulan
berikutnya akan berubah sesuai data yang baru.

2.8 Job Description
Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada PT. PLN (Persero)
Rayon Medan Sungggal yang terdiri dari:
1. Manajer PT. PLN (Persero) Rayon Medan Sunggal
Tugasnya adalah:
a. Menyusun konsep kebijakan teknis berdasarkan program kerja.
b. Menganalisa sasaran kerja rayon berdasarkan target perusahaan yang
berpedoman pada ketentuan PLN Area & Wilayah.
c. Memberi petunjuk pada Supervisor Administrasi & Supervisor Teknik
untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

27
Universitas Sumatera Utara

d. Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan pelayanan kepada pelanggan untuk mengetahui hambatanhambatan dan usaha penyelesaiannya.
2. SPV Pelayanan dan Administrasi PT. PLN (Persero) Rayon Medan Sunggal
Tugasnya adalah:
a. Mengkoordinir pelaksanaan pemasaran, tata usaha langganan,
penyambungan, dan pengolahan data.
b. Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan pelayanan pelanggan untuk mengetahui hambatanhambatan dan usaha penyelesaian.
c. Membuat

perintah

kerja

pemutusan,

pembongkaran,

dan

penerimaan piutang pelanggan dan daftarnya.
d. Merencanakan penagihan dan pelayanan penerimaan pembayaran
piutang pelanggan.
e. Memonitor piutang, penagihan piutang, pengelolaan piutang, serta
pengarsipan.
3. SPV Distribusi PT. PLN (Persero) Rayon Medan Sunggal
Tugasnya adalah:
a. Menyusun Program Rencana Kerja (PRK) Operasi.
b. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Operasi Jaringan
Distribusi sesuai SOP.
c. Melaksanakan pemuktahiran data aset distribusi secara berkala.
d. Melakukan pengendalian pengoperasian jaringan distribusi.
28
Universitas Sumatera Utara

e. Mengendalikan

dan

memonitoring

pelaksanaan

operasional

pelayanan teknik.
f. Mengkoordinasikan dengan Area, Rayon, dan Instasi terkait dalam
rangka operasi jaringan distribusi.
g. Mengevaluasi kinerja operasi.
4. SPV Transaksi Energi Listrik PT. PLN (Persero) Rayon Medan Sunggal
Tugasnya adalah:
a. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen
billing.
b. Mengkoordinasikan dengan AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan
Terpusat) terkait dengan proses billing.
c. Menyusun biaya operasi dan investasi serta data pendukung
RKAP.
d. Memonitoring

dan

mengendalikan

realisasi

pengumuman

anggaran SKKI/SKKO.
e. Mengkoordinasikan kegiatan operasional di bagian transaksi
energi.
f. Mengevaluasi dan mengendalikan susut, PJU, P2TL, AMR,
pemeliharaan APP, pemeliharaan meter transaksi dan hasil ukur
transaksi.
g. Menyusun rencana program pemeliharaan meter transaksi.
h. Melaksanakan sttlemen antar unit pelaksana dan P3B dalam
pengelolaan transfer price energi.
29
Universitas Sumatera Utara

i. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan
AMR.
j. Merencanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan APP dan
hasil penerapan metrologi secara berkala.
k. Memonitoring dan mengevaluasi manajemen APP.
l. Mengkoordinasi kegiatan Wiring dan Setting APP.

30
Universitas Sumatera Utara