Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: SISTEM REKRUTMEN PENGERJA GEREJA KRISTEN SUMBA: Suatu tinjauan kritis terhadap dampaknya bagi para Vikaris GKS T1 712010035 BAB V

5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan seluruh uraian dan tinjauan terhadap sistem rekrutmen pengerja gereja GKS dan
dampaknya bagi para vikaris maka dapat disimpulkan beberapa hal penting yaitu: GKS masih belum
memiliki perencanaan pengerja gereja yang jelas terkait pengerja gereja, karena adanya beberapa
kendala yaitu: kendala dana, kurangnya dan lamanya waktu pemekaran, dan tidak adanya perekrutan
tambahan oleh jemaat yang masih kekurangan pendeta, adanya sistem pemilihan langsung yang di
dominasi oleh faktor kekeluargaan, serta masih kondisi ekonomi jemaat yang berbeda serta masih
kurangnya pemberdayaan ekonomi jemaat. Hal-hal tersebut menimbulkan beberapa dampak,
diantaranya adalah para vikaris mengalami kejenuhan sehingga cenderung ingin berpindah alih
profesi, beban pelayanan 1 orang pendeta berat sehingga menimbulkan ketidakefektifan pelayanan
mengingat wilayah pelayanan GKS yang sangat luas. Pada sisi yang lain, sistem rekrutmen pengerja
gereja (vikaris) GKS bukanlah suatu hal yang sama sekali hanya membawa dampak negatif tetapi
juga memiliki beberapa dampak positif yaitu:

terjadinya hubungan kerja yang seimbang antara

sinode dan jemaat, sehingga memudahkan berbagai pelaksanaan dan pengelolaan pengerja gereja
mulai dari pendaftaran hingga penempatan ke jemaat-jemaat, pentahbisan dan pengaturanpengaturan yang lainnya hingga masa pensiun. Pemilihan langsung oleh jemaat terhadap vikaris
untuk menjadi pendeta membawa dampak kedekatan dan kenyamanan yang lebih mendalam sebab
jemaat sendirilah yang menentukan pendeta yang diingini.

Terhadap semua uraian diatas, penting sekali untuk kembali mengingat bahwa memang tidak
ada sistem yang sempurna. Semua sistem yang ada di dalam organisasi memiliki sisi positif dan
negatifnya sendiri. Gereja yang nampak dalam bentuk lembaga/institusi/organisasi juga mengalami
hal yang sama. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam upayanya mewujudkan panggilannya di dunia
ini, gereja tentu mengalami pasang surut seiring dengan kendala dan hambatan yang muncul
sepanjang perjalanan pelayanan. Kendatipun demikian, gereja tetap ada hingga kini. Berbagai cara
dan pengaturan serta pengelolaan pelayanan dan pengerja gereja diusahakan demi tercapainya
pelayanan yang efektif. Sistem dibangun, dan dilaksanakan sebaik-baiknya. Tentu ini adalah sesuatu
yang sangat baik, yang bermanfaat untuk membangun gereja dan jemaat. Yang menjadi masalah
adalah ketika sistem, pengelolaan, pengaturan atau apapun yang dilakukan untuk membangun
tersebut, pada sisi yang lain menjadi penghalang bukan saja bagi pengerja gereja, tetapi terutama
bagi jemaat yang dititipkan Tuhan Sang Kepala gereja untuk dilayani. Tujuan utama yang harus
dilihat sesungguhnya adalah, bagaimana melayani jemaat-jemaat secara efektif dan efisien sehingga
tugas dan panggilan gereja serta visi misi gereja dapat tercapai, dan nama Tuhan semakin di
permuliakan di muka bumi ini.
23

Tentu saja, untuk mencapai semua hal diatas, gereja perlu melakukan pengelolaan/manajemen
yang baik. Salah satunya adalah terhadap pengerja gereja. Pengerja gereja adalah orang-orang yang
kepadanya Tuhan mempercayakan jemaat-Nya untuk dilayani sesuai kehendak-Nya. Ketika keadaan

atau kondisi pengerja gereja mengalami persoalan, menjumpai kendala dan hambatan, dampak yang
sesungguhnya sebenarnya bukan hanya terjadi kepada pengerja gereja, ataupun gereja sebagai
institusi/organisasi (meskipun pada satu sisi benar) melainkan terhadap jemaat. Apalah artinya
pelayanan ke luar (ke jemaat) jikalau dari dalam gereja sendiri, para pengerja gereja masih meratap
dalam penantian dan ketidakpastian dalam hidupnya, harapan dan mimpi-mimpi mereka kian kabur,
bahkan lambat laun baik menanti ataupun sekedar berharap, suara hati mulai meragu, dan berpikir
untuk beranjak pergi pada sesuatu yang mampu memberi jawab, mulai dianggap sebagai kewajaran.
Oleh sebab itu, kini sudah saatnya gereja bekerja secara lebih maksimal, untuk mendukung
tercapainya tujuan gereja secara menyeluruh dan juga tidak melupakan tujuan-tujuan individu demi
pelayanan yang baik kepada jemaat yang sudah dipercayakan-Nya. Tuhan Yesus Kristus Sang kepala
gereja yang Agung pasti memberi kekuatan untuk mewujudkan-Nya.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, ada beberapa saran yang ingin disampaikan penulis yaitu:
1. Kepada sinode GKS agar persoalan para vikaris yang sudah lewat dari 5 tahun dan
diangkat dalam sidang sinode berikutnya untuk dicarikan solusi, atau dibuatkan suatu
kebijakan khusus agar tidak menunggu dalam waktu yang sangat lama. Sekiranya dapat,
agar dibuat suatu kebijakan supaya sesudah para vikaris menjalani masa vikariat 2 tahun di
jemaat, mereka langsung saja ditahbiskan oleh sinode untuk menjadi pendeta. Dengan
demikian, mereka hanya tinggal menunggu proses perekrutan selanjutnya oleh jemaat dan

menetap di jemaat tersebut nantinya. Sembari itu, roda pelayanan tetap dilakukan seperti
biasanya berdasarkan aturan-aturan yang berlaku di dalam GKS.
2. Bagi para vikaris GKS dalam ragam tahapan vikariat yang ada, tetap melayani jemaat dan
membangun relasi yang harmonis ditengah-tengah jemaat, serta mengembangkan diri
dengan ketrampilan-ketrampilan yang dapat menopang jemaat maupun dirinya sendiri.
3. Bagi “anak-anak” GKS yang bercita-cita dan ingin melayani di GKS sebagai Pendeta agar
dapat membekali diri secara matang baik dari segi intelektual maupun ketrampilanketrampilan tambahan, sehingga ketika kembali ke GKS dapat mengembangkan sistem,
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan yang berguna bagi GKS dan warga jemaat untuk
hormat kemuliaan nama Tuhan.
24

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kecenderungan Warga Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) di Gereja Krisren Indonesia Soka Salatiga T1 712007034 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketekisasi Pranikah (Tinjauan terhadap pelayanan katekisasi Pranikah di Gereja Kristen Protestan di Bali Jemaat Philadelpia) T1 712007041 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Etnosentrisme terhadap Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana T1 362008007 BAB V

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tinjauan Pendidikan Multikutural terhadap Pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen bagi Remaja di Panti Asuhan Yakobus Salatiga T1 712010065 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tinjauan Kritis terhadap Pendidikan Karakter Kepada Pemuda di GKS Kambajawa

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: SISTEM REKRUTMEN PENGERJA GEREJA KRISTEN SUMBA: Suatu tinjauan kritis terhadap dampaknya bagi para Vikaris GKS T1 712010035 BAB I

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: SISTEM REKRUTMEN PENGERJA GEREJA KRISTEN SUMBA: Suatu tinjauan kritis terhadap dampaknya bagi para Vikaris GKS T1 712010035 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: SISTEM REKRUTMEN PENGERJA GEREJA KRISTEN SUMBA: Suatu tinjauan kritis terhadap dampaknya bagi para Vikaris GKS T1 712010035 BAB IV

0 1 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: SISTEM REKRUTMEN PENGERJA GEREJA KRISTEN SUMBA: Suatu tinjauan kritis terhadap dampaknya bagi para Vikaris GKS

0 0 14

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Strategis Sistem Informasi menggunakan Framework Zachman pada Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana T1 BAB V

0 0 1