REVITALISASI PENGELOLAAN REKAM MEDIS DALAM PEMBERDAYAAN PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK TIARA DAN KLINIK TAMAN ANGGREK | Widjaya | Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia 136 446 1 PB
REVI TALI SASI PENGELOLAAN REKAM MEDI S DALAM
PEM BERDAYAAN PETUGAS REKAM M EDI S DI
RUM AH SAKI T I BU DAN ANAK TI ARA DAN
KLI NI K TAM AN ANGGREK
1
1,2
Lily Widjaya, 2Siswati
Prodi Rekam M edis dan I nformasi Kesehatan, Fakultas I lmu-ilmu Kesehatan,
Universitas Esa Unggul,
[email protected]
Abstract
Power practitioner professional medical record is still very little compared to the needs that exist, so that the
implementation of the medical records in RSIA Tiara and Clinic Taman Anggrek not run well. Management
of medical records, especially on the storage system that does not meet standards, the audit has not been
done and quantitative analysis of the medical records. The purpose of this activity is to formulate a method
penyimpanaan document medical records and measurement documents, improve the quality of medical records,
improve knowledge and skills of medical records clerk. The method used is the measurement of quantitative
completeness of medical records, training and mentoring the management of the medical records in accordance
knowledge and skills of the practitioner medical record with an increase of 21-23% that is by compar ing the
results of post-test and pre-test. It was concluded that intensive training can improve knowledge and skills of
practitioners medical records.
Keywords: management, medical record (RM), knowledge, skills
Abstrak
Tenaga praktisi rekam medis yang profesional masih sangat sedikit dibanding dengan kebutuhan yang ada,
sehingga pelaksanaan rekam medis di RSIA Tiara dan Klinik Taman Anggrek belum berjalan dengan baik.
Pengelolan rekam medis, terutama pada sistem penyimpanan yang belum sesuai standar, belum pernah dilakukan
audit dan analisis kuantitatif terhadap rekam medis. Tujuan kegiatan ini adalah memformulasikan metode
penyimpanaan dokumen rekam medis dan pengukuran kelengkapan dokumen, meningkatkan mutu rekam medis,
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas rekam medis. Metode yang dilakukan adalah pengukuran
kelengkapan rekam medis secara kuantitatif, pelatihan dan pendampingan pelaksanaan penyelenggaraan rekam
medis sesuai standar dengan pendekatan teori di lapangan dan evaluasi. Hasil menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pada praktisi rekam medis dengan kenaikan sebesar 21-23% yaitu
dengan membandingkan antara hasil post test dan pre test. Disimpulkan bahwa pelatihan yang intensif dapat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan praktisi rekam medis.
Kata Kunci: pengelolaan, rekam medis (RM), pengetahuan, ketrampilan
PENDAHULUAN
keadaan penyakit & pengobatan pada suatu jangka
waktu tertentu , untuk komunikasi antar dokter dan
pemberi pelayanan kesehatan lain dan memberi
informasi kepada penberi pelayanan kesehatan
untuk pelayanan kesehatan berikutnya. Rekam
medis juga untuk mengevaluasi pelayanan yang
tepat dan adequat. Rekam Medis yang jelas dan
lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk
melindungi untuk pencapaian kesehatan masyarakat
Unit rekam medis adalah unit yang mengelola
rekam medis setiap pasien yang dilayani di rumah
sakit. Rekam Medis merupakan data dasar dalam
menghasilan informasi kesehatan yang dibutuhkan
dalam suatu institusi pelayanan kesehatan.
Secara umum rekam medis berguna untuk: Patient
Care M anagement yang berisi catatan tentang
61
61
Jur nal Manajemen Infor masi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
yang optimal. Rekam Medis sebagai alat bukti
hukum yang memberikan data untuk melindungi
kepentingan pasien , dokter, institusi pelayanan
kesehatan. Juga untuk pihak ketiga sebagai dasar
bagi pihak pembayar biaya kesehatan, pelaksana
studi kasus, peneliti , dinaskesehatan mendapatkan
data statistic kesehatan, pemerintah yang membuat
peraturan dalam hal ini Kementerian Kesehatan
serta pimpinan pelayanan kesehatan sebagai dasar
pengambilan keputusan .
Hal yang terpenting adalah rekam medis tersebut
dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada
pasien. Berdasarkan UU Kesehatan no 36 tahun
2009 dikatakan bahwa “ Setiap orang mempunyai
hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, dan terjangkau” Dengan dasar ini
dibentuklah Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
dengan SK Menkes no.440/ MENKES/SK/XII/ 2012
. Sejak itu klaim pembiayaan asuransi kesehatan
berdasarkan pengkodean penyakit dan tindakan
2.
3.
4.
5.
6.
M ETODE
Metode Pendekatan untuk mendukung realisasi
program ini meliputi:
1.
ICD-10 dan ICD-9CM. Pengkodean ini merupakan
satu diantara kompetensi seorang professional
rekam medis dan informasi kesehatan. Setiap klaim
pembayaran biaya pasien BPJS maupun asuransi lain
perlu dilampirkan bukti pelayanan berupa ringkasan
penyakit dan hasil-hasil pemeriksaan penunjang
medis. Untuk itu perlu dilengkapi tepat waktu, karena
klaim biaya ada batas waktunya..
Dengan pentingnya rekam medis di rumah sakit, dan
klinik maka perlu dikelola oleh para professional
yang mendapat pendidikan formal.Tenaga RM
yang dihasilkan oleh perguruan tinggi masih sangat
kurang. Kebutuhan sekitar 10000 lulusan sedangkan
tahun 2014 yang ada baru 7000 lulusan
Oleh karena itu pengelolaan Rekam medis di rumah
sakit tidak semuanya dilakukan oleh profesional
rekam medis. Apa lagi di klinik kesehatan. Hal ini
menjadi perhatian bagi kami untuk memberikan
pengabdian dalam penyelenggaraan rekam medis
yang sesuai standar dan peraturan yang berlaku di
Indonesia. Oleh karena itu dilakukan revitalisasi
pengelolaan rekam medis agar dapat digunakan
untuk berbagai kepentingan.
TUJUAN
Adapun tujuan program ini adalah sebagai berikut:
1.
62
Memformulasikan metode penyimpanan rekam
medis yang sesuai dengan kondisi mitra
M emf ormul asi kan metode pengukuran
kelengkapan rekam medis secara kuantitatif.
Meningkatkan motivasi praktisi rekam medis
dalam menerapkan system rekam medis yang
tepat dan sesuai standar
Membantu mitra dalam meningkatkan mutu
rekam medis, pelayanan rekam medis dan
system rekam medis yang sesuai
Melakukan pendampingan pelaksanaan rekam
medis sesuai standar
M eni ngkatkan kemampuan ketrampi l an,
pengetahuan dan etika praktisi rekam medis
dal am pel ayanan rekam medi s mel al ui
workshop.
2.
3.
Pendekatan Teori Singkat (workshop)
PT mengumpulkan petugas RM dari mitra yang
memiliki masalah yang hampir sama untuk
memperoleh pelatihan singkat di kelas, dengan
temu petugas RM RS dan klinik dengan pakar
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang
telah berpengalaman untuk mengurus RM di
RS, untuk memperoleh wawasan tentang sistem
rekam medis dan manajemen rekam medis
untuk memperoleh RM yang lengkap dan siap
pakai. Pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal
14 Mei 2016 (pk 08.00- 18.30) , di Unversitas
Esa Unggul
Pendekatan Lapangan (workshop)
PT mel akukan bi mbi ngan di l apangan
kepada seluruh mitra secara bertahap tentang
implementasi teori dalam praktek, serta bertemu
dengan PT dalam hal mengurus RM di RS .
Pelaksanaan pada periode 24 Februari - 16
September 2016
Pendekatan Evaluasi
Dalam hal ini PT melakukan survey lapangan
terhadap seluruh mitra untuk memperoleh
seberapa efektif sistem yang telah disampaikan
untuk dapat di l aksanakan ol eh sel uruh
mitra . Hal ini merupakan evaluasi terhadap
berbagai kendala yang masih dihadapinya, dan
memberikan solusi jangka pendek dalam hal
manajemen. Pada akhirnya , para mitra diminta
untuk menyusun laporan singkat terhadap
kemungkinan pertumbuhan atau kemunduran
, sehingga dapat digunakan sebagai langkah
perbaikan dan pengembangan.
Lily Widjaya dan Siswati. Revitalisasi Pengelolaan Rekam Medis dalam Pemberdayaan ....
HASI L DAN PEM BAHASAN
b.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
mitra RS Tiara dan Klinik Taman Anggrek telah
dilakukan: Pre test , Workshop , pelatihan di lokasi
dan post test.
1.
RS.Tiara
a. Pelaksanaan dimulai dengan workshop
terkait pengelolaan RM.
b. Diikuti pelatihan di lokasi. Diawali dari
Sistem Registrasi, Penamaan dan sistem
penyimpanan dengan penomoran sebelum
masuk ke sistem stem penjajaran dengan
Terminal Digit Filing dan juga analisis
Kuantitatif dalam audit pendokumentasian
RM. Dengan adanya 1orang lulusan D-III
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
sebagai kepala RM , pengelolaan RM telah
dipahami namun pelaksanaannya masih
belum dapat di terapkan sepenuhmya.
Dengan di l aksanakannya pel ati han
langsung di lokasi ( di ruang penjajaran
RM) maka praktik penjajaran yang tepat
dapat dilakukan oleh para petugas
c. Pelatihan audit pendokumentasian RM
berjalan dengan baik dan dapat dipahami
ol eh petugas RM , l angsung dapat
mempraktekkan dengan Rekam Medis
yang ada saat pelatihan di lokasi.
d. Prosentase kenaikan pengetahuan dan
ketrampilan petugas dapat dilihat dari hasil
post test dibanding pre test ada peningkatan
sebesar 21 %
c.
d.
e.
Diikuti pelatihan di lokasi. belum adanya
petugasyang mengikuti sekolah formal RM,
sehingga pelatihan lebih intensif dimulai
dari Sistem registrasi, penamaan dan sistem
penyimpanan dengan penomoran, serta
sistem penjajaran.
Sistem pejajaran yang dilakukan di klinik ini
adalah dengan sistem angka langsung. Semua
petugas baru mengenal sistem Terminal Digit
Filing setelah diberi pelatihan langsung .
Dalam melakukan pelatihan audit pendokumentasian RM ditujukan hanya pada
Rekam Medis rawat jalan karena klinik ini
tidak ada pasien rawat inapnya.
Prosentase kenai kan pengetahuan dan
ketrampilan petugas dapat dilihat dari hasil
post test dibanding pre test ada peningkatan
sebesar 23 %.
Gambar 2.
Petugas sedang mempelajari sistem
penjajaran dengan cara Terminal Digit
SI M PULAN
Gambar 1.
Peserta sedang melakukan pre test
2.
Klinik Taman Anggrek;
a. Petugas RM mengikuti workshop terkait
pengelolaan RM.
Dengan pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat
dalam revitalisasi pengelolaan Rekam Medis diperoleh
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas
mi tra bai k di RS Ti ara maupun Kl i ni k Taman
Anggrek. Pelaksanaan Penjajaran RM dan Audit pen
dokumentasian RM dapat dilakukan lebih baik dan
dengan demikian secara tidak langsung meningkatkan
mutu pelayanan unit Rekam Medis di tempat mitra.
Hal ini tercermin dari perbandingan hasil pre test dan
post test sebesar 21-23% kenaikan pengetahuan dan
ketrampilan para petugas dari kedua mitra. Perlu adanya
kelanjutan pelatihan untuk pembuatan laporan rekam
medis setelah memahami teknis sistem yang telah
diberikan pada pelaksanaan pengabdian ini.
63
Jur nal Manajemen Infor masi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
DAFTAR PUSTAKA
Departemen K esehatan RI , 2006, Pedoman
Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis
Rumah Sakit di Indonesia, (Jakarta, Dirjen
Pelayanan Medik,)
Hatta, Gemal a, 2008, Pedoman M anaj emen
Informasi Kesehatan, (UI Press, Jakarta)
Huff man, Edna K ., 1994, Heal th Inf ormati on
Management 10th edition, ( Berwyn, Illinois
: Physician Record Co.).
64
I nternati onal Federati on of Heal th Record
Organization, , Education Modules for Basic
Health Records,2012 (Chicago, Illionis)
Related Health Problem- 10th revision, edition
2010, reprinted 2012 (Geneva, WHO Press)
PEM BERDAYAAN PETUGAS REKAM M EDI S DI
RUM AH SAKI T I BU DAN ANAK TI ARA DAN
KLI NI K TAM AN ANGGREK
1
1,2
Lily Widjaya, 2Siswati
Prodi Rekam M edis dan I nformasi Kesehatan, Fakultas I lmu-ilmu Kesehatan,
Universitas Esa Unggul,
[email protected]
Abstract
Power practitioner professional medical record is still very little compared to the needs that exist, so that the
implementation of the medical records in RSIA Tiara and Clinic Taman Anggrek not run well. Management
of medical records, especially on the storage system that does not meet standards, the audit has not been
done and quantitative analysis of the medical records. The purpose of this activity is to formulate a method
penyimpanaan document medical records and measurement documents, improve the quality of medical records,
improve knowledge and skills of medical records clerk. The method used is the measurement of quantitative
completeness of medical records, training and mentoring the management of the medical records in accordance
knowledge and skills of the practitioner medical record with an increase of 21-23% that is by compar ing the
results of post-test and pre-test. It was concluded that intensive training can improve knowledge and skills of
practitioners medical records.
Keywords: management, medical record (RM), knowledge, skills
Abstrak
Tenaga praktisi rekam medis yang profesional masih sangat sedikit dibanding dengan kebutuhan yang ada,
sehingga pelaksanaan rekam medis di RSIA Tiara dan Klinik Taman Anggrek belum berjalan dengan baik.
Pengelolan rekam medis, terutama pada sistem penyimpanan yang belum sesuai standar, belum pernah dilakukan
audit dan analisis kuantitatif terhadap rekam medis. Tujuan kegiatan ini adalah memformulasikan metode
penyimpanaan dokumen rekam medis dan pengukuran kelengkapan dokumen, meningkatkan mutu rekam medis,
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas rekam medis. Metode yang dilakukan adalah pengukuran
kelengkapan rekam medis secara kuantitatif, pelatihan dan pendampingan pelaksanaan penyelenggaraan rekam
medis sesuai standar dengan pendekatan teori di lapangan dan evaluasi. Hasil menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pada praktisi rekam medis dengan kenaikan sebesar 21-23% yaitu
dengan membandingkan antara hasil post test dan pre test. Disimpulkan bahwa pelatihan yang intensif dapat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan praktisi rekam medis.
Kata Kunci: pengelolaan, rekam medis (RM), pengetahuan, ketrampilan
PENDAHULUAN
keadaan penyakit & pengobatan pada suatu jangka
waktu tertentu , untuk komunikasi antar dokter dan
pemberi pelayanan kesehatan lain dan memberi
informasi kepada penberi pelayanan kesehatan
untuk pelayanan kesehatan berikutnya. Rekam
medis juga untuk mengevaluasi pelayanan yang
tepat dan adequat. Rekam Medis yang jelas dan
lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk
melindungi untuk pencapaian kesehatan masyarakat
Unit rekam medis adalah unit yang mengelola
rekam medis setiap pasien yang dilayani di rumah
sakit. Rekam Medis merupakan data dasar dalam
menghasilan informasi kesehatan yang dibutuhkan
dalam suatu institusi pelayanan kesehatan.
Secara umum rekam medis berguna untuk: Patient
Care M anagement yang berisi catatan tentang
61
61
Jur nal Manajemen Infor masi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
yang optimal. Rekam Medis sebagai alat bukti
hukum yang memberikan data untuk melindungi
kepentingan pasien , dokter, institusi pelayanan
kesehatan. Juga untuk pihak ketiga sebagai dasar
bagi pihak pembayar biaya kesehatan, pelaksana
studi kasus, peneliti , dinaskesehatan mendapatkan
data statistic kesehatan, pemerintah yang membuat
peraturan dalam hal ini Kementerian Kesehatan
serta pimpinan pelayanan kesehatan sebagai dasar
pengambilan keputusan .
Hal yang terpenting adalah rekam medis tersebut
dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada
pasien. Berdasarkan UU Kesehatan no 36 tahun
2009 dikatakan bahwa “ Setiap orang mempunyai
hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, dan terjangkau” Dengan dasar ini
dibentuklah Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
dengan SK Menkes no.440/ MENKES/SK/XII/ 2012
. Sejak itu klaim pembiayaan asuransi kesehatan
berdasarkan pengkodean penyakit dan tindakan
2.
3.
4.
5.
6.
M ETODE
Metode Pendekatan untuk mendukung realisasi
program ini meliputi:
1.
ICD-10 dan ICD-9CM. Pengkodean ini merupakan
satu diantara kompetensi seorang professional
rekam medis dan informasi kesehatan. Setiap klaim
pembayaran biaya pasien BPJS maupun asuransi lain
perlu dilampirkan bukti pelayanan berupa ringkasan
penyakit dan hasil-hasil pemeriksaan penunjang
medis. Untuk itu perlu dilengkapi tepat waktu, karena
klaim biaya ada batas waktunya..
Dengan pentingnya rekam medis di rumah sakit, dan
klinik maka perlu dikelola oleh para professional
yang mendapat pendidikan formal.Tenaga RM
yang dihasilkan oleh perguruan tinggi masih sangat
kurang. Kebutuhan sekitar 10000 lulusan sedangkan
tahun 2014 yang ada baru 7000 lulusan
Oleh karena itu pengelolaan Rekam medis di rumah
sakit tidak semuanya dilakukan oleh profesional
rekam medis. Apa lagi di klinik kesehatan. Hal ini
menjadi perhatian bagi kami untuk memberikan
pengabdian dalam penyelenggaraan rekam medis
yang sesuai standar dan peraturan yang berlaku di
Indonesia. Oleh karena itu dilakukan revitalisasi
pengelolaan rekam medis agar dapat digunakan
untuk berbagai kepentingan.
TUJUAN
Adapun tujuan program ini adalah sebagai berikut:
1.
62
Memformulasikan metode penyimpanan rekam
medis yang sesuai dengan kondisi mitra
M emf ormul asi kan metode pengukuran
kelengkapan rekam medis secara kuantitatif.
Meningkatkan motivasi praktisi rekam medis
dalam menerapkan system rekam medis yang
tepat dan sesuai standar
Membantu mitra dalam meningkatkan mutu
rekam medis, pelayanan rekam medis dan
system rekam medis yang sesuai
Melakukan pendampingan pelaksanaan rekam
medis sesuai standar
M eni ngkatkan kemampuan ketrampi l an,
pengetahuan dan etika praktisi rekam medis
dal am pel ayanan rekam medi s mel al ui
workshop.
2.
3.
Pendekatan Teori Singkat (workshop)
PT mengumpulkan petugas RM dari mitra yang
memiliki masalah yang hampir sama untuk
memperoleh pelatihan singkat di kelas, dengan
temu petugas RM RS dan klinik dengan pakar
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang
telah berpengalaman untuk mengurus RM di
RS, untuk memperoleh wawasan tentang sistem
rekam medis dan manajemen rekam medis
untuk memperoleh RM yang lengkap dan siap
pakai. Pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal
14 Mei 2016 (pk 08.00- 18.30) , di Unversitas
Esa Unggul
Pendekatan Lapangan (workshop)
PT mel akukan bi mbi ngan di l apangan
kepada seluruh mitra secara bertahap tentang
implementasi teori dalam praktek, serta bertemu
dengan PT dalam hal mengurus RM di RS .
Pelaksanaan pada periode 24 Februari - 16
September 2016
Pendekatan Evaluasi
Dalam hal ini PT melakukan survey lapangan
terhadap seluruh mitra untuk memperoleh
seberapa efektif sistem yang telah disampaikan
untuk dapat di l aksanakan ol eh sel uruh
mitra . Hal ini merupakan evaluasi terhadap
berbagai kendala yang masih dihadapinya, dan
memberikan solusi jangka pendek dalam hal
manajemen. Pada akhirnya , para mitra diminta
untuk menyusun laporan singkat terhadap
kemungkinan pertumbuhan atau kemunduran
, sehingga dapat digunakan sebagai langkah
perbaikan dan pengembangan.
Lily Widjaya dan Siswati. Revitalisasi Pengelolaan Rekam Medis dalam Pemberdayaan ....
HASI L DAN PEM BAHASAN
b.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
mitra RS Tiara dan Klinik Taman Anggrek telah
dilakukan: Pre test , Workshop , pelatihan di lokasi
dan post test.
1.
RS.Tiara
a. Pelaksanaan dimulai dengan workshop
terkait pengelolaan RM.
b. Diikuti pelatihan di lokasi. Diawali dari
Sistem Registrasi, Penamaan dan sistem
penyimpanan dengan penomoran sebelum
masuk ke sistem stem penjajaran dengan
Terminal Digit Filing dan juga analisis
Kuantitatif dalam audit pendokumentasian
RM. Dengan adanya 1orang lulusan D-III
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
sebagai kepala RM , pengelolaan RM telah
dipahami namun pelaksanaannya masih
belum dapat di terapkan sepenuhmya.
Dengan di l aksanakannya pel ati han
langsung di lokasi ( di ruang penjajaran
RM) maka praktik penjajaran yang tepat
dapat dilakukan oleh para petugas
c. Pelatihan audit pendokumentasian RM
berjalan dengan baik dan dapat dipahami
ol eh petugas RM , l angsung dapat
mempraktekkan dengan Rekam Medis
yang ada saat pelatihan di lokasi.
d. Prosentase kenaikan pengetahuan dan
ketrampilan petugas dapat dilihat dari hasil
post test dibanding pre test ada peningkatan
sebesar 21 %
c.
d.
e.
Diikuti pelatihan di lokasi. belum adanya
petugasyang mengikuti sekolah formal RM,
sehingga pelatihan lebih intensif dimulai
dari Sistem registrasi, penamaan dan sistem
penyimpanan dengan penomoran, serta
sistem penjajaran.
Sistem pejajaran yang dilakukan di klinik ini
adalah dengan sistem angka langsung. Semua
petugas baru mengenal sistem Terminal Digit
Filing setelah diberi pelatihan langsung .
Dalam melakukan pelatihan audit pendokumentasian RM ditujukan hanya pada
Rekam Medis rawat jalan karena klinik ini
tidak ada pasien rawat inapnya.
Prosentase kenai kan pengetahuan dan
ketrampilan petugas dapat dilihat dari hasil
post test dibanding pre test ada peningkatan
sebesar 23 %.
Gambar 2.
Petugas sedang mempelajari sistem
penjajaran dengan cara Terminal Digit
SI M PULAN
Gambar 1.
Peserta sedang melakukan pre test
2.
Klinik Taman Anggrek;
a. Petugas RM mengikuti workshop terkait
pengelolaan RM.
Dengan pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat
dalam revitalisasi pengelolaan Rekam Medis diperoleh
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas
mi tra bai k di RS Ti ara maupun Kl i ni k Taman
Anggrek. Pelaksanaan Penjajaran RM dan Audit pen
dokumentasian RM dapat dilakukan lebih baik dan
dengan demikian secara tidak langsung meningkatkan
mutu pelayanan unit Rekam Medis di tempat mitra.
Hal ini tercermin dari perbandingan hasil pre test dan
post test sebesar 21-23% kenaikan pengetahuan dan
ketrampilan para petugas dari kedua mitra. Perlu adanya
kelanjutan pelatihan untuk pembuatan laporan rekam
medis setelah memahami teknis sistem yang telah
diberikan pada pelaksanaan pengabdian ini.
63
Jur nal Manajemen Infor masi Kesehatan Indonesia Vol. 4 No.2 Oktober 2016
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed)
DAFTAR PUSTAKA
Departemen K esehatan RI , 2006, Pedoman
Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis
Rumah Sakit di Indonesia, (Jakarta, Dirjen
Pelayanan Medik,)
Hatta, Gemal a, 2008, Pedoman M anaj emen
Informasi Kesehatan, (UI Press, Jakarta)
Huff man, Edna K ., 1994, Heal th Inf ormati on
Management 10th edition, ( Berwyn, Illinois
: Physician Record Co.).
64
I nternati onal Federati on of Heal th Record
Organization, , Education Modules for Basic
Health Records,2012 (Chicago, Illionis)
Related Health Problem- 10th revision, edition
2010, reprinted 2012 (Geneva, WHO Press)