Kebugaran Populasi Eleusine indica Biotip Resisten - Glifosat

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gulma merupakan tumbuhan liar yang tumbuh pada lahan budidaya,
atau tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan kehadirannya
sehingga merugikan tanaman lain yang ada di sekitarnya. Gulma memiliki
dampak

negatif

menurunkan

terhadap

produktifitas

pertumbuhan
tanaman

dan

budidaya


produksi
dan

tanaman,

pendapatan

yaitu
petani

(Sukman dan Yakup, 1995).
Gulma memiliki sifat umum yang dapat membedakan dengan tanaman
budidaya antara lain : adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan, banyaknya
jumlah biji yang dihasilkan, daya kompetisi yang tinggi, lamanya dormansi biji,
kesanggupan bertahan hidup pada keadaan lingkungan yang tumbuh yang tidak
menguntungkan, mampu menyebar luas dan berkembang biak secara vegetatif
disamping pembiakan generatif. Dari sifat tersebut maka gulma sering mendapat
julukan The Strong Competitor, The Exellent Travellers, The Silent Travellers,
One Year of Seed Gives Seven Years of Weeds (http://www.ocw.ipb.ac.id, 2013)

Teknik pengendalian gulma yang umum dilakukan di PTPN IV Kebun
Adolina adalah pengendalian manual, yaitu dengan memakai garuk dan
pembabatan serta pengendalian kimiawi dengan menggunakan herbisida sistemik
pada TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) dan TM (Tanaman Menghasilkan).
Dengan cara kimiawi pengendalian gulma pada areal tanaman dilakukan secara
menyeluruh, sehingga semua areal disemprot. Hal ini dimaksudkan untuk
menekan pertumbuhan gulma pada areal pertanaman. Setelah 26 tahun
menggunakan glifosat pada areal kelapa sawit, gulma menjadi resisten, glifosat

Universitas Sumatera Utara

tidak lagi efektif untuk mengendalikan Eleusine indica. Pada areal kebun sawit
Adolina (Afdeling 3) telah ditutupi E. indica sekitar 60 %.
Beberapa metode pengendalian gulma telah dilakukan di perkebunan, baik
secara metode manual, mekanis, kultur teknis, biologis, maupun metode kimiawi
dengan menggunakan herbisida, bahkan bergabung menjadi beberapa metode
sekaligus (Barus, 2003).
Uji kebugaran merupakan salah satu uji untuk mengetahui perbedaan
kuantifikasi antara kebugaran gulma rentan dengan gulma resisten yang memiliki
sistem ekologi yang lebih baik terhadap resistensi, dan juga salah satu strategi

pengelolaan gulma untuk mengeksploitasi sifat-sifat yang mengakibatkan kinerja
ekologi berkurang. Pengujian ini berupaya untuk membandingkan pertumbuhan
dari suatu populasi yang rentan dengan fenotipe gulma resisten herbisida dari
populasi gulma tunggal (Villa-aiub et al., 2005).
Pada uji kebugaran pada gulma Hordeum leporinum

didapatkan

perbedaan dalam produksi bobot kering atau jumlah anakan tanaman rentan
dengan tanaman resisten yang diamati ketika tumbuh secara monokultur. Namun
terjadi peningkatan jumlah perbungaan di biotip resisten dibandingkan dengan
biotip rentan dalam monokultur. Demikian juga dengan produksi dan jumlah
anakan tidak berbeda antara kedua biotip ketika ditanam secara campuran.
Sebaliknya, biotipe resisten menghasilkan lebih banyak perbungaan dalam
persaingan, sehingga pada perbandingan yang sama biotip resiten menghasilkan
58% dari total jumlah perbungaan dalam plot (Purba et al., 1996).

Universitas Sumatera Utara

Pada pecobaan sebelumnya uji kebugaran dimaksudkan untuk meneliti

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan fekunditas dari
biotipe paraquat tahan H. leporinum di lapangan tanpa adanya paraquat . Hasil
yang diperoleh menunjukkan bahwa biotipe tahan tidak memiliki kerugian
kompetitif dibandingkan dengan biotipe rentan yang diperoleh dari padang rumput
yang berdekatan. Selain itu tidak ada perbedaan yang diamati pada
perkecambahan, produksi benih atau berat biji antara dua biotip . Satu perbedaan
yang jelas antara dua biotip adalah pembungaan yang lebih awal dari biotip
resisten . Sifat ini adalah diwariskan dari pemakaian parakuat yang terus menerus.
Pembungaan awal dari biotipe tahan juga terlihat dalam percobaan kompetisi
(Purba et al., 1996).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis perlu melakukan penelitian untuk
mengetahui efek kebugaran pada gulma Eleusine indica biotip resisten-glifosat.
Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan nilai kebugaran Eleusine indica
biotip resisten-glifosat dari pertanaman kelapa sawit di Kebun Adolina PTPN IV
dibandingkan dengan E. indica sensitif.
Hipotesis Penelitian
Ada perbedaan kebugaran antara E. indica biotip resisten-glifosat yang
berasal dari


Kebun Adolina PTPN IV, Perbaungan dengan E. indica biotip

sensitif yang berasal dari areal kampus USU.

Universitas Sumatera Utara

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna sebagai dasar untuk teknologi manajemen E. indica
biotip resisten-glifosat pada kondisi tanpa herbisida, serta sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara, Medan.

Universitas Sumatera Utara