Sejarah Pemikiran dan Perkembangan Ekono

Tugas Resume Sejarah Pemikiran
dan Perkembangan Ekonomi Islam

Disusun oleh :
Nama ; Naurun nisa
Nim
; 152.145.118
Smester
; II (C)

Bab 1

Bab 2

Bab 5

Bab 6

Bab 9

Bab 10


Bab 3

Bab 7

Bab 11

Bab 4

Bab 8

Sejarah Pemikiran Islam pada Masa
Rasulullah
A. Masa awal pemerintahan rasulullah.







Sebelum Islam datang situasi  kota  Yatsrib  sangat
tidak menentu karena tidak mempunyai pemimpin
yang berdaulat secara penuh. Madinah merupakan
negara yang baru terbentuk maka dari itu rasulullah
harus memikrkan jalan keluar untuk mengubah
keadaan tersebut, adapun langkah-langkah yang
dilakukan rasulullah adalah sebagai berikut;
Membangun masjid Quba di Madinah
Merehabilitasi kaum Muhajirin
Membangun Konstitusi Negara
Meletakkan Dasar-Dasar Sistem Keuangan Negara

B. Sistem Ekonomi.
Madinah merupakan negara ekonomi yang baru
terbentuk dengan kemampuan mobilitas yang sangat
rendah dari sisi ekonomi. Lalu rasuullah menempuh
bebarapa langkah tertentu untuk membangun sistem
perekonomian menuju ke ranah yang lebih baik.
Sistem Ekonomi yang diterapkan oleh Rasulullah
berakar dari Al-qur`an.

C. Sistem Keuangan dan Pajak.
pada tahun-tahun awal sejak dideklarasikannya
sebagai sebuah negara, madinah hampir tidak
memiliki sumber pemasukan ataupunpengeluaran
negara. Seluruh tugas dilaksanakankaum muslimin
secara bergotong royong dan sukarela. mereka
memperoleh  pendapatan  dari berbagai sumber yang
  tidak  terikat. adapun sumber pendapatn sbb

Sumber pendapatan pada masa rasulullah
 Khums atau rikaz
 Amwal fadhila
 Wakaf
 Nawaib
 Zakat
 Kafarat
 Ushr
 Jizyah
 Kharaj
 Ghanimah

 Fai`
 Uang tebusan perang
 Pinjaman-pinjaman

Sumber pengeluaran pada masa rasulullah
 biaya pertahanan

Penyaluran zakat dan ushr kepada yang berhak menerimanya
Membayar gaji pegawai
Membayar upah para sukarelawan
Membayar utang negara
Bantuanan untuk para musafir yang kehabisan bekal
Bantuan untuk para pelajar agama di Madinah
Tunjangan untuk keluarga nabi ( hanya sejumlah kecil, 80 butir kurma dan
80 butir gandum untuk setiap istrinya ).
Bantuan pelunasan utang bagi kaum muslimin yang meninggal dalam
keadaan miskin
Tunjangan untuk sanak saudara rasulullah
Persediaan darurat


8 golongan yang wajib menerima zakat

1.
2.
3.
4.
5.

fakir
miskin
orang-orang yang mendistribusikan zakat (amil)
mu`alaf
Orang miskin yang tidak mampu melunasi
hutangnya (garim)
6. budak yang telah dibebaskan dengan uang
tebuasan (riqab)
7. Jihad fi sabilillah
8. Musfir yang kehabisan bekal (ibnu sabil)
back


next

Perkembanagan Ekonomi Islam pada Masa
Pemerintahan Khulafaur Rasyidin
A. Sistem Ekonomi dan Fiskal pada Masa Abu Bakar
Ash-Shiddiq
Nama lengkapnya adalah Abdullah Ibn Abu Qurafah
Ath-Thamimi. Khalifah dari khulafaur rasyidin.
Sahabat terdekat Nabi SAW. Dan salah seorang yang
pertama masuk islam (assabikunal awwalun). Masa
pemerintahan beliau hanya berlangsung selama dua
tahun. Adapun persoalan yang beliau hadapi selama
masa pemerintahan beliau yakni; memerangi kaum
.murtad, nabi palsu, dan mendistribusikan zakat

B. Sistem Ekonomi dan Fiskal pada Masa Pemerintahan
Umar Ibn Al-Khattab
masa pemerintahan beliau hanya berlangsung selama
sepuluh tahun beliau banyak melakukan ekspansi
kenegara-negara romawi dan negara sekitar arab

lainnya. Karena perluasan wilayah yang berlangsung
sangat cepat maka beliau mengatur sistem administrasi
negara dengan menconto kepada negara persia.dan
administrasi dibagi menjadi delapan wilayah provinsi.
1. Pendirian Lembaga Baitul Maal.
pendirian baitul maal dilatarbelakangi dengan
keberhasilan Abu Huraroh yang waktu itu menjabat
sebagai Gubernur. ia mampu mengantongi uang pajak
sebesar 5000 dirham

lalu beliau berinisiatif untuk tidak menggunakan harta
baitul maal tersebut melainkan menyimpannya sebagai
cadangan baik untuk keperluan darurat, gaji pegawai
maupun keperluan masyarakat lainnya. Dan dalam hal ini
badan eksekutif tidak diperbolehkan turun tangan dalam
mengurus harta baitul maal. Untuk mendistribusikan
harta baitul maal beliau endirikan beberapa department
yang dianggap perlu adapun department sebagai berikut;
1. Department pelayanan militer
2. Department kehakiman dan eksekutif

3. Department pendidikan dan pengembangan islam
4. Department jaminan sosial

2. Kepemilakan tanah
Pada masa pemerintahan khalifah umar, wilayah kekuasaan
islam semakin luasseiring dengan banyaknya daerah-daerah
yang ditaklukkan, baik secara damai maupun melalui
peperangan. hal ini menimbulkan permasalahn baru,
kebijakan apakah yang akan diterapkan negara terhadap
kepemilikan-kepemilikan tanah taklukan tersebut. Setelah
melalui beberapa tehap yang tidak mudah makan munculah
kebijakan-kebijakan sbb;
1. Kharaj dibebankan kepada pemilik tanah walaupun pemilik
tanah telah memeluk islam
2. Bekas pemilik tanah diberikan hak kepemilikan selama
mereka membayar kharaj dan jizyah
3. Tanah yang diklaim kembali bila diolah oleh kaum muslim
makan diberlakukan seperti ushur

3.

4.
5.
6.
7.

zakat.
Ushr
Sadaqoh dari kaum non muslim.
Mata uang
Klasifikasi dan alokasi pendapatan
negara
8. pengeluaran

C. Sistem ekonomi dan fiskal pada masa Khalifah
Utsman Ibn Affan
masa pemerintahan beliau berlangsung selama 12
tahun, Khalifah Utsaman Ibn Affan banyak melakukan
ekspansi kebebrapa wilayah seperti armenia, tunisia,
cyrpus, dsb. 6 tahun pertama pemerintahaannya beliau
menerapkan kebijakn yang diterapkan oleh kalifah

Umar dalam rangka pengembangan smber daya alam,
ia melakukan pembuatan saluran perairan,
pembangunan jalanan, dan membentuk organisasi
kepolisian secara permanen untuk mengamankan jalur
perdagangan.memasuki 6 tahun kedua pemerintshsn
beliau banayak mengalami permasalah ekonomi yang
lebih signifikan

D. Sistem Ekonomi dan Fiskal pada masa Pemerintahan
Ali Ibn Ali Thalib
Pemerintahan Khalifah Ali yang berlansung selama
enam tahun selalu diwarnai dengan ketidak stabilan
politik. beliau menerapkan pemerataan distribusi
uang kepada rakyat, sistem distribusi setiap pekan
sekali untuk pertama kalinya diadopsi. Hari kamis
adalah hari pendistribusian atau hari pembayaran
pada hari itu semua perhitungan diselesaikan dan
hari sabtu dimulai perhitungan baru. beliau juga
menaikkan tunjangan bagi para pengikutnya di irak.
Khalifah ali memiliki konsep yang jelas tentang

pemerintahaan, administrasi umum dan masalahmasalah yang berkaitan dengannya.

back

next

Praktek Ekonomi pada Masa Dinasti
Umaiyyah
A. Peradaban Islam pada Masa Dinasti Umaiyah.
Pemerintahan dinasti umaiyah berawal dari kekalahan Ali r.a dalam
perang siffin sehinnga dari peristiwa tersebut muncullah arbitrase
atau tahkim.yang kemudian peristiwa tersebut diketahui merupakan
tipu muslihat bani umaiyyah yang kemudian dari peristiwa ini
muncullah golongan khawarij. Munculnya kelompok khawarij ini
menyebabkan tentara ali semakin melemah, sementara golongan
khawarij semakin kokoh. bertepatan pada tanggal 20 Ramadhan ali
terbunuh oleh seorang tokoh khawarij. Lalu jabatan ali dipegang
oleh anak beliau hasan untuk beberapa bulan namun kondisi negara
semakin melemah hingga akhirnya dibuantlah sebuah traktat yang
berisikan tentang perdamain dengan alasan bahwa

Kekuasaan dipimpin oleh Muawiyah bin Abi
Sufyan. dangan demikin berakhirlah apa yang disebut
dengan masa khulafaur rasyidin dan
dimulailah kekuasaan Bani Umaiyah dalam sejarah politik
islam. pada awal masa kelahiran bani umaiyyah, banyak
terjadi gejolak dalam kubu islam sendiri tentang perebutan
kekuasaan, sehingga umat islam sendiri terbagi menjadi tiga
golongan, bani umaiyyah dipimpin oleh muawiyah, syiah, dan
khawarij. Masa pemerintahan muawiyyah yang terkenal
sebagai yang terkenal akan perhatiannay yang tertumpu pada
kebesaran raja, yang berarti semangat dan keinginan untuk
memiliki kekuasaan umaiyyah melakukan langkah sebagai
berikut;
1. Menetapkan dan memperhatikan wilayah kekuasaan
islamyang diwarnai oleh khulafaur rasyidin.

2. Memperluas kekuasaan islam yang diarahkan berbagai wilayah yaitu;

a.
b.
c.
d.

wilayah asia kecil yang masih dikuasai romawi timur
Wilayah afganistan-india dan perbatasan bangkok
Wilayah utara afrika, meliputi aljzaijar dan maroko
Wilayah eropa barat yang meliputi semenajung andalusia

B. Pemikiran Ekonomi Masa Bani Umaiyyah.
Dari perspektif sejarah masa umaiyyah disebut sebagai masa
keemasan pencapaian kejayaan islam karna. Pada masa ini terjadi
perluasan wilayah pemerintahan islam dan jumlah penduduk yang
masuk islam. Namun pada masa ini juga diperkirakan bahwa islam
akan lenyapkarena terjadi kemunduran islam pada masa ini.
Pemikiran ekonomi pada masa ini sebenarnya tidak terlalu
monumental melainkan didapat dari interpretasi dari ulama-ulama
lainnya. Adapun sumbangnan-sumbangan pemikiran ekonomi dari
para ilmuan adalah mengenai muzara`ah murabahah dan perbaikan
konsep pelaskanaan dalam islam.

Perbaikan sistem politik pada masa Dinasti Umaiyyah dengan cara
dibentuk beberap lembaga-lembaga negara dan banyak membawa
dampak positif bagi warga negara terutama dengan diibentuknya
lembaga keungan negara (nizam maal) yang tugasnya adlah sbb;
1. Mengatur gaji tentara dan pegawai negara
2. Mengatur biaya tata usaha negara
3. Mengatur biaya saran pertanian
4. Mengatur biaya untuk orang-orang hukuman dan tawanan
perang
Bidang-bidang ekonomi yang terdapat pada masa umaiyyah
terbukti berjaya dan membawa kemajuan kepada rakyatnya
diantara lain;
5. dalam sektor pertanian beliau telang memperkenalkan sistem
pengairan bagi tujuan meningkatkan hasil pertanian
6. Dalam bidang industri yeng keraptangan menjadi nadi
pertumbuhan ekonomi

C. Kegitan Perekonomian pada Masa Kekhalifan
Bani Umaiyyah
pada masa pra-islam uan gromawi dan persia digunakan di hijaz.
Muawiyyah dan para khalifah terdahulu merasa puas dengan beredarnya
uang asing. Dan beberapa orng mencetak uang palsu paa masa ini. Pada
tahun 965, Abd Malik mencetak dinar emas dan perak asli milik orang
arab. Disamping membuat uang Islam dan juga melakukan arabisasi
kerajaan, Abd malik juga mengembangkan layanan pos dengan
menggunakan kuda. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para
pemerintah pada masa itu. Pada dasrnya tidak dibebankan pajak apapun
pada masa ini melainkan hanya zakat dan santunan orng miskin dan bagi
orang arab diberikan santunana khusus dan pada akhirnya banyak orang
desa yang pergi kekotan meninggalkan pertaniaan mereka yang pada
akhirnya menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi perbendaharaan
kerajaan. Namun setelah menguasai wilayah yang cukup luas akhirnya
muawiyah kembali mampu memotorisasi perekonomian, lalu lintas
perdagangan kembali stabil.

D. Kebijakan Ekonomi dan Praktek Ekonomi
pada masa ini kebijakan ekonomi banyak dibentuk berdasarkan ijtihad
para ulama dan fuqoha sebagai konsekuensi semakin jauhnya rentang
waktu antara kehidupan Rasulullah dan pemerintahan tersebut adapun
catatan penting bani umaiyyah adalah sebagai berikut;
a) Ketika diangkat menjadi khalifah Umar Ibn Abdul Azis menyerahkan
seluruh harta kekayaannya yang diperoleh secara tidak wajar
b) Selain berkuasa beliau tidak mengambil sepeserpun dari harta baitul
maal
c) Mempriotaskan pembangunan dalam negri
d) Menghapus pajak bagi kaum muslim, dan mengurangi beban kaum
nasrini dan membuat takarandan timbanagn, membasmi cukai dan
dan kerja paksa
e) Menetapkan gai pejabat sebesar 300 dinar dan pejabat dilarang
melakukan kerja sampingan.

E. Keutamaan dan sisi Negatif pemerintahaan
BaniUmaiyyah
Keutamaan pemerintahan Uamiyyah sbb;
1. Muawiyyah adalah sahabat yang baik walaupun mereka melakukan ijtihad
politik
2. Banyak elakukan ekspansi sehingga meluasnya wilayah islam dan
banyaknya manusia yng memeluk agama islam
3. Memproduksi tanah-tanah mati, pembangunan berbagai kota, dan
pembangunan kota yang megah
Dan beberapa sisi negatifnya adalah sbb;
4. Terjadinya penyimpangan dalam penerapan aturan-aturan islam seperti;
pemilihan pemerintah secara tidak demokratis dan pemerintahan dilakukan
secara tipu daya kekerasan.
5. Penggunaan uang negara digunakan untuk tujuan diluar keperluan negara
6. Masuknya para budak wanita kedalam rumah-rumah mereka
7. Berakhirnya masa kekhalifan bani umaiyyah dianggap sebagai bad ending.
back

next

Praktik Ekonomi pada Masa Daulah Abbasiyah
Daulah Abassiyah diidirikan pada tahun 132 h/750 m setelah
berhasil menumbangkan daulah umaiyyah pada masa khalifah
marwan 2 di Damaskus Sistem dan pemerintahan, struktur
organisasi pemerintahan, dan administrasi abbasiyah tidak jauh
berbeda dengan dinasti bani umayyah. kendati demikian , ada halhal yang diciptakan oleh bani abbas. Sistem dan bentuk
pemerintahan monarki, yang di pelopori oleh muawiyah bin abi
sofyan, diteruskan oleh dinasti abbasiyah dan sama menggunakan
gelar khalifah. Adapun perbedaannya derajat khalifah lebih tinggi.
Adapun dasr-dasar pembentukan dinasti abbasiyah adalah
1.     Dasar kesatuan untuk menghadapi perpecahan yang timbul dari
dinasty sebelumnya.
2. Dasar universal (bersifat universal), tidak terlandaskan atas
kesukuan.
3. Dasar politik dan administrasi menyeluruh, tidak diangkat atas
dasar keningratan

B. Keberhasilan Revolusi masa Abbasiyah








Setelah dinasti Abasiyah berkuasa , maka dilakukanlah
langkah-langkah konsolidasi demi mengamankan kekuasaan
yang baru berdiri. Langkah tersebut ialah.
Mengankat dan membaiat Abu al-Abbas As-Saffah sebagai
khalifah pertama.
Memusatkan pemerintahan sementara di istana Hasyimiah,
kufah.
Membasmi pemberontak yang anti Abbsiyah, termasuk mereka
yang dianggap pesaing polotik yang di yang dapat
membahyakan kewibawaan khalifah.
Mengangkat penasehat dan wazir atau perdana menteri.
Membenahi pasukan tentara untuk memperkuat kedudukan
khlifah dari serangan para pemberontak.

C. Pemikiran Ekonomi pada Masa Dinasti Abassiyah
Pada masa pemerintah Daulah Abbasiyah, sistem perekonomian
pun dibangun dengan menggunakan sistem ekonomi pertanian,
peindustrian dan perdagangan.
a) Perkembangan perdagangan dan industri.
Permulaan masa kepemimpinan Bani Abbassiyah,
perbendaharaan negara penuh dan berlimpah-limpah, Yang
menjadi Khalifah adalah Mansyur. Dia mencontohi Khalifah Umar
bin Khattab dalam menguatkan Islam. Dan keberhasilan kehidupan
ekonomi maka berhasil pula dalam :
• Pertanian, Khalifah membela dan menghormati kaum tani, bahkan
meringankan pajak hasil bumi mereka, dan ada beberapa yang
dihapuskan sama sekali.
• Perindustrian, Khalifah menganjurkan untuk beramai-ramai
membangun berbagai industri, sehingga terkenallah beberapa kota
dan industri-industrinya.

3. Perdagangan, Segala usaha ditempuh untuk memajukan perdagangan
seperti:
a) Membangun sumur dan tempat-tempat istirahat di jalan-jalan yang
dilewati kafilah dagang.
b) Membangun armada-armada dagang.
c) Membangun armada : untuk melindungi parta-partai negara dari
serangan bajak laut.
D. Keruntuhan Bani Abbasiyah.
Faktor internal
a) Lemahnya semangat patriotisme negara,
b) Hilangnya sifat amanah dalam segala perjanjian yang dibuat,
c) Kemerosotan ekonomi terjadi karena banyaknya biaya yang digunakan untuk
tentara
Faktor eksternal
d) Luasnya wilayah kekuasaan daulah Abbasiyyah sementara komunikasi pusat
dengan daerah sulit dilakukan.
b) Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata, ketergantungan khalifah kepada
mereka sangat tinggi.
c) Keuangan negara sangat sulit karena biaya yang dikeluarkan untuk tentara
bayaran sangat besar
next
back

Sejarah Peradaban dan Praktek
Ekonomi pada Masa 3 Kerajaan Besar
A. Sejarah berdirinya Turki Usmani.
Kerajaan Usmani (680-1341 H/1281-1924 M)
didirikan oleh Usman Putera Ertugrul, bangsa Turki
dari kabilah Ughuz yang berasal dari Mongol,
China utara. Pembentukan bangsa Turki yang
berasal dari kabilah ughuz ini berawal dari peran
mereka dalam beberapa penaklukan ke negeri
yang sebelumnya bukan dari negeri muslim.
Migrasi ini di lakukan karena keinginan untuk
mendapatkan padang rumput yang subur,
mendapatkan harta rampasan dan mengalahkan
orang kafir demi perjuangan Islam. Pada abad XIII,
ketika kesultanan seljuk di Baghdad melemah
akibat dari serbuan tentara Mongol (1243) dan
cengkeraman kekuasaan Bizantium di belahan
asia juga mulai melemah, segera beberapa

2. Perkembangan dan Kemajuan Kerajaan Turki Usmani
Kegigihan dan ketangguhan yang dimiliki oleh para pemimpin
Turki Usmani membawa dampak yang baik sehingga kemajuankemajuan dalam perkembangan wilayah Turki Usmani dapat diraih
dengan cepat. Kemajuan dan perkembangan ekspansi kerajaan
Usmani yang demikian luas dan berlangsung dengan cepat itu
diikuti pula oleh kemajuan dalam bidang kehidupan lain,
diantaranya :
• Bidang Kemiliteran dan Pemerintahan
mendukung keberhasilan diantaranya: kekuatan militernya
didirikannya pusat pendidikan dan militer, sehingga terbentuklah
kesatuan militer yang disebut dengan Jenissari atau Inkisyariah.
• Bidang ilmu pengetahuan dan budaya
Sebenarnya turki usmani tidak terlalu fokus mengenai bidang
budaya ini sehinggan tidak ada yang terlalu penting mengenai
bidang ini.
• Bidang keagamaan
Agama dan tarekat berkembang pesat pada masa ini

3. Kemunduran dan kehancuran Turki Usmani
Faktor kemunduran Turki Usmani disebabkan oleh halhal berikut;
• Wilayah kekuasaan yang sangat luas sementara
administrasi pemerintahan kerajaan Usmani tidak
beres.
• Heterogenitas penduduk Sebagai kerajaan besar.
• Pemberontakan tentara Jenissari Pemberontakan
tentara Jenissari terjadi sebanyak empat kali,.
• Merosotnya ekonomi Akibat perang yang tak pernah
berhenti.
• Terjadinya stagnasi dalam lapangan Ilmu dan
teknologi Kerajaan Usmani kurang berhasil dalam
pengembangan ilmu dan teknologi.

B. Kerajaan Shafawi di Persia
Kerajaan Shafawi (907-1148 H/1501-1736 M) didirikan oleh
Ismail ibn Haider di wilayah Persia. Penamaan kerajaan ini
dengan kerajaan Shafawi karena kelahirannya berawal dari
gerakan tarekat syafawiyah. Perjalanan tarekat safawiah
menuju terbentuknya kerajaan Shafawi dapat di bedakan
menjadi dua fase. (1). Sebagai gerakan tarekat murni. (2).
Sebagai gerakan politik. Beralihnya sikap gerakan ini kepada
gerakan politik karena gerakan ini mendapat dukungan luas
dari masyarakat Persia yang sudah terpengaruh oleh ajaran
tarekat syafawiah. Terpengaruhnya masyarakat Persia pada
terikat ini antara lain Karena, banyaknya orang Persia yang
mencari ketenangan hidup dengan memilih jalan hidup
tasawuf, sebab bosan dengan suasana hidup yang penuh
dengan peperanngan dan perebutan kekuasaan .

2. Perkembangan dan Kemajuan Kerajaan Shafawi
Adapun kemajuan-kemajuan yang diraih oleh kerajaan
Shafawi pada masa pemerintahannya adalah sbb;
• Bidang ekonomi Stabilitas politik kerajaan Shafawi pada
masa Abbas memacu perkembangan ekonomi Shafawi,
• Bidang ilmu pengatahuan Persia di kenal sebagai bangsa
yang telah berperadaban tinggi dan berjasa
mengembangkan ilmu pengetahuan,
• Bidang pembangunan fisik dan seni Kemajuan ini
ditandai dengan berdirinya sejumlah bangunan megah
yang memperindah Isfahan sebagai ibu kota kerajaan.

3. Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Shafawi
Adapun faktor-faktor yang mendukung kemunduran dan
kehancuran Kerajaan Shafawi;
• Konflik berkepanjangan dengan kerajaan
Usmani. Dimana, menurut kerajaan Usmani
• Dekadensi Moral yang melanda para pemimpin
kerajaan Shafawi.
• Adanya pasukan Ghulam (budak-budak) yang
dibentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat
perang yang tinggi seperti Qizilbash.
• Terjadinya konflik Intern dalam bentuk
perebutan kekuasaan dikalangan keluarga
istana.

C. Kerajaan Mughal di india

Kerajaan Mughal bukanlah kerajaan Islam
pertama di anak benua India. Awal kekuasaan
Islam di wilayah India terjadi pada masa
Khalifah al-walid, dari dinasti Bani Umayyah.
Penaklukan wilayah ini dilakukan oleh tentara
Bani umayyah di bawah pimpinan Muhammad
ibn Qosim. Pada fase desintegrasi dinasti
Ghaznawi. Kerajaan Mughal di India dengan
Delhi sebagai ibu kota, didirikan oleh
Zahiruddin Babur (1482-1530 M), salah satu
dari cucu Timur Lenk.

2. Perkembangan dan kemajuanan kerajaan Mughal







Faktor pendukung kemajuan peradaban kerajaan Mughal
antara lain;
Bidang militer Pasukan Mughal dikenal dengan pasukan
yang kuat.
Bidang ekonomi Kerajaan Mughal dapat Mengembangkan
program pertanian, diantaranya padi, kacang, tebu, kapas,
tembakau, dan rempah-rempah.
Bidang seni Jahangir merupakan salah satu pelukis terhebat
Bidang sastra Banyak sastra dari bahasa Persia diubah ke
bahasa India.
Bidang ilmu pengetahuan Syah Jahan mendirikan
perguruan tinggi di Delhi.

3. Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Mughal

Faktor-faktor yang menyebabkan kekuasaan
dinasti Mughal itu mundur dan membawa
kehancurannya tahun 1858 M yaitu :
• Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan
militer sehingga operasi militer Inggris
• Kemorosotan moral dan hidup mewah
dikalangan elit politik, yang mengakibatkan
pemborosan dalam penggunaann uang negara.
• Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar”
dalam melaksanakan ide-ide puritan dan
kecenderungan asketisnya,
• Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh
terakhir adalah orang-orang lemah dalam
next
back
bidang
kepemimpinan.

Pemikiran Ekonomi Tokoh Abu Hanifah &
Abu Yusuf
A. Biografi Abu Hanifah (80-150 H/699-767 M)
Abu Hanifah Al-Nu’man Ibn Sabit Bin Zauti, ahli
hukum agama islam dilahirkan di Kufa pada masa 669
M semasa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan. Ia
seorang non arab keturunan Persia, kakeknya Zauti
mengenalkan sabit kepada sayyidina Ali.Abu Hanifah
mengalami pemerintahan sepuluh khalifah umayyah,
termasuk Umar bin Abdul Aziz yang bertahta ketika Abu
Hanifah baru berusia 18 tahun.Abu Hanifah juga melihat
dua khalifah Abbasiyah Saffah dan Mansur.Kesibukan
Abu Hanifah terutama pada kegiatan perdagangan,ia
terkenal sangat jujur.

B. pemikiran Ekonomi Abu Hanifah
• Salam
Konsep salam menurut Abu Hanifah yaitu, suatu bentuk
transaksi dimana antara pihak penjual dan pembeli
sepakat bila barang yang dibeli dikirimkan setelah
dibayar secara tunai pada waktu kontrak disepakati.
• Murabahah
Murabahah yaitu penjualan dengan suatu persentase
penaikan harga yang disepakati terhadap harga
pembelian pembayaran yang diangsur.
• Muzara’ah
Beliau tidak memperbolehkan pembagian panen
(muzara’ah) dari penggarap kepada pemilik tanah dalam
kasus tanah tidak menghasilkan apapun

C. Biografi Abu Yusuf (113H-182H)
Nasab keturunan beliau masih merupakan keturunan dari
kaum anshar (pemeluk islam pertama dan kelompok
penolong Nabi SAW di Madinah). Ia memiliki minat yang
sangat besar terhadap ilmu, hal ini dibuktikannya dengan
banyaknya kajian yang ia pahami.Pendidikannya dimulai
dari belajar hadis dari beberapa tokohIa juga ahli dalam
bidang fiqh , berkaitan dengan ini Abu Hanifah membiayai
seluruh keperluan pendidikannya,bahkan biaya hidup
keluarganya . Meskipun ia sebagai murid Abu Hanifah ia
tidak sepenuhnya mengambil pendapat Abu Hanifah.
Abu Yusuf dikenal sebagai qadi(hakim),bahkan qadi alqudah,hakim agung sebuah jabatan tertinnggi dalam
lembaga peradilan pada masa khalifah Harun Ar-rasyid.

D. Pemikiran Ekonomi Abu Yusuf
• Mekanisme
sektor negara sebagai satu mekanisme yang
memungkinkan warga negara melakukan campur tangan
atas proses ekonomi.
• Membangun Pemahaman Fleksibilitas Sosial
dalam pandangan Abu Yusuf, dengan memberi pemahaman
keseimbangan dan persamaan hak terhadap mereka di
tengah sesuai status kewarganegaraan,
• Membangun Sistem dan Politik Ekonomi yang Transparan
Pandangan Abu Yusud dalam hal ini akan terlihat ketika
beliau memeta Income negara yang meliputi Ghanimah dan
Fa’i sebagai pemasukan yang sifatnya Insidental revenue,
• Menciptakan Sistem Ekonomi yang Otonom
Bagi beliau, jumlah banyak dan sedikitnya barang tidak
dapat dijadikan tolok ukur utama bagi naik dan turunnya
harga, tapi ada kekuatan lain yang lebih menentukan.
back

next

Pemikiran Ekonomi tokoh As-Syaibani dan
Abu Ubaid
A. Biografi tokouh As-Syaibani (132-189 H/750 – 804 M)
Abu Abdilah Muhammad bin Al-Hasan bin Farqad AlSyaibani lahir pada tahun 132 H (750 M) di kota Wasith, ibu
kota Irak pada akhir masa pemerintahan Bani
Umayyah.Ayahnya berasal dari negari Syaibani di wilayah
jazirah Arab. Di kota tersebut ia belajar beragam ilmu agama.
Setalah memperoleh ilmu yang memadai, Al-Syaibani kembali
ke Baghdad yang saat itu telah berada dalam kekuasaan
Daulah Bani Abbasiyah. Di tempat ini ia mempunyai peranan
penting dalam majelis ulama dan kerap didatangi ara penuntut
ilmu. Namun tugas ini hanya berlangsung singkat karena ia
kemudian mengundurkan diri untuk lebih berkonsentrasi pada
pengajaran dan penulisan fiqih. Beliau wafat pada usia 58
tahun

B. Pemikiran Ekonomi As-Syaibaini
• Al-Kasb (kerja)
As-Syaibani mendefinisikan al-kasb sebagai mencari perolehan harta melalui
berbagi cara yang halal. Dalam ekonomi islam ini termasuk aktivitas produksi
• Kekayaan dan kefakiran
Pada intinya as-Syaibani menyerukan agar hidup dalam kesederhanaaan
(kecukupan). Sekalipun begitu tidak menentang akan orang yang berlebihan,
tapi dalam catatan untuk hal kebaikan.
• Klasifikasi usaha-usaha Perekonomian
Menuruut as-Syaibani usaha perekonomian terbagi atas empat macam yaitu ;
sewa-menyewa, perdagangan, pertanian dan perindustrian. Sedangkan dalam
ekonom kontemporer terbagi dalam tiga bidang yaitu; pertanian,
perindustrian dan jasa.
• Kebutuhan-kebutuhan Ekonomi
Makan, minum, pakaian, dan tempat tiggal adalah kebutuhan pokok dalam
ekonomi islam maupun konvesional.
• Spesialisasi dan Distribusi Pekerjaan
Beliau berpendapat manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain maka
dari itu harus bekerjasama.

C. Biografi abu Ubaid
Abu Ubaid, yang bernama lengkap al-Qasim bin Sallam bin
Miskin bin Zaid al-Harawi al-Azadi al-Baghdadi, lahir di
Bahrah, propinsi Khurasan, sebelah barat laut Afganistan,
pada tahun 154 Hijriah. Abu ’Ubaid adalah salah seorang
dari para fuqaha yang menggeluti bidang ekonomi dalam
hal ini aturan keuangan publik. Ia juga banyak menangani
kasus pertanahan dan perpajakan selama di Tarsus, disana
ia memperlihatkan kemampuannya dalam hal administrasi
dan pencatat diwan resmi. Awal pemikirannya dalam kitab
al-Amwal dapat ditelusuri dari pengamatan yang dilakukan
Abu Ubaid terhadap militer, politik, dan masalah fiskal
yang dihadapi administrator pemerintahan di propinsipropinsi perbatasan pada masanya.

D. Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid









Filosofi Hukum dari Sisi Ekonomi
Abu Ubaid menekankan keadilan sebagai prinsip utama.
Dikotomi Badui-Urban
Abu ubaid menegaskan bahwa, kaum badui (desa) bertentangan dengan kaum
urban (perkotaan).
Kepemilikan dalam Konteks Kebijakan Perbaikan Pertanian
Dalam pandangan Abu Ubaid, sumber daya publik, seperti air, padang rumput,
dan api tidak boleh dimonopoli seperti hima (taman pribadi). Seluruh sumber daya
ini hanya dapat dimasukkan ke dalam kepemilikan negara yang akan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Reformasi distribusi zakat
Abu ubaid sngat menentang pendapat yang menyatakan bahwa pembagian
harta zakat harus dilakukan secara merata di antara delapan kelompok penerima
zakat
Fungsi Uang
Pada prinsipnya, Abu Ubaid mengakui adanya dua fungsi uang, yakni sebagi
standar nilai pertukaran dan media pertukaran
back

next

Pemikiran Ekonomi tokoh Haris bin Asad &
Al-mawardi
A. Biografi Haris bin Asad Al-Muhasibi.
Harits bin Asad al-Muhasibi hidup pada masa Khalifah Harun arRasyid (170 H / 786 M) sehingga Khalifah al-Mutawakkil (232
H / 847 M). Beliau menulis beberapa karya tentang tasawuf, dan
di antaranya ialah suatu makalah pendek tentang cara-cara
memperoleh pendapatan untuk suatu mata pencarian, Dia
berkata, “Seseorang yang kegiatannya dalam mencari suatu mata
pencarian adalah untuk membangunkan hak, dan berhenti dari
pada melanggar batas yang ditentukan oleh Allah SWT dalam
menghormati kesolehan perdagangan dan industri dan kegiatan
lainnya adalah seseorang yang mentaati Allah SWT dan sesuai
mendapat penghargaan sebagai orang yang berpengetahuan.”

B. Pemikiran Ekonomi Haris bin Asad
al-Muhasibi menjelaskan yaitu apabila ada seorang
muslim yang dalam mencari nafkahnya (kasab/bisnis)
untuk memenuhi hak (maksud hak disini adalah hak
dirinya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya) dan
tidak melanggar dari aturan-aturan bisnis yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT. contoh, tidak melakukan
Riba, Gharar, dan Maisyir. maka orang tersebut
termasuk golongan orang yang mentaati Allah SWT.
(orang yang beriman) sehingga pantas mendapatkan
gelar orang yang berpengetahuan (‘alim). Al-Muhasibi
juga mengecam para pedagang pada waktu itu yang
selalu melanggar peraturan yang telah ditetapkan, dan
selalu melakukan segala hal untuk mendapatkan
keuntungan,

C. Biografi Al-Mawardi.
Abu Al-Hasan Ali bin Muhammad bin Habib AlMawardi Al-Basri Al-Syafi’i lahir di kota Basrah
pada tahun 364 H (974 M).Setelah mengawali
pendidikanya di kota Basrah dah Baghdad
selama dua tahun, ia mengalana keberbagai
negeri Islam untuk menuntut ilmu. Al-Mawardi
tetap aktif mengajar dan menulis .Dengan
mewariskan dengan bebagai karya tulis yang
sangat berharga tersebut, Al-Mawardi meninggal
dunia pada bulan Rabiul Awwal tahun 450 H
(1058 M) di kota Baghdad pada usia 86 tahun.

D. Pemikiran Ekonomi Al-Mawardi
beliau berpendapat bahwa hak progresif Negara
untuk menghibahkan tanah, kewajiban Negara
untuk mengawasi pasar, dan lain-lain. Al-Mawardi
juga berpendapat bahwa negara harus
menyadiakan infrastruktur yang diperlukan bagi
perkembangan ekonomi dan kesejahteraan umum.
Belia juga menyumbangkan pemikirannya dalam
hal pembayaran pajak Menurutnya penilaian
atas kharaj harus bervariasi sesuai dengan faktorfaktor yang menentukan kemampuan tanah dalam
membayar pajak, yaitu kesuburan tanah, jenis
tanaman dan sistem irigasi.
back

next

Pemikiran Ekonomi tokoh Alghozali & Nasrudin
A. Biografi Alghozali
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Tusi AlGhazali lahir di Tus sebuah kota kecil di Khurasan Iran pada
tahun 450H (1058M). Sejak kecil, imam Ghazali hidup dalam
dunia tasawuf. Pada tahun 488 H (1050 M), atas desakan
penguasa pada masa itu, yaitu Wazir Fakhr Al-Mulk, AlGhazali kembali mengajar di madrasah Nizhamiyah di
Naisabur. Akan tetapi, pekerjaanya itu hanya berlangsung
selama dua tahun. Ia kembali lagi ke kota Tus untuk
mendirikan sebuah madrasah bagi para Fuqaha dan
Mutashawwifin. Al-Ghazali memilih kota ini sebagai tempat
menghabiskan waktu dan energinya untuk menyebarkan ilmu
pengetahuan, hingga meninggal dunia pada 14 Jumadil Akhir
H (Desember 1111 M).

B. Pemikiran ekonomi Alghozali
1.Pertukaran Sukarela dan Evolusi
membakar sebagian hasil pertanian sehingga harganya di pasar tidak menurun,
justru akan melonjak tinggi.
a)Permintaan, Penawaran, Harga, dan Laba
b)Etika Perilaku Pasar
2. Aktivitas Produksi
a) Produksi Barang-barang Kebutuhan Dasar Sebagai Kewajiban Sosial
b)Hierarki Produksi
c)Tahapan Produksi, Spesialisasi, dan Keterkaitannya
3. Barter dan Evolusi Uang
d)Problema Barter dan Kebutuhan Terhadap Uang
e)Uang yang Tidak Bermanfaat dan Penimbunan Bertentangan dengan Hukum Ilahi
f)Pemalsuan dan Penurunan Nilai Uang
g)Larangan Riba

C. Pemikiran Ekonomi Nasirudin
Ia menyatakan bahwa spealisasi dan pembagian tenaga kerja telah
menciptakan surplus ekonomi sehingga memungkinkan terciptanya
kerja sama dalam masyarakat untuk saling menyediakan barang dan
jasa kebutuhan hidup. Hal ini merupakan tuntunan alamiah, sebab
seseorang tidak bisa menyediakan semua kebutuhannya sendiri
sehingga menimbulkan ketergantungan satu dengan lainnya. Akan
tetapi, jika proses ini dibiarkan secara alamiah, kemungkinan manusia
akan saling bertindak tidak adil dan menuruti kepentingannya sendirisendiri. Orang yang kuat akan mengalahkan yang lemah. Tusi sangat
menekankan pentingnya tabungan dan mengutuk konsumsi yang
berlebihan serta pengeluaran-pengeluaran untuk asset-aset yang
produktif, seperti perhiasan dan penimbunan tanah tidak produktif. Ia
memandang pentingnya pembangunan pertanian sebagai fondasi
pembangunan ekonomi secara keseluruhan dan untuk menjamin
kesejahteraan masyarakat. Ia juga merekomendasikan pengurangan
pajak, di mana berbagai pajak yang tidak sesuai dengan syari’ah islam
back
ha0rus di larang.
next

Pemikiran Ekonomi tokoh Ibnu Khaldun &
Ibnu Thaimiyah
A. Biografi Ibnu Khaldun
Ibnu khaldun adalah sosok Lelaki yang lahir di Tunisia pada 1
Ramadan 732 H./27 Mei 1332 M. Ibnu Khaldun membahas aneka
ragam masalah ekonomi yang luas, termasuk ajaran tentang tata
nilai, pembagian kerja, sistem harga, hukum penawaran dan
permintaan, konsumsi dan produksi, uang, pembentukan modal,
pertumbuhan penduduk, makro ekonomi dari pajak dan pengeluaran
publik, daur perdagangan, pertanian, indusrtri dan perdagangan, hak
milik dan kemakmuran, dan sebagainya. Ia juga membahas berbagai
tahapan yang dilewati masyarakat dalam perkembangan
ekonominya. Sehubungan dengan itu, maka tidak mengherankan jika
banyak ilmuwan terkemuka kontemporer yang meneliti dan
membahas pemikiran Ibnu Khaldun, khususnya dalam bidang ini

B. Pemikiran Ekonomi Ibnu Khaldun

• Teori produksi
Dalam pemikiran ekonominya Ibnu Khaldun
menegaskan bahwa kekayaan suatu Negara tidak
ditentukan oleh banyaknya uang di suatu Negara, tetapi
ditentukan oleh tingkat produksi
• Teori Nilai, Uang dan Harga
 teori nilai; nilai suatu produk sama dengan jumlah tenaga
kerja yang dikandungnya
 Teori Uang; logam (perak& emas) ini diterima secara
alamiah sebagai uang dimana nilainya tidak dipengaruhi
oleh fluktuasi subjektif.
 Teori Harga; harga adalah hasil dari hukum permintaan
dan penawaran. Pengecualian satu-satunya dari hukum
ini adalah harga emas dan perak, yang merupakan
standar moneter.
• Hukum penawaran dan permintaan
bahwa apabila sebuah kota berkembang pesat,

• Teori Distribusi
Harga suatu produk terdiri dari tiga unsur : gaji, laba, dan pajak.
Setiap unsur ini merupakan imbal jasa bagi setiap kelompok dalam
masyarakat. Karenanya Ibnu Khaldun membagi perekonomian ke
dalam tiga sektor : produksi, pertukaran, dan layanan masyarakat.

• Teori Siklus
Bagi Ibn Khaldun, produksi bergantung kepada
penawaran dan permintaan terhadap produk.
Namun penawaran sendiri tergantung kepada
jumlah produsen dan hasratnya untuk bekerja,
demikian juga permintaan tergantung pada jumlah
pembeli dan hasrat mereka untuk membeli.

C. Biografi Ibnu Thaimiyah
Ibnu Taimiyah yang bernama lengkap Taqiyuddin
Ahmad bin Abdal Halim lahir di kota Harran pada
tanggal 22 Januari 1263 M. Ia berasal dari keluarga
yang berpendidikan tinggi. Ayah, paman dan kakenya
merupakan yang berpendidikan tinggi. Kehidupan
Ibnu Taimiyah tidak hanya terbatas pada dunia buku
dan kata-kata. Ketika kondisi menginginkannya, tanpa
ragu,-ragu ia turut serta dalam dunia polititk dan
urursan publik. Ibnu Taimiyah meninggal dunia di
dalam tahanan pada tanggal 26 september 1328 M (20
Dzul Qaidah 728 H) setelah mengalami perlakuan
yang sangat kasar selama lima bulan.

D. Pemikiran Ekonomi Ibnu Thaimiyah
• Harga yang adil, mekanisme pasar dan regulasi harga
harga yang adil adalah harga yang dibayar untuk objek
yang serupa.
• Mekanisme Pasar
Ibnu Taimiyah memiliki sebuah pemahaman yang jelas
tentang bagaimana, dalam suatu pasar bebas, harga
ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
• Regulasi Harga
penetapan harga yang tidak adil dan cacat hukum
adalah penetapan harga yang dilakukan pada saat
kenaikan harga-harga terjaddi akibat persaingan pasar
bebas yakni kelangkaan supply atau kenaikan demand.
back

next

Pemikiran Ekonomi Umar Capra & Afzalur
Rahman
A. Pemikiran Ekonomi Umar Capra
• Kapitalisme
Kapitalisme adalah suatu system ekonomi yang secara jelas ditandai oleh
berkuasanya “kapital”. Ciri utama dari system kapitalisme ini adalah tidak
adanya perencaan ekonomi sentral.
• Sosialisme
Chapra menjelaskan bahwa sistem ini gagal menyediakan karakteristikkarakteristik yang harus dimiliki sebuah sistem.
• Negara Kesejahteraan
Paham ini menuntut peran negara yang lebih aktif dalam bidang ekonomi
dibandingkan peranannya dibawah paham kapitalisme laissez-faire
• Ilmu Ekonomi Islam
Umar Chapra mendefenisikan ekonomi islam sebagai suatu cabang
pengetahuan yang membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui
suatu alokasi dan distribusi sumber-sumber daya langka yang seirama
dengan maqasid,

Prinsip paradigma Islam
• (Rational economic man) tingkah laku rasional
yang bertujuan agar mampu mempergunakan
sumber daya karunia Allah dengan cara yang
dapat menjamin kesejahteraan duniawi individu
• (Positivisme) kenetralan mutlak antara seluruh
tujuan atau beban dari posisi etika atau
pertimbangan-pertimbangan normatif.
• (Keadilan)
• (Pareto optimum) diartikan dengan maqashid.
• (Intervensi Negara) Al Mawardi telah
mengatakan bahwa keberadaan sebuah
pemerintahan yang efektif sangat dibutuhkan
untuk mencegah kedzaliman dan pelanggaran.

Elemen-elemen strategis yang penting dalam
ekonomi islam
• Penyaringan yang merata atas klaim yang
berlebihan
• Motivasi
• Restrukturisasi sosioekonomi
• Peran Negara
Ada 5 macam tindakan yang diajukan bagi
pembangunandengan keadilan dan stabilitas
• memberikan kenyamanan kepada faktor manusia
• mereduksi konsentrasi kekayaan
• melakukan restrukturisasi ekonomi
• melakukan restrukturisasi keuangan
• rencana kebijakan strategis

B. Biografi afzalur rahman
Afzalur Rahman dilahirkan pada 21 September 1919
M/1338 di distrik Hazara, Punjab, suatu daerah di anak
benua Indo-Pakistan yang sekarang terletak di sebelah
barat laut Pakistan. Ia dibesarkan dalam suatu keluaraga
dengan tradisi keagamaan mazhab Hanafi yang cukup
kuat. Oleh karenanya, sebagaimana diakuinya sendiri
bahwa ia telah terbiasa menjalankan ritual-ritual agama,
seperti shalat dan puasa se-cara teratur sejak masa
kecilnya dan tidak pernah meninggalkannya. KaryaKarya Utama dari fazrul rahman, Kajian dan penelusuran
terhadap karya-karya Fazlur Rahman dianggap perlu
dalam rangka mencari benang merah gagasan dan
pemikirannya yang dibahas dalam tulisan ini.

C. Pemikiran Ekonomi Afzalur Rahman
• Wujud Tuhan
Afzalur Rahman dalam menerangkan gagasan tentang
Tuhan dan alam semesta senantiasa mengacu pada
Alquran sebagai sumber otoritas primer dan senantiasa
aktual dan kontekstual dalam setiap masa dan keadaan
dimana manusia berada
• Kenabian dan Wahyu
Dalam taraf ini, manusia sudah tidak dapat diatur lagi oleh
orang lain dalam hal apapun. Bahkan, ia benar-benar telah
memperoleh semua pengetahu an dan makrifat, serta
tidak memerlukan orang lain untuk mengatur dirinya
dalam segala hal.
• Kedudukan Akal dan dan Fungsi Wahyu
Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna
dan mulia. Ketinggian, keutamaan dan kelebihan manusia
dari makhluk lainnya terletak pada akal yang
dianugerahkan Tuhan kepadanya.

• Politik dan Kepemimpinan
Dalam berbagai tulisannya Fazlur-Rahman menekankan
masyarakat Islam adalah masyarakat menengah yang
tidak terjebak pada ekstrimitas, dan ûlil al-amri-nya
(para pemegang kekuasaan) Secara umum,
klasifikasikan pandangan menegenai persoalan kepemimpinan tidak terlepas dari pandangan mereka
tentang hubungan negara dan agama, yang secara
ringkas ada 3 (tiga) arus besar pendapat para pemikir
Islam tentang hubungan Islam dan negara ini, yakni:
 1. ialah kelompok yang berpendapat bahwa hubungan
antara Islam dan negara sangat lekat bahkan Islam
mengatur persoalan negara secara eksplisit dan detail.
 2. mereka menyatakan bahwa tidak ada hubungan
antara Islam dengan negara dengan demikian
mendirikan negara bukan sebuah kewajiban
 3. di luar kelompok yang pro dan kontra di atas yang
pendapatnya dapat dianggap sebagai sebuah sintesa.