Pertemuan 12 MENINGKATKAN ETOS KERJA PEL

Roby Irzal Maulana, SIP, MM

RENUNGAN
 Bangkit itu bukan kemarahan
 Bangkit itu bukan saling menyalahkan
 Bangkit itu bukan anarkhis
 Bangkit itu bukan deskriminatif
 Bangit itu bukan keserakahan

 Bangkit itu melayani dengan otak dan hati
 Bangkit itu melayani dengan etos kerja yang terpuji ……

RENDAHNYA KUALITAS SDM
INDONESIA
Beberapa indikator :
1. Lulusan dari sekolah atau perguruan tinggi
yang belum siap memasuki dunia kerja
karena minimnya kompetensi yang dimiliki.
2. Peringkat Human Development Index (HDI)
Indonesia yang masih rendah
3. Kemampuan membaca siswa SD Indonesia

berada di urutan 38 dari 39 negara yang
disurvei.

RENDAHNYA
KUALITAS SDM INDONESIA (2)
Mutu akademik antarbangsa melalui Programme
for International Student (PISA) 2003
menunjukkan rangking yang rendah.
5. Laporan World Competitiveness Yearbook tahun
2000, daya saing SDM Indonesia berada pada
posisi 46 dari 47 negara yang disurvei.
6. posisi Perguruan Tinggi Indonesia yang dianggap
pavorit seperti Universitas Indonesia dan
Universitas Gajah Mada hanya berada pada
posisi ke-61 dan ke-68 dari 77 Perguruan Tinggi
di Asia.
7. Ketertinggalan Indonesia dalam bidang IPTEK
dibandingkan negara Malaysia, Singapura, dan
Thailand.
4.


ASAS-ASAS PELAYANAN PUBLIK
Pasal 3 Undang-undang No.28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme menyebutkan asas-asas pelayanan publik,
yaitu:
1. asas kepastian hukum,
2. asas tertib penyelenggaraan Negara,
3. asas kepentingan umum,
4. asas keterbukaan,
5. asas proporsionalitas,
6. asas profesionalitas, dan
7. asas akuntabilitas.

PERILAKU
BIROKRASI
Dua prinsip penting :
1. Akuntabilitas
2. Transparansi


MENINGKATKAN ETHOS KERJA (1)
PENGERTIAN ETHOS
Aristoteles: Ethos = kredibilitas
Ethos terdiri dari:
* pikiran yang baik (good sense)
* Akhlak yang baik (good moral character)
* Maksud yang baik (dalam Rakhmat,2003:256).
Hovland & Weiss, ethos adalah credibility yang
terdiri dari unsur: expertise (keahlian) dan
trustworthiness (dapat dipercaya).

8 ETHOS KERJA PROFESIONAL
(Disarikan dari: Sinamo, 2005)
Kerja adalah rahmat
Kerja adalah amanah
Kerja adalah
panggilan
Kerja adalah
aktualisasi


Kerja adalah ibadah
Kerja adalah seni
Kerja adalah
kehormatan
Kerja adalah
pelayanan

Ethos kerja 1:
Kerja Adalah Rahmat
Bekerja dg penuh syukur, tulus
& ihklas
Memiliki mental mengabdi &
berkorban sehingga mampu
memberi dg murah hati & rela
menolong dg tanpa pamrih.
“Bila kita baik & menjadi
rahmat bagi sesama, maka
kebaikan & rahmat akan selalu
bersama kita, (Konosuke
Matsushita, Pendiri Electric

Industrial).

Ethos 2:
Kerja adalah Amanah
Bekerja benar penuh tanggung jawab
Amanah adalah titpan berharga yg dipercayakan
pada kita
Semakin besar tanggungjawab kita semakin
besar kualitas & kredibilitas kita.
Kompetensi & integritas adalah kualitas utama
agar orang mampu mengemban amanah.

Ethos 3:
Kerja adalah panggilan
• Profesi, darma, ladang untuk menunaikan tugas suci, &
misi kehidupan.
• Kita semua mempunyai darma, panggilan & kewajiban
dalam hidup, baik sbg anggota keluarga, warga
organisasi, warga negara, atau hamba Allah.
• Agar panggilan berhasil terselesaikan sampai tuntas,

diperlukan integritas yg kuat: komitmen, kejujuran,
keberanian mendengarkan nurani, & memenuhi tuntutan
profesi dengan segenap hati, pikiran & tenaga.

Ethos 4
Kerja adalah Aktualisasi


Siapapun bisa selamat di laut yg tenang, ttp pemenang hnyalah mereka yg
bertahan ketika gelombang badai menerjang.



Kerja keras adalah usaha luhur untuk menggali potensi maksimum diri &
lingkungan kita. Dia adalah jalan yg patut kita lalui bukan tujuan itu sendiri.



Kerja keras, keyakinan & fokus dalah tiga serangkai kunci keberhasilan.




Bekerja keras mendaki gunung keberhasilan akan memperluas cakrawala
pandang & memperkaya pengalaman.



Orang2 luarbiasa memp persamaan: memiliki misi yg jelas komitmen kuat
untuk mewujudkannya shg kerja keras merpk kenikmatan.

Ethos 5
Kerja adalah ibadah


Intinya, tindakan memberi, membaktikan harta, waktu, jiwa & pikiran
kpd sang Khalik yg kita abdi.



Beribadah berarti berbakti dg segenap hati, mengabdi tuntas penuh

totalitas, & berserah diri, pasrah dg penuh cita.



Ibadah yg benar hrs dilakukan dg khusuk, serius & sungguh2.
Begitu juga dg kerja yg benar.



Ibadah memerlukan pengorbanan, pengorbanan untuk idealisme
adalah suatu kebahagiaan.



Pengorbanan yg didorong rasa cinta adalah suka cita. Dengan
cinta, kita mampu memberika yg terbaik, terindah, terelok, atau yg
termulia dlm diri kita.

• Bekerja cerdas penuh kreativitas.
• Bekerja dipahami sbg aktivitas berkesenian penuh daya

cipta shg buah pekerjaan kita disukai orang lain.
• Seni adalah ekspresi jiwa manusia yg merefleksikan realitas
hidup yg ditangkapnya sbg sebuah pengalaman bathin.


meningkatkan kualitas manusia pekerja itu, baik secara
kuantitatif maupun motivatif.

• Seni adalah energi estetika & sukacita di dalam hati
manusia yg memicu lahirnya ide2 & karya2 kreatif.

Ethos 7
Kerja adalah kehormatan
Berkarya dg kemampuan sendiri ad suatu kebajikan sosial di mana kita
diakui sbg manusia produktif & kontributif.
Mencari kehormatan merpk salah satu motivasi terkuat dlm struktur nurani
manusia yg adalah ekspresi langsung spiritualitas terbaik kita.
Dalam konteks kerja, kehormatan berarti potensi unggul karena berprestasi
tinggi mengundang rasa hormat orang.
Secara intrinsik pekerjaan menyediakan rasa hormat (self respect) yg

tumbuh dari kesadaran bhw kitamandiri, kompeten & berguna.
Orang yg mampu menjaga kehormatan, terutama secara moral &
pofesional, biasanya akan diberi kehormatan yg lebih tinggi lagi dlm bentuk
pangkat/jabatan yg lebih tinggi.

Ethos 8
Kerja adalah pelayanan
Kerja adalah untuk melayani. Secara sosial, pelayanan adalah hal
yg mulia.
Orang yg bekerja untuk diri sendiri ad normal. Namun orang yg dg
pekerjaanya mengabdi pd sesuatu yg lebih besar drpd dirinya,
apakah itu masyarakat, bangsa, lingk hidup & kemanusiaan merpk
hal yg mulia.
Derajat pelayanan kita akan bertambah mulia bila kita bersikap
tulus, rendah hati, ramah & hormat.
Bila orang bekerja sesuai dg hakikat profesi & pekerjaannya,
melayani dg sempurna penuh kerendahan hati, maka setiap orang
- dan pada gilirannyaseluruh masyarakat – akan bergerak ke
tingkat kemuliaan yg lebih tinggi.