Sugesti Koneksi antara Islam dan Psikolo (1)

Sugesti, Koneksi antara Dunia Psikologi dan Islam
Sugesti merupakan kata serapan dalam Bahasa Indonesia dari Bahasa Inggris suggestion. Sugesti
adalah proses psikologis dimana seseorang membimbing pikiran, perasaan, atau perilaku orang
lain. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa sugesti adalah suatu proses dimana seseorang
individu menerima suatu cara penglihatan, atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain
tanpa kritik terlebih dahulu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sugesti merupakan
proses psikologis dimana ada seseorang yang membimbing dan menerima tanpa kritik terlebih
dahulu terhadap pikiran, perasaan, dan pedoman tingkah laku orang lain.
Masyarakat umum mengenal aplikasi sugesti terbatas pada kepercayaan terhadap hal – hal
tertentu dan pada praktik hypnosis. Memang stereotip tersebut tidak sepenuhnya salah. Hanya
saja terlalu dangkal dalam memaknai sugesti. Hypnosis memang menggunakan sugesti dalam
penerapannya secara keseluruhan. Bertolak pada pengertian tentang sugesti di atas, seseorang
akan terhypnosis ketika seseorang tersebut menerima sugesti tanpa berpikir kritis tentang sugesti
yang diberikan.
Salah satu jenis sugesti yaitu auto sugesti yang secara bahasa dapat diartikan mempengaruhi diri
sendiri. Secara lebih rinci auto sugesti dapat diartikan sebagai kemampuan diri kita dalam
memberi pengaruh terhadap diri untuk memiliki keyakinan kuat atas keputusan atau pilihanpilihan yang kita ambil. Auto sugesti sangat dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar.
Pikiran bawah sadar yang kita miliki dapat menjadi mekanisme pencapaian kesuksesan maupun
mekanisme kegagalan kita. Apabila kita mengangankan sesuatu dan optimis dalam mencapainya
maka mekanisme alam bawah sadar kita akan tercipta sebagai mekanisme kesuksesan. Begitu
pula sebaliknya. Apabila kita mengangankan sesuatu namun kita pesimis dalam meraihnya maka

mekanisme yang terjadi dalam alam bawah sadar kita menjadi mekanisme kegagalan yang akan
mempersulita kita dalam mencapai sesuatu.
Dalam dunia islam sendiri begitu menekankan akan adanya auto sugesti. Disebutkan dalam
sebuah hadits qudsi ‫ اني عند عبدى الظني بي‬yang artinya “Aku (Allah) sesuai dengan prasangka
hambaku“? Ketika seorang hamba berprasangka buruk terhadap Allah maka Allah pun akan

memberikan sesuatu yang buruk terhadap hambanya. Namun ketika seorang hamba memiliki
prasangka yang baik terhadap Allah maka kebaikanlah yang akan didapatkannya.
Beberapa praktik auto sugesti dalam islam di antaranya adalah dalam doa, sholat dan dzikir. Doa
merupakan harapan – harapan seseorang terhadap sesuatu yang biasanya disampaikan kepada
Tuhannya. Namun batasan tentang doa tidak hanya yang disampaikan kepada Tuhan, kata – kata
yang muncul pertama kali juga bisa disebut sebagai doa. Karena kata – kata yang pertama
muncul itu berasal dari dorongan alam bawah sadar yang biasanya secara refleks terucap. Maka
dari itu umat islam dianjurkan untuk berkata yang baik atau lebih baik diam. Ketika seseorang
berdoa secara mantap dan benar – benar berharap keinginannya akan terkabul maka hal itu akan
lebih memudahkan dalam terkabulnya doa.
Tidak jauh berbeda dengan sholat yang merupakan tiang agama islam. Dengan tegaknya sholat
maka akan tegak pula agama islam. Seperti halnya arti sholat itu sendiri yaitu doa mohon
kebajikan dan pujian bacaan – bacaan dalam sholatpun mengandung makna yang baik dan
membangun jiwa berupa pujian, mohon ampun, doa, maupun permohonan yang lain. Ditinjau

dari teori hypnosis pengucapan kata-kata tersebut memberikan efek mensugesti pada yang
bersangkutan. Hal ini juga berlaku dalam praktik dzikir. Menambahkan pengertian auto sugesti
dari Tholes (1992) bahwa auto-sugesti/sugesti mandiri adalah suatu upaya untuk membimbing
diri pribadi melalui proses pengulangan suatu rangkaian ucapan secara rahasia kepada diri
sendiri yang menyatakan suatu keyakinan atau perbuatan.