PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK IN THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Biru | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4137 9239 1 SM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK
IN THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

JURNAL

Oleh:
LINGGAR BANYU BIRU
K8410034

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

ABSTRAK
Linggar Banyu Biru. K8410034. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 2

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Skripsi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2014.
Tujuan penelitian ini adalah perbaikan pembe lajaran sosiologi untuk
meningkatkan hasil belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2
Karanganyar tahun pelajaran 2013/2014 melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe quick on the draw.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini
terdiri dari dua siklus dan tiap siklus terdiri dari 4 tahap: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI
IPS 1 SMA Negeri 2 Karanganyar yang berjumlah 37 siswa. Teknik pengumpulan
data meliputi observasi, wawancara, tes hasil belajar dan dokumentasi. Analisis
data yang digunakan terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerpan model
pembelajaran kooperatif tipe quick on the draw dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dari pratindakan ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2. Hal ini dapat
terlihat dengan adanya peningkatan nilai rata-rata kelas yang pada saat
pratindakan sebesar 68,41 terjadi peningkatan pada siklus 1 menjadi 74,38. Pada
siklus 2 terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dari 74,38 atau 70,28%
menjadi 78,05 atau 78,38% dari jumlah keseluruhan siswa yaitu 37 siswa.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajara n kooperatif
tipe quick on the draw dapat meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa kelas XI
IPS 1 SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2014/2014.

Kata kunci: Model pembelajaran kooperatif, quick on the draw, hasil belajar.

ABSTRACT
Linggar Banyu Biru. K8410034. THE IMPLEMENTASI OF COOPERATIVE
LEARNING TYPE OF QUICK ON THE DRAW TO INCREASE
STUDENT ACHIEVEMENT IN SOCIOLOGY LEARNING CLASS XI IPS
1 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR OF 2013/2014 ACADEMIC YEAR.
Thesis, Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret Surakarta
University. Juny 2014.
The purpose of this study are the improvement of teaching sociology to
increase learning achievement of student of sociology in XI IPS 1 SMA Negeri 2
Karanganyar of 2013/2014 academic year through the implementation of
cooperative learning type of Quick on the draw.
This research is a classroom action research (CAR). The research was
conducted in two cycles and each cycles consists of 4 steps: planning, action,
observation, and reflection. A subject of this research is student of class XI IPS 1

SMA Negeri 2 Karanganyar consist of 37 students. The colleting data used
observation, interview, test and documentation method. Data analysis technique is
use three components, they are data reduction, data presentation, and get the
conclusions.
Result of the research show that through the implementasi of ccoperative
learning model of quick on the draw could improve student learning outcomes
from pre-action to cycle 1 and from cycle I to cycle 2. It can be seen by an
increase in the average grade at pre-actoin of 68,41 mincrease in cycle 1 to 74,38.
In the second cycle the average increase from 74,38 or 70,28% to 78,05 or
78,38% of the total number of students is 37 students.
The conclusions of the research is implementasi of cooperative learning
type of quick on the draw could to increase student achievement in sociology
learning class XI IPS 1 SMA Negeri 2 Karanganyar of 2013/2014 academic year.

Keywords : Cooperative learning, quick on the draw, learning achievement

PENGESAHAN

Jurnal ini telah disahkan oleh dosen pembimbing skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta


Surakarta,

2014

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. AY. Djoko Darmono, M.Pd.
NIP. 19530826 198003 1 005

Drs. Slamet Subagya, M.Pd
NIP. 19821126 198103 1 002

PENDAHULUAN
Pendidikan

kemasyarakatan


merupakan

dan

kebangsaan

(Hadi, 2003: 108).

untuk

Tujuan pendidikan nasional

meningkatkan kualitas sumber daya

tersebut dapat terwujud dengan baik

manusia.

(dalam


dan menghasilkan manusia yang

Suwarno, 2006: 21) mengemukakan

berkualitas apabila mutu pendidikan

bahwa

adalah

terutama di setiap satuan pendidikan

pemanusiaan manusia muda, yang

dapat mengalami peningkatan yang

pada dasarnya pendidikan adalah

didorong dari peran seorang guru


pengembangan manusia muda ke

sebagai tenaga pendidik di setiap

taraf insani. Pengembangan manusia

satuan pendidikan. Guru merupakan

muda

faktor yang sangat berpengaruh bagi

bagian

yang

dibutuhkan

Driyarkara


inti

ke

pendidikan

taraf

dimaksudkan
dibutuhkan

insani

bahwa
untuk

tersebut

pendidikan
meningkatkan


terwujudnya

tujuan-tujuan

pendidikan

itu

sendiri.

dari
Untuk

sumber daya manusia yang dapat

mencapai tujuan tersebut guru harus

diwujudkan apabila pendidikan dapat


mampu

mencapai tujuan-tujuan tertentu yang

kewajiban sehingga pada akhirnya

diharapkan.

pengajaran yang guru lakukan dapat

Tujuan

pendidikan

memenuhi

nasional tersebut tercantum dalam

meningkatkan


UU RI No 2 tahun 1989 bahwa

Pengajaran merupakan salah satu

pendidikan

bertujuan

tugas dari guru, dimana pengajaran

mencerdaskan kehidupan bangsa dan

merupakan bagian yang tidak bisa

mengembangkan manusia Indonesia

dilepaskan

dari

yang seutuhnya, yaitu manusia yang

Pengajaran

merupakan

proses

beriman

penyampaian

artinya

guru

dan

nasional

bertaqwa

terhadap

Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

menyampaikan

pekerti luhur, memiliki pengetahuan

kepada siswa.

dan keterampilan, kesehatan jasmani

Dalam

dan rohani, kepribadian yang mantap

pengajaran

dan mandiri serta bertanggung jawab

tetapi untuk

mutu

kewajiban-

materi

pendidikan.

pendidikan.

pelajaran

pendidikan,

memang

dibutuhkan,

meningkatkan mutu

pendidikan dan mencapai tujuan dari

pendidikan, akan lebih baik jika guru

pengetahuan. Suasana belajar yang

tidak

melaksanakan

demikian membuat siswa menjadi

pengajaran tetapi guru juga harus

kurang aktif, kreatif dan hanya bisa

bisa

menerima apa yang diberikan oleh

hanya

melaksanakan

Dalam

pembelajaran.

pembelajaran

guru

tidak

guru.
Memang tidak mudah untuk

hanya menyampaikan materi tetapi
guru

juga

menyediakan

dan

melaksanakan pembelajaran

yang

menciptakan suasana belajar yang

membuat siswa lebih aktif, kreatif

menyenangkan. Hal ini jelas berbeda

dan

dengan pengajaran, pada pengajaran

pembelajaran yang menyenangkan

guru

belajar,

sehingga mampu meningkatkan hasil

sementara pada pembelajaran guru

belajar siswa, karena seringkali guru

mengajar diartikan sebagai upaya

dihadapkan

guru

lingkungan

datang dari luar maupun dalam

terjadinya pembelajaran (Suprijono,

proses pembelajaran, salah satuNYA

2012:13).

adalah model pembelajaran yang

mengajar,

siswa

mengorganisir

Sehingga

terciptanya

menciptakan

oleh

kendala

proses

yang

lebih

digunakan guru. Model pembelajaran

menyenangkan dan membuat siswa

yang digunakan guru saat ini juga

nyaman,

berminat

masih banyak yang menoton, artinya

mengikuti pembelajaran yang dapat

menggunakan metode yang sama dan

mempengaruhi

tidak berganti dalam setiap proses

suasana

belajar

aktif

yang

dan

hasil

belajarnya.

Karena, hasil belajar tersebut salah

pembelajaran.

Hal tersebut pada

satunya dipengaruhi oleh proses

akhirnya tidak dapat meningkatkan

pembelajaran.

kretivitas siswa, siswa pasif dan

Tetapi saat ini masih guru-

siswa merasa bosan dengan proses

yang

pembelajaran yang terjadi didalam

guru

pengajaran

hanya
dan

menerapkan
belum

bisa

menerapakan pembelajaran. Artinya,
guru

hanya

pengetahuan
sebagai

pihak

menyampaikan

Kondisi seperti diatas, juga
dialami oleh salah satu kelas yang

siswa

memiliki siswa dengan hasil belajar

menerima

rendah adalah siswa XI IPS 1 SMA

sedangkan
yang

kelas.

Negeri 2 Karanganyar. Berdasarkan

dengan

hasil wawancara dengan guru bidang

pertanyaan

studi sosiologi, peserta didik XI IPS

membedakan materi yang penting

1

dan yang tidak (Ginnis, 164: 2008).

masih

memiliki tingkat hasil

hati- hati,

menjawab

dengan

tepat,

penerapan

dan

belajar yang masih rendah. Dari hasil

Dengan

ujian akhir semester, diperoleh data

pembelajaran kooperatif tipe quick

bahwa dari 37 siswa hanya 48,65%

on the draw diharapakan mampu

atau sebanyak 18 siswa yang tidak

meningkatkan hasil belajar siswa.

remidi, dan 51,35% atau sebanyak 19

model

METODE

siswa mengalami remidi, dengan
Penelitian

KKM 75, artinya bahwa sebagian
besar

siswa

dikelas

tersebut

merupakan

penelitian tindakan kelas. Subjek
penelitian adalah siswa kelas XI IPS

mengalami remidi
Oleh

ini

karena

itu,

untuk

meningkatkan hasil belajar siswa
dikelas tersebut, maka dibutuhkan
metode yang lebih variatif salah

1 semester genap di SMA Negeri 2
Karnganyar

tahun

pelajaran

2013/2014 yang di mulai pada bulan
Maret 2014 sampai bulai Mei 2014

satunya dengan menggunakan model

meliputi

pembelajaran tersebut adalah dengan

Pelaksanaan tindakan dan Analisis

menggunakan model pembelajaran

Persiapan

penelitian,

data dan pelaporan. Data penelitian

kooperatif tipe Quick on the draw

dikumpulkan dengan teknik tes hasil

(Ginnis,

Model

belajar, observasi, wawancara dan

pembelajaran kooperatif tipe Quick

catatan lapangan. Tes digunakan

on the draw mendorong siswa untuk

untuk

163:

2008).

kerja kelompok dan memberikan
pengalaman

mengenai

macam-

macam ketrampilan membaca, yang

mengetahui

hasil

belajar

kognitif siswa. Observasi digunakan
untuk mengetahui kondisi yang ada
di lapangan. Wawancara digunakan

didorong oleh kecepatan aktivitas,

untuk untuk memperoleh data yang

ditambah

berkaitan

belajar

kecakapan
lain,mendengarkan

mandiri

ujian

dan
yang

pertanyaan

dengan

pelaksanaan

pembelajaran, masalah- masalah yang
dihadapi

dalam

pembelajaran,.

Catatan lapangan merupakan hasil

dilaksanakan

temuan

Prosedur penelitian tindakan kelas

saat

observasi

dan

dengan

2

siklus.

(PTK) ini terdiri dari empat langkah

wawancara.
Data yang dibutuhkan dalam

yaitu

perencanaan,

tindakan,

penelitian ini adalah berupa data

observasi, dan refleksi yang bersifat

kuantitatif merupakan data

daur ulang.

yang

diperoleh dari hasil perolehan nilai

HASIL TINDAKAN DAN

siswa serta hasil observasi selama

PEMBAHASAN

kegiatan

pembelajaran

Sebelum

dengan

melaksanakan

menggunakan model pembelajaran

penelitian, peneliti terlebih dahulu

Quick on the draw dan data kualitatif

mengadakan

berupa peristiwa, aktivitas siswa dan

melaksanakan penelitian pratindakan

guru dalam proses pembelajaran

dengan diawali wawancara kepada

yang ada dalam catatan lapangan

guru mata pelajaran Sosiologi kelas

obsever. Penelitian ini menggunakan

XI dan melakukan observasi pada

3 sumber data berupa peristiwa

kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2

kegiatan

sosiologi

Karanganyar pada saat pembelajaran

yang berlangsung di dalam kelas,

mata pelajaran Sosiologi. Dari hasil

informan dari narasumber yaitu guru

pratindakan diketahui masalah yang

sosiologi dan siswa kelas XI IPS 1,

terjadi dikelas tersebut adalah hasil

dan dokumen berupa catatan hasil

belajar siswa rendah. Dimana 19

observasi

proses

siswa atau sebanyak 51,35% di kelas

pembelajaran, hasil tes siswa, RPP,

XI IPS 1 mengalami remidi atau

hasil

kegiatan

tidak mencapai batas KKM pada

pembelajran serta rekaman video

ulangan akhir semester 1. Sedangkan

pembelajaran.

siswa yang tuntas atau tidak remidi

pembelajaran

selama

wawancara,

foto

observasi.

Peneliti

Teknik analisis data yang

sebesar 48.65% atau 18 siswa yang

digunakan dalam penelitian tindakan

mencapai batas ketuntasan. Selain

kelas

itu,

ini meliputi reduksi data,

penyajian
kesimpulan.

data,

dan

penarikan

Penelitian

ini

model

pembelajaran

yang

digunakan guru bersifat monoton dan
tidak

bervariasi.

Berdasarkan

permasalahan

yang

telah

mencapai

indikator

keberhasilan

diidentifikasi baik dari segi siswa

hasil belajar siswa dalam penelitian

maupun segi guru tersebut. Peneliti

ini.

bersama

dengan

mengganti
monoton
dengan

model
yaitu

sepakat

Berdasarkan pengolahan data

pembelajaran

yang dilakukan peneliti diketahui

guru

ceramah

bahwa pada ranah afektif yang terdiri

pembelajaran

dari 5 aspek pada siklus 2 ini telah

metode

model

kooperatif tipe quick on the draw.
Berdasarkan pengolahan data

mengalami peningkatan pada tiap
aspek. Data menunjukkan bahwa

yang dilakukan peneliti pada siklus 1

pada

diketahui bahwa pada ranah afektif

pembelajaran

belum

peningkatan

menunjukkan

hasil

yang

ranah

afektif
telah
yang

selama
mengalami

cukup

baik,

signifikan, dimana hasil rata-rata

dengan rata-rata keseluruhan aspek

keseluruhan aspek

adalah 80%. Sedangkan pada ranah

afektif hanya

mencapai 63.35%. sedangkan pada

psikomotor

aspek

rata-rata hasil

peningkatan dengan rata-rata hasil

belajar juga masih belum baik,

belajar pada ranah psikomotor ini

dimana hasil rata-rata pada ranah

adalah 81%. Pada ranah kognitif

psikomotor ini adalah 64,18%. Pada

terdapat

ranah kognitif siswa yang belum

diantaranya belum mencapai batas

tuntas atau belum mencapai KKM

KKM yaitu 75. Sedangkan jumlah

adalah sebanyak 11 siswa atau

siswa yang telah mencapai batas

29,72%, dengan nilai rata-rata kelas

KKM sebanyak

yaitu 74,38. Hasil yang dicapai pada

sebesar 78.37%. dari data tersebut

siklus I ini belum mencapai indikator

telah diketahui bahwa hasil belajar

keberhasilan pada penelitian ini,

kognitif siswa kelas XI IPS 1 telah

maka peneliti perlu melaksanakan

mencapai

siklus lanjutan untuk meningkatkan

yang ingin dicapai peneliti yaitu 75%

hasil belajar siswa di kelas XI IPS 1.

sehingga siklus dalam penelitian ini

Pada siklus lanjutan nanti diperlukan

dapat dihentikan.

adanya

psikomotor

perbaikan

agar

dapat

8

juga

siswa

29

indikator

mengalami

atau

21,63%

siswa atau

keberhasilan

18.38%, sedangkan pada aspek ke

PEMBAHASAN
pelaksanaan

tiga yaitu keinginan siswa untuk

tindakan yang dilakukan baik pada

bertanya dan mencari tahu mencapai

siklus pertama maupun siklus kedua

50,27% meningkat pada siklus kedua

telah

mencapai

Dari

hasil

diperoleh

data-data

yang

58,91%

dengan

diperlukan pada penelitian ini. Data-

peningkatan yaitu 8,64%. Pada aspek

data tersebut kemudian dikumpulkan

keempat

lalu diolah yang berupa data hasil

bekerjasama

belajar

mencapai

pada

ranah

afektif,

yaitu

keinginan

dalam
pada

kelompok

siklus

pertama

psikomotor dan kognitif. Kemudian

mencapai 70,27% dan meningkat

data

sebesar 92,70% dengan peningkatan

yang

diolah

tersebut

dibandingkan anatar siklus pertama

22,43%,

dengan

terakhir yaitu penghargaan siswa

siklus

kedua

yang

selanjutnya dipergunakan

sebagai

dasar dalam menarik kesimpulan.

terhadap

dan

pada

aspek

yang

guru mencapai 80,54%

pada siklus pertama, kemudian pada

belajar

siklus kedua meningkat menjadi

ranah afektif pada siklus pertama

91,71% dengan peningkatan sebesar

dengan siklus kedua diketahui bahwa

16,27%.

terjadi

tersebut diketahui bahwa

Berdasarkan

hasil

peningkatan

dalam

berdasarkan

penjelasan
secara

dengan

keseluruhan hasil belajar siswa XI

pembelajaran

IPS 1 pada ranah afektif telah

Quick on the draw. Pada aspek yang

mengalami peningkatan pada siklus

pertama yaitu keinginan siswa dalam

kedua.

pembelajran

Sosiologi

menerapkan

menerima

model

pelajaran

pertama

pada

mencapai

Pada

siklus
60,00%

hasil

belajar

ranah

psikomotor siswa kelas XI IPS 1

meningkat menjadi 80,72% dengan

dalam

peningkatan sebesar 20,72%. Pada

dengan

aspek kedua yaitu konsentrasi siswa

pembelajaran Quick on the draw

dalam

mencapai

diketahui bahwa terjadi peningkatan

menjadi

hasil belajar aspek psikomotor pada

74,05% dengan peningkatan sebesar

siklus kedua. Hal tersebut dapat

pembelajaran

55,67% dan

meningkat

pembelajaran

Sosiologi

penerapan

model

dilihat dari setiap aspek pada ranag

dengan peningkatan hasil belajar

psikomotor tersebut. Pada aspek

sebesar 16.38%.

pertama

yaitu

memasuki

siswa

kelas

Sedangkan

segera

dan

tidak

pada

ranah

kognitif, diketahui bahwa dengan

meninggalkan pelajaran dengan hasil

menerapkan

model

belajar pada siklus satu mencapai

Quick

the

64.86% meningkat menjadi 85.40%

peningkatan

pada

dengan

pratindakan, siklus 1 dan siklus 2.

peningkatan 20.54%, pada aspek

Pada pratindakan hasil belajar ranah

kedua yaitu siswa memperhatikan

kognitif memiliki ketuntasan sebesar

pembelajaran

menjawab

48,65% dengan rata-rata nilai 68,41.

pertanyaan yang diajukan mencapai

Setelah diadakan siklus 1, hasil

57.29% meningkat menajdi 74.95%

belajar

dengan peningkatan sebesar 17.66%.

peningkatan sebesar 70,27% dengan

Aspek

siswa

nilai rata-rata 74,38. Sedangkan pada

mengangkat tangan untuk bertanya

siklus 2 peningkatan juga dialami

dan mencari tahu jawaban soal game

yaitu sebesar 78,38% dengan rata-

pada siklus satu mencapai 46.21%

rata nilai siswa sebesar 78,06.

siklus

kedua

dan

ketiga

yaitu

on

kognitif

siswa

bekerjasama

dalam

kelompok dan bersikap sportif dalam
game

mencapai

71.08%

dan

meningkat menjadi 93.78% dengan
peningkatan sebesar 22.70%. Pada
aspek yang terakhir yaitu berperilaku
sopan terhadap guru memiliki hasil
belajar psikomotor mencapai 93%
pada siklus pertama dan meningkat
pada siklus kedua menacapai 92.97%

nilai

terjadi
dari

mengalami

PENUTUP

55.67% dengan peningkatan sebesar

yaitu

draw

rata-rata

meningkat pada siklus kedua sebesar

9.46%, sedangkan aspek keempat

pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian
pada

penelitian

tindakan

kelas

(PTK) pada siklus 1 dan siklus 2
dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran Quick on the
draw

dapat

meningkatkan

hasil

belajar pada mata pelajaran sosiologi
pada siswa kelas XI IPS 1 SMA
Negeri

2

Karanganyar

Pelajaran 2013/2014.

Tahun

Hasil penelitian menunjukkan

Asep Jihad & Abdul Haris. 2013.

bahwa nilai rata-rata kelas XI IPS 1

Evaluasi Pembelajaran.

mengalami

peningkatan

Yogyakarta: Multi Pressindo

menerapkan

model

ketika

pembelajaran

Quick on the draw. Pada pratindakan

nilai rata-rata kelas adalah 68,41,
pada siklus 1 nilai rata-rata kelas

Aunurrahman. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung:

ALFABETA, CV

yang diperoleh adalah 74,27 dan

Herawati Susilo, Chotimah & Sari,

pada siklus 2 nilai rata-rata kelas

Dwita. 2008. Penelitian

meningkat

menjadi 78,16.

Tindakan Kelas Sebagai Saran

tersebut

menujukkan

Hasil
adanya

Pengembangan Keprofesian

peningkatan pada setiap siklus baik

Guru dan Calon Guru . Malang:

ranah

Bayumedia Publishing.

kognitif,

afektif

maupun

psikomotor.

Isjoni. 2007. Cooperative Learning:

Saran yang diberikan kepada
guru hendaknya mampu memilih dan
mengembangkan
pembelajaran
mengkoordinasi

berbagai

yang

model

tepat

kelas

Mengembangkan Kemampuan
Belajar Berkelompok.

Bandung: Alfabeta

serta

sehingga

pembelajaran bisa lebih kondusif,
siswa lebih mudah memahami materi
dan tujuan dari pembelajaran dapat
tercapai.

Paul Ginnis. 2008. Tr ik dan Taktik
Mengajar . Jakarta: Indeks.

Rusman. 2013. Model-Model
Pembelajaran. Jakarta:

RajaGrafindo Persada

DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. 2009. Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Sudaryono. 2012. Dasar -Da sar
Evaluasi Pembelajaran.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012 2013 | SHOFIYA | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3225 7148 1 SM

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012 2013 | Shofiya | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3227 7152 1 SM

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013 2014 | W K W | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3888 8589 1 SM

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | - | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3945 8732 1 SM

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 6 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Alviyanto | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 40

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2013 2014. | PARAHITA | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4062 9059 1 SM

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Sari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5986 12776 1 SM

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | RahsyaPutra | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6967 14692 1 SM

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SIDOHARJO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Prabaningrum | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 856

0 1 229