PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | RahsyaPutra | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6967 14692 1 SM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING
STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Dovan Julinur Rahsyaputra
Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstrak
Dovan
Julinur
Rahsyaputra.
K8411023.
PENERAPAN
MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN
2014/2015. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Universitas Sebelas Maret. Oktober 2015.
Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran Sosiologi siswa kelas XI IIS 2 SMA Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran

2014/2015 melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi tindakan. Subyek pada penelitian
tindakan kelas adalah seluruh siswa kelas XI IIS 2 SMA Negeri 1 Boyolali yaitu
sebanyak 31 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik utama dalam
pengumpulan data menggunakan observasi dan tes, sementara teknik pendukung
dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan
menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menunjukan bahwa penerapan
model pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI IIS 2 SMA Negeri 1 Boyolali, yang dimulai dari tahap Pra
Tindakan, Siklus I dan Siklus II. Hasil belajar pada tahap Pra Tindakan diperoleh
prosentase ketuntasan siswa sebesar 45% dengan nilai rata-rata kelas sebesar
73,54. Hasil belajar mengalami peningkatan pada Siklus I dengan prosentase
ketuntasan sebesar 58% dan rata-rata nilai sebesar 78,54. Kemudian pada siklus
II diperoleh prsontase ketuntasan sebesar 87% dengan nilai rata-rata sebesar 87,41.
Simpulan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dapat meningkat hasil belajar siswa
kelas XI IIS 2 SMA Negeri 1 Boyolali.

Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Talking Stick, Hasil Belajar.

Pendidikan merupakan salah

dan megalami pendidikan untuk

satu kebutuhan dasar manusia dalam

pertama

melangsungkan

seterusnya.

kehidupan

bermasyarakat. Proses pembangunan

kalinya,


bahkan

Lingkungan

hingga

pendidikan

bangsa tidak terlepas dari pendidikan.

selanjutnya

Negara melalui program pendidikan

masyarakat.

diharapkan

masyarakat dapat diselenggarakan


mampu

menghasilkan

adalah

lingkungan

Pendidikan

di

individu-individu yang terdidik dan

baik

memiliki

dilembagakan maupun yang tidak


kualitas

sumber

daya

dalam

bentuk

yang

manusia yang baik, sehingga dapat

dilembagakan.

Bermacam-macam

berpartisipasi dalam pembangunan.


komunitas

organisasi

Pendidikan

merupakan

dan

dapat

menjadi lingkungan pembelajaran

kegiatan yang berlangsung seumur

manusia,

hidup, dimulai bahkan sejak manusia


kepemudaan, organisasi keagamaan,

masih berada dalam kandungan.

serta lembaga-lembaga lain yang di

Lingkungan tempat manusia hidup

dalamnya

memiliki

akan

program

pendidikan

pengalaman sebagai bahan pelajaran


membentuk

dan

manusia

potensi para anggotanya.

memberikan

pendidikan.

untuk
Adapun

pengalaman-

mendapatkan
lingkungan


seperti

organisasi

programuntuk

mengembangkan

Lingkungan

pendidikan

pendidikan secara alamiah mencakup

selanjutnya adalah sekolah. Dengan

lingkungan keluarga dan masyarakat,

penerapan


sedangkan lingkungan yang khusus

sekolah

diciptakan

kepentingan

pendidikan untuk mengembangkan

pendidikan diselenggarakan dalam

potensi seorang individu. Tenaga

bentuk yang kita kenal sebagai

pendidik atau guru bertugas untuk

sekolah.


melaksanakan transfer ilmu dalam

untuk

Lingkungan keluarga menjadi

suatu

kurikulum

tertentu,

menyelenggarakan

pembelajaran

yang

yang pertama dan utama dalam

dilaksanakan di kelas, selain itu juga

proses pendidikan manusia. Melalui

untuk mendidik untuk membentuk

peran orang tua, manusia menemui

kepribadian

siswa,

serta

untuk

mengembangkan

potensi

yang

7 siswa laki-laki dan 24 siswa

dimiliki sehingga manfaatnya dapat

perempuan. Berdasarkan observasi

dirasakan baik bagi dirinya sendiri

yang telah dilakukan pada Januari,

maupun untuk lingkungannya.

kelas XI IIS 2 memiliki beberapa

Dalam lingkup yang sempit,
pendidikan

sering

permasalahan

yang

memberikan

digambarkan

dampak pada hasil belajar Sosiologi

dengan sekolah. Melalui pendidikan

yang masih tergolong rendah. Hal

formal yang diselenggarakan sekolah,

tersebut dibuktikan pada hasil tes pra

manusia

mendapatkan

ilmu

tindakan. Dari 31 siswa di kelas,

dengan

cara

sebanyak 54,83% masih mendapat

serta

dapat

nilai di bawah Kriteria Ketuntasan

pengetahuan
mempelajarinya,

menemukan dan mengasah potensi

Minimal

(KKM)

yaitu

80.

diri dengan bimbingan guru sebagai

Sedangkan

rata-rata

kelas

yang

pendidik.

didapatkan sebesar 73,54.

Dalam

pendidikan

pembelajaran
utama

merupakan

terjadinya

formal,

Berdasarkan hasil wawancara

proses

dengan guru Sosiologi, kelas XI IIS

interaksi

2 merupakan kelas dengan keaktifan

pendidikan antara guru kepada siswa.

belajar

Proses pembelajaran yang baik dan

dengan kelas lainnya, sehingga hasil

tepat akan memberikan hasil belajar

belajar yang diperoleh pun lebih

yang baik pula kepada siswa. Untuk

rendah. Guru sudah mengupayakan

itu, diperlukan adanya penguatan-

untuk

penguatan tertentu terhadap materi

untuk menarik keaktifan siswa dalam

yang disampaikan guru kepada siswa

belajar untuk memperoleh hasil yang

dalam proses pembelajaran.

maksimal.

Subjek penelitian ini adalah

yang

kurang

memperbaiki

Di

dibanding

pembelajaran

antaranya

dengan

menyajikan video pembelajaran yang

kelas XI IIS 2 SMA Negeri 1

sesuai

Boyolali yang terdiri dari siswa

ditampilkan

dengan karakteristik yang masing-

menampilkan

masing berbeda. Adapun jumlah

melalui

siswa yaitu 31 siswa yang terdiri dari

disertai dengan tampilan gambar atau

dengan

materi

melalui

slide

materi

yang

LCD,

serta

pelajaran

powerpoint

yang

ilustrasi

dalam

setiap

kegiatan

pembelajaran. Siswa dituntut terlibat

pembelajaran. Namun cara-cara yang

secara

telah dilakukan tersebut dirasa belum

pembelajaran,

memberikan hasil yang maksimal.

interaksi aktif antara guru dengan

Guru

menginginkan

adanya

langsung

dalam

serta

kegiatan

membangun

siswa.

suatu perubahan pada pembelajaran.

Pada pelaksaannya, siswa akan

Pada mata pelajaran Sosiologi siswa

diberi kesempatan untuk membaca

kelas XI IIS 2 diharapkan mengalami

dan memahami kembali informasi

peningkatan hasil belajar. Maka guru

maupun materi pelajaran yang telah

bersama peneliti berupaya mencari

disampaikan

solusi

permasalahan-

selesai, guru mempersiapkan tongkat

permasalahan di atas. Dari kegiatan

atau stick yang mana akan alat ini

refleksi yang dilakukan guru dan

akan diberikan pada siswa yang

peneliti diperoleh kesimpulan yang

duduk pada pojok baris paling depan

menyatakan bahwa perlu dilakukan

maupun

suatu

tongkat tersebut diberikan kepada

dari

perubahan

dalam

proses

oleh

guru.

belakang.

Setelah

Selanjutnya

pembelajaran untuk meningkatkan

teman

hasil belajar Sosiologi siswa kelas XI

maupun kiri secara berurutan dan

IIS 2. Berdasarkan refelksi tersebut,

teratur.

dalam

rangka

di

samping

kanan

proses

Guru berhak menghentikan laju

pembelajaran dan mencari solusi

tongkat tersebut di manapun. Setelah

untuk permasalahan yang ada maka

tongkat berhenti pada seorang siswa,

perlu diadakan Penelitian Tindakan

guru akan memberikan pertanyaan

Kelas. Model pembelajaran yang

seputar materi pembelajaran yang

dianggap tepat untuk memperbaiki

telah

pembelajaran Sosiologi di kelas XI

dituntut untuk menjawab dengan

IIS 2 adalah model pembelajaran

tepat

Kooperatif tipe Talking Stick.

Pembelajaran dengan metode ini

Model
dianggap tepat
siswa

untuk

perbaikan

baik

pembelajaran

ini

karena menuntut
lebih

aktif

dalam

dibahas,

atas

diharapkan

sedangkan

pertanyaan

dapat

siswa

tersebut.

memberikan

penguatan terhadap siswa atas materi
yang sedang dipelajari, sehingga

dapat memberikan hasil belajar yang

model pembelajaran kooperatif tipe

maksimal.

upaya

Talking Stick. Sedangkan teknik

meningkatkan hasil belajar siswa

analisis data yang digunakan adalah

tersebut, maka perlu dilaksanakan

kuantitatif dan kualitatif. Pada teknik

tindakan perbaikan berkaitan dengan

kuantitatif analisis data dilakukan

penggunaan metode pembelajaran

dengan

dengan perumusan judul penulisan

peningkatan hasil belajar siswa pada

sebagai berikut: “Penerapan Model

setiap siklus yaitu berupa nilai rata-

Pembelajaran

Tipe

rata kelas serta dilengkapi dengan

Talking Stick Untuk Meningkatkan

ketuntasan hasil belajar siswa yang

Hasil

disajikan dalam data dengan bentuk

Dalam

Kooperatif

Belajar

Mata

Pelajaran

cara

membandingkan

Sosiologi Kelas Xi IIS 2 SMA

tabel

Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran

kualitatif

2014/2015."

dilakukan yaitu dengan mengamati
dan

Penelitian

grafik.

Pada

teknik

analisis

data

yang

membandingkan

aktivitas

pembelajaran yang dilakukan guru

METODE PENELITIAN
Subjek

dan

Tindakan

dan siswa baik itu sikap, tingkah laku,

Kelas ini adalah siswa kelas XI IIS 2

dan

SMA Negeri 1 Boyolali, dengan

model pembelajaran tipe Talking

jumlah peserta didik sebanyak 31

Stick pada setiap siklus dan nantinya

siswa. Pemilihan subjek didasarkan

digunakan

pada pertimbangan bahwa subjek

memperbaiki rencana pelaksanaan

tersebut memiliki permasalahan yang

tindakan selanjutnya.

ketrampilan

untuk

saat

penerapan

menyusun

dan

diidentifikasi pada observasi awal.

Untuk

Data yang didapatkan dari berbagai

ketercapaian

sumber, antara lain data dari sekolah,

dirumuskan indikator keberhasilan

guru

pelajaran

tindakan atau aspek-aspek yang akan

Sosiologi kelas XI IIS 2, siswa kelas

di observasi yang disusun dengan

XI IIS 2, serta peristiwa selama

mempertimbangkan kondisi sebelum

kegiatan belajar mengajar Sosiologi

diberikan tindakan dan jumlah siklus

berlangsung dengan menggunakan

tindakan yang akan dilakukan dan

pengampu

mata

menentukan
tujuan

perlu

menggunakan perhitungan kriteria

mempersiapkan silabus, menyusun

penilaian sehingga dapat di ukur

RPP, serta mendiskusikan skenario

dengan

adalah

perencanaan.

indikator capaian dalam penelitian

Pelaksanaan

jelas..

Berikut

ini:

Siklus pertama penelitian ini

Aspek

Persentase

Cara

dilaksanakan pada 20 Maret 2015, 23

yang

Siswa yang

Mengukur

Maret 2015, dan 27Maret 2015.

Diukur

Ditargetkan

Kognitif

75%

Setiap
Diukur

dari

hasil

Afektif

75%

Psikomotor

75%

tes

pertemuan

dilaksanakan

dalam 2 x 45 menit. Kegiatan ini
dilaksanakan

pendalaman

formatif,

materi

siswa tersebut

pembelajaran kooperatif tipe Talking

dianggap

Stick.

lulus

dari

batas

nilai

dan

dengan

penerapan

model

Observasi
Berdasarkan hasil tes evaluasi

KKM

pada siklus 1 terdapat 18 siswa atau

Diamati pada

58,05%

saat proses

sedangkan 13 siswa atau 41,93%

pembelajaran

siswa yang belum tuntas. Nilai rata-

berlangsung

rata yang diperoleh pada siklus

Diamati pada

pertama sebesar 78,54. Sedangkan

saat proses

rata-rata pada tahap pra tindakan

pembelajaran

diperoleh 73,54. Pada ranah afektif

berlangsung

prosentase ketuntasan siswa adalah
68%,

siswa

sedangkan

yang

pada

tuntas,

ranah

SIKLUS I

psikomotorik diperoleh sebesar 80%.

Perencanaan

Refleksi

Peneliti dan guru menyepakati

Selama pelaksanaan siklus I

untuk pelaksanaan tindakan siklus I

tersebut, proses pembelajaran dengan

yang dilaksanakan selama 3 kali

menerapkan

pertemuan.

Kooperatif tipe Talking Stick masih

Peneliti

dan

guru

model

pembelajaran

menemui adanya permasalahan dan

materi oleh guru dengan tertib,

kekurangan baik pada guru maupun

sehingga banyak siswa yang tidak

pada siswa. Adapun permasalahan

fokus terhadap pembelajaran.

atau kekurangan selama pelaksanaan

2) Beberapa siswa terlihat bermain

guru adalah sebagai berikut:

HP

1) Cara guru menyampaikan materi

berlangsung, aktivitas dengan HP

pada

saat

pembelajaran

kepada siswa kurang menarik,

tersebut

sehingga siswa kurang menaruh

dengan pembelajaran yang sedang

perhatian

berlangsung.

selama

proses

kurang

berhubungan

3) Pada pelaksanaan Talking Stick,

pembelajaran berlangsung.
2) Guru

tidak

memanfaatkan

banyak siswa yang tidak tertib

ketersediaan waktu. Keterbatasan

dengan peraturan yang sudah

waktu selama dua pertemuan pada

disepakati, banyak yang bercanda

siklus

dan terkesan gaduh selama proses

I

hendaknya

dapat

dimanfaatkan dengan pembagian
waktu yang teratur sehingga akan
lebih

banyak

siswa

yang

berlangsung.
4) Beberapa siswa sering terlambat
masuk kelas.

mendapat giliran pada permainan

SIKLUS 2

Talking Stick.

Perencanaan

3) Guru

kurang

dalam

Pada perencanaan siklus II guru

mengendalikan peserta didik di

dan peneliti sepakat melaksanakan

dalam kelas, sehingga beberapa

siklus II selama tiga pertemuan. Guru

siswa tampak bebas melakukan

dan peneliti mendiskusikan skenario

aktivitas yang tidak berhubungan

pembelajaran

dengan pelajaran, seprti bermain

melanjutkan materi pelajaran pada bab

HP dan bercanda dengan teman.

Integrasi dan Reintegrasi Sosial dengan

Adapun

tegas

kekurangan

siswa

menerapkan

yaitu

model

dengan

pembelajaran

selama pelaksanaan siklus I adalah

Kooperatif tipe Talking Stick, serta

sebagai berikut:

menyiapkan

Rencana

Pembelajaran

(RPP)

1) Beberapa
memperhatikan

siswa

tidak

penyampaian

Pelaksanaan
yang

disusun oleh guru dengan peneliti.

telah

kekurangan yang muncul pada siklus

Pelaksanaan
Siklus kedua penelitian ini

pertama sudah diperbaiki pada siklus

dilaksanakan pada 2 Mei 2015, 9

kedua. Sehingga peneliti dan guru

Mei2015, dan 13 Mei 2015. Setiap

tidak perlu melaksanakan siklus

pertemuan dilaksanakan dalam 2 x

selanjutnya.

45 menit. Kegiatan ini dilaksanakan
dengan

pendalaman

penerapan

model

materi

dan

REVIEW LITERATUR

pembelajaran

Pembelajaran merupakan jalan

kooperatif tipe Talking Stick.

yang

Observasi

dengan

ditempuh

antara

pebelajar

yang

dipelajari.

sesuatu

Berdasarkan hasil tes evaluasi

Istilah pembelajaran memiliki arti

pada siklus II terdapat 27 siswa atau

sebagai proses dalam suatu kegiatan

87% siswa yang tuntas, sedangkan 4

belajar antara dua atau lebih yang

siswa atau 13% siswa yang tidak

saling berhubungan dan berinteraksi.

tuntas. Nilai rata-rata yang diperoleh

Surya

pada siklus pertama sebesar 87,41.

mengartikan,

Sedangkan

merupakan

rata-rata

siklus

I

dalam

Majid

(2014:4)

“Pembelajaran
suatu

proses

yang

sebelumnya diperoleh 78,54. Pada

dilakukan

individu

ranah afektif prosentase ketuntasan

memeproleh

suatu

siswa adalah 77%, sedangkan pada

perilaku

ranah psikomotorik diperoleh sebesar

keseluruhan,

83%.

pengalaman individu sendiri dalam

Refleksi

interaksi dengan lingkungannya.”

yang

untuk
perubahan

baru

secara

sebagai

hasil

Pada siklus II penelitian ini

Pembelajaran berkaitan dengan

hasil belajar siswa yang sudah tuntas

proses, yakni proses interaksi antara

KKM yaitu sebanyak 27 siswa (87%)

individu

dengan

sedangkan yang belum tuntas KKM

Interaksi

tersebut

yaitu

pengalaman-pengalaman yang baru

5

siswa

(15%).

Menurut

lingkungannya.
menghasilkan

indikator capaian, pada siklus dua

sehingga

sudah melebihi batas yakni 75%

pelajaran bagi pelaku pembelajaran.

dengan rata-rata 87,41. Kekurangan-

memberikan

tambahan

Model

pembelajaran

siswa

diberi

waktu

untuk

merupakan suatu bentuk rancangan

membaca dan memahami dengan

pembelajaran yang dibuat secara

diberi waktu yang cukup.

sistematis,

digunakan

pedoman

dalam

kegiatan

pembelajaran

mencapai

tujuan

sebagai

melaksanakan
demi

pembelajaran

3. Setelah peserta didik siap, semua
sumber

belajar

berisi

materi

pokok ditutup.
4. Guru memulai metode Talking
Stick dengan menyalakan iringan

tertentu.
Salah satu model pembelajaran
kooperatif

adalah

Talking

Stick.

musik,

atau

dapat

menginstruksikan peserta didik

Talking Stick di dalam kelas tentu

untuk bernnyanyi bersama-sama.

akan melibatkan peran guru dan

5. Tongkat diberikan kepada salah

siswa yang sedang melaksanakan

satu siswa dari baris duduk siswa

kegiatan pembelajaran. Siswa akan

di pojok paling depan.

diberi kesempatan untuk menyimak

6. Tongkat terus bergulir berurutan

materi pelajaran yang disajikan guru,

melalui

serta membaca buku pelajarannya.

seiring dengan alunan musik atau

Dalam

hal

ini,

Talking

Stick

menjadikan siswa mandiri untuk
fokus

pada

pembelajaran

yang

tempat

duduk

siswa

nyanyian pengiring.
7. Guru berhak menghentikan musik
atau nyanyian pengiring kapanpun,

berlangsung, sebelum nantinya diberi

seiring

kesempatan untuk mengemukakan

guliran tongkat juga dihentikan.

pendapat

maupun

musik

berhenti

maka

menjawab

8. Siswa yang terakhir memegang

pertanyaan yang diberikan oleh guru

tongkat akan diberi pertanyaan

melalui permainan Talking Stick.

oleh guru dan wajib menjawabnya.

Berikut ini adalah langkah-langkah

9. Siswa yang tidak dapat menjawab

dalam melaksanakan Talking Stick:

diberikan hukuman yang telah

1. Guru menyiapkan sebuah tongkat

disepakati sebelumnya.

sepanjang lebih kurang 20cm.
2. Guru

menyampaikan

10.

Demikian seterusnya

materi

Hasil belajar menurut Agus

pokok yang akan dipelajari, dan

Suprijono (2011 : 5) adalah pola-pola

perubahan, nilai-nilai, pengertian-

capaian penelitian mulai dari tahap

pengertian, sikap-sikap apresiasi dan

pra tindakan, siklus I, dan siklus II :

keterampilan. Jadi dalam aktivitas

Kriteria

belajar, hasil merupakan perubahan
yang di dapatkan yang menyangkut

Tuntas

aspek

KKM

nilai,

pengertian,

sikap,

Pra

Siklus

Siklus

Tindakan

I

II

14

18

27

apresiasi, dan keterampilan. Jadi,

Prosentase

45,16%

58,06%

87%

hasil belajar merupakan suatu bentuk

Belum

17

13

4

perubahan, perubahan yang terjadi

Tuntas

dapat berupa pada nilai, pengertian,

KKM
Prosentase

54,83%

41,93%

13%

Rata-rata

73,54

78,54

87,41

sikap,

apresiasi,

dan

juga

keterampilan.
Hasil

belajar

di

sekolah

Nilai

ditentukan oleh indikator capaian
KKM

atau

Kriteria

Setelah

dilaksanakan

model

Ketuntasan

pembelajaran kooperatif tipe Talking

Minimum. KKM yang ditetapkan

Stick pada kelas XI IIS 2 SMA

oleh SMA Negeri 1 Boyolali adalah

Negeri 1 Boyolali, hasil belajar siswa

80,00,

mengalami

sehingga

dinyatakan

tuntas

setiap

siswa

dalam

belajar

dibandingkan

apabila memenuhi nilai lebih atau

penerapan

sama

kooperatif.

dengan

80,00,

sedangkan

peningkatan
dengan
model

jika
sebelum

pembelajaran

apabila mendapatkan nilai dibawah
80,00

maka

siswa

tersebut

dinyatakan belum tuntas.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN
Penelitian
berhasil

karena

telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa dengan penerapan model

telah
telah

dinyatakan
mencapai

pembelajaran Kooperatif tipe Talking
Stick

dapat

meningkatkan

hasil

indikator keberhasilan yang telah

belajar siswa dari segi kognitif,

dietetapkan. Berikut ini merupakan

afektif, dan psikomotorik pada siswa

kelas XI IIS 2 SMA Negeri 1

mencapai KKM. Walaupun terjadi

Boyolali.

peningkatan dibandingkan dengan

Hasil penelitian menunjukkan

pratindakan, rata-rata hasil belajar

adanya peningkatan hasil belajar

siswa sebesar 78,54 masih berada di

siswa baik pada ranah kognitif,

bawah KKM yaitu 80. Pada siklus II,

afektif, maupun psikomotorik. Pada

diperoleh kembali peningkatan hasil

kegiatan pratindakan, hasil belajar

belajar siswa. Rata-rata hasil belajar

Sosiologi siswa kelas XI IIS 2 SMA

siswa pada siklus I diperoleh sebesar

Negeri 1 Boyolali belum dapat

78,54 mengalami peningkatan pada

mencapai

Ketuntasan

siklus II menjadi 87,41. Sebanyak 27

Minimal (KKM) yaitu 80. Rata-rata

dari 31 siswa atau 87% siswa di

hasil

kelas

Kriteria

belajar

pada

kegiatan

memperoleh

nilai

yang

pratindakan diperoleh sebesar 73,54.

mencapai KKM. Sedangkan 4 siswa

Diketahui dari total 31 siswa dikelas,

lainnya atau 13% siswa di kelas tidak

sebanyak 54,83% memperoleh nilai

mencapai KKM.

di bawah KKM, sedangkan 45,16%

Saran

sisanya memperoleh nilai pada batas

Berdasarkan hasil penelitian

KKM. Setelah penerapan model

tindakan

pembelajaran Kooperatif tipe Talking

dilaksanakan,

Stick

beberapa saran oleh peneliti sebagai

pada

siklus

I,

terjadi

kelas

peningkatan hasil belajar Sosiologi

berikut :

pada siswa kelas XI IIS 2 SMA

1. Bagi Guru

Negeri 1 Boyolali. Rata-rata hasil
belajar

pada

pratindakan

yang

dapat

yang

telah

dikemukakan

a. Hendaknya guru dapat memilih
dan

menggunakan

model

diperoleh sebesar 73,54 mengalami

pembelajaran yang tepat yang

peningkatan menjadi 78,54 pada

sesuai dengan materi pelajaran,

siklus I. Sebanyak 18 dari 31 siswa

tujuan

atau

kelas

karakteristik siswa, sehingga

memperoleh nilai yang mencapai

pembelajaran berjalan dengan

KKM. Sedangkan 13 siswa lainnya

baik.

58,06%

siswa

di

atau 41,93% siswa di kelas tidak

pembelajaran,

serta

b. Hendaknya guru lebih sering

materi

pelajaran

yang

dalam

disampaikan, sehingga fokus

pembelajaran, sehingga siswa

tidak mudah terbagi dengan hal

akan

lain di luar pembelajaran.

melibatkan

siswa

lebih

aktif

untuk

pokok

materi

c. Siswa lebih tertib dan disiplin

dalam pelajaran yang sedang

dalam mengikuti pembelajaran,

disampaikan

meningkatkan kesadaran diri

mempelajari

c. Diperlukan ketegasan dari guru

bahwa terlambat masuk kelas

untuk dapat menertibkan siswa

dan bermain HP saat pelajaran

yang sering terlambat masuk

berlangsung

kelas, serta untuk siswa yang

yang mengganggu konsentrasi

sering bermain HP di kelas

belajar.

untuk dapat diberi peringatan
berupa teguran.

sebaiknya

memberikan dorongan kepada
hendaknya

memberikan
terhadap

dapat

respon
guru

guru

untuk

melaksanakan

positif

penelitian

dalam

sebagai upaya perbaikan proses

tindakan

menyajikan materi pelajaran

pembelajaran

menggunakan

berkesinambungan.

model

pembelajaran apapun, sehingga

b. Sekolah

terjadi interaksi dua arah antar

menerapkan

guru dan siswa.

mengenai

b. Siswa hendaknya menghargai
keberadaan guru di dalam kelas
dengan
penjelasan

hal

3. Bagi Sekolah
a. Sekolah

2. Bagi Siswa
a. Siswa

merupakan

memperhatikan
guru

mengenai

kelas

yang

hendaknya
kebijakan
penerapan

model

pembelajaran yang variatif dan
kreatif kepada semua guru.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati & Mudjiono. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hopkins, David. (2011). Panduan Guru: Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung; Remaja Rosdakarya.
Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putri, Oktavia Abrianti. (2012). Penggunaan model pembelajaran Talking Stick
dalam meningkatkan hasil belajar PKn bagi siswa kelas VII-D di SMP Negri 19
Malang. (Online).
http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=56949, diakses tanggal 1
Februari 2015

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pmebelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyanto. (2009). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka
Sukardi. (2013). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Sutikno, Sobry. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Holistica.
Suyono & Haryono. (2011). Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: Rosda
Thobroni, M. & Mustofa, A. (2013). Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan
Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Yusrina, F., Rinayanti, P., Lestari, L. (2014). Penerapan Metode Talking Stick
Untuk

Meningkatkan

Evaluasi

Konsep

Gaya.

(Online).

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/2493, diakses tanggal
30 Januari 2015

Mulyasa. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosda.

Sanjaya (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKIN STICK UNTUK MENINKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 2 SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Aji | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10284 21895 1 SM

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Pradiva | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6168 13130 1 SM

0 0 9

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS X IIS 1 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 2016. | UTAMA | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA XI IIS 4 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Natalia | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5983 12770 1 SM

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Sari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 5986 12776 1 SM

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IIS 1 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Dewantara | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 1 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Putri | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10110 21507 1 SM

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Nasta'in | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10124 21531 1 SM

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS 1 SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | Yudha | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10506 22357 1 SM

0 0 9