Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dalam setiap perusahaan laporan keuangan menjadi sangat penting karena
informasi yang terkandung didalamnya diperlukan oleh pihak internal dan
pihak

eksternal

sebagai

bahan

pertimbangan

dalam

mengambil


keputusan.Laporan keuangan yang dibuat perusahaan tersebut harus handal
dan mencerminkan kondisi perusahaan sesungguhnya. Kemudian laporan
keuangan tersebut di audit oleh Kantor Akuntan Publik(KAP) ataupun auditor
internal yang diharapkan terhindar dari salah saji, baik itu kekeliruan ataupun
kecurangan. Kualitas audit dari laporan keuangan tersebut lah yang selalu
dipertanyakan oleh pengguna jasa audit terutama pemegang saham, kreditor,
dll. De Angelo (1981) mengatakan bahwa kualitas audit tergantung pada
kemampuan auditor untuk menguji akun-akun, mengidentifikasi kesalahan
atau anomali melalui kompentensi teknisnya dan obejektifitas melalui
independensinya. Maka kualitas audit dapat mendeteksi dan melaporkan
kesalahan ataupun kecurangan yang terdapat pada laporan keuangan klien.
Keterlibatan auditor dalam memberikan laporan audit yang relevan dan
dapat diandalkan dibutuhkan para pengguna informasi agar menghindari
konflik kepentingan pihak manajemen dengan pemakai laporan keuangan. Hal
ini dilakukan agar perusahaan mendapatkan kepercayaan dan dapat
memudahkan dalam menjalankan perusahaannya.Di era persaingan yang ketat

Universitas Sumatera Utara

perusahaan dan profesi auditor sama-sama dihadapkan dengan tantangan yang

berat. Perusahaan menginginkan hasil audit yang Unqualified Opinion(wajar
tanpa pengecualian) agar terlihat bagus oleh publik dalam menjalankan
operasinya. Namun auditor juga harus bersikap independen dan memberikan
opini mengenai kewajaran laporan keuangan yang berkaitan dengan banyak
pihak. Disisi lain auditor juga harus bisa memehuni keinganan klien yang
telah membayar fee atas jasanya agar kliennya puas dan tetap menggunakan
jasanya di waktu yang akan datang. Seperti yang dilakukan salah satu kantor
akuntan publik yang dikenal sebagai Big Four, Arthur Anderson menyatakan
wajar tanpa pengecualian terhadap laporan keuangan Enron Corporation,
namunpada 2 Desember 2001 perusahaan tersebut dinyatakan pailit. Enron
Corporation dan KAP Arthur Andersen dituduh telah melakukan kriminal
dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas
kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan).KAP Arthur
Anderson juga melakukan pelanggaran karena memberikan 2 jasa sekaligus
yaitu sebagai auditor dan konsultan bisnis.Akibat kejadian ini KAP Arthur
Anderson tidak mendapatkan kepercayaan lagi.
Untuk mencegah terjadinya hal serupa, pada tahun 2002 pemerintah dan
lembaga legislatif AS segera mengeluarkan undang undang bernama Sarbanes
– Oxley Act (SOX) yang menyatakan Akuntan Publik tidak dapat memberikan
jasa audit kepada klien yang sama lebih dari lima tahun berturut-turut. Di

Indonesia, kebijakan mengenai rotasi pertama kali pada tahun 2002 dalam
Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002 tentang jasa

Universitas Sumatera Utara

akuntan publik yang mengatur bahwa rotasi seorang Akuntan Publik harus
dilakukan setiap 3 tahun dan rotasi KAP setiap 5 tahun. Peraturan ini direvisi
dengan

dikeluarkannya

Surat

Keputusan

Menteri

Keuangan

Nomor


359/KMK.06/2003 tentang perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 423/KMK.06/2002.Pada tahun 2008 peraturan sebelumnya dicabut,
dan

diperbaharui

dalam

Peraturan

Menteri

Keuangan

Nomor

17/PMK.01/2008.Dalam regulasi ini, diatur rotasi seorang Akuntan Publik 3
tahun dan untuk Kantor Akuntan Publik 6 tahun.
Al – Thuneibat et.al (2011) berpendapat bahwa hubungan yang lama

antara auditor dan kliennya berpotensi untuk menciptakan kedekatan antara
mereka, cukup untuk menghalangi independensi auditor dan mengurangi
kualitas audit. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Jackson et al. (2008)
yang menyatakan bahwa rotasi KAP tidak akan meningkatkan kualitas audit
dan berpendapat bahwa rotasi KAP yang dilakukan oleh perusahaan klien
hanya akan memunculkan biaya-biaya yang tidak penting, baik bagi kantor
akuntan maupun bagi perusahaan dengan manfaat yang minimal. Jackson
mendukung teori bahwa semakin panjang hubungan auditor dan klien maka
kualitas audit lebih berkualitas. Keahlian audit yang dimiliki auditor
merupakan faktor penting untuk menunjang kepercayaan publik dalam
memakai jasanya. Keberhasilan Kantor Akuntan Publik(KAP) ataupun auditor
dalam menghasilkan opini audit yang jujur dan adil membuat reputasi atas
kinerja mereka dapat diperhitungkan. Keahlian auditor dalam mengaudit suatu
bidang tertentu disebut sebagai spesialisasi audit. Spesialisasi audit dipandang

Universitas Sumatera Utara

mampu untuk meminimalisir kesalahan yang dapat mengurangi kualitas audit.
Penelitian terdahulu menyimpulkan bahwa spesialisasi auditor pada industri
tertentu dapat meningkatkan kemampuan auditor dalam menentukan

keandalan laporan keuangan klien dan estimasi-estimasinya (Hammrsley,
2006 dalam Fitriany, 2015) dan menghasilkan nilai akrual diskresioner yang
lebih kecil serta earnings responsecoefficients yang lebih besar (Krishnan
2003 dan Balsam et al. 2003 dalam Fitriany, 2015).
Ukuran perusahaan juga menjadi indikator dari kualitas audit karena setiap
perusahaan memiliki kemampuan untuk memberikan informasi yang berbedabeda dan beberapa ekonom berpendapat bahwa perusahaan kecil memiliki
lingkup informasi yang lebih minimal dibandingkan dengan perusahaan besar
(Fernando et,al. 2010). Dong yu (2007), menemukan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara ukuran perusahaan audit (KAP) dengan
kualitas audit. Dong yu berpendapat bahwa kantor akuntan yang besar secara
sistematis pasti akan menghasilkan audit yang berkualitas lebih tinggi.
Berdasarkan atas dua argumen yang dibuat berdasarkan penelitian-penelitian
sebelumnya.Pertama, auditor yang berkerja di perusahaan yang lebih besar
memiliki pengalaman pertemuan yang lebih banyak dengan klien yang
berbeda-beda, dan membuat mereka memiliki pengalaman yang kolektif
sehingga

mereka

mampu


untuk

menyediakan

audit

yang

lebih

berkualitas.Kedua, ketergantungan ekonomi dapat mengancam objektivitas
dan independensi auditor.

Universitas Sumatera Utara

Athoi (2015), dalam penelitiannya yang berjudul Audit Tenure, Ukuran
KAP, Ukuran Perusahaan Klien dan Spesialisasi Audit Terhadap Kualitas
Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI, yang menguji
pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan Klien dan

Spesialisasi Audit terhadap kualitas audit dengan metode analisis regresi
logistik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variable Audit Tenure,
Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan Klien dan Spesialisasi Audit tidak
berpengaruh singnifikan terhadap kualitas audit.
Hartadi (2012), dalam penelitian yang berjudul pengaruh Fee Audit,
Rotasi Audit, Reputasi Audit Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek
Indonesia. Dari hasil uji statistik menggunakan regresi linear berganda,
terbukti bahwa Fee audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit,
sementara rotasi dan reputasi audit tidak berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit.
Astuti (2015), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Audit
Tenure, Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan Klien Dan Rotasi Audit Terhadap
Kualitas Audit Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Pada Bursa Efek
Indonesia, yang menguji dengan metode analisis regresi logistik. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Audit Tenure, Ukuran KAP, dan Rotasi
Audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit, Ukuran
Perusahaan Klien berpengaruh negatif tetapi signifikan terhadap kualitas audit.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan penjelasan, masalah kasus audit dan penelitian yang berkaitan
dengan kualitas audit, membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang nantinya akan dituangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah berbentuk
skripsi dengan judul “Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor,
Spesialisasi Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit
pada

Perusahaan

Perbankan

yang

Terdaftar

di

Bursa

Efek


Indonesia(BEI)”.
1.2

Rumusan Masalah
Dengan demikian maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah Audit Tenure mempengaruhi Kualitas Audit pada perusahaan
perbankan di Indonesia ?
2. Apakah Reputasi Auditor mempengaruhi Kualitas Audit pada perusahaan
perbankan di Indonesia ?
3. Apakah Spesialisasi Audit mempengaruhi Kualitas Audit pada perusahaan
perbankan di Indonesia ?
4. Apakah Ukuran Perusahaan mempengaruhi Kualitas Audit pada
perusahaan perbankan di Indonesia ?
5. Apakah Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit, dan Ukuran
Perusahaan mempengaruhi Kualitas Audit secara simultan pada
perusahaan perbankan di Indonesia ?

Universitas Sumatera Utara


1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh audit tenure terhadap kualitas audit pada
perusahaan perbankan di Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh reputasi auditor terhadap kualitas audit pada
perusahaan perbankan di Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh spesialisasi audit terhadap kualitas audit pada
perusahaan perbankan di Indonesia.
4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap kualitas audit
pada perusahaan perbankan di Indonesia.
5. Untuk mengetahui pengaruh audit tenure, reputasi auditor, spesialisasi
audit, dan ukuran perusahaan terhadap kualitas audit pada perusahaan
perbankan di Indonesia.

1.4

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagi berikut :
1. Bagi Peneliti, penelitian ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan
peneliti terhadap kualitas audit di Indonesia dan memahami bagaimana
variabel audit tenure, reputasi auditor, spesialisi audit, dan ukuran
perusahaan mempengaruhi kualitas audit dan juga faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kualitas audit.

Universitas Sumatera Utara

2. Bagi Auditor, penelitian ini bermanfaat bagi Kantor Akuntan Publik(KAP)
dalam mengaudit laporan keuangan yang berkualitas dan memberikan
opini yang jujur agar kualitas audit tidak salah saji.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan referensi di dalam melakukan penelitian sejenis dengan memberikan
gambaran dan bukti empiris mengenai kualitas audit dan faktor-faktor
yang mempengaruhi kualitas audit.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 17 88

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 10

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 2

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, opini audit dan reputasi auditor terhadap audit delay Di perusahaan perbankan yang terdaftar Di bursa efek indonesia

0 0 9

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

0 0 23

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi Auditor, Spesialisasi Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7