Pertumbuhan Stump Mata Tidur Karet (Hevea brassiliensis Muell Arg. ) dengan Memanfaatkan Limbah Kelapa Sawit Sebagai Media Tanam

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan budidaya karet (Hevea brassiliensis Muell Arg.) saat ini
mengalami peningkatan yang sangat pesat khususnya di Sumatera Utara, baik di
perkebunan milik negara, swasta maupun rakyat. Karet banyak diusahakan oleh
masyarakat dengan sistem monokultur dan secara agroforestry.
Karet sangat sesuaidikembangkanpada lahan kering beriklim basah. Tanaman ini
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan komoditi yang lain, yaitu: (1) dapat
tumbuh dalam berbagai kondisi dan jenis lahan, serta dapat dipanen hasilnya meski pada
lahan yang tidak subur, (2) mampu membentuk ekologi hutan, (3) dapat memberikan
pendapatan harian bagi petani (4) memiliki prospek harga yang cukup baik, karena
kebutuhan karet dunia selalu meningkat.
Hasil produksi karet di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 3.040.376 ton
sedangkan pada tahun 2013 sebesar 3.100.000 ton. Untuk meningkatkan produktivitas
karet, maka dibutuhkan bibit yang bermutu serta media tanam yang baik. Kriteria stump
mata tidur yang baik adalah memiliki diameter batang okulasi 1,3-3,0 cm, berumur 10-12
bulan, akar tunggang 25-35 cm, stump dalam keadaan segar, tempelan mata tunas hidup
serta tidak terserang jamur akar putih.
Dalamkegiatanpembibitantanamansalahsatufaktorpenentukeberhasilanadalahpeng
gunaan


media

tanam

yang

tanamtersebutterdapatunsurharamakrodanmikro

baikdimanapada

media
yang

sangatdibutuhkanolehtanamandanalternatif yang sayagunakanadalahlimbahkelapasawit
yang terdiridari solid decanter danseratkelapasawit.

Universitas Sumatera Utara

Padaindustrikelapasawitdihasilkanlimbah


yang

cukupbanyak.Limbahkelapasawitterdiridari 3 jenisyaitu limbah cair, padat dan gas.
Limbah cair berasal dari unit pengukusan (sterilisasi) sedangkan limbah padat berupa
tandan kosong kelapa sawit (tkks), cangkang atau tempurung, serabut atau serat,
sludgeatau lumpur dan bungkil. Sementara itu, limbah gas berasal dari penggunaan
cangkang dan serabut sebagai bahan bakar boiler dan proses sterilisasi berupa uap air.
Serat buah kelapa sawit merupakan limbah terbesar yang dihasilkan dalam proses
pengolahan minyak sawit. Serat merupakan serabut berbentuk seperti benang. Bahan ini
mengandung protein kasar sebanyak 4%, serat kasar 36% serta lignin 26%. Pada
umumnya serat ini dijadikan sebagai bahan bakar pada pabrik kelapa sawit. Decanter
solid atau sering disebut solid merupakan limbah padat pabrik kelapa sawit. Solid berasal
dari serabut mesocarp atau serabut berondolan sawit yang telah mengalami pengolahan.
Produksi basah solid sekitar 5% dan produksi kering 2% dari berat total tandan buah
segar yang diolah. Secara umum solid akan melapuk dalam waktu 6 minggu. Solid basah
harus langsung diaplikasikan dalam waktu 1 minggu karena tidak dapat disimpan dalam
waktu yang cukup lama. Hasil analisis bahan di laboratorium Riset Asian Agri
menunjukkan bahwa limbah serat mengandung 0,59% N, 0,07% P, 0,20% K, 0,22%Ca,
dan 0,11%Mg sedangkan solid decanter mengandung 0,55%N, 0,06% P, 0,24% K, 0,17%
Ca dan 0,10% Mg.

Menurut Nasution (2013)dalampenelitiannya menyatakan bahwa media tanam
limbah kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit 14 MST, diameter batang,
bobot kering akar dan tajuk, rasio tajuk akar, volume akar, dan kadar N pada daun kelapa
sawit. Diameter batangbibitkelapasawit paling besardidapatkanmelaluikombinasi media
tanam

top

soil+sub

soil

sebesar

0,60

mm,

sedangkanuntukvolume


akartertinggididapatkanmelaluikomposisi media tanam top soil + seratkelapasawitsebesar

Universitas Sumatera Utara

5 cm3, bobotkeringtajuktertinggi 2,48 gram danbobotkeringakartertinggi 0,99 gram
didapatkanmelaluikombinasi media tanam top soil+subsoil.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mempelajari
pertumbuhan stump mata tidur karet denganmemanfaatkanlimbahkelapasawitsebagai
media tanam.
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan stump mata tidur karet
(Hevea brassiliensis Muell Arg.)
Hipotesis Penelitian
Perbedaan media tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan stump mata tidur karet.
Kegunaan Penelitian
Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara