Hubungan Tekanan Darah Pada Pasien Retinopati Hipertensi Dengan Stadium Retinopati Hipertensi Di RSUP H Adam Malik Medan Chapter III V
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pengukuran
data yang artinya terhadap subjek yang diteliti tidak diberikan perlakuan
dan pengambilan data dilakukan dengan sekali pengukuran.
3.2.
Pemilihan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan
3.3.
Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah semua penderita hipertensi yang datang
ke poli penyakit dalam dan poli mata RSUP H. Adam Malik Medan
3.4.
Besar Sampel
Sampel penelitian ditentukan sesuai rumus untuk penelitian ini
(Z
n≥
α
Po Qo + Z β Pa Qa
(Po − Pa )2
)
2
Dimana :
n
: jumlah sampel
Zα : deviat baku alpa untuk α = 0.05, Zα = 1.96
Zβ : deviat baku beta untuk β = 0.15, Zβ = 1.036
Po : Proporsi pasien hipertensi retinopati dari kepustakaan = 0.6 (2)
Universitas Sumatera Utara
Qo : 1 - Po = 0.4
Po – Pa
: selisih yang bermakna, ditetapkan sebesar 0.25
Pa
: perkiraan proporsi hipertensi retinopati yang diteliti 0.85
Jadi :
(Z
n≥
α
Po Qo + Z β Pa Qa
(1.96
n≥
(Po − Pa )2
)
2
0.6 x0.4 + 1.036 0.85 x0.15
(0.25)2
)
2
n ≥ 40.36 ∞ 40 orang
Maka jumlah sampel minimal adalah 40 orang
3.5.
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi
-
Pasien hipertensi yang datang ke poli mata dan pasien dari poli
penyakit dalam yang didiagnosa hipertensi.
-
Pasien poli mata sub divisi retina dengan gejala dan tanda yang
mengarah
pada
retinopati
hipertensi,
walaupun
pasien
tidak
mengetahui bahwa ia menderita hipertensi dan bersedia dilakukan
pemeriksaan mata dan pemeriksaan tekanan darah.
Kriteria Eksklusi
-
Pasien hipertensi dengan kelainan segmen anterior mata
-
Pasien hipertensi dengan kekeruhan lensa
-
Pasien hipertensi dengan tekanan intraokular > 21 mmHg
-
Pasien hipertensi dengan keadaan umum jelek (lemah) sehingga tidak
kooperatif dan tidak sanggup untuk dilakukan pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
3.6.
Identifikasi Variabel
1.
Variabel terikat adalah hipertensi
2.
Variabel bebas adalah retinopati hipertensi
3.7.
Bahan
•
Pulpen
•
Kertas folio
•
Senter
•
Slit lamp
•
Snellen chart
•
Oftalmoskopi direk
•
Oftalmoskopi indirek
•
Mydriatil 1% tetes mata
•
Tono non kontak
3.8.
Cara Kerja
-
Dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan pada penderita hipertensi
-
Pemeriksaan segmen anterior
-
Pengukuran TIO, bila < 21 mmHg mata diberi tetes midriatyl 1% untuk
melebarkan pupil.
-
Pemeriksaan oftalmoskopi direk
-
Pemeriksaan oftalmoskopi indirek
-
Penilaian dan interpretasi kelainan retina pada penderita hipertensi
dicatat sebagai data penelitian untuk dijadikan sebagai hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
-
Data akan disimpan dan dikomputerisasi dengan menggunakan SPSS
versi 17
3.9.
Analisa Data
Analisa data dilakukan secara deskripsi dan disajikan dalam bentuk
tabulasi data. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program
SPSS versi 17
3.10. Pertimbangan Etika
Usulan penelitian ini terlebih terlebih dahulu disetujui oleh rapat
bagian Ilmu Kesehatan Mata FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan dan
kemudian akan diajukan ke Komite Etika Penelitian Kesehatan Fakultas
Kedokteran USU
3.11. Lama Penelitian
Dilakukan pengambilan data selama dua minggu pada bulan
februari 2012 - Agustus 2012
Bulan/Minggu
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Usulan Penelitian
Penelitian
Penyusunan
Laporan
Presentasi
Universitas Sumatera Utara
3.12. Personal Penelitian
Peneliti : dr. Erfitrina
3.13. Biaya Penelitian
Biaya penelitian ditanggung oleh peneliti
3.14. Ethical Clearance dan Informed Consent
Ethical
clearance
diperoleh
dari
Komite
Penelitian
Bidang
Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Informed consent diminta secara tertulis dari subjek penelitian yang
bersedia untuk ikut dalam penelitian setelah mendapat penjelasan
mengenai maksud dan tujuan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Karakteristik Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan dalam kurun
waktu Pebruari 2012 sampai dengan Juni 2012. Pasien diseleksi di
poliklinik Nefrologi dan Hipertensi bagian Ilmu Penyakit Dalam dan poli
Ilmu Kesehatan Mata R.S.U.P H Adam Malik Medan dan selanjutnya
dilakukan pemeriksaan oftalmoskop direk dan indirek di poli Ilmu
Kesehatan Mata R.S.U.P H Adam Malik Medan. Data yang ditampilkan
dalam tulisan ini merupakan data dari 51 pasien, 102 mata. Berdasarkan
subjek penelitian diperoleh data dasar yang ditampilkan dalam bentuk
tabulasi.
4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1. Karakteristik Subjek Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
n
%
Laki-laki
25
49
Perempuan
26
51
Dari jenis kelamin pada penelitian ini tampak jumlah penderita
perempuan lebih banyak dari pada jumlah penderita laki-laki.
Dari subjek penelitian yang berjumlah 51 pasien retinopati
hipertensi jumlah penderita perempuan lebih banyak dari pada jumlah
penderita laki-laki. Beberapa literatur menyatakan bahwa penderita
retinopati hipertensi didominasi oleh wanita.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan umur
Tabel 4.2 Karakteristik Subjek Berdasarkan Umur
Umur (tahun)
n
%
≤ 35
3
5.88
36 – 45
5
9.80
46 – 55
22
43.13
56 – 65
14
27.45
66 – 75
5
9.80
≥ 76
2
3.92
Total
51
100
Seperti yang dapat dilihat pada tabel di atas, kategori umur 46 – 55
tahun menempati urutan tertinggi sebanyak 22 orang (43.13%).
Kemudian diikuti oleh kelompok umur 56 – 65 tahun yaitu sebanyak 14
orang (27.45%). Ini mempunyai makna bahwa memang retinopati
hipertensi banyak terjadi pada individu berusia di atas 40 tahun.
4.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Suku
Tabel 4.3 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Suku
Suku
n
%
Minang
2
3.9
Batak
14
27.5
Jawa
9
17.6
Mandailing
6
11.8
Karo
15
29.4
Melayu
3
5.9
Aceh
2
3.9
Total
51
100.0
Universitas Sumatera Utara
Subjek penelitian berasal dari berbagai suku bangsa, pada
penelitian ini tampak jumlah penderita suku karo dan batak paling banyak
menderita retinopati hipertensi dibandingkan dengan suku lainnya. Data
ini menggambarkan variasi subjek yang mengikuti penelitian dan
menunjukkan heterogenitas populasi penelitian.
4.1.4 Karakteristik
Subjek
Penelitian
Berdasarkan
Lamanya
Menderita Hipertensi
Tabel 4.4 Distribusi Sampel Menurut Lamanya Menderita Hipertensi
Lama menderita HT
n
%
10
18
35.29
Total
51
100.0
(tahun)
Dari data penelitian berdasarkan lamanya hipertensi yang dialami
subjek, lebih banyak jumlah yang mengalami hipertensi
dalam kurun
waktu 6-10 tahun yaitu 21 subjek (41.17%). Referensi menyatakan bahwa
kejadian retinopati hipertensi sangat erat kaitannya dengan peningkatan
tekanan darah. Penderita hipertensi memiliki kemungkinan 50 – 70 %
mengalami retinopati hipertensi. Komplikasi bisa terjadi 10 – 15 tahun
setelah menderita hipertensi. Akan tetapi perubahan pembuluh darah
retina yang terjadi juga tidak selalu berurutan atau berangkai. Contohnya
perubahan tekanan darah yang terjadi mendadak dapat langsung
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan hard exudat tanpa perlu mengalami perubahan perubahan
lain terlebih dahulu. Dari penelitian ini didapatkan besar subjek penelitian
yang mengalami hipertensi retinopati selama kurun waktu 6 - 10 tahun
sebanyak 21 subjek (41,17%) dibandingkan subjek yang mengalami
hipertensi retinopati 10 tahun ke atas sebanyak 18 subjek (35,29%).
Lamanya subjek penelitian mengalami hipertensi memberikan pengaruh
gambaran kelainan retinopati hipertensi yang dialaminya, meskipun tidak
dapat disingkirkan kemungkinan hipertensi telah berlangsung lebih lama
dari yang diketahui subjek.
4.1.5 Karakteristik
Subjek
Penelitian
Berdasarkan
Diagnosa
(Stadium Retinopati Hipertensi)
Tabel 4.5 Distribusi Kasus Menurut Diagnosa
Diagnosa
n
%
4
3.92
II
49
48.0
III
47
47.0
IV
2
1.96
Total
102
100.0
I
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa stadium retinopati hipertensi
paling banyak yaitu stadium II sebanyak 49 mata
(48.0%) kemudian
stadium III sebanyak 47 mata ( 47.0%). Data ini menunjukkan bahwa ratarata subjek penelitian mempunyai klasifikasi diagnosis retinopati hipertensi
stadium II dan III, artinya sejalan dengan lama subjek menderita hipertensi
yaitu 5 tahun ke atas.
Universitas Sumatera Utara
4.1.6 Karakteristik
Subjek
Penelitian
Berdasarkan
Diagnosa
(Stadium Hipertensi)
Tabel 4.6 Distribusi Kasus Menurut Diagnosa Penyakit Dalam
Diagnosa
n
%
Normal
2
3.92
Pre Hipertensi
5
9.80
Hipertensi Tahap I
16
31.37
Hipertensi Tahap II
28
54.90
Total
51
100.0
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa stadium retinopati hipertensi
paling banyak yaitu Hipertensi Tahap II sebanyak 28 subyek (54.90%),
kemudian Hipertensi Tahap I sebanyak 16 subyek (31.37%). Dan 2
subyek mempunyai tekanan darah normal setelah pengobatan hipertensi
yang terkontrol tetapi telah mengalami kelainan pada retinanya (retinopati
hipertensi).
Universitas Sumatera Utara
4.1.7 Hubungan antara Lamanya Menderita Hipertensi dengan
Stadium Retinopati Hipertensi
Tabel 4.7 Hubungan antara Lamanya Menderita Hipertensi dengan
Stadium Retinopati Hipertensi
Diagnosa
Lama menderita HT
n
P
X ± SD
I
4
7.00 ± 2.309
II
49
10.10 ± 6.820
III
47
12.57 ± 5.424
IV
2
9.00 ± 0.000
Total
51
0.111
Keterangan :
Dari uji statistik yang dilakukan (ANOVA) menunjukkan hubungan
antara lamanya menderita hipertensi dengan stadium
retinopati
hipertensi tidak bermakna. Dimana p = 0.111 (p > 0.05)
Universitas Sumatera Utara
4.1.8 Hubungan antara Tekanan Darah Sistole dengan Stadium
Retinopati Hipertensi
Tabel 4.8 Hubungan antara Tekanan Darah Sistole dengan Stadium
Retinopati Hipertensi
Diagnosa
TDS
I
n
4
x ± SD
150.00 ± 23.094
II
49
152.29 ± 18.958
III
47
170.04 ± 23.773
IV
2
240.00 ± 0.000
Total
51
P
0.0001*
Keterangan : * Signifikans
Dari uji statistik yang dilakukan (ANOVA) menunjukkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara tingginya tekanan darah sistole
dengan stadium retinopati hipertensi. Dari tabel dapat dilihat
tekanan darah sistole signifikan untuk mengetahui terjadinya
retinopati hipertensi dimana p = 0.0001 (p < 0.05)
Universitas Sumatera Utara
4.1.9 Hubungan antara Tekanan Darah Diastole dengan Stadium
Retinopati Hipertensi
Tabel 4.9 Hubungan antara Tekanan Darah Diastole dengan Stadium
Retinopati Hipertensi
Diagnosa
TDD
n
P
x ± SD
I
4
95.00 ± 5.774
II
49
94.53 ± 8.636
III
47
101.40 ±16.636
IV
2
160.00 ± 0.000
Total
51
0.0001*
Keterangan : * Signifikans
Dari uji statistik yang dilakukan (ANOVA) menunjukkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara tingginya tekanan darah diastole
dengan stadium retinopati hipertensi. Dari tabel dapat dilihat
tekanan darah diastole signifikan untuk mengetahui terjadinya
retinopati hipertensi dimana p = 0.0001 (p < 0.05)
Referensi menyatakan bahwa penyempitan arteri berhubungan
nyata dengan peningkatan diastole pada pengukuran tekanan
darah. Pada penelitian ini didapati bahwa tekanan darah diastole
signifikan untuk mengetahui terjadinya retinopati hipertensi
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini tekanan darah sistole yang dapat menyebabkan
retinopati hipertensi adalah pada 163.5 mmHg
1,2
1
0,8
0,6
Sensitivity
1 - Specificity
0,4
Point 17 : 163.5
0,2
0
1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25
Sedangkan pada tekanan darah diastole yang dapat menyebabkan
retinopati hipertensi pada penelitian ini adalah 93.5 mm Hg
1,2
1
0,8
0,6
Sensitivity
1 - Specificity
0,4
Point 9 : 93.5
0,2
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dalam penelitian ini, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
-
Penelitian ini mendapatkan penderita retinopati hipertensi pada
perempuan lebih banyak dari laki-laki. Dan kelainan ini banyak
ditemukan pada usia 40 tahun ke atas yaitu pada kelompok umur
subjek 46 – 55 tahun menempati urutan tertinggi sebanyak 22
orang (43.13%).
-
Peningkatan tekanan darah terutama tekanan darah diastole
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan atau
kelainan pada retina mata dan dipengaruhi oleh lamanya menderita
hipertensi.
-
Pemeriksaan oftalmoskop direk dan inderek dapat menentukan
derajat keparahan retinopati hipertensi. Retinopati hipertensi telah
lama dianggap sebagai indikator resiko dari morbiditas dan
mortalitas sistemik. Data ini menunjukkan bahwa rata-rata subjek
penelitian mempunyai klasifikasi diagnosis retinopati hipertensi
stadium II Dan III
5.2.
-
Saran
Perlu dilakukan penyuluhan untuk deteksi dini dan penanganan
yang tepat terhadap penderita hipertensi. Diharapkan pasienpasien hipertensi mempunyai pengetahuan yang lebih baik
Universitas Sumatera Utara
mengenai kemungkinan kelainan mata yang dapat terjadi akibat
hipertensi sehingga lebih disiplin untuk berobat dan mengontrol
tekanan darahnya juga memeriksa mata di poli mata.
-
Perlunya Sarana dan Prasarana Kesehatan yang lebih lengkap dan
efektif di Rumah Sakit Daerah atau Kabupaten untuk memberikan
pelayanan dalam mengatasi berbagai kasus dengan komplikasi
akibat hipertensi seperti retinopati hipertensi.
-
Perubahan pola dan gaya hidup juga harus dilakukan. Pasien
dinasehati untuk menurunkan berat badan jika sudah melewati
standar berat badan ideal seharusnya. Konsumsi makanan dengan
kadar lemak jenuh harus dikurangi sementara asupan lemak tak
jenuh dapat menurunkan tekanan darah. Konsumsi alkohol dan
garam perlu dibatasi dan pasien memerlukan kegiatan olahraga
yang teratur.
Universitas Sumatera Utara
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pengukuran
data yang artinya terhadap subjek yang diteliti tidak diberikan perlakuan
dan pengambilan data dilakukan dengan sekali pengukuran.
3.2.
Pemilihan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan
3.3.
Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah semua penderita hipertensi yang datang
ke poli penyakit dalam dan poli mata RSUP H. Adam Malik Medan
3.4.
Besar Sampel
Sampel penelitian ditentukan sesuai rumus untuk penelitian ini
(Z
n≥
α
Po Qo + Z β Pa Qa
(Po − Pa )2
)
2
Dimana :
n
: jumlah sampel
Zα : deviat baku alpa untuk α = 0.05, Zα = 1.96
Zβ : deviat baku beta untuk β = 0.15, Zβ = 1.036
Po : Proporsi pasien hipertensi retinopati dari kepustakaan = 0.6 (2)
Universitas Sumatera Utara
Qo : 1 - Po = 0.4
Po – Pa
: selisih yang bermakna, ditetapkan sebesar 0.25
Pa
: perkiraan proporsi hipertensi retinopati yang diteliti 0.85
Jadi :
(Z
n≥
α
Po Qo + Z β Pa Qa
(1.96
n≥
(Po − Pa )2
)
2
0.6 x0.4 + 1.036 0.85 x0.15
(0.25)2
)
2
n ≥ 40.36 ∞ 40 orang
Maka jumlah sampel minimal adalah 40 orang
3.5.
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria Inklusi
-
Pasien hipertensi yang datang ke poli mata dan pasien dari poli
penyakit dalam yang didiagnosa hipertensi.
-
Pasien poli mata sub divisi retina dengan gejala dan tanda yang
mengarah
pada
retinopati
hipertensi,
walaupun
pasien
tidak
mengetahui bahwa ia menderita hipertensi dan bersedia dilakukan
pemeriksaan mata dan pemeriksaan tekanan darah.
Kriteria Eksklusi
-
Pasien hipertensi dengan kelainan segmen anterior mata
-
Pasien hipertensi dengan kekeruhan lensa
-
Pasien hipertensi dengan tekanan intraokular > 21 mmHg
-
Pasien hipertensi dengan keadaan umum jelek (lemah) sehingga tidak
kooperatif dan tidak sanggup untuk dilakukan pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
3.6.
Identifikasi Variabel
1.
Variabel terikat adalah hipertensi
2.
Variabel bebas adalah retinopati hipertensi
3.7.
Bahan
•
Pulpen
•
Kertas folio
•
Senter
•
Slit lamp
•
Snellen chart
•
Oftalmoskopi direk
•
Oftalmoskopi indirek
•
Mydriatil 1% tetes mata
•
Tono non kontak
3.8.
Cara Kerja
-
Dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan pada penderita hipertensi
-
Pemeriksaan segmen anterior
-
Pengukuran TIO, bila < 21 mmHg mata diberi tetes midriatyl 1% untuk
melebarkan pupil.
-
Pemeriksaan oftalmoskopi direk
-
Pemeriksaan oftalmoskopi indirek
-
Penilaian dan interpretasi kelainan retina pada penderita hipertensi
dicatat sebagai data penelitian untuk dijadikan sebagai hasil penelitian
Universitas Sumatera Utara
-
Data akan disimpan dan dikomputerisasi dengan menggunakan SPSS
versi 17
3.9.
Analisa Data
Analisa data dilakukan secara deskripsi dan disajikan dalam bentuk
tabulasi data. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program
SPSS versi 17
3.10. Pertimbangan Etika
Usulan penelitian ini terlebih terlebih dahulu disetujui oleh rapat
bagian Ilmu Kesehatan Mata FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan dan
kemudian akan diajukan ke Komite Etika Penelitian Kesehatan Fakultas
Kedokteran USU
3.11. Lama Penelitian
Dilakukan pengambilan data selama dua minggu pada bulan
februari 2012 - Agustus 2012
Bulan/Minggu
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Usulan Penelitian
Penelitian
Penyusunan
Laporan
Presentasi
Universitas Sumatera Utara
3.12. Personal Penelitian
Peneliti : dr. Erfitrina
3.13. Biaya Penelitian
Biaya penelitian ditanggung oleh peneliti
3.14. Ethical Clearance dan Informed Consent
Ethical
clearance
diperoleh
dari
Komite
Penelitian
Bidang
Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Informed consent diminta secara tertulis dari subjek penelitian yang
bersedia untuk ikut dalam penelitian setelah mendapat penjelasan
mengenai maksud dan tujuan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Karakteristik Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan dalam kurun
waktu Pebruari 2012 sampai dengan Juni 2012. Pasien diseleksi di
poliklinik Nefrologi dan Hipertensi bagian Ilmu Penyakit Dalam dan poli
Ilmu Kesehatan Mata R.S.U.P H Adam Malik Medan dan selanjutnya
dilakukan pemeriksaan oftalmoskop direk dan indirek di poli Ilmu
Kesehatan Mata R.S.U.P H Adam Malik Medan. Data yang ditampilkan
dalam tulisan ini merupakan data dari 51 pasien, 102 mata. Berdasarkan
subjek penelitian diperoleh data dasar yang ditampilkan dalam bentuk
tabulasi.
4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1. Karakteristik Subjek Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
n
%
Laki-laki
25
49
Perempuan
26
51
Dari jenis kelamin pada penelitian ini tampak jumlah penderita
perempuan lebih banyak dari pada jumlah penderita laki-laki.
Dari subjek penelitian yang berjumlah 51 pasien retinopati
hipertensi jumlah penderita perempuan lebih banyak dari pada jumlah
penderita laki-laki. Beberapa literatur menyatakan bahwa penderita
retinopati hipertensi didominasi oleh wanita.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan umur
Tabel 4.2 Karakteristik Subjek Berdasarkan Umur
Umur (tahun)
n
%
≤ 35
3
5.88
36 – 45
5
9.80
46 – 55
22
43.13
56 – 65
14
27.45
66 – 75
5
9.80
≥ 76
2
3.92
Total
51
100
Seperti yang dapat dilihat pada tabel di atas, kategori umur 46 – 55
tahun menempati urutan tertinggi sebanyak 22 orang (43.13%).
Kemudian diikuti oleh kelompok umur 56 – 65 tahun yaitu sebanyak 14
orang (27.45%). Ini mempunyai makna bahwa memang retinopati
hipertensi banyak terjadi pada individu berusia di atas 40 tahun.
4.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Suku
Tabel 4.3 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Suku
Suku
n
%
Minang
2
3.9
Batak
14
27.5
Jawa
9
17.6
Mandailing
6
11.8
Karo
15
29.4
Melayu
3
5.9
Aceh
2
3.9
Total
51
100.0
Universitas Sumatera Utara
Subjek penelitian berasal dari berbagai suku bangsa, pada
penelitian ini tampak jumlah penderita suku karo dan batak paling banyak
menderita retinopati hipertensi dibandingkan dengan suku lainnya. Data
ini menggambarkan variasi subjek yang mengikuti penelitian dan
menunjukkan heterogenitas populasi penelitian.
4.1.4 Karakteristik
Subjek
Penelitian
Berdasarkan
Lamanya
Menderita Hipertensi
Tabel 4.4 Distribusi Sampel Menurut Lamanya Menderita Hipertensi
Lama menderita HT
n
%
10
18
35.29
Total
51
100.0
(tahun)
Dari data penelitian berdasarkan lamanya hipertensi yang dialami
subjek, lebih banyak jumlah yang mengalami hipertensi
dalam kurun
waktu 6-10 tahun yaitu 21 subjek (41.17%). Referensi menyatakan bahwa
kejadian retinopati hipertensi sangat erat kaitannya dengan peningkatan
tekanan darah. Penderita hipertensi memiliki kemungkinan 50 – 70 %
mengalami retinopati hipertensi. Komplikasi bisa terjadi 10 – 15 tahun
setelah menderita hipertensi. Akan tetapi perubahan pembuluh darah
retina yang terjadi juga tidak selalu berurutan atau berangkai. Contohnya
perubahan tekanan darah yang terjadi mendadak dapat langsung
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan hard exudat tanpa perlu mengalami perubahan perubahan
lain terlebih dahulu. Dari penelitian ini didapatkan besar subjek penelitian
yang mengalami hipertensi retinopati selama kurun waktu 6 - 10 tahun
sebanyak 21 subjek (41,17%) dibandingkan subjek yang mengalami
hipertensi retinopati 10 tahun ke atas sebanyak 18 subjek (35,29%).
Lamanya subjek penelitian mengalami hipertensi memberikan pengaruh
gambaran kelainan retinopati hipertensi yang dialaminya, meskipun tidak
dapat disingkirkan kemungkinan hipertensi telah berlangsung lebih lama
dari yang diketahui subjek.
4.1.5 Karakteristik
Subjek
Penelitian
Berdasarkan
Diagnosa
(Stadium Retinopati Hipertensi)
Tabel 4.5 Distribusi Kasus Menurut Diagnosa
Diagnosa
n
%
4
3.92
II
49
48.0
III
47
47.0
IV
2
1.96
Total
102
100.0
I
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa stadium retinopati hipertensi
paling banyak yaitu stadium II sebanyak 49 mata
(48.0%) kemudian
stadium III sebanyak 47 mata ( 47.0%). Data ini menunjukkan bahwa ratarata subjek penelitian mempunyai klasifikasi diagnosis retinopati hipertensi
stadium II dan III, artinya sejalan dengan lama subjek menderita hipertensi
yaitu 5 tahun ke atas.
Universitas Sumatera Utara
4.1.6 Karakteristik
Subjek
Penelitian
Berdasarkan
Diagnosa
(Stadium Hipertensi)
Tabel 4.6 Distribusi Kasus Menurut Diagnosa Penyakit Dalam
Diagnosa
n
%
Normal
2
3.92
Pre Hipertensi
5
9.80
Hipertensi Tahap I
16
31.37
Hipertensi Tahap II
28
54.90
Total
51
100.0
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa stadium retinopati hipertensi
paling banyak yaitu Hipertensi Tahap II sebanyak 28 subyek (54.90%),
kemudian Hipertensi Tahap I sebanyak 16 subyek (31.37%). Dan 2
subyek mempunyai tekanan darah normal setelah pengobatan hipertensi
yang terkontrol tetapi telah mengalami kelainan pada retinanya (retinopati
hipertensi).
Universitas Sumatera Utara
4.1.7 Hubungan antara Lamanya Menderita Hipertensi dengan
Stadium Retinopati Hipertensi
Tabel 4.7 Hubungan antara Lamanya Menderita Hipertensi dengan
Stadium Retinopati Hipertensi
Diagnosa
Lama menderita HT
n
P
X ± SD
I
4
7.00 ± 2.309
II
49
10.10 ± 6.820
III
47
12.57 ± 5.424
IV
2
9.00 ± 0.000
Total
51
0.111
Keterangan :
Dari uji statistik yang dilakukan (ANOVA) menunjukkan hubungan
antara lamanya menderita hipertensi dengan stadium
retinopati
hipertensi tidak bermakna. Dimana p = 0.111 (p > 0.05)
Universitas Sumatera Utara
4.1.8 Hubungan antara Tekanan Darah Sistole dengan Stadium
Retinopati Hipertensi
Tabel 4.8 Hubungan antara Tekanan Darah Sistole dengan Stadium
Retinopati Hipertensi
Diagnosa
TDS
I
n
4
x ± SD
150.00 ± 23.094
II
49
152.29 ± 18.958
III
47
170.04 ± 23.773
IV
2
240.00 ± 0.000
Total
51
P
0.0001*
Keterangan : * Signifikans
Dari uji statistik yang dilakukan (ANOVA) menunjukkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara tingginya tekanan darah sistole
dengan stadium retinopati hipertensi. Dari tabel dapat dilihat
tekanan darah sistole signifikan untuk mengetahui terjadinya
retinopati hipertensi dimana p = 0.0001 (p < 0.05)
Universitas Sumatera Utara
4.1.9 Hubungan antara Tekanan Darah Diastole dengan Stadium
Retinopati Hipertensi
Tabel 4.9 Hubungan antara Tekanan Darah Diastole dengan Stadium
Retinopati Hipertensi
Diagnosa
TDD
n
P
x ± SD
I
4
95.00 ± 5.774
II
49
94.53 ± 8.636
III
47
101.40 ±16.636
IV
2
160.00 ± 0.000
Total
51
0.0001*
Keterangan : * Signifikans
Dari uji statistik yang dilakukan (ANOVA) menunjukkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara tingginya tekanan darah diastole
dengan stadium retinopati hipertensi. Dari tabel dapat dilihat
tekanan darah diastole signifikan untuk mengetahui terjadinya
retinopati hipertensi dimana p = 0.0001 (p < 0.05)
Referensi menyatakan bahwa penyempitan arteri berhubungan
nyata dengan peningkatan diastole pada pengukuran tekanan
darah. Pada penelitian ini didapati bahwa tekanan darah diastole
signifikan untuk mengetahui terjadinya retinopati hipertensi
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini tekanan darah sistole yang dapat menyebabkan
retinopati hipertensi adalah pada 163.5 mmHg
1,2
1
0,8
0,6
Sensitivity
1 - Specificity
0,4
Point 17 : 163.5
0,2
0
1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25
Sedangkan pada tekanan darah diastole yang dapat menyebabkan
retinopati hipertensi pada penelitian ini adalah 93.5 mm Hg
1,2
1
0,8
0,6
Sensitivity
1 - Specificity
0,4
Point 9 : 93.5
0,2
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dalam penelitian ini, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
-
Penelitian ini mendapatkan penderita retinopati hipertensi pada
perempuan lebih banyak dari laki-laki. Dan kelainan ini banyak
ditemukan pada usia 40 tahun ke atas yaitu pada kelompok umur
subjek 46 – 55 tahun menempati urutan tertinggi sebanyak 22
orang (43.13%).
-
Peningkatan tekanan darah terutama tekanan darah diastole
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan atau
kelainan pada retina mata dan dipengaruhi oleh lamanya menderita
hipertensi.
-
Pemeriksaan oftalmoskop direk dan inderek dapat menentukan
derajat keparahan retinopati hipertensi. Retinopati hipertensi telah
lama dianggap sebagai indikator resiko dari morbiditas dan
mortalitas sistemik. Data ini menunjukkan bahwa rata-rata subjek
penelitian mempunyai klasifikasi diagnosis retinopati hipertensi
stadium II Dan III
5.2.
-
Saran
Perlu dilakukan penyuluhan untuk deteksi dini dan penanganan
yang tepat terhadap penderita hipertensi. Diharapkan pasienpasien hipertensi mempunyai pengetahuan yang lebih baik
Universitas Sumatera Utara
mengenai kemungkinan kelainan mata yang dapat terjadi akibat
hipertensi sehingga lebih disiplin untuk berobat dan mengontrol
tekanan darahnya juga memeriksa mata di poli mata.
-
Perlunya Sarana dan Prasarana Kesehatan yang lebih lengkap dan
efektif di Rumah Sakit Daerah atau Kabupaten untuk memberikan
pelayanan dalam mengatasi berbagai kasus dengan komplikasi
akibat hipertensi seperti retinopati hipertensi.
-
Perubahan pola dan gaya hidup juga harus dilakukan. Pasien
dinasehati untuk menurunkan berat badan jika sudah melewati
standar berat badan ideal seharusnya. Konsumsi makanan dengan
kadar lemak jenuh harus dikurangi sementara asupan lemak tak
jenuh dapat menurunkan tekanan darah. Konsumsi alkohol dan
garam perlu dibatasi dan pasien memerlukan kegiatan olahraga
yang teratur.
Universitas Sumatera Utara