ANALISA LAPORAN KEUANGAN CHAPTER 1 Di Su
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
CHAPTER 1
Di Susun oleh :
YULIANI ALMALITA
123130050
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
JAKARTA
2 0 14
PERTANYAAN
1 Analisis Bisnis adalah evaluasi prospek perusahaan dan risiko untuk keputusan bisnis. Keputusan bisnis yang
berlaku, antara lain, ekuitas dan utang penilaian, penilaian risiko kredit, prediksi pendapatan, pengujian audit,
negosiasi kompensasi, dan keputusan lainnya yang tak terhitung jumlahnya. Tujuan dari analisis bisnis untuk
membantu dengan pengambilan keputusan dengan membantu menyusun tugas keputusan, termasuk evaluasi
lingkungan perusahaan bisnis, strategi, dan posisi dan kinerja keuangan. Akibatnya, pembuat keputusan akan
membuat keputusan yang lebih informasi.
3. Terdapat beberapa jenis utama dari analisis bisnis, yaitu antara lain meliputi
Analisis Kredit
Kreditor meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji pembayaran atas pokok dan
bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam tujuan.
Kreditor dagang (operating creditor) mengirimkan barang atau jasa kepada perusahaan dan
mengharapkan pembayaran dalam waktu yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada norma
industri.
Kreditor nondagang (nontrade creditors atau debtholder) menyediakan pendanaan kepada perusahaan
dan menerima janji, biasanya tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisist atau implisist) pada
tanggal tertentu di masa depan.
Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan kredit. Pengguna yang
terlibat didalam analisis kredit yakni pihak kreditor.
Kelayakan kredit (credit worthiness) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
kreditnya. Fokus utama analisis kredit terletak pada risiko, bukan profitabilitas.
Analisis kredit berfokus pada sisi buruk risiko, bukan sisi baik potensi. Hal ini meliputi analisis likuiditas
maupun solvabilitas.
Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek
untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan dan komponen aktiva
lancar dan kewajiban lancarnya.
Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangan panjang perusahaan untuk
melunasi kewajiban jangka panjang.
Alat analisis kredit dan kriterianya untuk penilaian beragam ketentuan (tanggal jatuh tempo), jenis, dan
tujuan kontrak utangnya. Dalam kredit jangka pendek, kreditor berkepentingan atas kondisi keuangan kini,
arus kas, dan likuiditas aktiva lancar. Dalam kredit jangka panjang, meliputi penilaian obligasi, kreditor
memerlukan analisis yang lebih rinci dan berorientasi ke depan. Analisis kredit jangka panjang meliputi
proyeksi arus kas dan evaluasi profitabilitas yang berlanjut (disebut pula sustainable earning power).
Analisis kredit dilakukan dalam berbagai konteks keputusan.
Analisis Ekuitas
Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan atas risiko dan imbalan
kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar pendanaan perusahaan. Pendanaan ekuitas,
disebut juga ekuitas atau modal saham, menawarkan pengamanan atau penjagaan untuk semua bentuk
pendanaan yang lebih utama darinya. Hal ini berarti investor ekuitas berhak atas berdistribusi aktiva
perusahaan hanya setelah klaim dari pengklaim yang lebih utama telah dipenuhi, termasuk bunga dan
dividen preferen. Sebagai akibatnya, investor ekuitas mendapatkan bunga residu. Hal ini mengimplikasikan
bahwa investor ekuitas menjadi pihak pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi,
meskipun kerugian mereka ekuitas mendapat keuntungan tanpa batas. Dengan demikian, berbeda dengan
analisis kredit, analisis ekuitas bersifat asimetri, dimana harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena
investor ekuitas dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan
analisis mereka paling banyak dan komprehensif.
Individu yang menerapkan strategi investasi aktif menggunakan terutama analisis teknis, analisis
fundamental, atau kombinasi keduanya.
Analisis teknis (technical analysis), atau charting, mencari pola dalam sejarah harga atau volume sebuah
memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.
Analisis fundamental (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan diaplikasikan, merupakan
proses menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci
untuk ekonomi, industri, dan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental adalah menentukan nilai
intrinsik, yang disebut juga nilai fundamental (fundamental value).
Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai sebuah perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan analisis
fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham)
Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain sebagai berikut.
Manajer
Untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri dan potensi pendapatan mereka di masa depan, manajer
berkepentingan atas kondisi keuangan, profitabilitas, dan prospek perusahaan mereka. Baik analisis bisnis
maupun analisis laporan keuangan, memuat perspektif pihak luar terhadap perusahaan, sebagaimana
kreditor dan investor memandangnya. Analisis laporan keuangan memberikan petunjuk kepada manajer
perubahan strategis dalam kegiatan operasional, investasi dan pendanaan perusahaan. Manajer juga
menganalisis dan laporan keuangan perusahaan pesaing untuk mengevaluasi profitabilitas dan risiko
pesaing. Analisis tersebut memungkinkan adanya perbandingan antar perusahaan (interfirm comparisons),
baik untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan relatif terhadap kompetitor, maupun sebagai tolok ukur
(benchmark) kinerja.
Merger, akuisisi, dan divestasi
Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan merestrukturisasi operasinya, melalui merger, akuisisi,
divestasi, maupun spin-off. Bankir investasi perlu mengindentifikasi target potensi dan menentukan
nilainya. Analis efek perlu menentukan apakah akan ada tambahan nilai, dan bila ada berapa nilainya, yang
dihasilkan dari merger bagi perusahaan pembeli maupun bagi perusahaan target. Merger dan akuisisi
hampir selalu didasarkan pada estimasi nilai intrinsik, walaupun harga saham perusahaan pembeli dan
perusahaan target tersedia. Tujuan analisis merger dan akuisisi mirip dengan analisis ekuitas.
Manajemen keuangan
Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Analisis
bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan keuangan terhadap profitabilitas di masa
mendatang maupun resikonya. Manajer juga harus menentukan nilai intrinsik sebelum menjalankan
program pembelian kembali saham. Suatu pendapat umum bahwa perusahaan membeli kembali sahamnya
karena saham perusahaannya dihargai pasar terlalu rendah (underpriced). Untuk menentukan hal tersebut,
manajer harus mengestimasi nilai intrinsik perusahaan.
Auditor eksternal
Hasil sebuah audit adalah opini atas kewajiban laporan keuangan klien. Saat terselesaikannya audit, analisis
laporan keuangan dapat menjadi alat pengecekan akhir atas kewajaran laporan keuangan secara
keseluruhan. Auditor juga dapat menggunakan analisis kredit untuk mengevaluasi kemampuan klien
mereka untuk melanjutkan usaha (going concern).
Direktur
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan
pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati aktivitas perusahaan. Hal ini memerlukan pemahaman
dan apresiasi atas aktivitas pendanaan, investasi, dan operasi. Analisis bisnis maupun analisis laporan
keuangan membantu direktur untuk menunaikan tanggungjawab pengawasan mereka.
Regulator (pembuat peraturan). Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan
untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang dilaporkan. Badan pengatur lainnya
menggunakan teknik analisis dalam peran mereka sebagai pengarah dan penentu. Politisi sering
menggunakan laporan keuangan untuk mendukung kebutuhan mereka, atau jika tidak ada, untuk membuat
peraturan yang membuah industri mengandung pajak tambahan, sementara profitabilitas yang rendah dapat
berakibat pada keringanan dan subsidi pajak.
Serikat kerja
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi tawar-menawar kolektif.
Pelanggan
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan dengan estimasi
keuntungan pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.
5. Analisis
fundamental
merupakan
proses
menentukan
nilai
perusahaan
dengan
menganalisis
dan
menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan.
Tujuan utama: Menentukan nilai intrinsik/nilai fundamental perusahaan. Nilai intrinsik adalah nilai sebuah
perusahaan berdasarkan analisis fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham).
7. Analisis Akuntansi sangat penting untuk analisis keuangan yang efektif. Analisis akuntansi (accounting analysis)
merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan
akuntansi ini mempengaruhi kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah dalam
analisis.
a. Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan (comparability problem).
Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda untuk transaksi atau
peristiwa yang sama. Masalah ini juga muncul jika perusahaan mengubah akuntansinya, yang berakibat pada
timbulnya kesulitan perbanding sementara.
b. Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi informasi laporan keuangan. Distorsi
akuntansi (accounting distortion) merupakan penyimpangan informasi akuntansi dari ekonomi yang
mendasarinya.
Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk.
1. Estimasi manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi ini merupakan sebab utama distorsi
akuntansi.
2. Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi atau mempercantik laporan keuangan
(window-dressing). Manajemen laba ini dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
3. Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap realitas ekonomi.
Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi laporan keuangan. Risiko akuntansi
(accounting risk) merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan karena distorsi akuntansi.
Sasaran utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi resiko akuntansi serta meningkatkan
muatan ekonomis laporan keuangan.
Analisis akuntansi meliputi evaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas, kualitas akuntansinya.
Analisis akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan laba (earning persistence), yang kadang kala
disebut sustainable earning power.
9. Pengguna internal dan eksternal.
Pengguna internal, antara lain:
Direktur dan Manager Keuangan.
Untuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi utangnya secara tepat waktu kepada
kreditur (bankir, supplier), maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas
yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh temponya pinjaman/utang.
Direktur Operasional dan Manager Pemasaran.
Untuk menentukan efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun aktivitas pemasaran yang telah
dilakukan perusahaan, maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan
(trend penjualan).
Manager dan Supervisor Produksi.
Mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan besarnya harga pokok produksi, yang
pada akhirnya juga sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk per unit.
Dan pemakai internal lainnya.
Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan sangat berbeda-beda
(bervariasi) tergantung pada jenis keputusan yang hendak diambil. Pemakai informasi akuntansi dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu pemakai internal dan pemakai eksternal.
Pengguna eksternal, antara lain:
Investor (penanam modal), menggunakan informasi akuntansi investee (penerima modal) untuk mengambil
keputusan dalam hal membeli atau melepas saham investasinya. Dalam hal ini, investor perlu secara cermat
dan hati-hati dalam menanggapi setiap perkembangan kondisi kesehatan keuangan investor.
Investor sebagai pihak luar dari investee dapat menilai prospek terhadap dana yang akan (telah)
diinvestasikannya lewat laporan keuangan investee, apakah menguntungkan (profitable) atau tidak.
Kreditur, seperti supplier dan bankir, menggunakan informasi akuntansi debitur untuk mengevaluasi
besarnya tingkat risiko dari pemberian kredit atau pinjaman uang. Dalam hal ini, kreditur dapat
memperkecil risiko dengan cara mencari tahu seberapa besar tingkat bonafiditas dan likuiditas debitur
lewat laporan keuangan debitur bersangkutan.
Pemerintah, berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (wajib pajak) dalam hal perhitungan
dan penetapan besarnya pajak penghasilan yang harus disetor ke kas negara.
Badan Pengawas Pasar Modal, mewajibkan public corporation (emiten) untuk melampirkan laporan
keuangan secara rutin kepada BAPEPAM. Dalam hal ini, pihak BAPEPAM sangat berkepentingan terhadap
kinerja keuangan emiten dengan tujuan untuk melindungi para investor.
Ekonom, Praktisi, dan Analis menggunakan informasi akuntansi untuk memprediksi situasi perekonomian,
menentukan besarnya tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan nasional, dan lain sebagainya.
Latihan 1-3
a.
Current ratio:
2006:
$30,800 + $88,500 + $111,500 + $9,700
= 1.9
$128,900
2005:
$35,625 + $62,500 + $82,500 + $9,375
= 2.5
$75,250
2004:
$36,800 + $49,200 + $53,000 + $4,000
= 2.9
$49,250
b.
Acid-test ratio:
$30,800 + $88,500
2006:
2005:
$128,900
$35,625 + $62,500
= 0.9
= 1.3
$75,250
2004:
$36,800 + $49,200
= 1.7
$49,250
Analisis dan Interpretasi: Posisi likuiditas jangka pendek Mixon Company telah mengalami penurunan selama
periode tiga tahun ini. Dari angka hasil perhitungan Current ratio dan Acid-test ratio menunjukkan tren yang
menurun. Meskipun kita tidak memiliki informasi tentang sifat bisnis perusahaan, pergeseran Acid-test ratio dari
'1,7’ untuk tahun 2004 ke '0,9' untuk di tahun 2006 dan pergeseran Current ratio dari '2,9' untuk tahun 2004 ke '1,9'
untuk di tahun 2006 menunjukkan masalah likuiditas potensial. Namun, kita harus mengakui bahwa standar industri
mungkin menunjukkan bahwa 2004 rasio yang terlalu tinggi (bukan 2006 rasio terlalu rendah).
CHAPTER 1
Di Susun oleh :
YULIANI ALMALITA
123130050
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
JAKARTA
2 0 14
PERTANYAAN
1 Analisis Bisnis adalah evaluasi prospek perusahaan dan risiko untuk keputusan bisnis. Keputusan bisnis yang
berlaku, antara lain, ekuitas dan utang penilaian, penilaian risiko kredit, prediksi pendapatan, pengujian audit,
negosiasi kompensasi, dan keputusan lainnya yang tak terhitung jumlahnya. Tujuan dari analisis bisnis untuk
membantu dengan pengambilan keputusan dengan membantu menyusun tugas keputusan, termasuk evaluasi
lingkungan perusahaan bisnis, strategi, dan posisi dan kinerja keuangan. Akibatnya, pembuat keputusan akan
membuat keputusan yang lebih informasi.
3. Terdapat beberapa jenis utama dari analisis bisnis, yaitu antara lain meliputi
Analisis Kredit
Kreditor meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji pembayaran atas pokok dan
bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam banyak bentuk dan untuk beragam tujuan.
Kreditor dagang (operating creditor) mengirimkan barang atau jasa kepada perusahaan dan
mengharapkan pembayaran dalam waktu yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada norma
industri.
Kreditor nondagang (nontrade creditors atau debtholder) menyediakan pendanaan kepada perusahaan
dan menerima janji, biasanya tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisist atau implisist) pada
tanggal tertentu di masa depan.
Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan kredit. Pengguna yang
terlibat didalam analisis kredit yakni pihak kreditor.
Kelayakan kredit (credit worthiness) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
kreditnya. Fokus utama analisis kredit terletak pada risiko, bukan profitabilitas.
Analisis kredit berfokus pada sisi buruk risiko, bukan sisi baik potensi. Hal ini meliputi analisis likuiditas
maupun solvabilitas.
Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek
untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditas bergantung pada arus kas perusahaan dan komponen aktiva
lancar dan kewajiban lancarnya.
Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangan panjang perusahaan untuk
melunasi kewajiban jangka panjang.
Alat analisis kredit dan kriterianya untuk penilaian beragam ketentuan (tanggal jatuh tempo), jenis, dan
tujuan kontrak utangnya. Dalam kredit jangka pendek, kreditor berkepentingan atas kondisi keuangan kini,
arus kas, dan likuiditas aktiva lancar. Dalam kredit jangka panjang, meliputi penilaian obligasi, kreditor
memerlukan analisis yang lebih rinci dan berorientasi ke depan. Analisis kredit jangka panjang meliputi
proyeksi arus kas dan evaluasi profitabilitas yang berlanjut (disebut pula sustainable earning power).
Analisis kredit dilakukan dalam berbagai konteks keputusan.
Analisis Ekuitas
Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan atas risiko dan imbalan
kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar pendanaan perusahaan. Pendanaan ekuitas,
disebut juga ekuitas atau modal saham, menawarkan pengamanan atau penjagaan untuk semua bentuk
pendanaan yang lebih utama darinya. Hal ini berarti investor ekuitas berhak atas berdistribusi aktiva
perusahaan hanya setelah klaim dari pengklaim yang lebih utama telah dipenuhi, termasuk bunga dan
dividen preferen. Sebagai akibatnya, investor ekuitas mendapatkan bunga residu. Hal ini mengimplikasikan
bahwa investor ekuitas menjadi pihak pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi,
meskipun kerugian mereka ekuitas mendapat keuntungan tanpa batas. Dengan demikian, berbeda dengan
analisis kredit, analisis ekuitas bersifat asimetri, dimana harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena
investor ekuitas dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan
analisis mereka paling banyak dan komprehensif.
Individu yang menerapkan strategi investasi aktif menggunakan terutama analisis teknis, analisis
fundamental, atau kombinasi keduanya.
Analisis teknis (technical analysis), atau charting, mencari pola dalam sejarah harga atau volume sebuah
memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.
Analisis fundamental (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan diaplikasikan, merupakan
proses menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci
untuk ekonomi, industri, dan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental adalah menentukan nilai
intrinsik, yang disebut juga nilai fundamental (fundamental value).
Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai sebuah perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan analisis
fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham)
Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain sebagai berikut.
Manajer
Untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri dan potensi pendapatan mereka di masa depan, manajer
berkepentingan atas kondisi keuangan, profitabilitas, dan prospek perusahaan mereka. Baik analisis bisnis
maupun analisis laporan keuangan, memuat perspektif pihak luar terhadap perusahaan, sebagaimana
kreditor dan investor memandangnya. Analisis laporan keuangan memberikan petunjuk kepada manajer
perubahan strategis dalam kegiatan operasional, investasi dan pendanaan perusahaan. Manajer juga
menganalisis dan laporan keuangan perusahaan pesaing untuk mengevaluasi profitabilitas dan risiko
pesaing. Analisis tersebut memungkinkan adanya perbandingan antar perusahaan (interfirm comparisons),
baik untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan relatif terhadap kompetitor, maupun sebagai tolok ukur
(benchmark) kinerja.
Merger, akuisisi, dan divestasi
Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan merestrukturisasi operasinya, melalui merger, akuisisi,
divestasi, maupun spin-off. Bankir investasi perlu mengindentifikasi target potensi dan menentukan
nilainya. Analis efek perlu menentukan apakah akan ada tambahan nilai, dan bila ada berapa nilainya, yang
dihasilkan dari merger bagi perusahaan pembeli maupun bagi perusahaan target. Merger dan akuisisi
hampir selalu didasarkan pada estimasi nilai intrinsik, walaupun harga saham perusahaan pembeli dan
perusahaan target tersedia. Tujuan analisis merger dan akuisisi mirip dengan analisis ekuitas.
Manajemen keuangan
Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Analisis
bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan keuangan terhadap profitabilitas di masa
mendatang maupun resikonya. Manajer juga harus menentukan nilai intrinsik sebelum menjalankan
program pembelian kembali saham. Suatu pendapat umum bahwa perusahaan membeli kembali sahamnya
karena saham perusahaannya dihargai pasar terlalu rendah (underpriced). Untuk menentukan hal tersebut,
manajer harus mengestimasi nilai intrinsik perusahaan.
Auditor eksternal
Hasil sebuah audit adalah opini atas kewajiban laporan keuangan klien. Saat terselesaikannya audit, analisis
laporan keuangan dapat menjadi alat pengecekan akhir atas kewajaran laporan keuangan secara
keseluruhan. Auditor juga dapat menggunakan analisis kredit untuk mengevaluasi kemampuan klien
mereka untuk melanjutkan usaha (going concern).
Direktur
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan
pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati aktivitas perusahaan. Hal ini memerlukan pemahaman
dan apresiasi atas aktivitas pendanaan, investasi, dan operasi. Analisis bisnis maupun analisis laporan
keuangan membantu direktur untuk menunaikan tanggungjawab pengawasan mereka.
Regulator (pembuat peraturan). Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan
untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang dilaporkan. Badan pengatur lainnya
menggunakan teknik analisis dalam peran mereka sebagai pengarah dan penentu. Politisi sering
menggunakan laporan keuangan untuk mendukung kebutuhan mereka, atau jika tidak ada, untuk membuat
peraturan yang membuah industri mengandung pajak tambahan, sementara profitabilitas yang rendah dapat
berakibat pada keringanan dan subsidi pajak.
Serikat kerja
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi tawar-menawar kolektif.
Pelanggan
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan dengan estimasi
keuntungan pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.
5. Analisis
fundamental
merupakan
proses
menentukan
nilai
perusahaan
dengan
menganalisis
dan
menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan.
Tujuan utama: Menentukan nilai intrinsik/nilai fundamental perusahaan. Nilai intrinsik adalah nilai sebuah
perusahaan berdasarkan analisis fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham).
7. Analisis Akuntansi sangat penting untuk analisis keuangan yang efektif. Analisis akuntansi (accounting analysis)
merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan
akuntansi ini mempengaruhi kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah dalam
analisis.
a. Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan (comparability problem).
Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda untuk transaksi atau
peristiwa yang sama. Masalah ini juga muncul jika perusahaan mengubah akuntansinya, yang berakibat pada
timbulnya kesulitan perbanding sementara.
b. Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi informasi laporan keuangan. Distorsi
akuntansi (accounting distortion) merupakan penyimpangan informasi akuntansi dari ekonomi yang
mendasarinya.
Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk.
1. Estimasi manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi ini merupakan sebab utama distorsi
akuntansi.
2. Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi atau mempercantik laporan keuangan
(window-dressing). Manajemen laba ini dapat menyebabkan distorsi akuntansi.
3. Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap realitas ekonomi.
Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi laporan keuangan. Risiko akuntansi
(accounting risk) merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan karena distorsi akuntansi.
Sasaran utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi resiko akuntansi serta meningkatkan
muatan ekonomis laporan keuangan.
Analisis akuntansi meliputi evaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas, kualitas akuntansinya.
Analisis akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan laba (earning persistence), yang kadang kala
disebut sustainable earning power.
9. Pengguna internal dan eksternal.
Pengguna internal, antara lain:
Direktur dan Manager Keuangan.
Untuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi utangnya secara tepat waktu kepada
kreditur (bankir, supplier), maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas
yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh temponya pinjaman/utang.
Direktur Operasional dan Manager Pemasaran.
Untuk menentukan efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun aktivitas pemasaran yang telah
dilakukan perusahaan, maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan
(trend penjualan).
Manager dan Supervisor Produksi.
Mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan besarnya harga pokok produksi, yang
pada akhirnya juga sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk per unit.
Dan pemakai internal lainnya.
Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan sangat berbeda-beda
(bervariasi) tergantung pada jenis keputusan yang hendak diambil. Pemakai informasi akuntansi dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu pemakai internal dan pemakai eksternal.
Pengguna eksternal, antara lain:
Investor (penanam modal), menggunakan informasi akuntansi investee (penerima modal) untuk mengambil
keputusan dalam hal membeli atau melepas saham investasinya. Dalam hal ini, investor perlu secara cermat
dan hati-hati dalam menanggapi setiap perkembangan kondisi kesehatan keuangan investor.
Investor sebagai pihak luar dari investee dapat menilai prospek terhadap dana yang akan (telah)
diinvestasikannya lewat laporan keuangan investee, apakah menguntungkan (profitable) atau tidak.
Kreditur, seperti supplier dan bankir, menggunakan informasi akuntansi debitur untuk mengevaluasi
besarnya tingkat risiko dari pemberian kredit atau pinjaman uang. Dalam hal ini, kreditur dapat
memperkecil risiko dengan cara mencari tahu seberapa besar tingkat bonafiditas dan likuiditas debitur
lewat laporan keuangan debitur bersangkutan.
Pemerintah, berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (wajib pajak) dalam hal perhitungan
dan penetapan besarnya pajak penghasilan yang harus disetor ke kas negara.
Badan Pengawas Pasar Modal, mewajibkan public corporation (emiten) untuk melampirkan laporan
keuangan secara rutin kepada BAPEPAM. Dalam hal ini, pihak BAPEPAM sangat berkepentingan terhadap
kinerja keuangan emiten dengan tujuan untuk melindungi para investor.
Ekonom, Praktisi, dan Analis menggunakan informasi akuntansi untuk memprediksi situasi perekonomian,
menentukan besarnya tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan nasional, dan lain sebagainya.
Latihan 1-3
a.
Current ratio:
2006:
$30,800 + $88,500 + $111,500 + $9,700
= 1.9
$128,900
2005:
$35,625 + $62,500 + $82,500 + $9,375
= 2.5
$75,250
2004:
$36,800 + $49,200 + $53,000 + $4,000
= 2.9
$49,250
b.
Acid-test ratio:
$30,800 + $88,500
2006:
2005:
$128,900
$35,625 + $62,500
= 0.9
= 1.3
$75,250
2004:
$36,800 + $49,200
= 1.7
$49,250
Analisis dan Interpretasi: Posisi likuiditas jangka pendek Mixon Company telah mengalami penurunan selama
periode tiga tahun ini. Dari angka hasil perhitungan Current ratio dan Acid-test ratio menunjukkan tren yang
menurun. Meskipun kita tidak memiliki informasi tentang sifat bisnis perusahaan, pergeseran Acid-test ratio dari
'1,7’ untuk tahun 2004 ke '0,9' untuk di tahun 2006 dan pergeseran Current ratio dari '2,9' untuk tahun 2004 ke '1,9'
untuk di tahun 2006 menunjukkan masalah likuiditas potensial. Namun, kita harus mengakui bahwa standar industri
mungkin menunjukkan bahwa 2004 rasio yang terlalu tinggi (bukan 2006 rasio terlalu rendah).