Modul Praktikum Jaringan Komputer Faku

MODUL

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER SEMESTER GANJIL 2012 2013

  Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB I TEORI DAN APLIKASI DASAR JARINGAN KOMPUTER

1.1 Tujuan

   Mengetahui teori dasar jaringan komputer  Mengenal dan menerapkan aplikasi dalam jaringan komputer  Menganalisis troubleshooting pada jaringan komputer

1.2 Teori Dasar Jaringan Komputer

  Jaringan komputer adalah kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router Atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu (Wagito, 2005). Perangkat yang terhubung dengan jaringan disebut juga sebagai node. Hal ini memungkinkan pengguna dapat bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama, dan menggunakan sumberdaya jaringan (hardware dan software) ada.

  Sebuah jaringan computer biasanya terdiri dari 2 buah computer atau lebih dan melakukan data sharing antar komputer. Informasi dan data bergerak melalui media komunikasi. Media komunikasi yang dipakai dalam membuat jaringan computer antara lain adalah kabel, jaringan telepon, gelombang radio, satelit, Bluetooth atau infra merah. Pemakaian media komunikasi ini akan tergantung pada kegunaan dan ukuran jaringan.

Model OSI Layer

  Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer, diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemahinterpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia computer dan telekomunikasi, interpreter identic dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standardisasi ISO (International Standardization Organization) pada Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer, diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemahinterpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia computer dan telekomunikasi, interpreter identic dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standardisasi ISO (International Standardization Organization) pada

  Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik hingga aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi juga sangat diperlukan dalam membangun jaringan Internet. OSI menjelaskan bagaimana data dan informasi jaringan berkomunikasi dari sebuah aplikasi pada sebuah komputer berjalan melalui jaringan, menuju ke aplikasi di komputer lain. OSI menjelaskan melalui pendekatan pemecahan menjadi lapisan-lapisan (layer). Analogi konsep layer adalah seperti dalam departemen bidang dalam sebuah perusahaan, setiap departemen memiliki tugas yang berbeda, dan hanya terfokus padahal tertentu sesuai pembagian tugas. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet dapat dilihat pada Tabel 1.1 Setiap layer mewakili suatu abstraksi yang berbeda dengan lainnya dan melaksanakan suatu fungsi yang telah didefinisikan [Tanenbaum, 1996].

  Layer

  Nama Layer

  Berfungsi sebagai antarmuka antara aplikasi HTTP, FTP, dengan fungsionalitas jaringan, mengatur

  SMTP, NFS,

  bagaimana aplikasi dapat mengakses

  dll.

  jaringan, dan kemudian membuat pesan- pesan kesalahan.

  6 Presentation

  Berfungsi untuk mentranslasikan data yang VTP, TFTP, hendak ditransmisikan oleh aplikasi

  VNC, RDP, dll.

  kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.

  5 Session

  Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana RPC, ADSP, koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau

  dll.

  dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dihancurkan. Selain itu, di level ini juga

  4 Transportation Berfungsi untuk memecah data kedalam

  UDP, TCP,

  paket-paket data serta memberikan nomor SPX, dll. urut kepaket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledge- ment), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

  3 Network

  Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-

  DDP, IP, IPX,

  alamat IP, membuat header untuk paket-

  ICMP, IGMP,

  paket, dan kemudian melakukan routing

  ARP, RARP,

  melalui internetworking dengan

  dll.

  menggunakan router dan switch layer-3.

  2 Data Link

  Befungsi untuk menentukan bagaimana bit- HDLC, SLIP, bit data dikelompokkan menjadi format

  PPP, dll.

  yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

  1 Physical

  Berfungsi untuk mendefinisikan media

  Ethernet,

  transmisi jaringan, metode pensinyalan,

  ISDN, ATM,

  sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi FDDI, dll. jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

  Tabel 1.1 OSI Layer

Enkapsulasi dan Dekapsulasi Data

  Enkapsulasi adalah suatu proses untuk menyembunyikan atau memproteksi suatu proses dari kemungkinan interferensi atau penyalahgunaan dari luar sistem sekaligus menyederhanakan penggunaan sistem itu sendiri, juga membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada layer yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Akses ke internal sistem diatur sedemikian rupa melalui seperangkat interface.

  Dengan enkapsulasi data menjadi memiliki identitas. Contoh sederhana proses enkapsulasi dalam proses pengiriman surat, jika sebuah surat akan dikirim namun tanpa adanya amplop, alamat dan perangko. Surat tersebut hendaknya memiliki identitas agar dapat sampai ke tujuan, jika tidak memiliki identitas maka surat tersebut tidak akan dapat sampai ke tujuan. Amplop dengan alamat dan perangko sama dengan enkapsulasi pada data.

  Proses enkapsulasi data:

  1. Awalnya data dibuat, ketika memulai proses pengiriman, data turun melalui Application layer (layer 7) yang bertanggung jawab dalam pertukaran informasi dari komputer ke jaringan, pada dasarnya layer ini merupakan interface antara jaringan dengan aplikasi yang digunakan user. Dapat juga disebut bahwa layer ini berfungsi untuk mendefinisikan request dari user. Kemudian data diteruskan ke 1. Awalnya data dibuat, ketika memulai proses pengiriman, data turun melalui Application layer (layer 7) yang bertanggung jawab dalam pertukaran informasi dari komputer ke jaringan, pada dasarnya layer ini merupakan interface antara jaringan dengan aplikasi yang digunakan user. Dapat juga disebut bahwa layer ini berfungsi untuk mendefinisikan request dari user. Kemudian data diteruskan ke

  2. Sampailah data di Transport layer (layer 4), memastikan bahwa ia mempunyai suatu koneksi yang sudah tepat dengan server dan memulai proses dengan mengubah informasi itu ke bentuk segment. Pengecekan error dan penggabungan data yang berasal dari aplikasi yang sama dilakukan di layer transport ini serta keutuhan data di jamin pula di sini. Terbentuk L4PDU dari proses ini.

  3. Selanjutnya segment tersebut diteruskan ke Network layer (layer 3), disini diterima segment-segment tadi dan ditambahkan alamat network untuk station yang me- request dan alamat network untuk server yang di-request. Segment-segment tersebut akan diubah menjadi packet-packet, Kemudian layer Network membuat header Network, dimana didalamnya terdapat juga alamat layer Network, dan ditempatkan L4PDU dibaliknya, dan terbentuklah L3PDU.

  4. Kemudian packet-packet tadi dilewatkan ke layer Data Link (layer 2) dan paket- paket tadi diatur dan kemudian akan dibungkus lagi ke dalam individual frame, salah satu contoh dalam proses ini adalah memberikan alamat MAC tujuan dan MAC address sumber yang kemudian informasi tersebut digunakan untuk membuat trailer. Dikarenakan suatu paket dapat dikirimkan melalui banyak sekali perangkat dan router, disinilah peran MAC Address dalam mengirimkan paket antara satu router dan router lainnya. Kemudian akan ditransmisikan ke media. Seluruh informasi yang ditambahkan oleh tiap layer sebelumnya (sebagai suatu actual file request) harus sesuai ke dalam ukuran 46-1500 byte data field pada frame ethernet. Data link layer bertanggung jawab untuk mengirimkan frame menurut topologi yang digunakan. Terbentuklah L2PDU pada proses ini.

  5. Terakhir, sampailah data di layer Physical (layer 1), informasi akan dibawa dari source menuju destination. Karena Physical layer tidak mengenal frame, ia akan melewatkan informasi itu ke bentuk bit. Tidak terjadi penambahan header pada layer ini. Layer Physical ini berhubungan dengan perangkat keras. Akhirnya bit-bit tersebut nantinya akan disinkronisasi dan kemudian diubah menjadi sinyal listrik yang berupa tinggi rendahnya tegangan dan selanjutnya ditransmisikan melalui media. Misalnya dari kabel ke tujuan, hal ini sesuai dengan karakteristik lapisan Physical layer yang menentukan rangkaian kejadian dimana arus bit berpindah melalui medium fisik.

  Pada tiap layer terdapat LxPDU (Layer N Protocol Data Unit), dimana merupakan bentuk dari byte pada header-trailer pada data. PDU merupakan proses-proses pada setiap layer dari model OSI. Pada tiap-tiap layer juga terbentuk bentukan baru, pada layer 2 PDU termasuk header dan trailer disebut bentukan frame. Pada layer 3 disebut paket (packet). Sedangkan pada layer 4 disebut segmen (segment). Setelah dilakukan proses enkapsulasi, lalu dikirimkan ke server dan server akan melakukan proses tadi secara terbalik, yaitu dari Physical layer ke Application layer, proses ini disebut dekapsulasi. Jika pada enkapsulasi dilakukan pembungkusan, maka pada de-enkapsulasi akan melakukan pembukaan dari bungkus-bungkus tadi melalui layer-layer nya.

  Proses Dekapsulasi merupakan kebalikan dari proses Enkapsulasi. Proses Enkapsulasi merupakan proses pembungkusan data sedangkan Dekapsulasi merupakan proses pembukaan bungkus. Prosesnya pun terbalik dari proses Enkapsulasi. Proses Enkapsulasi bermula dari layer yang paling atas (Application Layer) hingga layer yang paling bawah (Physical Layer) sedangkan proses Dekapsulasi bermula dari layer yang paling bawah (Physical Layer) menuju layer yang paling atas (Application Layer).

Model TCPIP Layer

  Tidak seperti model OSI, model TCPIP bukan internasional standard dan definisinya dapat berbeda-beda. Namun demikian, sering dipakai sebagai model praktis untuk mengerti dan mencari kesalahan dalam jaringan internet. Mayoritas internet memakai TCPIP, dan oleh sebab itu kita dapat membuat beberapa asumsi tentang jaringan- jaringan yang lebih mudah untuk mengerti. Model TCPIP dari jaringan digambarkan dalam empat lapisan berikut:

  Layer

  Nama Layer

  Keterangan

  4 Application

  Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCPIP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCPIP yang dapat dijalankan

  3 Transport

  Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim.

  2 Internet

  Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet).

  1 Network Access Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer

  pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame- frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan.

  Tabel 1.2 TCPIP Layer

  Dari sisi model OSI, lapisan kelima hingga ketujuh tergabung menjadi lapisan paling atas (lapisan aplikasi). Sementara empat lapisan yang pertama di kedua model identik. Banyak teknisi jaringan berfikir bahwa segalanya di atas lapisan empat "hanya data" yang berubah-ubah dari aplikasi ke aplikasi. Karena ketiga lapisan pertama interoperable di antara seluruh pembuat peralatan, dan lapisan keempat bekerja di antara semua mesin yang memakai TCPIP, dan semua di atas lapisan keempat cenderung untuk digunakan di aplikasi yang spesifik, hal ini menyederhanakan model yang bekerja pada saat membuat dan mencari permasalahan di jaringan TCPIP.

1.3 Teori Dasar Aplikasi Jaringan Komputer

Linux Centos

  Fedora adalah sebuah distro Linux berbasis RPM dan yum yang dikembangkan oleh Fedora Project yang didukung oleh komunitas pemrogram serta disponsori oleh Red Hat. Nama Fedora berasal dari karakter fedora yang digunakan di logo Red Hat. Pada rilis 1 sampai 6 distro ini bernama Fedora Core yang kemudian berubah menjadi Fedora pada rilis ke-7. Fedora dikenal di dunia Linux sebagai sebuah distro yang menjadi pioneer dalam penggunaan teknologi terkini dan merupakan distro yang digunakan oleh Linus Trovalds.

  Salah satu visi utama Fedora tidak hanya mengandung software dibawah lisensi software open source dan gratis, tetapi juga menjadi teknologi yang mutakhir. Pengembang fedora lebih membuat perubahan yang signifikan daripada hanya memperbaiki khususnya untuk bahwa update Fedora dapat digunakan oleh semua linux.

  Pada tahun 2008, Linus Trovalds, pemilik dari Linux kernel, mengatakan bahwa dia menggunakan Fedora karena Fedora memiliki dukungan yang cukup bagus untuk arsitektur prosesor PowerPC, yang dia rasakan setiap waktu.

  Fedora Project sendiri telah mengeluarkan beberapa versi beta yang bisa dikatakan merupakan kelanjutan dari Red Hat Linux 9.0, yaitu Fedora Core 1.0 pada 5 November 2003. Project ini memiliki periode waktu pengembangan yang lebih cepat, yaitu 4-6 bulan, dibandingkan Red Hat Linux yang membutuhkan 6-8 bulan atau Red Hat Enterprise Linux yang membutuhkan 12-18 bulan. Sementara itu, usia hidup produknya boleh dibilang sangat singkat, yaitu 2-3 bulan dari release produk terbarunya dibandingkan dengan lifetime produk Red Hat Enterprise Linux yang mencapai 5 tahun.

Oracle Virtual Box

  VirtualBox adalah salah satu software virtualisasi populer yang didistribusikan secara gratis. Aplikasi ini sangat powerful untuk membuat virtual machine dan menjalankan banyak sistem operasi pada satu komputer. VirtualBox mendukung hampir semua sistem operasi meliputi Windows OS, Linux OS, Solaris, Mac OS X, Unices dan sistem operasi lainnya.

  Penggunaan VirtualBox biasanya untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi para pengguna seperti halnya sebagai berikut :

   Ingin melakukan percobaan software sebelum menginstallnya pada komputer.  Ingin mencoba atau belajar sistem operasi baru tanpa ingin mengganti sistem operasi yang saat ini sedang digunakan.  Ingin menjalankan software yang dicurigai tidak aman jika dijalankan di komputer secara langsung.

   Ingin menginstall software yang tidak support dengan sistem operasi yang sedang digunakan saat ini.

  Wireshark

  a) Tujuan

   Mendeskripsikan fungsi dari Wireshark sebagai salah satu network analysis tool.  Melakukan capture dengan Wireshark

  b) Latar Belakang

  Wireshark merupakan packet analyzer yang bersifat free dan open source. Aplikasi ini digunakan untuk troubleshooting jaringan, analisa paket data dan pengembangan protokol komunikasi. Wireshark merupakan aplikasi cross-platform, menggunakan GTK+ widget toolkit pada user interfacenya dan menggunakan pcap untuk menangkap paket data. Selain dapat digunakan di Windows, aplikasi ini juga dapat berjalan di lingkungan Unix seperti Linux, Mac OS X, BSD dan Solaris. Aplikasi lain yang sering digunakan untuk tujuan yang sama dengan Wireshark adalah TCPdump, hanya saja TCPdump bekerja di command line Linux dan tidak memiliki user interface.

  Packet sniffer sendiri diartikan sebagai sebuah program atau tool yang memiliki kemampuan untuk ‘mencegat’ dan melakukan pencatatan terhadap traffic data dalam jaringan. Selama terjadi aliran data dalam, packet sniffer dapat menangkap protocol data unit (PDU), melakukan dekoding serta melakukan analisis terhadap isi paket berdasarkan spesifikasi RFC atau spesifikasispesifikasi yang lain. Wireshark sebagai salah satu packet sniffer diprogram sedemikian rupa untuk mengenali berbagai macam protokol jaringan. Wireshark mampu menampilkan hasil enkapsulasi dan field yang ada dalam PDU.

1.4. Prosedur Percobaan Capture

  Penggunaan aplikasi ini sebenarnya cukup mudah. Pengguna hanya perlu menghubungkan client ke internet dan memilih interface yang anda gunakan. Setelah itu wireshark dapat menangkap seluruh paket data yang masuk dan keluar dari client. Pada konfigurasi awal dapat dilihat IP asal, IP tujuan dan protokol yang digunakan.

  Untuk memilih interface:

  1. Pilih menu Capture

  2. Klik Interfaces dan untuk versi Windows akan muncul window sebagai berikut

  3. Pilih salah satu interface yang digunakan untuk terhubung ke internet jaringan. Pada window diatas interface yang dipilih karena itu yang sedang digunakan. interface yang dideskripsikan adalah interface yang ada pada komputer.

  4. Pada CMD (Windows) Terminal (Linux) jalankan perintah “ping www.google.com -t”

  5. Pada window utama akan muncul capture dari wireshark

  Packet List Pane menampilkan ringkasan dari paket-paket yang tertangkap oleh Wireshark. Memilih salah satu paket yang tampil pada bagian ini akan memperlihatkan detail dari paket tersebut pada dua panel di bawahnya.

  Packet Detail Pane menampilkan detail dari paket yang dipiliha pada Packet List Pane. Packet Byte Pane menunjukkan isi data dari sebuah paket dalam heksadesimal serta menunjukkan detail dari field yang dipilih pada Packet Detail Pane.

  6. Berdasarkan hasil capture diatas, analisa lah :

   IP komputer Anda  IP host tujuan  Jelaskan protokol apa saja yang digunakan?

  -----|||----

  Analisa Protokol di Layer Aplikasi

  a) Tujuan

   Menggunakan Wireshark untuk menangkap PDU  Mengamati protokol HTTP sebagai protokol pada Application Layer

  b) Latar Belakang

  Application Layer merupakan layer paling atas, baik pada model OSI, maupun model TCPIP. Layer ini menyediakan antarmuka antara aplikasi-aplikasi yang kita gunakan, dengan jaringan yang digunakannya untuk melakukan pertukaran

  informasi. Pada pertukaran informasi antar aplikasi yang berjalan pada host pengirim dan host tujuan digunakan berbagai protokol Application Layer. Protokol pada application layer menentukan bagaimana pesan dipertukarkan antara host pengirim dan tujuan, sintaks dari perintah-perintah kontrol (control command), jenis dan format data yang dipertukarkan, metode yang digunakan untuk mengetahui terjadinya kesalahan dan bagaimana mengatasi kesalahan tersebut, serta bagaimana interaksi dengan layer yang berada di bawahnya. Terdapat banyak protokol untuk apllication layer, antara lain Domain Name Service Protocol (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Telnet, File Transfer Protocol (FTP) dan sebagainya. Pada praktikum ini akan dilakukan analisis terhadap protokol yang sering kita gunakan, yaitu HTTP.

  Hypertext Transfer Protocol (HTTP), pada awalnya merupakan prokol yang dikembangkan untuk mempublikasikan maupun mengunduh halaman HTML. Saat ini, HTTP yang merupakan protokol pada application layer yang paling sering digunakan juga dimanfaatkan untuk transfer data. HTTP menentukan mendefinisikan protokol dalam melakukan request dan response antar klien dan server. Dengan HTTP, terdapat tiga jenis pesan yang dipertukarkan, yaitu GET, POST, dan PUT. GET digunakan oleh klien untuk melakukan request. POST dan PUT digunakan untuk melakukan upload data ke server.

1.5 Prosedur Percobaan Protokol Aplikasi

  1. Jalankan wireshark dan mulailah capture data

  2. Buka browser yang ada di komputer Anda

  3. Masuklah ke situs www.google.com. Setelah halaman Google terbuka, tekan

  tombol refresh pada web browser Anda

  4. Hentikan capture wireshark Anda, simpan hasil capture tersebut dan tutup browser

  Anda

  5. Analisa hasil capture tersebut

   IP komputer Anda  IP host tujuan  Jelaskan protokol apa saja yang digunakan untuk berkomonikasi  Jelaskan proses pertukaran pesan yang ada di hasil capture Anda

  ---|||---

  Filterisasi Wireshark

  Ketika Wireshark mulai melakukan capture data yang masuk dan keluar dari client, data yang didapat oleh Wireshark pastinya tidak sedikit dan membingungkan pengguna untuk menganalisa. Untuk itu pengguna bisa menggunakan filter data sehingga data yang ditampilkan hanya data yang diinginkan saja. Untuk mempelajari syntax expression yang digunakan untuk filterisasi, pengguna dapat melihatnya di menu expression.

  Beberapa expression yang sering digunakan:

   ip.src == "alamat-ip" Menampilkan data dengan alamat IP asal sesuai dengan alamat IP yang dimaksudkan  ip.dst == "alamat-ip" Menampilkan data dengan alamat IP tujuan sesuai dengan alamat IP yang dimaksudkan  tcp.port == "no-port" Menampilkan data dengan port asal dan port tujuan sesuai port yang dimasukkan

1.6 Prosedur Percobaan Konfigurasi Windows

  1. Tuliskan pada layer mana IP address bekerja! Jelaskan jawaban anda?

  2. Mengecek konfigurasi awal. Ketikkan perintah berikut pada command prompt: >ipconfig all Jelaskan apa yang terjadi!

  3. Tulis MAC Address komputer yang Anda pakai! Jelaskan mengenai struktur MAC Address!

  4. Lepas kabel UTP pada komputer dan lakukan lagi ipconfig all. Apakah terjadi perubahan?

  5. Ketikkan beberapa perintah dibawah ini pada Command Pormpt:

  a. nslookup www.informatika.ub.ac.id

  b. traceroute www.informatika.ub.ac.id

  c. netstat –an Berdasarkan hasil yang didapat, jelaskan maksud dari perintah konfigurasi diatas!

1.7 Prosedur Percobaan Capture Bittorrent

  Capture paket data peer to peer pada torrent menggunakan wireshark

  1. Install aplikasi bittorent

  2. Jalankan wireshark

  3. Download file menggunakan bittorent (contoh http:www.torrentreactor.net)

  4. Lakukan filter dengan mengetik "bittorrent" pada field filter tekan enter

  5. Screenshot hasil capture paket data dan jelaskan isi paket

1.8 Kesimpulan

  Tuliskan kesimpulan yang didapat dari keseluruhan bab 1.

BAB II DASAR PEMROGRAMAN JARINGAN KOMPUTER

2.1. Tujuan

   Memahami Mampu Mengimplementasikan Dasar Pemrograman Jaringan Komputer menggunakan TCP  Memahami Mampu Mengimplementasikan Dasar Pemrograman Jaringan Komputer menggunakan UDP

2.2. Pemrograman Socket

  Setelah memahami beberapa protokol penting yang ada pada aplikasi berbasis jaringan seperti HTTP, FTP dan SMTP, praktikum bab 2 kali ini akan melakukan eksplorasi bagaimana program atau aplikasi berbasis jaringan tersebut ditulis. Pada aplikasi berbasis jaringan, kita memahami bahwa secara umum aplikasi terdiri dari satu pasang program yang berada pada dua end-system yang berbeda. Ketika kedua program tersebut dieksekusi, proses klien dan server tercipta dan saling mengkomunikasikan dengan membaca atau menulis pada sebuah socket. Dengan pemahaman diatas, dapat disimpulkan ketika seorang pengembang perangkat lunak membuat sebuah aplikasi berbasis jaringan, maka pengembang tersebut harus memperhatikan tugas utama yaitu menulis program pada sisi klien maupun server.

2.3. Pemrograman Socket dengan TCP

  Pada aplikasi berbasis jaringan, proses berjalan pada dua mesin yang berbeda yang berkomunikasi satu sama lain melalui sebuah socket. Pada gambar 2.1, dapat dianalogikan bahwa proses adalah sebuah rumah dan socket merupakan sebuah pintu dari rumah. Dan seorang pengembang perangkat lunak hanya memiliki kontrol yang sangat sedikit dalam sisi layer transport. Sisi server harus selalu siap dalam melayani permintaan klien, dan proses pada klien akan melakukan inisiasi koneksi TCP ke server. Ketika klien membuat soket, klien harus melakukan spesifikasi alamat dari sebuah Pada aplikasi berbasis jaringan, proses berjalan pada dua mesin yang berbeda yang berkomunikasi satu sama lain melalui sebuah socket. Pada gambar 2.1, dapat dianalogikan bahwa proses adalah sebuah rumah dan socket merupakan sebuah pintu dari rumah. Dan seorang pengembang perangkat lunak hanya memiliki kontrol yang sangat sedikit dalam sisi layer transport. Sisi server harus selalu siap dalam melayani permintaan klien, dan proses pada klien akan melakukan inisiasi koneksi TCP ke server. Ketika klien membuat soket, klien harus melakukan spesifikasi alamat dari sebuah

  Ketika proses three way handshaking terjadi (akan dijelaskan lebih spesifik pada transport layer), klien akan melakukan proses “mengetuk pintu” pada server proses (welcome socket). Ketika server mendengar ketukan pintu tersebut, server akan membuat socket baru (connection socket) yang didedikasikan untuk melayani klien. Pada pemrograman jaringan komputer, terdapat istilah stream yang merupakan sebuah urutan karakter yang mengalir menuju atau keluar pada sebuah proses. Input Stream merupakan sumber input proses seperti keyboard. Dan standard output Stream dapat dicontohkan ketika hasil tampilan ditunjukkan pada layar monitor.

  Gambar 2.1. Proses komunikasi melalui socket TCP

  Sumber: Kurose, Computer Network Top Down Approach

  Perlu menjadi perhatian bahwa ketika sebuah proses dibuat pada masing-masing end-system terdapat dua buah socket yang diciptakan disisi server yaitu welcoming socket yang digunakan untuk melakukan proses listen dan three way handshake pada sisi klien dan connection socket yang digunakan untuk saling mempertukarkan pesan.

  Langkah-langkah ketika membuat sebuah program dengan socket ditunjukkan pada gambar 2.2. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  1. Sisi server membuat welcoming socket pada port kesekian (bukan pada well- known port), yang akan menunggu setiap permintaan yang nantinya akan diberikan oleh klien.

  2. Server menunggu permintaan dari klien, ketika sisi klien membuat socket dan menghubungi server (bisa melalui alamat IP maupun hostname) melalui port yang telah diberikan, server akan membuat connection socket yang akhirnya menghubungkan TCP connection antara klien dengan server.

  3. Klien mengirimkan request menggunakan client socket dan server membaca permintaan klien pada connection socket.

  4. Server membalas permintaan klien melalui connection socket dan sisi klien menerimanya melalaui client socket.

  5. Server menutup connection socket dan klien menutup client socket.

  Gambar 2.2. Langkah-langkah membuat socket programming

  Sumber: Kurose, Computer Network Top Down Approach

2.3.1. Prosedur Percobaan Dasar Pemrograman Jaringan menggunakan TCP

  Pada praktikum dasar pemrograman jaringan, akan digunakan bahasa pemrograman python dalam implementasi pemrograman antara klien dengan server. Sebelum memulai menulis bahasa program silahkan unduh dan install compiler python. Berikut adalah langkah-langkah yang harus praktikan kerjakan. Silahkan membuat file dengan ekstensi .py, misal untuk sisi server gunakan file server-tcp.py untuk klien gunakan file klien-tcp.py.

  Membuat program berbasis jaringan di sisi server dengan python: from socket import

  serverPort = 12000 serverSocket = socket(AF_INET,SOCK_STREAM) serverSocket.bind((„‟,serverPort)) serverSocket.listen(1) print „The server is ready to receive‟ while 1:

  connectionSocket, addr = serverSocket.accept() sentence = connectionSocket.recv(1024) capitalizedSentence = sentence.upper() connectionSocket.send(capitalizedSentence) connectionSocket.close()

  Membuat program berbasis jaringan di sisi klien dengan python:

  from socket import serverName = „servername‟

  serverPort = 12000 clientSocket = socket(AF_INET, SOCK_STREAM) clientSocket.connect((serverName,serverPort)) sentence = raw_input(„Input lowercase sentence:‟) clientSocket.send(sentence) modifiedSentence = clientSocket.recv(1024) print „From Server:‟, modifiedSentence clientSocket.close()

  Jalankan program server-tcp dengan perintah:

  Python server-tcp.py

  Jalankan program klien-tcp dengan perintah:

  Python klien-tcp.py

2.3.2. Hasil Pengamatan Praktikum dengan TCP

  1. Jelaskan apa yang terjadi ketika program server-tcp dijalankan?

  2. Pada baris program server-tcp jelaskan maksud dari masing-masing baris.

  3. Jelaskan apa yang terjadi ketika program klien-tcp dijalankan?

  4. Pada baris program klien-tcp jelaskan maksud dari masing-masing baris.

  5. Apa yang terjadi ketika program klien-tcp dan server-tcp dijalankan secara bersamaan, dan apa yang terjadi ketika pada klien-tcp menuliskan kata halo?

2.4. Pemrograman Socket dengan UDP

  Pada pemrograman dengan UDP, tidak diperlukan proses three way handshake seperti yang dilakukan pada TCP. pada setiap paket yang dikirimkan pengirim juga secara eksplisit menyertakan IP address dan port tujuan, pada sisi penerima akan dilakukan ekstraksi IP address pengirim dan port pada setiap paket yang diterima. Pada pengiriman UDP data bisa hilang di tengah jalan dan diterima tidak secara berurutan. UDP menyediakan unreliable transfer dari kelompok byte (datagram) antara klien dengan server.

2.4.1. Prosedur Percobaan Dasar Pemrograman Jaringan menggunakan UDP

  Berikut adalah langkah-langkah yang harus praktikan kerjakan. Silahkan membuat file dengan ekstensi .py, misal untuk sisi server gunakan file server-udp.py untuk klien gunakan file klien-udp.py.

  Membuat program berbasis jaringan di sisi server dengan python:

  from socket import serverPort = 12000 serverSocket = socket(AF_INET, SOCK_DGRAM) serverSocket.bind(('', serverPort)) print “The server is ready to receive” while 1:

  message, clientAddress = serverSocket.recvfrom(2048) modifiedMessage = message.upper() serverSocket.sendto(modifiedMessage, clientAddress)

  Membuat program berbasis jaringan di sisi klien dengan python :

  from socket import serverName = „hostname‟

  serverPort = 12000 clientSocket = socket(AF_INET, SOCK_DGRAM) message = raw_input(‟Input lowercase sentence:‟) clientSocket.sendto(message,(serverName, serverPort)) modifiedMessage, serverAddress = clientSocket.recvfrom(2048) print modifiedMessage clientSocket.close()

  Jalankan program server-udp dengan perintah:

  Python server-udp.py

  Jalankan program klien-udp dengan perintah:

  Python klien-udp.py

2.4.2. Hasil Pengamatan Praktikum dengan UDP

  1. Jelaskan apa yang terjadi ketika program server-udp dijalankan?

  2. Pada baris program server-udp jelaskan maksud dari masing-masing baris.

  3. Jelaskan apa yang terjadi ketika program klien-udp dijalankan?

  4. Pada baris program klien-udp jelaskan maksud dari masing-masing baris.

  5. Apa yang terjadi ketika program klien-udp dan server-udp dijalankan secara bersamaan, dan apa yang terjadi ketika pada klien-udp menuliskan kata halo?

BAB III PROTOKOL LAYER TRANSPORT

3.1. Tujuan

   Memahami kerja UDP berdasarkan analisa protocol analyzer  Memahami kerja TCP berdasarkan analisa protocol analyzer

3.2. Teori Dasar TFTP dan FTP

3.2.1. TFTP (Trivial File Transfer Protocol)

  Trivial File Transfer Protocol (disingkat menjadi TFTP) adalah sebuah protokol perpindahan berkas yang sangat sederhana yang didefinisikan pada tahun 1980. TFTP memiliki fungsionalitas dasar dari protokol File Transfer Protocol (FTP).

  Karena protokol ini sangatlah sederhana, maka implementasi protokol ini dalam komputer yang memiliki memori yang kecil sangatlah mudah. Hal ini memang pertimbangan yang sangat penting pada saat itu. Akhirnya, TFTP pun digunakan untuk melakukan booting komputer seperti halnya router jaringan komputer yang tidak memiliki perangkat penyimpanan data. Protokol ini kini masih digunakan untuk mentransfer berkas-berkas kecil antar host di dalam sebuah jaringan, seperti halnya ketika terminal jarak jauh X Window System atau thin client lainnya melakukan proses booting dari sebuah host jaringan atau server.

  Pada percobaan untuk menganalisa protokol layer transport UDP kita akan menggunakan TFTP (Trvial File Transfer Protokol). Silahkan melakukan instalasi TFTP Server pada masing-masing komputer di laboratorium. Download Program TFTP di:

  http:tftpd32.jounin.netdownloadTftpd32-4.00-setup.exe

  Atau pada file yang sudah disediakan oleh asisten. TFTP adalah program yang memiliki fungsionalitas layaknya aplikasi FTP. TFTP menjalankan hubungan antara klien dengan server menggunakan protokol layer transport UDP.

3.2.2. FTP (File Transfer Protocol)

  FTP menggunakan protokol transport TCP untuk mengirimkan file. TCP dipakai sebagai protokol transport karena protokol ini memberikan garansi pengiriman dengan FTP yang dapat memungkinkan user mengakses file dan direktory secara interaktif, diantaranya:

   Melihat daftar file pada direktory remote dan lokal  Menganti nama dan menghapus file  Transfer file dari host remote ke lokal (download)  Transfer file dari host lokal ke remote (upload)

  Pada gambar dibawah menunjukkan mekanisme transfer file dari host lokal ke remote, proses transfer file seperti ditunjukkan dengan tanda panah pada gambar tersebut. Tahapan FTP dimulai dari client memasuki jaringan TCPIP, komputer remote yang akan dituju disebut host FTP, dan host FTP ini harus memiliki software FTP server yang telah diinstall agar dapat berinteraksi dengan sistem file pada host. Untuk memulai melakukan FTP, maka berikan perintah seperti: ftp [hostname]

  Hostname merupakan nama secara simbolik atau IP address dari host yang akan dituju. Bila sudah dapat tersambung maka akan ditanyakan nama user dan password, isian nama user dan password sesuai dengan account yang diberikan seperti yang digunakan bila user akan menggunakan server tersebut, tetapi pada FTP server yang umum, untuk nama user dapat digunakan ftp atau anonymous dengan menggunakan password yaitu alamat e-mail, akan tetapi memiliki hak akses yang terbatas sesuai yang ditetapkan administrator FTP server.

  Gambar 2.1. Ilustrasi komunikasi FTP

  Pada percobaan untuk menganalisa protokol layer transport TCP kita akan menggunakan FTP (File Transfer Protokol). Silahkan melakukan instalasi FTP Server pada masing-masing komputer di laboratorium. Download Program FTP di:

  http:www.brothersoft.comftp-master-50480.html Atau pada file yang sudah disediakan oleh asisten. FTP adalah suatu protokol

  tang berfungsi untuk tukar-menukar file file dalam suatu network yang men-support TCPIP protokol. Dua hal penting yang terdapat pada FTP adalah FTP server (memberi menyediakan layanan file) dan FTP klien (merequest mendownload file). FTP menjalankan hubungan antara klien dengan server menggunakan protokol layer transport TCP.

  FTP menggunakan dua buah port yaitu port 20 dan 21. FTP server listen pada port 21 untuk incoming connection dari FTP klien. Port 21 digunakan untuk command port dan port 20 untuk data port. Beberapa perintah yang dapat digunakan antara lain PUT dan GET. Contohnya “ftp> get jarkom.jpg” maka file jarkom.jpg akan di-copy dari server ke komputer kita.

3.3. Prosedur Percobaan Protokol Layer Transport UDP

3.3.1. TFTP Server

  1. Siapkan dua buah komputer dan pastikan kedua buah komputer tersebut terhubung dengan network.

  2. Install program tftpd pada kedua buah komputer tersebut .

  3. Jalankan program tersebut, kemudian lakukan pengesetan untuk ‘current directory’

  Directory Path

  4. Buat sebuah file Text dengan ukuran kurang dari 1KB (dengan nama coba_tftp.txt) dan letakkan pada direktori dimana ‘current directory’ tftp server diset.

  5. Jalankan aplikasi wireshark dan mulai capture data pada interfaces dimana dua buah komputer tersebut saling terhubung.

  6. Pada komputer yang bertindak sebagai klien, masuk ke command prompt (CMD) dan ketikkan “tftp get coba_tftp.txt”. Isi alamat IP dengan alamat tftp server.

  7. Setelah proses transfer file selesai, buka kembali wireshark dan lakukan analisa sebagai berikut :

  a. Capture hasil wireshark dengan melakukan filter udp tftp

  b. Berdasarkan hasil capture jelaskan langkah-langkah apa sajakah yang ada pada proses pertukaran file antara tftp server dengan klien dengan menggunakan protokol UDP.

  c. Pilih satu hasil trace paket UDP, jelaskan dengan detail masing-masing fieldnya.

3.3.2. TFTP Client

  1. Sebelum melakukan perintah TFTP pada client, aktifkan terlebih dahulu TFTP Service pada windows, masuk ke Control Panel – Programs – Turn Windows features on or off – TFTP Client

  2. Setelah service dinyalakan, lakukan perintah TFTP pada client tanpa harus melakukan login, perintah ditulis bersamaan dengan penulisan ip, perintah ‘tftp

  alamat_ip get koplak.txt’

3.4. Prosedur Percobaan Protokol Layer Transport TCP

3.4.1. FTP Server

  1. Siapkan dua buah komputer dan pastikan kedua buah komputer tersebut terhubung dengan network.

  2. Install program ftpd pada kedua buah komputer tersebut .

  3. Setelah melakukan instalasi ftpd, jalankan program tersebut.

  4. Buat sebuah virtual server

  New virtual server

  Lakukan pengesetan IP, protocol dan port pada virtual server

  Alamat IP

  Nomor Port

  Protocol

  5. Buat profile user dengan meng-klik ikon user list

  Ikon ‘User List’

  Tambahkan user dengan meng-klik tombol add

  Ikon ‘Add’

  Kemudian buat akses untuk user dan set direktori yang akan digunakan

  Membuat user dengan id dan password

  Membuat akun anonymous

  Membuat akun anonymous

  Direktori yang akan di share

  6. Setelah membuat user, jalankan server yang sudah dibuat dengan meng-klik kanan server yang sudah dibuat,pilih opsi ‘virtual server operations’, kemudian pilih opsi ‘start server’

  Menjalankan server

  7. Buat sebuah file Text dengan ukuran kurang dari 1KB (dengan nama coba_ftp.txt) dan letakkan pada direktori dimana aplikasi ftp server tersebut menyimpan datanya.

  8. Jalankan aplikasi wireshark dan mulai capture data pada interfaces dimana dua buah komputer tersebut saling terhubung.

  9. Pada komputer yang bertindak sebagai klien, masuk ke terminal cmd dan ketikkan “ftp alamat_IP”. Isi alamat IP dengan alamat ftp server.

  10. Ketikkan “get coba_ftp.txt”

  11. Setelah proses transfer file selesai, buka kembali wireshark dan lakukan analisa sebagai berikut:

  a. Capture hasil wireshark dengan melakukan filter= tcp ftp || ftp-data

  b. Berdasarkan hasil capture jelaskan langkah-langkah apa sajakah yang ada pada proses pertukaran file antara ftp server dengan klien dengan menggunakan protokol TCP

  c. Pilih satu hasil trace paket TCP, jelaskan dengan detail masing-masing fieldnya

3.4.2. TFTP Server

  1. Pada windows, buka cmd.exe

  2. Jika FTP Server sudah dijalankan, lakukan koneksi pada client dengan alamat IP yang sesuai dengan alamat IP pada FTP Server, perintah ‘ftp alamat_ip’ lalu tekan enter

  3. Login dengan username ‘anonymous’, tekan enter

  4. Lalu kosongkan password, tekan enter

  5. Jika sudah login, lakukan donwnload data, perintah ‘get halo.txt’

  6. Untuk melakukan list data yang ada pada FTP Server, ketikkan perintah ‘dir’

  7. Untuk perintah lainnya dapat mengetikkan perintah ‘help’

3.5. Kesimpulan

  Tuliskan kesimpulan yang didapat dari keseluruhan bab 3.

BAB IV CABLING DAN PROTOKOL ICMP

4.1. Tujuan

   Memahami pengkabelan pada jaringan komputer  Memahami protokol ICMP dan program yang menjalankannya  Mampu menghubungkan dua buah perangkat dengan medium kabel UTP

4.2. Peralatan yang Digunakan

   Kabel UTP Cat 5  Stripping and Crimping Tool  Konektor RJ-45  Cable Testing  PC Laptop

4.3 Teori Dasar Cabling

  Untuk dapat menghubungkan device yang satu dengan device yang lain, maka dibutuhkanlah media transmisi. Terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan untuk dapat menghubungkan divais dan membentuk jaringan. Secara umum, media tersebut adalah: Kabel (wired) dan Nirkabel (wireless).

  Empat jenis kabel jaringan yang umum digunakan saat ini yaitu:

4.3.1 Kabel Coaxial

  Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel coaxial terdiri atas

  dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan

  Gambar 4.1

  Typical Coaxial Cable

  Tabel 4.1 Macam-macam Kabel Coaxial

  Cable

  Description

  RG-58 U

  Kabel Coaxial 50-ohm dengan inti solid. Disebut juga sebagai thinnet dan digunakan

  RG-58 AU

  dengan 10Base-2 Ethernet dan beberapa kabel TV. Kabel Coaxial 50-ohm dengan inti Stranded. Juga disebut sebagai

  RG-58 CU

  thinnet dan digunakan dengan 10Base-2 Ethernet dan beberapa

  RG-59U

  kabel TV.

  RG-6U

  Spesifikasi militer, versi dari RG-58 AU. Kabel Coaxial 75-ohm. Digunakan dengan system Wang dan beberapa kabel TV.

  RG-6

  Quad Kabel Coaxial 75-ohm.Tingkat minimum untuk dipakai di perumahan

  Shield

  saat ini karena dapat menangani frekuensi penuh dari servis satelit, ditambah dengan HDTV dan servis modem kabel.

  RG-62U

  Sama dengan RG-6U, tetapi dengan tambahan pelindung untuk ketahanan dari noise. Direkomendasikan untuk digunakan pada perumahan. Kabel Coaxial 93-ohm. Digunakan dengan system cabling IBM dan ArcNet

4.3.2 Kabel Fiber Optic

  Kabel serat optik mengirim data sebagai pulsa cahaya melalui kabel serat optik. Kabel serat optik mempunyai keuntungan yang menonjol dibandingkan dengan semua pilihan kabel tembaga. Kabel serat optik memberikan kecepatan transmisi data tercepat dan lebih reliable, karena jarang terjadi kehilangan data yang disebabkan oleh interferensi listrik. Kabel serat optik juga sangat tipis dan fleksibel sehingga lebih mudah dipindahkan dari pada kabel tembaga yang berat.

  Figure 4.2

  Typical Fiber Optic Cable

  Kabel ini dibagi menjadi 2, yaitu:

   Multi mode: Penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel jenis ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core) cukup besar (50 mm).  Single mode: Diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya hanya dapat melalui satu lintasan.

4.3.3 Kabel Twisted Pair

  a. UTP (Unshielded Twisted Pair)

  Kabel UTP digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.

  Gambar 4.3

  UTP Cable

  b. STP (Shielded Twisted Pair)

  Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jeniskategori 1.

  Gambar 4.4

  STP Cable

  Tabel 4.2 Macam-macam Kabel Twisted Pair

  Ada tiga jenis cara crimping kabel, yaitu Straight Through, Cross Over dan Roll Over dimana perbedaannya:

  1. Straight Through digunakan untuk koneksi dari:

  a. PC dengan Hub

  b. PC dengan Switch Kabel ini juga memiliki 4 pairs (8 wire) dimana setiap pin antara ujung satu dengan ujung lainnya harus sama. Maksudnya, bila salah satu ujung memakai standard T568-

  A maka ujung satunya harus memakai T568-A juga. Begitu pula sebaliknya, jika salah satu ujung menggunakan standard T568-B, ujung satunya juga harus memakai standard yang sama.

  2. Cross Over digunakan untuk koneksi dari:

  a. PC dengan PC

  b. Hub dengan Hub

  c. Switch dengan Switch

  d. Router dengan Router d. Router dengan Router

  f. PC dengan Modem Kabel jenis ini menggunakan standard T568-A pada salah satu ujung dan T568-B pada ujung lainnya.

  3. Roll Over digunakan untuk koneksi dari:

  a. PC dengan console router

  b. PC dengan console switch managible

  c. Router dengan modem Standard yang digunakan adalah T568-A pada salah satu ujung dan ujung lainnya urutan T568-A tinggal di roll (dibalik). Demikian juga jika yang dipakai adalah standard T568-B.

  Tabel 4.3 Standar Susunan Kabel UTP

  Pin

  T568A Wire Color

  T568B Wire Color

  1 White Green

  White Orange

  2 Green

  Orange

  3 White Orange

  White Green

  4 Blue

  Blue

  5 White Blue

  White Blue

  6 Orange

  Green

  7 White Brown

  White Brown

  8 Brown

  Brown

4.4 Teori Dasar Protokol ICMP

  Dalam suatu sistem connectionless setiap gateway akan melakukan pengiriman, perutean datagram yang datang tanpa adanya koordinasi dengan pengirim pertama. Tidak semua sistem berjalan dengan lancar. Kegagalan dapat saja terjadi. misalnya line komunikasi, prosesor atau dikarenakan mesin tujuan tidak sedang aktif, ttl dari counter Dalam suatu sistem connectionless setiap gateway akan melakukan pengiriman, perutean datagram yang datang tanpa adanya koordinasi dengan pengirim pertama. Tidak semua sistem berjalan dengan lancar. Kegagalan dapat saja terjadi. misalnya line komunikasi, prosesor atau dikarenakan mesin tujuan tidak sedang aktif, ttl dari counter

  Dalam koneksi dengan internet pengirim tidak dapat memberitahukan tidak tahu sebab kegagalan suatu koneksi. Untuk mengatasinya diperlukan suatu metode yang mengijinkan gateway melaporkan error atau menyediakan informasi mengenai kejadian yang tidak diinginkan sehingga dipakai mekanisme ICMP.

  Pesan ICMP merupakan bagian dari datagram IP. Tujuan akhir dari suatu pesan ICMP bukan merupakan program atau user melainkan software internet-nya. Ketika pesan ICMP hadir software ICMP akan menanganinya. ICMP mengijinkan gateway untuk mengirim pesan error ke gateway lain atau host. ICMP menyediakan komunikasi antar software protocol Internet.

  Pada dasarnya terdapat dua macam pesan ICMP: ICMP Error Message dan ICMP Query Message. ICMP error message digunakan pada saat terjadi kesalahan pada jaringan, sedangkan query message adalah jenis pesan yang dihasilkan oleh protokol ICMP jika pengirim paket menginginkan informasi tertentu yang berkaitan dengan kondisi jaringan.

  Secara teknis ICMP adalah mekanisme error reporting untuk gateway sehingga dapat memberitahu sumber mengenai kesalahan yang terjadi. Sedangkan untuk koreksinya diserahkan pada program aplikasi yang ada pada pengirim. Contoh aplikasi yang menggunakan protokol ICMP adalah: ping.