MAKALAH EKSPOR IMPOR INDONESIA (3)
VOLUME EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA
1. Produk ekspor dan impor dari negara Indonesia
Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua
yaitu barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi
dan gas adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang
non migas adalah barang barang yang bukan berupa minyak bumi dan gas
,seperti
hasil
perkebunan,pertanian,peternakan,perikanan
dan
hasil
pertambangan yang bukan berupa minyak bumi dan gas.
Produk ekspor Indonesia
Produk ekspor Indonesia meliputi hasil produk pertanian, hasil hutan, hasil
perikanan, hasil pertambangan, hasil industri dan begitupun juga jasa.
1. Hasil Pertanian, meliputi produk perkebunan, peternakan, perikanan,
dan pertanian tanaman pangan. Komoditas pertanian dan perkebunan
yang diekspor antara lain kelapa sawit, kopra, coklat, kopi, teh,
tembakau, cengkih, karet, dan rempah-rempah. Komoditas perikanan
yang diekspor adalah hasil penangkapan di laut dan hasil budi daya.
Misalnya, ikan cakalang, lemuru, dan tuna. Hasil budi daya perikanan
yang menjadi komoditas ekspor misalnya udang lobster, katak, dan
ikan hias
2. Hasil Pertambangan, Contoh bahan tambang yang diekspor adalah
batu bara, besi, baja, timah, dan tembaga. Bahan tambang yang
diekspor ada yang berupa bahan mentah dan ada yang sudah diolah
menjadi bahan setengah jadi.
3. Hasil Kehutanan, Jenis kayu yang dihasilkan hutan Indonesia antara
lain
kayu
mangrove,
kruing,
meranti,
eboni,
ulin,
cendana,
dan angsana. Pemanfaatan komoditas kehutanan untuk ekspor diawasi
secara ketat oleh pemerintah.
4. Hasil Industri dan Kerajinan, Komoditas industri dan kerajinan meliputi
berbagai produk yang sudah melewati proses pengolahan. Hasil olahan
ini bisa berupa barang jadi atau barang setengah jadi. Contoh
komoditas ekspor yang berupa barang jadi adalah alas kaki, kertas,
karton, dan alat elektronik. Contoh komoditas ekspor yang berupa
barang setengah jadi adalah bijih besi, bijih perak, dan getah karet.
5. Jasa, Contoh ekspor di bidang jasa adalah kegiatan pariwisata dan
pengiriman tenaga kerja. Selama ini Indonesia telah mengirimkan
tenaga kerja ke berbagai negara. Misalnya, Arab Saudi, Hongkong,
Singapura, dan Malaysia
Contoh gambar:
Tabel Ekspor Indonesia
No
Nama Negara
Barang Ekspor
1
Inggris
Tembakau, karet, kelapa sawit, teh, kopi
2
Belanda
3
Belgia dan Luxemburg
4
Jepang
Kopra,
kopi,
rempah-rempah,
dan
hasil
perkebunan
Karet, kopi, tembakau, udang, lada putih, kayu
gergajian, benang tenun, pakaian jadi, kayu lapis
Minyak bumi, biji logam, alumunium, kayu,
bahan makanan
5
Amerika
Minyak bumi dan elpiji
6
Perancis
Bahan baku, industri parfum, karet, kelapa sawit
7
Jerman
Karet, tembaga, timah, minyak bumi
Ikan segar dan beku, pupuk urea, besi baja,
8
Thailand
pakaian jadi, semen, batu bara, kertas, kayu lapis,
tembakau, besi
Minyak mentah, karet alam, timah, kayu lapis,
9
Singapura
10
Brunei Darussalam
11
Australia
12
Malaysia
13
Selandia Baru
14
Saudi Arabia
Kayu lapis, teh
15
RRC
Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga
16
Mesir
Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga
17
Madagaskar
Kayu, teh, kopi, karet, kertas
18
Afrika Selatan
19
India
20
Philipina
kosmetik, kertas, alat telkom, alat tulis
Semen dan barang bangunan, pakaian jadi,
mineral hasil olahan, tepung, rokok
Batu bara, pupuk urea, minyak mentah, sepatu,
kayu lapis, teh,
Batubara, pupuk urea, minyak mentah, tembakau
Kopi, pakaian jadi, minyak mentah, sepatu, kayu
lapis, teh
Barang logam, bahan makanan, bahan tekstil,
pakaian jadi,
Mesin, bahan makanan, tkstil, pakaian jadi,
alkohol, minyak bumi
Minyak bumi, bahan pupuk, semen
2. Produk Impor Indonesia
Indonesia mengimpor barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan
penolong serta bahan modal. Barang-barang konsumsi merupakan barangbarang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,seperti
makanan, minuman, susu, mentega, beras, dan daging. bahan baku dan
bahan penolong merupakan barang- barang yang diperlukan untuk kegiatan
industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung, seperti kertas,
bahan-bahan kimia, obat-obatan dan kendaraan bermotor.
Barang Modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha
seperti mesin, suku cadang, komputer, pesawat terbang, dan alat-alat berat.
produk
impor indonesia yang berupa hasil pertanian, antara lain, beras,
terigu, kacang kedelai dan buah-buahan. produk impor indonesia yang
berupa hasil peternakan antara lain daging dan susu.
Produk impor Indonesia yang berupa hasil pertambangan antara lan
adalah minyak bumi dan gas, produk impor Indonesia yang berupa barng
industri
antara
lain
adalah
barang-barang
elektronik,
bahan
kimia,
kendaraan. dalam bidang jasa indonesia mendatangkan tenaga ahli dari luar
negeri.
TABEL; Contoh barang impor Indonesia dalam bidang pangan
NO
BARANG
NEGARA ASAL
NILAI IMPOR
VOLUME IMPOR
YANG DIMPOR
1
Beras
Vietnam, Thailand, Pakistan, India,
US$ 124,36 juta
239,31 juta kg
2
Jagung
Myanmar, dan lainnya.
India, Argentina, Brazil, Paraguay,
US$ 393,18 juta
1,29 miliar kg
Kedelai
Amerika Serikat dan lainnya.
Amerika Serikat, Malaysia, Argentina,
US$ 509,47 juta
826,33 juta kg
4
Biji
Ethiopia, Ukraina dan lainnya.
Australia, Kanada, India, Amerika
US$ 1,22 miliar
3,24 miliar kg
5
dan Meslin
Tepung Terigu
Serikat, Singapura, dan lainnya
Srilanka,
India, Ukraina, Turki,
US$ 36,8 juta
82,5 juta kg
Gula Pasir
Jepang, dan lainnya.
Thailand, Malaysia,
US$ 20,06 juta
32,64 juta kg
US$ 87,25 juta
17,86 juta kg
US$
44,28 juta kg
3
6
Gandum
Korea
7
8
Selatan,
Australia,
Selandia
Baru,
Gula Tebu
dan lainnya.
Thailand, Brazil,
Jenis Lembu
Salvador, Guatemala dan lainnya
Australia
Australia,
El
juta
123,84
Barang-Barang Elektronik Yang Masih Diimpor
1. Pompa air listrik
Pompa air listrik banyak digunakan untuk mengangkat air yang ada dalam
sumur untuk dimasukkan ke dalam bak penampungan. Dari bak
penampungan air disalurkan ke kamar mandi, wc, taman, dan bagian rumah
yang lainnya. Pompa air listrik ternyata masih didatangkan dari luar negeri.
Misalnya saja pompa air bermerek Sanyo, Hitachi, ternyata diproduksi oleh
negara Jepang.
2. Kulkas
Kulkas atau lemari es atau lemari pendingin adalah sebuah alat rumah
tangga listrik yang menggunakan refrigerasi (proses pendingin) untuk
menolong pengawetan makanan. Kulkas ternyata didatangkan dari negaranegara berikut : Jepang (Sharp, Panasonic, Hitachi), Korea (LG dan Samsung)
3. Televisi
Televisi saat ini banyak sekali digunakan sebagai media hiburan. Televisi
berasal dari dua kata yaitu ( tele ) yang artinya jauh dan (visi) artinya
pandangan, yang bermakna pandangan jarak jauh. Namun arti secara global
adalah sebuah alat media informasi audio visual satu arah. Beberapa merk
televisi ternyata dibuat oleh negara Jepang, misalnya Sharp, Panasonic,
Toshiba, Sony, Produk korea misalnya LG dan Samsung, Jerman (Loewe dan
Metz).
4. Oven listrik
Oven adalah peralatan dapur dan digunakan untuk memanggang dan
pemanasan. Makanan biasanya dipanggang seperti roti, kue dan makanan
penutup. Dahulu sebelum ada oven listrik biasanya menggunakan oven yang
dipanaskan di atas kompor. Oven buatan Jepang antara lain Sharp dan
Panasonic, dan Korea Selatan merk Kirin.
5. AC
Penyejuk udara, pendingin ruangan, pengkondisi udara, penyaman udara,
erkon, atau AC (bahasa inggris): air conditioner) adalah sistem atau mesin
yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara dan kelembapan suatu area.
Produk AC (Air Conditioner) buatan Jepang antara lain seperti Toshiba, Sanyo,
Panasonic, Sharp, Daikin. Produk AC merk Samsung dan LG buatan korea.
6. Setrika
Seterika listrik adalah alat yang dipanaskan digunakan untuk melicinkan /
menghaluskan pakaian agar dapat lebih rapi dipakai, umumnya setelah
dicuci dan dikeringkan. Setrika kuno dibuat dari besi yang diisi arang
membara. Saat ini setrika kebanyakan dibuat dari aluminium dan baja tahan
karat, dengan sumber panas dari listrik. Setrika merupakan produk buatan
beberapa negara Asia seperti Jepang, Cina, dan Korea.
3.
Manfaat Melakukan Ekspor Impor
manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
• Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim,
tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
• Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab
utama
kegiatan
perdagangan
luar
negeri
adalah
untuk
memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu
negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang
diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
• Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat
produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi
kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut
keluar negeri.
• Transfer teknologi modern
Perdagangan
luar
negeri
memungkinkan
suatu
negara
untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen
yang lebih modern.
4. Faktor Pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional, di antaranya sebagai berikut :
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara
Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut.
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga
kerja,
budaya,
dan
jumlah
penduduk
yang
menyebabkan
adanya
perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari
negara lain.
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri.
5. Problema Ekspor
Barang-barang yang diperdagangkan ke luar negeri atau di ekspor
terdiri dari bermacam-macam jenis hasil bumi disamping hasil tambang dan
hasil laut dan lainnya. Kita mengetahui bahwa masalah ekspor itu bukanlah
persoalan yang berdiri sendiri, tetapi hanyalah sebagai ujung dari suatu
kegiatan ekonomi yang menyangkut bidang yang amat luas, atau paling
banyak dapat dikatakan hanya sebagai salah satu dari satu mata rantai
akitifitas perekonomian pada umumnya.
Hasil bumi misalnya sebagian dihasilkan oleh perkebunan-perkebunan
milik pemerintah maupun swasta, sedangkan sebagian lagi oleh petanipetani kecil yang bertebaran diseluruh tanah air. Bahkan hasil-hasil itu masih
bertebaran di hutan. Akan tetapi semuanya itu tidak akan menjelma menjadi
devisa nyata kalau tidak diusahakan. Hasil-hasil itu setidak-tidaknya harus
dikumpulkan lebih dulu sedikit demi sedikit dari tempat kecil yang terpencil
di pedalaman. Dari situ harus diangkut ke kota dan kemudian dalam umlah
yang agak banyak baru diagkut ke pelabuhan yang terdekat.
Sampai pada taraf itu Indonesia sudah dihadapkan pada masalah-masalah
tertentu, yaitu :
A. Masalah pengumpulan dan masalah angkutan darat
Masalah pengumpulan merupakan persoalan tersendiri, bagaimana
caranya mengumpulkan barang itu dari tempat-tempat kecil dan dari
produsen yang tersebar itu. Bidang prasarana ekonomi inonesia memang
tidak sempurna, sehingga dalam banyak hal menjadi hambatan dalam
usaha ke arah perbaikan dalam bidang-bidang lain.
B. Masalah pembiayaan Rupiah ( Rupiah Financing)
Persoalan pembiayaan ini merupakan pesoalan yang penting pula,
apakah keuangan sendiri dari setiap pengusaha cukup kuat untuk
membiayainya, ataukah tidak perlu bantuan dari bank-bank pemerintah
atau badan-badan keuangan lainnya. Kalau demikian halnya sampai
sejauh mana pemerintah dapat memberikan bantuan dalam pemecahan
persoalan pembiayaan rupiah ini.
Barang ekspor kita sebagian dihasilkan oleh produsen kecil ataupun
hanya dipungut dari hutan-hutan, laut dan sungai. Produsen atau
pengumpul pertama itu mempunyai tingkat pengetahuan dan cara
pengolahan yang tidak sama, sehingga barang yang dihasilkan belum
mempunyai mutu yang seragam, bahkan mungkin sekali belum dilakukan
pengolahan sama sekali. Barang masih sedemikian itu sudah tentu belum
dapat diperdagangkan ke luar negeri, tetapi masih perlu di olah lebih
dahulu.
C. Masalah sortasi dan Up-grading (sorting & up-grading)
Baik di desa maupun di kota-kota pelabuhan barang-barang yang
sudah terkumpul harus disimpan dengan baik dan dimasukkan di dalam
karung ataupun peti yang kuat sehingga terhindar dari kemungkinan
kerusakan selama dalam penyimpanan atau selama dalam perjalanan. Jadi
dalam hal inipun tidak dapat diabaikan persoalan.
7. Aneka Cara Ekspor
I. Ekspor Biasa
Dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan
umum yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk
memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah diadakan dengan
importir di luar negeri. Sesuai dengan perturan devisa yang berlaku maka
hasil devisa yang di peroleh dari ekspor ini dapat di jual kepada Bank
Indonesia, sedangkan eksportir menerima pemabayaran dalam mata uang
rupiah sesuai dengan penatapan nilai kurs valuta asing yang ditentukan
dalam bursa valuta, atau juga dapat dipakai sendiri oleh eksportir.
II. Barter
Barter
adalah
pengiriman
barang-barang
ke
luar
negeri
untuk
ditukarkan langsung dengan barang, tidak menerima pembayaran di dalam
mata uang rupiah. Kalau kiata mempelajari sejarah masyarakat primitif
ataupun masyarkat suku terasing, maka kebanyakan cara yang mereka
tempuh
dalam memenuhi kebutuhannya
adalah
dengan
cara
“tukar
menukar” apa yang dipunyai (diproduksinya) dengan barang apa yang di
miliki tetangganya.
III. Konsinyasi (Consignment)
Adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk di jual sedangkan hasil
penjualannya diperlakukan sama dengan hasil ekspor biasa. Jadi, dalam hal
ini barang di kirim ke luar negeri bukan untuk ditukarkan dengan barang lain
seperti dalam hal barter, dan juga bukan untuk memenuhi suatu transaksi
yang sebelumnya sudah dilakukan eperti dalam hal ekspor biasa. Tegasnya
di dalam pengiriman barang sebagai barang konsinyasi belum ada pembeli
yang tertentu diluar negeri.
IV. Package-Deal
Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi Indonesia terutama
dengan negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian
perdagangan (trade agreement) dengan salah satu negara pada perjanjian
ditetapkan sejumlah barang tertentu akan diekspor ke negara itu dan
sebaliknya dan dari negara itu akan diimpor sejumlah jenis barang yang
dihasilkan dari negara tersebut dan yang kiranya kita butuhkan. Pada
prinsipnya semacam barter, namun terdiri dari aneka komoditi.
V. Penyelundupan (smuggling)
Di negara manapun hampir selalu ada, baik perorangan maupun
badan-badan usaha yang hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan
diri sendiri tanpa mengindahkan peraturan yang berlaku. Ada saja dalam
perdagangan luar negeri golongan yang berusaha lolos dari peraturan
pemerintah yang dianggapnya merugikan kepentingannya.
1. Produk ekspor dan impor dari negara Indonesia
Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua
yaitu barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi
dan gas adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang
non migas adalah barang barang yang bukan berupa minyak bumi dan gas
,seperti
hasil
perkebunan,pertanian,peternakan,perikanan
dan
hasil
pertambangan yang bukan berupa minyak bumi dan gas.
Produk ekspor Indonesia
Produk ekspor Indonesia meliputi hasil produk pertanian, hasil hutan, hasil
perikanan, hasil pertambangan, hasil industri dan begitupun juga jasa.
1. Hasil Pertanian, meliputi produk perkebunan, peternakan, perikanan,
dan pertanian tanaman pangan. Komoditas pertanian dan perkebunan
yang diekspor antara lain kelapa sawit, kopra, coklat, kopi, teh,
tembakau, cengkih, karet, dan rempah-rempah. Komoditas perikanan
yang diekspor adalah hasil penangkapan di laut dan hasil budi daya.
Misalnya, ikan cakalang, lemuru, dan tuna. Hasil budi daya perikanan
yang menjadi komoditas ekspor misalnya udang lobster, katak, dan
ikan hias
2. Hasil Pertambangan, Contoh bahan tambang yang diekspor adalah
batu bara, besi, baja, timah, dan tembaga. Bahan tambang yang
diekspor ada yang berupa bahan mentah dan ada yang sudah diolah
menjadi bahan setengah jadi.
3. Hasil Kehutanan, Jenis kayu yang dihasilkan hutan Indonesia antara
lain
kayu
mangrove,
kruing,
meranti,
eboni,
ulin,
cendana,
dan angsana. Pemanfaatan komoditas kehutanan untuk ekspor diawasi
secara ketat oleh pemerintah.
4. Hasil Industri dan Kerajinan, Komoditas industri dan kerajinan meliputi
berbagai produk yang sudah melewati proses pengolahan. Hasil olahan
ini bisa berupa barang jadi atau barang setengah jadi. Contoh
komoditas ekspor yang berupa barang jadi adalah alas kaki, kertas,
karton, dan alat elektronik. Contoh komoditas ekspor yang berupa
barang setengah jadi adalah bijih besi, bijih perak, dan getah karet.
5. Jasa, Contoh ekspor di bidang jasa adalah kegiatan pariwisata dan
pengiriman tenaga kerja. Selama ini Indonesia telah mengirimkan
tenaga kerja ke berbagai negara. Misalnya, Arab Saudi, Hongkong,
Singapura, dan Malaysia
Contoh gambar:
Tabel Ekspor Indonesia
No
Nama Negara
Barang Ekspor
1
Inggris
Tembakau, karet, kelapa sawit, teh, kopi
2
Belanda
3
Belgia dan Luxemburg
4
Jepang
Kopra,
kopi,
rempah-rempah,
dan
hasil
perkebunan
Karet, kopi, tembakau, udang, lada putih, kayu
gergajian, benang tenun, pakaian jadi, kayu lapis
Minyak bumi, biji logam, alumunium, kayu,
bahan makanan
5
Amerika
Minyak bumi dan elpiji
6
Perancis
Bahan baku, industri parfum, karet, kelapa sawit
7
Jerman
Karet, tembaga, timah, minyak bumi
Ikan segar dan beku, pupuk urea, besi baja,
8
Thailand
pakaian jadi, semen, batu bara, kertas, kayu lapis,
tembakau, besi
Minyak mentah, karet alam, timah, kayu lapis,
9
Singapura
10
Brunei Darussalam
11
Australia
12
Malaysia
13
Selandia Baru
14
Saudi Arabia
Kayu lapis, teh
15
RRC
Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga
16
Mesir
Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga
17
Madagaskar
Kayu, teh, kopi, karet, kertas
18
Afrika Selatan
19
India
20
Philipina
kosmetik, kertas, alat telkom, alat tulis
Semen dan barang bangunan, pakaian jadi,
mineral hasil olahan, tepung, rokok
Batu bara, pupuk urea, minyak mentah, sepatu,
kayu lapis, teh,
Batubara, pupuk urea, minyak mentah, tembakau
Kopi, pakaian jadi, minyak mentah, sepatu, kayu
lapis, teh
Barang logam, bahan makanan, bahan tekstil,
pakaian jadi,
Mesin, bahan makanan, tkstil, pakaian jadi,
alkohol, minyak bumi
Minyak bumi, bahan pupuk, semen
2. Produk Impor Indonesia
Indonesia mengimpor barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan
penolong serta bahan modal. Barang-barang konsumsi merupakan barangbarang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,seperti
makanan, minuman, susu, mentega, beras, dan daging. bahan baku dan
bahan penolong merupakan barang- barang yang diperlukan untuk kegiatan
industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung, seperti kertas,
bahan-bahan kimia, obat-obatan dan kendaraan bermotor.
Barang Modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha
seperti mesin, suku cadang, komputer, pesawat terbang, dan alat-alat berat.
produk
impor indonesia yang berupa hasil pertanian, antara lain, beras,
terigu, kacang kedelai dan buah-buahan. produk impor indonesia yang
berupa hasil peternakan antara lain daging dan susu.
Produk impor Indonesia yang berupa hasil pertambangan antara lan
adalah minyak bumi dan gas, produk impor Indonesia yang berupa barng
industri
antara
lain
adalah
barang-barang
elektronik,
bahan
kimia,
kendaraan. dalam bidang jasa indonesia mendatangkan tenaga ahli dari luar
negeri.
TABEL; Contoh barang impor Indonesia dalam bidang pangan
NO
BARANG
NEGARA ASAL
NILAI IMPOR
VOLUME IMPOR
YANG DIMPOR
1
Beras
Vietnam, Thailand, Pakistan, India,
US$ 124,36 juta
239,31 juta kg
2
Jagung
Myanmar, dan lainnya.
India, Argentina, Brazil, Paraguay,
US$ 393,18 juta
1,29 miliar kg
Kedelai
Amerika Serikat dan lainnya.
Amerika Serikat, Malaysia, Argentina,
US$ 509,47 juta
826,33 juta kg
4
Biji
Ethiopia, Ukraina dan lainnya.
Australia, Kanada, India, Amerika
US$ 1,22 miliar
3,24 miliar kg
5
dan Meslin
Tepung Terigu
Serikat, Singapura, dan lainnya
Srilanka,
India, Ukraina, Turki,
US$ 36,8 juta
82,5 juta kg
Gula Pasir
Jepang, dan lainnya.
Thailand, Malaysia,
US$ 20,06 juta
32,64 juta kg
US$ 87,25 juta
17,86 juta kg
US$
44,28 juta kg
3
6
Gandum
Korea
7
8
Selatan,
Australia,
Selandia
Baru,
Gula Tebu
dan lainnya.
Thailand, Brazil,
Jenis Lembu
Salvador, Guatemala dan lainnya
Australia
Australia,
El
juta
123,84
Barang-Barang Elektronik Yang Masih Diimpor
1. Pompa air listrik
Pompa air listrik banyak digunakan untuk mengangkat air yang ada dalam
sumur untuk dimasukkan ke dalam bak penampungan. Dari bak
penampungan air disalurkan ke kamar mandi, wc, taman, dan bagian rumah
yang lainnya. Pompa air listrik ternyata masih didatangkan dari luar negeri.
Misalnya saja pompa air bermerek Sanyo, Hitachi, ternyata diproduksi oleh
negara Jepang.
2. Kulkas
Kulkas atau lemari es atau lemari pendingin adalah sebuah alat rumah
tangga listrik yang menggunakan refrigerasi (proses pendingin) untuk
menolong pengawetan makanan. Kulkas ternyata didatangkan dari negaranegara berikut : Jepang (Sharp, Panasonic, Hitachi), Korea (LG dan Samsung)
3. Televisi
Televisi saat ini banyak sekali digunakan sebagai media hiburan. Televisi
berasal dari dua kata yaitu ( tele ) yang artinya jauh dan (visi) artinya
pandangan, yang bermakna pandangan jarak jauh. Namun arti secara global
adalah sebuah alat media informasi audio visual satu arah. Beberapa merk
televisi ternyata dibuat oleh negara Jepang, misalnya Sharp, Panasonic,
Toshiba, Sony, Produk korea misalnya LG dan Samsung, Jerman (Loewe dan
Metz).
4. Oven listrik
Oven adalah peralatan dapur dan digunakan untuk memanggang dan
pemanasan. Makanan biasanya dipanggang seperti roti, kue dan makanan
penutup. Dahulu sebelum ada oven listrik biasanya menggunakan oven yang
dipanaskan di atas kompor. Oven buatan Jepang antara lain Sharp dan
Panasonic, dan Korea Selatan merk Kirin.
5. AC
Penyejuk udara, pendingin ruangan, pengkondisi udara, penyaman udara,
erkon, atau AC (bahasa inggris): air conditioner) adalah sistem atau mesin
yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara dan kelembapan suatu area.
Produk AC (Air Conditioner) buatan Jepang antara lain seperti Toshiba, Sanyo,
Panasonic, Sharp, Daikin. Produk AC merk Samsung dan LG buatan korea.
6. Setrika
Seterika listrik adalah alat yang dipanaskan digunakan untuk melicinkan /
menghaluskan pakaian agar dapat lebih rapi dipakai, umumnya setelah
dicuci dan dikeringkan. Setrika kuno dibuat dari besi yang diisi arang
membara. Saat ini setrika kebanyakan dibuat dari aluminium dan baja tahan
karat, dengan sumber panas dari listrik. Setrika merupakan produk buatan
beberapa negara Asia seperti Jepang, Cina, dan Korea.
3.
Manfaat Melakukan Ekspor Impor
manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
• Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim,
tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
• Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab
utama
kegiatan
perdagangan
luar
negeri
adalah
untuk
memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu
negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang
diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
• Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat
produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi
kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut
keluar negeri.
• Transfer teknologi modern
Perdagangan
luar
negeri
memungkinkan
suatu
negara
untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen
yang lebih modern.
4. Faktor Pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional, di antaranya sebagai berikut :
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara
Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut.
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga
kerja,
budaya,
dan
jumlah
penduduk
yang
menyebabkan
adanya
perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari
negara lain.
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri.
5. Problema Ekspor
Barang-barang yang diperdagangkan ke luar negeri atau di ekspor
terdiri dari bermacam-macam jenis hasil bumi disamping hasil tambang dan
hasil laut dan lainnya. Kita mengetahui bahwa masalah ekspor itu bukanlah
persoalan yang berdiri sendiri, tetapi hanyalah sebagai ujung dari suatu
kegiatan ekonomi yang menyangkut bidang yang amat luas, atau paling
banyak dapat dikatakan hanya sebagai salah satu dari satu mata rantai
akitifitas perekonomian pada umumnya.
Hasil bumi misalnya sebagian dihasilkan oleh perkebunan-perkebunan
milik pemerintah maupun swasta, sedangkan sebagian lagi oleh petanipetani kecil yang bertebaran diseluruh tanah air. Bahkan hasil-hasil itu masih
bertebaran di hutan. Akan tetapi semuanya itu tidak akan menjelma menjadi
devisa nyata kalau tidak diusahakan. Hasil-hasil itu setidak-tidaknya harus
dikumpulkan lebih dulu sedikit demi sedikit dari tempat kecil yang terpencil
di pedalaman. Dari situ harus diangkut ke kota dan kemudian dalam umlah
yang agak banyak baru diagkut ke pelabuhan yang terdekat.
Sampai pada taraf itu Indonesia sudah dihadapkan pada masalah-masalah
tertentu, yaitu :
A. Masalah pengumpulan dan masalah angkutan darat
Masalah pengumpulan merupakan persoalan tersendiri, bagaimana
caranya mengumpulkan barang itu dari tempat-tempat kecil dan dari
produsen yang tersebar itu. Bidang prasarana ekonomi inonesia memang
tidak sempurna, sehingga dalam banyak hal menjadi hambatan dalam
usaha ke arah perbaikan dalam bidang-bidang lain.
B. Masalah pembiayaan Rupiah ( Rupiah Financing)
Persoalan pembiayaan ini merupakan pesoalan yang penting pula,
apakah keuangan sendiri dari setiap pengusaha cukup kuat untuk
membiayainya, ataukah tidak perlu bantuan dari bank-bank pemerintah
atau badan-badan keuangan lainnya. Kalau demikian halnya sampai
sejauh mana pemerintah dapat memberikan bantuan dalam pemecahan
persoalan pembiayaan rupiah ini.
Barang ekspor kita sebagian dihasilkan oleh produsen kecil ataupun
hanya dipungut dari hutan-hutan, laut dan sungai. Produsen atau
pengumpul pertama itu mempunyai tingkat pengetahuan dan cara
pengolahan yang tidak sama, sehingga barang yang dihasilkan belum
mempunyai mutu yang seragam, bahkan mungkin sekali belum dilakukan
pengolahan sama sekali. Barang masih sedemikian itu sudah tentu belum
dapat diperdagangkan ke luar negeri, tetapi masih perlu di olah lebih
dahulu.
C. Masalah sortasi dan Up-grading (sorting & up-grading)
Baik di desa maupun di kota-kota pelabuhan barang-barang yang
sudah terkumpul harus disimpan dengan baik dan dimasukkan di dalam
karung ataupun peti yang kuat sehingga terhindar dari kemungkinan
kerusakan selama dalam penyimpanan atau selama dalam perjalanan. Jadi
dalam hal inipun tidak dapat diabaikan persoalan.
7. Aneka Cara Ekspor
I. Ekspor Biasa
Dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan
umum yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk
memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah diadakan dengan
importir di luar negeri. Sesuai dengan perturan devisa yang berlaku maka
hasil devisa yang di peroleh dari ekspor ini dapat di jual kepada Bank
Indonesia, sedangkan eksportir menerima pemabayaran dalam mata uang
rupiah sesuai dengan penatapan nilai kurs valuta asing yang ditentukan
dalam bursa valuta, atau juga dapat dipakai sendiri oleh eksportir.
II. Barter
Barter
adalah
pengiriman
barang-barang
ke
luar
negeri
untuk
ditukarkan langsung dengan barang, tidak menerima pembayaran di dalam
mata uang rupiah. Kalau kiata mempelajari sejarah masyarakat primitif
ataupun masyarkat suku terasing, maka kebanyakan cara yang mereka
tempuh
dalam memenuhi kebutuhannya
adalah
dengan
cara
“tukar
menukar” apa yang dipunyai (diproduksinya) dengan barang apa yang di
miliki tetangganya.
III. Konsinyasi (Consignment)
Adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk di jual sedangkan hasil
penjualannya diperlakukan sama dengan hasil ekspor biasa. Jadi, dalam hal
ini barang di kirim ke luar negeri bukan untuk ditukarkan dengan barang lain
seperti dalam hal barter, dan juga bukan untuk memenuhi suatu transaksi
yang sebelumnya sudah dilakukan eperti dalam hal ekspor biasa. Tegasnya
di dalam pengiriman barang sebagai barang konsinyasi belum ada pembeli
yang tertentu diluar negeri.
IV. Package-Deal
Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi Indonesia terutama
dengan negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian
perdagangan (trade agreement) dengan salah satu negara pada perjanjian
ditetapkan sejumlah barang tertentu akan diekspor ke negara itu dan
sebaliknya dan dari negara itu akan diimpor sejumlah jenis barang yang
dihasilkan dari negara tersebut dan yang kiranya kita butuhkan. Pada
prinsipnya semacam barter, namun terdiri dari aneka komoditi.
V. Penyelundupan (smuggling)
Di negara manapun hampir selalu ada, baik perorangan maupun
badan-badan usaha yang hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan
diri sendiri tanpa mengindahkan peraturan yang berlaku. Ada saja dalam
perdagangan luar negeri golongan yang berusaha lolos dari peraturan
pemerintah yang dianggapnya merugikan kepentingannya.