Makalah Teknologi Pertanian dan Globalis

MAKALAH
“Teknologi Pertanian dan Globalisasi”

Oleh :

ERNA SAFITRI
J1B015026

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2015

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karuniaNyalah, Makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan Makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas Pengantar Teknologi Pertanian, pada semester I,
di tahun ajaran 2015/2016 dengan judul

ဣTEKNOLOGI PERTANIAN DAN GLOBALISASIဤ
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih memahami tentang teknologi pertanian
dalam globalisasi.
Dalam penyelesaian Makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan guna
penyusunan makalah ini, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penyusunan makalah yang lebih baik lagi di
masa yang akan datang.
Harapan penulis, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberikan
informasi kepada pembaca tentang teknologi pertanian dalam globalisasi.

Mataram, November 2015
Penulis

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Globalisasi atau penyejagatan adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan

peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang
lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses
di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait,
dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Dalam banyak hal, globalisasi
mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini
sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan
dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Teknologi Pertanian adalah prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam
rangka pendayagunaan secara ekonomis sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam untuk
kesejahteraan manusia.Teknologi diartikan sebagai ilmu terapan dari rekayasa yang di wujudkan
dalam bentuk karya cipta manusia yang didasarkan pada prinsip ilmu pengetahuan.
Jika kita melihat ke belakang berdasarkan perjalanan sejarah peradaban manusia, kita akan
mendapati bagaimana teknologi telah berkembang. Pola bercocok tanam dan cara pemupukan
yang terus mengalami perkembangan pada masyarakat agraris adalah berkat ditemukannya
teknologi pertanian yang terus meningkat. Di era globalisasi, teknologi pertanian sangatlah
penting. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui sejauh mana teknologi pertanian berperan dalam
globalisasi.

1.2. Rumusan Masalah

Atas dasar penentuan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana sistem pasar bebas itu sendiri?
2. Bagaimana peranan teknologi pertanian dalam globalisasi?
3. Apa sajakah ancaman dan peluang yang akan dihadapi dalam globalisasi?

1.3. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang bermanfaat,diantaranya :
1. Mengetahui informasi tentang sistem pasar bebas
2. Mengetahui peranan teknologi pertanian dalam globalisasi
3. Mengetahui ancaman dan peluang yang akan dihadapi dalam globalisasi

BAB II. PEMBAHASAN
2.1. Sistem Pasar Bebas
Apa itu sistem pasar bebas? Ini merupakan sistem perekonomian yang ada dalam negara
kapitalis pada umumnya. Sistem pasar bebas atau laissez faire (perekonomian pasar). Kata
laissez faire berasal dari bahasa Prancis yang mengandung arti "Biarlah mereka melakukan
pekerjaan sesuai dengan keinginan mereka". Dalam sistem ini masyarakat diberi kesempatan dan
kebebasan penuh untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan dan
pemerintah sama sekali tidak ikut campur tangan serta tidak berusaha mempengaruhi kegiatan

ekonomi yang dilakukan masyarakat.
Pada sistem pasar bebas, apa yang diinginkan konsumen langsung dicetuskan di pasar dan
merupakan dasar untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Jika tren/kecenderungan
konsumen menginginkan lebih banyak ikan misalnya, maka para pedagang akan menaikkan
harga ikan. Di sisi lain, harga pasar ikan yang tinggi akan mendorong perusahaan penangkapan
dan pengalengan ikan akan menyediakan lebih banyak jam kerja untuk menangkap dan
mengolah ikan tersebut. Bahkan, di antara mereka ada yang berani menanamkan modal untuk
memperbanyak kapal penangkap ikan. Akibatnya, penawaran melebihi permintaan konsumen
sehingga harga akan kembali turun. Dengan demikian permintaan konsumen perlahan lahan
meningkat kembali.
Penyesuaian seperti ini sering disebut sebagai the invisible hand (tangan yang tidak
terlihat) yang merupakan mekanisme sistem pasar bebas dalam mengarahkan keputusan
ekonomi. Ungkapan yang terkenal ini diutarakan oleh, Bapak ekonomi modern Adam Smith
dalam buku yang ditulisnya The Wealth of Nation pada tahun 1776. Adam smith membuat
bukunya pada saat kondisi dunia intelektual yang diliputi dan dikuasai oleh ideologi besar, yaitu
liberalisme. Ideologi ini pada dasarnya mengajarkan kebebasan dan menjunjung tinggi martabat
manusia. Tidaklah aneh jikalau semangat yang paling dasar dari ilmu ekonomi liberalisme
adalah laissez faire laissez passer atau laissez faire laissez aller . Secara bebas, tetapi biarkanlah
kebebasan juga pada orang lain.
Sistem pasar bebas adalah sistem kapitalis. Pengertian kapitalisme adalah suatu sistem

dimana harta benda dimiliki dan dikendalikan oleh masyarakat. Setiap laba yang dihasilkan
dengan menggunakan harta pribadi menjadi hak pemilik harta tersebut. Alasan atau motif untuk
mencari laba dan kemungkinan mengumpulkan harta kekayaan dipercayai oleh banyak individu
sebagai satu satunya factor pendorong terbesar yang menyebabkan keberhasilan sistem ini.
Produksi pertanian adalah contoh terbaik dari persaingan sempurna yang ada dalam sistem
pasar bebas. Jumlah produsen dalam pertanian atau para petani sangat banyak di Indonesia,
keseragaman sebagian besar hasil (komiditi) pertanian dan jumlah pembeli produk pertanian

yang besar, secara bersama sama menghasilkan situasi pasar bebas yang baik. Melalui sistem
pasar bebas, para produsen pertanian atau para petani dan setelahnya akan segera mengetahui
perubahan keinginan konsumen dan para petani akan menanggapi dengan cepat.
Sistem pasar bebas terbukti di satu pihak sebagai suatu sistem ekonomi yang berhasil, Hal
hal yang telah dicapai oleh negara - negara maju menunjukkan bahwa mekanisme pasar adalah
sistem yang efisien dalam mengalokasikan factor-faktor produksi dan mengembangkan
perekonomian.
Fungsi Sistem Pasar Bebas dalam Negara
Adapun fungsi-fungsi yang akan ada dalam sistem pasar bebas adalah:
1.
2.
3.

4.
5.

Sistem pasar bebas dapat memberikan informasi yang lebih tepat mengenai harga dan
jumlah permintaan barang
Sistem pasar bebas memberikan perangsang kepada para pengusaha untuk
mengembangkan usaha mereka
Sistem pasar bebas memberikan perangsang kepada para pengusaha untuk memperoleh
keahlian modern.
Sistem pasar bebas memberikan merangsang penggunaan barang dan factor produksi
secara lebih efisien.
Sistem pasar bebas memberikan kebebasan sepenuhnya kepada masyarakat untuk
melakukan kegiatan ekonomi.

Dampak Buruk Sistem Pasar Bebas
Akan tetapi, dalam sistem pasar bebas akan memunculkan beberapa dampak buruk atau akibat
buruk. Dampak ini dibutuhkan campur tangan pemerintah untuk menanggulangi dampak buruk
yang ada. Dampak buruk tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Apabila dalam sistem pasar bebas, pemerintah secara sempurna “lepas tangan” maka
kebebasan yang tidak terbatas akan hadir. Hal ini akan menindas golongan ekonomi

lemah khususnya apabila terjadi pada bahan-bahan pokok.
2. Kegiatan ekonomi yang tidak stabil dan tidak terjadi kepastian. Dalam sistem pasar bebas
yang sempurna tanpa campur tangan pemerintah, kemakmuran dapat cepat tercapai tapi
seketika juga dapat mengalami kemorosotan serius. Hal ini dilakukan untuk merubah
harga-harga barang dan jasa sehingga para produsen dan pemilik pasar dapat menambah
keuntungan mereka berkali-kali lipat.
3. Sistem mekanisme pasar bebas akan memunculkan kekuatan monopoli yang dapat
menimbulkan kerugian bagi semua pihak kecuali pihak yang melakukan monopoli. Akan
tetapi, rakyat kecil akan mengalami kesusahan.
4. Dalam menyediakan beberapa jenis barang secara bersamaan, mekanisme pasar bebas
tidak dapat melakukan secara efisien
5. Kegiatan konsumen dan produsen akan menimbulkan eksternalitas yang dapat berupa
akibat yang baik ataupun buruk tapi tetap merugikan.

Adapun ciri-ciri sistem ekonomi pasar bebas sebagai berikut:
1. Semua alat dan sumber produksi berada di tangan perseorangan, masyarakat, atau
perusahaan. Dengan demikian, masing-masing orang bebas mengalokasikan sumber daya
yang dimiliki sesuai bakat, keahlian, dan keinginannya (free property).
2. Adanya pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kelas pekerja (buruh) dan pemilik
modal. Kaum pekerja pada umumnya tergantung pada keberadaan pemilik modal. Para

pemilik modal inilah yang mendirikan usaha dan menggerakkan perekonomian dalam
sistem pasar bebas.
3. Adanya persaingan antar pengusaha untuk memperoleh laba sebesar-besarnya (profit
motive). Bagi para pengusaha, laba merupakan sumber pengumpulan (akumulasi) modal.
Laba yang tinggi berarti membuka kesempatan untuk memperluas usaha
4. Pemerintah tidak melakukan campur tangan dalam pasar, sehingga penentuan harga
terjadi karena mekanisme pasar, yaitu hubungan antara permintaan (demand) dan
penawaran (supply). Campur tangan negara dibatasi pada hal-hal yang tidak dapat
diusahakan swasta namun menjadi syarat terselenggaranya pasar bebas, misalnya
keamanan negara.
Sistem ekonomi pasar bebas memberikan keleluasaan terhadap masyarakat untuk
menentukan dan mengatur sendiri kegiatan ekonomi yang akan mereka lakukan. Sebagai suatu
sistem, ekonomi pasar bebas memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan sistem ekonomi pasar bebas sebagai berikut :

1.
2.
3.
4.


Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan sumber daya produksi.
Inisiatif dan kreativitas masyarakat dalam kegiatan ekonomi dapat dikembangkan.
Adanya persaingan produsen untuk menghasilkan barang yang bermutu.
Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip
ekonomi.

Kelemahan sistem ekonomi pasar bebas sebagai berikut :

1. Kebebasan mudah disalahgunakan oleh pihak yang kuat dari segi ekonomi untuk
memeras pihak yang lemah.
2. Persaingan untuk merebut pasaran dapat mendorong terbentuknya monopoli, kolusi usaha
dan konglomerasi yang mengancam pengusaha lemah.
3. Munculnya kesenjangan yang semakin besar antara golongan ekonomi kuat dengan yang
lemah.
4. Perekonomian mudah terguncang ketidakstabilan.

2.2. Peranan Teknologi Pertanian dalam Globalisasi
Dewasa ini manusia tidak akan lepas dari perkembangan zaman yang semakin meningkat,
salah-satu dari perkembangan zaman ini adalah teknologi. Aplikasi dari teknologi sendiri
sangatlah beragam diberbagai bidang kehidupan manusia mulai dari informasi, transportasi

bahkan sampai pada aspek yang sangat krusial dalam kehidupan manusia yaitu Pertanian.
Mencermati fenomena globalisasi yang terjadi sekarang ini, maka Pertanian Indonesia akan
menghadapi ancaman-ancaman yang perlu diantisipasi, tetapi sekaligus juga mempunyai peluang
untuk dimanfaatkan dengan baik. Ancaman dan peluang yang berkaitan dengan fenomena
globalisasi ini perlu ditanggapi secara positif. Tentunya salah satu factor penting yaitu dengan
pemanfaatan dan penguasan teknologi pertanian yang handal.
Peran teknologi pertanian cukup menonjol untuk dapat memberikan driving force bagi
pertumbuhan pembangunan kususnya dibidang pertanian, untuk menahan ancaman-ancaman dan
sekaligus peluang yang ditimbulkan dari fenomena globalisasi. Peran teknologi pertanian ini
antara lain dalam usaha-usaha peningkatan dan penjaminan mutu, baik mutu produk (baik mutu
gizi maupun fisik), kemasan, penampilan produk. Disamping itu pemilihan dan penggunaan
teknologi secara tepat akan berpeluang untuk menekan biaya produksi, menekan harga jual,
sehingga akan berpengaruh meningkatkan daya saing.
Pemanfaatan dan penguasaan teknologi pertanian berhubungan langsung dengan
peningkatan produktivitas dan nilai tambah. Produktivitas usaha padi yang ada di Indonesia baru
sebesar 4,5 ton/ha, dapat dilipat gandakan menyamai produktivitas di Vietnam (8 ton/ha) dengan
mengaplikasikan teknologi yang tepat.
Kenyataan menunjukan setelah lama melaksanakan pembangunan, termasuk pembangunan
sector pertanian, kontribusi teknologi dalam produksi pertanian di Indonesia masih belum sesuai
dengan yang diharapkan. Bahkan dalam beberapa sub sector, seperti holtikultura telah terjadi

negative trend baik dari segi jumlah maupun produktivitas. Hal ini terutama dikarenakan
ketidakmantapannya program pembangunan teknologi pertanian yang ada. Secara keseluruhan
dalam sector pertanian, maupun secara parsial di masing-masing sub sector tidak ditemukan
adanya scenario pembangunan teknologi yang efektif dan berkesinambungan.
Disisi lain dukungan pemerintah terutama untuk pendanaan kegiatan penelitian relatif
sangat kecil. Dibandingkan dengan Negara ASEAN saja, anggaran yang disediakan pemerintah
untuk penelitian dan aplikasi teknologi dibidang pertanian jauh lebih kecil. Hal ini tentu sangat
tidak kondusif bagi upaya peningkatan peran teknologi dalam pembangunan teknologi pertanian
demi terciptanya pertanian yang tangguh dan berdaya saing. Dengan demikian, potensi teknologi
yang dipunyai Indonesia perlu lebih diarahkan pada bidang pertanian. Dengan kata lain perlu
dijadikan sebagai gambaran platform bagi pengembangan teknologi Indonesia.

Teknologi pertanian hasil penelitian untuk menyongsong MEA dan perdagangan global adalah:
(a) Bio-teknologi dalam bidang perbenihan/pembibitan dan pengendalian hama/penyakit
tanaman, ternak dan ikan;
(b) Teknologi pengolahan limbah dan pupuk organik;
(c) Teknologi budidaya pertanian terpadu;
(d) Teknologi pasca panen, sortasi, grading dan packaging; dan
(e) Teknologi pengolahan komoditi tanaman pangan, hortikultura; perkebunan, peternakan, dan
ikan.

2.3. Ancaman dan Peluang
Dalam menghadapi globalisasi yang terjadi sekarang ini, maka Pertanian Indonesia akan
menghadapi ancaman-ancaman yang perlu diantisipasi, tetapi sekaligus juga mempunyai peluang
untuk dimanfaatkan dengan baik. Ancaman dan peluang yang berkaitan dengan fenomena
globalisasi ini perlu ditanggapi secara positif. Tentunya salah satu factor penting yaitu dengan
pemanfaatan dan penguasan teknologi pertanian yang handal.
Indonesia dikenal dengan budaya agraris, dimana 48% penduduknya hidup di sektor
pertanian. Produk utama indonesia adalah produk pangan untuk kebutuhan dalam negeri, produk
perkebunan dan hasil hutan, serta perikanan yang di ekspor. Produk perkebunan yang banyak di
ekspor seperti kelapa sawit, karet,teh dan kayu sedangkan negara barat berkembang dalam hal
industri dan jasa,seperti industri elektronika dan jasa keuangan.Globalisasi juga mempengaruhi
perekonomian indonesia, negara-negara barat telah merelokasi industrinya ke negara
berkembang seperti indonesia untuk industri elektronika dan tekstil. Globalisasi telah mengubah
secara bertahap wajah indonesia dari pertanian menjadi industri.
Sumber daya manusia Indonesia sedang terancam dari berbagai sisi, antara lain integrasi
mobilitas tenaga kerja kawasan ASEAN melalui kesepakatan diberlakukannya Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA), teknologi yang semakin berkembang dan perdagangan bebas yang
menyebabkan membanjirnya produk luar di Indonesia.
Salah satu dampak globalisasi yang paling dirasakan adalah dibidang ekonomi. Globalisasi
di bidang ekonomi telah mendorong berkembangnya pasar bebas. Pasar bebas atau liberalisasi
akan menimbulkan masalah jika komoditas yang dihasilkan dari dalam negeri (pertanian dan
industri) tidak mampu bersaing dengan komoditas yang berasal dari negara lain. Sehingga pasar
domestic dibanjiri oleh produk dan komoditas yang berasal dari luar negeri (impor) yang pada
akhirnya mengancam dan merugikan eksistensi pertanian dan industry dalam negeri.

Ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh rakyat Indonesia menjelang
diselenggarakannya pasar bebas ASEAN, diantaranya :
1. Rakyat kecil sasaran kesengsaraan
Lembaga swadaya Indonesia for Global Justice (IGJ) menuding pemerintah tidak memiliki
strategi dan rencana yang tepat untuk melindungi kepentingan petani, nelayan, buruh, dan
pedagang tradisional, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mulai efektif 2015.
Hal ini berpotensi mendorong hilangnya akses rakyat terhadap sumber daya alam dan tingginya
angka kemiskinan di pedesaan. Nelayan, petani, buruh, maupun pedagang pasar tradisional
adalah kelompok paling dirugikan atas pemberlakuan MEA tahun depan. Alasannya, pemerintah
tidak memiliki strategi dan rencana aksi yang melibatkan petani, buruh, nelayan, dan pedagang
tradisional.
2. Sumber kekayaan Indonesia dikuras pihak asing
sektor pertanian dan perikanan adalah dua dari 12 sektor strategis yang masuk dalam prioritas
kerja sama ASEAN. Di dalam negeri, kedua sektor ini tidak saja strategis dan penting bagi
kepentingan domestik rakyat Indonesia, tapi juga menghadapi kegentingan yang cukup serius
baik secara kualitas maupun kuantitas. Bukti nyatanya adalah kontribusi sektor pertanian,
khususnya tanaman pangan.
3. Indonesia kembali dijajah
Indonesia berpotensi kembali „dijajah‟ oleh negara lain ketika Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) mulai berlaku pada 2015. Pasalnya, 80 persen pengangguran di Tanah Air berpendidikan
rendah.Bandingkan dengan Malaysia dan Singapura, 80 persen penganggurannya justru lulusan
SMA dan perguruan tinggi.
4. Hancurkan pengusaha kecil
kebijakan MEA bisa membunuh usaha kecil menengah (UKM) di ke-10 negara anggota
ASEAN. Tapi, itu hanya akan menimpa pengusaha yang tidak siap. Bila mau menangkap
peluang, pengusaha kecil menengah akan diuntungkan karena bisa bebas melakukan ekspansi ke
seluruh Asia Tenggara.

Bagi negara yang memiliki infrastruktur ekonomi yang masih lemah, dimana industri dalam
negeri belum siap menghadapi persaingan antar bangsa dan negara yang demikian bebas, maka
industri dalam negeri besar kemungkinan akan mengalami ancaman serius dari terpaan produk
industri asing. Globalisasi membuka peluang akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk
asing bagi konsumen dalam negeri. Industri dalam negeri menghadapi ancaman serius yang
dapat mematikan gerak dan pertumbuhan industri nasional.

Dengan adanya dampak arus globalisasi dalam bidang pertanian adalah ditandai dengan
masuknya produksi pertanian impor yang relatif murah karena diproduksi dengan cara efisien
dan pemberian subsidi yang besar pada petani di negara asalnya, produk tersebut membanjiri di
pasar-pasar domestik di Indonesia. Sumber pertumbuhan utama sektor agribisnis masih
mengandalkan konsumsi swasta, dan sedikit dipacu dengan pengembangan teknologi, namun
keadaan ini mempunyai sisi positif karena pertumbuhannya tidak perlu memberatkan
pembelanjaan pemerintah. Sektor pertanian khususnya agribisnis yang kaitannya dengan
peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat (khususnya masyarakat petani), maka
dipandang perlu adanya keberanian untuk melakukan terobosan baru serta percobaan penelitian
yang lebih intensif dan nyata baik didalam pengembangan teknologi dan pemasaran hasil
pertanian.

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam sistem
pasar bebas masyarakat diberikan kesempatan dan kebebasan penuh dalam menentukan kegiatan
ekonomi yang ingin dilakukan tanpa campur tangan pemerintah. Sistem pasar bebas merupakan
sistem kapitalisme dimana semua kegiatan perekonomian dikendalikan oleh masyarakat. Dalam
globalisasi teknologi pertanian sangat berperan penting. Peran teknologi pertanian ini antara lain
dalam usaha-usaha peningkatan dan penjaminan mutu, baik mutu produk (baik mutu gizi
maupun fisik), kemasan, penampilan produk. Disamping itu pemilihan dan penggunaan
teknologi secara tepat akan berpeluang untuk menekan biaya produksi, menekan harga jual,
sehingga akan berpengaruh meningkatkan daya saing. Dalam mewujudkan Masyarakat Ekonomi
ASEAN ini Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dapat bersaing dengan Negara
ASEAN lainnya . Akan tetapi perlu diingat bahwa selain peluang, Indonesia juga akan
dihadapkan dengan berbagai ancaman yang mungkin bisa menghambat Indonesia untuk dapat
bersaing dengan Negara ASEAN lainnya. Untuk dapat memanfaatkan peluang serta
mengantisispasi terjadinya ancaman itu maka pemerintah harus mempersiapkan diri untuk
menyongsong era “Masyarakat Ekonomi Asean” ini dengan mempercepat pembangunan di
berbagai infrastruktur, jaringan logistik, ketersediaan energi dan konektivitas untuk
meningkatkan daya saing pengusaha domestik.

3.2. Saran
Mengingat teknologi pertanian sangat berperan penting dalam globalisasi, maka potensi
teknologi yang dimiliki oleh Indonesia harus lebih diarahkan pada bidang pertanian demi
terciptanya pertanian yang tangguh dan berdaya saing.

Daftar Pustaka..

Thoha,Mahmud. 2002. Globalisasi. PT.Pustaka Quantum: Jakarta.
Anonim. 2015. Pengertian system pasar bebas.
http://www.apapengertianahli.com/2015/08/pengertian-sistem-pasar-bebas-fungsidampak.html (diakses 21 November 2015).
Panji. 2010. Peran Teknologi Pertanian Sebagai Motor Penggerak Perekonomian Indonesia.
https://panjiwiyana.wordpress.com/2010/09/07/peran-teknologi-pertanian (diakses 21
November 2015).
Ali. 2011. Ancaman Globalisasi. http://alimuhi.staff.ipdn.ac.id/ (diakses 21 November 2015).
Diana. 2014. Ancaman Pasar Bebas ASEAN 2015. https://dianarizky14.wordpress.com/ (diakses
21 November 2015)