TINJAUAN GEOGRAFIS PENGEMBANGAN OBJEK WISATA GOA PANCUR DESA JIMBARAN KECAMATAN KAYEN KABUPATEN PATI

TINJAUAN GEOGRAFIS PENGEMBANGAN OBJEK WISATA GOA
PANCUR DESA JIMBARAN KECAMATAN KAYEN KABUPATEN PATI

SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Geografi

Oleh
Heri Muslihanto
3211410041

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017

ii

iii

PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau plagiat dari
karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang,

Agustus 2017

Heri Muslihanto
NIM. 3211410041

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
“Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan
engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta
terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah

bila dibelanjakan.”
-Khalifah Ali bin Abi Talib-

PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya ini untuk.
1. Ibu Sumirah dan Bapak Jasmo yang selalu membimbingku dalam
setiap langkahku dengan do’a dan kasih sayang.
2. Adikkku Agung Johan Saputra yang senantiasa memberi Do’a dan
Semangatnya
3. Teman- teman Geografi UNNES 2010.
4. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

v

PRAKATA

Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan kemudahan, sehingga penulis mampu

menyelesaikan


penulisan skripsi yang berjudul “Tinjauan Geografis Pengembangan
Objek Wisata Goa Pancur Desa Jimbaran Kecamatan Kayen
Kabupaten Pati” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada
Universitas Negeri Semarang.
Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan
dari pihak-pihak terkait baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terima kasih yang setulus - tulusnya kepada pembimbing pertama Drs.
Apik Budi Santoso, M.Si dan pembimbing kedua Dr. Tjaturahono
Budi Sanjoto, M.Si. Dan pihak-pihak yang terkait.
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum, Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Drs. Moh. Solehatul Mustofa MA, Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang.
3. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si, Ketua Jurusan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
4. Seluruh staf dan karyawan di Dinas Pariwisata Kabupaten Pati,
yang telah memberikan izin melakukan penelitian ini.


vi

5. Mas Najib, Mas Soleh, dan seluruh pengelola objek Wisata Goa
Pancur, yang telah memberikan bantuan, informasi, dan bersedia
menjadi subjek dalam penelitian saya.
6. Seluruh Staf Pengajar dan karyawan Jurusan Geografi, terima
kasih untuk ilmu yang telah diberikan selama masa perkuliahan.
7. Bu Kuswati, Pegawai Tata Usaha Jurusan Geografi atas bantuan
dalam administrasi, informasi, dan motivasinya.
8. Bapak ibu tercinta dan segenap keluarga yang telah memovitasi
dan mendoakan sehingga skipsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
9. Teman-teman Geografi 2010, semangat dan kebersamaan kalian
akan selalu teringat sampai kapanpun.
10. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sampaikan satu per satu,
terimakasih untuk dukungan dan bantuannya.
Semoga

segala kebaikan Bapak/Ibu dan


rekan-rekan semua

mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat khususnya bagi pribadi penulis dan para pembaca
pada umumnya.

Semarang, September 2017

Heri Muslihanto

vii

SARI
Muslihanto, Heri. 2017. Tinjauan Geografis Pengembangan Objek
Wisata Goa Pancur Desa Jimbaran Kecamatan Kayen Kabupaten
Pati. Skripsi. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Semarang. Drs. Apik Budi Santosa, M.Si dan Dr. Tjaturahono
Budi Sanjoto, M.Si. 102 halaman.
Kata Kunci: Tinjauan Geografis, Pengembangan, Objek Wisata
Dalam pembangunan dan pengembangan kawasan obyek

wisata Goa Pancur, kondisi geografi sekitar obyek wisata menjadi
faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan pengembangan
kawasaan obyek wisata agar pengembangan obyek wisata Goa Pancur
sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Jadi, permasalahan dalam
penelitian ini adalah faktor-faktor geografi apa sajakah yang berperan
dalam upaya pengembangan kawasan obyek wisata Goa Pancur di
Kecamatan Kayen Kabupaten Pati?
Penelitian ini mengambil lokasi objek wisata di Desa Jimbaran
Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pengunjung objek wisata Goa Pancur. Pengambilan
sampel dilakukan dengan mengambil sampel acak sehingga diperoleh
jumlah sampel 15 orang. Peneliti menggunakan teknik proposional
random sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah tinjauan secara
geografis atau kondisi alam di objek wisata Goa Pancur dan faktorfaktor pengembang untuk berkembangnya objek wisata Goa Pancur.
Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi,
angket/kuesioner, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data
menggunakan teknik analisis deskriptif.
Hasil penelitian diperoleh bahwa faktor-faktor geografis lokasi
mudah dilalui dan cukup baik, dengan ketinggian tempat mencapai 245
m diatas permukaan air laut dan lokasi terendah mencapai 5 m dengan

rata-rata 67,71 m pada kemiringan lereng antara 0-8%, 8-15%, 1525%, 25-45%, > 45% lebih didominan oleh ketinggian 0- 8%,
fenomena bentang alam karst kendeng utara tercermin melalui
banyaknya bukit-bukit kapur kerucut, munculnya mata air pada
rekahan batuan, mengalirnya sungai-sungai bawah tanah dengan
lorong goa sebagai koridornya, dengan demikian Desa Jimbaran
termasuk memiliki iklim E yaitu beriklim kering hal ini telah di
buktikan dengan jumlah curah hujan yang sedikit setiap tahunnya.
Batuan yang terdapat di Desa jimbaran berdasarkan pada Peta Geologi
terdiri dari dua jenis batuan yaitu alluvium dan miosen fasies batu
gamping, yang mana sebagian besar wilayah Desa Jimbaran memiliki
jenis batuan alluvium, sumber air yang digunakan oleh penduduk
berasal dari mata air yang mengalir melalui bidang-bidang lapisan
batuan.
Saran yang diajukan yaitu 1)perlu adanya koordinasi yang baik
agar kegiatan pengembangan dan pembangunan di objek wisata
viii

berjalan lancar. 2) perlu adanya usaha meningkatkan pelayanan,
fasilitas, sarana dan prasarana, akomodasi untuk meningkatkan
pengembangan objek wisata. 3) perlu memperhatikan faktor-faktor

geografis fisik maupun non fisik dalam pengembangan objek wisata.

ix

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ................................................................. ii
PERNYATAAN .................................................................................................. iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
PRAKATA .......................................................................................................... v
SARI .................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4

E. Batasan Istilah....................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR ..................... 6
A. Pengertian Pariwisata ........................................................................... 6
B. Bentuk dan jenis pariwisata .................................................................. 8
C. Objek Wisata ........................................................................................ 9
D. Pengembangan Pariwisata .................................................................... 9
E. Unsur Pokok Pengembangan ................................................................ 13
F. Faktor-Faktor Geografis Yang Mendukung Pengembangan
Objek Wisata ........................................................................................ 15
G. Kerangka Berfikir ................................................................................. 16
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 20

x

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 20
B. Populasi dan Sampel ............................................................................. 20
C. Variabel Penelitian ............................................................................... 21
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 22
E. Validitas dan Reliabilitas ...................................................................... 24
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 28
A. Deskripsi Daerah Penelitian .................................................................... 28
1. Kondisi Fisik Desa Jimbaran ............................................................. 28
2. Kondisi Sosial Desa Jimbaran ........................................................... 47
B. Kondisi Umum Pengembangan Objek Wisata Goa Pancur .................... 53
1. Deskripsi Objek Wisata .................................................................... 53
2. Kondisi Sarana Dan Prasarana Objek Wisata.................................... 59
C. Tinjauan Geografis Terhadap Pengembangan Objek Wisata .................. 64
D. Usaha dalam Pengembangan Objek Wisata ............................................ 73
E. Potensi Objek Wisata Goa Pancur ........................................................... 75
F. Pembahasan ............................................................................................. 78
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 88
A. Kesimpulan .............................................................................................. 88
B. Saran ........................................................................................................ 89
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 91
LAMPIRAN ........................................................................................................ 93

xi

DAFTAR TABEL

Tabel
Halaman
1.

Tabel 3.1 Hasil Analisis Validitas Butir Soal ............................................................ 25

2.

Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas .................................................................................... 26

3.

Tabel 4.1 Luas wilayah Kecamatan Kayen ................................................................ 33

4.

Tabel 4.2 Banyaknya Hari dan Curah Hujan ............................................................. 37

5.

Tabel 4.3 Iklim Menurut Schmit Ferguson ................................................................ 39

6.

Tabel 4.4 Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin ............................ 48

7.

Tabel 4.5 Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan .................................... 50

8.

Tabel 4.6 Komposisi penduduk menurut tingkat pencarian ...................................... 52

9.

Tabel 4.7 Nama-nama jenis batuan dan bentuk di dalam Goa Pancur ...................... 55

10. Tabel 4.8 Wisatawan objek wisata Goa Pancur berdasarkan Daerah asal ................. 57
11. Tabel 4.9 Jumlah wisatawan Goa Pancur dari tahun 2012-2016 ............................. 59
12. Tabel 4.10 Fasilitas Pengunjung di objek wisata Goa Pancur ................................... 60
13. Tabel 4.11 Faktor-faktor geografis yang mendukung pengembangan Pariwisata ..... 85

xii

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

Gambar 2.1 Sistem Pengembangan Pariwisata .............................................................. 12
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ....................................................................................... 19
Gambar 4.1 Peta Administrasi Kecamatan Kayen ......................................................... 30
Gambar 4.2 Peta Kemiringan Lereng Kecamatan Kayen .............................................. 32
Gambar 4.3 Peta Bentuk Lahan Kecamatan Kayen ...................................................... 36
Gambar 4.4 Peta Geologi Kecamatan Kayen ................................................................. 41
Gambar 4.5 Peta Jenis Tanah Kecamatan Kayen.......................................................... 44
Gambar 4.6 Objek Wisata Goa Pancur .......................................................................... 53
Gambar 4.7 Wisatawan di Objek Wisata Goa Pancur ................................................... 58
Gambar 4.8 Kondisi Jalan di Objek Wisata Goa Pancur ............................................... 61
Gambar 4.9 Mulut Goa Pancur ...................................................................................... 77

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.

Tabel Nama Responden Pengunjung Objek wisata Goa Pancur ............................ 93

2.

Lembar observasi .................................................................................................... 94

3.

Kisi-kisi Istrumen Angket ....................................................................................... 97

4.

Lembar Angket ....................................................................................................... 98

5.

Surat Bukti Penelitian ............................................................................................. 102

6.

Tabulasi ................................................................................................................... 103

xiv

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata sebagai segala kegiatan dalam masyarakat yang berkaitan
dengan wisatawan (Soekadijo, 2000). Pariwisata adalah sebuah perjalanan
sementara yang dilakukan orang pada suatu tujuan tertentu, dalam jangka
pendek, pada tempat yang bukan merupakan tempat yang biasa dikunjungi
(tempat tinggal maupun tempat kerja), dan melakukan kegiatan-kegiatan pada
tempat tersebut dimana terdapat beberapa fasilitas yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhannya, termasuk didalamnya kunjungan sehari dan
darmawisata.
Kata pariwisata berasal dari sansekerta yang artinya mereka yang
meninggalkan rumah untuk mengadakan perjalanan tanpa mencari nafkah
ditempat yang dikunjungi sambil menikmati kunjungan mereka (Pendit,
2003: 1). Pariwisata menurut UU RI No 10 Tahun 2009 adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusaha objek dan daya tarik
wisata serta usaha-usaha yang terkait.
Data menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2012
jumlah wisatawan yang datang ke objek wisata Goa Pancur adalah sebanyak
29.872, tahun 2013 jumlah wisatawan yang datang ke Goa Pancur Desa
Jimbaran Kecmatan Kayen mengalami penurunan 18.028, tahun 2014
mengalami penurunan menjadi 14.162, pada tahun 2015 dan 2016 mengalami

1

2

peningkatan yang signifikan. Sehingga permintaan semakin naik perlu adanya
peningkatan sarana prasana yang menunjang.
Salah satu potensi alam yang menjadi obyek andalan dan merupakan
obyek wisata yang potensial untuk dikunjungi adalah obyek wisata alam Goa
Pancur. Goa Pancur adalah Goa yang belokasi di Desa Jimbaran, Kecamatan
Kayen, Kabupaten Pati sekitar 20 Km dari pusat Kota Pati. Goa sepanjang 736
meter ini merupakan Goa kapur dengan air yang terus mengalir dengan
ketinggian air bervariasi dengan batuan stalaktit dan stalagmit di dalamnya.
Selain itu ada banyak wahana yang ditawarkan di Goa Pancur, mulai dari
mandi gratis di depan mulut goa, Goa Pancur yang telah diyakini dapat
membuat awet muda, wahana air hingga wahana susur goa dengan menjelajah
dalam perut bumi lereng Pegunungan Kendeng dengan panjang 736 meter
(Suara Merdeka, 2015:02).
Objek wisata Goa Pancur merupakan objek wisata yang banyak di
kunjungi oleh wisatawan, mulai dari wisatawan dalam kota ataupun
wisatawan luar kota. Goa Pancur tidak hanya menawarkan keindahan goa saja,
banyak wahana permainan seperti bebek air, ayunan, area outbond yang di
sukai anak-anak. Selain itu di objek wisata Goa Pancur juga banyak warung
makan dan aneka penjual makanan lainnya.
Dengan banyaknya pengunjung yang datang setiap tahunnya, objek wisata
Goa Pancur menjadikan objek wisata yang harus di kunjungi jika datang ke
Kota Pati. Wisatawan hanya di kenakan biaya Rp 4000,00 untuk roda dua dan
Rp 7000,00 untuk roda empat. Semakin banyaknya jumlah pengunjung yang

3

datang, semakin banyak pula persolaan yang timbul di dalam objek wisata ini.
Wisatawan banyak mengeluhkan fasilitas yang ada kurang memadai. Ada
beberapa faktor yang menjadi persoalan bagi pengembangan objek wisata Goa
Pancur, mulai dari akomodasi, fasilitas, organisasi, sarana transportasi,
permodalan, dan lain sebagainya.
Untuk menjadikan objek wisata andalan dan dikenal oleh masyarakat luas,
objek wisata ini perlu adanya perbaikan dan pengembangan. Suatu objek
wisata dapat dikatakan memuaskan bagi wisatawan, dapat di lihat dari
beberapa faktor pengembang yang mendukung dan tidak mendukung objek
wisata tersebut.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang kondisi
obyek wisata tersebut dan pengembangan obyek wisata tersebut dari sudut
pandang

geografis

dengan

mengambil

judul

“Tinjauan

Geografis

Pengembangan Objek Wisata Goa Pancur Desa Jimbaran Kecamatan Kayen
Kabupaten Pati”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan urain diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa saja faktor-faktor geografis yang mendukung pengembangan
obyek wisata Goa Pancur ?
2. Bagaimana usaha yang dilakukan untuk pengembangan wisata
Goa Pancur?

4

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan urain berbagai rumusahan masalah maka tujuan dari
penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui

faktor-faktor

geografis

apa

yang

mendukung

pengembangan objek wisata Goa Pancur ?
2. Untuk mengetahui usaha yang dilakukan dalam pengembangan
objek wisata Goa pancu
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis.
1. Manfaat secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pengembangan ilmu geografi, khususnya untuk pengembangan geografi
pariwisata.
2. Manfaat secara praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah
daerah, khususnya bagi dinas pariwisata dalam mengembangkan objek
pariwisata dan menentukan kebijakan-kebijakan yang menyangkut
kepariwisataan dengan tetap memperhatikan faktor-faktor geografi.
E. Batasan Istilah
Batasan istilah dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul
skripsi yang dibuat oleh peneliti.Istilah-istilah yang dijelaskan berkaitan
dengan judul skripsi adalah:

5

1. Tinjauan Geografis
Tinjauan geografis pada dasarnya adalah meningkatkan unsurunsur dari pariwisata tersebut seperti daya tarik, aksesibilitas, fasilitas
pelayanan, infrastruktur dan lain sebagainya. Tinjaun kepariwisataan juga
tidak lepas dari faktor-faktor geografi baik unsur fisik maupun non fisik
(sosial, ekonomi, dan budaya).
2. Pengembangan Pariwisata
Pengembangan pariwisata adalah upaya untuk lebih meningkatkan
sumber daya yang dimiliki oleh suatu objek wisata dengan cara melakukan
pembangununan unsur fisik maupun non fisik dari sistem pariwisata
sehingga meningkatkan produktifitas. Dalam hal ini yang dimaksud
dengan produktifitas objek wisata berupa meningkatnya pendapatan
daerah

yang diperoleh dari kunjungan wisatawan yang masuk.

Pengembangan pariwisata dalam penelitian ini adalah tentang upayaupaya yang dilakukan oleh pemerintah dan pengelola objek wisata Goa
Pancur untuk mengembangkan pariwisata.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pariwisata
Istilah-istilah yang berhubungan dengan kepariwisataan sesuai dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan. Pasal 1 Dalam Udang-Undang ini yang dimaksud dengan:
1) Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan gaya tarik
wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
2) Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
3) Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
4) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan
pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul
sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi
antara wisatawan dan masyarakat setempat, semata wisatawan,
pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha.
5) Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sarana atau tujuan
kunjungan wisatawan.

6

7

6) Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata
adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah
administratif yang didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas
umum, fasilitas pariwisata, aksebilitas, serta masyarakat yang saling
dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.
7) Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang atau jasa
bagi

pemenuhan

kebutuhan

wisatawan

dan

penyelenggaraan

pariwisata.
8) Pengusaha Pariwisata adalah orang atau kelompok orang yang
melakukan kegiatan usaha pariwisata.
9) Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling
terkait dalam rangka menghasilkan barang dan jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.
10) Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi
utama atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang
mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek seperti
pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya
alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
Dari uraian diatas dapat kita ambil beberapa unsur yang terkandung
dalam kepariwisataan, antara lain :
a) Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu.
b) Perjalanan itu dilakukan dari tempat satu ke tempat lainnya.

8

c) Perjalanan itu walau apapun bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan
pertamasyaan atau rekreasi.
d) Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di
tempat yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen di
tempat tersebut.
Pariwisata pada dasarnya adalah perjalanan yang dilakukan oleh
seseorang untuk menikmati sesuatu yang berada dari tempat tinggalnya
dengan tujuan bersenang-senang sebagai contoh orng yang berdiam di
daerah pantai ingin menikmati daerah pegugunungan, sebaliknya orang
yang berdiam di daerah pegunungan ingin menikmati suasana di daerah
pantai
Pariwisata erat kaitanya dengan struktur, bentuk, penggunaan lahan,
dan perlindungan bentang alam. Pariwisata menyebabkan berubahnya
bentang alam menjadi kawasan budaya seperti berdirinya hotel, restoran
dan bangunan lainya. Pariwisata tetap membutuhkan kawasan alami
berupa

taman

nasional,

cagar

alam,

hutan

wisata,

dan

lain

sebagainya(Santoso,2011:9-12).
B. Bentuk dan Jenis Pariwisata
Berdasarkan keadaan dan karakteristik daerah wisata, secara umum
wisata dapat digolongkan menjadi dua yaitu
1) Pariwisata Alam
Kegiatan pariwisata alam secara garis besar dapat dibedakan antara
wisata perairan atau wisata bahari meliputi (berenang, snorkeling,

9

menyelam, berlayar, berselancar, memancing, berkano/berdayung, dll)
dan wisata daratan serta dirgantara meliputi (lintas alam, pendakian
gunung, penelusuran goa, berkemah, jalan santai/hiking, dll).
2) Pariwisata Budaya
Pariwisata budaya merupakan suatu jenis perjalanan wisata dengan
tujuan untuk mempelajari istiadat, tata cara kemasyarakatan dan
kebiasaan didaerah yang di kunjungi. Wisata ini dapat berupa
kunjungan atau mengunjungi objek wisata buatan manusia seperti
museum, masjid agung, gereja kuno, dan lain sebagainya.
C. Objek Wisata
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan disebutkan bahwa objek wisata adalah segala sesuatu yang
menjadi sasaran wisata. Kegiatan wisata biasanya merupakan kegiatan
yang bisa memberikan respon yang menyenangkan dan dapat memberikan
kepuasan. Oleh karena itu suatu objek wisata hendaknya dapat
memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan, sehingga menimbulkan
kesan yang mendalam.
D. Pengembangan Pariwisata
Pada dasarnya pengembangan pariwisata adalah suatu proses yang
berkesinambungan untuk melakukan matching dan adjustment yang terus
menerus antara sisi supply dan demand kepariwisataan yang tersedia untuk
mencapai misi yang telah ditentukan (Nuryanti, 1994).

10

Selain itu dalam pengembangan pariwisata di perlukan strategi
pengembangan pariwisata, adapun strategi pengembangan pariwisata
bertujuan untuk mengembangkan prodek dan pelayanan yang berkualitas,
seimbang dan bertahap. Beberapa kebijakan pengembangan pariwisata
antara lain :
a) Promosi
Pelaksanaan upaya pemasaran dan promosi pariwisata harus dilakukan
secara selaras dan terpadu, baik dalam negeri maupun luar negeri.
b) Aksebilitas
Merupakan salah satu aspek penting yang mendukung pengembangan
pariwisata karena menyangkut lintas sektoral, kemudahan dan
keefektifan mencapai kawasan.
c) Kawasan Pariwisata
Pengembangan kawasan pariwisata dimaksudkan untuk :
1. Meningkatkan peran serta daerah dan swasta dalam pengembangan
pariwisata
2. Memperbesar dampak positif pembangunan
d) Wisata Bahari
Merupakan salah satu jenis produk wisata yang sangat potensial untuk
dikembangkan. Jenis wisata ini memiliki keunggulan komperatif yang
tinggi terhadap produk wisata sejenis di luar negeri.

11

e) Produk Wisata
Upaya untuk menampilkan produk wisata yang bervariasi dan
mempunyai daya saing yang tinggi.
f) Sumber Daya Manusia
Merupakan salah satu modal dasar pengembangan pariwisata, sumber
daya manusia harus memiliki keahlian dan ketrampilan yang
diperlukan untuk memberi jasa layanan pariwisata.
g) Kampanye Nasional Sadar Wisata
Upaya masyarakat untuk mempromosikan dan memperkenalkan jati
diri dan karakteristik daerah dengan beberapa kelebihannya.
Untuk pengembangan kepariwisataan daerah atau tingkat nasional
dikenal dengan “SAPTA PESONA”. Sapta Pesona atau yang dikenal
dengan istilah K-7 adalah tujuh hal yang harus di siapkan untuk
menunjang kepariwisataan yaitu : keindahan, kesejukan, kebersihan,
kenyamanan, keamanan, keramahtamahan dan ketenangan (Sujali, 1989:
48). Adapun hal penting yang harus diperhatikan dalam industri
kepariwisataan adalah system yang menyeluruh, terpadu tanpa ada
pemisahan diantara system pengembangan kepariwisataan yang ada seperti
bagan berikut :

12

PASAR
Adalah target pemasaran
onjek wisata

PROMOSI

TRANSPORTASI
Cara membawa
wisatawan ke objek

PENGEMBANGAN
PARIWISATA

Adalah
metode
menjual objek

OBJEK WISATA

PELAYANAN

Adalah objek yang
dijual

Adalah pendukung
daya tarik objek
wisatawan

Keterangan:
: Hubungan timbal balik (saling mempengaruhi)

: Hubungan searah
Gambar 2.1 Sistem Pengembangan Pariwisata (Sumber: Santoso,
2000 : 56)
Dari bagan di atas dapat di jelaskan bahwa dalam pengembangan
pariwisata terdapat lima komponen yang dapat di jadikan sebagai strategi
dalam pengembangan kepariwisataan. Komponen-komponen tersebut
meliputi pasar,transportasi, objek wisata, pelayanan dan promosi. Kelima
komponen tersebut saling berhubungan satu sama lain dan tidak dapat
berdiri sendiri, kelima komponen tersebut merupakan input (masukan)
bagi pengembangan pariwisata yang ditunjukkan dengan anak panah yang

13

searah, sedangkan masing-masing input tersebut akan berhubungan satu
sama lain secara timabl balik atau saling mempengaruhi yang ditunjukkna
dengan anak panah yang berlawanan arah. (“Susanti, 2005: 23).
E. Unsur-Unsur Pokok Pengembangan Pariwisata
Unsur pokok yang dapat menunjang pengembangan pariwisata di
daerah tujuan wisata yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan
pembangunan dan pengembanganna meliputi:
a. Atraksi
Atraksi atau daya tarik dapat menyebabkan wisatawan datang, yang
kedatangannya dimungkinkan oleh adanya transportasi, akomodasi, dan
hal-hal lain yang memudahkan berlangsungnya perjalanan wisata.
Dengan makin banyaknya kedatangan wisatawan, berbagai unsur dapat
turut berubah macam dan fungsinya. Atraksi atau daya tarik dapat
timbul dari keadaan alam (keindahan panorama, flora dan fauna, sifat
khas perairan laut, danau), objek buatan maunsia (museum, katedral,
masjid kuno, makam kuno, dsb), ataupun unsur-unsur dan peristiwa
budaya (kesenian, adat istiadat, makanan, dsb). (Santoso, 2011 : 39)
b. Transportasi
Perkembangan trasportasi berpengaruh atas arus wisatawan dan juga
perkembangan akomodasi. Di samping itu perkembangan teknologi
trnasportasi juga berpengaruh atas fleksibilitas arah perjalanan, jika
angkutang dengan kereta api bersifat linier, tidak banyak cabang atau
kelokannya, dengan kendaran mobil arah perjalanan dapat menjadi

14

lebih bervariasi. Demikian pula dengan angkutan pesawat terbang yang
dapat melintasi berbagai rintangan alam (dan waktu yang lebih singkat).
c. Akomodasi
Tempat menginap dapat dibedakan antara yang dibangun untuk
keperluan umum (hotel, motel, tempat pondokan, tempat berkemah,
waktu liburan) dan yang diadakan khusus perorangan untuk
menampung menginap keluarga atau anggota perkumpulan tertentu atau
terbatas.
d. Pengadaan fasilitas pelayanan
Peyediaan fasilitas dan pelayanan makin berkembang dan bervariasi
sejalan

dengan

perkembangan

arus

wisatawan,

perkembangan

pertokoan dan jasa pelayanan pada temapt wisata dimulai dengan
adanya pelayanan jasa kebutuhan sehari-hari (penjual makanan, warung
minum atau jajanan) kemudian jasa-jasa perdagangan pramuniaga atau
pembantu

penjualan,

tukang-tukang atau

jasa

pelayanan

lain.

Selanjutnya jasa untuk kenyamanan dan kesenangan (toko pakaian,
toko perabot rumah tangga, lalu jasa yang menyangkut keamanan dan
keselamatan : dokter, apotik, polisi, pemadam kebakaran).
e. Prasarana (Infrastruktur)
Infrastruktur yang memadai diperlukan untuk mendukung jasa
pelayanan dan fasilitas pendukung. Pembangunan infrastruktur secara
tidak langsung juga memberi manfaat dapat digunakan bagi penduduk
setempat disamping mendukung pengembangan pariwisata. Hal ini

15

menyangkut tidak saja pembangunan infrastruktur transportasi (jalan,
pelabuhan, jalan kereta api) tetapi juga penyediaan saluran air minum,
penerangan listrik dan juga saluran pembuangan limbah.
F. Faktor-faktor Geografis yang Mendukung Pengembangan Objek
Wisata
a. Lokasi
Menurut Daljoeni (1982:2) menyebutkan bahwa lokasi suatu tempat
adalah sangat penting, kaitanya dengan relasi keruangan seperti posisi
dan jarak. Lokasi dalam hal ini juga dapat diartikan lokasi relatif yaitu
lokasi suatu tempat di pandang dari tempat atau daerah lain. Lokasi
dalam penelitian ini menyangkut jarak, berapa jarak obyek wisata Goa
Pati dari pusat kota (kota Pati), berapa biaya yang dikeluarkan untuk
sampai ke obyek wisata tersebut dari pusat kota Pati. Lokasi ini juga
dapat diartikan sebagai lokasi relatif artinya bagaimana hubungan
antara obyek wisata Goa Pancur dengan obyek wisata lain yang ada di
Kecamatan Kayen.
b. Kemiringan Lereng
Kecamatan Kayen merupakan daerah dengan topografi kasar yaitu
berupa pegunungan. Daerah pegunungan mempunyai kemiringan lereng
yang tinggi dan bervariasi. Kemiringan lereng juga sangat berpengaruh
terhadap pembangunan dan pengembangan kepariwisataan.

16

c. Iklim
Tipe iklim juga sangat menentukan kegiatan pariwisata, iklim akan
menyebabkan perbedaan jenis kegiatan wisata yang di lakukan,
menyebabkan perbedaan budaya pakaian dan juga dapat meyebabkan
perbedaan aktifitas masyarakat di wilyah yang bersangkutan. Faktor
iklim dalam penelitian ini yaitu tentang suhu dan curah hujan.
d. Flora fauna
Jenis flora fauna juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan
pariwisata, dengan adanya flora fauna akan dapat mempengaruhi
kegiatan manusia serta dapat menjadi daya tarik bagi keberadaan obyek
wisata tersebut.
e. Tanah
Tipe tanah akan menentukan kesuburan suatu wilayah, di samping itu
tanah

juga

menentukan

struktur

geologinya

dan

batuannya.

Pengetahuan tentang tanah seperti jenis tanah, PH tanah serta tingkat
kesuburan tanah akan berpengaruh terhadap aktifitas penduduk di
daerah tersebut seperti perbedaan pola pertanian dan cara bercocok
tanam.
f. Air
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia, kondisi
air menentukan ada tidaknya suatu wilayah dapat di huni dengan baik.
Air berperan penting dalam pembangunan dan pengembangan

17

pariwisata terutama untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Air juga
berpengaruh terhadap aktivitas pertanian penduduk di daerah tersebut.
g. Geologi
Struktur geologi suatu wilayah sangat sangat berperan sebagai bahan
pertimbangan untuk mendirikan bangunan diatasnya, apakah kondisi
batuan tersebut mampu menopang sebuah bangunan atau tidak, hal ini
terkait dengan faktor keselamatan dan kenyamanan wisatawan yang
berkunjung.
h. Geomorfologi
Yang dimaksud dengan geomorfologi disini adalah bagaimana bentuk
lahan daerah sekitar obyek wisata tersebut. Bentuk lahan akan menjadi
daya tarik tersendiri bagi keberadaan obyek wisata terutama bagi
keberadaan obyek wisata alam. Kondisi geologi dan geomorfologi pada
dasarnya saling berkaitan satu sama lain dan berpengaruh terhadap
proses pembangunan fisik seperti pembangunan gedung dan sebagianya
yang harus mempertimbangkan bentuk lahan daerah yang bersangkutan.

18

G. Kerangka Berfikir
Pembangunan merupakan suatu proses yang terjadi secara terus
menerus yang menuju kearah kemajuan sesuai dengan tujuan yang ingin di
capai. Begitu juga

dengan pembangunan

di bidang pariwisata.

Pembangunan dan pengembangan obyek wisata alam Goa Pancur akan
cepat berhasil jika dalam pengembangannya mendasarkan pada faktorfaktor geografis daerah setempat.
Pengembangan obyek wisata Goa Pancur akan berhasil jika kita telah
mengetahui bagaimana kondisi geografi daerah yang bersangkutan
sehingga akan dapat di ketahui bagaimana potensi daerah tersebut sebagai
kawasan obyek wisata. Dengan mengetahui potensi suatu daerah wisata
tertentu maka

pihak yang terkait dapat mengambil langkah dalam

menentukan pembangunan dan pengembangan daerah, khususnya
pembangunan dan pengembangan kawasan obyek wisata.

19

Objek Wisata Goa Pancur

Identifikasi Faktor-faktor
Geografis

Faktor pengembang :

Faktor alam:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Lokasi
Kemiringan Lereng
Iklim
Flora Fauna
Tanah
Air
Geologi dan
geomorfologi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Daya Tarik
Infrastruktur
Fasilitas Pelayanan
Akomodasi
Pengelola
Modal
Penduduk
Agen Pengembang

Potensi Daerah Objek Wisata

Mendukung pengembangan
pariwisata

Tidak Mendukung
Pengembangan Pariwisata

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

83

BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pembahasan hasil penelitian yang telah disampaikan dapat di
tarik kesimpulan sebagai berikut
1.

Pengembangan objek wisata tidak lepas dari peranan faktor-faktor
geografis. Masing-masing faktor geografis tersebut pada dasarnya
saling mempengaruhi satu sama lain.

2.

Objek wisata Goa Pancur merupakan suatu lingkungan fisik yang
terjadi sebagai akibat dari kegiatan manusia, sedangkan faktor-faktor
geografis yang terdiri dari faktor alam (lokasi, kemiringan lereng,
iklim, flora fauna, tanah, air, geologi, dan geomorfologi). Faktor
pengembang yang meliputi daya tarik, infrastruktur, fasilitas
pelayanan, akomodasi, pengelolaan, permodalan, penduduk dan agen
pengembang merupakan faktor penyebab adanya kawasan objek
wisata Goa Pancur tersebut. Disini lah terjadi hubungan timbal balik
antara lingkungan fisik dan lingkungan sosial dengan lingkungan
kawasan objek wisata Goa Pancur.

3.

Dari hasil penelitian dapat di ketahui faktor-faktor geografis yang
berperan dominan dalam mendukung pengembangan objek wisata
Goa Pancur meliputi lokasi, kondisi hidrologi, keadaan iklim,
kemiringan lereng, geologi dan geomorfologi serta keadaan
penduduk. Sedangkan faktor-faktor geografis yang tidak mendukung

84

dalam pengembangan objek wisata Goa Pancur adalah, flora fauna,
infrastruktur, fasilitas pelayanan, modal, pengelolaan (organisasi)
dan pendidikan penduduk.
B. Saran
Untuk menciptakan iklim wisata yang baik dan dapat menarik wisatawan
berkunjung serta mempromosikan objek wisata agar menjadi objek wisata
unggulan tidak terlepas dari faktor-faktor geografi. Dari uraian diatas dapat di
ketahui bahwa dalam rangka pengembangan objek wisata Goa Pancur perlu
memperhatikan berbagai hal, antara lain :
1. Dalam memilih dan menempatkan lokasi untuk kawasan bermain,
tempat berkemah, outbound, dan jalan setapak harus memperhatikan
faktor fisik yaitu kondisi tanah dan kemiringan lereng.
2. Pihak pengelola harus lebih memperhatikan kondisi di objek wisata
Goa Pancur dan membentuk struktur organisasi yang jelas agar
pembangunan dan pengembangan objek wisata Goa Pancur berjalan
dengan baik dan objek wisata Goa Pancur dapat lebih dikenal
masyarakat luas.
3. Dinas Pariwisata dan Dinas-dinas lain yang menaungi harus lebih
intensif dalam pengelolaan objek wisata.
4. Mengadakan pelatihan tentang kepariwisataan dan menejemnnya bagi
pengelola dan pemandu objek wisata.
5. Menambah koleksi flora dan fauna sehingga dapat menjadi daya tarik
tambahan bagi keberadaan objek wisata Goa Pancur.

85

6. Membangun fasilitas yang belum ada serta memperbaiki fasilitas yang
rusak. Misalnya penambahan kamar mandi, penambahan tempat
sampah, dan perbaikan fasilitas lainnya.
7. Perlu mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak yang dapat
menambah daya tarik wisata serta dapat memberikan bantuan dana
bagi pembangunan sarana dan prasarana serta infrasruktur pariwisata,
seperti pembangunan dan perbaikan jalan menuju objek wisata.

86

DAFTAR PUSTAKA
Ansofino. 2012. Potensi Daya Tarik Objek Wisata Dalam Pengembangan
Ekonomi Sumatra Barat. Skripsi: STKIP PGRI Sumatra Barat.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati. 2015. Pati Dalam Angka. Pati:
Bappeda Kabupaten Pati dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pati. 2014. Margorejo Dalam Angka. Pati:
Bappeda Kabupaten Pati dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati.
Hakim, luchman. 2012. Geografi Pariwisata. Jurusan Biologi: Universitas
Brawijaya.
Harian Pati.com, Setelah Dibenahi Goa Pancur Kembali Diminati.
(http://harianpati.com/setelah-dibenahi-goa-pancur-kembali-diminati/).
Mantra, Ida Bagus. 2011. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Marpaung, Happy dan Herman Bahar. 2000. Pengantar Pariwisata. Jakarta:
Gramedia Pusaka Utama.
Marpaung, Happy dan Herman Bahar. 2002. Anatomi Pariwisata. Bandung:
Alfabeta.
Santoso, Apik Budi. 2011. Geografi Pariwisata. Buku Ajar: FIS UNNES.
Sartohadi, Junun. Dkk. 2012. Pengantar Geografi Tanah. Yogyakarta: Pusaka
Pelajar.
Sriyono. 2004. Geologi Umum. Semarang: FIS UNNES.

87

Suara Merdeka, 2015. Warga Belajar Tentang Goa Pancur (2015/02).
(http:goapancur.blogspot.com/2015/02/suara-merdeka-warga-belajar

tentang-

goa.html?m=i)
Suharini, Erni dan Abraham Palanga. 2009. Geomorfologi. Semarang: FIS
UNNES.
Susanti,

Isnaeni

Utrik.

2005.

Tinjauan

Geografis

Terhadap

Upaya

Pengembangan Kawasan Objek Wisata Goa Lawa di Kecamatan Karangreja
Kabupaten Purbalingga. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.
Tukidi. 2007. Metrologi dan Klimitologi. Semarang: FIS UNNES.
Undang-Undang RI No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.