MEMBANGUN BISNIS FROM ZERO TO HERO

MEMBANGUN BISNIS FROM ZERO TO HERO
(BUILD A BUSINESS FROM ZERO TO HERO)

JURNAL
Untuk memnuhi Tugas 2 Mata Kuliah Kewirausahaan
Dosen : Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto

Disusun oleh :
Dhodi Surahman (10213062)

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2017

ABSTRAK
Seperti yang kita ketahui menjadi seorang wirausaha yang sukses adalah
keinginan banyak orang. Seorang wirausaha yang sukses tidak hanya
mengandalkan keterampilan, tetapi kita juga harus memiliki kemauan dan
kemampuan serta jeli melihat peluang bisnis.

Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses kita harus memperhatikan
factor-faktor peluang bisnis dan strategi menyusun rencana bisnis. Selain itu kita
juga harus memperhatikan factor bagaimana mengelola usaha yang baik agar
menjadi pengusaha yang sukses

Kata kunci: membangun bisnis, factor-faktor peluang bisnis, strategi menyusun
rencana bisnis, mengelola usaha.

i

DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
BAB II .....................................................................................................................2
2.1 Pengertian Entrepreneur .................................................................................2
2.2 Membangun Bisnis .........................................................................................3
2.3 Mengelola Bisnis ............................................................................................4
2.4 Menetapkan Sasaran Bisnis ............................................................................4
BAB III ....................................................................................................................5
3.1 Membangun Bisnis .........................................................................................5

3.2 Kategori Bisnis ...............................................................................................7
3.2.1

Usaha Kecil ........................................................................................7

3.3 Mindset Bisnis ................................................................................................9
3.4 Menentukan Ide Bisnis .................................................................................10
3.5 Modal Bisnis .................................................................................................10
3.6 Faktor Peluang Bisnis ...................................................................................11
3.7 Planning Memulai Bisnis ..............................................................................13
3.8 Strategi memulai bisnis.................................................................................14
3.8.2

Strategi modal...................................................................................15

3.8.3

Strategi Sumber Daya .......................................................................15

3.8.4


Strategi Pasar ....................................................................................16

3.8.5

Strategi mengelola keuangan dan penghasilan .................................17

3.8.6

Strategi Meningkatkan Produksi Barang atau Jasa ..........................19

3.9 Mengelola Bisnis ..........................................................................................19
3.9.2

Budaya Perusahaan...........................................................................20

ii

3.10 Kreativitas Dalam berbisnis ....................................................................22


iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar III-1 kategori bisnis di indonesia............................................................... 7
Gambar III-2 persepektif konsumen ....................................................................... 9

s

iv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Di zaman sekarang ini dimana sulitnya mendapat pekerjaan yang di

inginkan membuat kita berfikir kembali untuk mencari pekerjaan lain agar dapat
memenuhi kebutuhan hidup. Masalah tersebut terjadi karena meningkatnya
jumlah populasi yang menyebabkan persaingan dunia kerja semakin sulit. Selain

itu zaman yang semakin pesat ini juga tentu membuat kebutuhan hidup kita juga
semakin meningkat. Meningkatnya harga bahan pokok juga membuat kita
mencari solusi agar kebutuhan hidup tersebut tetap terpenuhi. Sulosi agar
kebutuhuan hidup tetap terpenuhi tersebut salah satunya ialah memulai
berwirausaha.
Membangun suatu usaha atau bisnis merupakan suatu pilihan yang tepat
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup di zaman yang semakin berkembang ini.
Dengan membangun usaha sendiri selain dapat memenuhi kebutuhan hidup kita
juga dapat membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain dan ikut serta dalam
mengurangi jumlah pengangguran yang ada saat ini. Dalam membangun suatu
usaha

atau

bisnis

kita

juga


harus

memperhatikan

factor-faktor

yang

mempengaruhi untuk membangun usaha yang sukses.
Untuk menjadi pegusaha yang sukses diperlukan strategi khusus yang
bertujuan untuk mendapatkan kesuksesan dalam berwirausaha misalnya recana
bisnis. Rencana bisnis merupakan pedoman penting bagi kita dalam membangun
usaha. Selain dalam membangun usaha, usaha yang telah dibangun harus dikelola
dengan baik untuk meminimalisir kemungkinan mendapat kerugian

1

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1


Pengertian Entrepreneur
Eddy Soeryanto Soegoto (2009:2) mendefnisikan Enterpreneurship atau

kewirausahaan adalah usaha inovatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk
menghasilkan sesuatu yang baru, memberi nilai tambah, memberi manfaat,
menciptakan lapangan pekerjaan dan hasilnya berguna bagi orang lain. Secara
garis besar, dari pengertian tersebut menunjukan bahwa seserorang dapat menjadi
seorang wirausaha dan dapat membangun sebuah usaha yang sukses harus
memiliki beberapa syarat sebagai modal utama untuk membangun usaha yang
sukses, syarat tersebut ialah mampu memberi manfaat untuk orang lain dari setiap
hasil yang didapat, dapat menciptakan sesuatu yang baru dengan kreatifitasnya
serta mampu berfikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang baru.
Dari beberapa ahli, berikut adalah pengertian dari entrepreneur :
1. Enterpreneur adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, megumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil
tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredith
et.Al,1995).
2. Enterpreneur adalah seseorang yang mengambil resiko yang diperlukan untuk

mengorganisasikan dan mengelola seuatu bisbis dan menerima imbalan jasa
berupa profit nonfinancial, (Skinner, 1992).
3. Enterpreneurship adalah segala sesuatu yang penting mengenai seorang
wirausaha, yakni orang yang meiliki sifat bekerja keras dan berkorban,
memusatkan segala daya dan berani mengambil resiko untuk mewujudkan
gagasannya. Dari segi kemampuanyya, mampu dan peka melihat peluang
bisnis. Dari tindakannya, yang menonjol adalah mengambil langkah nyata
menggabungkan atau mengkombinasikan sumber daya, baik yang telah atau
belum dimiliki untuk mewujudkan gagasannya membangun bisnis baru. Dari
karyanya, terlihat dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru dengan

2

produk-produk baru, teknologi baru dan lapangan pekerjaan baru. (Siswato
Sudomo, 1989).
4. Enterpreneur adalah orang yang mampu melakukan koordinasi, organisasi
dan pengawasan. Dia memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan
dan membuat keputusan-keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola
sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan.
(Say, 1996).

[Dikutip dari Buku Enterprenership : Menjadi Pembisnis Ulung, Eddy
Soeryanto Soegoto (2009:3-4)]
Dari penjelasan diatas, menarik bukan menjadi seorang pebisnis, apalagi jika kita
mendapat pemasukan lebih dari hasil kita manjalani suatu usaha. Lalu bagaimana
cara kita untuk memulai suatu usaha dari nol sampai menjadi seorang pengusaha
yang sukses?
Dibawah ini tahapan untuk menjadi seorang pebisnis yang sukses:
2.2

Membangun Bisnis
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:96) bahwa membangun suatu

usaha atau bisnis dimulai dari pemikiran atau ide tentang bagaimana, apa, di mana
dan cara memulai bisnis tersebut. Suatu bisnis dimulai dari munculnya ide-ide
cemerlang dalam benak seseorang tentang keinginan membangun usaha dan
harapan akan keberhasilan usaha tersebut. Bentuk ide tentang suatu bisnis akan
berbeda-beda pada setiap orang, sesuai karakter, pengalaman, keahlian, pengaruh
lingkungan atau sense yang dimiliki masing-masing orang.
Eddy Soeryanto Soegoto (2016:95) mengatakan kunci sukses bisnis yakni


jeli melihat peluang bisnis, memiliki ide cemerlang, tekad yang kuat, dan modal
diri, kompetensi, kecerdasan, keberanian, keyakinan, ketekunan, keuletan,
kerajinan.
Dalam membangun usaha yang baik kita harus jeli melihat peluang bisnis
yang ada yang memungkinkan untuk jadi laangan dalam membangun bisnis.
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:97) bahwa peluang bisnis
merupakan situasi yang memungkinkan terciptanya kerangka berfikir baru dalam
rangka mengkreasi dan mengombinasikan sumber daya untuk menghasilkan

3

profit. Peluang bisnis merupakan kesempatan bagi seseorang untuk membuka
usaha sesuai keinginan, kemampuan, kekuatan dan pengalaman yang dimiliki.
[Dikutip dari Buku Enterprenership : Menjadi Pembisnis Ulung, Eddy Soeryanto
Soegoto (2016:95-97)]

2.3

Mengelola Bisnis
Untuk mencapai sebagai pengusaha yang sukses, usaha yang telah


dibangun harus dikelola dengan baik. Usaha yang di kelola dengan baik tentu
akan meminimalisir kemungkinan mendapat kerugian besar dalam usaha. Dalam
mengelola usaha terdapat banyak factor penting yang harus di perhatikan agar
usaha yang di bangun mencapai kesuksesan from zero to hero.
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:135) bahwa mengelola bisnis
merupakan proses mengelola sumber daya, membangun sistem dan budaya
organisasi, menetapkan sasaran dan merumuskan strategi bisnis, serta menjadikan
organisasi stabil, mandiri, maju dan unggul.
2.4

Menetapkan Sasaran Bisnis
Eddy Soeryanto

Soegoto

(2016:136)

menjelaskan

bahwa

dalam

melaksanakan bisnisnya, setiap perusahaan harus menetapkan sasaran bisnis
sebagai target kinerja yang ingin dicapai sekaligus untuk mengukur keberbasilan
atau kegagalan program kerja yang ditetapkan Untuk perusahaan baru, sasarannya
lebih ditujukan pada pengenalan produk dan untuk mendapatkan pelanggan
sebanyak mungkin. sementara untuk perusahaan yang telah dikenal masyarakat,
sasgakin. sasarannya umummya ditujukan pada pertumbuhan dan peningkatan
pendapatan perusahaan.

4

BAB III
MEMBANGUN DAN MENGELOLA BISNIS
3.1

Membangun Bisnis
Membangun Bisnis Membangun suatu usaha atau bisnis dimulai dari

pemikiran atau ide tentang bagaimana, apa, dimana dan cara memulai bisnis
tersebut. Suatu bisnis dimulai dari munculnya ide-ide cemerlang dalam benak
seseorang tentang keinginan membangun usaha dan harapan akan keberhasilan
usaha tersebut. Bentuk ide tentang suatu bisnis berbeda-beda pada setiap orang,
sesuai karakter, pengalaman, keahlian, pengaruh lingkungan atau sense yang
dimiliki masing-masing orang. Berikut adalah berbagai ide bisnis yang menjadi
penggerak seseorang mmbuka usaha atau membangun bisnisnya :
1. Hobi
Bill Gates, si raja computer dari Amerika Serikat, memulai usahanya dari
sebuah hobi mengutak-atik program computer. Hobi yang ditekuni dengan
serius ini telah berhasil membawa Bill Gates untuk menemukan computer
yang lebih praktis dan lebih mudah digunakan daripada computer besar yangg
ada pada saat itu.
2. Mengamati
Roy Kroc tokoh dibalik sukses restoran waralaba cepat saji McDonald’s,
mendapatkan ide usahanya dari pengamatannya terhadap tingkah laku
masyarakat pekerja disekitarnya.
3. Membantu
Orang Ide membantu orang lain untuk memperoleh upah atau keuntungan,
seperti menjualkan barang orang lain, mempertemukan penjual dan pembeli
dan sebagainya.
4. Ide lama
Jeff Bezoss dari Amazon.com mendapatkan ide usahanya dengan
memperbarui ide lama penjualan buku dari toko buku biasa enjadi di Inernet
sehingga lebih cepat dan praktis.
5. Ide orang lain

5

Jennifer Basye Sander membangun kerajaan “Buku Kuning”/(direktori).
Seluruh usaha yang dikelola oleh wanita di kota tempat ia tinggal. Ternyata
buku ini laris. Informasi dalam buku ini seantiasa diperbarui adar selalu upto-date.

[Dikutip dari Buku Enterprenership : Menjadi Pembisnis Ulung, Eddy Soeryanto
Soegoto (2009:48)].

Dari beberapa jenis ide untuk mulai usaha tersebut, kita bisa memulai
usaha dengan cara kita sendiri, tentunya dengan salah satu metode menentukkan
ide tersebut. Butuh modal yang tinggi untuk memulai sebuah usaha. Modal
tersebut ada pada diri sendiri, bukan sebuah materi yang besar, karena modal
sesungguhnya dari sebuah peluang bisnis adalah diri sendiri.
Hal penting dalam membangun bisnis Beberapa hal penting untuk memulai bisnis
yaitu :
1. Tujuan dari sebuah bisnis
Tujuan adalah sesuatu yang harus dicapai dari sebuah organisasi, bisnis
adalah salah satu organisasi yang harus memiliki tujuan yang harus dicapai.
Untuk mencapai tujuan tersebut dengan sebuah komitmen dan ketekunan.
2. Ide bisnis
Ide bisnis diperlukan untuk memulai sebuah bisnis, ide yang kreatif tentu
dapat menentukan keberhasilan membangun sebuah usaha.
3. Target awal
Target awal adalah hal penting untuk membangun sebuah bisnis, dimulai dari
sebuah target awal untuk mencapai secara perlahan target utama.
4. Strategi bisnis
Strategi bisnis diawal pembangunan adalah hal yang paling diperhatikan,
strategi bisnis tersebut menentukan pencapaian target awal dari sebuah
pembangunan bisnis.
5. Target pasar
Untuk menentukan sebuah strategi yang matang, maka harus memperhatikan
target pasar, mulai dari permintaan pasar, daya beli pelanggan, kebutuhan

6

pelanggan, pesaing, produk pesaing dan perbedaan produk kita dengan
produk pesaing.
3.2

Kategori Bisnis
Bisnis di klasifikasikan atas empat kategori, yakni: usaha mikro, usaha

kecil, usaha menengah dan usaha bersekala besar. Gambar berikut menunjukan
batasan asset, nilai omset dan jumlah usaha yang ada di Indonesia hingga bulan
april tahun 2009

Gambar III-1 kategori bisnis di indonesia

3.2.1

Usaha Kecil
Usaha kecil adalah usaha yang dikelola secara mandiri, tidak

mendominasikan pasar dan memenuhi standar ukuran tertentu dari sisi laba dan
jumlah keryawan. Eddy Soeryanto Soegoto (2016:104).
Usaha kecil menyediakan mayoritas lapangan kerja di bidang-bidang
perdagangan grosir, perdagangan ritel, jasa, pertanian, perikanan, industry
konstruksi, usaha makanan dan minuman. Usaha kecil ritel yang dimiliki pribadi

7

sepert took sepatu, alat tuliskantor, took mainan, took obat, took bunga, peralatan,
perhiasan, jumlahnya sangat besar dan jauh melampaui perusahaan-perusahaan
besar yang ada. Di Indonesia usaha kecil banyak dioperasikan dari tempat tinggal
si pemilik bisnis atau bisnis rumahan (homebased business) karena biaya
operasionalnya lebih rendah, mengurangi biaya sewa, fleksibelitas dan kebebasan
waktu lebih longgar.
Kategori Bisnis di Indonesia
Usaha kecil memiliki beberapa keunggulan dari pada usaha besar yaitu :
1. Inovasi Usaha kecil lebih kreatif dalam menjalankan bisnisnya dari pada
perusahaan besar serta sangat inovatif dalam memunculkan ide-ide untuk
barang dan jasa baru.
2. Biaya rendah Usaha kecil memiliki biaya operasional yang rendah karena
organisasinya kecil, upah pegawai rendah, overhead cost kecil dan dapat
menyediakan barang dan jasa yang harganya lebih murah disbanding
perusahaan besar.
3. Ceruk pasar Usaha kecil lebih mampu mengisi ceruk pasar yang terisolasi
dibandingkan dengan perusahaan besar yang harus mengeluarkan overhead
cost yang tinggi
4. Usaha kecil lebih mampu memberikan pelayanan yang superior kepada
pelanggannya dibandingkan dengan perusahaan besar karena fleksibelitasnya
tinggi dan penyesuaian lini produk dan jasa sesuai tuntutan pelanggan lebih
cepat.
Selain beberapa keunggulan, Usaha kecil memiliki kelemahan Menurut Eddy
Soeryanto Soegoto (2016:107) usaha kecil memiliki kelemahan dibandingkan
dengan perusahaan besar. Kelemahan usaha kecil terutama terletak pada factor
manajemen, dana dan peraturan pemerintah. Berikut dibawah ini beberapa
kelemahan usaha kecil. Kelemahan usaha tersebut adalah sebagai berikut :
1. Manajemen
Usaha kecil umumnya memiliki manajemen yang urang baik, sering
mencampuradukkan usuran bisnis dengan rumah tangga, organisasi tidak
tertata dengan baik, tenaga ahli sedikit, pengetahuan bisnis rendah.

8

2. Dana
Kurangnya dana untuk memperbaiki bahan baku atau produk, membeli
peralatan, sewa tempat, untuk promosi, melatih karyawan dan arus kas yang
tidak merata merupakan kelemahan yang umum ada usaha kecil.
3. Peraturan Pemerintah
Kebijakan yang tumpang tindih (over regulation) dan inkonsistensi
menyebabkan ketidak pastian berusaha dan ketidak pastian hukum serta
beban biaya. Birokrasi yang tidak effisien akibat kurangnya koordinasi antar
lembaga pemerintah dan Korupsi dalam setiap bentuk pelayanan public
menyebabkan ekonomi biaya tinggi. Semua itu menghambat orang untuk
membangun dan mengembangkan usaha kecil.
[Dikutip dari Buku Enterprenership : Menjadi Pembisnis Ulung, Eddy
Soeryanto Soegoto (2016:107-108)].
3.3

Mindset Bisnis
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:113) menjelaskan bahwa

pengalaman-pengalaman sebagai konsumen membuat kita menjadi lebih banyak
tahu tentang produk atau jasa yang ditawarkan. Tantangan selanjutnya adalah
mempraktikan pengalaman-pengalaman tersebut dari perspektif seorang pengelola
usaha. Berikut ini adalah contoh bagaimana pelaku bisnis lekat dengan
pertanyaanpertanyaan yang dinyatakan konsumen :

Gambar III-2 persepektif konsumen

9

3.4

Menentukan Ide Bisnis
Ide bisnis adalah suatu cara berfikir, pemikiran dan proses pembentukan

suatu pemikiran menjadi sesuatu yang nyata untuk menciptakan hal baru yang
keratif.
Sedangkan menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2009:48) mengatakan bawa
bisnis adalah usaha kreatif yang menghasilkan sesuatu yang baru, kreatif dan
berguna bagi orang lain yang memiliki penghasilan dari hasil usaha tersebut.
Maka, ide bisnis adalah suatu proses pembentukan sesuatu hal yang baru dan
kreatif yang hasilnya akan dapat berguna bagi orang lain dan memiliki
penghasilan dari ide tersebut. Seperti yang dibahas sebelumnya, ide bisnis adalah
salah satu hal yang penting untuk membangun sebuah usaha, ide terbentuk mulai
dari hobi, mengamati, ide orang lain, ide lama dan membantu orang lain.
Tentukan salah satu dari ide tersebut untuk menentukan sebuah ide bisnis yang
akan dibangun. Kreatifitas dari bentuk ide tersebut menjadi faktor suksesnya dari
sebuah bisnis, ide yang kreatif adalah sebuah ide dan gagasan yang memiliki
tujuan manfaat serta dapat menarik perhatian orang lain untuk berkeingininan
melihat, merasakan serta memilikinya.
3.5

Modal Bisnis
Modal bisnis adalah bekal yang menunjang terbentuknya suatu usaha,

modal bisnis terbagi 2 yaitu modal materi dan modal non-materi. Untuk
membangun sebuah usaha, kita harus memiliki sebuah modal untuk planning
usaha yang akan dibangun, modal yang paling utama adalah diri sendiri, yaitu
modal non-materi. Modal tersebut berbentuk sesuatu yang non-fisik. Modal
tersebut ialah ide dan gagasan, kreatifitas, tekun, berkomitmen serta jiwa
kepemimpinan. Ide yang didapat tentunya kreatif, dari ide kreatif tersebut
terbentuknya sebuah bisnis. Komitmen tinggi adalah seseorang yang memiliki
tujuan, maka bisnis butuh seseorang yang memiliki sebuah tujuan yang harus
dicapai. Komitmen bisnis dibangun dengan ketekunan dan keuletan. Ketekunan
menentukan nasib dari komitmen bisnis yang akan dibangun dan bisnis adalah
organisasi yang anda bangun, secara tidak langsung jika ingin membangun sebuah
bisnis, maka ingin membangun sebuah organisasi dan anda sebagai pemimpinnya.
Oleh karena itu, jiwa kepemimpinan adalah sebgai salah satu modal bisnis. Modal

10

harta benda adalah modal yang diperlukan dalam membangun sebuah bisnis yang
berbentuk dan bernilai fisik. Modal tersebut adalah uang, harta benda, serta asset
asset penting berbentuk fisik. Untuk memulai sebuah bisnis tak semestiya
memerlukan modal yang besar, bahkan bisa untuk memulai bisnis dengan modal
yang sangat minimal. Berikut adalah sumber modal yang dapat menunjang
pembangunan usaha bisnis, yaitu :
1. Modal Sendiri Yaitu modal milik pribadi, modal tersebut berasal dari kantong
kita sendiri dari orang tua, tabungan ataupun dari sebuah pekerjaan.
2. Modal Investasi Modal investaasi adalah modal yang berasal dari seseorang
yang menginvestasikan kepada kita guna membangun sebuah bisnis, dan
tentu dengan berbagi hasil yang disepakati.
3. Modal pinjaman Yaitu modal yang berasal dari pinjaman seseorang ataupun
penyedia layanan peminjaman uang, seperti Bank, koperasi atau sejenisnya.
3.6

Faktor Peluang Bisnis
Peluang adalah sebuah kesempatan untuk menggapai atau melakukan

sesuatu dengan persentasi keberhasilan tinggi. Maka, peluang bisnis adalah
kesempatan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan kreatif guna mencapai hasil
yang bermanfaat bagi orang lain, dengan persentase keberhasilan yang tinggi.
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi peluang bisnis yaitu :
1. Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi merupakan peluang usaha karena memungkinkan orang
untuk mengalokasikan sumber daya dengan cara yang berbeda dan lebih
potensial. Berbagai Provider, warnet, industri komputer telah menjadi lahan
usaha baru dengan adanya perubahan teknologi dari konvensional ke Internet.
2. Perubahan Politik dan Kebijakan Perubahan politik dari Orba ke Reformasi
dan perubahan kebijakan dari Pusat ke Otonomi Daerah merupakan sumber
peluang usaha baru.
3. Perubahan Demografi 13 Struktur demografi juga membuka peluang usaha.
Demografi Yogyakarta sebagai kota pelajar dan budaya, juga dikenal sebagai
daerah tujuan bagi pensiunan. Hal ini membawa dampak bagi jenis usaha
yang dikembangkan di kota Yogyakarta.

11

4. Institusi Pendidikan Institusi pendidikan sebagai pusat penelitian adalah
sumber peluang usaha dengan memanfaatkan hasil-hasil penelitian. Zucker,
dkk., (1998) menemukan bahwa jumlah ilmuwan dan universitas dalam suatu
daerah berkorelasi dengan peningkatan jumlah perusahaan bioteknologi dan
hak paten yang dihasilkan.
5. Akses Informasi Informasi memungkinkan seseorang mempero1eh peluang
membuka usaha dibandingkan dengan orang lain yang tidak mengetahuinya.
Beberapa orang mampu mengenali peluang lebih baik karena mereka
memiliki informasi lebih dibandingkan orang lain. (Hayek, 1945;Kirzner,
1973).
6. Variasi pengalaman hidup Variasi pengalaman hidup menyediakan akses
pada informasi yang baru dan dapat membantu seseorang dalam menentukan
peluang karena sebuah informasi yang baru kadang memiliki elemen yang
hilang dan membutuhkan kecermatan bahwa peluang baru telah hadir. Variasi
dalam pengalaman menyebabkan seseorang akan menerima informasi yang
baru.
7. Ikatan Sosial Ikatan sosiat meningkatkan kemungkinan seseorang dalam
menemukan peluang usaha melalui interaksi dengan orang lain atau jejaring
sosial mereka. Struktur dari jejaring sosial akan memengaruhi informasi yang
diterima dan mengategorikan informasi tersebut.
8. Kepribadian Kepribadian berpengaruh terhadap tindakan seseorang dalam
mengambi keputusan terkait pemanfaatan peluang.
9. Motivasi Hal yang tak terkalahkan penting dalam entrepreneurship adalah
motivas. Ketika sekumpulan orang dihadapkan pada peluang yang sama,
mempunya 14 keterampilan yang hamper sama, dan informasi yang sama;
maka orang dengan motivasi tertentu akan memanfaatkan peluang, sementara
yang lain tidak. Seseorang yang dapat melihat peluang bisnis adalah orang
yang mampu membangun bisnis dengan baik. Dengan melihat peluang yang
baik, maka persentase keberhasilan dalam membagun bisnis pun meningkat.
[Dikutip dari Buku Enterprenership : Menjadi Pembisnis Ulung, Eddy
Soeryanto Soegoto (2016:98-100)].

12

3.7

Planning Memulai Bisnis
Planning adalah sebuah rencana yang matang dan terjadwal dari setiap

kegiatan untuk melakukan sesuatu agar tercapainya target dan tujuan dan planning
bisnis adalah sebuah rencana yang matang dan terjadwal dari setiap kegiatan
bisnis yang sedang dibangung, mulai dari perencanaan kegiatan memulai hingga
tahap akhir memulai bisnis. Untuk memulai bisnis yang sukses, planning sangat
diperlukan. Fungsi dan peran planning untuk memulai bisnis yaitu guna
mengetahui apa yang harus dilakukan setiap harinya untuk memulai sebuah bisnis.
Mulai dari planning awal, memulai bisnis, planning survey, planning penggunaan
sumber daya, planning target serta planning mengatur keuangan agar semuanya
dapat terkendali dengan baik.
1.

Planning awal
Planning awal dilakukan adalah sebuah perencanaan matang untuk memulai
dan membangun sebuah bisnis, planning awal biasanya dilakukan dengan
mengamati, survey pasar serta menentukan target pasar dan lokasi pasar.

2. Planning penggunaan modal
Planning ini sangat penting, planning ini merencanakan bagaimana mengolah
modal materi yang tersedia hingga jumlah modal yang tersedia memenuhi
kebutuhan untuk memulai sebuah bisnis.
3. Planning sumber daya
Planning sumber daya hampir sama dengan planning penggunaan modal,
yaitu merencanakan bagaimana mengolah sebuah sumber daya yang ada, agar
dapat memenuhi kebutuhan untuk memulai sebuah bisnis. Sumber daya yang
15 dimaksud adalah, sumber daya manusia, sumber daya alam ataupun
sebuah modal materi yang berbentuk harta benda yang ada.
4. Planning target
Planning target yaitu merencanakan, survey, serta mengamati target pasar.
Hal yang diperhatikan untuk planning target adalah: - Peluang target pasar Pesaing yang ada - Lokasi pasar - Mengamati keadaan pasar dan calon
pelanggan - Produk yang akan dibuat dan produk pesaing Selain itu, planning
target juga merencanakan dan memulai kegiatan-kegiatan yang bertujuan
untuk mencapai sebuah target bisnis.

13

3.8

Strategi memulai bisnis
Memulai sebuah bisnis tanpa sebuah strategi yang matang sama saja

dengan masuk ke medan perang tanpa sebuah senjata. Eddy Soeryanto Soegoto
(2016:136) menjelaskan bahwa merumuskan strategi bisnis berarti menciptakan

program yang luas dari aspek praktis dalam menetapkan sasaran, menetapkan
jadwal, dan memilih taktik, yang menggambarkan maksud organisasi. Menurut
salah satu dosen kewirausahaan di Universitas Komputer Indonesia Bandung, ada
beberapa tipe seseorang yang ingin memulai bisnis yaitu :
1. Memiliki modal materi yang cukup banyak dan tidak punya ide Yaitu
seseorang yang memiliki cukup banyak modal materi namun tidak punya ide
untuk memulai sebuah bisnis. Ini diperlukan sebuah strategi yang cukup
untuk memulainya, karena modal materi sudah cukup. Menurut dosen
tersebut, strategi yang harus dilakukan aalah investasi kepada seseorag yang
memiliki punya banyak ide menarik atau mengajak bekerjasama dengan
orang tersebut untuk memulai sebuah bisnis dengan ide menariknya.
2. Tidak memiliki modal materi yang cukup dan punya banyak ide menarik
Memiliki ide menarik bahkan lebih dari satu, namun tidak memiliki mmodal
yang cukup untuk memulai bisnis. Sama halnya pada point 1, memerlukan
strategi. Strategi yang dapat dipakai salah satunya adalah mempresentasikan
ide kepada orang yang memiliki modal banyak namun kurang memiliki ide
yang kreatif dan menarik.
3. Memiliki modal materi yang cukup banyak dan punya banyak ide menarik
Memiliki modal yang cukup dan memiliki ide menarik. Meski begitu, strategi
untuk memulai bisnis haruslah tetap ada. dan memulailah dengan ide yang
ada dan tentukan strategi yang matng uuntuk planning membangun sebuah
bisnis.
4. Tidak memiliki modal materi yang cukup dan tidak punya ide menarik Tidak
memiliki modal yang cukup dan tidak pula punya ide menarik. Menurut saya
ini adalah tipe yang paling buruk dan sangat sulit menentukan sebuah strategi.
Namun, ada saran dari dosen tersebut yaitu jangan terburu buru untuk
memulai sebuah bisnis, karena perlu seseorang yang memiliki ide menarik

14

dan punya cukup modal. Hal yang harus dilakukan adalah bergaul. Bergaulah
dengan mereka yang memiliki banyak ide untuk belajar mencari ide yang
menarik untuk memulai sebuah bisnis.
3.8.2

Strategi modal
Strategi modal adalah cara untuk menentukan dan mendapatkan modal

yang cukup untuk memulai sebuah bisnis. Modal didapatkan dari beberapa cara
yaitu :
1. Modal pribadi Modal pribadi adalah modal yang berasal dari keuangan
pribadi, keuangan pribadi didapatkan dari berbagai macam cara, dari orang
tua, dari tabungan atau dari hasil kerja dengan orang lain.
2. Modal Pinjaman Modal pinjaman adalah modal yang didapatkan dari
berhutang, berhutang dari penyedia layanan yang memnijamkan uang seperti
bank, koperasi atau sejenisnya, berhutang kepada saudara, teman atau bahkan
keluarga sendiri.
3. Modal investasi Modal investasi didapatkan dari seseorang yang memiliki
modal cukup banyak namun tidak memiliki ide kreatif atau dari seseorang
yang ingin menginvestasikan modalnya, dengan catatan berbagi hasil sesuai
dengan kesepakatan tertentu.
4. Modal bersama Modal bersama adalah modal yang didapatkan dari kerjasama
tim, modal ini biasanya dilakukan oleh beberapa orang yang bekerjasama
untuk memulai sebuah bisnis, dengan mengumpulkan modal dari masingmasing orang yang terlibat didalamnya.
3.8.3

Strategi Sumber Daya
Sumber daya terbagi menjadi dua yaitu sumber daya alam (SDA) dan

sumber daya manusia (SDM). Strategi sumber daya adalah melakukan taktik dan
perencanaan guna mengatur sumber daya yang ada agar dapat mencapai tujuan
dan memenuhi kebutuhan memulai bisnis.
1. Sumber Daya Alam (SDA) Sumber daya alam adalah sumber daya yang
berasal dari alam, untuk menciptakan suatu produk yang berkualitas, serta
menciptakan sutatu bisni yang kreatif, kita harus dapat memanfaatkan sumber
daya alam yang ada. sumber daya alam yang dimaksud disini adalah bahan

15

untuk membua sebuah produk atau sebuah modal materi yang berbentuk fisik
dan dapat digunakan sebagai alat, missal sebuah alat cetak, alat masak dan
sebagainya. Pengelolaan sumber daya alam dalam memulai bisnis sangat
berpengaruh untuk menciptakan sebuah produk yang berkualitas dan produk
berkualitas dapat menunjang kesuksesan suatu bisnis
2. Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber daya manusia adalah individuindividu dalam organisasi memberikan sumbangan berharga pada pencapaian
organisasi. Individuindividu ini akan menentukan proses tumbuh dan
berkembangnya suatu bisnis, bahkam dapat juga menjadi penyebab
bangkrutnya sebuah bisnis.
Eddy Soeryanto Soegoto (2016:306). Strategi dalam mengelola SDM sangat
diperlukan dalam memulai bisnis, strategi ini menentukan kesuksesan dalam
memulai sebuah bisnis.
Berikut beberapa keterampilan SDM yang diperlukan dalam memulai bisnis
menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016:306) :
- Keterampilan Konseptual
- Keterampilan manusianya
- Keterampilan teknis
3.8.4

Strategi Pasar
Strategi pasar adalah suatu perencanaan taktik untuk mencapai target

pasar. Strategi pasar meliputi strategi pemasaran, strategi pesaing, strategi produk
dan strategi pelanggan.
1. Strategi Pasar
Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan
perusahaan sekaligus. [Eddy Soeryanto Soegoto (2016:162)]
Maka strategi pemasaran adalah suatu taktik, cara atau tindakan untuk
merencanakan penetapan harga, promosi dan distribusi atas ide dari sebuah
produk barang atau jasa yang bermafaat bagi pelanggan dan membuahkan hasil
untuk perusahaan. Strategi pemasaran diperlukan dalam memulai bisnis,
fungsinya agar dapat memenuhi target penjualan dengan taktik pemasaran

16

tertentu. Pentingnya straegi pemasaran guna menghasilkan hasil yang memuaskan
sesuai dengan target awal dalam membagun sebuah bsinis,

2. Strategi produk
Produk adalah barang atau jasa yang diproduksi melalu ide dan gagasan yang
kreatif oleh seseorang yang bermanfaat bagi pelanggan dan mebghasilkan bagi
perusahaan. Strategi produk adalah taktik, cara dan tindakan untuk membuat
sebuah produk yang bermanfaat bagi pelanggan dan menghasilkan bagi
perusahaan. Strategi produk, diperlukan agar dapat menghasilkan produk yang
berkualitas denga biaya produksi sekecil mungkin. Namun, produk yang
berkualitas adalah prioritas yang utama, agar bermanfaat bagi pelanggan dan
menghasilkan bagi perusahaan. Strategi produk menentukan pemasaran dan
menentukan barang atau jasa yang diproduksi.
3. Strategi pesaing
Pesaing adalah perusahaan lain yang memproduksi barang atau jasa yang
sejenis dengan produk kita. Strategi pesaing adalah taktik dan cara agar dapat
bersaing dengan pesaing-pesaing yang lebih dulu terjun ke pasar. Tentukan
strategi yang matang untuk menyaingi pesaing dan strategi terbaik adalah
menjadikan pesaing sebagai mitra kerja perusahaan, yaitu dengan mempelajari
produk pesaing, menjual produk pesaing atau bahkan bekerja sama dengan
pesaing.
4. Strategi pelanggan
Pelanggan adalah konsumen yang mengkonsumsi atau menggunakan produk
suatu perusahaan. Strategi pelanggan adalah suatu taktik, cara dan tindakan guna
mencapai kepuasan pelanggan mengkonsumsi barang atau jasa yang di produksi.
Strategi manfaat bagi pelanggan dan kepuasan pelanggan adalah hal terbaik bagi
sebuah perusahaan yang meproduksi barang atau jasa.
3.8.5

Strategi mengelola keuangan dan penghasilan
Mengelola keuangan dan penghasilan adalah suatu cara agar penghasilan,

keuangan dan pengeluaran tetap seimbang. Strategi mengelola keunagan dan
penghasilan adalah taktik dan cara agar penghasilan da pengeluaran agar tetap
stabil dan seimbang setiap bulannya. Berasal dari pengalaman pribadi,

17

penghasilan awal adalah modal perusahaan selanjutnya. Tidak untuk kepentingan
pribadi, melainkan untuk kepentingan kemajuan perusahaan dan target omset awal
sebuah perusahaan. Oleh karena itu, pada modal awal keuangan pribadi sebisa
mungkin dapat memenuhi kebutuhan pribadi dalam jangka waktu tertentu seuai
target awal perusahaan. Dalam strategi megelola keuangan ada dua macam yaitu
mengelola penghasilan dan mengelola pengeluaran.
1.

Mengelola penghasilan
Penghasilan adalah hasil dan keuntungan dari sebuah produk yang
diproduksi. Mengelola penghasilan dari sebuah perusahaan dapat menentukan
keberhasilan dalam memulai bisnis dan yang terpenting adalah pergunakan
penghasilan awal untuk kepentingan perusahaan, yaitu untuk pengeluaran
rutin bulanan serta meningkatkan dan mengembangkan perushaan tersebut.

2. Mengelola pengeluaran
Pengeluaran adalah pengurangan dari penghasilan yang didapatkan sebuah
perusahaan.

Mengelola

pengeluaran

yaitu

merencanakan

dan

menyeimbangkakn pengeluaran dengan penghasilan dari perusahaan.
Pengeluaran ada 2 yaitu, pengeluaran rutin bulanan dan pengeluaran
tambahan untuk kepentingan perusahaan.
-

Pengeluaran rutin
Pengeluaran rutin adalah pengeluaran perusahaan yang rutin terjadi dalam
kurun waktu tertentu. Pengeluaran tersebut ialah, pengeluaran biaya
produksi, pengeluaran biaya karyawan, biaya sewa tempat, biaya pajak dan
biaya lainnya yang rutin keluar dengan jumlah yang hampir sama setiap
kurun waktu tertentu.

-

Pengeluaran Waktu tambahan
Pengeluaran tambahan dilakukan apabila setelah pengeluaran rutin telah
terselesaikan. Pengeluaran tambahan digunakan untuk kepentingan
perusahaan agar perusahaan semakin meningkat dan pengeluaran tersebut
biasanya peningkatan produksi, biaya pembelian alat produksi baru yang
berguna bagi proses produksi dan kepentingan perusahaan. Perlu
dipertimbangkan, setiap setelah pengeluaran rutin terpenuhi, pengeluaran

18

tambahan adalah pengeluaran yang penting untuk meningkatkan
perusahaan.
3.8.6

Strategi Meningkatkan Produksi Barang atau Jasa

Strategi untuk menngkatkan kualitas produksi atau jasa adalah hal yang rutin
dilakukan setiap setelah produksi barang atau jasa sebelumnya. Meningkatkan
kualitas dari sebuah barang atau jasa bisa dilakukan melalui beberapa strategi
yaitu:
- Kritik dan Saran dari berbagai pihak
- Revisi dari setiap produk
- Kepuasan dan manfaat untuk pelanggan
Meningkatkan kualitas dan manfaat produk adalah salah satu faktor
terjadinya kesuksesan suatu bisnis.
3.9

Mengelola Bisnis
Mengelola

adalah

mengatur,

menjalankan,

cara

berfikir

untuk

tindakan, menanggulangi masalah yang dihadapi serta membuat rencana untuk
sebuah tujuan. Mengelola bisnis adalah mengatur bisnis, menjalankan bisnis, cara
berfikir untuk tindakan, menghadapi masalah bisnis serta membuat rencana untuk
tujuan bisnis. Mengelola bisnis adalah tahap akhir dari sebuah membangun
bisnis, mengelola bisnis sangat penting untuk kemajuan bisnis. Megelola
bisnis yaitu meliputi mengelola keuangan, mengelola SDA, mengelola SDM
serta mengelola strategi-strategi pada bisnis dan mengelola agar produk menjadi
produk yang berkualitas,

bermanfaat dan menghasilkan.

hal

yang harus

dilakukan dalam mengelola bisnis adalah :
1. Mengelola keuangan
2. Mengelola produk
3. Mengelola pelanggan
4. Mengelola SDA
5. Mengelola SDM
6. Mengelola pasar
7. Mengelola pesaing

19

3.9.2

Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan (corp orate culture) adalah identitas unik yang ada

pada suatu perusahaan, seperti pengalaman, kisah, kepercayaan, dan norma-norma
bersama yang memberikan ciri pada suatu organisasi. Eddy Soeryanto Soegoto
(2016:148)

Budaya membantu menetapkan ikiim kerja dan bisnis yang terjadi dalam
suatu organisasi dan dapat mengarahkan usaha karyawan dan membantu
pekerjaan setiap orang menuju tujuan yang sama. Budaya perusahaan yang kurang
mendukung tujuan perusahaan perlu diubah dengan baru untuk menghasilkan
komitmen¬komitmen baru, empowerment sumber daya manusia, dan ikatan yang
lebih kuat antara institusi dan pelanggannya.
1. Budaya disiplin
Budaya disiplin sangat penting untuk meraih keunggulan bersaing.
Perusahaan-perusahaan yang bagus dapat dibedakan ke dalam dua kategori,
yaitu Good Company (perusahaan bagus) dan Great Company (peusahaan
hebat). Tidak semua perusahaan bagus (good) mampu menjadi hebat (great).
Untuk menjadi great company tidak sekadar dibutuhkan budaya korporat atau
disiplin tetapi juga budaya disiplin.
Good company biasanya ditemui tingkat keuntungan yang positif, cara kerja
yang efisien, citra perusahaan yang sangat bagus, dan eksekutif-eksekutif yang
cakap. Jangan merasa puas bila telah menjadi good company sehingga membuat
CEO terlalu fokus keluar dan menjadi tidak sensitif ke dalam perusahaan hingga
berhenti membangun budaya organisasinya.
Budaya disiplin bukan berarti kepatuhan sikap secara kaku terha¬dap suatu
peraturan, melainkan kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan bisnis yang
seharusnya dijaga.
Budaya disiplin dibangun oleh tiga pilar utama:
-

Discipline People, Membangun disiplin setiap orang yang ada di
perusahaan

-

Discipline Action, Disiplin dalam bekerja, mengikuti kaidah dan peraturan
yang berlaku.

-

Discipline Thought, Menjadikan disiplin sebagai budaya perusahaan.

20

Untuk memperkuat budaya suatu institusi, Discipline People merupakan
prasyarat yang sangat mutlak. Untuk menciptakan hal tersebut, lakukan hal-hal
berikut:
1. Rekrut yang Terbaik
Jangan terburu-buru merekrut karyawan seadanya. Cari lagi dan carilah lagi,
sampai diperoleh yang terbaik dan tercocok. Orang cerdas ada di mana-mana,
tetapi orang yang terbaik sangat terbatas. Mereka bukan hanya pintar secara
inteligensia, melainkan juga tahu bagaimana bekerja dalam sebuah tim,
mencintai pekerjaan, berorientasi kedepan, berkarakter kuat, dan punya
keterampilan-keterampilan berkomunikasi yang baik.
2. Berikan Pengertian yang Terbaik
Discipline people tidak secara otomatis diperoleh melalui rekrutmen yang
bagus. Mereka harus diberikan standar sejak awal, yaitu sejak hari pertama
bekerja, melalui sebuah proses orientasi yang diperkenalkan kepadanya. Ia
harus diberi tahu hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di tempat kerja
ini (do's and taboo's).
3. Jalankan Ritual yang Benar
Karyawan yang diangkat segera mengikuti ritual penerimaan, di situ institusi
perlu menegaskan hal-hal penting memelihara nilai-nilai positif yang telah
digariskan dan pemimpin menyampaikan sharing pengalamannya. Ritual juga
perlu dilakukan pada even rotasi pegawai, kenaikan pangkat, atau pensiun.
4. Tempatkan pada Kursi yang Tepat
Orang-orang yang tepat akan berkontribusi positif dan akan menghargai
budaya korporat kalau is di tempatkan pada kursi yang tepat. Sekali lagi,
setiap promosi jabatan dilakukan, nilai-nilai Baru perlu ditanamkan kembali.
5. Keluarkan yang di Bawah Standar
Berhentikan orang-orang yang di bawah standar agar Anda tidak mereduksi
proses rekrutmen yang telah dilakukan dengan sangat serius. Jangan
membiarkan orang-orang yang di bawah standar bersembunyi di balik budaya
korporat agar budaya organisasi tidak berubah menjadi budaya harmoni
sosial.Pentingnya

21

6. Leadership
Dibutuhkan pemimpin yang berani menghadapi kondisi ekstrem dengan
kegigihan, pantang menyerah, memiliki panggilan profesional, serta punya
kerendah hatian strategis.
[Dikutip dari Buku Enterprenership : Menjadi Pembisnis Ulung, Eddy
Soeryanto Soegoto (2016:149-150)].

3.10

Kreativitas Dalam berbisnis
Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses, diperlukan pemikiran-

pemikiran kreatif dalam berbisnis.
Suatu bisnis akan tumbuh dan semakin berkembang apabila pengelolanya
kreatif dalam menemukan, mengembangkan, atau menghasilkan suatu terobosan
bisnis yang baru.
Kreativitas dalam bisnis dapat dihasilkan melalui proses pelatihan perilaku
yang meliputi proses berpikir lancar, fleksibel, orisinal, dan terperinci, serta
pelatihan terkait pengambilan risiko, merasakan tantangan, rasa ingin tahu, dan
imajinasi.
Kreativitas adalah sifat yang melekat pada diri seseorang yang mampu
berimajinasi dan memiliki inisiabf dalam menghasilkan sesuatu produk atau jasa
yang baru. Eddy Soeryanto Soegoto (2016:151)

22

KESIMPULAN
Dalam membangun suatu usaha/bisnis dari awal atau dari nol yang
sebelumnya kita belum mempunyai pengalaman dalam berwirausaha kita perlu
memeperhatikan beberapa faktor penting untuk membangun bisnis. Beberapa
factor penting yakni: memperhatikan ide usaha, jeli dalam melihat peluang,
peluang bisnis, dan menyususn strategi bisnis agar bisnis yang kita bangun
mencapai kesuksesan. Selain faktor-faktor penting dalam membangun suatu
usaha/bisnis kita juga harus mengetahui proses mengelola usaha dengan baik agar
usaha kita tetap berjalan dan mengalami perkembangan. Proses proses dalam
mengelola usaha yakni: target sasaran bisnis, merumuskan strategi bisnis,
pengawasan, budaya, dan kreatifitas pada suatu organisasi atau perusahaan demi
mencapai kesuksesan dalam berwirausaha from zero to hero.

23

DAFTAR PUSTAKA

Soegoto, E. S. (2009). Entrepreneurship : Menjadi Pebisnis Ulung. Bandung: PT.
Elex Media Komputindo.
Soegoto, E. S. (2016). Entrepreneurship : Menjadi Pebisnis Ulung. Bandung: PT.
Elex Media Komputindo.

24