Analisa harga satuan dan rencana anggara (1)

Analisa harga satuan dan rencana anggaran
biaya pekerjaan konstruksi
Perkiraan jumlah material dan kebutuhan tenaga dalam proses pekerjaan bangunan
memegang peranan cukup penting untuk kontrol kualitas dan kuantitas pekerjaan.
untuk mereka sudah terbiasa dengan gambar struktur dan angka koefisien pada analisa
satuan pekerjaan hal tersebut bukan pekerjaan sulit, tapi bagi mereka yang awam
memperkirakan jumlah material merupakan pekerjaan yang cukup sulit dan
memusingkan.

Analisa Harga Satuan Pekerjaan berfungsi sebagai pedoman awal perhitungan rencana
anggaran biaya bangunan yang didalamya terdapat angka yang menunjukan jumlah
material, tenaga dan biaya persatuan pekerjaan, contohnya :
1. Pekerjaan plesteran - satuan pekerjaan m2
2. Pekerjaan pas. batu bata - satuan pekerjaan m2
3. Pekerjaan pas. pondasi batu kali - satuan pekerjaan m3
4. Pekerjaan cat catan - satuan pekerjaan m2
5. Pekerjaan rangka atap - satuan pekerjaan m3
6. Pekerjaan reng usuk - satuan pekerjaan m2
7. Pekerjaan genteng - satuan pekerjaan m2

8. Pekerjaan plafon - satuan pekerjaan m2

9. Pekerjaan lantai keramik - satuan pekerjaan m2
10. Pekerjaan beton struktur - satuan pekerjaan m3
11. Pekerjaan kusen - satuan pekerjaan m3
12. dll
Daftar diatas adalah contoh satuan pekerjaan yang biasa dipakai dalam pekerjaan
gedung ( bisa diperoleh pada analisa SNI )

Contoh analisa
1 m3 beton bertulang campuran 1Pc : 2Ps : 3Kr ( besi 200 kg + bekisting )
Bahan
0.2000 m3 Kayu begesting
1.5000 kg Paku biasa 2" - 5"
0.4000 Ltr Minyak begesting
200.00 kg Besi beton polos
2.2500 kg Kawat beton
8.0750 zak Semen portland
0.5200 m3 Pasir beton
0.7800 m3 Koral beton 2/3
Tenaga
3.9000 Oh Pekerja

0.3500 Oh Tukang batu
1.0400 Oh Tukang kayu
1.0500 Oh Tukang besi
0.2450 Oh Kepala tukang
0.1650 Oh Mandor
Keterangan :
Angka koefisien besi beton 200 kg = jumlah besi yang dibutuhkan dalam 1 m3 beton,
contoh perhitungan untuk = 10 m3 beton, ( harga besi per-kg Rp. 10.000,- )
harga besi per 1 m3 beton = 200 kg x Rp. 10.000,- = Rp. 2.000.000,harga besi untuk 10 m3 beton = Rp. 2.000.000,- x 10 m3 = Rp. 20.000.000,-

bahan yang butuhkan = 200 kg x 10 m3 = 2.000 kg besi
berapa kebutuhan besi dalam lonjor ?

cara praktis menghitung berat besi tulangan
cara praktis perhitungan kg besi perlonjor = 0,074 x d x d kg/lonjor
cara praktis perhitungan kg besi perlonjor = 0,0074

x

d


x

d

kg/m

contoh berat besi diameter 12 mm per-lonjor ( 12 m ), 0,074x12x12 = 10,66 kg/ljr
Jumlah total besi 2.000/10,66 = 187,66 lonjor
( kebutuhan besi harus dicek dengan memperhitungkan pemotongan dan pembengkokan
tulangan sesuai kebutuhan )
Angka koefisien pasir 0,5200 m3 = jumlah pasir yang dibutuhkan dalam 1 m3 beton
contoh perhitungan untuk 10 m3 beton, ( harga pasir per-m3 Rp. 150.000,- )
harga pasir per 1 m3 beton = 0,5200 m3 x Rp. 150.000,- = Rp. 78.000,harga pasir untuk 10 m3 beton = Rp. 78.000,- x 10 m3 = Rp. 780.000,bahan yang butuhkan = 0,5200 m3 x 10 m3 = 5,2 m3
Angka koefisien tenaga, contoh pekerja 3,9000 Oh ( orang per hari ) = kebutuhan tenaga kasar
dalam 1 m3 beton ( terkait dengan upah dan waktu kerja )