Manajemen Kinerja dan Sekolah yang Sukse

MANAJEMEN KINERJA DAN KESUKSESAN
SEKOLAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Presentasi Mata Kuliah Pengembangan dan
Peningkatan Kualitas Pendidikan SD
Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Nur Wangid

Disusun oleh:
Monika Handayani

14712251037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................

3


B. Rumusan Masalah............................................................................

4

C. Tujuan Penelitian..............................................................................

4

BAB II PEMBAHASAN
A. Mananjemen Kinerja dan Peningkatan Sekolah...............................
..........................................................................................................5
B. Siklus Manajemen Kinerja...............................................................

9

C. Mengawasi kinerja...........................................................................

11


D. Apa pengajaran yang baik?..............................................................

11

E. Apa yang terjadi selama observasi di kelas?....................................

13

F. Target dan sasaran hasil manajemen kinerja....................................

14

G. Catatan tertulis..................................................................................

19

H. Persiapan untuk pertemuan pengulasan manajemen kinerja............

20


I. Pendekatan manajemen kinerja dengan penuh percaya diri.............

21

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................

25

B. Saran dan Kritik...............................................................................

25

DAFTAR PUSTAKA

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam istilah sederhana, manajemen kinerja adalah bagaimana cara
memaksimalkan kontribusi setiap guru terhadap keseluruhan rencana dalam
peningkatan prestasi sekolah. Manajemen kinerja akan menjadi proses yang
berkelanjutan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seberapa
besar kesuksesan yang telah diperoleh sekolah. Faktanya, manajemen kinerja
adalah faktor utama untuk memastikan bahwa kepala sekolah dan seluruh guru
terlibat dalam sebuah proses yang perkembangan profesionalitas yang
berkelanjutan.
Tujuan utama dalam publikasi DfEE. Teachers-Meeting the Challenge of
Charge (1998), menyatakan bahwa “Menempatkan pengaturan manajemen
kinerja untuk membantu meningkatkan kinerja sekolah, termasuk penilaian
sistematik terhadap kinerja guru berhubungan dengan tingkat penghargaan
yang sesuai. Kinerja kepala sekolah akan diatur oleh pemimpin dengan saran
dari penilai dari luar. Targetnya akan diatur pada tingkat sekolah dan akan
mencakup banyak hal yang berkaitan dengan Rencana Pengembangan Sekolah
serta minimal satu sasaran tentang meningkatkan pencapaian dan peningkatan
kemajuan peserta didik.
Kinerja guru akan diatur oleh kepala sekolah dalam lingkup sekolah dasar

yang kecil, dan oleh kepala sekolah yang dijadikan sebagai pemimpin tim di
lingkup sekolah dasar yang besar. Pemimpin tim biasanya akan melibatkan
wakil kepala sekolah dan guru senior.
Proses

manajemen kinerja akan membantu sekolah dan individu guru

dalam beberapa cara, (1) membantu kepala sekolah mengawasi kekuatan dari
guru dan kebutuhan sekolah, (2) membantu guru secara individu untuk
meningkatkan tingkat pencapaiannya sendiri, (3) membantu seluruh staf untuk
menyadari seluruh potensi mereka dan melakukan tugas professional mereka
secara lebih efektif, (4) berkontribusi pada standar yang lebih tinggi dalam
hubungannya dengan target kinerja peserta didik, (5) membantu setiap guru

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 3

mengenali pelatihan profesional kualitas tinggi seperti apa yang guru butuhkan
dan bagaimana hal ini akan berkontribusi pada pengembangan masing-masing

guru, (6) membuat sekolah mengalokasikan sejumlah waktu tertentu untuk
setiap guru dalam menetapkan tujuan dan merefleksikan pencapaian mereka.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah pada makalah
ini akan membahas meliputi.
1.

Apa yang dimaksud dengan manajemen kinerja dan peningkatan sekolah?

2.

Bagaimana siklus manajemen kinerja ?

3.

Apa yang dimaksud dengan pemantauan kinerja?

4.

Apa baiknya pembelajaran?


5.

Apa yang akan terjadi selama observasi di kelas?

6.

Apa yang dimaksud dengan target dan sasaran hasil manajemen kinerja?

7.

Apa yang dimaksud dengan pencapaian tertulisnya?

8.

Bagaimana persiapan untuk pertemuan pengulasan manajemen kinerja?

9.

Bagaimana pendekatan manajemen kinerja dengan penuh percaya diri?


C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan makalah ini adalah
untuk membahas sebagai berikut.
1.

Untuk mengetahui manajemen kinerja dan peningkatan sekolah

2.

Untuk mengetahui siklus manajemen kinerja

3.

Untuk mengetahui pemantauan kinerja

4.

Untuk mengetahui baiknya pembelajaran


5.

Untuk mengetahui yang terjadi selama observasi di kelas

6.

Untuk mengetahui target dan sasaran hasil manajemen kinerja

7.

Untuk mengetahui pencapaian tertulis manajemen kinerja

8.

Untuk mengetahui persiapan untuk pertemuan pengulasan manajemen
kinerja

9.

Untuk mengetahui pendekatan manajemen kinerja dengan penuh percaya

diri

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 4

BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen kinerja dan Peningkatan sekolah
Ada tanggung jawab hukum pada kepala sekolah untuk mengevaluasi
standar pengajaran dan pembelajaran di dalam sekolah dan meyakinkan bahwa
standar kinerja professional yang tepat telah dibangun. Manajemen kinerja
adalah suatu sistem yang didesain untuk membantu kepala sekolah dan manajer
senior untuk memenuhi tanggung jawab dengan menformalkan proses dan
mewujudkannya ke dalam siklus laporan tahunan pada awal pertemuan, target
pengaturan, observasi kelas dan pengulasan.
Setiap sekolah akan mempunyai sistem yang berbeda yang menopang
siklus manajemen kinerja. Namun, apapun perbedaannya sekolah tetap harus
memasukkan tanggung jawab hukum yang telah disebutkan sebelumnya
sebagai praktek efektif yang dapat termasuk dalam sistem penilaian yang

orisinil dan juga seperti apa praktek yang baik diterapkan berhubungan dengan
pengajaran, manajemen, hubungan dengan pemimpin dan orang tua, dan
lainnya. manajemen kinerja akan diserap ke dalam bidang-bidang yang ada
dan pada saat yang sama akan menambah strategi baru untuk perbaikan
sekolah.
Beberapa pertanyaan utama yang diperlukan dan berhubungan dengan
praktek yang ada pada manajemen kinerja. Pertanyaan ini juga berhubungan
dengan tabel 1 yaitu pemeriksaan perkembangan manajemen kinerja.
 Berapa jumlah kelas observasi yang sudah berlangsung dan bagaimana hal
ini dapat meningkat manajemen kinerja?
 Apakah jumlah kelas observasi mengarahkan pada peningkatan sekolah dan
apakah jumlah kelas observasi mempunyai pengaruh positif dalam
pembelajaran?
 Apakah deskripsi pekerjaan ditinjau setiap tahun?
 Apakah sebuah sistem sekolah siap membantu mengidentifikasi kebutuhan
perkembangan professional?

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 5

Praktik Pemeriksaan Saat Ini
Tabel 1, adalah sebuah metode dari pemeriksaan manajemen kinerja. Ada 5
bidang dalam pemeriksaan, meliputi.
 Deskripsi pekerjaan
 Mengawasi dan mengevaluasi
 Kebutuhan pelatihan
 Perkembangan professional yang berkelanjutan
 Tinjauan guru sendiri
Jika praktik nyata di sekolah memang efektif sebagai syarat peningkatan
sekolah, maka praktek tersebut juga harus memuat beberapa karakteristik
sebagai berikut.
 Komitmen dari seluruh staf untuk meningkatkan pencapaian
 Budaya dimana guru dinilai peran penting yang mereka mainkan dalam
kesejahteraan siswa dan peningkatan standar.
 Etos kepercayaan antara kepala sekolah, manajer senior dan guru yang
menghargai kritik penilaian tentang kualitas yang dibuat.
 Kesadaran bahwa pengembangan staf mempunyai peran yang krusial dalam
meningkat standar
Tabel 1. Pemeriksaan Manajemen Kinerja
1. Deskripsi Pekerjaan
Ya/
Tidak

Tindakan yang
diperlukan

Siapa yang
mengambil
tindakan

Kapan

1. Semua staf mempunyai
deskripsi pekerjaan
2. Deskripsi
pekerjaan
terbaru
3. Deskripsi
pekerjaan
menjelaskan
deretan
manajemen
dan
manajemen kinerja
4. Deskripsi
pekerjaan
berhubungan
dengan
Rencana Perkembangan
Sekolah

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 6

2. Mengawasi dan Mengevaluasi Praktek yang Baik
Ya/
Tindakan
Tidak yang
diperlukan
1. Ada
pembagian
pemahaman tentang apa itu
kualitas pengajaran
2. Guru mengetahui apa yang
diharapkan dari perannya
dan
bagaimana
pengajarannya akan dinilai
3. Guru menyadari bukti yang
dapat menunjukkan praktik
baiknya
4. Kelas observasi diterima
sebagai suatu elemen dari
praktik pengawasan dan
evaluasi yang baik
5. Standarisasikan perekaman
kelas observasi
3. Pelatihan dan Pengembangan Guru
Ya/
Tidak
1.

2.

3.

4.
5.

Tindakan
yang
diperlukan

Siapa
yang Kapa
mengambil
n
tindakan

Siapa yang Kapan
mengambil
tindakan

Guru tahu umpan balik
apa yang diberikan pada
siswa dan penerimaan apa
yang diinginkan mereka
Semua guru mempunyai
jalan masuk data local dan
nasional dan mengerti
bagaimana
menggunakannya
Guru mengerti apa yang
menjadi prioritas sekolah
dalam
meningkatkan
pencapaian
Guru tahu bagaimana
mengatur sasaran yang
tepat
Guru telah mengikuti
semua pelatihan dalam
cara
mengamati

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 7

6.

pengajaran
Pengawas
dari
LEA
digunakan
untuk
membantu
penilaian
kualitas pengajaran di
sekolah

4. Pengembangan Profesionalitas
Ya/
Tidak

Tindakan
yang
diperlukan

Siapa
yang Kapa
mengambil
n
tindakan

Tindakan
yang
diperlukan

Siapa
yang Kapa
mengambil
n
tindakan

1. Ada
posisi
kebijakan
pengembangan professional
2. Kebutuhan
pelatihan
diprioritaskan
menggunakan
Rencana
Pengembangan Sekolah
3. Kebutuhan Pengembangan
Profesional didukung dalam
berbagai cara yang luas
4. Ada
bagian
portofolio
professional
untuk
mendukung pengembangan
professional
5. Tinjauan untuk guru sendiri
Ya/
Tidak
1. Guru dapat meninjau dan
mengevaluasi seberapa baik
pembelajaran
yang
berlangsung dan membuat
perubahan kebutuhan dalam
pendekatan mereka
2. Guru dapat
berdiskusi
tentang pencapaian peserta
didiknya dengan kolega dan
manajer senior
3. Ada
budaya
berbagi
informasi
tentang
pengajaran yang baik dan
pembelajaran seperti apa
yang efektif
4. Sukses dalam pengajaran
dan pembelajaran diakui,
dibagi dan digunakan untuk
perkembangan masa depan.
Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 8

B. Siklus Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja adalah suatu proses berbagi, yang merupakan siklus
alami. Proses ini tidak berlangsung begitu saja dan kemudian dilupakan atau
bukan hanya dilakukan oleh kepala sekolah dan para ketua tim untuk guru atau,
pada kasus yang melibatkan kepala sekolah dengan pemimpin.
Menjadi sebuah proses berbagi akan dapat meningkatkan praktek yang
baik bagi setiap orang dalam lingkungan sekolah. Supaya dapat terjadi secara
efektif, setiap orang perlu untuk mengetahui proses seperti apa, memahami
semua bagian yang berhubungan dengan hal tersebut dan menyetujui bagianbagian yang paling mempengaruhinya seperti kualitas pengajaran, bagaimana
pembelajaran akan diawasi, dan jenis sasaran yang akan ditetapkan.
manajemen kinerja kepala sekolah sangat penting dan menjadi penting, karena
manajemen kinerja ini ditetapkan oleh pemimpin, dan mempunyai bagian
penting dalam peningkatan sekolah.
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
Target yang ditetapkan dalam badan pengaturan untuk kepala sekolah
berpusat pada: 1) kinerja dan kepemimpinan sekolah, 2) kemajuan peserta
didik. Badan pengaturan harus menetapkan target ini dan menyetujui tujuan
yang akan dicapai sehingga target tersebut menjadi sebuah kajian dari
keseluruhan kinerja disetiap akhir tahun pelajaran. Yang memungkinan siklus
ini menjadi siklus tahunan, yang kemudian juga disamakan dengan kinerja
pada seluruh guru.
Target yang dapat dicapai oleh kepala sekolah rentangnya satu tahun atau
lebih. Dalam kesepakatan tersebut, kunci utama yang perlu diingat oleh
pengelola adalah.
 Kontribusi pribadi kepala sekolah pada target rapat yang mempengaruhi
kinerja sekolah.
 Seharusnya target yang disetujui tidak lebih dari lima dan lebih dari tiga.
 Target kepala sekolah tidak boleh didefinisikan terlalu sempit
 Target harus dihubungkan dengan tindakan target yang diidentifikasi dalam
Rencana Pengembangan Sekolah dan Rencana Pasca Aksi OFSTED

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 9

 Hasil yang ada harus terukur untuk setiap tujuan sehingga semua pihak akan
jelas tentang bukti yang akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja.
 Salah satu target harus menjadi pengembangan professional individu,
misalnya pelatihan khusus dalam kepemimpiman, dan pengelolaan
stress/tekanan.
Memang benar jika mengatakan bahwa beberapa poin penting dalam proses
penetapan target kepala sekolah itu berlaku untuk seluruh guru. Dan juga
memang benar untuk mengatakan bahwa organisasi manajemen kinerja kepala
sekolah mudah berhubungan dengan masalah utama kinerja terletak diantara
pengelolaan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi ketika diaplikasikan
kepada guru. Unsur-unsur dalam siklus ini akan mencakup.
1.

Kepala sekolah atau pemimpin tim alokasi akan mengadakan pertemuan
dengan setiap guru pada awal musim gugur, sebaiknya pada bulan
September. Jika seorang guru tidak menjadi bagian dari

manajemen

kinerja di sekolah sebelumnya, hal ini akan menjadi target rencana awal.
2.

Baik guru dan kepala sekolah atau pimpinan tim akan meninjau kemajuan
secara rutin setidaknya sekali pada setiap waktu. Peninjauan ini akan
mencakup setidaknya satu kelas observasi

3.

Di bulan September tahun berikutnya, akan ada sebuah pertemuan untuk
meninjau pencapaian dan untuk mengatur sasaran baru untuk bulan depan.
Gambar 1. Siklus Manajemen Kinerja

manajemen kinerja pertemuan
Pemantauan
untuk menetapkan target dan
Berkelanjutan
meninjau deskripsi pekerjaan
Kepala sekolah atau pemimpin tim
Dan guru
Observasi kelas
berkala

pertemuan peninjauan
Gambar 1. Siklus Ringkasan

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 10

Contoh lainnya dari sebuah siklus

manajemen kinerja yang dapat

ditemukan dalam Pertemuan Tantangan Perubahan-Guru (Teachers-Meeting
the Challenge of Change (DtEE, 1998).
C. Mengawasi Kinerja
Dalam siklus manajemen kinerja, observasi kelas dan cara lain untuk
pengawasan kinerja merupakan bagian penting dari bukti yang dikumpulkan
untuk rapat peninjauan sebelumnya. Bukti lainnya yang dapat digunakan
mencakup.


Umpan balik dari pengujian tugas anak



Mengawasi setiap guru dalam menjalankan perannya dalam Rencana
Pengembangan Sekolah.



Setiap pengembangan profesional yang telah disepakati sebelumnya dan
tugas dari rencana tindakan yang sudah siap.
Jelas bahwa peran kepala sekolah dan pemimpin tim untuk mengawasi

kualitas mengajar melalui observasi kelas. Seluruh pihak, termasuk setiap guru,
perlu sadar akan dua hal sebelum observasi kelas dapat diselenggarakan secara
sukses dan sebelum dapat memberikan masukan bagi kinerja pengelolaan pada
pertemuan kajian, pertama-tama, apa metode mengajar yang baik, dan apa
yang kita lakukan semua berarti hal yang sama ketika kita mengatakan “itu
adalah pelajaran sukses”, yang kedua, semua orang perlu mengetahui secara
pasti apa yang akan terjadi selama observasi di kelas seperti bagaimana
observasi akan dibahas dengan guru dan bagian tersebut akan berperan dalam
manajemen kinerja.
D. Apa itu pengajaran yang baik?
Beberapa langkah untuk mendefinisikan “pengajaran yang baik” dalam
bab sebelumnya. Berikut ini adalah daftar terakhir dari atribut yang perlu
dibagikan pada semua staf.
Enam kunci bidang keterampilan yang seharusnya diajarkan, karena guru
membantu

siswa

meningkatkan

pembelajaran

dan

kinerjanya

dalam

pendidikan, pekerjaan dan kehidupan. Keterampilan ini diwujudkan dalam

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 11

Kurikulum Nasional dan perlu terlihat dalam seluruh kelas. Mereka
menjelaskan secara rinci dalam The National Curriculum Handbook (1999) dan
mencakup:


Komunikasi



Sejumlah penerapan



Teknologi Informasi



Bekerja dengan yang lainnya



Meningkatkan kinerja dan pengajarannya



Problem solving (pemecahan masalah)

Guru juga perlu menunjukkan bahwa mereka mengajak dan mendukung
seluruh peserta didik untuk melakukan kemampuan terbaiknya, dengan cara.


Kepercayaan dan keyakinan yang menginspirasi.



Membangun tim yang berkomitmen



Keterlibatan dan memotivasi peserta didik



Berpikir analisis



Mengambil tindakan positif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
peserta didik

Guru yang efektif juga menunjukkan karakteristik tertentu, yaitu.


Mereka bertanya mengapa



Mereka berpikir konseptual



Mereka mempunyai kemampuan untuk melihat pola



Mereka menggunakan data dan hasil evaluasi untuk merencanakan
pembelajaran sepenuhnya



Mereka mempunyai kemampuan lebih dalam menganalisis bahkan pada
situasi yang kompleks.
Dan juga benar jika mengatakan pembelajaran yang sukses dan efektif

meliputi beberapa langkah sebagai berikut.


Fokus yang jelas



Tujuan yang ditetapkan



Sumber daya yang baik dan terorganisir relevan dengan kebutuhan



Pertanyaan yang tepat

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 12



Pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang akan dinilai



Umpan balik yang membangun



Kesempatan

untuk

mengkonsolidasikan

dengan

pengetahuan

dan

keterampilan sebelumnya


Hubungan kualitas yang tinggi



Subjek pengetahuan yang baik



Pengetahuan peserta didik yang baik



Pengaturan waktu yang baik, pembelajaran yang baik dengan struktur yang
jelas



Harapan yang besar dan jelas



Bidang pembelajaran (mata pelajaran) yang saling terkait satu sama lain



Presentasi harapan yang jelas
Meskipun pengajaran tidak akan memiliki pengaruh jika siswa sendiri tidak

belajar. Pembelajaran yang efektif terjadi ketika siswa:


Memahami apa yang diajarkan dengan menunjukkan bahwa siswa dapat
melakukan apa yang tidak dapat mereka lakukan sebelumnya.



Menerapkan pembelajaran sebelumnya dalam konteks yang baru



Menikmati apa yang akan diajarkan



Jelas tentang kebutuhan apa yang perlu dilakukan



Menerima umpan balik yang membangun dalam meningkatkan keyakinan
mereka



Memberikan kesempatan untuk bekerja secara lebih mendalam.

E. Apa yang akan terjadi selama observasi kelas
Hal pertama yang harus terjadi selama observasi kelas adalah setiap orang
mampu memahami proses yang terjadi sehingga secara langsung definisi dari
pengajaran kualitas tinggi telah tercapai, pencapaian ini memungkinkan terjadi
selama observasi kelas untuk membentuk dasar dari pusat bagian dalam
manajemen kinerja.

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 13

Pendekatan apapun yang digunakan dalam manajemen kelas, ditunjukkan
pada figur 2, mencakup tiga alternatif penting untuk melahirkan pemikiran
sebagai berikut.


Seluruh observasi yang sukses membutuhkan persiapan dan latihan, baik
untuk guru dan juga untuk kepala sekolah dan pemimpin tim



Perlu ada pemahaman yang jelas baik dari pihak guru dan kepala sekolah
atau pemimpin tim tentang mengapa diadakan observasi



Setiap observasi kelas harus mempunyai tujuan (contohnya mengawasi
pengajaran yang berkaitan dengan suara, mengawasi penggunaan asistan
pengajaran dengan anak ABK, dll)



Para pengamat perlu sepakat sebelumnya menfokuskan observasi yang
akan dilakukan.



Para pengamat harus memposisikan untuk tidak mengganggu proses
pengajaran yang berlangsung



Pembelajaran tidak boleh terganggu oleh observasi yang dilakukan dan
observasi diharapkan berjalan selancar mungkin



Setelah adanya observasi juga harus ada umpan baik sebagai bagian dari
siklus manajemen kinerja. Umpan balik harus berfokus pada apa yang
selanjutnya berjalan dengan baik dan apa yang mungkin dilakukan dengan
lebih baik pada waktu selanjutnya.



Jika terdapat bidang mata pelajaran dimana terdapat hal-hal yang mungkin
dapat dilakukan dengan lebih baik atau berbeda, hal ini dapat menciptakan
dasar dari target atau tujuan pada masa depan.
Ada tiga contoh dari bentuk observasi kelas yang ditunjukkan pada figur 2

yang disediakan secara bebas untuk semua orang yang merupakan bagian dari
proses manajemen kinerja. Mereka telah mendesain contoh observasi kelas
sehingga para pengamat dapat mencatat dan membuat mengamati secara cepat.
Pengamatan ini diperlukan untuk dibagi dengan guru selama proses pertemuan
umpan balik.
F.

Target dan Tujuan dari Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 14

Salah satu hasil dari siklus manajemen kinerja adalah persetujuan setiap
guru terhadap target yang ditentukan (terkadang disebut tujuan) yang akan
merangkum bidang prioritas. Target adalah dasar pekerjaan yang perlu
dilakukan yang juga akan menunjukkan bahwa setiap guru memiliki kinerja
yang baik sepanjang tahun. Target apakah yang telah dicapai akan membentuk
dasar dari setiap diskusi manajemen kinerja sepanjang tahun dan rapat kajian
di setiap akhir satu siklus dan juga pada awal siklus selanjutnya, ketika target
baru akan ditetapkan untuk tahun berikutnya.
Ada beberapa titik awal dimana target difokuskan pada pekerjaan guru
selama tahun ini disepakati:


Deskripsi pekerjaan yang jelas



Prestasi selama satu tahun terakhir, termasuk target sebelumnya yang telah
terpenuhi.



Masalah pengembangan sekolah atau Rencana Peningkatan Sekolah yang
berhubungan pada setiap guru dan koordinator.



Umpan balik dari observasi kelas sebelumnya.



Setiap informasi tentang kemajuan siswa yang berlaku langsung pada
setiap guru.
Figur 2. Tiga Perbedaan dari bentuk lembar observasi pembelajaran

Bentuk 1 Observasi Pembelajaran
Mata pelajaran: …………………………. Tanggal
:………………….
Guru
:………………………….. Observer
:…………………..
Rincian pembelajaran
Evaluasi
Tujuan pembelajaran
Adakah tujuan pembelajaran yang
tepat untuk siswa? (Jika tidak,
mengapa)
Pengalaman siswa sebelumnya
Adakah tujuan yang jelas untuk
siswa?
Apa penilaian yang digunakan?
Penyampaian
pembelajaran Apakah
pemilihan
waktu
(contohnya pemilihan waktu, aktivitas pembelajaran tepat?
kelompok, tugas rumah yang tepat)
Apakah kelompok yang dibuat
sesuai?
Apakah aktivitas yang diterapkan
sesuai?
Apakah mereka terdeferensiasi?
Sumber yang digunakan (contoh Adakah harapan pembelajaran yang
Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 15

dukungan staf, bahan. Teks, dll)

besar
dan
perilaku
yang
dipertahankan?
Apakah sumber yang digunakan
sesuai?
Mengapa?

Seberapa efektif pembelajaran?
Sangat efektif/cukup efektif/hampir
efektif/efektif sebagian
Sudahkah
kamu
merasakan Mengapa?
pencapaian yang kamu peroleh setelah
pembelajaran ini? Ya/tidak
Apa kamu merasa bahwa anak-anak Mengapa
memiliki perasaan berprestasi setelah
pembelajaran
ini?
Semua/beberapa/tidak ada
Bentuk 2 Observasi Pembelajaran
Mata pelajaran: ………………………….
Guru
:…………………………..
Tujuan pembelajaran dan penilaian
Sesuai/tidak sesuai/tidak jelas
Terbagi/tidak terbagi/tidak jelas
Diperkuat/tidak diperkuat/tidak jelas
Tercapai/tidak tercapai/sebagian tercapai
Penilaian dicatat/penilaian tidak dicatat
Penyampaian baik/memprihatinkan
Penjelasan baik/memprihatinkan
Pertanyaan
dan
jawaban
baik
/memprihatinkan
Penguatan baik/memprihatinkan
Aktivitas baik/memprihatinkan
Langkah ok/memprihatinkan
Tugas siswa ok/memprihatinkan
Interaksi guru-siswa ok/memprihatinkan
Pengelompokan ok/memprihatinkan
Mobilitas guru ok/memprihatinkan
Pemilihan waktu ok/memprihatinkan
Keseluruhan
struktur
pembelajaran
ok/memprihatinkan
Penilaian ok/memprihatinkan
Kesehatan
dan
keamanan
ok/memprihatinkan
Sumber
Penataan perabotan baik/buruk
Ketersediaan buku-buku dan perlengkapan
baik/buruk
Kualitas dan kesesuian materi baik/buruk
Hubungan

Tanggal
Observer
Tanggapan

:…………………..
:…………………..

Tanggapan

Tanggapan

Tanggapan

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 16

Keteraturan dan control kelas baik/ buruk
Sikap siswa baik/buruk
Penyesuaian baik/buruk
Saran untuk pembelajaran di masa
mendatang
Bentuk 3 Observasi Pembelajaran
Mata pelajaran: …………………………. Tanggal
:…………………..
Guru
:………………………….. Observer
:…………………..
Pengajaran
Input pengajaran
Pengaruhnya pada peserta didik
Apa yang dilakukan guru?
Apa yang dilakukan murid sebagai
hasilnya?
Pembelajaran
Apa bukti dari adanya pembelajaran siswa dan kemajuan yang dibuat?
Tiga poin persetujuan positif tentang pembelajaran
Tiga bidang persetujuan untuk pengembangan masa depan

Tentu saja, target yang akan dicapai harus berada diantara tiga dan lima,
yang akan disetujui melalui diskusi guru dan kepala sekolah atau pemimpin
tim. Setidaknya harus ada satu target yang berhubungan dengan peningkatan
siswa dan didasarkan pada data spesifik yang meliputi:
 Penilaian internal
 Tes nasional dan/atau tes QCA
 PANDAS (Performance and Assessment) laporan dan tolak ukur informasi
 Register SEN (ABK)
Contoh dari target tentang kemajuan siswa dapat berupa, sebagai berikut:
Dari hasil tes kelompok tertentu mungkin mengatakan bahwa terdapat
perbedaan gender secara nyata juga mempengaruhi perbedaan tulisan, 70%
perempuan mendapat hasil yang sesuai dengan harapan guru dan sebaliknya
hanya 50% laki-laki. Target ini mungkin meningkat pada laki-laki dari 50%
menjadi 70% dalam kurun waktu satu tahun.
1.

Pengembangan Profesional

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 17

Banyak target yang akan disetujui secara pribadi dan berguna untuk
mencoba banyak daftar dari contoh target, karena ini akan dikaitkan dengan
guru-guru tertentu dari dan masing-masing sekolah. Contohnya mungkin lebih
universal dan berlaku untuk sebagian besar sekolah mungkin termasuk
persetujuan bahwa seorang koordinator dapat mengobservasi pengajaran guru
lainya, mentor seorang guru baru, atau bekerja berdampingan dengan rekan
kerja di dalam kelas. Namun, ada sedikit poin dari penetapan target yang tidak
bisa dicapai. Jika guru berusaha memenuhi target mereka, guru akan butuh
pelatihan. Jika guru tidak mendapatkan pelatihan yang memadai maka tidak
mustahil guru akan kesulitan untuk memenuhi target mereka yang telah
ditetapkan. Sebagai contoh di atas, koordinator pelatihan mengobservasi
pengajaran guru dalam mata pelajarannya sehingga mereka dapat mengawasi
kemajuan penting guru tersebut.
Target yang ditetapkan baik oleh kepala sekolah dan guru seharusnya juga
didasarkan pada 4 bidang yang didiskusikan pada bab selanjutnya. Yang
melibatkan 4 pertanyaan tentang sekolah dan guru:
 Seberapa baik yang guru lakukan?
 Seberapa baik yang seharusnya guru lakukan?
 Apa yang guru dapat lebih usahakan untuk dicapai?
 Apa yang kita butuhkan untuk membuatnya terlaksana?
2. Apa yang kita butuhkan untuk membuatnya terlaksana?
Dalam istilah manajemen kinerja, terdapat tiga pertanyaan pertama yang
menjadi bagian dari bahan diskusi selama rapat pengkajian berlangsung dan
bentuk dasar dari proses penetapan target. Pertanyaan terakhir adalah tentang
bagaimana mendapatkan target yang telah ditetapkan.
Kepala sekolah akan menggunakan beberapa cara untuk mendapatkan
targetnya tapi kepala sekolah juga akan tetap membutuhkan rencana tindakan
dari setiap guru yang disusun yang akan membantu kepala sekolah bekerja
dengan mantap mencapai apa yang telah mereka tetapkan. Setiap rencana
tindakan akan secara spesifik sebagai berikut.


Apa yang akan terjadi



Siapa yang akan melakukannya

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 18



Apa sumber yang diperlukan



Apa pembagian waktu yang akan dilakukan



Siapa yang akan mengawasi kemajuannya



Apa bukti yang akan digunakan untuk mengawasi kesuksesan

Dengan cara yang sama, guru juga akan memainkan peran dalam pencapaian
pada target mereka. Mereka juga akan membutuhkan untuk.


Mengembangkan waktu rencana tindakan secara jelas dan tepat



Menentukan berbagai tindakan yang perlu dilakukan untuk mencapai
targetnya



Menanamkan tindakan ke dalam program yang direncanakan dan
dirancang untuk meningkatkan prestasi.



Memahami setiap langkah dari rencana tindakan sehingga tujuan diskusi
dapat dilakukan sepanjang tahun serta pada akhir satu siklus manajemen
kinerja.

G. Catatan tertulis
Pada pertemuan terakhir manajemen kinerja semula, dimana target yang
ditentukan, dan rapat pengkajian pada akhir satu siklus saat target kajian yang
baru, ditetapkan, cacatan tertulis harus disimpan.
Catatan tertulis adalah rahasia dan hanya boleh disimpan oleh kepala
sekolah dan guru sendiri. Jika proses manajemen kinerja telah melibatkan
pemimpin tim, maka pemimpin tim memiliki akses ke catatan tertulis yang
telah ditulis oleh setiap guru, tetapi tetap saja hanya disediakan dua salinan dari
catatan tertulis ini. Dalam kasusnya pada kepala sekolah, kepala sekolah dan
pengelola, sub komite masing-masing memiliki salinan catatan tertulis dari
target yang telah ditetapkan.
Figur 3. Mencakup contoh dari catatan tertulis untuk guru. Contoh
informasi yang lebih berguna dalam subjek ini dapat ditemukan pada Teachers:
Meeting the Challenge of Change (DfEE, 1998) dan Performance
Management and Threshold Assessment : Pack I Heads and Senior Managers
(Smith, 2000)
Catatan tinjauan manajemen kinerja
Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 19

Nama guru ……………………………………………. Tanggal tinjauan……..
Tanggung jawab dari deskripsi pekerjaan………………………………………
………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
Tanggal sementara pada pertemuan waktu sementara………………………….
Tanggal sementara pada observasi kelas…………………………………...…...
Tanggal sementara dari pemeriksaan lengkap tahunan berikutnya……………..
Bidang pengkajian diskusi, termasuk dokumen yang digunakan, contohnya
Rencana Pengembangan Sekolah, hasil tes nasional, target sebelumnya ( jika
ada), catatan dari diskusi sebelumnya.
Target keputusan
1.
2.
3.
4.
5.
Pengembangan Staf
Pengembangan dan pelatihan staf Apa yang seharusnya diperoleh ketika
membutuhkan pemenuhan target yang pelatihan/pengembangan
telah
telah disepakati
terpenuhi?
Tanda tangan
Guru………………………………………….
Kepala Sekolah/Pemimpin tim……………….
Tanggal……………………………………….
H. Persiapan untuk rapat pemeriksaan manajemen kinerja
Pertemuan manajemen kinerja berupa dialog. Pertemuan ini bukan tentang
kepala sekolah atau pemimpin tim berbicara kepada guru tentang target mereka
yang harus dipenuhi. Dan juga, bukan tentang pengelola berbicara pada kepala
sekolah tentang yang dia harus coba lakukan selama tahun tertentu. Untuk
menjadi diskusi yang bernilai-sementara, penting jika semua orang tahu
sebanyak mungkin tentang sekolah dan tentang pekerjaannya sendiri yang
meliputi:
 Rencana Pengembangan Sekolah

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 20

 Dokumen kebijakan yang berhubungan dengan peran masing-masing guru
dalam sekolah
 Kelengkapan batas formulir penilaian guru
 Deskripsi pekerjaan
 Ketetapan target sebelumnya, termasuk rencana tindakan yang disiapkan
untuk memenuhi targetnya.
 Kelengkapan bentuk pengawasan kelas
 Portofolio pengembangan professional, mencakup program yang dilakukan
 Data penilaian meliputi hasil tes nasional, hasil QCA, dll
 Profil anak di kelas, meliputi anak-anak yang terdaftar di SEN
Membaca dan memahami semua informasi yang ada akan membantu,
tetapi juga penting untuk guru untuk menyadari tentang apa dilakukan
sepanjang hari dan sepanjang minggu, dan apa ingin dilakukan untuk
selanjutnya. Pertemuan dari

manajemen kinerja yang berjalan, apakah itu

merupakan pertemuan awal atau satu pertemuan yang meninjau target
sebelumnya, hal itu jadi kurang produktif jika datang ke pertemuan tanpa
memiliki ide yang baik tentang niat apa yang lakukan berikutnya dalam hal
meningkatkan pencapaian dan memenuhi kebutuhan profesional guru sendiri.
Salah satu cara untuk dapat mengatasi apa yang akan dilakukan setiap
hari adalah dengan menyelesaikan grafik kegiatan profesional yang
ditunjukkan pada figure 4. Figur ini memiliki banyak bagian pada aspek
pengajaran. Hal ini akan menjadi titik acuan yang berguna selama diskusi
untuk menetapkan target.
I.

Pendekatan Percaya Diri Manajemen Kinerja
Kunci keberhasilan manajemen kinerja adalah dengan melihatnya

sebagai langkah maju yang positif dan sebagai alat untuk meningkatkan
kualitas pengajaran di seluruh sekolah serta dalam masing-masing guru. Hal itu
seharusnya tidak hanya diterima sebagai kunci yang tidak terelakkan tetapi
juga dilihat sebagai kesempatan untuk mengevaluasi kinerja guru sendiri dan
mengharapkan untuk meningkatkan standar yang lebih memiliki peluang
pengembangan.
Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 21

Staf adalah sumber paling penting di sekolah, dan staf perlu untuk
mengetahui target apa yang penting dan bagaimana mencapainya. Staf juga
perlu untuk menerima pelatihan teratur dan dukungan dari pertemuan tinjauan
rutin. manajemen kinerja didesain untuk membantu kinerja guru secara lebih
efektif dan untuk memberikan waktu kepada orang lain untuk mendengarkan
masalah dan kebutuhan masa depan.
1.

Seluruh Umpan balik berguna
Tanpa umpan balik sementara, peningkatan guru akan sulit. Dengan

siklus manajemen kinerja ada kesempatan untuk membangun perdebatan
tentang keefektifan pengajaran individu. Semua guru perlu menerima saran
yang baru dan menggunakannya untuk mengembangkan dan menjadi lebih
sukses. Banyak guru yang menjadi malu karena pujian, tetapi mengetahui
kelebihan apa yang diartikan bermanfaat untuk mereka. Hal yang sama, untuk
mengetahui dan memahami apa kelemahanmu yang berarti kamu dapat
berfokus langsung pada spesifik bidang itu untuk dikembangkan. Umpan balik
ini merupakan target alami dan dalam pertemuan kajian yang akan memiliki
kesempatan untuk berdiskusi dengan orang lain tentang langkah ke depannya.
2. Setiap orang memiliki pengembangan kebutuhan dan harus memiliki
peluang pengembangan
Meskipun seluruh manajemen kinerja bersifat rahasia, semua orang
berada pada pihak yang sama, dalam kinerja yang sedang diperiksa dan dalam
penetapan target. Tidak ada alasan bagi setiap guru merasakan bahwa mereka
berada di bawah pengawasan khusus dalam setiap jenis cara yang
membahayakan.
Tidak ada juga alasan mengapa seluruh staf tidak harus membagi target
mereka sehingga setiap orang tahu target apa yang hendak mereka capai.
Mungkin ini cara ke depan yang positif, tetapi harus disadari bahwa gueu
berhak untuk mendapatkan kerahasiaannya, yang harus dihormati, dan tidak
ada guru yang yang harus dipaksa atau dibujuk untuk berbagi bagian dari
manajemen kinerja mereka jika mereka tidak ingin melakukannya.
Sebagai pengingat akhir, penting untuk mengenali manajemen kinerja
sebagai bagian dari perencanan karir kemajuan setiap guru serta kesempatan

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 22

terbaik mereka untuk berdiskusi tentang apa yang mereka lakukan dan
keprofesionalan apa yang mereka butuhkan. Ini didesain untuk mencari di
masa lalu semua keberhasilan yang perlu dibangun serta melihat ke depan
untuk menuju pada target baru dan kebutuhan yang baru. Untuk melakukan hal
ini penting bagi mereka untuk tidak benar-benar terjebak dalam kelas mereka
atau sekolahnya. Penting juga untuk diinformasikan bagi setiap orang, untuk
membaca bahan mata pelajaran di jurnal pendidikan dan surat kabar dan
menghadiri pertemuan di sekolah. Kegiatan ini akan membantu setiap orang
untuk memenuhi targetnya, mengatur tujuan mereka sendiri dengan jelas dan
realistic dan mengolah sendiri profil profesionalnya.
Yakinkan dirimu untuk mengatakan gagasan keberhasilanmu kepada
rekanmu, terlibat dalam inisiatif baru, jangan takut pada perubahan, dan
gunakan kinerja managemen untuk merencanakan masa depan pada tingkat
pribadi dan juga pada tingkat dimana kamu akan berkontribusi membuat
sekolahmu lebih efektif.
Grafik Aktivitas Personal
Bekerja dengan
pengelola

orang

tua

dan Kontribusi untuk pelatihan staf lain

Bekerja berhubungan dengan peran Kontribusi
Koordinatormu
tim/departemen
Tidak mengajar karya
pastoral dengan siswa

Pengajaran

untuk

rapat

Kegiatan
Ekstrakulikuler

Penelitian dan belajar personal Bekerja dengan komunitas yang lebih
(meliputi membaca jurnal, dll)
luas, contohnya pendidikan dan
industry
Peran yang dimainkan dalam inisiatif Pertemuan SEN, IEPs, peninjauan
sekolah
lainnya
(contohnya tahuan, dll
kebijakan, anti-kekerasan, dll
Figur 4. Aktivitas Profesional
Poin Penting

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 23



Manajemen kinerja, yang dikenal dalam sekolah dari bulan September
2000, didesain untuk membantu mengenali keprofesionalan kepala sekolah
dan guru dan menjadi bagian untuk mendorong peningkatkan standar



Manajemen kinerja memungkinkan untuk menyerap proses tersebut
menjadi proses “penilaian” sekolah yang ada, tetapi penting untuk
mengakui bahwa kinerja managemen adalah siklus yang tidak berhenti
pada satu atau dua tahun dan mulai lagi.



Target yang diatur akan dikaji setelah satu tahun dan prosesnya berlanjut
dengan target baru didasarkan pada seberapa baik pencapaian pada siklus
yang terakhir.



Pencapaian yang disetujui dan target yang realistik adalah kunci dari
peningkatan sekolah, khususnya ketika mengingat bahwa baik kepala
sekolah dan guru harus memiliki salah satu cara untuk meningkat standar
mereka, memperbaiki dan meningkatkan kinerja siswa.



Salah satu bidang yang sulit dalam manajemen kinerja yang membutuhkan
dukungan dan pelatihan adalah pengawasan pengajaran melalui kinerja
kelas. Banyak guru dijumpai mengawasi rekannya, dan juga diawasi oleh
rekannya, terlihat sulit dan traumatis. Siklus manajemen kinerja memiliki
observasi kelas sebagai salah satu komponen kunci dan semua orang di
sekolah perlu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, tujuan dari
observasi kelas dan penggunaannya semua dokumen yang menyertainya.



Salah satu aspek akhir dari manajemen kinerja adalah keseluruhan proses
yang bersifat rahasia dan seharusnya hanya dibagikan antara kepala
sekolah, pemimpin tim dan guru yang kinerjanya sedang dikelola. Ini
bukan bagian dari proses untuk menilai atau mengambil tindakan atas
kinerja yang buruk atau harus menjadi bagian dari masalah disiplin yang
serius lainnya. Aspek ini mencakup proses lainnya, dan untuk dipandang
positif oleh guru manajemen kinerja harus dianggap sebagai cara yang
efektif untuk menggerakkan perorangan dan sekolah ke depan lebih
efektif, bukan sebagai cara negatif untuk menentukan dan mengendalikan
praktek yang buruk.

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 24

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kinerja adalah suatu sistem yang didesain untuk membantu
kepala sekolah dan manajer senior untuk memenuhi tanggung jawab dengan
menformalkan proses dan mewujudkannya ke dalam siklus laporan tahunan
pada awal pertemuan, target pengaturan, observasi kelas dan pengulasan.
Manajemen kinerja dilakukan untuk meningkatkan standar pecapaian sekolah.
Manajemen kinerja bersifat rahasia artinya hasil manajemen kinerja hanya bisa
dibagikan kepada para pihak yang berwenang atau mempunyai andil dalam
manajemen kinerja tersebut.
Siklus manajemen kinerja memiliki observasi kelas sebagai salah satu
komponen kunci. Observasi kelas dilakukan supaya dapat memperoleh
pengajaran dan pembelajaran yang baik, dimana guru dapat mengetahui
kelemahan dan kelebihannya dalam mengajar sehingga dapat memperbaikinya.
Observasi yang dilakukan harus menilai pengajaran guru yang efektif termasuk
ketersediaan umpan balik dalam pembelajaran. Target dari manajemen kinerja
harus meningkat, jadi penetapan target baru manajemen kinerja didasarkan
pada seberapa baik pencapaian pada siklus yang terakhir. Siklus manajemen
kinerja meliputi pertemuan manajemen kinerja untuk menetapkan target dan
meninjau deskripsi pekerjaan, pemantauan berkelanjutan, pertemuan dan
peninjauan, dan observasi kelas secara berkala. Seluruh proses tersebut
berkelanjutan dan direncanakan secara bertahap.
B. Saran

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 25

Untuk menuju sekolah yang sukses diperlukan manajemen kinerja yang
baik dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya. Keterbukaan dan sikap
lapang dada kepala sekolah dan guru dalam menerima kritik dan saran menjadi
faktor utama untuk mampu mewujudkan manajemen kinerja yang sukses
sehingga standar peningkatan sekolah dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Smith, Roger. (2002). Creating the Effective Primary School. New York:
Routledge Falmer.

Manajemen kinerja dan Sekolah yang Sukses

Page 26