Kunci jawaban dan pembahasan KIMIA XB

Silabus
Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran

: ....
: X/2
: Kimia

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atau dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul
Penilaian

Kimia Kelas X

Kompetensi
Dasar

Materi Pokok/
Pembelajaran

Nilai dan

Materi yang
Diintegrasikan

Kegiatan
Pembelajaran

4.1 Mendeskripsikan kekhasan
atom karbon
dalam membentuk
senyawa hidrokarbon.

Definisi
Senyawa
Hidrokarbon

Pendidikan
karakter
(*) Disiplin

1. Menugasi siswa

untuk menyelidiki
adanya unsur C dan
H dalam senyawa
organik melalui percobaan. (*)



Mampu mengidentifikasi unsur C, H,
dan O dalam senyawa organik melalui
percobaan.

Tes
unjuk
kerja

Uji
petik
kerja
prosedur


Panaskan nasi yang telah
dihaluskan dan serbuk
CuO dalam tabung reaksi.
Hubungkan tabung reaksi
dengan air kapur menggunakan slang kecil.
Amati perubahan yang
terjadi pada air kapur.
Selanjutnya, uji titik-titik
air yang menempel pada
dinding tabung reaksi
dengan kertas kobalt(II),
amati perubahan warna
yang terjadi pada kertas
kobalt(II) tersebut.

2. Menjelaskan kekhasan atom karbon
dalam senyawa
karbon.




Mampu mendeskripsikan kekhasan
atom karbon dalam
senyawa karbon.

Tes
tertulis

Pilihan
ganda

Senyawa-senyawa hidrokarbon berikut berantai
siklis, kecuali . . . .
a. |
|
|
–C–C–C–
|
|
|

–C– –C–
|
|
|
–C–C–C–
|
|
|
b.
Z X
C
X Z
GC
CH
|
|
GC – CH
ZX
C
X Z


Indikator Pencapaian
Kompetensi

Teknik

Bentuk
Instrumen

Contoh Instrumen

Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu
8 × 45
menit

1. Buku PG Kimia
Kelas X Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 73–83

2. Buku PR Kimia
Kelas X Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 39–47
3. Alat dan bahan
yang sesuai
untuk
identifikasi unsur C
dan H dalam
senyawa hidrokarbon.
4. Buku
BSE
Kimia 1, Ari
Harnanto dan
Ruminten,
Depdiknas,
2009

1

2


Kompetensi
Dasar

Materi Pokok/
Pembelajaran

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

Penilaian
Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian
Kompetensi

Teknik


Bentuk
Instrumen

Contoh Instrumen

Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu

Silabus

c.

|
|
|
–C–C–C–
|
|
|

–C–
|
|
|
–C–C–C
|
|
|
d.
Z X
C
X
Z
GC
CH
|
|
–C – C–
|
|

e. |
|
–C–C–
|
|
–C–C–
|
|
3. Menerangkan arti
atom C primer, sekunder, tersier, dan
kuartener beserta
kedudukannya
dalam rantai ikatan.



Mampu membedakan atom C primer,
sekunder, tersier,
dan kuartener.

Tes
tertulis

Pilihan
Ganda

Pada rumus struktur
berikut, atom C sekunder
berada pada atom C
bernomor . . . .
1CH
3

a.
b.
c.
d.
e.
4.2 Menggolongkan senyawa
hidrokarbon
berdasarkan
strukturnya
dan hubungannya dengan
sifat senyawa.

Penggolongan
Senyawa
Hidrokarbon

Pendidikan
karakter
(*) P a n t a n g
menyerah

4. Membuat model
molekul suatu senyawa hidrokarbon
menggunakan tanah
liat atau plastisin
dan tusuk gigi untuk
menunjukkan ikatan
jenuh pada senyawa
hidrokarbon.



Mampu mengelompokkan senyawa
hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan.

Penugasan

Portofolio

9 CH
3 CH
3
3
l
l
– 2C – 5CH – 7CH2 – 8CH –
l
l
4 CH 6 CH
3
3

10CH
3

2
6
7
8
9

Gunakan tanah liat atau
plastisin. Buatlah bulatanbulatan dengan dua
ukuran yang berbeda,
bulatan kecil untuk atom
karbon dan bulatan besar
untuk atom hidrogen.
Gunakan tusuk gigi
sebagai ikatan kovalen
untuk menyusun model
struktur isomer-isomer
dari C5H12, C6H14, C7H16,
dan C8H18.

8 × 45
menit

1. Buku PG Kimia
Kelas X Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 84–103
2. Buku PR Kimia
Kelas X Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 47–60

Kompetensi
Dasar

Materi Pokok/
Pembelajaran

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

Penilaian
Kegiatan
Pembelajaran

5. Menggambar rumus
struktur senyawa
alkana, alkena, dan
alkuna serta memberi nama sesuai
aturan IUPAC.

Indikator Pencapaian
Kompetensi



Mampu memberi
nama senyawa
alkana, alkena, dan
alkuna.

Teknik

Bentuk
Instrumen

Tes tertulis

Pilihan
ganda

Contoh Instrumen
Struktur senyawa alkuna
terdapat pada . . . .
a.
H H H
|
|
|
H–C–C–C–H
|
|
H
H
H–C–H
|
H
H
H H
|
| |
H–C–C=C–C–H
| |
|
H H H–C–H
|
H

c.

H H H
| | |
H–C≡C–C–C–C–H
| |
H H
H–C–H
|
H–C–H
|
H

d.

H H H
| |
|
H–C–C–C–H
| |
H
H H
|
H–C–C–H
| |
H H

e.

H H H
|
| |
H–C=C–C–C–H
|
|
H–C–H
H
| H–C–H
H
|
H

–––

b.

Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu

3. Alat dan bahan
yang sesuai
untuk identifikasi unsur C
dan H dalam
senyawa hidrokarbon.
4. Buku
BSE
Kimia 1, Ari
Harnanto dan
Ruminten,
Depdiknas,
2009

–––

Kimia Kelas X

3

4

Kompetensi
Dasar

Materi Pokok/
Pembelajaran

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

Penilaian
Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian
Kompetensi

Teknik

Bentuk
Instrumen

Contoh Instrumen

Silabus

6. Berdasarkan data
titik didih dan titik
leleh
senyawa
hidrokarbon dalam
tabel siswa diminta
mengidentifikasi
hubungan titik didih
dengan Mr senyawa
hidrokarbon.



Mampu menyimpulkan hubungan titik
didih
senyawa
hidrokarbon dengan
massa
molekul
relatif dan strukturnya.

Tes
tertulis

Pilihan
ganda

Di antara senyawa berikut
yang mempunyai titik
didih tertinggi adalah . . . .
a. dekana
b. oktana
c. 2-metil-heptana
d. 2,3-dimetil-pentana
e. 2,2,3,3-tetra-metilbutana

7. Menentukan isomer
kerangka alkana
dan memberi nama
isomer-isomer
tersebut. (*)



Mampu mengidentifikasi isomer-isomer
dari senyawa hidrokarbon dan memberi
nama isomer-isomer
tersebut sesuai
IUPAC.

Tes
tertulis

Uraian

Tuliskan semua isomer
(kecuali isomer geometri)
yang dimiliki oleh senyawa
dengan rumus molekul
C6H12 beserta namanya!

8. Menunjukkan isomer struktur pada
alkuna dan alkadiena.



Mampu menentukan isomer struktur
(kerangka posisi,
fungsi).

Tes
tertulis

Pilihan
ganda

Jumlah isomer posisi dari
senyawa
CH2 = CH – CH2 – CH3
sebanyak . . . .
a. 1
d. 4
b. 2
e. 5
c. 3

9. Menentukan isomer
geometri (cis-trans)
dari alkena.



Mampu mengidentifikasi isomer struktur (kerangka posisi,
fungsi) atau isomer
gemoteri (cis, trans).

Tes
tertulis

Pilihan
ganda

Di antara alkena berikut,
yang mempunyai isomer
geometri adalah . . . .
Cl
a. CH 3
GC = CH
Cl
H
b. H
CH 3
GC = CH
CH 3
H
c. H
CH 3
GC = CH
H
CH 3
d. CH 3
Cl
GC = CH
Cl
H
e. H
CH 3
GC = CH
C2 H 5
C2 H 5

Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu
1. Buku PG Kimia
Kelas X Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 103–126
2. Buku PR Kimia
Kelas X Semester 2, Intan
Pariwara, halaman . . .
3. Buku
BSE
Kimia 1, Ari
Harnanto dan
Ruminten,
Depdiknas,
2009

Kompetensi
Dasar

4.3 M e n j e l a s k a n
kegunaan dan
komposisi
s e n y a w a
hidrokarbon
dalam kehidupan sehari-hari
dalam bidang
pangan, sandang, papan,
perdagangan,
seni, dan estetika.

Materi Pokok/
Pembelajaran

Penilaian

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

Kegiatan
Pembelajaran

Pendidikan
karakter
(*) G e m a r
membaca
Ekonomi
kreatif
(•) R a s a
ingin tahu

10. Menuliskan persamaan reaksi substitusi pada alkana,
reaksi adisi pada
alkena dan alkuna,
serta reaksi eliminasi pada alkana.

Indikator Pencapaian
Kompetensi



Mampu menuliskan
reaksi sederhana
pada senyawa alkana, alkena, dan
alkuna (reaksi oksidasi, adisi, substitusi, eliminasi)

Teknik

Tes
tertulis

Bentuk
Instrumen
Pilihan
ganda

Contoh Instrumen
Reaksi-reaksi berikut
merupakan reaksi eliminasi, kecuali . . . .
ZnO

a. CH3–CH2–CH–CH2–CH3 →
|
OH
H2+CH3–CH2–C–CH2–CH3
||
O
b. CH3–CH2–CH2OH+Na →


CH3–CH2–CH2ONa+  H2
Cl
|
c. CH3–CH–CH3+NaOH →
CH3–CH=CH2+H2O+NaCl
d.

H2SO4 pekat

→
OH

+ H2O

CH 3
|
e. CH3–CH–C–CH2–Br+KOH →
|
H
CH 3
CH 3
|
H2O+kBr+CH3–CH–C=CH2
|
CH 3

11. Mengkaji dan mendiskusikan kegunaan dan komposisi
senyawa hidrokarbon dalam bidang
pangan. (•)



Mampu menyebutkan kegunaan dan
komposisi senyawa
hidrokarbon dalam
bidang pangan.

Tes
tertulis

Pilihan
ganda

Protein sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Protein merupakan salah
satu senyawa karbon
yang berguna di bidang
....
a. seni
b. papan
c. pangan
d. estetika
e. sandang

Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu

8 × 45
menit

1. Buku PG Kimia
Kelas X Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 104–126
2. Buku PR Kimia
Kelas X Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 61–74

Kimia Kelas X

5

6
Kompetensi
Dasar

Materi Pokok/
Pembelajaran

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

Penilaian
Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian
Kompetensi

Teknik

Bentuk
Instrumen

Contoh Instrumen

Silabus

12. Mengkaji dan mendiskusikan kegunaan dan komposisi
senyawa hidrokarbon dalam bidang
sandang dan papan.



Mampu menjelaskan kegunaan dan
komposisi senyawa
hidrokarbon dalam
bidang papan.

Tes
tertulis

Pilihan
ganda

Plastik merupakan salah
satu senyawa hidrokarbon yang sering digunakan sebagai pengganti
kayu. Alasan yang tepat
untuk pernyataan tersebut adalah . . . .
a. persediaan kayu terbatas
b. plastik lebih awet
dibandingkan kayu
c. plastik berasal dari
reaksi polimerisasi
d. kayu menimbulkan
pencemaran lingkungan
e. plastik harganya lebih
murah dibandingkan
kayu

13. Mengkaji dan mendiskusikan kegunaan dan komposisi
senyawa hidrokarbon dalam bidang
seni dan estetika.
(*)



Mampu mendeskripsikan kegunaan dan komposisi
senyawa hidrokarbon dalam bidang
seni dan estetika.

Tes
tertulis

Pilihan
ganda

Senyawa polivinil asetat
digunakan sebagai zat
perekat pada cat interior.
Senyawa tersebut berguna terutama di dalam
bidang . . . .
a. seni
b. papan
c. pangan
d. estetika
e. sandang

Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu

Penilaian

Kompetensi
Dasar

Materi Pokok/
Pembelajaran

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

Kegiatan
Pembelajaran

4.4 M e n j e l a s k a n
proses pembentukan dan
teknik pemisahan fraksifraksi minyak
bumi serta kegunaannya.

Minyak bumi
dan gas alam

Pendidikan
karakter
(*) Peduli lingkungan
Ekonomi
kreatif
(•) Kreatif

1. Mengkaji proses
pembentukan
minyak bumi dan
gas alam.



Mampu menjelaskan proses pembentukan minyak
bumi dan gas alam.

Tes
tertulis

Uraian

Mengapa gas alam,
minyak bumi, dan batu
bara disebut bahan bakar
fosil?

2. Menyebutkan komponen-komponen
utama penyusun
minyak bumi.



Mampu menjelaskan komponenkomponen utama
penyusun minyak
bumi.

Tes
tertulis

Uraian

Unsur penyusun minyak
bumi dengan persentase
terbesar adalah . . . .
a. karbon
b. oksigen
c. nitrogen
d. hidrogen
e. belerang

3. Mempelajari literatur untuk menentukan fraksi-fraksi
minyak bumi hasil
penyulingan. (*)



Mampu menafsirkan bagan penyulingan bertingkat
untuk menjelaskan
dasar dan teknik
pemisahan fraksifraksi minyak bumi.

Tes
tertulis

Uraian

Perhatikan gambar bagan
penyulingan minyak mentah secara bertingkat
berikut!

Indikator Pencapaian
Kompetensi

Teknik

Bentuk
Instrumen

Contoh Instrumen

Gas-gas petroleum
Petroleum eter
Bensin
Minyak tanah/kerosin
Minyak solar
Minyak diesel
Minyak pelicin
Lilin
Minyak bakar
Bitumen/aspal

Berdasarkan hasil dari
bagan
penyulingan
minyak mentah di atas,
tentukan kegunaan dari
fraksi-fraksi
minyak
mentah tersebut!

Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu
4 × 45
menit

1. Buku PG Kimia
Kelas X Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 127–152
2. Buku PR Kimia
Kelas X Semester 2, Intan
Pariwara, halaman 75–94
3. Buku referensi
yang relevan.
4. Buku
BSE
Kimia 1, Ari
Harnanto dan
Ruminten,
Depdiknas,
2009

Kimia Kelas X

7

8
Kompetensi
Dasar

Materi Pokok/
Pembelajaran

Silabus

Bensin dan
d a m p a k
pembakaran
bahan bakar

Nilai dan
Materi yang
Diintegrasikan

Penilaian
Kegiatan
Pembelajaran

Indikator Pencapaian
Kompetensi

Teknik

Bentuk
Instrumen

Contoh Instrumen

4. Mengkaji perbedaan kualitas bensin
berdasarkan bilangan oktannya.



Mampu membedakan kualitas bensin
berdasarkan
bilangan oktannya.

Tes
tertulis

Pilihan
Ganda

Senyawa hidrokarbon
yang memiliki nilai oktan
terendah adalah . . . .
a. butana
b. pentana
c. 1-pentena
d. n-heksana
e. n-heptana

5. M e n d i s k u s i k a n
dampak negatif
pembakaran bahan
bakar terhadap manusia dan lingkungan, serta alternatif
pengganti bahan
bakar yang aman. (•)



Mampu menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar
terhadap lingkungan.

Tes
tertulis

Uraian

Jelaskan hubungan kualitas bensin dengan jumlah
gas CO yang dihasilkan!

Alokasi Alat dan Sumber
Belajar
Waktu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab I Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu

:
:
:
:

..........
X/2
Kimia
4 × 45 menit (2 × pertemuan)

Standar Kompetensi : 3. Memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi oksidasi reduksi.
Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil
percobaan.
Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui percobaan.

Mampu mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran
listriknya.

Mampu menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik.

Mampu mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. membedakan sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit;
2. mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit;
3. menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik;
4. menyebutkan bahwa larutan elektrolit terdiri atas senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
Nilai dan Materi yang Diintegrasikan
1. Pendidikan karakter: Rasa Ingin Tahu, Kreatif, dan Gemar Membaca.
2. Ekonomi kreatif: Kreatif, Komunikatif, dan Pantang Menyerah.
Materi Pembelajaran
1. Sifat-Sifat Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
2. Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Listrik
3. Jenis Elektrolit Berdasarkan Ikatannya
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Direct Instruction (DI)
b. Cooperative Learning (CL)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Eksperimen
Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1.

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi
Guru menanyakan perbedaan antara campuran homogen dan heterogen melalui contoh.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa dapat menjelaskan pengertian larutan.

Kimia Kelas X

9

2.

3.

1.

2.

10

Kegiatan Inti (75 menit)
a. Eksplorasi

Guru menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.

Guru menjelaskan cara menentukan derajat ionisasi larutan.

Guru menjelaskan cara larutan elektrolit menghantarkan listrik.
b.

Elaborasi

Siswa mengidentifikasi perbedaan ciri-ciri larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui percobaan.
Setelah melakukan percobaan, guru meminta siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahunya
mengenai sifat elektrolit dan nonelektrolit dari larutan-larutan yang ada di sekitar siswa. Dengan
rasa ingin tahu, siswa akan tertarik untuk menguji sifat-sifat elektrolit suatu larutan. (*)

Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dan membuat kesimpulan mengenai hasil percobaan.
Setelah mengetahui ciri-ciri larutan elektrolit dan nonelektrolit, guru meminta siswa untuk bersikap
kreatif dengan menerapkan sifat larutan elektrolit yang ada di sekitar untuk menyalakan lampu saat
terjadi pemadaman listrik. Dengan demikian, siswa belajar mengaplikasikan ilmu di dunia nyata. (•)

Siswa mengerjakan soal-soal latihan pada uji Kompetensi 1 mengenai sifat-sifat larutan elektrolit
dan nonelektrolit.

Siswa berkreasi membuat bagan atau gambar cara beberapa larutan elektrolit menghantarkan listrik.
Guru meminta siswa berlatih bersikap komunikatif dengan membentuk kelompok belajar dan
melakukan diskusi mengenai senyawa elektrolit dan nonelektrolit. Siswa saling membantu dan
bertukar pendapat. Dengan demikian, materi akan lebih mudah dipahami. (**)(••)

Siswa mengerjakan soal-soal latihan pada Uji Kompetensi 2 mengenai cara larutan elektrolit menghantarkan listrik.
(*) Pendidikan karakter (Rasa Ingin Tahu).
(**) Pendidikan karakter (Kreatif).
(•) Ekonomi kreatif (Kreatif).
(••) Ekonomi kreatif (komunikatif).

c.

Konfirmasi

Guru meminta siswa mengumpulkan pembahasan hasil percobaan.

Guru bersama siswa membahas dan menyimpulkan hasil percobaan.

Guru bersama siswa membahas soal-soal latihan yang dikerjakan siswa.

Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru meminta siswa mempelajari materi jenis elektrolit berdasarkan ikatannya.
Pertemuan Kedua
Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru menanyakan pengertian senyawa ion, kovalen polar, dan kovalen nonpolar.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui proses ionisasi zat elektrolit dalam air.
Kegiatan Inti (30 menit)
a. Eksplorasi

Guru menjelaskan pengertian senyawa ion dan senyawa kovalen polar.

Guru menjelaskan beberapa contoh senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Guru memotivasi
siswa untuk mencari informasi yang lebih lengkap mengenai senyawa ion dan senyawa kovalen
(polar dan nonpolar) dari berbagai literatur. Dengan banyak membaca, pengetahuan siswa akan
semakin luas. (***)

Guru memotivasi siswa untuk bersikap pantang menyerah dalam belajar, baik saat mempelajari
materi maupun mengerjakan soal. Dengan banyak belajar dan berlatih, pemahaman siswa mengenai
suatu konsep akan semakin meningkat. (•••)
(***) Pendidikan Karakter (Gemar Membaca).
(•••) Ekonomi Kreatif (Pantang Menyerah).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b.
c.
3.

Elaborasi
Siswa mengerjakan soal-soal Uji Kompetensi 3.
Konfirmasi
Guru bersama siswa membahas soal-soal yang dikerjakan oleh siswa.

Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru menugasi siswa untuk mengerjakan soal-soal ulangan harian pada bab ini.

Alat Sumber Belajar
1. Buku PG Kimia Kelas X Semester 2, Intan Pariwara, 2012
2. Buku PR Kimia Kelas X Semester 2, Intan Pariwara, 2012
3. Seperangkat alat dan bahan untuk percobaan identifikasi sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit
4. Buku BSE Kimia X untuk SMA/MA, Ari Harnanto dan Ruminten, Depdiknas, 2009
Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
a. Teknik Penilaian
1) Tes tertulis
2) Tes unjuk kerja
b. Bentuk Instrumen
1) Uraian
2) Uji petik kerja prosedur
2.

Contoh Instrumen
a. Uraian
Suatu zat dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi saat dilarutkan dalam air
zat tersebut dapat menghantarkan arus listrik. Berilah penjelasan mengenai hal tersebut!
b.

Uji Petik Kerja Prosedur
Lakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan cara
menyusun rangkaian alat penguji elektrolit dari baterai, bola lampu, kabel, elektrode karbon, dan gelas
beker! Uji beberapa larutan untuk mengetahui perbedaan ciri-ciri larutan elektrolit dan nonelektrolit!
Rubrik:
No.

Aspek

Skor Maksimum

1.
2.
3.
4.

Kesesuaian kegiatan dengan prosedur
Perolehan data
Pengolahan data
Kesimpulan

20
10
15
5

Total

50

Nilai akhir =







 

Skor Perolehan Siswa

× 100

________, ______________
Mengetahui,
Kepala SMA ______________

Guru Mata Pelajaran

........................
___________________________
NIP _______________________

........................
___________________________
NIP _______________________

Kimia Kelas X

11

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bab IV Minyak Bumi
Sekolah
Kelas/Semester
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu

:
:
:
:

..........
X/2
Kimia
4 × 45 menit (2 × pertemuan)

Standar Kompetensi : 4.
Kompetensi Dasar

Memahami sifat-sifat senyawa organik atau dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul

: 4.4 Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
serta kegunaannya.

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.

Mampu menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi.

Mampu menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksifraksi minyak bumi.

Mampu mengkaji perbedaan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.

Mendeskripsikan dampak negatif pembakaran bahan bakar terhadap manusia dan lingkungan serta alternatif
pengganti bahan bakar yang aman.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam;
2. menyebutkan komponen-komponen utama minyak bumi;
3. menjelaskan bagan penyulingan bertingkat pada minyak bumi dan menjelaskan teknik pemisahan minyak
bumi,
4. menjelaskan perbedaan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya;
5. menjelaskan dampak negatif pembakaran bahan bakar terhadap manusia dan lingkungan serta alternatif
bahan bakar yang aman.
Nilai dan Materi yang Diintegrasikan
1. Pendidikan karakter: Peduli Lingkungan.
2. Ekonomi kreatif: Kreatif.
Materi Pembelajaran
1. Minyak bumi dan gas alam
2. Bensin dan dampak pembakaran bahan bakar
Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran
a. Direct Instruction (DI)
b. Cooperative Learning (CL)
2. Metode
a. Tanya jawab
b. Diskusi informasi
Langkah-Langkah Kegiatan
Pertemuan Pertama
1.

12

Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Motivasi

Guru memulai pembelajaran dengan menanyakan ke siswa tentang senyawa hidrokarbon beserta
contohnya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b.

Prasyarat Pengetahuan

Siswa dapat menyebutkan contoh senyawa hidrokarbon, misal minyak bumi.

2.

Kegiatan Inti (75 menit)
a. Eksplorasi

Guru menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.

Guru menjelaskan kandungan berbagai senyawa karbon dalam minyak bumi.

Guru menjelaskan proses menyulingan minyak bumi dan fraksi-fraksinya.
b. Elaborasi

Siswa menyebutkan kegunaan dari fraksi-fraksi minyak bumi.

Siswa mengerjakan soal-soal latihan pada Uji Kompetensi 1 dan tugas pada subbab ini.
c. Konfirmasi
Guru menjelaskan pembahasan soal-soal latihan yang dikerjakan siswa.

3.

Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru meminta siswa mengumpulkan hasil tugasnya pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan Kedua

1.

Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
Guru menanyakan kepada siswa tentang senyawa yang dihasilkan dari reaksi pembakaran.
b. Prasyarat Pengetahuan
Siswa mengetahui persamaan reaksi pembakaran.

2.

Kegiatan Inti (30 menit)
a. Eksplorasi

Guru menjelaskan tentang bensin dan penentuan bilangan oktannya.

Guru memberi contoh senyawa-senyawa hidrokarbon yang digunakan untuk menaikkan bilangan
oktan pada bensin.

Guru menjelaskan dampak negatif pembakaran bahan bakar, khususnya bensin. Guru menjelaskan
bahwa pembakaran bensin menghasilkan gas CO yang berbahaya bagi kesehatan jika terhirup.
Oleh karena itu, guru mengingatkan siswa agar tidak menghidupkan mensin kendaraan bermotor di
dalam ruang tertutup agar lingkungan di dalam rumah bersih dari polutan gas CO. (*)

Guru membuka forum diskusi siswa untuk mencari bahan bakar alternatif sebagai pengganti bensin.
Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok diskusi untuk mendiskusikan bahan bakar alternatif
pengganti bensin. Setiap kelompok diminta kreatif mengemukakan pendapatnya tentang pandangan
kelompoknya terhadap suatu bahan tertentu beserta cara pengolahannya sehingga bahan tersebut
dapat dijadikan sebagai bahan bakar pengganti bensin. Kelompok yang lain juga diminta kreatif
menanggapi dan memberi masukan kepada kelompok yang memimpin diskusi. (•)
(*) Pendidikan karakter (Peduli Lingkungan).
(•) Ekonomi kreatif (Kreatif).
b. Elaborasi

Siswa menyebutkan berbagai bahan alam yang dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti bensin
atau solar.

Siswa mengerjakan soal-soal Uji Kompetensi 2.
c. Konfirmasi
Guru bersama siswa membahas soal-soal yang dikerjakan siswa.

3.

Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru menugasi siswa untuk mengerjakan soal-soal ulangan harian pada bab ini.

Kimia Kelas X

13

Alat Sumber Belajar
1. Buku PG Kimia Kelas X Semester 2, Intan Pariwara, 2012
2. Buku PR Kimia Kelas X Semester 2, Intan Pariwara, 2012
3. Buku BSE Kimia X untuk SMA/MA, Ari Harnanto dan Ruminten, Depdiknas, 2009
Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
a. Teknik Penilaian
Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen
1) Pilihan ganda
2) Uraian
2.

Contoh Instrumen
a. Pilihan Ganda
Lilin merupakan hasil pengolahan minyak bumi yang berwujud padat. Lilin diperoleh dari proses pengolahan
fraksi . . . .
a. oli
b. solar
c. residu
d. bensin
e. kerosin
b.

Uraian
Sebutkan senyawa-senyawa hidrokarbon yang terdapat di dalam minyak bumi!

________, ______________
Mengetahui,
Kepala SMA ______________

Guru Mata Pelajaran

........................
___________________________
NIP _______________________

........................
___________________________
NIP _______________________

14

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Bab I

Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit

6. Jawaban: b
Jumlah mol zat mula-mula = 30 mol
Jumlah mol zat yang terionisasi
= (30 – 20) mol = 10 mol
α=

A.

Pilihan Ganda

1. Jawaban: e
Larutan merupakan campuran homogen
(serbasama) antara dua zat atau lebih. Garam yang
dimasukkan ke dalam air dan diaduk akan
membentuk campuran serbasama. Larutan garam
jika disaring dengan kertas saring tidak akan
meninggalkan partikel zat terlarut. Sementara itu,
pasir, tanah, kerikil, dan kopi akan membentuk
campuran heterogen dan meninggalkan partikel zat
terlarut saat disaring dengan kertas saring.
2. Jawaban: c
Larutan elektrolit lemah mengalami ionisasi
sebagian sehingga dalam larutannya hanya
mengandung sedikit ion. Hal ini mengakibatkan
larutan elektrolit hanya mampu menyalakan lampu
dengan redup atau menghasilkan sedikit
gelembung gas.
3. Jawaban: c
Larutan yang dapat menyalakan lampu dengan
redup saat diuji dengan alat uji elektrolit adalah
larutan elektrolit lemah, misal asam cuka. Asam
sulfat dan garam dapur adalah elektrolit kuat yang
dapat menyalakan lampu dengan terang. Gula
pasir dan urea adalah senyawa nonelektrolit
sehingga tidak dapat menyalakan lampu.
4. Jawaban: a
Larutan elektrolit kuat merupakan larutan yang akan
terionisasi sempurna jika dilarutkan dalam air,
misal HCl dan H2SO4. Sementara itu, CH3COOH
dan NH3 merupakan larutan elektrolit lemah karena
hanya terionisasi sebagian saat dilarutkan dalam
air. C6H12O6 merupakan larutan nonelektrolit karena
di dalam air tidak dapat terionisasi.
5. Jawaban: e
Menyalakan lampu dengan terang adalah ciri
larutan elektrolit kuat.

 
 

 
 




=  = 0,333.

7. Jawaban: e
 




Jumlah mol zat mula-mula =  
= 
= 0,5 mol
 

 

 − 



=  = 0,6
α =  
 =

Oleh karena mempunyai derajat ionsiasi 0 < α < 1,
zat tersebut termasuk elektrolit lemah.
8. Jawaban: b
Alkohol dan bensin merupakan senyawa
nonelektrolit. Bentuk larutan dari zat-zat tersebut
tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sementara
itu, air laut, air jeruk, soda kue, dan garam dapur
merupakan zat elektrolit. Dalam bentuk larutannya,
zat-zat tersebut akan terionisasi sehingga mampu
menghantarkan arus listrik.
9. Jawaban: b
HCl merupakan zat elektrolit kuat. Dalam air, HCl
akan terionisasi menjadi ion H+ dan Cl– sehingga
dapat menghantarkan arus listrik. Dalam benzena,
HCl tidak dapat larut dan tidak terionisasi sehingga
tidak dapat menghantarkan arus listrik.
10. Jawaban: a
Bahan kimia yang termasuk nonelektrolit yaitu
lelehan naftalena (kamper). Sementara itu, larutan
natrium hidroksida, larutan kalium iodida, larutan
asam etanoat, dan larutan asam sulfat merupakan
larutan elektrolit.
B.

Uraian

1. Larutan tersusun dari zat terlarut dan pelarut. Zat
terlarut dan pelarut dalam suatu larutan tidak dapat
dibedakan. Dalam larutan, jumlah zat terlarut lebih
sedikit daripada pelarut.
2. a. Larutan elektrolit akan menghasilkan
gelembung gas dan menyalakan lampu.
Larutan nonelektrolit tidak akan menghasilkan
gelembung gas dan tidak menyalakan lampu.

Kimia Kelas X

15

b.

Larutan elektrolit kuat akan menghasilkan
banyak gelembung gas dan menyalakan
lampu dengan terang.
Larutan elektrolit lemah hanya akan
menghasilkan sedikit gelembung gas dan tidak
dapat menyalakan lampu atau menyalakan
lampu dengan redup.

3. Contoh zat elektrolit:
a. asam cuka,
b. garam dapur, dan
c. kapur sirih.
Contoh zat nonelektrolit:
a. urea,
b. gula, dan
c. alkohol.
4. Ionisasi adalah peristiwa terurainya molekul zat
elektrolit menjadi partikel-partikel penyusunnya
yang disebut ion saat zat elektrolit tersebut
dilarutkan dalam air.
Contoh: NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl–(aq)

→ 3H+ + PO3–
5. H3PO4 ←

4
α = 0,40
Jumlah mol zat mula-mula = 5 mol

α=

 
 

 
 


Jumlah mol zat yang terionisasi
= α × jumlah mol zat mula-mula
= 0,40 × 5 mol
= 2 mol
Jadi, jumlah mol zat yang terionisasi adalah 2 mol.

A.

Pilihan Ganda

1. Jawaban: a
Teori ion menyatakan bahwa dalam larutan
elektrolit terdapat ion-ion yang dapat bergerak
bebas. Ion-ion yang dapat bergerak bebas tersebut
menghantarkan arus listrik melalui larutan. Teori
ini dikemukakan oleh Arrhenius.
2. Jawaban: d
Teori Arrhenius menyatakan bahwa larutan
elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena
ion-ion dalam larutan dapat bergerak bebas.
3. Jawaban: a
Anion (ion negatif) yang terurai dari larutan elektrolit
pada proses elektrolisis akan melepas elektron ke
anode. Elektron tersebut mengalir dari anode ke
katode melalui sumber arus.

16

Kunci Jawaban dan Pembahasan

4. Jawaban: d
H2SO4 merupakan larutan asam kuat sehingga
akan terionisasi sempurna menjadi 2H+ dan SO42–.
5. Jawaban: a
Garam elektrolit kuat berasal dari asam kuat dan
basa kuat. KCl berasal dari asam kuat HCl dan
basa kuat KOH. Sementara itu, NH4Cl, Al2(SO4)3,
HCOOK, dan CH3COONa adalah garam lemah.
NH4Cl berasal dari asam kuat HCl dan basa lemah
NH4OH. Al2(SO4)3 berasal dari asam kuat H2SO4
dan basa lemah Al(OH)3. HCOOK berasal dari basa
kuat KOH dan asam lemah HCOOH. CH3COONa
berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah
CH3COOH.
6. Jawaban: b
Daya hantar listrik paling besar dimiliki oleh larutan
elektrolit kuat. H 2SO 4 dan NaCl merupakan
elektrolit kuat. Namun, jumlah ion dari H2SO4 lebih
banyak daripada NaCl sehingga larutan yang
mempunyai daya hantar listrik paling besar adalah
H2SO4. CH3COOH dan NH4OH adalah elektrolit
lemah, sedangkan CH 3OH merupakan nonelektrolit.
7. Jawaban: b
Larutan yang bersifat elektrolit (kuat atau lemah)
dapat menghantarkan arus listrik. Larutan tersebut
akan menyalakan lampu dan menghasilkan
gelembung gas atau tidak menyalakan lampu,
tetapi menghasilkan gelembung gas.
8. Jawaban: e
Larutan yang termasuk elektrolit kuat yaitu larutan
yang berasal dari asam kuat, basa kuat, dan larutan
garam dari basa kuat dan asam kuat. Larutan asam
lemah dan basa lemah termasuk elektrolit lemah.
9. Jawaban: a
Reaksi ionisasi tiap-tiap senyawa sebagai berikut.
H2SO4 → 2H+ + SO42–
NH4OH R NH4+ + OH–
C2H5OH →
C6H12O6 →
CH3COOH R H+ + CH3COO–
Dari persamaan reaksi terlihat bahwa H2SO4
mempunyai ion paling banyak, yaitu tiga ion (dua
ion H+ dan satu ion SO42–).
10. Jawaban: c
Senyawa yang tetap berbentuk molekul saat
dilarutkan dalam air merupakan senyawa
nonelektrolit. Senyawa nonelektrolit tidak akan
terionisasi saat dilarutkan dalam air dan
mempunyai derajat ionisasi 0. Senyawa

nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik
sehingga tidak dapat menyalakan lampu dan tidak
menimbulkan gas saat diuji dengan alat penguji
elektrolit.
11. Jawaban: b
Reaksi elektrolisis AgCl menghasilkan endapan
perak di katode dan gas klorin di anode.
12. Jawaban: c
Larutan Mg(OH)2 adalah larutan elektrolit kuat yang
akan terionisasi sempurna. Larutan ini mampu
menyalakan lampu dengan terang dan menimbulkan
banyak gelembung gas.
13. Jawaban: c
BaSO4 adalah garam dari asam kuat (H2SO4) dan
basa kuat (Ba(OH) 2) sehingga BaSO 4 akan
terionisasi sempurna. Ion Ba2+ menangkap elektron
dari katode membentuk endapan Ba dan ion SO42–
akan melepas elektron ke anode membentuk gas
SO2. Elektron mengalir dari anode ke katode
melalui sumber arus.

dalam larutan elektrolit akan menangkap elektron
dari katode. Sebaliknya, ion-ion negatif dalam
larutan elektrolit melepas elektron ke anode.
Selanjutnya, elektron yang telah ditangkap anode
mengalir ke katode melalui sumber arus listrik.
Pelepasan dan penerimaan elektron oleh ion ini
akan mengakibatkan adanya hantaran arus listrik.
3. a.
b.
c.
d.
e.

Ba(OH)2(aq) → Ba2+(aq) + 2OH–(aq)
K2CO3(aq) → 2K+(aq) + CO32–(aq)
NaNO3(aq) → Na+(aq) + NO3–(aq)
Ca3(PO4)2(aq) → 3Ca2+(aq) + 2PO43–(aq)
CH3COONa(aq) R CH3COO–(aq) + Na+(aq)

4. a.

Contoh larutan
1) elektrolit kuat : H2SO4 dan NaOH
2) elektrolit lemah : HCOOH dan HCN
3) nonelektrolit : C2H5OH dan C8H18
Gejala yang muncul jika diuji dengan alat uji
elektrolit.
1) Larutan elektrolit kuat akan mampu
menyalakan lampu dengan terang dan
menimbulkan banyak gelembung gas.
2) Larutan elektrolit lemah akan mampu
menyalakan lampu dengan redup atau
tidak mampu menyalakan lampu dan
menimbulkan gelembung gas.
3) Larutan nonelektrolit tidak mampu menyalakan lampu dan tidak menimbulkan
gelembung gas.

b.

14. Jawaban: c
Kertas saring yang dibasahi dengan larutan CuCrO4
lalu dijepit dengan penjepit buaya dan dihubungkan dengan sumber arus listrik akan menunjukkan
peristiwa pergerakan ion menuju elektrode. Pada
kutub positif (anode) kertas saring akan berwarna
kuning karena adanya ion CrO42–. Pada kutub
negatif (katode) kertas saring akan berwarna biru
yang merupakan warna ion Cu2+.
15. Jawaban: c
AgCl adalah garam yang berasal dari basa kuat
dan asam kuat sehingga termasuk elektrolit kuat.
AgCl terionisasi sempurna dalam air menjadi Ag+
dan Cl–.
B.

Uraian

1. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa zat padat
dapat terionisasi saat dilarutkan dalam air. Zat
tersebut terurai menjadi ion-ionnya yang dapat
bergerak bebas sehingga mampu menghantarkan
arus listrik. Berbeda dengan bentuk padatan yang
mempunyai ikatan kuat dan tidak mengandung ion.
2. Senyawa elektrolit dapat menghantarkan arus listrik
jika berada dalam bentuk larutan. Dalam bentuk
larutan, senyawa elektrolit akan mengalami
ionisasi. Selanjutnya, kedua elektrode yang
berbeda dimasukkan ke dalam larutan elektrolit.
Kedua elektrode tersebut dihubungkan pada
sumber arus listrik sehingga terbentuk katode
(elektrode yang bermuatan negatif) dan anode
(elektrode yang bermuatan positif). Pada saat
sumber arus listrik dihubungkan, ion-ion positif

5. α =

 
 

 
 


Jumlah mol zat yang terionisasi
= α × jumlah mol zat mula-mula
a. Ion-ion NaOH yang terbentuk
= jumlah mol zat yang terionisasi
= 1 × 1 = 1 mol
b. Ion-ion H2SO4 yang terbentuk
= jumlah mol zat yang terionisasi
= 1 × 2 = 2 mol
c. Ion-ion NH4OH yang terbentuk
= jumlah mol zat yang terionisasi
= 0,5 × 1 = 0,5 mol
d. Ion-ion C2H5COOH yang terbentuk
= jumlah mol zat yang terionisasi
= 0,75 × 1 = 0,75 mol
Semakin banyak ion terbentuk, semakin cepat
menghantarkan arus listrik. Urutan kecepatan
menghantarkan arus listrik dari yang paling tinggi
ke rendah yaitu H2SO4, NaOH, C2H5COOH, dan
NH4OH.

Kimia Kelas X

17

A.

Pilihan Ganda

1. Jawaban: a
Senyawa yang dalam bentuk lelehan dapat
menghasilkan ion adalah senyawa ion. Lelehan
senyawa ion mengandung ion-ion yang dapat
bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan
arus listrik. Berbeda dengan senyawa kovalen
polar yang hanya dapat menghasilkan ion saat
dilarutkan dalam air.
2. Jawaban: d
Adanya suatu gaya tarik-menarik antaratom dalam
senyawa kovalen polar dapat memutuskan ikatanikatan dalam molekul sehingga terbentuk ion.
3. Jawaban: d
H2CO3 merupakan senyawa kovalen polar yang
dapat menghantarkan arus listrik. Fe(OH)3 dan KOH
berikatan ionik, sedangkan CH4 dan H2 merupakan
senyawa kovalen nonpolar yang bersifat nonelektrolit
sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik.
4. Jawaban: a
Senyawa elektrolit yang dalam bentuk lelehan tidak
dapat menghantarkan arus listrik adalah senyawa
kovalen polar, contoh HNO3. NaCl, KF, LiOH, dan
Sr(OH) 2 adalah senyawa ion yang dapat
menghantarkan arus listrik dalam bentuk lelehan.
5. Jawaban: b
HCl dan NH3 adalah senyawa kovalen. NaF dan
KCl adalah senyawa ionik.
6. Jawaban: b
LiOH merupakan senyawa elektrolit kuat yang
berasal dari senyawa ion. HBr merupakan elektrolit
kuat yang berasal dari senyawa kovalen polar.
H2CO3, H3PO4, dan NH4OH merupakan senyawa
kovalen polar yang bersifat elektrolit lemah.
7. Jawaban: a
Senyawa kovalen polar dalam bentuk lelehan tidak
dapat menghantarkan arus listrik tetapi dapat
menghantarkan arus listrik dalam bentuk larutan.
Sementara itu, senyawa ion dapat menghantarkan
arus listrik baik dalam bentuk lelehan maupun
larutan.
8. Jawaban: b
Gula (C6H12O6) jika dilarutkan dalam air tidak akan
terionisasi (α = 0) karena merupakan larutan
nonelektrolit. Di dalam larutan tersebut tidak
terdapat ion, tetapi semua masih dalam bentuk
molekul.

18

Kunci Jawaban dan Pembahasan

9. Jawaban: b
Senyawa kovalen merupakan senyawa yang
terbentuk karena pemakaian bersama pasangan
elektron, misal HBr (asam bromida). Reaksi
ionisasinya sebagai berikut.
HBr(aq) → H+(aq) + Br–(aq)
NaBr, KCl, LiOH, dan Mg(OH) 2 merupakan
senyawa ion.
10. Jawaban: c
Senyawa berbentuk gas merupakan senyawa
kovalen. Senyawa kovalen yang dapat
menghantarkan arus listrik dalam bentuk larutan
adalah senyawa kovalen polar. Senyawa ini
terionisasi dalam air. Ion-ion yang dihasilkan dapat
menghantarkan arus listrik.
B.

Uraian

1. Ya, semua senyawa ion termasuk elektrolit.
Senyawa ion adalah senyawa yang terbentuk dari
atom logam dan atom nonlogam yang berikatan
ion. Senyawa ion dalam bentuk lelehan maupun
larutan dapat menghantarkan arus listrik karena
adanya ion-ion yang bergerak bebas. Oleh karena
itu, senyawa ion termasuk elektrolit. Semua
senyawa ion merupakan elektrolit kuat, kecuali
Al(OH)3 dan Fe(OH)3.
2. Hidrasi adalah proses terkurung dan terikatnya ion
atau molekul zat terlarut oleh molekul-molekul air.
Saat zat dilarutkan dalam air, zat tersebut akan
berinteraksi dengan molekul air sehingga terurai
menjadi ion-ion atau molekul-molekulnya.
3. Senyawa ion dalam bentuk lelehan maupun larutan
dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ionnya
dapat bergerak bebas. Berbeda dengan bentuk
kristalnya yang tersusun rapat, ion-ion penyusunnya tidak dapat bergerak. Oleh karena itu, kristal
senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik.
4. Larutan senyawa kovalen polar bersifat elektrolit
karena dalam larutan senyawa kovalen polar
mengalami ionisasi menjadi ion-ionnya yang dapat
bergerak bebas. Dalam larutan, ion-ion dapat
melepas dan menerima elektron sehingga dapat
menghantarkan arus listrik.
Senyawa kovalen nonpolar bersifat nonelektrolit
karena dalam larutan senyawa kovalen nonpolar
tidak terionisasi, tetapi tetap dalam bentuk
molekulnya. Oleh karena itu, senyawa kovalen
nonpolar tidak dapat menghantarkan arus listrik.

5. a.

b.

c.

A.

Sr(OH)2, KBr, dan LiOH: senyawa ion
Senyawa-senyawa tersebut termasuk elektrolit
kuat karena dapat terionisasi sempurna dalam
air, mampu menyalakan lampu dengan terang,
dan menghasilkan banyak gelembung gas.
H2CO3, NH4Cl, dan H3PO4: senyawa kovalen
polar
Senyawa-senyawa kovalen polar tersebut
termasuk elektrolit lemah karena terionisasi
sebagian dalam air, mampu menyalakan
lampu dengan redup, dan menghasilkan
sedikit gelembung gas.
H2O dan Cl2: senyawa kovalen nonpolar
Senyawa-senyawa tersebut termasuk
nonelektrolit karena tidak dapat terionisasi
dalam air dan tidak dapat menghantarkan arus
listrik.

Pilihan Ganda

1. Jawaban: b
Larutan yang dapat menyalakan lampu dengan
terang dan menghasilkan gelembung gas adalah
larutan elektrolit kuat. HBr termasuk elektrolit kuat.
H2S dan Fe(OH)3 adalah elektrolit lemah. C2H5OH
dan C6H12O6 adalah nonelektrolit.

arah panah ke kanan. NH4OH, H3PO4, dan HF
adalah senyawa elektrolit lemah. Persamaan reaksi
ionisasinya ditandai dengan dua arah panah bolakbalik. Persamaan reaksi ionisasi yang tepat
ditunjukkan oleh reaksi H3PO4.
6. Jawaban: c
Anion akan melepas elektron yang ditangkap oleh
anode. Katode melepas elektron yang kemudian
ditangkap oleh kation. Elektron mengalir dari
anode menuju katode melalui sumber arus.
7. Jawaban: a
Larutan yang mengalami ionisasi sempurna dalam
air adalah larutan elektrolit kuat. NaOH dan HCl
adalah larutan elektrolit kuat. CO(NH)2 dan CH3OH
adalah larutan nonelektrolit. H2S dan Al(OH)3
adalah larutan elektrolit lemah. Jadi, larutan yang
mengalami ionisasi sempurna adalah HCl dan
NaOH.
8. Jawaban: e
Larutan yang tidak dapat menyalakan lampu tetapi
mampu menghasilkan gelembung gas adalah
larutan elektrolit lemah, misal asam karbonat.
Asam klorida dan garam dapur adalah larutan
elektrolit kuat. Urea dan etanol adalah larutan
nonelektrolit.
9. Jawaban: e
Larutan yang mempunyai derajat ionisasi (α) = 1
adalah larutan elektrolit kuat, misal HBr, HNO3,
H2SO4, dan Ca(OH)2. HCOOH adalah larutan
elektrolit lemah yang memiliki derajat ionisasi
0 < α < 1.

2. Jawaban: d
Jumlah mol zat yang terionisasi
= α × jumlah mol zat mula-mula
= 0,4 × 2 = 0,8 mol
Jumlah mol zat yang tidak terionisasi
= (2 – 0,8) mol
= 1,2 mol

10. Jawaban: c
Ion PO43– merupakan ion yang bermuatan negatif
(anion). Dalam proses elektrolisis, anion akan
bergerak menuju anode.

3. Jawaban: e
Urea merupakan zat nonelektrolit. Dengan
demikian, sifat-sifat urea saat dilarutkan di dalam
air yaitu tidak mengalami ionisasi dan tetap sebagai
molekul, mempunyai α = 0, tidak dapat
menghantarkan arus listrik, tidak dapat menyalakan lampu, serta tidak menghasilkan gelembung
gas.

11. Jawaban: e
Larutan KOH adalah elektrolit kuat yang terionisasi
sempurna menjadi ion-ionnya. Ion positif (kation)
akan menerima elektron dari katode, sedangkan
ion negatif akan melepas elektron ke anode.
Proses pelepasan dan penerimaan elektron ini
mengakibatkan larutan KOH dapat menghantarkan
arus listrik.

4. Jawaban: d
Ion H+ adalah kation. Kation akan menangkap
elektron dari katode. Sebanyak dua ion H+ akan
membentuk H2 dengan menangkap dua elektron
sehingga timbul gelembung gas hidrogen.

12. Jawaban: e
Larutan yang dapat menyalakan lampu dengan
redup dan menimbulkan gelembung gas adalah
larutan elektrolit lemah. Contoh H2CO3, Al(OH)3,
dan CH3COOH. Sementara itu, NaOH, LiOH, dan
HCl adalah larutan elektrolit kuat.

5. Jawaban: e
MgCl2 dan NaOH adalah senyawa elektrolit kuat.
Persamaan reaksi ionisasinya ditandai dengan satu

Kimia Kelas X

19

13. Jawaban: c
Senyawa H2CO3 merupakan elektrolit lemah yang
akan terionisasi sebagian menjadi 2H+ dan CO32–.
Ionisasi sebagian ditandai dengan dua arah panah
bolak-balik.
14. Jawaban: c
Aliran listrik dalam larutan elektrolit dapat terus
berlangsung selama masih ada kation dan anion.
Saat semua kation sudah menangkap elektron dari
katode dan semua anion sudah melepas elektron
ke anode, aliran listrik akan berhenti.
15. Jawaban: a
Larutan elektrolit lemah ditunjukkan oleh lampu A
dan C karena gelembung gas tidak menyalakan
lampu dan menyalakan lampu redup meskipun
tidak terbentuk gelembung gas. Sementara itu,
larutan B dan E adalah larutan elektrolit kuat yang
ditandai dengan nyala lampu terang dan ada
gelembung gas. Larutan D adalah larutan
nonelektrolit karena tidak dapat menyalakan lampu
ataupun menghasilkan gelembung gas.
16. Jawaban: a
CaSO 4 merupakan senyawa ion yang akan
terionisasi sempurna dalam air dengan derajat
ionisasi (α) = 1. CaSO4 adalah senyawa elektrolit
kuat yang mampu menyalakan lampu dengan
terang dan menghasilkan gelembung gas.
17. Jawaban: d
Larutan elektrolit kuat ditunjukkan oleh larutan
nomor 4) dan 5) karena mampu menghasilkan
banyak gelembung dan menyalakan lampu
meskipun larutan nomor 4) menyalakan lampu
dengan redup. Larutan nomor 2) dan 3) merupakan
larutan elektrolit lemah karena menghasilkan
sedikit gelembung gas dan tidak dapat
menyalakan lampu atau menyalakan lampu dengan
redup. Sementara itu, larutan nonelektrolit
ditunjukkan oleh larutan nomor 1) karena tidak
dapat menghasilkan gelembung gas dan tidak
dapat menyalakan lampu. Jadi, pasangan larutan
elektrolit kuat dan nonelektrolit berturut-turut
ditunjukkan oleh nomor 5) dan 1).
18. Jawaban: a
Zat A adalah elektrolit kuat yang akan terionisasi
sempurna sehingga jumlah mol yang tersisa 0.
Zat B adalah nonelektrolit yang tidak bisa
terionisasi sehingga jumlah mol tidak berkurang.
19. Jawaban: e
Larutan yang mempunyai derajat ionisasi 0 < α < 1
adalah larutan elektrolit lemah, misal NH4OH dan
H2CO3. Larutan KBr, NaOH, dan HCl adalah larutan
elektrolit kuat dengan α = 1.

20

Kunci Jawaban dan Pembahasan

20. Jawaban: e
Larutan elektrolit lemah dapat menghasilkan
gelembung gas tetapi tidak dapat menyalakan
lampu atau dapat menyalakan lampu dengan
redup, seperti ditunjukkan oleh gambar nomor III.
Larutan yang dapat menyalakan lampu tetapi tidak
menghasilkan gelembung gas juga termasuk
larutan elektrolit lemah, seperti yang ditunjukkan
oleh nomor I. Larutan nonelektrolit tidak dapat
menghasilkan gelembung gas dan tidak dapat
menyalakan lampu. Larutan nonelektrolit
ditunjukkan oleh gambar nomor IV. Sementara itu,
gambar nomor II merupakan larutan elektrolit kuat.
Larutan dapat menyalakan lampu dan
menghasilkan banyak gelembung gas.
21. Jawaban: c
Daya hantar listrik larutan elektrolit dipengaruhi oleh
jumlah ion yang dihasilkan. Semakin banyak
jumlah ion dalam larutan, semakin besar daya
hantar listriknya.
22. Jawaban: b
NaOH adalah senyawa ion. Sementara itu, NH4Cl,
HBr, H 3PO 4, dan H 2CO 3 termasuk senyawa
kovalen polar.
23. Jawaban: d
NH4OH adalah senyawa elektrolit yang berikatan
kovalen. LiOH, Mg(OH)2, NaBr, dan Sr(OH)2,
merupakan senyawa elektrolit yang berikatan ion.
24. Jawaban: d
Senyawa ion yang dilarutkan dalam air akan
terionisasi sempurna dalam larutan. Ion-ion yang
dihasilkan dapat bergerak bebas sehingga dapat
menghantarkan arus listrik.
25. Jawaban: d
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk dari atom
logam dan atom nonlogam, misal KCl, NaBr,
Mg(OH)2, KF, dan LiOH. Sementara itu, HClO4,
H2SO4, dan NH4Cl adalah senyawa kovalen polar
yang terbentuk dari atom-atom nonlogam.
26. Jawaban: d
Senyawa Cl2 merupakan senyawa kovalen nonpolar yang tidak dapat terionisasi dalam air
sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik.
27. Jawaban: a
NaBr merupakan senyawa ion. Senyawa ion tidak
dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk
padatan. Bentuk lelehan dan larutannya dapat
menghantarkan arus listrik dan dapat menyalakan
lampu saat diuji dengan alat penguji elektrolit. Dalam
larutan, NaBr terionisasi sempurna menjadi ion Na+
dan Br–.

28. Jawaban: d
Senyawa yang dapat menghantarkan arus listrik
dalam bentuk larutan adalah senyawa ion dan
kovalen polar. Senyawa ion memiliki titik leleh tinggi.
Oleh karena itu, senyawa x bukan senyawa ion
melainkan senyawa kovalen polar. Senyawa yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik meskipun
dalam bentuk larutan adalah senyawa kovalen nonpolar.
29. Jawaban: c
Larutan elektrolit kuat menghasilkan banyak
gelembung gas dan menyalakan lampu dengan
terang. Larutan elektrolit kuat ditunjukkan oleh
gambar nomor 1) dan 2). Larutan elektrolit lemah
menghasilkan sedikit gelembung gas dan
menyalakan lampu dengan redup atau tidak dapat
menyalakan lampu. Larutan elektrolit lemah
ditunjukkan oleh gambar nomor 4) dan 5).
Sementara itu, gambar nomor 3) menunjukkan
larutan nonelektrolit. Larutan nonelektrolit tidak
dapat menyalakan lampu dan tidak menghasilkan
gelembung gas. Jadi, larutan elektrolit kuat dan
elektrolit lemah berturut-turut ditunjukkan oleh
larutan nomor 1) dan 5).
30. Jawaban: a
Senyawa yang berikatan ion mudah larut dalam
air dan dapat menghantarkan arus listrik dalam
fase cair. Senyawa ion mempunyai titik didih dan
titik leleh yang tinggi.

3. a.
b.

c.

4. Larutan yang bersifat elektrolit kuat yaitu larutan
A dan B karena menghasilkan banyak gelembung
dan lampu menyala terang meskipun larutan A
menyalakan lampu dengan redup. Larutan yang
bersifat elektrolit lemah yaitu larutan C dan E
karena menghasilkan sedikit gelembung dan
menyalakan lampu dengan redup atau tidak
menyalakan lampu. Larutan nonelektrolit adalah
larutan D karena tidak dapat menyalakan lampu
dan tidak dapat menghasilkan gelembung gas.
5. Asam karbonat merupakan asam lemah. Jika asam
karbonat diuji dengan alat uji elektrolit maka lampu
tidak akan menyala atau dapat menyala redup dan
timbul sedikit gelembung gas. Hal ini karena larutan
asam karbonat bersifat elektrolit lemah.
6. a.

b.
B.

Uraian

1. Saat diuji dengan alat penguji elektrolit, elektrolit
kuat dapat menghantarkan arus listrik dengan baik,
dapat menyalakan lampu dengan terang, dan
menghasilkan banyak gelembung gas. Elektrolit
kuat dalam air dapat terionisasi sempurna dengan
derajat ionisasi (α) = 1.
Contoh: H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42–(aq)
Sementara itu, elektrolit lemah kurang baik
menghantarkan arus listrik, tidak dapat menyalakan
lampu atau dapat menyalakan lampu dengan redup
dan menghasilkan sedikit gelembung gas. Elektrolit
lemah dalam air terionisasi sebagian dengan
derajat ionisasi 0 < α < 1.
Contoh: H3PO4(aq) R 3H+(aq) + PO43–(aq)
2. Derajat ionisasi (α) memengaruhi daya hantar listrik.
Semakin besar harga α, semakin kuat sifat
elektrolitnya. Berarti semakin banyak arus listrik
yang dihantarkan. Sebaliknya, semakin kecil
harga α, semakin lemah sifat elektrolitnya. Berarti
semakin lemah menghantarkan arus listrik.

Ion-ion yang ada dalam larutan adalah K+ dan
Br –.
Produk yang dihasilkan di katode adalah
endapan kalium dan di anode dihasilkan gas
bromin.
Persamaan reaksi yang terjadi:
katode
: K+(aq) + e– → K(s)
anode
: 2Br –(aq) → Br2(g) + 2e–

Zat B termasuk elektrolit lemah karena
menyalakan lampu dengan redup dan
menghasilkan sedikit gelembung gas.
Jumlah mol zat B mula-mula



= 
 = 1 mol
Jumlah mol zat B yang terionisasi = 0,4 mol
Mol zat B yang terionisasi = (1 – 0,4) mol
= 0,6 mol
Derajat ionisasi (α)
=

 
 

 
 




=  = 0,6
Jadi, zat B yang terionisasi sebanyak 0,6 mol
dan derajat ionisasinya 0,6.
7. Senyawa kovalen murni tidak dapat menghantarkan arus listrik karena molekul-molekulnya tidak
mengandung ion-ion. Saat dilarutkan dalam air,
senyawa kovalen polar akan terionisasi sehingga
terdapat ion-ion yang mampu menangkap dan
melepas elektron. Oleh karena itu, larutan
senyaw