S PKN 1105430 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Penelitian
Jika melihat secara utuh dan menyeluruh, pendidikan nasional dan peranan

guru di sekolah tidak mengesampingkan pembinaan karakter, tetapi realitasnya
pendidikan di negeri ini belum optimal dalam melaksanakan peran dan fungsinya.
Pendidikan saat ini masih menekankan pada aspek pengetahuan (kognitif) tanpa
mengedepankan pembentukan karakter. Sehingga kompetensi yang ditampilkan
oleh peserta didik begitu kontradiktif dengan tujuan pendidikan. Hal tersebut
dapat dilihat dari berbagai fenomena-fenomena negatif dikalangan pelajar yang
tidak mencerminkan sebagai pelajar yang terdidik.
Fenomena negatif tersebut terlihat dari beberapa jenis perbuatan yang
dilakukan, yaitu “meningkatnya degradasi moral, etika, sopan santun para pelajar
yang merosot, meningkatnya ketidakjujuran pelajar, berkurangnya rasa hormat
terhadap orang tua, guru, dan terhadap figur-figur yang seharusnya dihormati,
masih tingginya kasus tindakan kekerasan, baik yang terjadi antar rekan pelajar
atau mahasiswa, perampokan secara sadis yang disertai pemerkosaan atau

pembunuhan yang dilakukan oleh anak-anak yang tergolong masih pelajar,
timbulnya perilaku yang merusak diri sendiri seperti perilaku seks bebas,
penyalahgunaan narkoba, dan bunuh diri” (Kusuma, 2012, hlm. 2).
Pendidikan merupakan aspek penting bagi kehidupan manusia. Melalui
pendidikan

manusia

mampu

mengembangkan

kemampuan

diri

seperti

pengetahuan dan kepribadian. Kepribadian adalah ciri khas yang dimiliki oleh
setiap individu dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam mengembangkan

kepribadian tentunya manusia terus belajar memperbaiki diri baik itu melalui
pendidikan formal maupun non-formal sehingga kepribadian tersebut akan
menjadi sebuah karakter yang melekat dalam dirinya. Oleh karena itu, lembaga
formal (sekolah) menjadi salah satu wadah bagi peserta didik untuk
mengembangkan karakter, karena sekolah oleh masyarakat masih dianggap

1
Asep Hendrik, 2015
PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

sebagai media formal yang ampuh dalam membangun kecerdasan dan karakter
peserta didik.
Pada dasarnya mayoritas masyarakat dewasa ini, menganggap sekolah
sebagai salah satu jalan dalam membina karakter peserta didik menjadi lebih baik
sehingga dapat mencegah terjadinya permasalahan di atas. Tidak heran jika
banyak


tuntutan

dari

masyarakat

kepada

sekolah

untuk

peningkatan,

pembudayaan, dan pemberadaban perilaku baik di sekolah. Terutama kepada
unsur pendidikan yang berada di sekolah tersebut, tidak lain adalah guru.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kardiman (dalam Tanshzil, 2012, hlm. 2)
mengemukakan bahwa ‘pembangunan karakter bangsa tidak saja menjadi
tanggung jawab dunia persekolahan tetapi juga menjadi tanggung jawab situssitus kewarganegaraan di luar persekolahan’.
Peranan guru di sekolah menjadi faktor esensial dalam tercapainya tujuan

pendidikan karakter. “Guru merupakan orang tua siswa dalam lingkungan
sekolah. Maka peranan guru begitu berarti dalam membentuk kepribadian para
siswa di luar dari pengaruh lingkungan para siswa tersebut” (Hardiyana, 2014,
hlm. 54). Seorang guru tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan
kepada peserta didik, tetapi guru harus mampu menjadi pendidik profesional
dengan menjalankan tugas sebagai pendidik, agen pembaharu, dan tokoh teladan
bagi peserta didik. Dalam ketentuan pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwa:
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sudah barang tentu jika guru
dianggap sebagai pendidik profesional, maka seorang guru
bertanggungjawab dalam membina peserta didik untuk menjadi insan
akademis yang berkarakter.
Keberadaan guru di sekolah dalam rangka membina karakter memiliki
urgensi yang sangat luas, karena dalam implementasinya pembinaan karakter
harus diaktualisasikan secara nyata baik melalui proses pembelajaran maupun
pembiasaan atau pembudayaan. Hal tersebut tentu harus dilakukan secara
sistematis dengan melibatkan berbagai pihak, seperti orang tua, lembaga


Asep Hendrik, 2015
PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

pendidikan, pemerintah, teman sebaya, dan masyarakat. Sehingga guru dapat
dikatakan sukses apabila peserta didiknya memiliki kecerdasan yang seimbang
antara intelektual, emosional, dan spritual. Oleh sebab itu, sekolah juga senantiasa
memberikan masukan kepada guru berupa program pengembangan karakter yang
dapat dijadikan sebagai acuan dalam membina karakter peserta didik.
Pada dasarnya pembinaan karakter telah diamanatkan dalam pasal 1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa “di antara tujuan pendidikan
nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki
kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia”. Amanah dari Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
tersebut bermaksud agar “pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia
yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter. Sehingga lahir generasi

bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur
bangsa serta agama” (Asmani, 2011, hlm. 29).
Menurut Budimansyah (2013, hlm. 190) karakter adalah “nilai-nilai
kebajikan (tahu nilai kebajikan, mau berbuat baik, dan nyata berkehidupan baik)
yang terpateri dalam diri dan terjewantahkan dalam perilaku”. Perilaku tersebut
merupakan penjelmaan kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu yang
disesuaikan dengan kaidah atau norma yang berlaku dimasyarakat. Perilaku
tersebut merupakan hasil dari pembinaan yang dilakukan secara berkelanjutan.
Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Majid (2010, hlm. 66)
“karakter adalah watak dasar setiap orang yang bisa diubah dan dibentuk”.
Karakter juga dapat dimaknai “...dari sudut pandang behavioral yang
menekankan unsur somatopsikis yang dimiliki oleh individu sejak lahir”
(Koesoema, 2010, hlm. 79-80). Pendapat tersebut dipertegas oleh Ki Hajar
Dewantara (dalam Masyitoh, 2011, hlm. 14) yang mengemukakan bahwa
‘karakter, watak, budi pekerti adalah budi pekerti atau watak yaitu bulatnya jiwa
manusia atau bersatunya gerak fikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan
yang lalu menimbulkan tenaga’. Dengan adanya karakter yang melekat dalam diri
setiap individu, maka ia mampu membedakan apakah perbuatan yang

Asep Hendrik, 2015

PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

dilakukannya itu berorientasi kepada hal yang positif atau negatif. Oleh karena itu,
karakter dapat menentukan kualitas kepribadian diri seseorang.
Salah satu sekolah yang berada di Cugenang Cianjur yang memberikan
perhatian lebih terhadap pembinaan karakter terhadap peserta didiknya, yaitu
SMPN 3 Cugenang Cianjur. Pembinaan karakter yang dilakukan guru pendidikan
kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur dilakukan di dalam kelas saat
pembelajaran dan di luar pembelajaran. Di dalam kelas dilakukan karena kelas
adalah tempat paling utama dalam proses terjadinya pendidikan nyata di sekolah.
Karakter yang dikembangkan oleh guru PKn di SMPN 3 Cugenang Cianjur
terutama di dalam kelas, yaitu menyangkut Karakter Individual, dan Karakter
Bangsa.
Guru PKn di SMPN 3 Cugenang Cianjur menyadari bahwa komunitas kelas
seperti guru dan murid saling berinteraksi satu sama lainnya dalam mempelajari
berbagai macam ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kelas menjadi salah satu
tempat sentral yang mendukung dalam menumbuhkan, mengembangkan,

membudayakan, dan pemberadaban aspek akademis, moralitas, dan karakter.
Berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
menggunakan teknik wawancara secara intensif kepada salah satu guru mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, data yang diperoleh menunjukkan bahwa
guru pendidikan kewarganegaraan masih merasa kesulitan membina karakter yang
sesuai dengan keadaan/kondisi peserta didik, guru pendidikan kewarganegaraan
belum memahami secara menyeluruh mengenai karakteristik peserta didik,
membutuhkan berbagai strategi efektif dalam membina karakter peserta didik, dan
masih terdapat peserta didik yang menunjukan pribadi yang melanggar aturan
sekolah.
Apabila beberapa masalah itu dibiarkan tanpa adanya penyingkapan dan
penelaahan yang terencana dan terpadu, maka akan menimbulkan penambahan
permasalahan baru yang dapat menghambat proses pembinaan karakter peserta
didik. Dengan demikian, pentingnya peranan guru yang baik dalam pembinaan
karakter

kewarganegaraan

sangatlah


diperlukan

untuk

mencapai

pendidikan nasional.

Asep Hendrik, 2015
PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan

5

Berangkat dari penjelasan di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti
secara mendalam yang akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul:
PERANAN


GURU

PKN

DALAM

MEMBINA

KARAKTER

KEWARGANEGARAAN (Studi Deskriptif di SMPN 3 Cugenang Cianjur).

B.

Identifikasi Masalah Penelitian
Sebelum

melaksanakan

kegiatan


penelitian,

perlu

mengidentifikasi

permasalahan yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Identifikasi
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Guru

PKn

masih

merasa

kesulitan

dalam

membina

karakter

kewarganegaraan yang baik terhadap peserta didik.
2. Guru PKn belum memahami karakteristik peserta didik secara utuh dan
menyeluruh sehingga membutuhkan berbagai strategi dalam membina
karakter kewarganegaraan peserta didik.
3. Kurangnya pembinaan karakter kewarganegaraan secara maksimal
terhadap peserta didik sehingga masih terdapat perilaku peserta didik
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter kewarganegaraan.
4. Pentingnya karakter kewarganegaraan dimiliki oleh peserta didik dalam
mengatasi pengaruh yang tidak baik dari lingkungannya.
Masalah diidentifikasi berdasarkan kajian teoritis dan fakta yang terjadi di
lapangan sehingga tampak permasalahan yang perlu segera ditangani dan dapat
dirumuskan.

C.

Rumusan Masalah Penelitian
Berpijak dari identifikasi masalah di atas dalam penelitian ini yang menjadi

fokus penelitian adalah “Bagaimana peranan guru PKn dalam membina karakter
kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur?”.
Sesuai dengan masalah pokok tersebut peneliti menjabarkan ke dalam
beberapa sub-sub masalah. Secara khusus rumusan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

Asep Hendrik, 2015
PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

1. Bagaimana proses pelaksanaan pembinaan karakter kewarganegaraan
yang dilakukan guru PKn di SMPN 3 Cugenang Cianjur?
2. Bagaimana strategi guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan
di SMPN 3 Cugenang Cianjur?
3. Hambatan apa yang dihadapi guru PKn dalam membina karakter
kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur?
4. Bagaimana upaya guru PKn untuk mengatasi kendala dalam membina
karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur?

D.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian atau masalah penelitian yang telah diajukan

pada penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Tujuan Umum
Berdasarkan fokus atau masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas,

maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengungkapkan,
dan mengidentifikasi mengenai peranan guru PKn dalam membina karakter
kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur.
2.

Tujuan Khusus
Berdasarkan tujuan penelitian secara umum di atas, maka penelitian ini

memiliki tujuan khusus, yakni untuk:
a. Menganalisis proses pelaksanaan pembinaan karakter kewarganegaraan
yang dilakukan guru PKn di SMPN 3 Cugenang Cianjur.
b. Memperoleh gambaran tentang strategi guru PKn dalam membina
karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur.
c. Mengidentifikasi hambatan yang dihadapi guru PKn dalam membina
karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang Cianjur.
d. Mengetahui upaya yang dilakukan guru PKn untuk mengatasi hambatan
dalam membina karakter kewarganegaraan di SMPN 3 Cugenang
Cianjur.

Asep Hendrik, 2015
PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

E.

Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.

Manfaat Dari Segi Teori
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan dan pemahaman mengenai peranan guru dalam membina karakter
kewarganegaraan. Selain itu, dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi
terhadap perkembangan dunia pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan
generasi penerus bangsa yang berkarakter.
2.

Manfaat Dari Segi Kebijakan
Dalam penelitian ini, dapat memberikan manfaat kepada sekolah terutama

dalam membuat suatu kebijakan di sekolah dalam rangka membina karakter
kewarganegaraan peserta didik menjadi lebih baik.
3.

Manfaat Dari Segi Praktik
Setelah dilakukannya penelitian ini, diharapkan memberikan manfaat untuk

guru PKn agar dapat lebih proaktif dalam meningkatkan kembali karakter peserta
didik di sekolah.
4.

Manfaat Dari Segi Isu dan Aksi Sosial
Manfaat dari penelitian ini adalah penelitian ini dapat memberikan

sumbangsih dalam rangka mendukung berbagai strategi bervariatif yang
dilakukan sekolah terutama guru PKn dalam membina karakter peserta didik.

F.

Struktur Organisasi Skripsi
Keseluruhan dari penulisan skripsi ini disusun dengan membagi ke dalam 5

bab, dimana masing-masing bab berisikan pembahasan tersendiri. Pembahasan
tersebut berisikan hal-hal sebagai berikut:
BAB I, menjelaskan tentang pendahuluan, yang menjadi landasan untuk bab
selanjutnya. Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
struktur organisasi skripsi mengenai peranan guru PKn dalam membina karakter
kewarganegaraan.

Asep Hendrik, 2015
PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

BAB II, dijelaskan beberapa data-data, dokumen-dokumen yang erat
kaitannya dengan fokus penelitian serta teori yang mendukung penelitian
mengenai peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan.
BAB III, menjelaskan tentang metodologi penelitian, teknik pengumpulan
data, tekhnik analisis data, dan teknik pengujian keabsahan data yang digunakan
dalam penelitian mengenai peranan guru PKn dalam membina karakter
kewarganegaraan.
BAB IV, penulis menganalisis hasil temuan tentang bagaimana proses
pelaksanaan pembinaan karakter kewarganegaraan yang dilakukan guru PKn,
bagaimana strategi guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan, dan
hambatan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan, serta upaya yang
dilakukan guru PKn dalam mengatasi hambatan dalam membina karakter
kewarganegaraan.
BAB V, berisi penutup. Pada bab ini penulis berusaha untuk mencoba
memberikan simpulan, implikasi, dan rekomendasi dari hasil penelitian mengenai
peranan guru PKn dalam membina karakter kewarganegaraan yang telah
diidentifikasi dan dikaji dalam skripsi.

Asep Hendrik, 2015
PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu