T PD 1308122 Chapter5
84
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil temuan studi empirik diperoleh beberapa simpulan yang
berkaitan dengan pengaruh pembelajaran matematika realistik berbasis permainan
tradisional terhadap kemampuan berpikir matematis siswa SD kelas III sebagai
berikut:
1. Kemampuan
berpikir
matematika realistik
keliling
dan
kemampuan
luas
matematis
siswa
yang
mendapat
pembelajaran
berbasis permainan tradisional dalam pembelajaran
persegi dan persegi panjang lebih baik
berpikir
matematis
siswa
yang
mendapat
dibanding
pembelajaran
konvensional.
2. Peningkatan
kemampuan
berpikir
matematis
siswa
yang
mendapat
pembelajaran matematika realistik berbasis permainan tradisional lebih baik
dibandingkan dengan peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa yang
mendapat pembelajaran konvensional.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika
realistik berbasis permainan tradisional dapat meningkatkan kemampuan berpikir
matematis siswa
kelas III Sekolah Dasar. Simpulan tersebut dapat pula
digeneralisasi untuk populasi yang memiliki karakteristik seperti siswa kelas IIIA
di SD Negeri Girimukti II Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut tahun pelajaran
2014-2015.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis
menyampaikan beberapa saran yang mungkin dapat berguna bagi pembaca, di
antaranya adalah tentang penggunaan pembelajaran matematika realistik berbasis
permainan tradisional yang sesuai dengan daerah masing-masing. Penggunaan
pembelajaran matematika realistik berbasis permainan tradisional dapat dijadikan
Eli Nugraha , 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA SD KELAS III MELALUI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PERMAINAN TRAD ISIONAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
85
sebagai salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir
matematis siswa Sekolah Dasar terutama siswa kelas III.
Dalam pembelajaran matematika realistik berbasis permainan tradisional
berbagai kebutuhan siswa yang sesuai dengan tahapan perkembangnya dapat
terpenuhi dengan baik. Aspek kognitif, afeksi serta psikomotor menjadi tujuan
yang terwujudkan dalam pembelajaran matematika realistik berbasis permainan
tradisional. Selain hal tersebut suasana yang menyenangkan dalam permainan
tradisional memudahkan siswa memahami materi pelajaran matematika dan dapat
tersimpan dengan baik dalam benak siswa karena proses pemerolehan konsep
matematika
tersebut
dialami siswa
dalam kegiatan
pembelajaran
sehingga
pencapaian belajar bermakna yang memberikan pengetahuan yang dapat diingat
sepanjang hayat dapat membekali siswa untuk kehidupan yang selalu berubah,
tidak pasti dan kompetitif. Oleh karena itu, para guru Sekolah Dasar dapat
menggunakan
pembelajaran
bermakna
dengan
menerapkan
pembelajaran
matematika realistik berbasis permainan tradisional dalam menyampaikan materi
ajar matematika ataupun materi ajar pelajaran lainnya. Permainan tradisional
dapat disesuaikan dengan daerah masing- masing.
Selain meningkatkan kemampuan berpikir siswa Sekolah Dasar kelas III,
pembelajaran
matematika
realistik
berbasis
permainan
tradisional
dapat
melestarikan budaya daerah sendiri, sehingga siswa dapat berperan dalam dunia
internasional tanpa kehilangan identitas bangsa dan daerah. Pemilihan permainan
tradisional yang edukatif patut diperhatikan supaya materi ajar yang menjadi
tujuan pembelajaran dapat diperoleh dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran
matematika
realistik
berbasis
permainan
tradisional dapat berjalan dengan
optimal, apabila guru merencanakan pembelajaran sebaik mungkin sesuai dengan
tahapan-tahapan atau langkah-langkah pembelajaran matematika realistik.
Akan tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran matematika realistik berbasis
permainan tradisional untuk mengukur kemampuan berpikir matematis siswa, ada
beberapa hal yang perlu menjadi bahan pertimbangan, di antaranya:
Eli Nugraha , 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA SD KELAS III MELALUI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PERMAINAN TRAD ISIONAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
86
1. Pembelajaran
matematika
realistik
berbasis
permainan
tradisional perlu
perencanaan yang matang dan sikap yang tegas dalam pelaksanaannya,
karena jika tidak ada sikap yang tegas dan arahan yang tepat, pembelajaran
matematika realistik berbasis permainan tradisional dapat berlangsung tanpa
arah. Ketika siswa bermain, tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
mungkin saja tidak tercapai karena asyiknya siswa bermain. Oleh karena itu
dalam pelaksanaan penelitian ini, guru selalu mengingatkan waktu yang
digunakan setiap tahapan.
2. Permainan tradisional yang dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas
atau di luar kelas tidak harus dari jenis permainan edukatif, kompetitif atau
rekreatif tetapi permainan yang bisa dengan tepat menyampaikan tujuan
pembelajaran
matematika yang diharapkan.
Seperti halnya pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan dua permainan
yang berbeda kategori. Permainan oray-orayan termasuk permainan rekreatif
yang hanya bertujuan untuk mengisi waktu luang. Namun permainan ini
dapat mengajak siswa untuk memahami apa yang dimaksud dengan keliling
sebuah bangun datar serta bagaimana mencari keliling persegi dan persegi
panjang yang dimulai dalam konteks kehidupan nyata dengan aktifitas yang
secara langsung dijalani siswa yaitu bermain sambil bernyanyi oray-orayan
sehingga dapat membawa konteks tersebut ke dalam sebuah kalimat
matematika dan dapat menerapkan pemahaman tentang keliling persegi dan
persegi panjang dalam penyelesaian soal. Permainan kedua, ketiga dan
keempat yang menjadi basis permainan tradisional dalam penelitian ini adalah
permainan galahasin dan pecle/engkle. Permainan ini termasuk kategori
permainan
kompetitif
yang
bertujuan
berkompetisi
untuk
sebuah
kemenangan, selain itu melalui permainan ini materi luas persegi dan persegi
panjang sebagai tujuan pembelajaran dapat terpenuhi.
3. Penggunaan bahasa dalam soal yang memuat indikator-indikator untuk
mengukur kemampuan berpikir matematis siswa haruslah bahasa yang mudah
Eli Nugraha , 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA SD KELAS III MELALUI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PERMAINAN TRAD ISIONAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
87
dicerna atau mudah dimengerti siswa, sehingga kesalahan penafsiran soal
dapat terhindarkan dan hasil yang diharapkan dapat tercapai maksimal.
Eli Nugraha , 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA SD KELAS III MELALUI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PERMAINAN TRAD ISIONAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil temuan studi empirik diperoleh beberapa simpulan yang
berkaitan dengan pengaruh pembelajaran matematika realistik berbasis permainan
tradisional terhadap kemampuan berpikir matematis siswa SD kelas III sebagai
berikut:
1. Kemampuan
berpikir
matematika realistik
keliling
dan
kemampuan
luas
matematis
siswa
yang
mendapat
pembelajaran
berbasis permainan tradisional dalam pembelajaran
persegi dan persegi panjang lebih baik
berpikir
matematis
siswa
yang
mendapat
dibanding
pembelajaran
konvensional.
2. Peningkatan
kemampuan
berpikir
matematis
siswa
yang
mendapat
pembelajaran matematika realistik berbasis permainan tradisional lebih baik
dibandingkan dengan peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa yang
mendapat pembelajaran konvensional.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika
realistik berbasis permainan tradisional dapat meningkatkan kemampuan berpikir
matematis siswa
kelas III Sekolah Dasar. Simpulan tersebut dapat pula
digeneralisasi untuk populasi yang memiliki karakteristik seperti siswa kelas IIIA
di SD Negeri Girimukti II Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut tahun pelajaran
2014-2015.
B. Rekomendasi
Berdasarkan temuan-temuan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis
menyampaikan beberapa saran yang mungkin dapat berguna bagi pembaca, di
antaranya adalah tentang penggunaan pembelajaran matematika realistik berbasis
permainan tradisional yang sesuai dengan daerah masing-masing. Penggunaan
pembelajaran matematika realistik berbasis permainan tradisional dapat dijadikan
Eli Nugraha , 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA SD KELAS III MELALUI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PERMAINAN TRAD ISIONAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
85
sebagai salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir
matematis siswa Sekolah Dasar terutama siswa kelas III.
Dalam pembelajaran matematika realistik berbasis permainan tradisional
berbagai kebutuhan siswa yang sesuai dengan tahapan perkembangnya dapat
terpenuhi dengan baik. Aspek kognitif, afeksi serta psikomotor menjadi tujuan
yang terwujudkan dalam pembelajaran matematika realistik berbasis permainan
tradisional. Selain hal tersebut suasana yang menyenangkan dalam permainan
tradisional memudahkan siswa memahami materi pelajaran matematika dan dapat
tersimpan dengan baik dalam benak siswa karena proses pemerolehan konsep
matematika
tersebut
dialami siswa
dalam kegiatan
pembelajaran
sehingga
pencapaian belajar bermakna yang memberikan pengetahuan yang dapat diingat
sepanjang hayat dapat membekali siswa untuk kehidupan yang selalu berubah,
tidak pasti dan kompetitif. Oleh karena itu, para guru Sekolah Dasar dapat
menggunakan
pembelajaran
bermakna
dengan
menerapkan
pembelajaran
matematika realistik berbasis permainan tradisional dalam menyampaikan materi
ajar matematika ataupun materi ajar pelajaran lainnya. Permainan tradisional
dapat disesuaikan dengan daerah masing- masing.
Selain meningkatkan kemampuan berpikir siswa Sekolah Dasar kelas III,
pembelajaran
matematika
realistik
berbasis
permainan
tradisional
dapat
melestarikan budaya daerah sendiri, sehingga siswa dapat berperan dalam dunia
internasional tanpa kehilangan identitas bangsa dan daerah. Pemilihan permainan
tradisional yang edukatif patut diperhatikan supaya materi ajar yang menjadi
tujuan pembelajaran dapat diperoleh dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran
matematika
realistik
berbasis
permainan
tradisional dapat berjalan dengan
optimal, apabila guru merencanakan pembelajaran sebaik mungkin sesuai dengan
tahapan-tahapan atau langkah-langkah pembelajaran matematika realistik.
Akan tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran matematika realistik berbasis
permainan tradisional untuk mengukur kemampuan berpikir matematis siswa, ada
beberapa hal yang perlu menjadi bahan pertimbangan, di antaranya:
Eli Nugraha , 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA SD KELAS III MELALUI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PERMAINAN TRAD ISIONAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
86
1. Pembelajaran
matematika
realistik
berbasis
permainan
tradisional perlu
perencanaan yang matang dan sikap yang tegas dalam pelaksanaannya,
karena jika tidak ada sikap yang tegas dan arahan yang tepat, pembelajaran
matematika realistik berbasis permainan tradisional dapat berlangsung tanpa
arah. Ketika siswa bermain, tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
mungkin saja tidak tercapai karena asyiknya siswa bermain. Oleh karena itu
dalam pelaksanaan penelitian ini, guru selalu mengingatkan waktu yang
digunakan setiap tahapan.
2. Permainan tradisional yang dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas
atau di luar kelas tidak harus dari jenis permainan edukatif, kompetitif atau
rekreatif tetapi permainan yang bisa dengan tepat menyampaikan tujuan
pembelajaran
matematika yang diharapkan.
Seperti halnya pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan dua permainan
yang berbeda kategori. Permainan oray-orayan termasuk permainan rekreatif
yang hanya bertujuan untuk mengisi waktu luang. Namun permainan ini
dapat mengajak siswa untuk memahami apa yang dimaksud dengan keliling
sebuah bangun datar serta bagaimana mencari keliling persegi dan persegi
panjang yang dimulai dalam konteks kehidupan nyata dengan aktifitas yang
secara langsung dijalani siswa yaitu bermain sambil bernyanyi oray-orayan
sehingga dapat membawa konteks tersebut ke dalam sebuah kalimat
matematika dan dapat menerapkan pemahaman tentang keliling persegi dan
persegi panjang dalam penyelesaian soal. Permainan kedua, ketiga dan
keempat yang menjadi basis permainan tradisional dalam penelitian ini adalah
permainan galahasin dan pecle/engkle. Permainan ini termasuk kategori
permainan
kompetitif
yang
bertujuan
berkompetisi
untuk
sebuah
kemenangan, selain itu melalui permainan ini materi luas persegi dan persegi
panjang sebagai tujuan pembelajaran dapat terpenuhi.
3. Penggunaan bahasa dalam soal yang memuat indikator-indikator untuk
mengukur kemampuan berpikir matematis siswa haruslah bahasa yang mudah
Eli Nugraha , 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA SD KELAS III MELALUI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PERMAINAN TRAD ISIONAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
87
dicerna atau mudah dimengerti siswa, sehingga kesalahan penafsiran soal
dapat terhindarkan dan hasil yang diharapkan dapat tercapai maksimal.
Eli Nugraha , 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS SISWA SD KELAS III MELALUI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS PERMAINAN TRAD ISIONAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu