Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta
KEBISINGAN
(NOISE)
Oleh: Ikhwanuddin, MT
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
Kebisingan sebagai Masalah-01
Kebisingan merupakan salah satu masalah kesehatan
lingkungan di kota-kota besar di dunia.
Kebisingan menjadi keluhan terbesar oleh masyarakat jepang
selama 3 dekade terakhir abad ke-20
Kebisingan sebagai Masalah-02
• Laporan WHO tahun 1988, menyatakan bahwa 8 – 12%
penduduk dunia telah menderita dampak kebisingan dan
diperkirakan akan terus meningkat.
• Pada tahun 2001, diperkirakan 120 juta penduduk dunia
mengalami gangguan pendengaran .
• Hasil penelitian di beberapa kota di Jabotabek, kota yaitu
Kota Bekasi, Bogor dan Tangerang, tingkat kebisingan
lalulintas jalan pada permukiman di ketiga kota tersebut
rata-rata di atas 70 dB A .
Gangguan Pendengaran-01
Beberapa akibat gangguan pendengaran adalah:
No. Macam Gangguan
Gejala
1 Kehilangan
Perubahan ambang batas
pendengaran
pendengaran sementara
dan permanen
2
Fisiologis
Stress, tekanan darah
meningkat, dan sakit kepala
3
Psikologis (emosi)
Mudah jengkel dan bingung
4
Gangguan otak
Sulit berkonsentrasi, dan
sulit tidur
Gangguan Pendengaran-02
Tanda-tanda Gangguan pendengaran adalah:
a.Normal: mampu mendengar dalam jarak 6 m
b.Sedang: kesulitan mendengar percakapan biasa dalam
jarak 1,5m-6 m
c.Berat: kesuliatan mendengar percakapan teriakan dalam
jarak 1,5m-6m
d.Sangat berat: kesulitan mendengar pecakapan teriakan
dalam jarak 91dB
Bunyi-01
• Bunyi merupakan gejala pergerakan partikel udara yang berbentuk gelombang bunyi
• Komponen gelombang bunyi adalah panjang gelombang, frekuensi, amplitudo, dan
kecepatan rambat.
• Panjang gelombang (λ) adalah jarak antara dua puncak atau dua lembah sinusoidal
(satuan: m’).
• Frekuensi adalah banyaknya gelombang atau getaran tiap satu detik
• Kecepatan rambat bunyi dipengaruhi oleh panjang gelombangnya. Makin panjang
gelombang, makin cepat merambat dan makin cepat terdengar.
Bunyi-02
• Kualitas bunyi diukur dengan pendekatan : “kenyaringan”,
“tinggi bunyi”, dan “nada”.
• Kenyaringan ditentukan oleh “amplitudo” dan “tingkat
tekanan suara”.
• Tekanan suara adalah perubahan tekanan udara akibat
getaran partikel didalam udara (Satuan :mikro-Pascal
(μPa)
• Gelombang bunyi yang masih dapat didengar manusia
berada pada frekuensi antara 20- 20.000 Hz.
Panjang Gelombang (λ)
Tiap gelombang memiliki panjang gelombang yang
berbeda-beda. Satu gelombang adalah satu putaran
penuh atau satu puncak dan satu lembah dalam
gelombang sinusoidal.
Rumus mencari panjang gelombang:
c
f
ket: λ= panjang gelombang
c= kec. panjang gelombang (m/s)
Periode(T) & Frekuensi (f)
Bunyi teratur dihasilkan dari gerakan berulang dalam interval waktu
yang sama.
Periode bunyi adalah interval waktu yang diperlukan untuk melakukan
satu kali putaran
Frekuensi bunyi adalah jumlah putaran penuh yang dihasilkan suatu
gerakan dalam satuan waktu tertentu (detik)
Periode Bunyi(T)
Misalnya: tiap menit (60 detik) Jantung berdetak 72 kali,
maka waktu untuk satu detak (putaran=gelombang) ,
disebut periode bunyi (T), adalah:
1menit
T
jmlputaran
60
T
0,83 detik untuk 1x putaran
72
Frekuensi Bunyi (f)
Jumlah putaran dalam satuan waktu tertentu (1 detik)
disebut frekuensi (f). Frekuensi berbanding terbalik
dengan periodenya.
1
f
T
1
f
1,2
0,83
f= frekuensi (jml putaran per detik;Hz)
T= waktu yang diperlukan untuk 1 kali putaran
Kekuatan Bunyi-01
Kekuatan bunyi diartikan sebagai:
1. Kekuatan getarannya (frekuensi)
Panjang gelombang sangat berpengaruh. Frekuensi
suara yang bisa didengar telinga manusia adalah 20Hz20kHz
2. Tekanan suara (kekerasan bunyi)
Amplitudo sangat berpengaruh. Tingkat tekanan
suara minimum yang bisa didengar adalah 20dB. Tingkat
tekanan suara dihitung dengan menggunakan acuan 20
μPa setara dengan 10-12 Watt.
Kekuatan Bunyi-02
•
Kebisingan diukur dengan “tingkat tekanan suara
berbobot A” (kenyaringan yang telah disesuaikan
frekuensinya)
•
Tingkat tekanan suara dihitung dengan rumus:
p2
10 log 2
p0
•
Po2 = 20 μ Pa.
Kekuatan Bunyi-03
•
Tekanan suara dapat dihitung dengan menghitung jumlah
energi yang dihasilkan sumber bunyi tiap satuan luasnya
•
Tekanan suara (I) dihitung dengan rumus:
P
I
4r 2
I = intensitas bunyi (watt/m2)
P= kekuatan bunyi (watt)
r = jarak dari sumber bunyi (m)
Kekuatan Bunyi-04
Intensitas bunyi juga dapat dihitung melalui tekanan suaranya
(sound pressure), dengan rumus
p2
I
.v
I = intensitas bunyi (watt/m2)
p= tekanan bunyi (Pa)
ρ = rapat material (kg/m3)
V = kecepatan bunyi (m/det)
Kekuatan Bunyi-05
• Tetapi perhitungan intensitas bunyi dengan kedua
pendekatan diatas menghasilkan angka yang sangat kecil,
sehingga menyulitkan pengukurannya
• Intensitas bunyi dihitung dengan membandingkan ambang
batas pendengaran manusia (10-12 watt/m2) atau setara
dengan tekanan pada 2.10-5 Pa.
• Pengukuran intensitas bunyi diukur dengan sound pressure
level (SPL), perubahan tekanan udara karena rambatan
gelombang
• Acuan SPL adalah tekanan 20μPa
Kekuatan Bunyi-06
• Rumus SPL adalah:
p
SPL 20 log
p0
ket:
SPL = sound pressure level (dB)
p
= tekanan suara (Pa= 10 μbar)
p0
= tekanan acuan (20 μPa)
Kekuatan Bunyi-07
•
Intensitas bunyi dengan satuan dB (decibell), dihitung dengan
rumus:
IL 10 log10
p2
I
10 log10
I0
p1
2
ket:
IL= intensitas bunyi (dB)
I = intensitas yang dihitung;Io= intensitas acuan(10-16 watt/cm2)
p1,p2 = tekanan awal dan akhir
Kekuatan Bunyi-08
Tabel batas pendengaran manusia
:
SPL
(Pa)
Sound Level
(dB)
200
140
Ambang batas atas pendengaran
130
Pesawat terbang tinggal landas
120
Diskotik amat gaduh
110
Diskotik gaduh
100
Pabrik gaduh
90
Kereta api berjalan
80
Pojok perempatan jalan
70
Mesin penyedot debu
0,02
60
Percakapan berteriak
0,002
30 -50
0,0002
20
0,00002
0-10
20
2
0,2
Contoh
Percakapan normal
Desa yang tenang, angin berdesir
Ambang batas bawah pendengaran
Intensitas Bunyi (I)
Perbandingan intensitas bunyi yang masih dapat didengar
oleh telinga manusia (dB).
Perhitungan Bunyi
Rangkuman beberapa rumus perhitungan bunyi:
Pengertian Kebisingan
1. Kebisingan didefinisikan sebagai "suara yang tak
dikehendaki, atau yang menyebabkan rasa sakit, atau yang
menghalangi gaya hidup. (JIS Z 8106 [IEC60050-801]
2. Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang
menyebabkan gangguan kesehatan, kenyamanan dan
ketulian
Nilai Ambang Batas
Kebisingan
Peraturan Menaker tran SE-01/1978, menetapkan ambang
batas kebisingan maksimal dan waktu dengar sbb:
Intensitas Bunyi
Batas waktu dengar
82 dB
16 jam
85 dB
8 jam
88 dB
4 jam
91 dB
2 jam
97 dB
1 jam
100 dB
¼ jam
Jenis Kebisingan-01
Ada 3 jenis bunyi yang dianggap sebagai atau
diperhitungkan didalam noise yaitu:
1.Bising latar (background noise)
2.Bising (noise)
3.Bising lingkungan(ambient noise)
Jenis Kebisingan-02
•
Bising latar (background noise) adalah:
bunyi yang bersifat tetap (stabil) pada tingkat tertentu
•
Bising (noise) adalah:
bunyi yang tidak beraturan dan melebihi bunyi latar
•
Bising lingkungan(ambient noise)
bunyi gabungan antara bunyi latar dan noise
Perhitungan Kebisingan-01
(kombinasi sumber bunyi)
•
Bunyi yang dihasilkan oleh dua buah sumber suara atau
lebih dapa dihitung dengan rumus:
L accum= Lsgl + 10 log n (dB)
Atau dapat dihitung dengan rumus:
L1
L2
Ln
10
10
10
L 10 log10 10 ..... 10
Perhitungan Kebisingan-02
(kombinasi sumber bunyi)
Perhitungan akumulasi bunyi dari dua atau lebih sumber
bunyi dapat dihitung dengan pendekatan dibawah ini:
Perbedaan tingkat Penambahan pada
bunyi
nilai bunyi tertinggi
0-1
3
2-3
2
4-8
1
>=9
0
Perhitungan Kebisingan-03
(kombinasi sumber bunyi)
Perhitungan Kebisingan-01
(kompensasi bising latar)
•
Untuk kompensasi bising latar dihitung dengan rumus:
L1
L2
10
10
L3 10 log10 10
Ket:
L3= tingkat bising pada titik yang dihitung
L2 = bising latar belakang
L1 = bising latar belakang titik + bising latar
(NOISE)
Oleh: Ikhwanuddin, MT
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
Kebisingan sebagai Masalah-01
Kebisingan merupakan salah satu masalah kesehatan
lingkungan di kota-kota besar di dunia.
Kebisingan menjadi keluhan terbesar oleh masyarakat jepang
selama 3 dekade terakhir abad ke-20
Kebisingan sebagai Masalah-02
• Laporan WHO tahun 1988, menyatakan bahwa 8 – 12%
penduduk dunia telah menderita dampak kebisingan dan
diperkirakan akan terus meningkat.
• Pada tahun 2001, diperkirakan 120 juta penduduk dunia
mengalami gangguan pendengaran .
• Hasil penelitian di beberapa kota di Jabotabek, kota yaitu
Kota Bekasi, Bogor dan Tangerang, tingkat kebisingan
lalulintas jalan pada permukiman di ketiga kota tersebut
rata-rata di atas 70 dB A .
Gangguan Pendengaran-01
Beberapa akibat gangguan pendengaran adalah:
No. Macam Gangguan
Gejala
1 Kehilangan
Perubahan ambang batas
pendengaran
pendengaran sementara
dan permanen
2
Fisiologis
Stress, tekanan darah
meningkat, dan sakit kepala
3
Psikologis (emosi)
Mudah jengkel dan bingung
4
Gangguan otak
Sulit berkonsentrasi, dan
sulit tidur
Gangguan Pendengaran-02
Tanda-tanda Gangguan pendengaran adalah:
a.Normal: mampu mendengar dalam jarak 6 m
b.Sedang: kesulitan mendengar percakapan biasa dalam
jarak 1,5m-6 m
c.Berat: kesuliatan mendengar percakapan teriakan dalam
jarak 1,5m-6m
d.Sangat berat: kesulitan mendengar pecakapan teriakan
dalam jarak 91dB
Bunyi-01
• Bunyi merupakan gejala pergerakan partikel udara yang berbentuk gelombang bunyi
• Komponen gelombang bunyi adalah panjang gelombang, frekuensi, amplitudo, dan
kecepatan rambat.
• Panjang gelombang (λ) adalah jarak antara dua puncak atau dua lembah sinusoidal
(satuan: m’).
• Frekuensi adalah banyaknya gelombang atau getaran tiap satu detik
• Kecepatan rambat bunyi dipengaruhi oleh panjang gelombangnya. Makin panjang
gelombang, makin cepat merambat dan makin cepat terdengar.
Bunyi-02
• Kualitas bunyi diukur dengan pendekatan : “kenyaringan”,
“tinggi bunyi”, dan “nada”.
• Kenyaringan ditentukan oleh “amplitudo” dan “tingkat
tekanan suara”.
• Tekanan suara adalah perubahan tekanan udara akibat
getaran partikel didalam udara (Satuan :mikro-Pascal
(μPa)
• Gelombang bunyi yang masih dapat didengar manusia
berada pada frekuensi antara 20- 20.000 Hz.
Panjang Gelombang (λ)
Tiap gelombang memiliki panjang gelombang yang
berbeda-beda. Satu gelombang adalah satu putaran
penuh atau satu puncak dan satu lembah dalam
gelombang sinusoidal.
Rumus mencari panjang gelombang:
c
f
ket: λ= panjang gelombang
c= kec. panjang gelombang (m/s)
Periode(T) & Frekuensi (f)
Bunyi teratur dihasilkan dari gerakan berulang dalam interval waktu
yang sama.
Periode bunyi adalah interval waktu yang diperlukan untuk melakukan
satu kali putaran
Frekuensi bunyi adalah jumlah putaran penuh yang dihasilkan suatu
gerakan dalam satuan waktu tertentu (detik)
Periode Bunyi(T)
Misalnya: tiap menit (60 detik) Jantung berdetak 72 kali,
maka waktu untuk satu detak (putaran=gelombang) ,
disebut periode bunyi (T), adalah:
1menit
T
jmlputaran
60
T
0,83 detik untuk 1x putaran
72
Frekuensi Bunyi (f)
Jumlah putaran dalam satuan waktu tertentu (1 detik)
disebut frekuensi (f). Frekuensi berbanding terbalik
dengan periodenya.
1
f
T
1
f
1,2
0,83
f= frekuensi (jml putaran per detik;Hz)
T= waktu yang diperlukan untuk 1 kali putaran
Kekuatan Bunyi-01
Kekuatan bunyi diartikan sebagai:
1. Kekuatan getarannya (frekuensi)
Panjang gelombang sangat berpengaruh. Frekuensi
suara yang bisa didengar telinga manusia adalah 20Hz20kHz
2. Tekanan suara (kekerasan bunyi)
Amplitudo sangat berpengaruh. Tingkat tekanan
suara minimum yang bisa didengar adalah 20dB. Tingkat
tekanan suara dihitung dengan menggunakan acuan 20
μPa setara dengan 10-12 Watt.
Kekuatan Bunyi-02
•
Kebisingan diukur dengan “tingkat tekanan suara
berbobot A” (kenyaringan yang telah disesuaikan
frekuensinya)
•
Tingkat tekanan suara dihitung dengan rumus:
p2
10 log 2
p0
•
Po2 = 20 μ Pa.
Kekuatan Bunyi-03
•
Tekanan suara dapat dihitung dengan menghitung jumlah
energi yang dihasilkan sumber bunyi tiap satuan luasnya
•
Tekanan suara (I) dihitung dengan rumus:
P
I
4r 2
I = intensitas bunyi (watt/m2)
P= kekuatan bunyi (watt)
r = jarak dari sumber bunyi (m)
Kekuatan Bunyi-04
Intensitas bunyi juga dapat dihitung melalui tekanan suaranya
(sound pressure), dengan rumus
p2
I
.v
I = intensitas bunyi (watt/m2)
p= tekanan bunyi (Pa)
ρ = rapat material (kg/m3)
V = kecepatan bunyi (m/det)
Kekuatan Bunyi-05
• Tetapi perhitungan intensitas bunyi dengan kedua
pendekatan diatas menghasilkan angka yang sangat kecil,
sehingga menyulitkan pengukurannya
• Intensitas bunyi dihitung dengan membandingkan ambang
batas pendengaran manusia (10-12 watt/m2) atau setara
dengan tekanan pada 2.10-5 Pa.
• Pengukuran intensitas bunyi diukur dengan sound pressure
level (SPL), perubahan tekanan udara karena rambatan
gelombang
• Acuan SPL adalah tekanan 20μPa
Kekuatan Bunyi-06
• Rumus SPL adalah:
p
SPL 20 log
p0
ket:
SPL = sound pressure level (dB)
p
= tekanan suara (Pa= 10 μbar)
p0
= tekanan acuan (20 μPa)
Kekuatan Bunyi-07
•
Intensitas bunyi dengan satuan dB (decibell), dihitung dengan
rumus:
IL 10 log10
p2
I
10 log10
I0
p1
2
ket:
IL= intensitas bunyi (dB)
I = intensitas yang dihitung;Io= intensitas acuan(10-16 watt/cm2)
p1,p2 = tekanan awal dan akhir
Kekuatan Bunyi-08
Tabel batas pendengaran manusia
:
SPL
(Pa)
Sound Level
(dB)
200
140
Ambang batas atas pendengaran
130
Pesawat terbang tinggal landas
120
Diskotik amat gaduh
110
Diskotik gaduh
100
Pabrik gaduh
90
Kereta api berjalan
80
Pojok perempatan jalan
70
Mesin penyedot debu
0,02
60
Percakapan berteriak
0,002
30 -50
0,0002
20
0,00002
0-10
20
2
0,2
Contoh
Percakapan normal
Desa yang tenang, angin berdesir
Ambang batas bawah pendengaran
Intensitas Bunyi (I)
Perbandingan intensitas bunyi yang masih dapat didengar
oleh telinga manusia (dB).
Perhitungan Bunyi
Rangkuman beberapa rumus perhitungan bunyi:
Pengertian Kebisingan
1. Kebisingan didefinisikan sebagai "suara yang tak
dikehendaki, atau yang menyebabkan rasa sakit, atau yang
menghalangi gaya hidup. (JIS Z 8106 [IEC60050-801]
2. Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang
menyebabkan gangguan kesehatan, kenyamanan dan
ketulian
Nilai Ambang Batas
Kebisingan
Peraturan Menaker tran SE-01/1978, menetapkan ambang
batas kebisingan maksimal dan waktu dengar sbb:
Intensitas Bunyi
Batas waktu dengar
82 dB
16 jam
85 dB
8 jam
88 dB
4 jam
91 dB
2 jam
97 dB
1 jam
100 dB
¼ jam
Jenis Kebisingan-01
Ada 3 jenis bunyi yang dianggap sebagai atau
diperhitungkan didalam noise yaitu:
1.Bising latar (background noise)
2.Bising (noise)
3.Bising lingkungan(ambient noise)
Jenis Kebisingan-02
•
Bising latar (background noise) adalah:
bunyi yang bersifat tetap (stabil) pada tingkat tertentu
•
Bising (noise) adalah:
bunyi yang tidak beraturan dan melebihi bunyi latar
•
Bising lingkungan(ambient noise)
bunyi gabungan antara bunyi latar dan noise
Perhitungan Kebisingan-01
(kombinasi sumber bunyi)
•
Bunyi yang dihasilkan oleh dua buah sumber suara atau
lebih dapa dihitung dengan rumus:
L accum= Lsgl + 10 log n (dB)
Atau dapat dihitung dengan rumus:
L1
L2
Ln
10
10
10
L 10 log10 10 ..... 10
Perhitungan Kebisingan-02
(kombinasi sumber bunyi)
Perhitungan akumulasi bunyi dari dua atau lebih sumber
bunyi dapat dihitung dengan pendekatan dibawah ini:
Perbedaan tingkat Penambahan pada
bunyi
nilai bunyi tertinggi
0-1
3
2-3
2
4-8
1
>=9
0
Perhitungan Kebisingan-03
(kombinasi sumber bunyi)
Perhitungan Kebisingan-01
(kompensasi bising latar)
•
Untuk kompensasi bising latar dihitung dengan rumus:
L1
L2
10
10
L3 10 log10 10
Ket:
L3= tingkat bising pada titik yang dihitung
L2 = bising latar belakang
L1 = bising latar belakang titik + bising latar