Minyak Atsiri dari Bawang Putih

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 22:13:40 2017 / +0000 GMT

Minyak Atsiri dari Bawang Putih
LINK DOWNLOAD [28.56 KB]
Minyak Atsiri dari Bawang Putih
Definisi dan Pembuatan Minyak Atsiri
Produk olahan dengan bahan baku bawang putih berupa minyak atsiri. Minyak atsiri atau minyak eteris merupakan senyawa yang
bersifat volatile sehingga menimbulkan bau yang khas dari tanaman penghasilnya. Minyak atsiri juga dikenal dengan sebutan
minyak terbang, essensial oil, atau volatile oil. Minyak tersebut mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi,
mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut
air. Minyak atsiri ini merupakan salah satu hasil sisa dari proses metabolisme dalam tanaman yang terbentuk karena reaksi antara
berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air.
Minyak atsiri dapat diperoleh dari bawang putih dengan cara penyulingan. Penyulingan adalah proses pemisahan komponen yang
berupa cairan atau padatan dari dua macam campuran atau lebih berdasarkan perbedaan titik uapnya dan proses ini dilakukan
terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam air. Jumlah minyak atsiri yang menguap bersama-sama air ditentukan oleh tiga faktor,
yaitu besarnya tekanan uap yang digunakan, berat molekul dari masing-masing komponen dalam minyak, dan kecepatan
minyak yang keluar dari bahan.
Ada tiga macam proses penyulingan untuk mendapatkan minyak atsiri yaitu dengan metode perebusan, pengukusan, maupun
penguapan. Pada prinsipnya, ketiga proses penyulingan tersebut mengalami tiga langkah yang sama, yaitu proses penguapan,
proses pendinginan, dan proses penampungan minyak atsiri yang dihasilkan.


- Metode perebusan: Bahan direbus di dalam air mendi Minyak atsiri akan menguap bersama uap air, kemudian dilewatkan
melalui kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan untuk metode ini disebut alat suling perebus.
- Metode pengukusan: Bahan dikukus di dalam ketel yang konstruksinya hampir sama dengan da Minyak atsiri akan
menguap dan terbawa oleh aliran uap air yang dialirkan ke kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan untuk metode
ini disebut alat suling pengukus.
- Metode uap langsung: Bahan dialiri dengan uap yang berasal dari ketel pembangkit Minyak atsiri akan menguap dan
terbawa oleh aliran uap air yang dialirkan ke kondensor untuk kondensasi. Alat yang digunakan untuk metode ini disebut alat
suling uap langsung
Kandungan Minyak Atsiri dalam Bawang Putih

Allisin (C6H10OS )
Allisin merupakan salah satu komponen aktif utama dalam bawang putih yang mempunyai efek antibakteri, antioksidan, dan
antikarsinogenik (Nicolic, dkk, 2004, www.marketingextenza-eps.com/RSS/phmz.xml).
Allisin berhasil disintesis oleh Cavallito pada tahun 1944, dari bawang putih mentah yang telah dihancurkan terlebih dahulu.
Allisin terbentuk dari reaksi antara enzim alliinase dan suatu bahan asam amino nonprotein yang disebut dengan alliin.
Reaksinya ditunjukkan pada gambar 4 sebagai berikut:
Allicin merupakan suatu bahan cair berminyak yang berwarna kuning, dimana gugus SO yang dimilikinya menyebabkan bau yang
khas pada bawang putih (North and Quadrini, 2001, www.chem.ox.ac.uk/mom/allicin/ALLICIN mol).
Allisin bersifat tidak stabil, dimana allisin hanya bertahan sebentar dan mulai berdegradasi pada saat terbentuk. Pada saat terurai,

allisin akan mengambil oksigen dari udara dan berubah menjadi bahan kimia yang kaya sulfur, diantaranya ada yang bersifat stabil,
tetapi ada juga yang tidak stabil dan akan segera terurai kembali menjadi senyawa sulfur lain (Atmadja, 2002).
Menurut Wiryowidagdo (2000), allisin tidak stabil dan dapat terurai pada saat penyulingan atau dihidrolisis dengan air atau
natrium karbonat membentuk senyawa polisulfida, dialil disulfida, yang menyebabkan bau tidak enak dari minyak atsirinya. Hasil
peruraian hidrolisis yang dapat diisolasi adalah senyawa trans- dan atau cis- ajoen; 2-vinil-[4H]-1,3-ditiin; 3-vinil-[4H]-1,2-ditiin,
dialil trisulfida dan metil alil trisulfida, seperti yang tertera dalam gambar 5. Alliin adalah senyawa hemihidrat yang tidak berwarna,
terkristalisasi dari pelarut aseton dalam bentuk jarum. Molekulnya mempunyai dua pusat asimetri sehingga dapat mempunyai 4

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/2 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 22:13:40 2017 / +0000 GMT

isomer, 2 diantaranya diturunkan dari L-sisteina dan D-sisteina alam.

Diallil Disulfida (C6H10S2)
Diallil disulfida mempunyai sinonim allil disulfida yang mempunyai berat molekul 146,3. Diallil disulfida merupakan suatu bahan
berbentuk cair dan volatil yang berwarna kuning. Bahan ini merupakan campuran organosulfur lipofilik, bersifat antikarsinogenik,

aktif di dalam beberapa jaringan terutama mikrosom hati (NN, www.axxora.com/ natural_ product_LKT
A4544/opfa1.1LKTA4544.460.4.1.htm). Diallil disulfida juga merupakan komponen sulfida dalam bawang putih yang dapat
digunakan sebagai obat cacing (Tampubolon, 1981). Struktur diallil disulfida ditunjukkan pada gambar 6.

Diallil Trisulfida (C6H10S3)
Diallil trisulfida merupakan salah satu komponen dalam bawang putih yang ditemukan oleh Semmler (1892) melalui destilasi
fraksinasi. Disamping diallil trisulfida, Semmler juga menemukan diallil disulfida dan diallil tetrasulfida (NN,
www.henriettesherbal.com/eclectis/usdips/allium?sati.html). Diallil trisulfida mempunyai berat molekul 178,34 dengan kemurnian
95% (NN, www.lgcpromochem.com/ShowProduct.aspx).
Sesuai dengan nama IUPAC-nya, di?2?propeniltrisulfid, kita dapat menyebut diallil trisulfid dengan sebutan allil trisulfid atau
alitridin. Struktur kimia dari diallil trisulfida dapat dilihat pada gambar 7.
Kegunaan dari diallil trisulfida antara lain dapat membantu mengatur kadar glukosa dalam darah, sebagai antimikroba, digunakan
untuk campuran dalam insektisida dan larvasida untuk membunuh hama dan larva yang mengganggu tanaman (NN,
www.ntfki?uni?lj?si/etolja/ dialliltrisul.htm).

Diallil Tetrasulfida (C6H10S4)
Diallil tetrasulfida juga merupakan salah satu komponen dalam bawang putih yang ditemukan oleh Semmler (1892) melalui
destilasi fraksinasi . Diallil tetrasulfid merupakan suatu bahan yang berbentuk cair berminyak berwarna kuning, bersifat volatil,
berbau, dan tidak optis aktif (NN, www.henriettesherbal.com/electis/usdips/allium?sati.html). Diallil tetrasulfida mempunyai
kegunaan diantaranya untuk mengobati batuk/asma dan bronkhitis kronis (NN, www.herbadatanz.com/garlic_

picture_monograph.htm).

Allil Sulfida (C6H10S)
Allil sulfida merupakan salah satu komponen dalam bawang putih yang mempunyai berat molekul 114,21 dengan kemurnian lebih
dari 97% yang berbentuk cair (NN, www.lgpromochem.Com/ShowProduct.Aspx). Allil sulfida ini juga merupakan cairan yang
mudah terbakar (NN, www.sciencelab.com/ page/S/PVAR/23051/SLA471), dan berwarna kuning pucat (NN, www.
factmonster.com/ipd/A0313602.html).

Metil Allil Trisulfida
Metil allil trisulfida merupakan salah satu komponen sulfide dalam bawang putih yang terbentuk dari pemecahan langsung allisin
yang diakibatkan oleh panas. Metil allil trisulfida sangat efektif untuk mengurangi kecenderungan penggumpalan trombosit
(Atmadja, 2002).
Komponen?komponen bawang putih ini secara umum bersifat antibiotik, antioksidan, antikanker, antiparasit, sehingga dapat
digunakan untuk mencegah penyakit jantung, kanker, rematik, dan juga dapat digunakan untuk mencegah pembekuan darah, serta
berguna untuk membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh kita (NN, www.herbalchem.net/garlic advanced.html).

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/2 |