288 stimulus infrastruktur serap 19 target tenaga kerja 98

Stimulus Infrastruktur Serap 19% Target Tenaga Kerja
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 14:34 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 19:31

JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan, hingga
31 Agustus 2009 program stimulus infrastruktur baru menyerap 65.550 tenaga kerja atau
18,99% dari target sebanyak 345.165 tenaga kerja.
Penyerapan tenaga kerja yang rendah itu sejalan dengan lambannya penyerapan anggaran
stimulus, yakni baru sebesar Rp 1,70 triliun atau 14,72% dari total anggaran Rp 11,55 triliun.
"Mudah-mudahan, bulan ini penyerapan anggaran jauh lebih tinggi, mengingat semua kegiatan
(proyek) sudah ditender," kata Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Nasional
Bappenas Bambang Widianto kepada Investor Daily, di Jakarta, Sabtu (26/9).
Bambang berharap pemerintah terus memonitor penyerapan anggaran stimulus itu agar semua
dana teralokasi tepat waktu. "Bila seluruh anggaran terserap, saya kira penyerapan tenaga
kerja juga akan optimal," tambah dia.
Dikonfirmasi terpisah, Deputi Bidang Statistik Sosial Biro Pusat Statistik (BPS) Arizal Ahnaf
memperkirakan kebijakan stimulus infrastruktur tidak bisa menyerap tenaga kerja sesuai target
pemerintah tahun ini. "Namun, saya yakin sebagian besar target penyerapan tenaga kerja
terealisasi pada akhir 2009. Apalagi, dana stimulus paling besar berada di Departemen
Pekerjaan Umum," kata dia.
Hampir senada. Direktur Eksekutif Indef Ahmad Erani Yustika memprediksi stimulus

infrastruktur tidak bisa merealisasikan seluruh target penyerapan tenaga kerja. Bahkan, kata
Erani, kebijakan stimulus fiskal akan gagal total, termasuk stimulus infrastruktur, karena
kebijakan itu tidak mempertimbangkan kapasitas birokrasi dan tak didesain secara matang.
Tahun depan, stimulus mesti didesain sederhana, misalnya subsidi perumahan rakyat atau
pembangunan irigasi, sehingga mudah diimplementasikan. Intinya, stimulus jangan banyak
melibatkan birokrasi, karena mereka tidak mempunyai kapasitas," ungkap dia.
Terapkan Punishment
Di sisi lain, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa
mengatakan, penyerapan anggaran stimulus infrastruktur yang rendah mengindikasikan bahwa
kementerian/lem-baga (K/L) memiliki kelemahan dalam melakukan eksekusi dan koordinasi
kegiatan. Untuk itu, pemerintah diminta segera menerapkan sistem reward and punishmentbap
K/L yang tidak mampu merealisasikan alokasi stimulus yang sudahditetapkan.
"Sanksinya bisa bermacam-macam, namun salah satunya bisa berupa pemotongan pagu
anggaran APBN 2010. Ini penting sekali, karena tanpa infrastruktur yang baik, target
pertumbuhan ekonomi akan sulit tercapai. Apalagi, persaingan memperebutkan investasi sudah
sangat ketat di antara negara di kawasan regional," jelas dia.
Sedangkan Guru Besar Fakultas Ekonomi UI Bambang Brodjonegoro menilai, penagihan atas
proyek-proyek pemerintah yang sudah berjalan akan banyak terjadi menjelang akhir tahun.
Mekanisme yang sama bakal terjadi pada stimulus infrastruktur 2009.


1/2

Stimulus Infrastruktur Serap 19% Target Tenaga Kerja
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 14:34 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 19:31

Tapi, kalau K/L tidak bisa menyerap secara maksimal, dipastikan upaya mengurangi
pengangguran akibat krisis global akan terganggu," jelas dia.
Sementara itu, beberapa K/L yang menangani stimulus infrastruktur 2009 adalah Departemen
Pekerjaan Umum, Departemen Perhubungan, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
Kementerian Negara Perumahan Rakyat, Departemen Kelautan dan Perikanan, Departemen
Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
serta Departemen Kesehatan.
Sumber : Bisnis Indonesia

2/2