279 penjualan mebel ramadhan fair1 tak penuhi target 98
Penjualan Mebel Ramadhan Fair1 Tak Penuhi Target
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 14:20 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 19:33
JAKARTA, BK
Penjualan mebel di ajang Ramadhan Fair 2009 yang diharapkan bisa mencapai target Rp3
miliar, temyata anjlok- Hingga akhir pameran 13 September 2009. omset yang diperoleh hanya
sekitar Rp1.5 miliar. Itupun terdongkrak dari penjualan mebel separo harga yang mencapai
penjualan sekitar Rp700 juta.
"Perolehan omset itu tidak seperti biasanya. Karena jika menjelang Lebaran, biasanya omset
selalu mencapai target," ungkap Ketua Koperasi Industri Kayu dan Mebel (KIKM) Ade Firman,
kepada Berita Kota, Selasa (29/9). Namun Ade mengaku tidak tahu pasti, mengapa minat
masyarakat untuk membeli mebel pada Lebaran tahun ini merosot. "Apakah karena uangnya
habis buat sekolah anak anaknya atau memang daya beli masyarakat masih lemah, saya tidak
tahu persis." katanya.
Ade juga mengaku tidak tahu, apakah merosotnya penjualan mebel Lebaran Fair kali ini,
karena uang masyarakat lebih banyak dibelanjakan untuk kebutuhan Lebaran atau persiapan
mudik. "Karena memang mebel bukan merupakan kebutuhan pokok masyarakat." tandasnya.
Meski demikian. Ade mengaku tidak akan menghentikan parrieran mebeldi Pusat Promosi
Industri Kayu dan Mebel (PPIKM) Klender. Jakarta Timur yang memang sudah dijadwalkan
rutin akan digelar setiap bulannya. "Mulai 23 Oktober hingga 23 November, kami tetap akan
menggelar pameran di tempat yang sama. Untuk menarik minat pembeli, kali ini kami akan
menampilkan mebel dengan disain baru. Tapi harga tetap kompetitif. Pameran separo harga
juga akan tetap dibuka untuk mendampingi penjualan mebel-mebel model baru tersebut."
jelasnya.
Ade berharap, dengan menampilkan mebel dengan disain baru, baik yang minimalis maupun
klasik, dan dengan harga yang kompetitif, masyarakat lebih tarpacu untuk membeli. Minimal,
lanjut Ade. jumlah pembelian terhadap mebel separo harga bisa meningkat, sehingga total
transaksi bisa ikut terdongkrak. Apalagi, setelah Lebaran banyak orang menggelar hajatan
pernikahan. "Biasanya setelah menikah, para pengantin baru memaksakan untuk membeli
mebel terbaru, terutama tempat tidur, sofa, dan kitchen set," tuturnya. O did
Sumber: Berita Kota
1/1
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 14:20 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 19:33
JAKARTA, BK
Penjualan mebel di ajang Ramadhan Fair 2009 yang diharapkan bisa mencapai target Rp3
miliar, temyata anjlok- Hingga akhir pameran 13 September 2009. omset yang diperoleh hanya
sekitar Rp1.5 miliar. Itupun terdongkrak dari penjualan mebel separo harga yang mencapai
penjualan sekitar Rp700 juta.
"Perolehan omset itu tidak seperti biasanya. Karena jika menjelang Lebaran, biasanya omset
selalu mencapai target," ungkap Ketua Koperasi Industri Kayu dan Mebel (KIKM) Ade Firman,
kepada Berita Kota, Selasa (29/9). Namun Ade mengaku tidak tahu pasti, mengapa minat
masyarakat untuk membeli mebel pada Lebaran tahun ini merosot. "Apakah karena uangnya
habis buat sekolah anak anaknya atau memang daya beli masyarakat masih lemah, saya tidak
tahu persis." katanya.
Ade juga mengaku tidak tahu, apakah merosotnya penjualan mebel Lebaran Fair kali ini,
karena uang masyarakat lebih banyak dibelanjakan untuk kebutuhan Lebaran atau persiapan
mudik. "Karena memang mebel bukan merupakan kebutuhan pokok masyarakat." tandasnya.
Meski demikian. Ade mengaku tidak akan menghentikan parrieran mebeldi Pusat Promosi
Industri Kayu dan Mebel (PPIKM) Klender. Jakarta Timur yang memang sudah dijadwalkan
rutin akan digelar setiap bulannya. "Mulai 23 Oktober hingga 23 November, kami tetap akan
menggelar pameran di tempat yang sama. Untuk menarik minat pembeli, kali ini kami akan
menampilkan mebel dengan disain baru. Tapi harga tetap kompetitif. Pameran separo harga
juga akan tetap dibuka untuk mendampingi penjualan mebel-mebel model baru tersebut."
jelasnya.
Ade berharap, dengan menampilkan mebel dengan disain baru, baik yang minimalis maupun
klasik, dan dengan harga yang kompetitif, masyarakat lebih tarpacu untuk membeli. Minimal,
lanjut Ade. jumlah pembelian terhadap mebel separo harga bisa meningkat, sehingga total
transaksi bisa ikut terdongkrak. Apalagi, setelah Lebaran banyak orang menggelar hajatan
pernikahan. "Biasanya setelah menikah, para pengantin baru memaksakan untuk membeli
mebel terbaru, terutama tempat tidur, sofa, dan kitchen set," tuturnya. O did
Sumber: Berita Kota
1/1