Web media dakwah: studi deskriptife situs resmi PCNU Kota Surabaya.

(1)

WEB MEDIA DAKWAH

(Studi Deskriptif Situs Resmi PCNU Kota Surabaya)

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Sos)

ERLINA SETIYORINI NIM. (B71213040)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Erlina Setiyorini, NIM B71213040, WEB Media Dakwah ( Studi Deskriptif Situs Resmi PCNU Kota Surabaya)

Kata Kunci: Studi Deskriptif, Redaksi, Situs Resmi PCNU Kota Surabaya

Pada Skripsi ini persoalan yang hendak dikaji adalah: Studi deskriptife pada Situs Resmi PCNU Kota Surabaya. Dalam mengkaji secara mendalam, penelitian ini menggunakan Instrumen pengumpulan data dan penemuan informan dengan menggunakan Pendekatan Interpretatif. Dalam proses Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik yaitu : Observasi, Wawancara mendalama secara umum, Teknik Analisis Data serta Teknik Keabsahan Data.

Teknik Analisis yang dipakai yaitu Proses analisa berfikir induksi yakni dimulai dengan teori yang bersifat umum, kemudiian dari fakta atau data khusus berdasarkan pengamatan empiris data, fakta empiris disususn, diolah, dikaji untuk kemudian ditarik dalam bentuk penghayatan dan disimpulkan secara umum, kemudian untuk keabsahan data penulis menggunakan ketekunan dalam pengamatan, triangulasi, pemeriksaan teman sejawat, kecukupan referensi.

Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa dalam Studi Deskriptf Situs Resmi PCNU kota Surabaya, terdapat tiga kategori dalam penggalian Data Yaitu Pengelolaan Redaksi Situs Resmi PCNU Kota Surabaya yakni tentang konten dan proses peliputan dalam Situs Resmi PCNU Kota Surabaya. Sistem Kerja dalam Pengelolaan Situs Resmi PCNU Kota Surabaya yakni tentang tatanan kerja atau cara kerja anggota ataupun Masyarakat yang bergabung dalam Situs Resmi PCNU Kota Surabaya dan yang terahir adalah Motivasi, Tujuan Dalam Mengembangkan Situs Resmi PCNU Kota yakni tujuan dan motivasi para anggota dan masyarakat NU agar untuk dinikmati masyarakata NU Surabaya Secara khusus dan secara umumoleh masyarakat publik.

Rekomendasi untuk Peneliti Selanjutnya Selanjutnya dapat memperdalam hasil penelitian ini, karena peneliti menyadari bahwa hasil dari penelitian ini masih jauh dari hasil yang sempurna.


(7)

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN

PENULISAN SKRIPSI ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ... HALAMAN MOTTO ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Konseptualisasi... 7

F. Sistematika Pembahasan ... 10

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A.Media Online a. Definisi Online ... 12

b. Jenis-Jenis Media Online ... 14

B. Web a.Definisi ... 15

b. Publikasi Web ... 16

c. Desain Web ... 18

C. Jurnalisme Online a. Definisi ... 20

b. Publikasi ... 21


(8)

d. Gaya Kepenulisan ... 24

e. Karaktristik Jurnalistik Online ... 26

D. Media Dakwah a. Definisi ... 31

b. Macam-macam Media Dakwah ... 32

c. Peranan Media Dakwah ... 37

E. Kerangka Teoritik ... 38

F. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 41

B. Subyek Penelitian ... 43

C. Setting Penelitian... 44

D. Subyek dan Obyek Penelitian ... 44

E. Jenis Dan Sumber Data ... 44

F. Teknik Pengumpulan Data ... 46

G. Teknik Analisis Data ... 48

H. Teknik Keabsahan Data ... 49

I. Tahapan Penelitian ... 52

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Situs resmi PCNU Kota Surabaya 1. Profil Situs Resmi CPNU Surabaya ... 58

2. Struktur Keorganisasian ... 60

3. Keadaan Lokasi Kantor WEB NU Surabaya ... 61

4. Jumlah Pengakses WEB NU Surabaya ... 62

5. Isi Rublik NU Surabaya ... 64

B. Keredaksian Situs Resmi PCNU Kota Surabaya 1. Pengelolaan Redaksi Situs Resmi CPNU Kota Surabaya ... 71

2. Sistem Kerja Dalam Situs Resmi CPNU Kota Surabaya ... 78

3. Motivasi, Tujuan Dalam Mengembangkan Situs Resmi CPNU Kota Surabaya ... 84


(9)

C. Temuan Penelitian ... 87

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 92

B. Saran-saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR 4.1 Akun Twitter NU URBAN ... 64

4.2 Akun Facebook Surabaya ... 64

4.3 Rubrik NU Surabaya ... 64

4.4 Rubrik Berita ... 66

4.5 Rubrik Khitobah ... 67

4.6 Bathsul Masail ... 68

4.7 Buku ... 68

4.8 Pengurus ... 70

4.9 Live Event ... 70


(10)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalalah agama dakwah, hal ini disebabkan kebenaran yang terkandung dalam ajaran islam itu sesuai dengan kodratnya yang harus tersiar atau didakwahkan1Kewajiban umat islam tentang berkewajiban untuk mendakwahkan ajaran islam seperti yang terkandung dalam surah Ali imran ayat 104, yaitu :

ٌةَمأ مكنم كتل

َنوعْدي

ىلإ

ٱ

ب رمأي ريخل

ٱ

ع

ني ف رع ل

ٱ

ركن ل

أ

ل

مه كئ

ٱ

حلف ل

Artinya : dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yag munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.2(QS. Ali imran : 104)

Maksud dari ayat diatas adalah ada tiga tingkatan perintah suci yang amat penting bagi kehidupan sosial dalam kemasyarakatan. Yang pertama, seruan kepada yang kebajikan, yang kedua, melakukan perintah allah (ma’ruf) dan ketiga penjagaan dan pencegahan dari larangan-Nya ( munkar)3. Jadi dakwah adalah menyeru dan mengajak, dalam hal kebajikan maupun kemusyrikan dan menyuruh melakukan perbuatan makruf dan mencegah perbuatan dari munkar. Dan kegiatan dakwah dalam islam sesungguhnya meliputi semua dimensi kehidupan manusia

1

Ali Mukti Faktor-Faktor Penyiaran Islam, (Jakarta: Pusat Dakwah Islam Indonesia,1970), hlm.7

2

Departemen agama republik indonesia, Al-Qur’an dan terjemahannya ( semarang : toha putra, 1989) hlm : 93.

3

Asep Muhiddin,Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Kritis Atas Visi dan Misi Al


(11)

karena dengan adanya amar ma’ruf nahimunkar dan yang menghalangi ma’ruf akan menggunakan segala jalur kehidupan manusia. Dengan demikian, kegiatan budaya, politik, ekonomi dan sosial merupakan sarana yang dapat dijadikan kegiatan dakwah.

Tentang dakwah yang terkandung dalam progresivitas yakni sebuah proses terus menerus menuju pada yang baik dan lebih baik dalam mewujudkan tujuan dakwah . dan dakwah yang memiiki maksud yang dinamis yaitu dengan sesuatu hal yang kegiatan dakwah yang terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan ruang dan waktu.

Dakwah Bil-Qalam atau dakwah melalui tulisan adalah salah satu metode penyampaian dakwah melalui tulisan. Dewasa ini dakwah melalui tulisan sudah tidak terbatas ruang dan waktu. Dakwah Bil-Qalam bukan hanya terdapat pada majalah-majalah Islam saja, tetapi dakwah Bi-Qalam mulai merambah pada dunia maya. Sebagai portal berita Online Nadhathul Ulama Surabaya menerapkan metode dakwah bil-qalam dalam setiap postingan beritanya. Metode dakwah merupakan cara atau jalan yang ditempuh oleh pendakwah dalam mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyeru mereka berbuat baik dan melarang berbuat jelek agar mendapat kebahagiaan dunia akhirat.

Hanya dengan menggunakan mesin pencari seperti google, pengguna internet (netizen) dengan mudah mengetahui berbagai macam informasi. Dalam beberapa tahun terakhir ini internet sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri bahwa internet


(12)

mampu memberikan informasi secara ekstrim bahkan tanpa filter, didukung dengan kemudahan dan kecepatan mengakses suatu halaman.

Dengan semakin pesatnya laju perkembangan internet. Hal ini dengan mudah dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk mengembangkan website/portal berita untuk menyajikan berita-berita hangat yang lebih cepat tersaji dan mudah diakses. Jika dilihat dari sisi medianya sendiri internet dan media online di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Situs berita online di Indonesia umumnya dimiliki dan dikembangkan oleh surat kabar atau majalah yang sebelumnya sudah eksis dan memiliki nama besar yang telah kuat secara modal dan jaringan distribusi. Para pemilik koran dan majalah menerbitkan edisi online sebagai tuntutan kemajuan zaman.

Para pelaku media ini dituntut untuk dapat menyajikan berita dengan cepat dan instan, apalagi didukung dengan adanya revolusi besar-besaran di bidang teknologi dan komunikasi. Seiring berkembangnya teknologi, selera konsumen pun berubah. Perkembangan teknologi yang begitu pesat ikut mempengaruhi proses eksistensi media massa. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh pola hidup manusia modern saat ini yang serba instan. Media massa akan mengalami revolusi ke arah yang lebih canggih. Perkembangan media online sejalur dengan makin merambahnya internet disetiap pelosok Indonesia, serta dipengaruhi dengan merebaknya handphone yang bisa dengan mudah digunakan untuk mengakses internet.

Dalam hal ini pula dakwah pada era modernisasi bisa dilakukan dengan media internet karena mengikuti kemajuan zaman. Dan Internet telah membuat


(13)

dunia menjadi tanpa batas. Melintasi batas geografi jarak dan waktu. Dan mengakses Informasi lebih cepat dengan adanya internet. Sejalan dengan perkembangan zaman teknologi bermunculan berbagai macam situs dalam internet yang memang bermunculan sebagai fasilitas dan daya guna internet. Media online memiliki sifat interaksi dari pada media tradisional yaitu televisi dan radio, dengan adanya media onlie kita dapat secara langsung berinteraksi dengan orang lain baik melalui komentar, atau hanya memberikan tanda like pada postingan penulis. Perkembangan media online dapat kita rasakan dengan terus bermunculannya media online baru dan berani menampilkan keunikan dari medianya. Sebagai contoh media online yang bersifat khusus adalah media yang memiliki ideologi Islam yaitu media yang dimiliki oleh orang Islam, hanya memberikan berita-berita yang bersangkutan dengan Islam, mengemban misi dakwah yakni mengagungkan agama Allah, menyebarkan nilai-nilai Islam, memajukan dan mencerdaskan umat Islam seperti Eramuslim, Islamedia, Republika Online dan lainnya4. Akan tetapi media umum adalah media yang bersifat netral, memberitakan apa yang sedang terjadi tanpa dikaitkan dengan ke Islaman namun memiliki sifat islami yaitu menunjukkan sifat atau ciri yang

merujuk kepada identitas “Islam.” Akan tetapi orang yang menunjukkan ciri islami tidak otomatis berarti orang itu Islam begitupun dengan sebuah media yang memiliki ciri islami tidak berangkat dari ajaran islam sebagai landasannya. Jurnalis menggunakan penulisan keredaksian mealui media web. Web merupakan sebuah Situs web yang diposting diserver web dan dapat diakses dibrowser

4

http://www.academia.edu/4802454/Media_Islam_Media_Islami_dan_Perbedaannya_dengan_M edia_Lain. Akses 21 Februari 2017


(14)

menggunakan nama domain tertentu. Sebuah website juga memiliki URL (Uniform Resource Locator) tertentu, misalnya; http://nusurabaya.or.id.

Sedangkan halaman website sendiri merupakan bagian dari website adalah suatu dokumen yang dibuat menggunakan HTML dan bisa diakses menggunakan akses Http. Halaman WEB umumnya tersusun dari teks, gambar dan link atau dengan sebutan (hyperlink) berguna mengarah user untuk menuju ke halaman lain seperti di WWW. Jika sebuah link dengan URL tertentu diklik, user akan dibawah ke halaman web dengan URL yang bersangkutan atau yang mau dituju5.

NU Surabaya merupakan situs resmi organisasi Islam Ahlussunnah wal Jama'ah yang merupakan pengurus cabangnya dan menyajikan berita dan beragam artikel. Berbagai rubrik tersedia di Situs Resmi PCNU Surabya, diantaranya Berita, Tokoh, Khitobah, Bahtsul Masail, Buku, Artikel, Pengurus, Trdaisi Dan Budaya, Hotline Dan Live Event. Sajian artikel yang berkaitan langsung dengan keislaman tertuang dalam rubrik Bahtsul Masail (mengupas permasalahan secara aktual dan sarana konsultasi umat Islam).

Dalam penelitian ini peneliti juga akan membahas bagaimana bentuk dari segi keredaksian, dan juga gamabaran tentang Situs Resmi PCNU Surabaya ini.

B. Rumusan Masalah

Dari konteks penelitian diatas dan agar dalam penelitian ini pembahasan serta analisinya lebih terarah dan sistematis, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

5

Jasmadi, Membangung Komunitas Online Secara Praktis dan Gratis, (Jakarta: Elexmedia Kompitundo, 2008) hlm : 7-8


(15)

Bagaimana Deskripsi Web Media Dakwah Dalam Situs Resmi PCNU Kota Surabaya ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk Mengetahui Deskripsi Web Media Dakwah Dalam Situs Resmi PCNU Kota Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis :

Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan akademik tentang pemanfaatan social media Web serta untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang-bidang ilmu komunikasi dakwah yang terkait dengan metode kualitatif.

Manfaat praktis :

a. Sebagai bahan informasi bagi berbagai pihak, khususnya untuk mahasiswa komunikasi penyiaran islam dalam memahami sosial media dakwah terhadap Deskripsi Web Media Dakwah Dalam Situs Resmi PCNU Kota Surabaya.

b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pemahaman kepada mahasiswa komunikasi penyiaran islam tentang bagaimana Deskripsi Web Dakwah Dalam Situs Resmi PCNU Kota Surabaya.


(16)

E. Definisi konseptual

Pada dasarnya konsep merupakan unsur pokok dari penelitian dan suatu konsep sebenarnya definisi singkat dari sejumlah fakta atau gejala yang ada6. Konsep yang dipilih dalam penelitian haruslah ditentukan tentang batasan permasalahan dan ruang lingkup dengan harapan permasalahan tersebut tidak terjadi salah paham dan salah pengertian dalam memahami konsep-konsep yang diajukan dalam penelitian7.

Begitu juga dengan penjelasan diatas peneliti memberi batasan pada

sejumlah konsep dalam penelitian ini yang berjudul “WEB MEDIA DAKWAH (Studi Deskriptif Situs PCNU Surabaya)” yang kemudian peneliti mendefinisikan ke dalam definisi kosep diantaranya :

a. Web atau Situs

Adalah kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink)8. Dan Web juga dibuat untuk menyampaikan informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antar muka berbasis Web. Fitur-fitur aplikasi Web biasanya berupa data Persistence. Mendukung interaksi dan komposisi halaman Web dinamis

6

Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000) hal. 26

7

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi dan Kebajikan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2006) hal. 75


(17)

yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridasi, antara hipermedia dan sistem informasi. Interaksi Web dibagi menjadi kedalam tiga langkah, yaitu :

1. Permintaan

Pengguna mengirim permintaaan ke server Web, biasanya via halaman web yang ditampilkan pada browser Web.

2. Pemrosesan

Server web meminta permintaan yang dikirimkan oleh pengguna kemudian memproses permintaan tersebut.

3. Jawaban

Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser.

Halaman web bisa terdiri dari beberapa jenis informasi grafis (tekstual dan multi media). Dan juga dapat dibuat dengan menggunakan program agar dapat menampilkan suatu informasi didalam browser. Biasanya para pengeloal web dalam pembangunan web akan memegang peranan berikut :

a. Pemasaran, untuk mentapkan target pengunjung web dan konten untuk diserahkan.

b. Perancang grafis, untuk menetapkan tampilan visual ( meliputi: tata letak halaman, huruf, warna dan gambar)

c. Intergrator hotmail, untuk mengembangkan halaman HTML. d. Pemograman, untuk menulis program ( didalam java, PHP atau bahasa pemograman lainnya, yang dapat dikombinasikan dengan HTML).


(18)

e. Penulis konten, untuk membuat aplikasi dengan informasi agar bernilai tambah.

b. Media Dakwah

Media adalah Alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator. Dakwah merupakan ajakan umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya. 9 Sedangkan Media Dakwah adalah Media atau pesan instrument yang digunakan sebagai alat untuk mempermudah sampainya pesan dakwah kepada mad‟u. Media ini bisa dimanfaatkan oleh Da‟i untuk menyampaikan dakwahnya baik yang dalam bentuk lisan dan tulisan. Di antara media dakwah yang masih banyak digunakan oleh para

Da’i saat ini adalah: TV, Radio, Surat Kabar, Majalah, Buku, Internet, Handphone, Bulletin.Maka dari itu Situs Resmi PCNU Surabya memnfaatkan media dakwah Web sebagai sarana keredaksian dan juga sarana untuk berdakwah dengan rubrik- rubrik yang memiliki gaya masing-masing untuk berdakwah seperti halnya rubrik berita yang menyiarkan kegiatan keislaman dan politik para lembaga dan organisasi NU, batsul masail tentang pembedahan tentang hukum keislaman dan masih banyak lagi.

b. Situs Resmi PCNU Kota Surabaya

Situs Resmi PCNU Kota Surabaya adalah sebuah Web Resmi Milik PCNU (Pengurus Cabang Nadhatul Ulama) yang menyediakan informasi Berita, Tokoh dan Baithsul Masail dan lain sebagainya dengan


(19)

sajian konten Aswaja. Situs Resmi PCNU Kota Surabaya berdiri sendiri tanpa ada kaitannya dengan situs NU Online, Walaupun secara kelembagaannya pun memang Herarki.11 Situs Resmi PCNU memiliki berbagai macam menu yaitu dari mulai Berita, tokoh, khotbah, bahtsul masail, artikel, tradisi dan budaya dan banyak lagi. Situs ini dikelola oleh beberapa pegawai Humas NU dan juga dibantu oleh masyarakat Surabaya dari kalangan Nadhatul Ulama yang masing-masing dari mereka mengirimkan jurnalistiknya melalui VIA WA dari Admin Situs Resmi PCNU Kota Surabaya.

F. Sistematika pembahasan

Untuk memudahkan pembahasan dalam menganalisa penelitian ini, sistematika pembahasan diperlukan untuk memudahkan dan mengarahkan peneliti guna menghindari tumpang tindih dalam setiap pembahasan yang disampaikan. Berikut merupakan sistematika pembahasan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. sub bab yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep, dan sistematika pembahasan.

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. yang berisi tentang landasan teori, kerangka teori dan kajian terdahulu yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang berisi tentang pendidikan dan jenis penelitian, jenis dan sumber data, tahapan penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik keabsahan data.


(20)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. yang berisi tentang Bab ini mengulas tentang setting penelitian, penyajian data dan analisis hasil penelitian dan bagian ini merupakan inti dari semua bab yang ada, karena bab ini memuat pengolahan data dari data hasil wawancara dengan informan.

BAB V PENUTUP . berisi tentang kesimpulan yang menjadi jawaban dari permsaahan dan saran-saran.


(21)

12

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. LANDASAN TEORI

1. MEDIA ONLINE

a. DEFINISI

Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Association for Education and Communication Tecnology (AECT) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat dipengaruhi efektifitas program instruksional.1

John M. Echols dan Hasan Shadily memberikan definisi mengenai online. On berarti sedang berlangsung, dan line berarti garis, barisan, jarak dan tema Singkatnya, online berarti proses pengaksesan informasi yang sedang berlangsung melalui media internet.

Menurut Harris poll, lebih dari 137 juta orang Amerika melaksanakan seluruh kegiatan mereka melalui dunia internet. Pada tahun 1995, hanya 9% orang yang

1

John M. Echols dan Hasan Shadily, English Indonesia Dictionary (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama), h. 360.


(22)

belum memanfaatkan internet. Saat ini diperkirakan pengguna internet lebih dari tiga jam perharinya.2

Asep Syamsul M. Romli dalam buku jurnalistik Online : Panduan Mengelola Media Online (Nuansa, Bandung, 2012) mengartikan media online sebagai berikut : Media online (online media) adalah media massa yang tersaji secara online di situs web (website) internet. Masih menurut Romli dalam buku tersebut, media

online adalah media massa ”generasi ketiga” setelah media cetak (printed media)

–koran, tabloid, majalah, buku– dan media elektronik (electronic media) –radio, televisi, dan film/video. Media Online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik online –disebut juga cyber journalisme– didefinisikan wikipedia

sebagai “pelaporan fakta atauperistiwa yang diproduksi dan didistribusikan

melalui internet”. Secara teknis atau ”fisik”, media online adalah media berbasis telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet).3

Pengertian media Online secara umum, yaitu segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video, dan suara. Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa dimaknai sebagai sarana komunikasi secara online. Dengan pengertian media online secara umum ini, maka email, mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan media sosial (social media) masuk dalam kategori media online.

2

Brad Schultz, Broadcast News Producing (London: Sage Publication, 2005), h. 134.

3

http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-online-pengertian-dan.html. Akses 9 februari 2017 18:21 WIB


(23)

Pengertian Media Online secara khusus yaitu terkait dengan pengertian media dalam konteks komunikasi massa. Media singkatan dari media komunikasi massa dalam bidang keilmuan komunikasi massa mempunyai karakteristik tertentu, seperti publisitas dan periodisitas. Pengertian media online secara khusus adalah media yang menyajikan karya jurnalistik (berita, artikel, feature) secara online. Jurnalistik online –disebut juga cyber journalisme didefinisikan wikipedia sebagai

“pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan di distribusikan melalui

internet”. Secara teknis atau ”fisik”, media online adalah media berbasis telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet). Termasuk kategori media online adalah portal, website atau situs web, termasuk blog),radio online, TV online, dan email.4

b. Jenis – Jenis Media Online

Media online berupa situs berita bisa diklasifikasikan menjadi lima kategor.5

a). situs berita berupa "edisi online" dari media cetak surat kabar atau

majalah.

Suatu situs pemberitaan yang diambil dari sebuah surat kabar atau majalah dalam pembuplikasian disuatu situs porta pemberitaan jadi dsini berita tidak hanya tersedia di media cetak akan tetapi media juga tersedia di media situs onine seperti halnya: republika online, kompas cybermedia, media-indonesia.com.

b) situs berita berupa "edisi online" media penyiaran radio.

4

Ibid.,

5


(24)

Situs berita ini berasal dari suatu saluran radio, akan tetapi sekarang sudah bisa dinikmati melalui media online. Karena untuk memepermudah pengguna atau pendengar menikmati siarannya radio maka juga disediakan versi onlineny seperti serua streamingnya. Contohnya : RRIpro4.com, suarasurabaya.net.

c) situs berita online" murni yang tidak terkait dengan media cetak atau

elektronik.

Situs berita ini tidak terkait dengan media cetak maupun media televisi ataupun radio. Situs berita onine ini murni prodak pemberitaan sendiri sehingga menjadikan media online sebagai prodak utama dalam media keredaksian sehingga pemberitaan selalu duperbarui setiap perjam karena salah satu karakter dari pemberitaan online adalah selalu cepat diperbarui. Contohnya: antaranews.com, detik.com dan viva.co.id

d) situs "indeks berita" yang hanya memuat link-link berita dari situs

berita lain.

Situs berita ini tidak memiliki tim keredaksian dalam pembuatan berita jadi situs berita ini hanya mengambil atau mengelink dari situs berita milik media online lainnya. Seperti media online milik dari: yahoo! news, google news, cealsea news dan news now.

2. WEB


(25)

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh pemiliknya saja, sedangkanwebsite dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.6

b. Publikasi WEB

informasi yang diperoleh dari website membutuhkan atribusi ke sumber berita. Informasi yang diambil dari publikasi web harus sebaiknya dipakai untuk latar belakang dan riset bagi pemuatan suatu berita, sebagaimana halnya dimedia cetak. Lebih dianjurkan menggunakan riset orisinal. Wawancara dengan narasumber lokal akan menghasilkan informasi yang lebih bermanfaat bagi pembaca publikasi. Reporter dapat menyediakan sumber Web bagi pembaca sehingga mereka yang ingin mencari informasi tambahan dapat mengaksesnya.

6

http://www.boc.web.id/pengertian-website-webhosting-domainname/diakses pada 21/april 2017


(26)

Web master, editor online, perlu punya keahlian seperti yang dimiliki edito yang ada dimedia cetak. Orang yang dipilih harus memahami nilai berita, memiliki penilaian yang bagus atas kelayakan suatu berita, bisa berorganisasi dan punya bakat dan ketrampilan kepemimpinan. Web master dapat berkerja seperti editor publikasi lainnya dalam meentukan bagaimana berita akan tampil diweb site dan bagaimana informasinya akan berbeda dari publikasi cetak. Web Master perlu reporter yang beragam yang bisa memperbarui berita dan menngedit isi berita yang tidak masuk ke publikasi cetak. Penulis Web bisa menyusun berita sendiri, entah itu yang terjadi diantara deadline publikasi atau dengan mengembangkan gagasan yang lebih cocok untuk disajikan diweb ketimbang di media cetak. Reporter dapat berkerja sama dengan staf Web untuk mengumpulkan informasi melalui sebuah forum email atau melalui respons yang dikumpulkan melalui email atau grup di sebuah jejaring sosial seperti Whats up, BBM dsb.

Proses editing gambar seperti yang dipakai untuk Media Cetak mungkin tidak perlu dipakai untuk Media Online. Editor foto Web bisa mengedit film, mencari gambar berkualitas tinggi, yang akan ditempatkan di Website. Dan situs website profesional, seperti koran besar, menawarkan Slide Show dimana foto-foto yang muncul diiringi dengan Klip Video atau Klip Audio. Pers profesional menggunakan semua bentuk multimedia untuk menyajikan berita kepada pembacanya.7

7

E.Rolnicki,Tom,Dow Tate,C,A. Taylor,Sherri, Pengantar Dasar Jurnalisme ( Scholastic Jurnalism),(Jakarta: Kencana Media Group, 2008),hh, 312


(27)

c. Desain Web

Kebanyakan publikasi informasi maupun pemberitaan dimedia online memilih desain Website yang sama dengan desain Edisi Cetaknya. Menggunakan jenis desain dengan nama publikasi yang dipakai diedisi cetak akan menunjukkan adanya hubungan erat antara kedua medium itu. Biasanya kategori yang terlampir didalam suatu Website adanya berita utama, feauture dan sport atau rubrik lainnya yang sesuai dengan kebutuhan dari Media Webnya.

Huruf yang dipilih untuk Website harus mudah dibaca. Keterbacaan harus menjadi perhatian utama. Jenis huruf standar akan lebih mudah diproses dan lebih konsisten terlepas dari jenis komputer yan dipakaioleh siswa atau pembaca. Huruf harus cukup besar agar terlihat di layar. Desainer harus menjaga keringkasan panjang baris kalimat, biasanya antara 10-20 pica untuk memudahkan pembacaannya, dan perhatian harus diberikan pada hal-hal seperti leading, spasi antarkata dan sebagainya. Spasi ganda antar paragraf dan perangkat desain lainnya dalam teks akan membantu menambah level bacaan. Berita di Website mungkin perlu diedit lebih ketat tetapi isinya harus berbeda dengan yang ada dipublikasi cetaknya jika media online prodak dari cetaknya jikapun berdiri sendiri haruslah memiliki karakter tersendiri dalam pengelolannya. Berita di web dapat berupa informasi terkini, informasi tambahan atau reaksi. Link ke informasi lain juga bisa diciptakan dalam teks.

Headline dengan ringkasan berita juga bisa disediakan. Pembaca yang tertarik kemudian dapat mengklik bagian itu untuk membaca seluruh isi teksnya. Layanan ringkasan ini membantu pembaca menelusuri isi untuk mencari sesuatu yang


(28)

menarik baginya. Warna juga penting bagi desain Website, Warna dapat mempengaruhi tingkat keterbacaan dilayar komputer. Tipe huruf hitam diatas halaman putih merupakan bentuk yang paling mudah dibaca dan tidak melelahkan mata. Desainer harus berhati-hati dalam mengombinasikan warna hitam dan merah atau warna cerah lainnya, karena hurufnya akan tamapak lebih terang dilayar. Banyak pembaca akan enggan membaca tulisan yang melelahkan untuk dibaca. Desainer harus berkerja sama dengan jurnalis dan Desain harus mengutamakan singkat keterbacaan teks.

Foto harus di scan dengan resolusi yang bagus dan dalam format yang lebih ringan hingga memudahkan dibaca cepat muncul dilayar. Link ke isi harus mudah mudah diakses dan diletakan posisi yang jelas. Penempatan link dalam desain tipografis yang konsisten disatu lokasi disitus akan membantu pembaca untk menemukannya. Dan juga klip video dan audio harus mudah dibuka dan disimpan dalam format digital yang Standar agar mudah diakses oleh pembaca.8

3. JURNALISME ONLINE

a. Definisi

Menurut Richard Craig, Jurnalisme online adalah proses penyampaian pesan melalui media internet dengan menggabungkan tulisan, audio dan video serta memungkinkan pengakses untuk membaca kembali berita yang telah lalu.9

Dari definisi Jurnalisme online tersebut memberikan gambaran bahwa di era perkembangan teknologi informasi komunikasi, organisasi media tidak hanya

8

Ibid,hh, 316

9

Brad Schultz, Broadcast News Producing (London: Sage Publication, 2005), h.134


(29)

bergantung pada satu jenis media untuk menyampaikan informasi. Organisasi media massa juga membutuhkan internet untuk menyampaikan informasi kepada khalayak.

Kegiatan menyampaikan berita melalui internet itulah selanjutnya disebut dengan Jurnalisme Online. Perkembangan yang pesat dalam penyajian berita melalui media online (internet) membuat para insan media mengalihkan dirinya lewat dunia maya. Hal tersebut menjadikan produser berita mengatur strategi bagaimana menyajikan sebuah isu menjadi sebuah berita yang sesuai dengan ideologi media mereka, serta bagaimana gaya manajemen yang sebaiknya diterapkan.

Kini internet menjadi fenomena yang sangat dahsyat. Dapat dikatakan gaya hidup berinternet termasuk penyajian berita lewat internet menjadi fenomena saat ini dibelahan dunia manapun.

b. Ciri-Ciri Jurnalisme Online10

1) Reliability (reliabilitas) dalam perspektif teknik jurnalistik, elemen reliabilitas sangatlah dibutuhkan. Tanpa reliabilitas, segala sesuatu menjadi tidak berguna.

2) Internet saat ini telah banyak digunakan oleh media televisi dan koran dan saat itu pula internet menjadi sesuatu yang baru.

10

Andrew Boyd, Broadcast Journalism ; Techniques of Radio and Television News, 5 ed (Melbourne : Focal Press, 2001), h; 404


(30)

3) Content (isi) berita dalam jurnalisme online menjadi sesuatu yang diperhitungkan. Jika berita tidak berbobot, maka akan ditinggalkan khalayak.

4) Isi berita yang dinamis. Pada news online, para staf harus stanby untuk mengupdate berita yang terjadi di belahan dunia manapun. 5) Isi berita juga harus mengedepankan kedalaman (depth).

6) Kecepatan. Saat ini orang lebih menyukai sesuatu yang instant dan cepat.

Keuntungan Jurnalisme Online, seperti yang tertulis dalam buku Online Journalism. Priciples and Practices of News for The Web (Holcomb Hathaway Publisher, 2005), ialah sebagai berikut :

1) Audiens Control, Jurnalisme online memungkinkan berita tersimpan lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya.

2) Storage and retrieval, Jurnalisme online memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audiens.

3) Unlimited Space, Jurnalisme online memungkinkan jumlah berita yang disampaikan kepada audiens dapat menjadi jauh lebih lengkap.

4) Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi sampai secara cepat dan langsung kepada audiens, sehingga dapat langsung diakses. 5) Multimedia Capability, Jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi

untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima audiens.

6) Interactivity, Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audiens dalam setiap berita.


(31)

c. Prinsip-Prinsip Jurnalistik Online

Dalam jurnalistik online pasti mempunyai prinsip dalam penyampaian berita disebuah website situs ataupun portal . berikut ini menurut paul bradshaw dalam basic principal of online journalism yang menyebutkan ada lima prinsip dasar jurnalistik online yang disingkat BASIC (Brevity, Adaptability, Scannability, Interactivity, Community and Conversation).

a) keringkasan (Basic).

Dalam pembuatan berita dalam media online harus dituntut untuk bersifat ringkas kebutuhan manusia dan tingkat kesibukannya yang makin tinggi. Pembaca memiliki sedikit waktu untuk membaca dan ingin selalu mengikuti informasi yang terkini. Maka dari itu, jurnalisme online sebaiknya berisi tulisan yang ringkas saja. Hal ini juga sesuai dengan salah satu kaidah bahasa jurnalistik dengan karakter dengan isi yang ringkas dan sederhana.

b) kemampuan beradaptasi (adaptability).

Wartawan online ditunutut agar mampu menyesuaikan diri ditengah kebutuhan dan preferensi publik. Dengan adanya kemajuan teknologi , jurnalis dapat menyajikan berita dengan cara membuat berbagai keragaman cara, seperti dengan penyediaan format suara (audio), Video, gambar dan lain-lain suatu media online Web berita.


(32)

Untuk memudahkan para audiens, situs-situs terkait dengan jurnalistik online hendaknya memiliki sifat dapat dipindai, agar pembaca tidak perlu merasa terpaksa dalam membaca informasi atau berita.

c). Komunitas dan percakapan (comunity and conversation)

Media online memiliki yang lebih besar dari pada media cetak atau media konvensional lainnya, yakni sebagai penjaring komuinikasi. Jurnalis online juga harus memberi jawaban atau timbal balik kepada publik sebagai sebuah balasan atas interaksi yang dilakukan publik tadi.

d) Interaktivitas (interaktivity)

Komunikasi dari publik kepada kepada jurnalis dalam jurnalisme online sangat dimungkinkan dengan adanya akses yang semakin luas. Pembaca atau viewers dibiarkan untuk menjadi pengguna (user). Hak ini sangat penting karena semakin dihargai dan senang membaca berita yang ada. Selain itu bisa dijadikan sebagai sarana komunikasi antara dari pihak admin dengan pembaca dan disitu pembaca bisa berkomentar atau bisa bertanyak-tanyak tentang web berita yang dikonsumsi.11

d. Gaya Penulisan Naskah Online

Teknik menulis media pada dasarnya sama saja dengan menulis untuk media cetak dalam gaya bahasa (bahasa tulisan), lebih khusus bagi menggunakan bahasa jurnalistik yang berkarekter sederhana, mudah dimengerti dan hemat kata. Yang berbeda, dimedia online bisa bersifat multi media, yakni tidak hanya teks, tapi

11


(33)

juga dilengkapi elemen lain selain teks dan gambar (foto), berupa audio, video. Dengan begitu seorang jurnalis online selain harus memiliki ketrampilan standar dalam teknik jurnalistik, juga dituntut untuk menguasai teknologi internet dasar, termasuk HTML dasar, program software online, dan perangkat lunak online, minimal cara upload atau posting dan teknik pengayaan berita yang ditulisnya dengan bagian dari media online yaitu hyperlink.12

Dan juga perlu diperhatikan gaya kepenulisan ketika menyampaikan berita yang berada di media online. Dan dalam menentukan gaya kepenulisan itu juga sangat menentukan apakah suatu berita itu memenuhi tujuannya dalam menyampaikan informasi secara jelas :

a). Pertama kali melihat teks (78%), bukan foto atau grafis.

b). Secara umum, pengguna pertama kali tertarik pada judul, ringkasan tulisan dan caption.

c). Tidak membaca perkata, tetapi lebih banyak memindai (79%) hanya 16 % yang membaca per kata, tampilan situs, terutama katakata yang highlight, Jenis huruf berbeda, penyajian dengan buturbutir (Numeric, bullet, atau numbering).

d). Melihat, memindai baru membaca.

12

Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online (Dilengkapi Kiat Blogger,Teknik Seo Dan Tip Media Sosial),(Bandung: NUANSA CENDEKIA,2012) hal; 53


(34)

e). Saat memindai, sekitar 80% memindai dari kiri ke atas ke kanan, lalu gambar, grafis dan desain.

f). Sektar 20 %membaca kata demi kata: Judul, Anak judul, kutipan, text boxes, serta huruf tebal, miring, Undrline, dan huruf berwarna.

g). Lebih menyukai judul yang to the point, langsung ke pokok informasi dibandingkan judul yang lucu dan antik.

h). Membaca ringkasan atau tulisan pendek karena membaca di layar Monitor Komputer 25% lebih lambat dibandingkan membaca media cetak.

i) tidak berlama-lama disatu situs. User tidak sabaran dan Memiliki Wewenang penuh untuk pindah atau tetap di situs.

j). Kunjungan atau bertahan disebuah halaman media online selama 10 menit sudah termasuk lama.13

e. Karakteristik Jurnalistik Online

Karakteristik dari jurnaistik online adalah kecepatan dari pempublikasian berita, kemudahan dalam mengakses, bisa diperbarui dan diakses setipa saat, dan adanya interaksi antara user (pembaca) dengan Admin (pengolah berita).

Jurnalistik online juga tidak mengenal tenggat waktu (dead line) dalam pengolahan berita seperti sebagaimana berlakunya dimedia cetak. Deadline dalam jurnalistik online bisa dikatakan dalam hitungan menit atau bahkan detik setelah kejadian berlangsung. Jurnalistik online dicirikan sebagai sebagai praktik

13


(35)

jurnalistik yang mempertimbangkan beragam format media (multimedia) untuk menyusun isi liputan yang memungkinkan terjadinya antara journalist dengan pembaca dan menghubungkan diberbagai elemen berita dengan sumber-sumber online yang lain.

Kemampuan interaktivitas jurnalistik online juga dianggap mampu meruntuhkan aturan lama yang berlaku dalam tradisi jurnalistik, bahwa kebenaran faktual terletak pada praktik jurnalistik , bahwa kebenaran faktual terletak pada praktik jurnalistik karena hanya wartawan yang tahu dan memutuskan informasi seperti apa yang sesuai dan dibutuhkan oleh khalayak. Kebenaran faktual, obyektivitas, dan imparsialitas tidak lagi dibangun pada ruangan senyap editor akan tetapi diganti dengan jurnalis dan publik.

Make Ward dalam journalism online (2002) menyebutkan beberapa karakteristik jurnalistik online sekaligus yang membedakannya dengan media konvensional yaitu :

a). Immediacy ( kecepatan publikasi)

Kesegaran atau kecepatan dalam menyampaiakan informasi. Radio dan televisi memang bisa cepat dalam menyampaikan berita, namun biasanya harus mengintrupsi acara yang sedang berlangsung seperti breaking news . jurnalistik tidak seperti itu, bahkan setiap jam atau bahkan menit ataupun detik berita sudah terposting di web pemberitaan.


(36)

Bisa berupa ratusan page (halaman), terkait satu sama lain, dan juga bisa dibuka tersendiri (newtab/ new window).

c). Multimedia

Menyajikan gabungan text, gambar, audio,video dan grafis sekaligus.

d). Flexibility Delivery Platform (waktu yang tidak terbatas)

Wartawan tidak ditentukan waktu deatlinnya untuk membuat berita dan wartawan juga bia mengerjakan berita dimana saja dan bisa memposting pada saat itu juga.

e). Archieving (lampiran arsip)

Data terarsipkan, dapat dikelompokan berdasarkan kategori (rubrik) atau kata kunci (keyword, tags), dan juga bisa tersimpan lama serta bisa diakses kapanpun.

f). Relationship With Reader (berhubungan dengan pembaca )

Suatu kontak interaksi dengan pembaca yang dimana jurnalis atau admin dari suatu web yang dijadikan konsumsi ini bisa berkomunikasi langsung dengan pembaca agar untuk mempertahan kan jumlah Viewers.

g) Audience Control (memberi daya tarik pembaca)

Audien atau pembaca dapat lebih leluasa dalam memilih berita yang mereka sukai hanya dengan menggerakan jari di moue,curor atau dilayar tab maupun hp android sekalipun dan lalu meng-klik link judul yang dipilih.

h) Nonlienarity (tidak berkaitan)


(37)

i) Storage and Retrueval (penyimpanan dan pengambilan)

Berita atau informai yang terssimpan atau terarsipkan dan diakses kembali dengan mudah kapan saja.

j) Unlimited Space (batas waktu)

memungkinkan jumlah berita jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya. Berbeda dengan berita diradio atau televisi yang dibatasi durasi (air time) dan koran yang dibatasi kolom atau halaman.

k). Interativity (interaksi)

Memungkinkan adanya peningkatan partisipasi pembaca seperti penyediaan kolom komentar dan failitas share ke media sosial umumnya seperti facebook dan twiter.

Karakteristik Jurnalistik Online juga tergambar dalam elemen jurnalistik online sebagaimana dikemukakan Rey G Rosales dalam bukunya The Elements of Online Journalism. Jurnalistik online memiliki elemen multimedia dalam pemberitaannya, meliputi dasar dan advance. Bagian dasar dari isi kejurnalistikan online yang mencakupi : judul (headline), isi (text), gambar atau foto ( picture), grafis seperti ilustrasi dan logo, serta link terkait (related link). Bagian dari advance adalah bagian dasar yang ditamabah audio, video, slide show, animasi, interactive feature (timeline, map) dan interactive game.


(38)

judul berita yang ketika diklik akan membuka tulisan secara lengkap dengan halaman terendiri.

b). Text

tubuh tulia dalam dalam satu halaman utuh atau terpisah ke dalam beberapa tautan (link).

c). Picture

Gambar yang menyertai atau memperkuat cerita.

d). Grapic

Grafik yang bisa berupa logo, gambar atau ilustrasi yang terkait dengan berita.

e). Related Link

Tulisan yang terkait dengan menambah informasi dan penambahan wawasan bagi pembaca yang bagi pembaca yang biasanya terdapat diahir tulian atau disampingnya.

f). Audio

Suara, musik atau rekaman suara yang berdiri sendiri atau digabungkan dengan slid show atau video yang terkait dengan tulisan .

g). Slide Show

Koleksi foto yang lebih mirip galeri gambar yang biasanya disertai disertai keterangan foto, beberapa slide show juga bisa disertai suara (sound, voice)


(39)

Animasi atau gambar bergerak yang diproduksi untuk menambah dampak cerita.

i). Interactive Features

Grafis yang didesain untuk interaksi dengan pengguna (user), missalnya termasuk peta lokasi (map).

j). Interactive Games

Biasanya didesain seperti mini-video games yang bisa dimainkan oleh pengguna ( play the news).14

4. MEDIA DAKWAH

a. Definisi

Kata media berasal dari bahasa latin, median, yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara etimologi yang berarti alat perantara. Wilbur schramn mendefinisikan nedia sebagai teknologi informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran. Secara lebih spesifik, yang di maksud dengan media adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, seperti buku, film, video kaset, slide, dan sebagainya.15 Adapun yang dimaksud dengan media (wasilah) dakwah yaitu alat yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada

mad‟u.16

Dengan banyaknya media yang ada, maka Da‟i harus memilih media yang paling efektif untuk mencapai tujuan dakwah. Beberapa hal

14

Ibid ,Hh: 121-124

15

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), hal.113

16


(40)

yang perlu diperhatikan pada waktu memilih media adalah sebagai berikut :

a. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk keseluruhan masalah atau tujuan dakwah. Sebab setiap media memiliki karakteristik (kelebihan, kekurangan, keserasian) yang berbeda-beda.

b. Media yang dipilih sesuai dengan tujuan dakwah yang hendak dicapai.

c. Media yang dipilih sesuai dengan kemampuan sasaran dakwahnya.

d. Media yang dipilih sesuai dengan materi dakwahnya.

e. Pemilihan media hendaknya dilakuakan dengan cara objektif, artinya pemilihan media bukan atas dasar kesukaan Da‟i.

f. Kesempatan dan ketersediaan media perlu mendapat perhatian. g. Efektifitas dan efensiensi harus diperhatikan. Pada dasarnya,

komunikasi dakwah dapat menggunakan berbagai media yang dapat merangsang indra-indra manusia serta dapat menimbulkan perhatian untuk dapat menerima dakwah.

b. Macam-macam Media Dakwah

Berdasarkan banyaknya komunikan yang menjadi sasaran dakwah, diklasifikasikan menjadi dua, yaitu media massa dan media nonmassa.17

a. Media massa 17


(41)

Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggaljauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan seharihari umumnya surat kabar, radio, televise, dan film bioskop yang beroperasi dalam bidang informasi dakwah.18 Keuntungan dakwah dengan menggunakan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan, artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlahnya relative amat banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi media massa sangat efektif dalam mengubah sikap, perilaku, pendapat komunikan dalam jumlah yang banyak.

Dalam penggunaan media massa pun juga diklasifikasikan menjadi tiga jenis media dakwah dan spesifikasinya diantaranya .

1. Media Auditif Media auditif adalah media yang menekankan pada pendengaran, maksudnya pendengaran menjadi penerima pesan yang utama tanpa harus melihat siapa yang berceramah. Media ini sangat tepat pada orangorang yang mempunyai kekurangan seperti buta dan orang yang sedang melakukan pekerjaan tanpa harus meninggalkan pekerjaannya karena cukup dengan mendengar mereka faham akan isi dakwah yang disampaikan. Adapun media auditif ini

18


(42)

dibagi menjadi dua yaitu radio dan kaset atau tape recorder.

2. Media visual adalah sarana yang dapat ditangkap oleh mata manusia, jenis media ini sangatlah banyak bahkan akan semakin banyak dengan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin pesat berkembang. Media ini pada saat ini sangat efektif karena pada saat ini kita bisa menemukan video-video ceramah diinternet dengan bisa langsung melihat wajah da’inya. Karena tidak dapat dipungkiri pada saat ini penokohan dan semakin banyaknya masyarakat yang menjadi penggemar seorang da’i atau ulama. Adapun macam-macam media sosial antara lain:

a. Pers : dalam arti sempit pers adalah media massa cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya.

b. Majalah : majalah juga memiliki kekuatan pengaruh sebagaimana surat kabar.

c. Surat : setiap tulisan yang berisi pernyataan dari penulisnya dan dibuat dengan tujuan penyampaian informasi kepada pihak lain.

d. Buku : kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya berisi tulisan atau gambar.


(43)

e. Poster atau plakat : karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar.

f. Internet: berasal dari kepanjangan international connection networking. Dengan demikian internet adalah suatu sistem jaringan komunikasi yang terhubung di seluruh dunia.

g. SMS (Short Message Service) : sebuah layanan yang dilaksanakan dengan sebuah telepon genggam untuk mengirim atau menerima pesan-pesan pendek.

h. Brosur : terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. 3. Media Audio Visual Media audio visual adalah media gabungan antara media auditif dengan media visual.Apa saja yang kurang pada media auditif dilengkapi oleh media visual begitu pula sebaliknya, media ini lebih efektif dan modern dari pada media visual dan auditif. Berikut adalah media yang termasuk media audio visual:

a. Televisi: sebuah alat penangkap siaran bergambar. b. Film: film atau gambar hidup juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema.


(44)

c. Sinema Elektronik: lebih dikenal dengan akronim sinetron adalah sandiwara bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi.

d. Cakram Padat: dalam bahasa inggris disebut Compact Disc, disingat CD adalah sebuah piringan optikal yang digunakan untuk menyimpan data secara digital19

b. Media Nonmassa

Media ini biasanya digunakan dalam komunikasi untuk orang tertentu atau kelompok-kelompok tertentu seperti surat, telepon, SMS, telegram, faks, papan pengumuman, CD, e-mail, dan lain-lain. Semua itu dikategorikan karena tidak mengandung nilai keserempakan dan komunikannya tidak bersifat massal.20 Disadari atau tidak, media dalam penggunaan komunikasi terutama media massa telah meningkatkan intensitas, kecepatan dan jangkauan komunikasi yang dilakukan manusia dalam berbagai hal. Termasuk dalam hal ini tak ketinggalan adalah dalam komunikasi dakwah massa. Media yang terbaik untuk mempopulerkan, mengajarkan, memantapkan, atau meningkatkan sesuatu dalam dakwah, secara terperinci,

Hamzah Ya‟qub membagi media dakwah itu menjadi lima:

19

Moh. Ali Azis, (Ilmu Dakwah), hal 405-424

20


(45)

1. Lisan, inilah media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan lidah dan suara. Media ini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya.

2. Tulisan, buku majalah, surat kabar, korespondensi (surat, e-mail, sms), spanduk dan lain-lain.

3. Lukisan, gambar, karikatur, dan sebagainya.

4. Audio visual, yaitu alat dakwah yang dapat merangsang indera pendengaran atau penglihatan dan kedua-duanya. Bias berbentuk televise, slide, ohap, internet, dan sebgaianya.

5. Akhlak, yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran Islam yang dapat dinikmati dan

didengarkan oleh mad‟u.3321

c. Peranan Media Dakwah

Peranan Media Dakwah Dalam arti sempit media dakwah dapat diartikan sebagai alat bantu dakwah, atau yang popular didalam proses

belajar mengajar disebut dengan istilah “alat peraga”. Alat bantu berarti media dakwah memiiki peranan atau kedudukan sebagai penunjang tercapainya tujuan. Artinya proses dakwah tanpa adanya media masih dapat mencapai tujuan yang semaksimal mungkin. Sebenarnya media

21


(46)

dakwah ini bukan saja berperan sebagai alat bantu dakwah, namun bila ditinjau dakwah sebagai suatu sistem, yang mana sistem ini terdiri dari beberapa komponen (unsur) yang komponen satu dengan lainnya saling kait mengkait, bantu membantu dalam mencapai tujuan. Maka dalam hal ini media dakwah mempunyai peran atau keudukan yang sama dibanding dengan komponen yang lain, seperti metode dakwah, obyek dakwah dan sebagainya. Apalagi dalam penentuan strategi dakwah yang memiliki azas efektifitas dan efisiensi, peranan media dakwah menjadi tampak jelas peranannya.22

B. KERANGKA TEORITIK

Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini Adalah teori peluru. Teori model ini mempunyai asumsi bahwa komponenkomponen komunikasi (komunikator, pesan, media) amat perkasa dalam mempengaruhi khalayak. karena teory peluru ini memiliki tujuan penyampaian pesan yang hanya terdapat satu arah dan juga mempunyai efek yang sangat kuat terhadap komunikan.23

Teori ini menganggap Media Massa Memiliki kemampuan penuh dalam mempengaruhi khalayak. Dan Efek dari Media Massa sangat kuat dalam memberi pengaruh Karena Khalayak Dianggap Pasif Terhadap Peasan Media yang

disampaikan. Teory ini seperti “Menembakan” informasi ataupun komunikasi

22

Andi Abdul Muis, Komnikasi Islam,(Bandung: pt remaja rosda karya, 2001),hal. 179

23

Moch.Choirul Arif, Dasar-dasar Kajian Budaya dan Media, (Surabaya: UIN SBY Press,2014),hal.150-151


(47)

kepada Komunikan. Maksutnya adalah apa yang di sampaikan oleh media langsung sampai terhadap audience24.

C. PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN

Peneliti merujuk kepada beberapa penelitian yang menelaah masalah yang berkaitan dengan penelitan yang peneliti lakukan. Maka ditemukan ada beberapa hal yang ada dalam literatur skripsi dan telaah buku dengan penelitian yang menjadi rujukan penulisan skripsi ini adalah :

1. Penelitian dari Badrul Munir dari mahasiswa fakultas dakwh dan ilmu komunikasi UIN sunan ampel surabaya angkatan 2011 yang penelitinnya dengan

judul “Situs www. Alsofwah .or.id Sebagai Media Dakwah” dalam penelitian ini meneliti tentang isi dari situs media on line islam dibawah naungan sebuah yayasan .

2. PENGELOLAAN WEBSITE DALAM MENYAMPAIKAN INFORMASI KEPADA PUBLIK DI INSTANSI PEMERINTAH (Studi Komparasi Pengelolaan Website Pemerintah Kota Surakarta Dan Pemerintah Kabupaten Sragen) hasil penelitian dari SABRINA HARTANTO dari program studi Ilmu Komunikasi Fakulitas Ilmu sosial dan Ilmu politik di Universitas ATMA JAYA Yogyakarta angkatan pada tahun 2010. Penelitian ini membandingkan bagaimana pengelolaan website pada Pemkot Surakarta dan Pemkab Sragen. Selain itu juga membandingkan bagaimana alurpenyampaian informasi. Mulai dari berita atau news hingga bagaimanamekanisme pelayanan

24

http://tukangteori.com/2015/03/teori-komunikasi-massa-jarum


(48)

informasi dan keluhan pada kedua pemerintah daerah.Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif yang pelaksanaannyamenggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan teknik analisisyang bersifat kualitatif. Parameter yang digunakan untuk membandingkan adalahkonsep managemen media elektronik yang dikemukankan oleh Albaran. Hasilpenelitian yang diperoleh adalah terdapat perbedaan maupun persamaan padapengelolaan website pada kedua instansi pemerintahan tersebut.

3. STRATEGI DAKWAH INTERNET (Situs www.Alsofyah.Or.Id Sebagai Sumber Informasi Islam) karya dari Ahmad mujahid jurusan komunikasi dan penyiaran islam fakultas dakwah Universitas islam sunan kalijaga yogyakarta angkatan pada tahun 2007 . penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh ukuran perusahaan, profitailitas, perbedaan laba pada perbankan sya’riahdi indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitiannya adalahpurpose sampling. Dan metode analisis yang digunakan adalah regeresi ganda.


(49)

40

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan yang bersifat ilmiah melalui prosedur yang telah ditentukan untuk mencari kebenaran secara sistematis dengan menggunakan metode ilmiah. Menurut sumadi suryabrata penelitian adalah merupakan proses rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapat jawaban terhadap pertanyaanpertanyaan tertentu.1

Sedangkan menurut wardi bachtiar adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk digali, diamati dan diolah yang selanjutnya dipecahkan permasalahannya2. Karena itu dalam mengadakan suatu penelitian dibutuhkan sekali adanya suatu metode atau cara penyusunan yang ilmiah dan teoritis, sistematis dan obyektif ini dimaksudkan agar dalam penelitian diperoleh hasil yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan.

A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu metodologi penelitian yang membahas konsep teoritik berbagai strategi pengelolahannyan wen NU Surabaya3.

1

Sumandi Suryabrata, Metodelogi Penelitian, (Jakarta : Raja Gafindo Persada, 1995), hal: 69 2

Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1997) hal: 1

3


(50)

41

Menurut Lexi J. Moleong, penelitian kualitatif yang mengutip Bogdan dan Taylor yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupakata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang yang diamati.4 Hal ini berarti penekanannya adalah pada usaha untuk menjawab pertanyaan melalui cara-cara berfikir formal dan argument. Terdapat jenis-jenis penelitian dalam metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian didalam kualitatif penting untuk dirumuskan terlebih dahulu agar tujuan penelitian dengan metode kualitatif dapat terdefinisi dengan baik. Pemahaman jenis penelitian juga membantu peneliti untuk menyusun pertanyaan yang akan disampaikan kepada partisipan. Sedangkan spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif yang cirinya bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan dan dianalisis, yang bertujuan untuk memecahkan masalah berdasarkan data-data yang ada, yakni dengan menyajikan data, menganalisis, dan menginterprestasikan data. Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah yang digunakan untuk melaksanakan. penelitian, hal ini diperlukan agar penelitian lebih terarah dan rasional. untuk itu diperlukan metode yang sesuai dengan obyek yang diangkat, karena metode berfungsi sebagai cara mengerjakan sesuatu untuk mendapatkan hasil yang optimal dan dapat dipertangung jawabkan. Alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif karena peneliti ingin meneliti keredaksian dalam http://nusurabaya.or.id dan juga dalam hal sistem ketata kerjaan dari Anggota Situs Resmi PCNU Kota Surabaya dan juga tujuan dan motivasi dalam memberikan informasi kepada pembaca, Selain itu, peneliti menggunakan metode kualitatif bertujuan untuk mencari data-data yang dapat dijadikan bahan penelitian, baik berupa

4

Lexi J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2008), Hal. 4


(51)

42

arsip atau dokumen yang terdapat pada portal berita http://nusurabaya.or.id, sehingga dapat menjadi rumusanmasalah yang diajukan oleh peneliti. Analisis interpretatif sesuai dengan penelitian yang peneliti laksanakan karena pendekatan intterpretatif mendasarkan diri pada penafsiran peneliti dari data http://nusurabaya.or.id. data yang telah terkumpul dan telah diklasifikasikan.

B. SUBYEK PENELITIAN

Dalam kehadiran penelitian ini akan melakukan sendiri tanpa adanya orang lain kecuali khususnya informan yang akan kita wawancarai, karena peneliti itu sendiri bertindak sekaligus sebagai instrument dalam pengumpulan data. Sedangkan subyek ini akan berperan sebagai partisipan penuh karena peneliti yang mengerti maksud dan tujuan yang akan dilaksanakan.

Adapun sebelum peneliti mulai mengajukan beberapa pertanyaan terhadap informan secara langsung, peneliti akan menjelaskan terlebih dahulu tujuan peneliti supaya tidak terjadi simpang siur antara peneliti dengan informan. Bahwa peneliti ini memenuhi tugas akhir kuliah atau biasa dikatakan dalam penggarapan skripsi sehingga ada satu titik poin yang harus dilaksanakan dalam skripsi yaitu penelitian, dengan demikian peneliti akan menjelaskan yang sebenar-benarnya kalau peneliti mahasiswa dari UIN Sunan Ampel Surabaya dengan menunjukkan surat izin penelitian dari Prodi.

C. SETTING PENELITIAN

Peneliti akan melakukan seting penelitian pada sosial media web dan juga datang secara langsung dikantor pembuatan web untuk dimintai data dan tempatnya adalah


(52)

43

di museum NU Surabaya dan kantor NU Surabaya. Dan Alamat untuk lokasinya adalah di Jl.Gayung Sari Timur no 35.

D. SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN

Subyek penelitian adalah pengelola dari sebuah Media Online Nadhatul Ulama Surabaya terutama pimpinan redaksi dan general maneger dari web NU Surabaya yaitu bapak Erwin dan pak Odi. Adapun yang menjadi obyek penelitian yang peneliti jadikan sumber data dalam penelitian ini adalah media online http://nusurabaya.or.id yang berdiri pada tahun 2015 lalu di bawah naungan Kelompok PWNU ( Pengurus Wakil Nadhatul Ulama) surabaya yang menyajikan berbagai menu seperti Berita, Tokoh, Khitobah, Bathsul Masail, Buku, Artikel dan lain-lain.

E. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Jenis Data

Berdasarkan sumbernya jenis data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber yang diteliti, diamati atau dicatat untuk pertama kali. Sedangkan data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti.5

Adapun jenis-jenis sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

5


(53)

44

a. Sumber Data Primer

Jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah tentang http://nusurabaya.or.id, peran Jurnalisme Warga yang penjelasannya diperoleh langsung dari lokasi kantor redaksi Surabaya http://nusurabaya.or.id dengan cara wawancara dan dokumentasi.

b. Sumber Data Sekunder

Merupakan data yang dihimpun oleh peneliti sebagai data tambahan atau pelengkap seperti: buku referensi tentang jurnalistik Jurnalisme Warga, buku-buku komunikasi penyiaran, buku-buku-buku-buku penelitian, serta situs-situs lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Sumber data

Setelah jenis data yang diperlukan telah ditentukan, maka langkah berikutnya adalah menentukan sumber data, yaitu dari mana data-data tersebut diperoleh. Adapun sumber data yang telah digunakan oleh peneliti dalam pengambilan data tersebut adalah: di http://nusurabaya.or.id kantor redaksi Surabaya.

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data.6 Kegiatan pengumpulan data merupakan hal yang menentukan dalam betul tidaknya dalam riset. Jika pengumpulan data ini dilakukan dengan baik maka akan memperoleh riset penelitian yang sesuai dengan

6

Rahmat kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Pernada Media,2012) Cetakan Ke 6 hal : 95


(54)

45

permasalahan yang ada dalam penelitiannya. Adapun metode yang digunakan adalah :

a. Observasi

Observasi adalah metode pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang fenomena-fenomena yang diselidiki, dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diselidiki dalam situasi yang sebenarnya, maupun dalam situasi khusus. 7 observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui strategi pengelolaan web NU Surabaya. dari observasi ini, akan dilakukan pengamatan dan penggalian data terhadap web https://nusurabaya.or.id. yang akan diobservasi adalah kolom, postingan dan total visitor pada bulan februari, maret dan april.

b. Wawancara

Metode wawancara atau interview yaitu metode ilmiah dalam pengumpulan data dengan jalan berbicara atau bedialog langsung dengan narasumber peneliti tentang penelitian yang terkait.8 Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah

7

Winarno Surachmad, Dasar-Dasar Dan Teknk Research Metode Ilmiah, (Bandung: Tarsito,1990), hal: 2

8


(55)

46

keterlibatannya dalam kehidupan informan.

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengenai hal-halyang berupa foto, data transkip, catatan dan lain sebagainya. Metode ini digunakan untuk mencari data berupa latar belakang web NU Surabaya dari profil hingga pengelolaan web NU Surabaya dan juga data yang mengenai Visittor selama mempostingan web. Dan alasan lainnya peneliti menggunakan metode ini adalah dengan tujuan untuk sebagai bukti penelitian. Dalam penelitian ini ada beberapa orang yang akan diwawancarai mengenai topik yang diteliti oleh peneliti. Beberapa bagian yang akan dijadikan oleh peneliti sebagai informan, yaitu dibagian pimpinan redaksi dan pengirim berita atau Jurnalisme Warga tersebut. Teknik wawancara yang saya perlukan yaitu untuk menggali informasi tentang bagaimana keredaksian dan konten yang ada di Situs Resmi PCNU Surabaya.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahap pertengahan dari serangkaiantahap dalam sebuah penelitian yang sangat penting. Hasil penelitian harus melalui proses analisis data terlebih dahulu agar dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya. Agar mendapatkan hasil penelitian yang sahih serta dapat dipertanggun jawabkan, karena seorang peneliti harus mampu melakukan analisis data secara tepat sesuai prosedur yang ditentukan. Menurut Sofian Effendi dan Chris Manning, analisis data adalah


(56)

47

proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan.9

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis induktif yakni suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh dilapangan, dalam penelitian ini berangakat dari kasus-kasus yang bersifat khusus berdasarkan pengalaman nyata (ucapan atau perilaku subyek penelitian atau situasi di lapangan saat penelitian) selanjutnya digeneralisasikan model, konsep, teori, proposisi atau definisi yang bersifat umum dengan menggunakan analisis akan mampu menguji suatu teori dan bisa mencangkup sikap permasalahan yang ditelaah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis deskriptif yaitu menggambarkan hasil penelitian yang diperoleh dari data-data empirik yang ada. Dari analisis ini diperoleh gambaran tentang Deskripsi tentang Situs Resmi PCNU Kota Surabaya.

H. Teknik keabsahan data.

Ada beberapa teknik keabsahan data yang durumuskan oleh Lexi. J. Meleong namun dalam penelitian ini peneliti tidak mengambil secara keseluruhanteknik keabsahan data yang dikemukakan tersebut, tapi peneliti sengaja memilih teknikkeabsahan data yang sesuai dengan konteks penelitian, berikut ini akan dijelaskan teknik keabsahan data yang digunakan oleh peneliti dalam pembahasan penelitian ini, diantaranya yaitu :

1. Perpanjangan Keikut sertaan

9

Sofian Effendi dan Chris Manning, “Prinsip-Prinsip Analisa Data”, Dalam Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta: LP3ES 1989), h. 263


(57)

48

Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan itu tidak hanya dilakukan dalam waktu yang singkat, tetapi membutuhkan waktu yang lama. Agar dalam memperoleh data dapat menumbuhkan kepercayaan yang tinggi, sehingga betul-betul dapat dipertanggung jawabkan. Dengan perpanjangan keikutsertaan peneliti dapat menguji ketidak beneran informasi baik berasalndari narasumber maupun kesalahan pemahaman dari peneliti sendiri dalam menangkap informasi dalam penelitian Studi Deskripsi Situs Resmi PCNU Kota Surabaya.

2. Ketekunan Pengamatan

Dalam melakukan sebuah penelitian dan untuk memperoleh derajat keabsahan data yang tinggi, maka dengan meningkatkan ketekunan dalam pengamatan ini diharapkan peneliti bisa memahami semua data-data yang berkaitan penelitian situs resmi PCNU Kota Surabaya. Hal tersebut berarti peneliti secara mendalam serta tekun dalam mengamati berbagai data-data yang terkait dengan penelitian Situs tersebut. Pengamatan ini dilakukan dengan maksud agar dapat menemukan semua data-data yang sesuai dengan persoalan dan isu yang sedang dicari dan kemudian memuaskan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan terlebih dahulu secara tekun dalam upaya menggali data atau informasi dari berbagai sumber.


(58)

49

Triagulasi yakni mencocokkan antara hasil wawancara atau observasi dengan bukti dokumen, atau pendapat yang lain.10 Dengan kata lain triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data dan hal itu untuk keperluan pengecekkan atau sebagaipembanding terhadap data tersebut. Denzin, dalam Lexy J. Moleong, membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.11 Dalam metode penelitian ini peneliti hanya menggunakan tiga teknik triagulasi diantaranya:

a. Triagulasi Sumber.

Peneliti mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber yaitu beberapa anggota pengola dan pengguna Web yang menjadi subyek penelitian yaitu pimpinan redaksi, ketua Humas PCNU, Admin PCNU (Muhammd Erwin), Wakil Redaksi, Maneger, IT (Odi Ahmad), Ikhwan (redaktur,wartawan). Dari data yang diperoleh kemudian di, dikategorikan mana yang sama, berbeda, dan data mana yang spesifik dari keterangan yang diperoleh.

b. Triagulasi Teknik.

Peneliti mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Yakni data yang diperoleh melalui wawancara dicek dengan observasi atau dokumentasi, jika terjadi perbedaan data diantara sudut pandang tersebut maka peneliti melakukan diskkusi lebih lanjut kepada sumber data yang dilakukan untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

10

Boy S. Sabarguna, Analisis Data Pada Penelitian Kualitatif (Jakarta: UI Press, 2005), h.65 11 Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Hal 178


(59)

50

c. Triagulasi Waktu.

Peneliti melakukan pengecekkan data yang diperoleh melalui proses wawancara, observasi dengan waktu atau situasi yang berbeda.

4. Pemeriksaan Teman Sejawat Melalui Diskusi

Teknik ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat.

Dalam hal ini, peneliti melakukan penyempurnaan hasil penelitian, yakni peneliti telah melakukan diskusi dengan rekan sejawat yang telah diformat dan dikoordinir oleh Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, yang biasa disebut dengan ujian proposal penelitian (skripsi) yang dihadiri oleh rekan-rekan sejawat yakni teman seangkatan, serta didampingi oleh Dosen penguji proposal penelitian dalam hal ini oleh Bpk H. Fahrur Razi, S.Ag,MHI.

Hal ini dilakukan dengan maksud agar hasil penelitian ini nantinya

dapat menjadi lebih baik lagi.

5. Kecukupan Referensi

Keabsahan data hasil penelitian juga dapat dilakukan dengan memperbanyak referensi yang dapat menguji dan mengoreksi hasil penelitian yang telah dilakukan. Seperti halnya yang telah dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data yang relevan dari bermacam buku-buku dari berbagai sumber.


(60)

51

Dalam penelitian ini dilakukan tahapan-tahapan penelitian agar penelitian ini bisa lebih sistematis dan juga bisa lebih optimal. Langkah-langkah tahapan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Penjajakan

Penelitian ini berawal dari kegiatan menjajaki permasalahan yang menjadi pusat perhatian penelitian. Mencari ruang lingkup penelitian yang sesuai dengan pusat penelitian yang akan dilakukan.

2. Mencari dan Menentukan Tema

Didalam kegiatan ini peneliti terlebih dahulu mencari permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian dan menentukan tema, peneliti mencari beberapa materi yang berhubungan dengan website islam untuk mencari objek penelitian. Peneliti mencari dan menyeleksi judul yang menarik dan aktual namun tetap sesuai dengan kajian komunikasi penyiaran Islam konsentrasi Jurnalistik. Kemudian membuat matrik usulan judul dan sehingga membuat proposal penelitian. Setelah melakukan beberapa pencarian dan menyeleksi beberapa judul dengan kajian yang mendalam akhirnya peneliti menemukan tema yan disukainya dan dianggap menarik, relevan sesuai dengan konsentrasi Jurnalistik. Tema yang dipilih oleh peneliti adalah “ Studi Deskriptif Situs Resmi PCNU Kota Surabaya”.

3. Menentukan Metode Dan Menyusun Desain Penelitian

Setelah menentukan tema, maka peneliti menentukan metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Kali ini peneliti menggunakan metode


(61)

52

penelitian kualitatif, yaitu penelitian dalam bentuk deskriptif. Sedangkan desain penelitian adalah rancangan, pedoman, ataupun acuan yang akan dilakukan, yaitu dengan awalnya membuat matrik usulan judul penelitian sebelum melakukan penelitian hingga pada akhirnya membuat proposal. Beberapa pakar penelitian mengatakan bahwa apabila desain penelitian telah siap, maka separuh kerja dari penelitian tersebut telah rampung.

4. Mengurus Perizinan

Setelah matrik pengusulan judul diterima oleh pihak jurusan dan ditanda tangani, maka sah sudah judul yang diajukan oleh peneliti. Kemudian peneliti membuat proposal untuk diseminarkan depan penguji setelah disetujui, peneliti menjalankan tugasnya untuk mengurus perizinan penelitian kepada dekan fakultas dakwah dan ilmu komunikasi UIN Sunan Ampel Seurabaya untuk diserahkan ke tempat penelitian yaitu di Kantor Redaksi http://nusurabaya.or.id. Langkah pertama untuk mendapatkan izin melakukan penelitian serta penggalian data dari sumber data adalah peneliti langsung datang ketempat penelitian yang telah ditentukan dengan membawa proposal penelitian serta mengutarakan maksud dangan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan. Pada tahap ini peneliti tidak mengalami kesulitan, karena peneliti mendapat rekomendasi dari dosen pembimbing dan pimpinan redaksi http://nusurabaya.or.id untuk melakukan penelitian yang sesuai dengan maksud dan tujaun yang telah dijelaskan oleh peneliti.


(62)

53

Pada tahap penelitian ini, sebelumnya peneliti melakukan kunjungan untuk mengetahui gambaran lokasi penelitian, juga mengetahui keadaan di tempat penelitian agar nanti disaat obervasi dimulai peneliti tidak merasa kesulitan untuk menggali informasi karena sudah bisa memahami situasi yang ada di tempat penelitian.

Setelah melakukan penjajakan barulah peneliti meninjau kelapangan, dengan datang langsung ke Kantor Redaksi Situs Resmi PCNU Kota Surabaya untuk memulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sehubungan dengan judul penelitian sekaligus observasi.

6. Memilih dan menentukan Informan

Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat dan terkait dalam penelitian ini. Informan adalah yang berfungsi untuk memberikan informasi dan keterangan tentang apapun yang berhubungan dengan penelitian, baik dari segi situasi, kondisi ataupun latar belakang. Untuk menghasilkan data yang lebih maksimal dalam penyusunan skripsi.

Maka peneliti memilih dan menentukan orang yang sesuai dan tepat untuk bisa memberikan data dan informasi yang luas dan akurat tentang pengelolaan media online. Adapun yang dijadikan sebagai informan didalam penelitian ini yaitu Bapak Erwin sebagai pimpinan redaksi, Pak Odi sebagai wakil pimpinan redaksi dan Pak Ikhwan sebagai Redaktur.


(1)

84

a. Situs Resmi PCNU Kota Surabaya memiliki suatu pencapaian untuk meningkatkan keredaksian web nadhatul surabaya diantaranya adalah:

a). dengan melatih anak muda untuk belajar kejurnalisan yang baik dan benar . Situs Resmi PCNU Kota Surabaya memerlukan penerus untuk mengembangkan dan Memajukan Web ini. Jadi yang mengirim tulisan-tulisan yang ada di Situs ini tidak hanya orang Dewasa saja akan tetapi anak Muda juga ikut dilibatkan dalam kepenulisan Konten web ini.

b). memberikan wawasan teknik kepenulisan sederhana. Dalam pelatihan kejurnalisan Anak Muda juga dibekali teknik kepenulisan Secara Sederhana dan ringkas agar tidak sembarangan dalam mengolah tulisan ke dalam Konten Situs Resmi PCNU. Dan kegiatan itu biasanya diadakan ketika ada event tertentu saja.

b. Seluruh warga nu juga bersama-sama terlibat dalam memajukan web NU surabaya karena web NU Surabaya dibuat oleh warga NU sendiri dan untuk dinikmati seluruh warga NU dikota Surabaya.

c. Tujuan Anggota Organisasi media online NU surabaya betul-betul khidmat kepada NU dan berkerja suka rela berjuang untuk menyiarkan ajaran ataupun berita NU walaupun memang sangatlah sulit karena tanpa adanya dan sepeserpun. Tujuan utamanya adalah memajukan ajaran NU agar untuk dinikmati masyarakat NU secara khusus dan secara umum oleh masyarakat publik.


(2)

85

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, melalui pembahasan di bab sebelumnya. Maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :

1. Pengelolaan Situs Resmi PCNU Kota Surabaya dalam data Analisis Diatas adalah sebagai Berikut :

a. Dalam pempublikasian diantara pilihan Rubrik Berita, Tokoh, Khotbah, Artikel, Bathsul Masail Dan Buku yang paling sering diperbarui adalah Rubrik Berita Dan Tokoh.

b. Situs Resmi PCNU Kota Surabaya berkerja sama dengan Situs Resmi Nadhatul Ulama dengan Cara meng-Link berita dari NU Online .

c. Karakter dalam pembuatan berita maupun Artikel Situs Resmi PCNU Kota Surabaya tidak boleh mempublikasi konten dengan adanya karakter unsur kriminal, politik yang berbau negatif .

2. Sistem kerja dalam pengelolaan Situs Resmi PCNU Kota Surabaya.

a. Yang mengelola Situs Resmi PCNU yang terlibat tidak hanya pihak Interen namun juga masyarakat Nitizen juga ikut terlibat dalam pengelolaan Situs Resmi PCNU Kota Surabaya.

b. Terkadang pimpinan Redaksi Dalam pengelolaan Situs Resmi PCNU Kota Surabaya mengambil Alih semua tanggung jawab anggota keredaksian.


(3)

a. Situs Resmi PCNU Kota Surabaya memiliki suatu pencapaian untuk

meningkatkan keredaksian Web Nadhatul Ulama Surabaya dengan cara melatih kejurnalisan kepada Anak muda dan mengikutkan untuk ikut bergabung Dalam Situs Resmi PCNU Kota Surabaya.

b. Seluruh warga NU juga bersama-sama terlibat dalam memajukan Web NU Surabaya karena Web NU Surabaya dibuat oleh warga NU sendiri dan untuk dinikmati seluruh warga NU dikota Surabaya.

c. Tujuan Anggota Organisasi Media Online NU Surabaya betul-betul khidmat kepada NU dan berkerja suka rela berjuang untuk menyiarkan ajaran ataupun berita NU .

B. SARAN

1. Bagi akademisi, peneliti menyampaikan bahwa dalam upaya penyusunan penelitian ini tidak lantas selesai tanpa cela, oleh karena itu peneliti mengharap pada akademisi dapat lebih menyempurnakan hasil melalui saran dan masukan.

2. Bagi pembaca, setidaknya penelitian ini memberikan pemahaman tentang pengelolaan media online milik Organisasi NU Surabaya. Nah untuk pembaca ciptakan media online untuk berdakwah dan menyebarkan informasi walaupun hanya terdapat ruang lingkup yang terbatas.


(4)

70

DAFTAR PUSTAKA

Mukti, Ali. Faktor-Faktor Penyiaran Islam. Jakarta: Pusat Dakwah Islam Indonesia. 1970.

Departemen Agama Republik Indonesia. Al- Quran dan Terjemahnya. Semarang: Toha Putra.

1989.

Muhidin, Asep. Dakwah Dalam Al-Quran (studi) Critis Atas Visi dan Misi Al-Quran. Bandung : CV Pustaka Setia. 2004.

Jasmadi. Membangun Komunitas Online Secara Praktis dan Gratis. Jakarta: Elex Media. Kompitundo. 2008.

M, Manulang, Dasar-Dasar Managemen. Jakarta: Ghasia Indonesia. 1990.

Konjtoroningrat, Metode-Metode Penelitian. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 2000.

Bungin, Burhan. Metodelogi Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya). Jakarta: Kencana, 2006.

Ali Aziz, Moh. Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana Penada Media Group. 2004.

Gaol, Jimmy L. Sistem Infornasi Managemen. Jakarta: Grasindo. 2004.

Tamburata, Apriadi, Literasi Media. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2013.

M. Jhon. Echols dan Hasan Sadly. English Indonesia Dictionary. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2004.


(5)

Harianto, Rahmat. Dasar Jurnalistik. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014.

Boyd, Andrew. Broadcast Journalism, Tecniquals Of Radio And Televisi News. Melbroun : Focall. Press. 2011.

Syukir, Aswani. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islami. Surabaya: Al- Ikhlas. 1983.

Abdulrrahman, Syaikh. Abdul Khaliq. Metode dan Strategi Dakwah Islam. Jakarta Al-Kautsar. 1996.

Munir. M. Managemen Dakwah. Jakarta: Kencana. 2006.

Muhammad Nuh, Sayyid. Strategi Dakwah Penelitian Umat. Yogyakarta: Himan Prisma Media.

2004.

Santana, Septiana. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor. 2005.

Muharjo, Strategi Managemen Media Cetak. Jakarta : PT. Data Karya Swasta. 2008.

Abede Prenco, Sam. Management Berita Antara Idealisme Dan Realita. Surabaya: Papypus, 2005.

Suryabrata, Sumadi. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Raja Gafindo Persada. 1995.

Marbuku, Cholid. Metodelogi Penelitian. Semarang: Bumi Aksara. 1997.

Bachtiar, Wardi. Meodeligi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos Wahana Ilmu. 1997.

J. Moloeng, Lexi, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2008.


(6)

Surachman, Winamao. Dasar-Dasar Dan Teknik Reseach Metode Ilmiah. Bandung: Tarsito.

1990.

Basrowi dan Suwandi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2008.

Syamsul Romli, Asep. Jurnalistik Praktis Untuk Pemula. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2003.

Amsyah, Zulkifli, Managemen Sistem Informasi, Jakarata: Gramedia Pustaka Utama. 1997.

INTERNET

http//www.academi.edu/4802454/media_islam_dan_perbedaannya_dengan_media_lain.

http://www.rosmeltea.com/2014/04/media_online_pengertian_dan_html.

http://rifqifakhan.blogspot.co.id/2013/05/jenis_jenis_media_online_html.

http://sutiknoteliabo.blogspot.in/2013/05/strategidakwah.

http://nusetendo.wordpress.com/perangkat_organsasi_NU/