Laporan Penyusunan RKP 2017

DAFTAR I SI

Daftar isi..................................................................................................................... i
Daftar gambar ............................................................................................................ ii
Daftar tabel ................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.

Latar Belakang ................................................................................................. 1
Tujuan dan Sasaran ......................................................................................... 1
Ruang Lingkup Kegiatan ................................................................................... 1
Keluaran ......................................................................................................... 2
Metodologi ....................................................................................................... 2
Pelaksana Kegiatan ......................................................................................... 2


BAB 2 PEMBAHASAN DAN ANALI SI S .................................................................. 4
2.1

Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2017 Bidang Politik dan
Komunikasi ..................................................................................................... 5

BAB 3 KESI MPULAN DAN REKOMENDASI .......................................................... 65
3.1.

Kesimpulan ................................................................................................... 65

3.2.

Rekomendasi ................................................................................................ 65


 

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas Diplomasi ......................................... 9
Gambar 2.2 Distribusi Pemanfaatan Tambahan Alokasi .................................................. 11
Gambar 2.3 Program Prioritas Penguatan Lembaga Demokrasi ...................................... 12
Gambar 2.4 Program Prioritas Pemenuhan Kebebasan Sipil dan Hak Hak Politik .............. 13
Gambar 2.5 Program Prioritas Pencegahan Konflik Sosial dan Penanggulangan Terorisme
.................................................................................................................................. 14
Gambar 2.6 Kegiatan Prioritas Pencegahan Konflik Sosial dan Penanggulangan Terorisme
.................................................................................................................................. 43

ii 
 

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jadwal Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2017 ...................................... 4
Tabel 2.2 Sasaran Pembangunan Kondisi Perlu Polhukhankam ....................................... 8
Tabel 2.3 Alokasi pada Prioritas Pembangunan Nasional ................................................ 10
Tabel 2.4 Kegiatan Prioritas Penguatan Lembaga Demokrasi ......................................... 12
Tabel 2.5 Kegiatan Prioritas Pemenuhan Kebebasan Sipil dan Hak Hak Politik ................. 13
Tabel 2.6 Kegiatan Prioritas Pencegahan Konflik Sosial dan Penanggulangan Terorisme .. 14

Tabel 2.7 Pembahasan Trilateral Meeting Bappenas, Kemenkeu, Kemendagri (Ditjen
Polpum)...................................................................................................................... 15
Tabel 2.8 Pembahasan Trilateral Meeting Kementerian/ Lembaga : Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) .............................................................................. 18
Tabel 2.9 Kebutuhan Anggaran pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2017 tanggal 15
Februari 2017 serta penyelesaian sengketa hukum serta penyelesaian laporan. .............. 21
Tabel 2.10 Kebutuhan Tambahan Anggaran Persiapan dan Pelaksanaan Pilkada 2018
sebesar Rp 99.159.698.000 ......................................................................................... 21
Tabel 2.11 Kebutuhan Sosialisasi Pemilukada Serentak .................................................. 22
Tabel 2.12 Pembahasan Trilateral Meeting Bappenas, Kemenkeu dan Kemenkopolhukam 24
Tabel 2.13 Peningkatan Keterbukaan I nformasi dan Komunikasi Publik .......................... 32
Tabel 2.14 Peningkatan Kualitas Konten I nformasi Publik .............................................. 33
Tabel 2.15 Peningkatan SDM Komunikasi dan I nformasi ................................................ 33
Tabel 2.16 Catatan Trilateral Meeting Kemkominfo 2 Maret 2016 ................................... 35
Tabel 2.17 Catatan Trilateral Meeting Lanjutan Kemkominfo 2 Maret 2016 ..................... 38
Tabel 2.18 Sasaran Utama dan I ndikator untuk sub bidang politik luar negeri ................. 44
Tabel 2.19 Pembahasan Lengkap Trilateral Meeting Bappenas, Kemenkeu dan Kemlu ..... 46
Tabel 2.20 Pembahasan Meeting Bappenas, Kemenkeu dan DPR ................................... 52
Tabel 2.21 Pembahasan Lengkap Trilateral Meeting Bappenas, Kemenkeu dan MPR........ 53
Tabel 2.22 Pembahasan Trilateral Meeting Bappenas, Kemenkeu dan DPD tanggal 29 April

2016 .......................................................................................................................... 59

iii 
 

LAPORAN KEGIATAN
PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2017
BIDANG POLITIK DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsipprinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta
kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan Nasional.
Perencanaan pembangunan nasional dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan di daerah. Rencana pembangunan nasional disusun
secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Proses
perencanaan pembangunan nasional ini harus melibatkan para pelaku pembangunan dan
dilaksanakan secara akuntabel serta diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan
pembangunan di berbagai bidang
Rencana pembangunan tersebut disusun dalam jangka panjang (Rencana

Pembangunan Jangka Panjang), jangka menengah (Rencana Pembangunan Jangka
Menengah) dan tahunan (Rencana Kerja Pemerintah). Penyusunan rencana pembangunan
bertujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan, menjamin terciptanya
integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi
pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; mengoptimalkan
partisipasi masyarakat; dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional, memuat prioritas pembangunan,
rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara
menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program Kementerian/Lembaga, lintas
Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif. Bappenas setiap tahun bertugas untuk menyusun RKP
bersama mitra kerja K/L dan stakeholders lainnya.

I.2. TUJUAN DAN SASARAN
Kegiatan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah yang dilakukan Direktorat Politik
dan Komunikasi bertujuan untuk menyusun Dokumen RKP Tahunan (RKP 2017) Bidang
Politik dan Komunikasi mencakup pelaksanaan pembangunan nasional, perkembangan isu
aktual, sasaran pembangunan yang akan dicapai, arah kebijakan nasional serta strategi

yang dilakukan dalam pembangunan baik bidang Politik Dalam Negeri, Politik Luar Negeri
dan Komunikasi Informasi Publik.
I.3 RUANG LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup kegiatan penyusunan RKP Bidang Politik dan Komunikasi (RKP 2017)
adalah sebagai berikut:

1

1. Membahas dan mendiskusikan bersama mitra k/L terkait hasil pembangunan nasional,
perkembangan isu aktual, sasaran pembangunan yang akan dicapai serta hambatan
dalam pelaksanaan pembangunan untuk penyusunan dokumen RKP bidang politik dan
komunikasi
2. Membahas dan mendiskusikan bersama dengan K/L mitra kerja, pemerintah daerah,
LSM/Tokoh/Masyakat, Akademisi, Swasta dan mitra terkait lainnya dalam diskusi hasil
pembangunan nasional, perkembangan isu aktual, sasaran pembangunan yang akan
dicapai serta hambatan pelaksanaan pembangunan dalam proses penyusunan
dokumen RKP
3. Melakukan Pembahasan, penyelarasan dan harmonisasi kebutuhan program/kegiatan,
sasaran kegiatan, indikator-indikator output kegiatan mitra k/l termasuk target capaian,
detail lokasi kegiatan yang akan dilaksanakan beserta alokasi anggaran di dokumen

RKP 2017 (disesuaikan dengan RPJMN 2015-2019)
4. Melakukan pembahasan menyeluruh dokumen matriks berisikan program/kegiatan
yang menjadi lampiran dalam RKP 2017 (Mencakup matriks per mitra k/l, matriks
Bidang Pembangunan Politik, matriks Lintas Bidang)
5. Melakukan pembahasan, penelaahan dan persandingan antara Rencana Kerja
Pemerintah, Rencana Strategis K/L Teknis dan Rencana Kerja Anggaran KL baik
substansi dan anggaran

I.4 KELUARAN
Keluaran ataupun output dari kegiatan penyusunan RKP 2017 berupa Dokumen
RKP 2017 Bidang Politik dan Komunikasi (narasi) dan lampiran Dokumen RKP yaitu Matrik
Program/Kegiatan Kemlu, Kemenko Polhukam, Bawaslu, KPU, BNPT, Ditjen Kesbangpol
(Kemendagri), Kemkominfo, DPD, MPR dan DPR; Matriks Pembangunan Politik serta
matriks lintas bidang.
I.5 METODOLOGI
Metode untuk melakukan kegiatan penguatan demokrasi Indonesia adalah :
1. Studi dokumen, untuk analisis data dan informasi yang diperoleh dari berbagai
sumber, antara lain : RPJMN 2015-2019 serta RKP tahun 2016, dokumen hasil
pelaksanaan/laporan program/kegiatan mitra k/l, serta dokumen terkait lainnya
untuk penyusunan draft RKP 2017;

2. Observasi Lapangan ke daerah guna menjaring masukan dan sosialiasi draft RKP
2017, serta partisipasi dalam rangkaian musrenbangnas/prov RKP 2017;
3. Pertemuan tiga pihak (trilateral meeting) dengan mitra kerja direktorat dalam
perencanaan pembangunan lingkup bidang politik dan komunikasi;
4. Pembahasan lanjutan sinkronisasi dan penyelarasan draft dokumen RKP, Renja K/L
dan RKA KL;
5. Penyusunan materi narasi dan lampiran dokumen RKP 2017 bidang politik dan
komunikasi.
I.6 PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan koordinasi ini akan dilakukan secara swakelola dan
berkoordinasi dengan K/L terkait. Penanggung jawab dari kegiatan ini adalah Deputi

2

Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan, Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas. Kegiatan penyusunan RKP 2017 akan dilaksanakan
oleh Direktorat Politik dan Komunikasi Bappenas, dengan melibatkan staf Direktorat Politik
dan Komunikasi.

3


BAB 2. PEMBAHASAN DAN ANALISIS
2.1. Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2017 Bidang Politik dan
Komunikasi
Kegiatan Koordinasi penguatan demokrasi Indonesia tahun 2016 dalam
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Bidang Politik dan Komunikasi berlangsung sejak
awal tahun di penyusunan draft RKP di Bulan Januari hingga Bulan Pertengahan Juli saat
penetapan Perpres RKP 2017. Secara umum, RKP 2017 masih sama dengan RKP 2016,
namun memuat narasi yang lebih singkat dan padat yang berisikan arah kebijakan,
sasaran dan strategi pembangunan di tiap sektor dan kewilayahan. Selain itu RKP 2017
memuat lampiran program/kegiatan dari Kementerian/Lembaga (K/L) yang hanya
merupakan Prioritas Nasional saja berbeda dengan tahun tahun sebelumnya dimana
lampiran RKP memuat semua Program/Kegiatan K/L baik termasuk prioritas Nasional,
Bidang, prioritas K/L lainnya secara lengkap.
Kegiatan Koordinasi di awal bulan Januari dilakukan dengan serangkaian
pertemuan meeting yaitu multilateral, bilateral dan trilateral meeting antara Bappenas
bersama Pemerintahan Pusat (mencakup kementerian dan lembaga teknis, Kantor Staf
Presiden) dan Pemerintahan Daerah (Bappeda dan dinas daerah terkait) untuk
merumuskan program program Nasional besar yang akan dilakukan di tahun 2017 sesuai
dengan tema RKP 2017 yaitu “Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk

Meningkatakan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan
Antarwilayah”. Tema RKP 2017 sejalan sengan tema RKP 2016 yaitu “Mempercepat
Pembangunan Infrastruktur Untuk Memperkuat Fondasi Pembangunan Yang Berkualitas”.
Serangkaian rapat koordinasi yang dilakukan sangat penting dilakukan agar
koordinasi pembangunan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat bersinergi
serta memastikan dukungan anggaran yang cukup dan tepat. Dalam Rapat koordinasi
multilateral, Bilateral dan Trilateral Meeting dalam rangka penyusunan RKP 2017
disampaikan kebijakan pembangunan harus money follow program yang berarti kebijakan
anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan money follow function dimana semua
tugas dan fungsi (tusi) harus dibiayai secara merata. Arahan Presiden lainnya dalam
penyusunan RKP 2017 yaitu bahwa setiap menteri dan Kepala Lembaga wajib
mengendalikan anggaran di setiap K/L yang dipimpinnnya (tidak boleh pembagian
anggaran hanya diserahkan ke Biro Perencanaan), Anggaran negara harus berorientasi
pada manfaat untuk rakyat dan pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan
nasional, serta memangkas program yang memiliki nomenklatur yang tidak jelas
manafaatnya kurang langsung tertuju pada rakyat (mencermati nama kegiatan yang
ambigu seperti fasilitasi, pemberdayaan, peningkatan kapasitas dan lainnya). Adapun
serangkaian rapat koordinasi yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Jadwal Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2017
Tanggal

Rapat Koordinasi
Agenda Pembahasan
10 Februari
Sidang Kabinet
Perumusan
Tentang
Tema,
Arah
Kebijakan dan Prioritas Pembangunan
RKP 2017
22 Februari 2016
Rapat
Kerja Penyampaian tentang Tema, Arah

4

Tanggal

23-30

Februari
2016

Rapat Koordinasi
Kementerian/Lembaga
dan
Temu Konsultasi Triwulanan
Bappenas-Bappeda
Multilateral Meeting

4- 11 Maret 2016

Bilateral Meeting

5 April 2016

Sidang Kabinet

April 2016

Rapat
Koordinasi
Pembangunan Tingkat Pusat
(Rakorbangpus)

I April s.d Minggu III
April 2016

Rangkaian
Provinsi

Minggu IV April 2016
Juni – awal Juli 2016

Musrenbang Nasional
Perpres RKP 2017

Musrenbang

Agenda Pembahasan
Kebijakan, dan Prioritas Pembangunan
RKP 2017
-

Pembahasan Prioritas Nasional
Pencapaian kesepakatan terhadap
Program dan Kegiatan Prioritas
Pencapaian kesepakatan masing-masing
K/L terhadap sasaran, program dan
kegiatan K/L, indikator sasaran untuk
mendukung Program dan Kegiatan
Prioritas
Penetapan Rancangan Awal Rencana
Kerja Pemerintah Tahun 2017
Penyampaian Rancangan Awal RKP TA
2017 dan Pagu Indikatif 2017 (SB
MenPPN/Bappenas – Menkeu
Penyampaian masing-masing prioritas
nasional dalam Rancangan Awal RKP
2017 untuk masing-masing provinsi

Proses kerangka penyusunan RKP 2017 mengalami perubahan dari penyusunan RKP 2017.
Kerangka penyusunan RKP 2017 terdiri dari 3 tahapan yaitu:
1. Rencana Awal RKP dan Pagu Indikatif RKP 2017 (Januari-Maret)
Prinsip Money folow Program yaitu dengan mengamankan alokasi pada
prioritas, melakukan efisiensi sebesar 39,1 T (implikasi 61 dari 87 K/L alokasi non
operasionalnya turun dari APBN 2016), serta memanfaatkan efisiensi dan tambahan
belanja untuk belanja prioritas yang sesuai dengan tema RKP 2017.
Hal yang perlu diperkuat dalam proses ini adalah mensortir
program/kegiatan prioritas yang masih terlalu banyak, serta melakukan integrasi
mendalam berbagai sumber pendanaan K/L, Subsidi/PSO, Hibah, DAK, Dana Desa,
dan pembiayaan BUMN). Selain itu perlu dilakukan pembahasan mendetail untuk
kesiapan proyek.
Mitra Direktorat Politik dan Komunikasi secara umum mempunyai tugas dan
fungsi dalam kewenangan pusat, oleh karena itu proses penyusunan program dan
anggaran pembangunan tidak terlalu terlibat dengan alokasi anggaran antara lain
Subsidi, PSO, Hibah, DAK, Dana Desa dan pembiayaan BUMN.

5

2. Penajaman Rancangan RKP dan Pagu Indikatif RKP 2017 (maret-Juni)
Pada Tahapan ini dilakukan penajaman program/kegiatan prioritas (termasuk
penyederhanaan nomenklatur) yang memfokuskan pada kegiatan yang berdampak
signifikan bagi pencapaian sasaran pembangunan serta pada kegiatan yang dapat
diselesaikan pada masa periode kabinet kerja. Proses integrasi juga dilakukan pada
sumber sumber pendanaan antara lain belanja K/L, Subsidi/PSO, hibah, DAK, Dana
Desa dan Pembiayaan BUMN. Proses penajaman juga akan membahas detail
kesiapan pelaksanaan proyek yang meliputi Lahan, Detail Engineering dan Design
(DED). Penajaman rancangan RKP dan Pagu indikatif tersebut dilakukan melalui:
• Multilateral Meeting II (Bappenas dan instansi terkait)
• Bilateral Meeting II (Bappenas dan instansi terkait (K/L – non K/L)
• Trilateral Meeting (Bappenas, Kemkeu dan K/L)
• Rangkaian Musrenbang (Bappenas, K/L dan Pemerintah Daerah)
3. Perpres RKP dan Penyiapan Nota Keuangan/RAPBN 2017 (juli-agustus)
Tahap terakhir adalah finalisasi dokumen RKP baik narasi dan lampiran
program/kegiatan nasional serta alokasi anggaran tahun 2017 dan estimasi
kebutuhan anggaran di tahun selanjutnya.

Hasil Koordinasi Multilateral, Bilateral, Trilateral dan rangkaian musrenbang yang
telah dilakukan telah menghasilkan Dokumen RKP 2017 yang memuat pada Buku Utama
terdiri dari Pendahuluan; Tema dan Sasaran Pembangunan Nasional; Prioritas
Pembangunan Nasional; Pembangunan Bidang serta bagian yang memuat Kerangka
Ekonoi Makro, Arah Pengembangan Wilayah dan Pendanaan Pembangunan.
Dimensi pembanhunan dalam dokumen RKP 2017 dapat dijabarkan sebagai
berikut:
A. Pembangunan Manusia dan Masyarakat
Pembangunan Manusia dan Masyarakat meliputi pembahasan terkait revolusi
mental, Kesehatan, Pendidikan. Kebijakan utama dalam pembangunan manusia
dan masyarakat yaitu:
pengarustamaan revolusi mental dalam setiap prioritas dan kegiatan
pembangunan
Mempertahankan anggaran pendidikan dan kesehatan masing-masing 20%
APBN dan 5 % APBN (kebijakan pokok antara lain distribusi guru yang merata
yang sekaligus akan mengendalikan biaya gaji dan tunjangan guru yang saat
ini sudah sekitar separuh anggaran pendidikan
Melanjutkan pembangunan perumahan yang sudah dimulai di APBN P 2015
dengan program sejuta rumah
Sedangkan arah kebijakan dalam pembangunan revolusi mental mencakup arah
kebijakan di bidang penegakan hokum dan kelembaan politik; Reformasi Birokrasi
Pemerintahan; Peningkatan Kemandirian Ekonomi dan Daya Saing Bangsa;
Peneguhan Jati Diri dan Karakter Bangsa; Penguatan Daya Rekat Sosial dalam
Kemajemukan.

6

B. Pembangunan Sektor Unggulan
Penekanan sektor unggulan sudah dimulai sejak APBN-P 2015 yaitu meliputi
kebijakan untuk pembangunan di bidang kedaulatan pangan, kedaulatan energi,
kemaritiman dan kelautan, serta pengembangan kawasan pariwisata dan industri.
Arah kebijakan pembangunan sektor unggulan ini antara lain untuk peningkatan
produksi energi primer, peningkatan cadangan penyangga dan operasional energi,
peningkatan peranan energi baru terbarukan dalam bauran energi, peningkatan
aksesibilitas dan peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi.
C. Pembangunan Pemerataan dan Kewilayahan
Dokumen RKP 2017 memuat pembangunan pemerataan dan kewilayahan terkait
dengan pengelompokan bidang Antar Kelompok Pendapatan, Reforma Agraria,
Daerah Perbatasan, Daerah Tertinggal, Desa dan Kawasan Pendesaan, Perkotaan
dan Konektivitas. Kebijakan terkait pembangunan pemerataan dan kewilayahan ini
antara lain:
Pencapaian pemerataan pendapatan antarkelompok penduduk perlu dilakukan
secara terintegrasi dengan cara memutus siklus ketimpangan antargenerasi
Menjamin peningkatan kualitas hidup masyarakat miskin dalam kondisi
perekonomian yang masih tumbuh antara 5-6% melalui peningkatan penerima
Bantuan Tunai Bersyarat dalam RKP 2017 dan mempertahankan dukungan
unuk mengurangi beban penduduk miskin dan rentan.
Reforma agraria ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui pemberian hak milik atas tanah yang meliputi redistribusi tanah dan
legalisasi aset redistribusi tanah seiring dengan meningkatnya Kepastian
Hukum Hak Atas Tanah.
Pembangunan kawasan perbatasan difokuskan pada 2 (dua) sasaran
pembangunan yaitu meningkatkan pertahanan dan keamanan serta
pengembangan pusat ekonomi perbatasan untuk mendorong peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Pengurangan kesenjangan secara tegas diamanatkan Nawacita ke tiga dengan
membangun dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa serta
pengentasan daerah tertinggal. Pembangunan Indonesia (Indonesia sentris)
lebih diutamakan dibandingkan pembangunan di Jawa (Jawa Sentris),
walaupun RoI lebih tinggi di Jawa. Pendulum pembangunan harus banyak
bergerak ke luar Jawa.
Menekankan konektivitas antar wilayah dalam RKP 2017 pada penyelesaiaan
proyek-proyek yang akan menurunkan biaya logistik dan mendukung
pembangunan kawasan.
D. Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan (Polhukhankam)
merupakan kondisi perlu dalam dokumen RKP 2017.
Hal –hal utama yang menjadi sasaran utama dalam Pembangunan Polhukhankam
yaitu:

7

-

Memenuhi secara bertahap Minimum Essential Forces dengan peran industri
pertahanan dalam negeri yang makin meningkat
Memantapkan kepastian dan penegakan hukum
Memantapkan reformasi birokrasi
Memantapkan konsolidasi demokrasi melalui penguatan aspek-aspek demokrasi
termasuk komunikasi dan informasi publik serta menguatkan efektivitas
diplomasi dalam menjaga stabilitas keamanan kawasan, perlindungan
WNI/BHI, pelaksanaan diplomasi ekonomi dan kerjasama pembangunan,
termasuk Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular

Pembangunan bidang Polhukhankam terbagi yaitu Konsolidasi Demokrasi dan
Efektivitas Diplomasi Sasaran dan Arah Kebijakan; Stabilitas Keamanan dan
Ketertiban; Kepastian dan Penegakan Hukum; Reformasi Birokrasi.
Adapun pelaksanaan koordinasi sekaligus penguatan demokrasi yang dilakukan
guna penyusunan RKP 2017 oleh Direktorat Politik dan Komunikasi masuk dalam
pembangunan bidang Kondisi Perlu. Hasil pembahasan dan diskusi penyusunan
RKP 2017 menghasulkan sasaran utama terkait Indeks Demokrasi Indonesia, target
penyelesaian sengketa informasi publik, dan berkurangnya konflik berlatar belakang
isu SARA. Sasaran tersebut dapat diamati dalam tabel sasaran pembangunan
kondisi perlu dibawah ini:
Tabel 2.2 Sasaran Pembangunan Kondisi Perlu Polhukhankam
No Sasaran

2015

2016

2017

2018

2019

1.

Indeks Demokrasi Indonesia

73,04

74

74,3

74,6

75

2.

Penyelesaian
publik

60%

70%

80%

90%

3.

Berkurangnya jumlah konflik berlatar