1. TEKNIS PENYUSUNAN DOK RKP DES
PANDUAN PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA
KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA)
PENGANTARAdapun secara teknis, dokumen perencanaan tahunan pembangunan desa / Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Des) adalah dokumen rencana desa untuk periode 1 (satu) tahun dan ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Desa, yang merupakan :
Penjabaran dari RPJM-Desa Memuat rancangan kerangka ekonomi desa (dengan kerangka pendanaan yang dimutakhirkan) Memuat program prioritas pembangunan desa Memuat rencana kerja dan pendanaan Memuat perkiraan maju yang dilaksanakan pemdes, atau melalui partisipasi masyarakat yang mengacu pada RKPD dan
RPJM-Des Disusun melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan
(musrenbang) tahunan Menjadi masukan dalam penyusunan dokumen APB-Desa dengan sumber anggaran dari ADD, PA desa, swadaya & partisipasi masyarakat serta sumber lain yang tidak mengikat
Perencanaan pembangunan desa sebagai sebuah proses yang senantiasa berputar / rolling plan, merupakan proses pembelajaran partisipatif yang senantiasa berulang setiap tahun. Mengingat setiap tahun pasti dilaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan desa ini, maka dibutuhkan panduan teknis ini tentang bagaimana cara melakukannya atau apa saja tahapan- tahapan kegiatannya.
SOSIALISASI DI KECAMATAN
Sosialisasi dilakukan pada forum tingkat kecamatan Tujuan : Mensosialisasikan ke masyarakat desa bahwa melalui PKD : i. Masyarakat diajak untuk menggali pandangan-pandangannya tentang bagaimana desanya dalam tahun-tahun mendatang. ii. Membantu desa dalam menyusun dan memiliki pedoman pembangunan iii. Memaksimalkan peran serta masyarakat dan mengoptimalkan peran pemerintah desa. Manfaat : Melalui PKD diharapkan : i. Dapat mendorong masyarakat desa untuk mewujudkan cita-citanya dengan rasa memiliki yang tinggi ii. Dapat membantu penyusunan rencana pembangunan dan rencana kegiatan proyek iii. Program-program pembangunan akan lebih terarah iv. Dapat mencakup seluruh kebutuhan, tidak hanya sektor-sektor tertentu.
Dalam forum sosialisasi tersebut sangat diharapkan kehadiran dari wakil seluruh unsur yang ada di masyarakat antara lain : a. Kepala desa
b. Kader desa
c. Organisasi non pemerintah lokal
d. Pelaku-pelaku usaha
e. DPRD
f. Instansi sektoral terkait
g. Aparat kecamatan
h. LPMD i. BPD j. Perwakilan perempuan k. Dll.
Dalam forum sosialisasi tersebut selain dari PNPM akan mensosialisasikan program kegiatannya, sangat diharapkan juga dari sektor-sektor lain juga menyampaikan rencana kegiatannya serta hal-hal yang terkait dengan pengembangan di tahun-tahun yang akan datang.
Kata kunci di sini adalah bahwa perencanaan pembangunan yang baik adalah yang partisipatif, melibatkan seluruh unsur masyarkat, serta benar- benar memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga :
Perencanaan dan pelaksanaannya tidak boleh hanya berdasarkan perkiraan, terkaan, atau pandangan dari ahli atau pemuka masyarakat saja.
Penentuan kebutuhan masyarakat harus berasal dari subyek dan pelaku-pelaku di dalam masyarakat, bukan berdasarkan perkiraan semata (harus dilakukan need assessment bersama dengan masyarakat)
SOSIALISASI DI DESA
Kegiatan : i. Sosialisasi PKD pada forum tingkat desa ii. Pembentukan tim kecil (terdiri dari unsur Pemerintah Desa, LPMD, maupun kader desa / KPMD)
Sebelumnya perlu ada rapat pembentukan Tim Perumus yang secara ringkas sebagai berikut :
- diselenggarakan oleh kepala desa
- jumlah anggota minimal tim perumus ini adalah 11 orang
- unsur tim penyusun terdiri dari :
Kepala desa – pengendali kegiatan Sekretaris desa – penanggung jawab kegiatan LPMD – penanggung jawab pelaksana kegiatan tokoh masyarakat wakil perempuan KPMD
- ditetapkan melalui SK kades iii. Pemaparan Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan (jika ada) dari pihak pemerintah desa.
Tujuan : Mensosialisasikan ke masyarakat desa bahwa melalui PKD : i. Masyarakat diajak untuk menggali pandangan-pandangannya tentang bagaimana desanya di tahun-tahun mendatang ii. Membantu desa dalam menyusun dan memiliki pedoman pembangunan iii. Memaksimalkan peran serta masyarakat dan mengoptimalkan peran pemerintah desa.
Manfaat : Melalui PKD diharapkan : i. Dapat mendorong masyarakat desa untuk mewujudkan rencana- rencananya dengan rasa memiliki yang tinggi ii. Dapat membantu penyusunan rencana pembangunan dan rencana kegiatan proyek iii. Program-program pembangunan akan lebih terarah iv. Dapat mencakup seluruh kebutuhan, tidak hanya sektor-sektor tertentu.
PENGKAJIAN KEADAAN DESA & PENGGALIAN GAGASAN
Kegiatan : i. Sosialisasi PKD di tingkat dusun ii. Menyusun peta sosial desa (lihat Panduan Teknis Penggunaan
Instrumen Perencanaan Partisipatif), bagi desa yang belum mempunyai peta sosial desa. iii. Melakukan review / kaji ulang atas kondisi yang ada di desa dengan langkah sebagai berikut :
Up dating peta sosial desa (bagi yang sudah pernah menyusun peta sosial dan dokumen petanya masih ada dan dalam kondisi baik). Peta sosial desa (yang telah dibuat sebelumnya) harus di up date sehingga mencapai syarat minimal peta sosial, yaitu harus dapat menunjukkan :
Bangunan-bangunan (kantor, pasar, polindes, puskesmas pembantu, tempat ibadah, sekolah, dan lain-lain dengan simbol/notasi yang standar) berikut kondisi eksisting-nya seperti “pasar desa rusak bagian atapnya dan sanitasinya sangat jelek”, “puskesmas pembantu kondisi retak dinding belakangnya”, dsb.
Infrastruktur desa (jalan, jembatan, saluran air, saluran eksisting-nya seperti “jalan tanah 850 m”, “jembatan bambu 8 m”, dsb. Potensi desa yang meliputi :
Potensi alam seperti lahan pertanian, hutan, perkebunan, sungai, embung, danah, dll.
Instrumen bantu potret desa atau sejumlah pertanyaan penggerak bisa digunakan untuk mengeksplorasi potensi alam ini, seperti berikut :
Sungai
1) Dari sumber mana air sungai ini berasal ? 2) Apakah menyebabkan banjir di musim hujan ?, wilayah mana saja yang terkena banjir tahunan dan apa dampaknya ? 3) Pada musim kemarau apakah air sungai ini kering ? 4) Dimanfaatkan untuk apa saja sungai tersebut ? 5) Kalau untuk mengairi sawah, seberapa banyak sawah yang terairi dari sungai tersebut ? 6) Apakah masyarakat lebih menyukai untuk mandi, cuci, dan kakus di sungai ?, mengapa hal ini terjadi ? 7) Apakah masyarakat juga digunakan untuk air bersih / air minum ?, bila iya mengapa ini dilakukan ? 8) Adakah masyarakat yang mata pencahariannya berkaitan langsung dengan sungai ?, bila iya, apa itu dan seberapa banyak dan tersebar di mana saja ? 9) Adakah adat / kepercayaan tertentu di masyarakat yang berkaitan dengan sungai tersebut ?
Hutan
1) Tanaman apa saja yang ada di hutan tersebut ? 2) Siapa pengelola hutan tersebut ? 1) Dimanfaatkan untuk apa saja hutan tersebut oleh masyarakat ? 3) Adakah masyarakat yang mata pencahariannya berkaitan langsung dengan hutan ?, bila iya, apa itu dan seberapa banyak dan tersebar di mana saja ? 4) Adakah terjadi konflik antara masyarakat dengan pengelola hutan ? bila iya, apa sebabnya
? 5) Dari tahun ke tahun apakah hutan semakin terlindungi atau sebaliknya semakin rusak dan gundul ? dan faktor apa saja yang menyebabkan itu bisa terjadi ? 6) Adakah adat / kepercayaan tertentu di masyarakat yang berkaitan dengan hutan tersebut ?
Sawah
1) Bagaimana siklus tanam sepanjang tahun di sawah ? 2) Berapa banyak masyarakat yang mata pencahariannya adalah petani ? 3) Seberapa banyak masyarakat yang menjadi buruh tani ? dan bagaimana sistem pendapatan mereka dari menjadi buruh tani ini ? 4) Bagaimana pola pengairannya ? apakah tadah hujan, atau ada jaringan irigasi ? 5) Bila menggunakan jaringan irigasi, siapa saja yang terlibat dalam pengelolaannya dan apa perannya masing-masing ? 6) Apakah ada kelompok petani di sini ?, siapa ketuanya ? dan apa saja aktivitasnya ?
Mata Air / Sumber
1) Dimanfaatkan untuk apa saja mata air / sumber air tersebut ? 2) Bagaimana kondisi airnya saat musim kemarau ? 3) Bagaimana kondisi airnya dari waktu ke waktu ? apakah tetap atau mengalami perubahan ? (semakin kecil atau tetap atau semakin besar volume airnya ? ) 4) Ke wilayah mana saja aliran sumber air ini ? dan digunakan apa oleh masyarakat yang dilewati oleh aliran sumber air ini ? 5) Bagaimana perlindungan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap mata air / sumber tersebut dari waktu ke waktu ? 6) Adakah adat / kepercayaan tertentu di masyarakat yang berkaitan dengan mata air tersebut ?
Potensi ekonomi, seperti pasar, industri rumah tangga, maupun seputar permasalahan- permasalahan yang dihadapi.
Pasar
7) Berapa banyak pedagang yang berjualan di tempat itu ? 8) Dari mana saja pedagang itu berasal ? 9) Hari apa saja hari pasaran ? 10) Komoditas apa yang sebagian besar diperjualbelikan ? 11) Bagaimana pengelolaan pasar ini ? 12) Adakah retribusi untuk setiap pedagang ? berapa besarnya ? dan apakah penarikannya harian, mingguan, atau bulanan ? 13) Berapa kira-kira total pendapatan dari retribusi ini untuk setiap bulannya ? 14) Digunakan untuk apa saja pendapatan dari retribusi ini ? 15) Bagaimana dengan aspek kebersiihannya lingkungannya ? 16) Bagaimana menurut pedagang tentang kenyamanan untuk berjualan di sana ? 17) Bagaimana menurut pembeli tentang kenyamanan untuk mencari kebutuhan sehari-hari di sana ?
Industri Rumah Tangga
1) Adakah masyarakat yang mata pencahariannya di sektor industri rumah tangga ? dan jenis industrinya apa saja ? 2) Ada sekitar berapa banyak masyarakat yang bergerak di industri rumah tangga tersebut ? 3) Adakah mereka mempunyai perkumpulan / kelompok sesuai dengan jenis usahaya ?, kalau iya, siapa saja ketua-ketua kelompoknya ? dan apa saja aktivitas kelompok- kelompok ini ?
4) Bagaimana mereka mendapatkan bahan baku untuk industri rumah tangganya selama ini ?, apakah mencari sendiri-sendiri atau mencari bersama-sama ?
5) Bagaimana mereka menjual produk mereka selama ini ?, apakah menjual sendiri-sendiri atau menjual bersama-sama ? 6) Bagaimana siklus usaha mereka, apakah harian ?, mingguan ? atau bulanan ? 7) Sekitar kisaran berapa biaya produksi mereka ? 8) Sekitar kisaran berapa omzet penjualan mereka ? 9) Sekitar kisaran berapa keuntungan usaha mereka ?
Batas-batas wilayah disebutkan dan dibedakan antara batas dusun, desa, kecamatan/kabupaten Notasi mata angin utara di atas
Lokasi rumah penduduk sesuai kategori tingkat kesejahteraan dengan cara sebagai berikut :
Teknik Klasifikasi Kesejahteraan secara Partisipatif 18) Pada peta sosial desa berikan noktah-noktah yang menunjukkan rumah-
rumah tangga (atau bila melakukan review, koreksi kembali seluruh noktah-
noktah yang menunjukkan rumah-rumah tangga) 19) Berilah nomor pada setiap noktah rumah-rumah tangga tersebut.
20) Pindahkan setiap nomor rumah-rumah tangga ke dalam kartu ukuran 9 cm
x 5 cm atau seukuran kartu nama, setiap nomor rumah tangga, satu kartu.
21) Tanyakan pada peserta terhadap identitas yang lengkap pemilik setiapnomor kartu tersebut, dan tuliskan informasi dari para informan tersebut di
tabel pada kertas plano (susunan portrait), seperti : No rumah tangga Nama kepala rumah tangga Jumlah anggota rumah tangga
Apa saja sumber-sumber pendapatan rumah tangga tersebut Setelah selesai seluruhnya, tempelkan di dinding atau letakkan di lantai agar bisa dilihat oleh seluruh peserta.
22) Tanyakan pada peserta klasifikasi kesejahteraan apa saja yang sangat
familiar di wilayah tersebut dengan bahasa lokal / setempat, apakah kaya
(sugih), sedang (sedengan), miskin (mlarat), atau klasifikasi yang lain. 23) Buat tabel secara landscape pada kertas plano terhadap klasifikasi yang mereka tetapkan (misalkan ada 4 klasifikasi, maka buatlah 4 kolom, 5 dengan kolom nomor).24) Bagilah peserta dalam 3 kelompok. Berilah masing-masing kelompok satu
tabel pada point 6 di atas. 25) Minta mereka untuk berdiskusi untuk mengisikan pada tabel di masing- masing kelompok nomor-nomor rumah-rumah tangga sesuai dengan klasifikasi tingkat kesejahteraan yang tercantum pada tabel. 26) Setelah itu tempelkan hasil pengklasifikasian masing-masing kelompok.Sangat mungkin terjadi perbedaan peletakan nomor rumah tangga pada klasifikasi yang berbeda pula. Misalkan 2 kelompok menempatkan no 5 pada “sedengan”, sedangkan 1 kelompok menempatkan pada klasifikasi “mlarat”. 27) Minta 1 kelompok tersebut untuk menunjukkan alasan mengapa mereka mengklasifikasikan “melarat” yang mungkin hal tersebut tidak diketahui oleh
2 kelompok yang lainnya. 28) Apabila alasan tersebut dapat diterima oleh 2 kelompok lainnya, maka
putuskan untuk menggunakan klasifikasi “melarat” tersebut. Apabila tidak
bisa diterima dan 2 kelompok lain mengajukan alasan yang berbeda, maka
klasifikasi ditetapkan berdasarkan suara kelompok terbanyak.29) Pindahkan hasil akhir di tabel lain yang merupakan hasil kesepakatan
Masalah yang berkaitan dengan bidang kesehatan baik yang ada di tiap rumah tangga maupun di sarana-prasarana kesehatan. Instrumen bantu potret desa atau sejumlah pertanyaan penggerak bisa digunakan untuk mengeksplorasi seperti berikut :
Tenaga kesehatan yang ada :
1) Jumlah Bidan Desa ? 2) Jumlah Kader Posyandu ? 3) Jumlah Perawat desa ? 4) Jumlah Dukun bayi ?
Sarana Kesehatan yang ada :
1) Posyandu ? 2) Gedung Poskesdes ? 3) Gedung Polindes ? 4) MCK umum ? 5) TPS / TPA ? 6) Instalasi air bersih / air minum ? 7) Sumber air bersih / air minum selama ini dari mana saja ?
Aktivtas terkait kesehatan di masyarakat :
1) Bagaimana jumlah kehadiran bayi dan balita selama ini di posyandu ? 2) Apa saja faktor yang mendukung tinggi / rendahnya kehadiran bayi dan balita ke posyandu ? 3) Kemana umumnya masyarakat berobat jika sakit ? 4) Mengapa memilih tempat berobat/periksa tersebut? 5) Ke mana umumnya ibu-ibu hamil memeriksakan kehamilannya ? 6) Proses persalinan umumnya ditolong oleh siapa ? 7) Adakah kasus kematian ibu melahirkan dalam 3 tahun terakhir di desa? 8) Adakah kasus kematian bayi lahir dalam 3 tahun terakhir di desa? 9) Adakah kasus kematian balita dalam 3 tahun terakhir di desa ? 10) Adakah kasus balita gizi buruk dan kurang gizi selama 2 tahun terakhir di desa? 11) Bagaimana kegiatan PMT pada posyandu secara rutin dilakukan ? 12) Bagaimana kebiasaan mandi, cuci, dan kakus di masyarakat selama ini ? 13) Apa saja faktor yang mempengaruhi kebiasaan masyarakat tersebut ? 14) Bagaimana selama ini pengelolaan sampah dilakukan oleh masyarakat ?, apakah dilakukan secara terorganisir atau sendiri-sendiri ? 15) Penyakit apa saja yang seringkali muncul di masyarakat dalam 5 tahun terakhir ?
Masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan baik yang ada di tiap rumah tangga maupun di sarana-prasarana pendidikan. Instrumen bantu potret desa atau sejumlah pertanyaan penggerak bisa digunakan untuk mengeksplorasi seperti berikut :
Tingkat pendidikan:
1) Seberapa banyak anak usia sekolah yang tidak sekolah (wajib belajar 9 tahun) ? 2) Seberapa banyak masyarakat yang tamatan SD / sederajat ? 3) Seberapa banyak masyarakat yang tamatan tamat SMP / sederajat ? 4) Seberapa banyak masyarakat yang tamatan SMA / sederajat ? 5) Seberapa banyak masyarakat yang tamatan pendidikan tinggi ? 6) Seberapa banyak masyarakat yang tamatan pondok pesantren ?
Sarana pendidikan:
1) Berapa jumlah gedung PAUD dan TK ? 2) Bagaimana secara umum kondisi bangunan dan peralatannya ? 3) Berapa jumlah gedung SD dan sederajat (negeri dan swasta) ? 4) Bagaimana secara umum kondisi bangunan dan peralatannya ? 5) Berapa jumlah gedung SMP dan sederajat (negeri dan swasta) ? 6) Bagaimana secara umum kondisi bangunan dan peralatannya ? 7) Berapa jumlah gedung SMA dan sederajat (negeri dan swasta) ? 8) Bagaimana secara umum kondisi bangunan dan peralatannya ? 9) Berapa jumlah pondok pesantren ? 10) Bagaimana secara umum kondisi bangunan dan peralatannya ?
Aktivitas pendidikan di masyarakat :
1) Apa saja faktor-faktor utama yang menyebabkan anak usia sekolah tidak sekolah atau putus dari sekolahnya ? 2) Apa latar belakang masyarakat memilih sekolah tertentu ? 3) Seberapa banyak kah masyarakat yang buta huruf ? 4) Bagaimana ketersediaan tenaga pendidik yang ada ?, apakah kurang atau sudah cukup ? 5) Bagaimana pandangan masyarakat secara umum terhadap pendidikan ? 6) Apakah ada kelompok-kelompok belajar yang dibentuk secara madiri oleh masyarakat sendiri ? 7) Adakah kepercayaan / adat tertentu di masyarakat yang berpengaruh terhadap aktivitas pendidikan di masyarakat ? seperti apa itu ?
Masalah yang berkaitan dengan bidang sosial budaya masyarakat, baik yang ada di rumah tangga maupun di kawasan / lingkungan tertentu.
Beberapa contoh aspek sosial budaya masyarakat :
1) Adakah kelompok-kelompok seni yang ada di masyarakat ?, apa saja aktivitas mereka ? 2) Adakah kegiatan-kegiatan tradisional / adat yang dilakukan secara rutin setiap tahunnya ? apa saja itu ? 3) Seberapa besar kejadian kriminalitas selama 3 tahun terakhir ? apa saja bentuk kriminalitas yang terjadi dalam selang waktu tersebut ? 4) Apa saja faktor-faktor utama penyebab terjadinya kriminalitas tersebut ? 5) Adakah kelompok masyarakat adat di sana yang bermukim secara khusus ? bila ya, apa saja kekhususan adat mereka ? 6) Adakah kelompok masyarakat terisolir / terpencil yang jauh jangkauannya dari pusat kegiatan pelayanan umum di desa ?, bila ya, bagaimana kondisi lingkungan, infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan mata pencaharian masyarakatnya ?
7) Adakah berkembang kelompok-kelompok hobi ? bila ya, apa saja dan apa aktivitasnya ? 8) Adakah berkembang kelompok-kelompok keagamaan ? bila ya, apa saja dan apa aktivitasnya ? 9) Adakah berkembang kelompok-kelompok usaha yang berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat ? bila ya, apa saja dan apa aktivitasnya ? 10) Bagaimana penyelesaian secara adat / kebiasaan masyarakat setempat terhadap perselisihan, persengketaan, atau kriminal yang terjadi ?
Masalah yang berkaitan dengan bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan lain sebagainya sesuai dengan potensi umum yang ada di desa tersebut.
Masalah pertanian, peternakan, perikanan, dapat dikelompokkan dalam aspek : 1) Masalah-masalah input produksi seperti benih, bibit, pupuk, obat-obatan dll. antara lain :
Persediaan / stock-nya Harga beli Pengiriman / transportasi penyimpanan 2) Masalah dalam teknik atau cara budidaya seperti : Cara mengolah lahan Cara menanam Cara pencegahan hama dan penyakit Sistem pengairan / sumber air dan kualitas air Cara pemeliharaan Pakan buatan dan pakan pabrik 3) Masalah dalam pasca panen seperti pengemasan, pemasaran, dll.
Proses panen, dan pasca panen serta transportasi Rantai pemasaran iv. Menggali Gagasan Masyarakat Terhadap berbagai macam data dan informasi dari hasil review maupun pengkajian secara mendalam tersebut di atas perlu diformulasikan dalam bentuk tabulasi agar lebih sistematis dan terstruktur dalam form-form berikut ini :
Form Review Potensi No Potensi yg telah Terpetakan Kondisi saat ini
Form Review Masalah No Masalah yg telah Terpetakan Kondisi saat ini
FORM REVIEW ATAS KLASIFIKASI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Dusun :
Jumlah Klasifikasi
NO Nama Kepala anggota Sumber-sumber Klasifikasi Dusun, RW, RT Kesejahteraan yang
RT Rumah Tangga Rumah pendapatan rumah tangga Kesejahteraan Saat Ini telah Terpetakan Tangga
RTSM RTM S K RTSM RTM S K
Jumlah Berbagai gagasan bisa dimunculkan dalam konteks menyelesaikan masalah (misalnya : tingginya kasus pencurian sapi di dusun A, gagasannya adalah dibuatnya kandang bersama, dan dilakukannya sistem penjagaan bergilir), namun gagasan bisa pula dimunculkan dalam konteks untuk mengembangkan potensi yang ada (misalnya : adanya sumber mata air bersih yang selama ini terbuang, gagasannya adalah membangun instalasi air bersih perpipaan hingga ke permukiman penduduk sehingga memunculkan pendapatan / pemasukan keuangan ke desa dari hasil retribusi air bersih tersebut) v. Untuk kepentingan program, kegiatan memprioritaskan gagasan hasil penggunaan instrumen perencanaan partisipatif ini diolah secara khusus dengan format berikut :
Daftar Prioritas Gagasan Dusun : ______________ Desa : __________________ Tanggal Penggalian Gagasan : _________________
GAGASAN KEGIATAN K R I T E R I A Lebih bermanfa- at bagi RTM Berdampak langsung dalam peningkatan kesejahtera- an Dapat dikerja- kan oleh masyara- kat Didukung sumber daya yang ada Memiliki potensi berkem- bang dan berkelan- jutan R A N K
I N G Masalah A
Gagasan A1 Gagasan A2 Dst
Masalah B
Gagasan B1 Gagasan B2 Dst Dst.
Tetapkan urutan prioritasnya/rangkingnya (bisa dengan - metode amplop biji-bijian) Plot-kan gagasan-gagasan yang muncul tersebut pada peta - desa yang telah digambar ulang di plano (menjadi semacam peta aspirasi). Penggalian gagasan yang dilakukan di tingkat dusun ini tentunya tidak satu kali langsung menghasilkan sekian banyak output, namun baru setelah pelaksanaan yang ke dua atau bahkan yang ketiga baru keseluruhan output ini ada. Lakukan hal yang sama di dusun berikutnya, sehingga lengkap keseluruhan dusun.
RAPAT UMUM TIM PERUMUS I
Rapat ini dilakukan dalam rangka untuk mengkompilasi berbagai hasil-hasil pengkajian keadaan desa maupun penggalian gagasan yang telah dilakukan sebelumnya baik di dusun-dusun maupun di kelompok-kelompok. Rapat ini selain dihadiri oleh Tim Perumus lengkap juga perlu mengundang perwakilan dari dusun-dusun. Bahan-bahan yang perlu disediakan untuk kegiatan ini adalah : i. Peta sosial desa (peta eksisting) ii. Format-format hasil penggalian gagasan
Langkah-langkah :
a. Rangkum semua masalah dengan menuliskan ulang di metaplan dan menempelkan di plano dengan format berikut :
FORMAT DAFTAR GAGASAN KEGIATAN DI DESA
NO MASALAH LOKASI MASALAH GAGASAN KEGIATAN POTENSI YANG ADAINDIKATOR PENILAIAN Skor
Urutan Prioritas Kemen- desakan
Tingkat Kemudah- an Didukung
Potensi Luas Pengaruh Dampak dalam peningkatan kesejahteraan
Diisi dengan uraian masalah yang spesifik Contoh : Penduduk desa sulit menjalankan aktivitas kehidupannya sehari- hari karena rusaknya jembatan kayu yang menjadi penghubung antar dusun.
Diisi dengan titik lokasi permasalahan atau sampai dengan lokasi di mana penduduk merasakan masalah Contoh : Dusun A, C,
D, dan F Diisi dengan gagasan yang diusulkan Contoh : Pembangunan jembatan baru di dusun D
Diisi dengan potensi yang mendukung terlaksananya gagasan Contoh : Batu kali, pasir kali, bambu, tukang.
5
2
3
5 5 750 b. Lanjutkan dengan evaluasi pelaksanaan pembangunan desa tahun sebelumnya c. Dari point b di atas lakukan pembahasan apakah masih perlu ada tindakan lainnya untuk mengatasi masalah baru yang muncul (sehingga menambah daftar gagasan kegiatan).
FORMAT EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA TAHUN LALU
KEGIATAN RENCANA REALISASI MASALAH LAIN KETERANGAN
YANG MUNCUL RAPAT UMUM TIM PERUMUS IIAgenda rapat ini sesungguhnya bisa saja dilakukan setelah selesai seluruh agenda yang dibahas di Rapat Umum Tim Permus I, namun apabila waktu tidak memungkinkan lagi, maka perlu dilakukan rapat berikutnya secara khusus. Sebagaimana rapat perumusan pertama, rapat ini selain dihadiri oleh Tim Perumus lengkap juga perlu menghadirkan perwakilan dari dusun- dusun.
Adapun bahan-bahan yang perlu disediakan untuk kegiatan ini adalah sebagai berikut : i. Peta sosial desa (peta eksisting) ii. Format-format hasil penggalian gagasan iii. Hasil pengisian Format Daftar Gagasan Kegiatan di Desa
Langkah-langkah :
a. Berilah kode bidang kegiatan pada metaplan yang tertempel di kolom Gagasan Kegiatan pada Format Daftar Gagasan Kegiatan di Desa.
Bubuhkan kode sebagai berikut : 1 untuk bidang Sarana-Prasarana/Infrastruktur Perdesaan 2 untuk bidang Kesehatan 3 untuk bidang Pendidikan 4 untuk bidang Ekonomi 5 untuk bidang Sosial 6 untuk bidang Budaya 7 untuk bidang Kelembagaan
b. Jangan lupa bubuhkan pula jumlah skor dan rangking urutan prioritasnya di lembar sebaliknya yang masih kosong.
c. Selanjutnya kelompokkan tempelan-tempelan metaplan tersebut berdasarkan kesamaan bidangnya.
d. Isikan usulan-usulan kegiatan yang telah dikelompok-kelompok ini pada Format-format dokumen perencanaan tahunan desa, yang hasilnya adalah rancangan awal dokumen perencanaan tahunan pembangunan desa (RKP-Desa)
Beberapa Teknik untuk Perangkingan
Metode perankingan adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan urutan / prioritas masalah atau kegiatan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Dalam konteks musrenbang desa, atau forum musyawarah-musyawarah di PNPM-MP, perankingan ini sangat krusial, mengingat keterbatasan sumber daya (dana, waktu, tenaga) tidak sebanding dengan banyaknya masalah yang harus diselesaiakan dan banyaknya kegiatan yang harus dilaksanakan, sehingga dibutuhkan pemilihan akurat mana yang harus didahulukan.
Metode perankingan yang dilakukan secara partisipatif memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan yang dilakukan secara individu-individu. Cara partisipatif memerlukan adanya pembahasan sebelumnya di antara individu- individu sebelum memutuskan prioritas di setiap indikatornya. Pembahasan / setiap individu menetapkan prioritas di setiap kriteria dan selanjutnya digabungkan antar individu sehingga didapatkan nilai kumulatif / gabungan. Beberapa kelebihan pendekatan partisipatif dalam penentuan prioritas adalah sebagai berikut :
Adanya interaksi / komunikasi antar individu Antar individu saling melengkapi atas informasi yang dimiliki satu sama lain Individu yang tidak memiliki informasi sama sekali bisa mengetahui dari yang lainnya, sehingga dapat turut berkontribusi atas hal yang dibahas Memungkinkan terjadinya eksplorasi masalah atau kegiatan secara lebih detail dan rinci / lebih mendalam Merupakan keputusan dan kesepakatan bersama Memupuk modal sosial (tepa selira, menghargai pendapat)
Kegiatan PNPM-MP maupun yang akan dilaksanakan sendiri oleh desa merupakan kegiatan yang bersifat skala desa, meskipun akan didanai dari berbagai sumber pendanaan (tidak hanya dari PAD, dan ADD saja, namun bisa juga dari APBD kabupaten, APBD provinsi, dan APBN – seperti PNPM- MP). Kegiatan yang bersifat skala antar desa / supra desa merupakan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SKPD karena merupakan otoritas / kewenangan pemerintah kabupaten dan diharapkan menunjang pencapaian Renstra SKPD maupun sesuai dengan Renja SKPD. Kegiatan skala desa akan masuk dalam dokumen RKP-Desa dan akan menjadi dasar bagi penyusunan RAPB- Des serta akan dilaksanakan pada tahun berjalan. Sedangkan kegiatan skala daerah / antar desa / supra desa akan diajukan kepada tahapan perencanaan lebih tinggi di tingkat kecamatan dan kabupaten untuk diproses lebih lanjut dalam perencanaan pembangunan daerah dan dilaksanakan pada tahun berikutnya.
Tabel Perankingan Masalah Skala Desa
K R I T E R I A U T A M A R a n ki n g
K R I T E R I A
Skor akhir Ranking
Dirasakan oleh orang banyak (kepentingan umum)
Tingkat keparahan Menghambat peningkatan pendapatan
Sering terjadi Didukung potensi untuk pemecahan masalah
Mendesak Merupakan masalah utama i ii iii iv v vi vii viii ix x xi
Tabel Perankingan Usulan / Gagasan Skala Desa
No Masalah
KRITERIA PENDUKUNG
No Usulan / gagasan
Nominasi Sumber Pendanaan
Didukung potensi / sumberdaya yang ada
Lebih bermanfaat bagi RTM Berdampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan Bisa dikerjakan masyarakat
Memiliki potensi untuk berkembang & berkelanjutan
S ko r U ta m a
Pemenuhan kebutuhan banyak orang
Dukungan peningkatan pendapatan masyarakat
Kriteria lainnya . .............
.........
i ii iii iv v vi vii viii ix x xi xii xiii xiv
S ko r P en du ku ng
Tabel Perankingan Usulan / Gagasan Skala Antar Desa / Supra Desa (contoh 1)
No Usulan / gagasan
KRITERIA UTAMA KRITERIA PENDUKUNG Skor Ranking
Otoritas / kewenangan ada pada
SKPD (bukan pada desa)
Dimanfaatkan juga oleh masyarakat desa-desa lain di sekitarnya
Mendukung pencapaian Renstra dan
Renja SKPD Tidak Bisa dikerjakan masyarakat desa sendiri
Volume kegiatan cukup / sangat besar
Tidak mampu didanai dari pendanaan desa secara mandiri
Tidak / kurang didukung potensi / sumberdaya yang ada i ii iii iv v vi vii viii ix x xi
Tabel Perankingan Usulan / Gagasan Skala Antar Desa / Supra Desa (contoh 2) Kriteria Kontribusi pada
Dukungan Pencapaian Kesesuaian pada Dukungan Total Urutan Target
No Kegiatan dengan pemenuhan nilai Lain-lain Skor Prioritas Prioritas Ranwal RKPD hak dasar tambah pembangunan rakyat kabupaten
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Cara Pengisian Tabel Prioritisasi Kegiatan Berdasar Kriteria: Kolom(1) diisi dengan nomor urut program dan kegiatan. Kolom(2) diisi dengan kegiatan prioritas desa/kelurahan yang diusulkan.Kolom(3) diisi dengan angka 1 jika kurang sesuai dengan rancangan awal RKPD, angka 2 jika cukup sesuai dengan
rancangan awal RKPD, dan angka 3 jika sangat sesuai dengan rancangan awal RKPD. Kesesuaian dengan rancangan awal RKPD dinilai dari kesesuaian dengan rancangan kegiatan SKPD.Kolom(4) diisi dengan angka 1 jika kurang berkontribusi, angka 2 jika cukup berkontribusi, dan angka 3 jika sangat
berkontribusi. Kolom(5) diisi dengan angka 3 jika sangat sesuai, angka 2 jika cukup sesuai, angka 1 jika sama sekali tidak sesuai.Kolom(6) diisi dengan angka 3 jika sangat mendukung peningkatan nilai tambah, angka 2 jika cukup mendukung
peningkatan nilai tambah, angka 1 jika kurang mendukung peningkatan nilai tambah. Peningkatan nilai tambah dinilai dari penerima sasaran dan outcomeyang direncanakan apakah meningkatkan kemampuan memperoleh pendapatan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan sejenisnya. Kolom(7) diisi dengan kriteria lain yang disepakati forum.
Kolom(8) diisi dengan dengan total skor. Semakin tinggi skor yang diperoleh suatu kegiatan pelayanan, semakin tinggi
prioritas kegiatan tersebut untuk ditangani di tahun rencana. Kolom(9) diisi dengan nomor urut prioritas kegiatan tersebut.Kegiatan pasca Rapat Umum Tim Perumus II adalah disusunnya rancangan awal dokumen RKP-Desa oleh tim perumus. Adapun format dokumen RKP- Desa adalah sebagai berikut :
3.4. Identifikasi masalah berdasarkan analisis keadaan darurat
4.1.6 Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa sendiri secara swakelola dari sumber PPIP (tahun N).
4.1.5 Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa sendiri secara swakelola dari sumber PNPM-MP (tahun N).
4.1.4 Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa sendiri secara swakelola dari sumber stimulan kabupaten (tahun N).
4.1.3 Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa sendiri secara swakelola dari sumber ADD (tahun N).
4.1.2 Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa sendiri secara swakelola dari sumber PAD (tahun N).
4.1.1 Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa sendiri secara swakelola dari sumber swadaya masyarakat murni (tahun N)
4.1.1 Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa sendiri secara swakelola dari sumber swadaya masyarakat murni (tahun N)
4.1. Prioritas program & kegiatan skala desa dengan rincian sebagai berikut :
Bab IV : Kebijakan dan Program Pembangunan Desa
3.3. Identifikasi masalah berdasarkan prioritas kebijakan supra desa
Bab I : Pendahuluan
3.2. Identifikasi masalah berdasarkan RPJM-Desa
3.1 Identifikasi masalah pembangunan th sebelumnya
Bab III : Rumusan Prioritas Masalah
2.2. Kebijakan belanja desa
2.1. Kebijakan pendapatan desa
Bab II : Kebijakan keuangan desa
1.4. Visi dan misi desa
1.3. Tujuan dan manfaat
1.2. Dasar hukum
1.1. Latar belakang
4.1.7 Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa sendiri secara swakelola dari dana CSR perusahaan atau bantuan lain yang tidak mengikat (tahun N).
4.2. Prioritas program & kegiatan skala kecamatan/kabupaten/kota dengan rincian sebagai berikut :
4.2.1 Bidang Pendidikan
4.2.2 Bidang Kesehatan
4.2.3 Bidang Infrastruktur / Sar-Pras
4.2.4 Bidang Lingkungan Hidup
4.2.5 Bidang Sosial Budaya
4.2.6 Bidang Pemerintahan
4.2.7 Bidang Koperasi & Usaha Masy
4.2.8 Bidang Pertanian
4.2.9 Bidang Peternakan / Perikanan & Kelauatan
4.2.10 Bidang Kehutanan
4.2.11 Bidang Pariwisata
4.2.12 Bidang Pertambangan
4.2.13 Bidang lain sesuai dengan kebutuhan maupun SKPD yg ada
4.3. Pagu indikatif program & kegiatan masing-masing bidang / sektor Pada hasil 4.2 di atas
Bab V : Penutup Lampiran
1. Matriks program & kegiatan beserta rancangan anggaran & sumber dana
2. BA musrenbang RKP desa
RAPAT UMUM TIM PERUMUS III
Rapat ini secara khusus adalah untuk memaparkan hasil rancangan awal dokumen RKP-Desa untuk mendapatkan umpan balik dan perbaikan serta pengayaan dari anggota tim lainnya serta perwakilan dari dusun-dusun. Adapun bahan-bahan yang perlu disediakan untuk pembahasan pada rapat ini antara lain adalah : i. Peta sosial desa (peta eksisting) ii. Format-format hasil penggalian gagasan iii. Hasil pengisian Format Daftar Gagasan Kegiatan di Desa iv. Hasil pengisian Format-format dokumen RKP-Desa v. Rancangan awal dokumen RKP-Desa
Langkah-langkah : a. Pemaparan rancangan awal dokumen RKP-Desa.
b. Pemaparan hasil pengisian format-format standar RKP-Des di forum dan sekaligus melakukan klarifikasi atas pengisiannya.
c. Pembahasan melalui pertanyaan, umpan balik peserta, klarifikasi, maupun perbaikan-perbaikan seperlunya apabila dibutuhkan ataupun perubahan berkaitan dengan informasi dan data yang terbaru dari peserta forum.
d. Pengesahan oleh forum terhadap dokumen RKP-Des tersebut sebagai draft awal.
LOKAKARYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
Lokakarya Perencanaan Pembangunan desa adalah forum musyawarah tahunan para pemangku kepentingan (stakeholders) desa untuk membahas draft awal dan menyepakati draft akhir Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) tahun anggaran yang direncanakan. Lokakarya Perencanaan Pembangunan Desa dilakukan sebelum pelaksanaan Musrenbang Desa.
Lokakarya Perencanaan Pembangunan Desa adalah forum perencanaan yang diselenggarakan oleh lembaga publik, yaitu pemerintah desa, bekerjasama dengan warga dan para pemangku kepentingan lainnya. Forum ini dibangun atas dasar dialog interaktif yang egaliter dan partisipatif yang sangat diharapkan akan mampu membangun kesepahaman tentang kepentingan dan kemajuan desa, dengan cara memotret potensi dan sumber- sumber pembangunan yang tersedia baik dari dalam maupun luar desa.
Tujuan
1. Pembahasan daftar prioritas kegiatan untuk menyusun draft akhir RKP- Des tahun anggaran berjalan
2. Pembahasan daftar prioritas masalah daerah yang ada
3. Pembahasan daftar prioritas usulan kegiatan yang akan diprioritaskan di kecamatan melalui musrenbang kecamatan.
4. Rancangan BA Lokakarya Perencanaan Pembangunan Desa
Peserta
Delegasi dusun / RW Pemerintah desa Pokja PKK desa LPMD Tokoh agama dan tokoh adat Unsur perempuan
Unsur keluarga miskin Organisasi kemasyarakatan desa, ormas yang ada di desa Pengusaha, koperasi, kelompok usaha/pemasaran, kelompok tani/ nelayan, PPL Pelaku pendidikan (kepala sekolah, komite sekolah, guru) Pelaku kesehatan (bidan desa, petugas kesehatan, PLKB) Unsur pejabat pemerintah kecamatan UPTD di kecamatan
Penyelenggara
a) Kepala desa sebagai pembina dan pengendali di struktur kepanitiaan yang disebut TPM (Tim Penyelenggara Musrenbang) Desa.
b) Sebutan lain TPM adalah Pokja Perencanaan Desa, Tim Teknis, Tim Perencanaan
c) Tim ini dikukuhkan melalui SK Kepala Desa
d) Unsur Tim Penyelenggara Musrenbang terdiri dari :
- Pemerintah desa,
- Lembaga kemasyarakatan
- Unsur perempuan
- Pelaku ekonomi, pertanian, kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan, dan lainnya)
- Unsur pemuda
- Unsur yang mewakili wilayah (dusun/RW)
- Jumlah sesuai dengan kebutuhan
Proses Umum
a) Lokakarya desa dimaksud untuk melakukan review usulan ‐usulan kegiatan yang belum terlaksana tahun sebelumnya untuk dipertimbangkan kembali sebagai usulan dalam RKP-Des pada tahun berjalan.
b) Lokakarya desa dimaksud sebagai forum untuk melakukan evaluasi pelaksanaan RKP-Des tahun sebelumnya.
c) Lokakarya desa dimaksud untuk menyusun draft akhir RKP-Des dengan melihat dua point di atas di samping rujukan utama dokumen RPJM-Des serta kondisi terkini yang sedang dialami atau dihadapi oleh desa.
Bahan-bahan yang perlu Tersedia
- Dokumen draft awal RKP-Desa berikut lampirannya lengkap dengan dokumen-dokumen pendukungnya (hasil Pengkajian Keadaan Desa dan Penggalian Gagasan).
- Informasi tentang berbagai program dan kegiatan sektoral / SKPD baik berupa dokumen RPJM-Daerah, ataupun Rancangan Awal RKP-Daerah, maupun Renja SKPD.
Pengorganisasian Lokakarya Perencanaan Pembangunan Desa, terdiri
atas kegiatan-kegiatan:
Persiapan Lokakarya Perencanaan Pembangunan Desa :
Pembentukan Tim Pemandu yang jumlahnya antara 2-3 orang; Persiapan teknis pelaksanaan yaitu:
Penyusunan jadwal dan agenda; Penyebaran undangan kepada peserta dan narasumber
(minimal 7 hari sebelum Hari-H); Mengkoordinir persiapan logistik (tempat, konsumsi, alat, dan bahan) antara lain :
Tempat / ruangan Konsumsi ATK Matriks program / kegiatan pada dokumen RPJM-Des Hasil-hasil PKD dan Penggalian Gagasan BA MDKP BA MD-4 Dokumen RKP-Desa tahun sebelumnya Dokumen pertanggungjawaban atas pelaksanaan RKP-
Des tahun sebelumnya Hasil-hasil perencanaan dari program lain termasuk program CSR Dokumen RPJM-Daerah Dokumen Renstra SKPD Instrumen / form-form untuk perankingan Daftar hadir peserta Daftar pembagian kelompok diskusi (kelompok A, B, C,
D, E) Daftar pembagian tugas moderator / fasilitator dan notulen, baik untuk pleno maupun kelompok
Tahapan Pelaksanaan Lokakarya Perencanaan Pembangunan Desa
1. Pembukaan acara dipandu oleh pembawa acara dengan kegiatan
sebagai berikut: Kata pembuka dan penyampaian agenda Musrenbang desa; Menyanyikan lagu kebangsaan ”Indonesia Raya” Laporan dari ketua panitia ; Sambutan dari kepala desa sekaligus pembukaan secara resmi; Doa bersama.
2. Pemaparan dan diskusi dengan narasumber (diskusi panel) sebagai
masukan untuk musyawarah: Pemaparan oleh wakil masyarakat mengenai gambaran persoalan
terkini desa menurut hasil kajian, yang dibagi sesuai dengan
urusan/bidang pembangunan desa;
Pemaparan kepala desa mengenai: (1) hasil evaluasi RKP Desa yang sudah berjalan; (2) kerangka prioritas program menurut RPJM Desa; (3) Informasi perkiraan ADD dan sumber anggaran lain untuk tahun berjalan / tahun yang sedang direncanakan; Pemaparan pihak kecamatan, dewan dari daerah pilihan bersangkutan, dan UPTD/SKPD kecamatan mengenai kebijakan dan prioritas program daerah di wilayah kecamatan; Tanggapan/diskusi bersama warga masyarakat.
3. Pemaparan draft rancangan awal RKP-Desa oleh Sekretaris Desa atau
Tim Penyusun Diskusi Kelompok 4.
Banyaknya kelompok diskusi didasarkan atas pembahasan urusan wajib dan pilihan. Urusan wajib berdasarkan surat Dirjen PMD No. 414.2/1408/PMD tanggal 31 Maret 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa adalah : 1) Pendidikan 2) Kesehatan 3) Sarana – prasarana 4) Lingkungan hidup 5) Sosial budaya 6) Pemerintahan 7) Koperasi dan usaha masyarakat
Sedangkan urusan pilihan adalah berdasarkan kondisi dan potensi desa, meliputi : 8) Pertanian 9) Kehutanan 10)Pertambangan 11)Pariwisata 12)Kelautan
Penentuan setiap peserta akan masuk ke kelompok mana telah disusun oleh panitia / Tim Penyelenggara Musrenbang (TPM) sebelumnya berdasarkan undangan peserta yang telah dirancang. Jumlah kelompok urusan bisa sebagai berikut : Nama Bidang
No Anggota Narasumber Pemandu Kelompok Pembahasan
Bidan desa, Kesehatan &
Khusus kepala
1 A salah satu KPMD perempuan puskesmas,
Urusan Pilihan PLKB
2 B Pendidikan dan Campuran Kepala LPMD dan Sosial Budaya antara laki- sekolah, KPMd
Urusan Pilihan perempuan sekolah, guru
Bumdes, Sekretaris
1) Rapat kerja tim perumus desa untuk penerbitan berita acara berikut lampiran-lampirannya i. daftar rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dengan cara swadaya masyarakat desa,
6. Penandatanganan Berita Lokakarya Pembangunan Desa Tahapan Pasca Lokakarya Pembangunan Desa
Menetapkan program dan kegiatan untuk masuk dalam draft akhir RKP-Desa
Menetapkan sejumlah usulan kegiatan skala daerah / antar desa / supra desa per urusan / bidang dari masing-masing kelompok diskusi (A, B, C, D, E) yang akan diajukan ke musrenbang kecamatan.
5. Diskusi Pleno
akan dilaksanakan desa sendiri dari pendanaan swadaya murni masyarakat, PAD, ADD, bantuan APBD kabupaten, bantuan APBD provinsi, program pemerintah provinsi, dan program pemerintah pusat yang telah dipastikan akan masuk ke desa bersangkutan)
draft program & kegiatan RKP-Desa yang direncanakan
Membahas, menyusun prioritas, dan menyepakati sejumlah usulan kegiatan skala daerah / antar desa / supra desa yang akan dibawa ke musrenbang kecamatan
Yang dibahas di dalam kelompok adalah : i.
Desa dan KPMD
Dinas koperasi, staf kecamatan, pengurus
3 C Sarana- Prasarana
Campuran antara laki- laki dan perempuan
5 E Pemerintahan, Koperasi, dan Usaha Masyarakat
KPMD
Dinas pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, staf kecamatan
Campuran antara laki- laki dan perempuan
4 D Lingkungan Hidup & salah satu Urusan Pilihan
KPMD
Kepala Desa dan
PU Cipta Karya,
PU Pengairan,
Campuran antara laki- laki dan perempuan