bahagia dengan shalat

Edisi Februari 2015 / Rabi’ul akhir - Jumadil Awal 1436 H

Majalah Donatur Yatim Mandiri Mei 2016 / Rajab - syaban 1437 H

Certificate No: 10071
ISO 9001:2008

Pemberi Beasiswa Yatim
Terbanyak 2011

Bahagia
dengan Shalat
ü Mengembangkan Karir
ü Obat Itu Bernama Shalat
ü Anak Butuh Aturan
Donatur:

142.566

Mata Hati




Sesungguhnya amal ibadah seseorang yang paling pertama
kali dihisab adalah shalatnya. Jika shalatnya di nilai baik,
maka bahagia dan tenanglah dia. Namun jika shalatnya
rusak, maka rugi dan sengsaralah dia.
(HR. Tirmidzi, Ahmad dan Nasa’i).



Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

1

Via SMS
ya m mandiri

Saksikan Liputan Berita dan Tausyiah di
Yatim Mandiri TV Channel dengan subcribe di:


8

Permata Syariah
BNI

02901445144

2244900000
-

2 24Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

-

-

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta shalawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW.

Rasulullah SAW bersabda, “Allah menjadikan
kebahagiaanku didalam shalat.” Dari sabda Rasullah SAW ini,
kita dapat menyimpulkan bahwa shalat yang diperintahkan
kepada kita oleh Allah SWT adalah sarana atau media untuk
kebahagian manusia.
Tentu saja apa yang dinyatakan Rasulullah SAW tersebut,
bagi kita masih menyisakan pertanyaan. Bagaimana tidak,
bagi kita orang-orang biasa, menger jakan shalat itu
seakan-akan terpaksa. Terbukti di saat kita shalat, pikiran
kita masih suka keluar dari arena shalat.
Sebenarnya, dari sini seharusnya kita memahami
tentang sabda Rasululah SAW, yang lain, masih mengenai
shalat, yaitu anjuran beliau, “shalatlah kalian sebagaimana
kalian melihat shalatku.” Maka sangat mungkin sekali
kalau sabda Nabi SAW ini bukan hanya berhubungan
dengan dhahir shalat Rasululah saja yang harus ditiru,
tapi lebih dari itu, yaitu suasana batin Rasululah SAW
ketika berhadapan dengan TuhanNya disaat shalat.
Memang sering terjadi dalam masalah shalat ini,
yakni banyak terfokus kepada dhohirnya shalat

Rasulullah saja. Padahal disamping dhahir shalat
Rasululah SAW, yang harus dipraktekkan, batin shalat
Rasulullah SAW pun juga harus diciptakan dan
diwujudkan dalam shalat kita.
Walaupun tentunya, suasana batin kita tidak akan
pernah sama dengan suasana batin Rasulullah didalam
shalat. Namun dengan usaha sungguh-sungguh, minimal
mudah-mudahan sepuluh persennya dapat diraih.
Itulah tema bahasan utama pada Rubrik Bekal Hidup
Majalah Yatim Mandiri Edisi Mei 2016 ini, dengan judul
Bahagia Dengan shalat. Serta kami juga menyajikan tematema menarik pada rubrik-rubrik lainnya. Semoga Majalah
Yatim Mandiri kali ini semakin informatif, menarik dan
dapat menambah wawasan bagi para donatur. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

2-3

4

Bekal Hidup


8
9

Hikmah
Oase

10

Data Program

11

Jendela

12

Move On
13


14

Cermin

Tausiyah

4

12

14

16-17 Solusi Islam
18-19 Smart Parenting
20
Komik Anak

22
26


Prol Majalah

21

Karyaku

23
24
25

Dapur
Naik Kelas
Solusi Sehat

Muslimah

Fenomena
28
29
30

31

32

Pustaka
Kinerja
Iklan
Silaturahim

Pintu Rezeki

34
35
36-39
40

Iklan
Kemandirian
kabar Nusantara
Catatan


22

26

34

(0341) 392199,081 332900639, LAMPUNG Jl. Sultan Haji No.19 kel. Sepang Jaya kec. Kedaton, Bandar Lampung telp. (0721) 700953, 085275669977 LAMONGAN Jl.
Nangka No.3 Perum Deket Permai, Lamongan Telp. (0322) 324025, 0821 3993 9427, LUMAJANG JL.Suwandak No.42, Lumajang. Telp. (0334) 890300. MADIUN Jl. Yos
Sudarso No.64 B Madiun Telp. (0351) 457740, 081332537501. MAKASSAR Jl Sultan Alaudin no 76 A Makassar Telp. (0411) 884050,081330003450. MALANG Jl. Titan 2
BB.12 Purwantoro-Blimbing Kota Malang Telp. (0341) 4371011, 085 100 390 444, MAROS Jl.Ibrahim (HM kasim DM ) NO.19,Turikale MAROS Telp. (0411)
371635,082343430681. MOJOKERTO Perum Kranggan Permai C-14 Jl. Pahlawan Mojokerto Telp.(0321) 322964, 3869898, 0851 0786 9898 PALEMBANG Jl. R.
Sukamto Lorong Pancasila No.73 samping Mc’Donald depan PTC mall Telp. (0711) 362598, 085 267348612, PASURUAN Perum Pondok Sejati Indah Blok IX/5 Pasuruan
Telp. (0343) 418440,088805508832, 085234993585. PEKALONGAN Jl. Karya Bhakti No.81 Medono Pekalongan Telp. (0285) 4410156 ,085 329277285,PONOROGO Jl.
Urip Sumoharjo gang I No. 20 Mangkujayan Ponorogo 63413. Telp 0352-488223,0812 5951 5665. PROBOLINGGO Jl. Cokroaminoto No.37 Probolinggo Telp (0335)
427430, 085 103644849 PURWOKERTO Jl. Warga Bhakti Gang III no 50 kel. Prwokerto lor, kec. Purwokerto Timur. Telp 0281-623510, 0851 0092 6664, SEMARANG Jl.
Nangka Timur No. 35 Semarang Telp. (024) 8416166, 085107027287,085751543068. SIDOARJO Ruko Centro Avenue Jl KH Mukmin 11 Blok D-11 Sidoarjo. Telp. (031)
8921021, 085100490045 Fax. (031) 8921021 SOLO Jl Nakula no 38 Protojayan, Serengan, Surakarta,Telp. (0271) 656218,(0851) 0301 2224 SRAGEN Jl. Cut Nyak Dien
RT.01 RW.01 No.21 Mageru Kidul, Kroyo, Karangmalang Sragen, (0271) 890 296, 082 221536222, SURABAYA Jl. Bendul Merisi Selatan I/2A Surabaya Telp. (031)
8494100, 0851- 0098-6844 TANGERANG Jl. Cibodas Raya No. 7 Perumnas 1 Karawaci Baru Tangerang Telp. (021) 2917 0263, 081218631744. TUBAN Jl. Raya Bogorejo

No.29 Tuban Telp. (0356) 327118, 0813-3388-3360. TULUNGAGUNG Jl. Pahlawan III No. V. A Tulungagung Telp. (0355) 332 306, 0851-0577-0187.YOGYAKARTA Jl.
Jazuli Karangkajen MG III/892. RT/RW 043/011 Yogyakarta Telp. (0274) 2871601, 0822 4359 0007 , GRAHA YATIM MANDIRI: Jl. Raya Jambangan 135-137 Surabaya
Telp. (031) 8283488 , Fax. (031) 8291757, MEC Jl. Jambangan no.70 surabaya,031-8299970, 085748888170, Fax : 031-8297654.

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

3

Bekal Hidup

Bahagia dengan Shalat

4

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

Bekal Hidup
Sehingga dengan demikian, secara ilmiyah
dapatlah dibuktikan, bahwa shalat itu merupakan
media kebahagiaan dalam kehidupan kita. Hal itu

terjadi, manakala shalat dengan cara Rasulullah lahir
dan batin mampu kita terapkan dalam kehidupan
kita.
Memilih Pikiran Dalam shalat
Sebagaimana kita tahu, bahwa manusia memiliki
dua kekuatan, yaitu kekuatan pikiran dan kekuatan
perbuatan. Dua kekuatan inilah yang dihidupkan dan
dikembangkan didalam shalat. Pikiran melahirkan
perasaan, sedangkan perbuatan yang didalamnya
juga termasuk perkataan akan mewujudkan
perolehan.
Bahagia adalah perasaan, yaitu rasa bahagia.
Sedangkan perolehan adalah buah dari perbuatan,
yaitu perbuatan yang diusahakan untuk memperoleh
sesuatu. Kebahagian bersifat internal, ia ada didalam
diri kita. Sedangkan perolehan dan kesuksesan
bersifat eksternal, ia ada diluar diri kita.
Untuk bahagia kita harus memilih pikiran, yaitu
pikiran bahagia. Sebab kalau kita memikirkan sesuatu
yang membuat kita bahagia, maka kita akan bahagia.
Begitupula sebaliknya, kalau kita memilih pikiran atau
memikirkan sesuatu yang membuat kita sedih, kita
akan bersedih. Jadi perasaan sedih dan bahagia itu
tergantung kepada isi pikiran kita.

Selanjutnya, manakala perasaan bahagia itu
terjadi secara berulang ulang, dan terus-menerus,
maka rasa bahagia tersebut masuk kedalam alam
bawah sadar atau pikiran batin kita. Disana ia akan
menghapus perasaan sedih yang telah lama
terprogram dalam alam bawah sadar atau pikiran
batin kita, akibat pikiran negatif yang selama ini kita

kembangkan.
Buah berikutnya, pikiran batin atau alam bawah
sadar kita akan dialiri oleh perasaan bahagia
hingga memenuhi seluruh ruangnya.
Hubungannya Dengan shalat
Lalu apa hubungannya ini semua dengan shalat
kita? Hubungannnya sangat kuat, sebab didalam
shalat, kita dituntut untuk mengkonsentrasikan
pikiran kita kepada Allah semata, dengan cara
memikirkan arti dan makna dari setiap bacaan
didalam shalat kita.
Sementara secara global, arti bacaan didalam
shalat kita berkisar seputar kebesaran dan
keagungan Allah, kasih sayangNya,
mengesakanNya, meminta hanya kepadaNya.
Bersamaan dengan itu, gerakan didalam shalat
mengikuti alur makna yang sedang direnungkan
oleh pikiran kita didalam shalat. Sehingga makna
dan arti dalam bacaan-bacaan shalat yang
berisikan seputar kebesaran dan keagungan Allah
akan begitu terkesan dan masuk dalam hati kita.
Cobalah konsentrasikan pikiran kita di saat kita
berdiri didalam shalat, kepada bacaan doa iftitah
berikut yang artinya, “Sesungguhnya aku hadapkan
diriku kepada Allah pencipta tujuh langit dan bumi
dengan lurus dan pasrah kepadaNya. Dan aku
bukan termasuk golongan orang yang musrik.”
Bayangkan, bahwa kita saat itu telah bertemu
dengan Allah, berhadapan langsung dan berada
didekatNya. Terus kembangkan pikiran kita,
betapa Maha Agung dan Maha Besar Allah SWT,
Dialah Pencipta langit dan bumi, Penguasa langit
dan bumi.
Bayangkan bahwa saat ini kita berada di dekat
Sang Pemilik langit dan bumi itu. Seluruh apa
saja, baik dalam kehidupan kita di dunia ini,
bahkan seluruh kehidupan di akhirat Dialah
Pencipta, Penguasa dan Pemiliknya.
Dan sekarang saat dalam shalat, kita telah
berada di dekatNya. Seandainya Allah SWT itu
mau, maka Dia akan memberikan semua yang
kita inginkan dari sebagian yang dimilikiNya itu
kepada kita. Tidak susah bagi Allah. Namun Allah
SWT, tidak hendak memberikan keinginan itu
kepada kita. Karena semua keinginan kita di dunia
ini hanyalah setetes dibandingkan dengan
keinginan Allah untuk membahagiakan kita kelak di
hari akhirat, dari shalat yang kita dirikan.
Wallahu A’lam bishawab.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

5

Bekal Hidup

Urgensi
Shalat

Bagi Umat Muslim

R

asulullah SAW bersabda, “Ajarkan anakanakmu shalat di umur 7 tahun, dan
hukum mereka ( jika tidak mau shalat) di
umur 10 tahun.”
shalat adalah ibadah yang paling utama bagi
umat Muslim. Dalam Al-Quran, Allah berfirman,
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah)
shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam
shalatmu) dengan khusyu'.” (QS. Al-Baqarah: 238)
Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai
urgensi kedudukan shalat bagi umat muslim:
1. Bukti Keimanan. "Batas antara seseorang dengan
kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (HR.
Muslim, Tirmidzi dan Ahmad).
"Perjanjian antara kita dengan mereka adalah
shalat, maka barangsiapa yang meninggalkan
berarti ia kafir." (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
2. Melahirkan ketenangan hati menjaga dari
depresi. “Sesungguhnya manusia diciptakan
dalam keadaan keluh kesah lagi kikir; apabila ia
ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila
ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali
orang-orang yang shalat.” (QS. Al-Ma'arij: 19-22)
3. Mencegah dari kemaksiatan. Sesungguhnya
shalat mencegah manusia dari perbuatan keji dan
munkar (QS. Al-Ankabut: 45).
4. Pelindung dalam kehidupan. “Jadikanlah sabar
dan shalat sebagai penolongmu. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyu'“. (QS. AlBaqarah: 45)
5. Melahirkan kesuksesan pribadi. “Sesungguhnya

6

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

beruntunglah orang-orang yang beriman,
(yaitu) orang-orang yang khusu' dalam
shalatnya.” (QS. Al-Mu'minun: 9)
6. Faktor kekuatan ummat. “Orang-orang yang
jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi niscaya mereka mendirikan shalat,
menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf
dan mencegah dari perbuatan yang mungkar;
dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.”
(QS. Al-Hajj: 41)
7. Mencegah ummat dari kesesatan dan
kehancuran. “Maka datanglah sesudah mereka,
pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan
shalat dan memperturutkan hawa nafsunya,
maka mereka kelak akan menemui kesesatan.”
(QS. Maryam: 59)
8. Ciri manusia yang Allah berikan petunjuk.
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid
Allah ialah orang yang beriman kepada Allah
dan hari kemudian, serta tetap mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka
merekalah orang-orang yang diharapkan
termasuk orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (QS. At-Taubah: 18)
9. Amal yang pertama kali di hisab. Sesungguhnya
amal ibadah seseorang yang paling pertama
kali dihisab adalah shalatnya. Jika shalatnya di
nilai baik, maka bahagia dan tenanglah dia.
Namun jika shalatnya rusak, maka rugi dan
sengsaralah dia.” (HR. Tirmidzi, Ahmad dan
Nasa’i).(*)

Bekal Hidup

3.

Manfaat

4.

s

di Balik Gerakan Shalat

halat ternyata tidak hanya menjadi amalan
utama di akhirat nanti, tetapi gerakan-gerakan
shalat paling proporsional bagi anatomi tubuh
manusia. Bahkan dari sudut medis, shalat adalah gudang
obat dari berbagai jenis penyakit.
Allah SWT tahu persis apa yang sangat dibutuhkan
oleh ciptaanNya, khususnya manusia. Semua perintahNya
tidak hanya bernilai ketakwaan, tetapi juga mempunyai
manfaat besar bagi tubuh manusia itu sendiri.
Misalnya shalat. Ibadah shalat merupakan ibadah yang
paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh
manusia. Gerakan-gerakan di dalam shalat pun
mempunyai manfaat masing-masing. Misalnya:
1. Takbiratul Ihram. Gerakan ini bermanfaat untuk
melancarkan aliran darah, getah bening (limfe), dan
kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak
memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh
tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu
meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi
lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan
perut atau dada bagian bawah. Sikap ini
menghindarkan dari berbagai gangguan persendian,
khususnya pada tubuh bagian atas.
2. Ruku’. Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga
kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang
(corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan
pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka
aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah.
Tangan yang bertumpu dilutut berfungsi untuk

5.

6.

merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke
bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan
bagi kemih sehingga gangguan prostate dapat
dicegah.
I’tidal. Merupakan variasi dari postur setelah
ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini
bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi
organ-organ pencernaan. Pada saat I’tidal
dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam
perut mengalami pemijatan dan pelonggaran
secara bergantian. Tentu memberi efek
melancarkan pencernaan.
Sujud. Posisi sujud berguna untuk memompa
getah bening ke bagian leher dan ketiak.
Posisi jantung di atas otak menyebabkan
daerah kaya oksigen bisa mengalir maksimal
ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir
seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan
sujud dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa
agar darah mencukupi kapasitasnya di otak.
Posisi seperti ini menghindarkan seseorang
dari gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik
ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar
biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ
kewanitaan.
Duduk di antara sujud. Duduk setelah sujud
terdiri dari dua macam yaitu iftirosy (tahiyat
awal) dan tawarru’ (tahiyat akhir). Posisi
iftirosy, yakni mampu menghindarkan nyeri
pada pangkal paha yang sering menyebabkan
penderitanya tak mampu berjalan. Duduk
tawarru’ sangat baik bagi pria sebab tumit
menekan aliran kandung kemih, kelenjar
kelamin pria dan saluran vas deferens. Jika
dilakukan dengan benar, posisi seperti ini
mampu mencegah impotensi.
Salam. Bermanfaat untuk merelaksasikan otot
sekitar leher dan kepala, menyempurnakan
aliran darah di kepala sehingga mencegah
sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit
wajah.

Pada dasarnya, seluruh gerakan shalat
bertujuan untuk meremajakan tubuh. Jika tubuh
lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi.
Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel
yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi
pun berlangsung dengan lancar. Alhasil, tubuh
senantiasa bugar.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

7

Hikmah

Obat itu
Bernama Shalat
Oleh: Anton Ismunanto

H

ari-hari itu, situasi menjadi semakin tidak
menentu. Kondisi yang harus dihadapi
umat Islam semakin sulit. Pria itu benarbenar terpuruk. Meski ia benar-benar faham, bahwa
Allah SWT adalah satu-satunya tempat bersandar
terbaik dan satu-satunya penolong.
Namun, hilangnya orang-orang yang dicintainya,
tetap tidak mudah untuk direlakan. Kematian mereka,
memberikan bekas yang menganga di dalam hatinya.
Ia terlahir dalam kondisi ayahnya telah kembali ke
sisi Tuhan-nya. Ketiadaan sosok ayah membuat
kesadaran kecilnya terbentuk, bahwa Allah-lah tempat
mengadu. Meski saat itu, masih samar dalam
pandangannya, siapakah Allah, Rabb semesta raya. Tapi
hati bersihnya merasakan betapa kuat sapaan Allah
SWT kepada dirinya.
Saat usianya belum genap lima tahun, gantian
ibunya yang pergi meninggalkan dirinya untuk
selamanya. Betul, bahwa ia tidak sepenuhnya di asuh
oleh sang ibu. Tetapi, hilangnya sosok ibu semakin
menguatkan kesadarannya tentang Allah SWT.
Pengasuh yang paling banyak membentuk
karakternya kemudian adalah kakeknya. Sang kakek,
merupakan tokoh masyarakat yang sering
membawanya turut dalam pembicaraan dengan
sesama pembesar kaum. Secara perlahan jiwa
kepemimpinan dan karakter orang besar itu, tertanam
dalam dirinya. Namun, itupun tidak lama. Untuk
kesekian kalinya, Allah SWT ingin agar dirinya hanya
bersandar dan berharap kepadaNya, Pemilik akhirat
dan dunia.
Semua proses itu membuatnya semakin mantap.
Allah SWT mengajarinya tentang kekuatan dari
berserah dan tawakkal kepada Pemilik semesta raya.
Bahkan ketika ia harus menjadi penggembala, lalu
sebagai pedagang muda yang sangat terpercaya,
hingga setelah menikah, ia menjelma menjadi seorang
lelaki yang terpandang di masyarakatnya.
Semua itu, Allah SWT persiapkan agar ia menjadi
Nabi dan Utusan yang akan membawa kaumnya

8

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

bergerak dari gelap kesesatan, menuju terang
cahaya kebenaran.
Tetapi tahun itu, Muhammad merasakan
kesedihan yang luar biasa. Khadijah, istrinya,
meninggalkan dirinya untuk selamanya. Karena ialah
orang pertama yang mempercayai kenabiannya. Ia
pula yang menopang dakwah Muhammad dengan
jiwa, raga dan seluruh hartanya.
Bukan hanya Khadijah, Abu Thalib, pamannya
pun kemudian turut pergi selamanya. Ialah lelaki
yang selama dakwah Islam berjalan, paling getol
menolongnya.
Namun, di ujung tahun tersebut, Allah
memberikan kepada Muhammad SAW. hiburan yang
luar biasa. Di satu malam, Buraq membawanya dari
Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha, hanya dalam
waktu beberapa saat saja.
Yang lebih agung lagi, Allah ijinkan Muhammad
untuk dibawa ke langit ke tujuh untuk menemui
Tuhannya.
Lalu pada kesempatan itu, Allah berikan hadiah
istimewa untuk umat manusia. Allah wajibkan
kepada kita, ibadah shalat yang penuh makna.
Ibadah itulah yang merupakan cara terbaik seorang
hamba untuk bertemu Tuhannya. Allah katakan,
“Wasta’înû bish shabri wash shalât”, (mintal
tolonglah kalian melalui sabar dan shalat).
Jadi kalau Anda menemukan masalah apapun,
shalatlah. Di satu ketika Nabi SAW merasakan
kelelahan dalam dakwah, ia katakan kepada Bilal, “Yâ
Bilâl, arihnâ bish shalât”, (wahai Bilal, berikan kita
rehat melalui shalat).
Sedang di lain waktu, Nabi Muhammad SAW
katakan, “Wa qurrata ‘ainî fish shalât”, (dan
kesejukan mataku ada pada shalat).
Maka saudaraku sekalian, mari tegakkan shalat,
karena didalamnya terdapat kebahagiaan. Wallâhu
a’lam wa huwal musta’ân.
(Penulis adalah Pengasuh Madrasah Mu’allimin
Muhammadiyah Yogyakarta)

Shalat,

Oase

Mi’rajul Mukminin
Oleh: Drs. Usman Daud, M.A
Konsultan Hukum Islam dan Keluarga
“Sesugguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan
(yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan
dirikanlah shalat untuk mengingatku.” (QS. Shad: 14)
Satu-satunya ibadah yang memiliki keunggulan
dalam manfaat, hikmah dan pengaruh dalam diri
manusia, baik pengaruh fisik maupun secara kejiwaan
adalah ibadah shalat. Karena ibadah ini diterima
langsung oleh Rasulullah di langit, maka orang sekarang
menyebut para pelaku shalat dengan istilah “As-shalatu
mi’rajul mukminin”, orang yang shalat sama dengan
bermi’raj kehadiran Allah seperti apa yang penah
dijalani Rasulullah SAW.
Setiap manusia mendamba kebahagiaan. Dan, untuk
itu (kebahagiaan) Allah menurunkan para Nabi dan
Rasul agar dijadikan teladan lengkap dengan Al-Quran
sebagai panduan. Namun kecendrungan manusia
kadang mengalahkan sesuatu yang menjadi
kebahagiaan buat dirinya.
Alangkah meruginya kita, bila kita dengan sepuaspuasnya, menggunakan 24 jam sehari semalam untuk
kepentingan dunia yang sesaat, namun enggan untuk
memanfaatkan waktu sejam saja untuk kehidupan abadi
yang tiada batas. Kita habiskan waktu untuk bermainmain dan sibuk dengan urusan dunia, namun tidak kita
berikan waktu kepada diri ini sesaat saja untuk khusyuk
menghadap Tuhan kita.
Sungguh, shalat khusyu adalah karunia yang
istimewa. Setelah menghadapi penat duniawi yang
melelahkan hati, kita diberikan kesempatan untuk
mengembalikan hati ke posisi terbaiknya yang
mempunya koneksi ke ar-rafiqul a’lâ.
Jiwa kita menemukan kesejatiannya, semakin bersih
dan bersinar, melahirkan nilai-nilai yang mulia. Saat kita

terlalu larut dalam keduniaan yang membuat kita
galau, khawatir dan penuh keresahan, kita diberikan
waktu untuk melaksanakan shalat yang dapat
mengembalikan jiwa ke dalam lingkar tenang dan
bahagia.
Sungguh, kita semua merindukan saat-saat yang
sangat bernilai, yaitu saat kita mampu menghadirkan
khusyuk dalam shalat. Inilah kemenangan yang akan
menghadirkan kebahagiaan sejati, didunia dan akhirat.
Sudah sepantasnya kita bersedih ketika kita tidak
khusyuk saat melaksanakan shalat, sebab itu berarti
kita telah kehilangan banyak keutamaan. Sebentar lagi
kita tutup usia, sementara diri kita rasanya belum
pernah melaksanakan shalat dengan sekhusyukkhusyuknya.
Manusia dipanggil oleh hanya dalam tiga keadaan:
Panggilan pertama adalah ADZAN. Itulah panggilan
Allah pertama untuk hambaNya. Panggilan ini sangat
jelas terdengar di telinga kita, sangat kuat terdengar
ketika kita shalat, sesungguhnya kita menjawab
panggilan Allah tetapi Allah masih fleksibel, Dia tidak
cepat marah akan sikap kita. Kadang kita terlambat,
bahkan tidak shalat sama sekali karena malas, Allah
tidak marah seketika itu juga. Dia masih memberikan
rahmatNya, masih memberikan kebahagiaan pada
hambaNya, baik hambaNya itu menjawab
panggilanNya atau tidak. Allah hanya akan membalas
hambaNya ketika hari kiamat nanti.
Panggilan kedua adalah panggilan HAJI dan
UMRAH. Panggilan ini bersifat halus. Allah memanggil
hambaNya dengan panggilan yang halus dan sifatnya
bergiliran. Hamba yang satu mendapat kesempatan
yang berbeda dengan yang lain. Jalannya pun
bermacam-macam. Yang tidak punya uang menjadi
punya uang, yang tidak merencanakan ternyata akan
pergi, ada yang memang merencanakan dan terkabul.
Ketika kita berniat haji atau umrah, berpakaian ihram
dan melafadkan kalimat Talbiyah, sungguh kita saat
itu telah menjawab panggilan Allah yang kedua.
Panggilan ketiga adalah KEMATIAN. Dan inilah
yang mengakhiri segala kenikmatan hidup. Panggilan
ini hanya kita jawab dengan amal kita.
Jawablah tiga panggilan itu dengan hatimu dan
sikap husnul khatimah, insya Allah surga adalah
tempat kembali yang dijanjikan. Wallahu a’lam.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

9

RoboFest 2016,

Jendela

Bermain Robot Dapat Beasiswa

S

etiap anak pasti memiliki impian untuk
masa depannya kelak, tak terkecuali anak
yatim. Mereka harus tetap memiliki
semangat yang tinggi dan rajin belajar untuk
menjemput impiannya.
Untuk itulah, Yatim Mandiri di setiap tahunnya
selalu memberikan dukungan untuk anak yatim
melalui program Beasiswa Yatim Mandiri (BESTARI).
Dengan program ini, diharapkan dapat membantu
pendidikan anak yatim. Sehingga anak yatim
mampu berprestasi dan mampu merealisasikan
impiannya.
Ditahun ini Yatim Mandiri kembali menyalurkan
BESTARI untuk anak yatim di seluruh Indonesia
senilai Rp.4.693.840.000,- untuk 15.753 anak yatim
se-Indonesia. Acara penyaluran Program Bestari ini
dilaksanakan diseluruh Kantor Layanan Yatim
Mandiri diseluruh Indonesia, yang dikemas dengan
event RoboFest 2016 Yatim Mandiri.
Tujuan dari RoboFest 2016 Yatim Mandiri ini
adalah untuk mengenalkan ilmu tentang teknologi
robot kepada anak-anak yatim, sekaligus
memberikan hiburan dengan bermain robot
bersama.

Di Surabaya misalnya, bekerjasama dengan
UKM Robotika Institut Teknologi 10 Nopember
Surabaya, event RoboFest 2016 Yatim Mandiri
sekaligus penyaluran program beasiswa (BESTARI)
senilai Rp 666.240.000,- untuk 2.210 anak yatim di
Surabaya, dilaksanakan di Gedung Robotika ITS,
Rabu (9/3).
Hadir dalam acara tersebut, Rektor ITS Prof. Joni
Hermana, Dinas Pendidikan Jatim Heri Bagus, Dinas
Sosial Kota Surabaya Drs. Supomo, Kanwil Kemenag
Jatim Zuher Efendi, Ketua Pengurus Yatim Mandiri
Drs. Sumarno, serta Direktur Pendayagunaan dan
Pendistribusian Yatim Mandiri Hendy
Nurrohmansyah.
Dalam sambutannya, Joni Hermana memberikan
motivasi kepada anak-anak yatim, agar mempunyai
impian dan cita-cita. “Jika kita mempunyai kemauan
dan kita tekuni, insyaAllah, Allah akan
mempermudah jalan kita,” ujar Rektor ITS tersebut.
Kemudian anak-anak yatim diberikan
pengarahan oleh para mahasiswa ITS tentang cara
merakit robot soccer dan memainkannya. Dan
menariknya, Rektor ITS turut pula bermain robot
soccer bersama anak-anak yatim.
Acara penyaluran BESTARI dan RoboFest 2016
Yatim Mandiri ini juga berlangsung di 40 Kantor
Layanan Yatim Mandiri di seluruh Indonesia, yang
dimulai pada 6 Maret 2016 hingga 10 April 2016.(ir)

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

11

Move on

Mengembangkan
Karier

M

Oleh: Jamil Azzaini
Penasehat Yatim Mandiri

enurut riset yang dilakukan Brian
Tracy dari Brian Tracy International,
ternyata 85 persen dari pekerjaanpekerjaan penting di berbagai perusahaan terisi
melalui relasi dan kenalan, bukan melalui iklan
lowongan kerja.
Faktanya, iklan lowongan kerja hanya
digunakan untuk posisi atau jabatan yang tidak
terlalu penting dan strategis.
Jadi, apabila ada perusahaan membuka iklan
lowongan kerja untuk jabatan penting, boleh jadi
itu hanya untuk pencitraan atau perusahaan itu
belum terlalu besar atau perusahaan amburadul.
Sekali lagi, lowongan kerja untuk jabatan
penting di perusahaan tidak dicari melalui iklan,
tetapi pertemanan dan relasi yang sudah
terbangun.
Membangun Pertemanan
Untuk itu, bangun pertemanan dengan banyak
pihak. Bergabunglah dengan organisasi profesi
yang sejalan dengan keahlian Anda, atau
bergabunglah dengan komunitas yang terus
bertumbuh.
Tidak hanya bergabung, tetapi aktiflah di dalam
organisasi tersebut. Akan sangat beda manfaat
yang Anda peroleh oleh orang yang hanya sekedar
menjadi anggota organisasi dengan orang yang
terlibat aktif di berbagai kegiatan organisasi.
Donasikan waktu Anda untuk organisasi atau
komunitas dimana Anda bergabung di dalamnya.
Ajukan diri menjadi panitia atau “seksi sibuk” saat
ada kegiatan organisasi atau komunitas. Jangan
hanya menjadi pelengkap penderita yang adanya
seperti tiada.
Setiap Anda melakukan pekerjaan dengan baik
di organisasi atau komunitas Anda, maka anggota
lain akan mencatatnya di dalam hati. Mereka akan
mengingat Anda, dan saya yakin suatu saat pasti
berguna.

12

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

Perbanyak “To Give”
Semakin banyak Anda “to give” kelak Anda
akan mendapatkan banyak hal. Sebaliknya,
semakin banyak Anda bermental “to get” maka
Anda akan ditinggalkan dan dicampakkan oleh
para anggota di organisasi atau komunitas
tersebut.
Boleh tahu, di organisasi atau komunitas apa
dimana Anda aktif di dalamnya? Apakah
organisasi atau komunitas itu berisi orang-orang
positif dan sejalan dengan karir Anda?
Salam SuksesMulia!

Etyk Nurhayati

Cermin

Senang Mengajar di TPA

U

sianya memang baru menginjak 35
tahun, tapi jangan remehkan
prestasinya. Etyk Nurhayati berhasil
menjadi Guru Berprestasi 2015 tingkat nasional
yang diselenggarakan Kementerian Agama
(Kemenag).
Etyk menuturkan, penetapan dirinya sebagai
guru teladan melalui seleksi ketat. Tahapan seleksi
dimulai dari tingkat kabupaten dan berhasil lolos. Di
tingkat provinsi, kompetensinya kembali diuji
melalui penilaian portofolio dan presentasi karya
ilmiah.
“Waktu di MTs (Madrasah Tsanawiyah) Sleman
Kota, setiap April ada seleksi tingkat madrasah
diajukan ke kabupaten. (Saya) Juara 1. Lalu, tingkat
provinsi ada 2 penilaian portofolio dan presentasi
karya ilmiah di depan dewan juri,” kata Etyk
Nurhayati.
Atas prestasi itu, Etyk maju menjadi wakil
Provinsi DI Yogyakarta di Jakarta. Ibu 3 anak itu
kemudian dikarantina selama 3 hari di Jakarta dan
menjalani tes kemampuan dasar dan bahasa.
Ia juga diminta untuk menerangkan hasil
penelitiannya tentang upaya meningkatkan
pemahaman konsep bangun ruang sisi datar
dengan menggunakan metode pembelajaran
problem-based instruction pada siswa kelas VIII
MTsN Sleman Kota. Dan pada 17 Oktober 2015, ia
ditetapkan sebagai guru berprestasi dan teladan.
“Di Jakarta diambil lima besar. Portofolio saya
peringkat 1 dari 33 provinsi,” ujar perempuan yang
pernah meraih UNY Award 2013 itu.
Sebelum itu, Etyk Nurhayati diangkat sebagai
kepala sekolah pada 9 September lalu. Jabatan itu
didapatkannya setelah melalui serangkaian tes di
Kemenag. Saat itu, tutur Ety, ia termasuk dalam 4
guru yang lolos verifikasi dari total 40 guru yang
ikut tes kepala sekolah.
“Pengangkatan kepala sekolah sekarang harus
atas assesment. Nah, saya ikut tes uji kompetensi
pada 22 agustus lalu. Ada 40 orang se-DIY, yang
lulus 4 orang. Tesnya tertulis dan wawancara.

Banyak yang gugur karena administrasi,” terang dia.
Walau menjabat kepala sekolah, Etyk tidak
berhenti mengajar matematika untuk siswanya.
Mata pelajaran yang dianggap sebagai momok bagi
banyak siswa itu, dibuatnya lebih menyenangkan
agar mereka mudah memahami materi. Ia juga
membuka pintu rumahnya setiap hari Minggu bagi
siswa yang belum memahami pelajaran itu secara
gratis.
“Bagi siswa yang kurang paham bisa datang ke
rumah. Setiap Minggu, ada kelas gratis bagi 16
siswa,” ungkap dia.
Wisudawan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
terbaik 2012 itu, mengaku senang mengajar sejak
kecil. Hampir seluruh keluarganya adalah pendidik.
Tidak mengherankan, jika sejak kecil ia terbiasa
dilibatkan mengajar mulai dari Taman Kanak-Kanak
sampai Taman Pendidikan Al-Quran.
“Keluarga guru. Kakak saya guru. Di rumah kan
(dibuka) taman kanak-kanak. Jadi kalau ibu enggak
ngajar, saya yang ngajar. Senang mengajar TPA
sampai sekarang,” ujar Etyk.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016 13

Tausiyah

Agar Amal
Tetap Bermakna
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar

B

erhati-hatilah bagi orang-orang yang
ibadahnya temporal, karena bisa jadi
perbuatan tersebut merupakan tandatanda keikhlasannya belum sempurna. Karena
aktivitas ibadah yang dilakukan secara temporal
tiada lain, ukurannya adalah urusan duniawi. Ia
hanya akan dilakukan kalau sedang butuh, sedang
dilanda musibah, atau sedang disempitkan oleh
ujian dan kesusahan, meningkatlah amal ibadahnya.
Tidak demikian halnya ketika pertolongan Allah
datang, kemudahan menghampiri, kesenangan
berdatangan, justru kemampuannya bersenangsenangnya bersama Allah SWT malah menghilang.
Bagi yang amalnya temporal, ketika menjelang
pernikahan, tiba-tiba saja ibadahnya jadi meningkat,
shalat wajib tepat waktu, tahajjud nampak khusuk.
Tapi anehnya, ketika sudah menikah, jangankan
tahajjud, shalat Subuh pun terlambat.
Ini perbuatan yang memalukan. Sudah diberi
kesenangan, justru malah melalaikan perintahNya.
Harusnya, sesudah menikah berusaha lebih gigih
lagi dalam ber-taqarrub kepada Allah sebagai
bentuk ungkapan rasa syukur.
Ketika berwudhu, misalnya, ternyata disamping
ada seorang ulama yang cukup terkenal dan
disegani, wudhu kita pun secara sadar atau tidak
tiba-tiba dibagus-baguskan. Lain lagi ketika tidak

14

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

ada siapa pun yang melihat, wudhu kitapun
kembali dilakukan dengan seadanya dan lebih
dipercepat.
Atau ketika menjadi imam shalat, bacaan
Quran kita kadangkala digetar-getarkan atau
disedih-sedihkan agar orang lain ikut sedih. Tapi
sebaliknya, ketika shalat sendiri, shalat kita
menjadi kilat, padat, dan cepat. Kalau shalat
sendirian dia begitu gesit, tapi kalau ada orang
lain, jadi kelihatan lebih bagus.
Hati-hatilah bisa jadi ada sesuatu dibalik
ketidakikhlasan ibadah-ibadah kita ini. Karenanya
kalau melihat amal-amal yang kita lakukan jadi
melemah kualitas dan kuantitasnya ketika diberi
kesenangan, maka itulah tanda bahwa kita kurang
ikhlas dalam beramal.
Hamba Yang Ikhlas
Hal ini berbeda dengan hamba-hambaNya
yang telah menggapai maqam ikhlas, maqam
dimana seorang hamba mampu beribadah secara
istiqamah dan terus-menerus berkesinambungan.
Ketika diberi kesusahan, dia akan segera saja
bersimpuh sujud merindukan pertolongan Allah.
Sedangkan ketika diberi kelapangan dan
kesenangan yang lebih lagi, justru dia semakin
bersimpuh dan bersyukur lagi atas nikmatNya ini.
Orang-orang yang
ikhlas adalah orang
yang kualitas
beramalnya dalam
kondisi ada atau
tidak ada orang
yang
memperhatikannya
adalah sama saja.
Berbeda dengan
orang yang kurang
ikhlas, ibadahnya
justru akan

Tausiyah
dilakukan lebih bagus ketika ada orang lain
memperhatikannya, apalagi bila orang tersebut
dihormati dan disegani.
Sungguh suatu keberuntungan yang sangat
besar bagi orang-orang yang ikhlas ini. Betapa
tidak? Orang-orang yang ikhlas akan senantiasa
dianugerahi pahala, bahkan bagi orang-orang
ikhlas, amal-amal mubah pun pahalanya akan
berubah jadi pahala amalan sunah atau wajib. Hal
ini akibat niatnya yang bagus.
Niatkan Karena Allah
Maka, bagi orang-orang yang ikhlas, dia tidak
akan melakukan sesuatu kecuali ia kemas niatnya
lurus kepada Allah saja. Kalau hendak duduk di kursi
diucapkannya, “Bismilahirrahmanirrahiim, ya Allah
semoga aktivitas duduk ini menjadi amal kebaikan”.
Lisannya yang bening senantiasa memuji Allah
atas nikmatnya berupa karunia bisa duduk sehingga
ia dapat beristirahat menghilangkan kepenatan.
Jadilah aktivitas duduk ini sarana taqarrub kepada
Allah.
Karena banyak pula orang yang melakukan
aktivitas duduk, namun tidak mendapatkan
pertambahan nilai apapun. Tidak usah heran bila
suatu saat Allah memberi peringatan dengan sakit
ambaien atau bisul, sekedar kenang-kenangan
bahwa aktivitas duduk adalah anugerah nikmat
yang Allah karuniakan kepada kita.
Begitupun ketika makan, sempurnakan niat
dalam hati, sebab sudah seharusnya di lubuk hati
yang paling dalam kita meyakini bahwa Allah-lah
yang memberi makan tiap hari, tiada satu hari pun
yang luput dari limpahan curahan nikmatnya.
Kalau membeli sesuatu, perhitungkan juga
bahwa apa yang dibeli diniatkan karena Allah. Ketika
membeli kendaraan, niatkan karena Allah. Karena
menurut Rasulullah SAW, kendaraan itu ada tiga
jenis, yakni kendaraan untuk Allah, kendaraan untuk
setan, dan kendaraan untuk dirinya sendiri.
Apa cirinya? Kalau niatnya benar, dipakai untuk
maslahat ibadah, maslahat agama, maka inilah
kendaraan untuk Allah. Tapi kalau sekedar untuk
pamer, ria, ujub, maka inilah kendaraan untuk setan.
Sedangkan kendaraan untuk dirinya sendiri,
misalkan kuda dipelihara, dikembangbiakan, dipakai
tanpa niat, maka inilah kendaraan untuk diri sendiri.
Pastikan bahwa kita membeli kendaraan, niat kita
tiada lain hanyalah karena Allah.

Kedahsyatan lain dari seorang hamba yang
ikhlas adalah akan memperoleh pahala amal,
walaupun sebenarnya belum menyempurnakan
amalnya, bahkan belum mengamalkanya. Inilah
istimewanya amalan orang yang ikhlas. Suatu
saat hati sudah meniatkan mau bangun malam
untuk tahajjud.
Weker pun diputar, istri diberi tahu, “Mah,
kalau mamah bangun duluan, bangunkan Papa.

Jam setengah empat kita akan tahajjud. Ya Allah
saya ingin bisa bersujud kepadamu di waktu
ijabahnya doa”. Berdoa dan tidurlah ia dengan
tekad bulat akan bangun tahajjud.
Sayangnya, ketika terbangun ternyata sudah
adzan Subuh. Bagi hamba yang ikhlas, justru dia
akan gembira bercampur sedih. Sedih karena
tidak kebagian shalat tahajjud dan gembira
karena ia masih kebagian pahalanya. Bagi orang
yang sudah berniat untuk tahajjud dan tidak
dibangunkan oleh Allah, maka kalau ia sudah
bertekad, Allah pasti akan memberikan
pahalanya.
Mungkin Allah tahu, hari-hari yang kita lalui
akan menguras banyak tenaga. Allah Maha Tahu
apa yang akan terjadi, Allah juga Maha Tahu
bahwa kita mungkin telah defisit energi karena
kesibukan kita terlalu banyak. Hanya Allah yang
menidurkan kita dengan pulas.
Sungguh apapun amal yang dilakukan
seorang hamba yang ikhlas akan tetap bermakna,
akan tetap bernilai, dan akan tetap mendapatkan
balasan pahala yang setimpal. Subhanallah.(*)
Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016 15

Solusi Islam

Keutamaan Istighfar

dan Waktu Terbaik Melafalkannya
Oleh: KH. Abdurrahman Navis, Lc, MHI
Ketua Bidang Fatwa MUI Jawa Timur

Assalamualaikum Wr. Wb
Ustad Navis yang saya hormati,
istighfar merupakan salah satu sebab
diampuninya sebuah dosa, untuk
mendapatkan harta dan anak, serta yang
mengantarkan kita menuju surga.
Yang ingin saya tanyakan ialah :
1. Apa saja keutamaan istighfar dan apa
saja bacaannya?
2. Kapan waktu terbaik yang
disyariatkan Islam untuk melafalkan
Istighfar ?
Demikian pertanyaan yang saya
ajukan. Atas perhatian dan jawaban
ustad Navis, saya mengucapkan terima
kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Akbar,Makassar

Jawaban:
Waalaikumussalam Warahmatullahi
Wabarkatuh.
Pak Akbar yang saya hormati. Ya benar,
istighfar itu banyak manfaat dan hikmahnya.
Hal ini sesuai firman Allah SWT, “Maka
aku katakan kepada mereka; ‘Mohonlah
ampunan kepada Tuhanmu, sesungguhnya
Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat.
Dan memperbanyak harta dan anak-anakmu,
dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu
sungai-sungai.’” (QS. Nuh: 10-12)
Juga sabda Rasul

16

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

shallallahu’alaihiwasallam, yang
menunjukkan bahwa memperbanyak
istighfar merupakan salah satu kunci rezeki,
suatu hadits yang berbunyi, “Barang siapa
memperbanyak istighfar; niscaya Allah
memberikan jalan keluar bagi setiap
kesedihannya, kelapangan untuk setiap
kesempitannya dan rezeki dari arah yang
tidak disangka-sangka.” (HR. Ahmad dari
Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh
al-Hakim serta Ahmad Syakir).
Pak Akbar. Baiklah pengasuh jawab
pertanyan Anda:
1. Dari ayat Al-Quran dan hadits Nabi, jelas

Solusi Islam
manfaat istighfar. Diantaranya, Allah SWT
akan mengirimkan hujan yang akan
membuat tanaman subur dan
melimpahkan harta juga anak-anak, akan
memberikan kebahagiaan dan
kesejahteraan dengan mengalirkan air
sungai dan taman indah, yang susah
menjadi senang, yang sempit menjadi
luas dan Allah SWT akan memberi rezeki
yang tidak terduga.
Manfaat istighfar bisa didapat karena
orang beristighfar, maka bersih dari dosa.
Dan kalau bersih dari dosa, akan dekat
kepada Allah SWT yang akan diberi segala
nikmat oleh Allah SWT.
Adapun bacaannya, banyak macamnya.
Yang penting ada kalimat istighfar
(mohon ampun kepada Allah SWT).
Ada beberapa contoh istighfar yang
dijelaskan Nabi Muhammad SAW:
Ÿ “Astaghfirullâh” (HR. Muslim)
Ÿ “Astaghfirullôhal ‘azhîm alladzî lâ ilâha
illâ huwal hayyul qoyyûm wa atûbu
ilaih” (HR. Tirmidzi)
Ÿ “Allôhumma anta robbî lâ ilâha illa anta
kholaqtanî wa anâ ‘abduka wa anâ ‘alâ
‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu.
A’ûdzubika min syarri mâ shona’tu,
abû’u laka bini’matika ‘alayya, wa abû’u
bi dzanbî, faghfirlî fa innahu lâ
yaghfirudz dzunûba illa anta” (HR.
Bukhari)
2. Bacaan istighfar itu termasuk ibadah
muthlaqah ghoiru muqayyadah (bebas
tidak terikat tata cara dan waktunya).
Sehingga dibaca kapan saja, berapa saja
jumlahnya, dan dimana saja.
Lebih baik dibaca ketika selesai shalat 5
waktu atau dalam keadaan berjamaah
dengan orang lain.
Wallahu a’lam bissahwab.(*)

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016 17

Smart Parenting

Anak Butuh Aturan
Oleh: Elly Risman

Pakar Parenting, Yayasan Kita & Buah Hati

S

eumur hidup Anda, berapa kali Anda
melakukan kesalahan atau orang lain
bilang bahwa Anda melakukan
perbuatan yang salah atau melanggar aturan? Ada
kemungkinan Anda sulit menjawabnya, karena sulit
mengingatnya, atau justru sangat mudah menjawab
“waahhh gak terhitung” karena seringnya
melakukan pelanggaran. Saya yakin tak satupun di
antara Anda yang berani mengaku “tidak pernah”.
Kalimat “Manusia tempatnya salah” sudah sering
kita dengar, dan kenyataannya memang demikian.
Sejak kecil kita melakukan ‘kesalahan’ atau
‘pelanggaran’. Contoh paling mudah adalah ketika
anak kita masih balita, dia senang sekali menyoret
dinding, menarik taplak meja, mainan tidak
dibereskan, dan sebagainya.
Sebagian orang tua langsung ‘bertanduk’
menghadapi masalah ini dan langsung memarahi
anaknya. “Kamu bandel sekali sih…gak bisa diam.
Ibu sudah lelah membersihkan rumah, kamu enak-

18

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

enak saja bikin berantakan”. Atau “Aduuh naaak,
kok kamu tega sih mengotori rumah? Kan ibu
sudah capai membersihkan rumah”.
Anak kaget, bingung lalu langsung menangis
atau cemberut sebal karena tidak tahu mengapa
ibu marah. Lalu apakah dia akan mengulangi
perbuatannya lagi? Kebanyakan ya. Lalu orang tua
kembali merasa kesal dan marah, lalu dari
mulutnya keluar kata-kata menyesali perbuatan
anaknya, anaknnya ciut, menangis lagi, dan kali
lain kembali melakukannya lagi. Pada banyak
kasus, siklus itu berulang terus, hingga dewasa.
Ajarkan Yang Benar dan Salah
Jika kita bisa menyatakan perbuatan anak
sebagai sebuah kesalahan atau pelanggaran,
secara logika pasti ada yang benar, dan ada
sebuah peraturan yang pernah Anda tetapkan.
Pertanyaannya, apakah benar Anda pernah
menetapkan mana yang benar, mana yang salah,

Smart Parenting
mana yang boleh dan tidak? Apakah ketetapan itu,
kalau sudah dibuat, pernah disampaikan kepada
anak? Apakah penyampaiannya cuma sekali atau
berkali-kali? Jika sudah menyampaikan pada anak,
apakah Anda sudah cek pemahamannya?
Banyak kasus pelanggaran terhadap peraturan
di ruang publik yang kita lihat. Salah satu yang
makin sering terjadi adalah anak-anak di bawah
umur berkeliaran naik motor, bertiga, tanpa helm,
ngebut di tengah lajur, belok seenaknya tanpa
memberi sen, berhenti tiba-tiba, dan masih banyak
pelanggaran yang mereka lakukan.
Apakah anak-anak itu tahu, bahwa mereka
melakukan pelanggaran? Belum tentu. Janganjangan orang tuanya sama sekali tidak pernah
menyampaikan bahwa anak di bawah umur tidak
boleh mengendarai motor. Bahkan mereka
membolehkan anaknya naik motor, karena mereka
sendiri tidak mengetahui aturan tersebut atau
memutuskan mengabaikan peraturan tersebut.
Beberapa orang tua datang kepada kami
mengeluh tentang seringnya anak melakukan
kesalahan. Setelah kami gali ke anak-anaknya,
ternyata mereka bahkan tidak tahu bahwa itu
melanggar.
Contoh paling ekstrim adalah anak-anak (bukan
usia remaja, tapi anak 7 tahun) yang melakukan
(maaf) hubungan seksual di antara mereka. Mereka
mengaku tidak tahu itu perbuatan apa, mereka
mengaku hanya mencontoh apa yang mereka lihat
di handphone yang ditunjukkan temannya.
Menurut mereka, tidak ada satupun orang tua
atau siapapun yang pernah memberi tahu bahwa itu
salah, bahwa itu tidak boleh. Anak, ketika dilahirkan
memang sudah diberikan Allah perangkat yang
lengkap untuk berperasaan, berpikir, bertindak dan
mengambil keputusan.
Namun, sesudah dilahirkan, kewajiban orang
tualah untuk memperkenalkan dunia beserta isinya
kepada anak-anak, beserta sikap yang harus diambil
terhadap apa yang ada dan terjadi di dunia,
berdasarkan nilai agama dan norma masyarakat
serta norma keluarga.
Singkatnya, anak harus diajarkan tentang apa
yang benar apa yang salah, apa yang boleh apa
yang tidak, apa yang baik dan apa yang buruk. Anak
harus mengetahui bahwa hidup di dunia ada
aturannya, agar ia selamat di dunia dan akherat.
Orang tua perlu mengajarkan peraturan tersebut

kepada anak sebagai panduan anak meniti
hidupnya.
Proses Pengajaran
Kapan proses pengajaran itu berlangsung? Ya
selama proses pengasuhan berlangsung, bahkan
sejak anak dalam kandungan. Saya anjurkan agar
Anda ubah keyakinan Anda, bahwa mereka akan
atau bisa tahu sendiri.
Segera renungkanlah, jika Anda menganggap
sekolahlah yang harus memenuhi kewajiban itu.
Tidak sekali dua saya mendengar ada orang tua
yang berkata, “Lho buat apa saya menyekolahkan
anak di sekolah bagus dan mahal kalau tidak
diajarkan mana yang baik mana yang buruk, mana
yang boleh dan tidak, mana yang benar mana
yang salah?”
Tugas siapakah sebenarnya untuk memberi
guidance bagi anak agar selamat? Siapa yang
akan dimintai pertanggungjawaban jika anak
melakukan pelanggaran, kelak?(*)
Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016 19

SD
N
SDN
ri
Mandiri
Yatim Mandi
Yatim

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

23

Muslimah

Istri Teladan Harus Cekatan

I

stri teladan harus menjauhi sifat-sifat
malas dan lamban. Dia mengetahui nilai
waktu, karena waktu merupakan umurnya
yang kelak akan dipertanyakan. Oleh karena itu dia
mengembangkan segala potensi dan tidak
menghambat kemampuan yang dianugerahkan Allah
kepadanya.
Dia kembangkan potensi dan kemampuan dirinya
di jalan Allah. Baik kemampuan dia dalam menjahit,
menenun, membaca atau keterampilan-keterampilan
lainnya yang merupakan anugerah Allah yang harus
dimanfaatkan.
Siapa yang mempunyai keahlian membaca, maka
ia bisa membaca bacaan-bacaan yang bermanfaat,
sehingga bisa membekali dirinya dengan berbagai
pengetahuan. Selain itu dia juga bisa mengajarkan
kepada orang lain. Siapa yang bisa menjahit, dia bisa
menjahit pakaian yang bermanfaat sehingga dia bisa
mengambil manfaat dari keterampilannya itu dan bisa
bekerja. Siapa yang mempunyai keterampilan dalam
masak-memasak, dia bisa memasak dan menyantuni
orang miskin, orang-orang kelaparan dan sanak
saudaranya yang membutuhkan, karena ini
merupakan sedekah baginya.
Dari Abu Musa bahwa Nabi SAW bersabda, “Setiap
orang muslim punya hak shadaqah.” Beliau ditanya,
“Jika ia tidak mendapatkan suatu untuk
dishadaqahkan?” Beliau bersabda, “Dia harus bekerja
untuk memberi manfaat bagi dirinya.” “Bagaimana bila
ia tidak mampu berusaha?” Beliau bersabda,
“Menolong yang sedang kesusahan.” Beliau ditanya,

22

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016

“Bagaimana bila ia juga tidak mampu?” Beliau
bersabda, “Menahan diri dari segala keburukan adalah
shadaqah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hidup dengan serba terampil dan cekatan itu
dimaksudkan untuk menciptakan kemajuan dan
peradaban bagi umat kita. Tidak ada tempat untuk
bermain-main dan bersantai-santai serta hal-hal yang
tidak bermanfaat dalam kehidupan muslimah.
Sehingga semangat masyarakat semakin
bertambah, jiwa manusia semakin unggul dan potensi
yang terpendam bisa dimanfaatkan. Para muslimah
bisa belajar dan mengajari orang lain. Aktifitas
seseorang tidak berhenti pada umur tertentu.
Istri salehah selalu mengefektifkan waktunya yang
dianggap sebagian orang waktu senggang, yang bisa
menimbulkan rasa jemu dan bosan yang dianggap
berat dan pahit. Tetapi dengan kerajinan istri yang
teladan, mampu menjadikan kehidupan bernilai tinggi.
Oleh karena itu, dia bersungguh-sungguh dalam
mempelajari ilmu agama, seperti memahami kitab
Allah dan hukum-hukum fiqih yang dibutuhkannya,
agar bisa mengetahui hukum-hukum halal dan haram.
Dia bisa meringkas buku-buku yang dibaca,
sehingga sang suami bisa mengambil manfaat darinya.
Disamping itu, dia juga bisa mendengarkan berbagai
berita dan peristiwa di penjuru dunia, sehingga dia bisa
menyadari keberadaannya di dunia. Semua ini
dilakukan karena mengharap pahala dari Allah SWT.
Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa menunjukkan
kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti
pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim).
Jika pekerjaannya menumpuk dan banyak tuntutan
di sekelilingnya, maka ia tidak boleh menyerah kalah
sebelum bertindak dengan meremehkan semuanya,
lalu dia tidak berbuat apa-apa. Tetapi dia harus
mendahulukan yang prioritas, menyusun pekerjaan dan
tidak boleh lalai.
Kewajibannya terhadap keluarga suami, silaturahim
dan mengunjungi orang yang sakit harus diprioritaskan
dari pada pekerjaan lain yang bisa ditangguhkan. Dia
bisa menangguhkan tugas mencuci dan menyeterika
pakaian, agar waktu dan pekerjaan bisa berjalan
selaras, sehingga dia memanfaatkan waktu sebaik
mungkin, tanpa meremehkan pekerjaan yang lain.
Bukan berarti seorang wanita harus mengaktifkan
setiap jengkal waktunya. Tetapi ada saat-saat tertentu
bagi keluarga untuk bersantai.(*)

Dapur

Udang Crispy

Sapi

Asam Manis

Lada Hitam

Bahan:
Ÿ 1 kg daging sapi
Ÿ 1 buah paprika merah
Ÿ 1 buah paprika hijau
Ÿ 1 1/2 bawang bombay, iris tipis-tipis
Ÿ 2 buah cabe merah besar, potong kecil-kecil
Ÿ 2 buah cabe hijau, potong kecil-kecil
Ÿ 2 buah tomat ukuran sedang, buang bijinya,
belah memanjang
Ÿ 3 sendok makan kecap manis
Ÿ 3 sendok teh lada hitam
Ÿ Garam, gula secukupnya
Ÿ Minyak secukupnya
Bumbu Yang Dihaluskan:
Ÿ 8 siung bawang merah
Ÿ 6 siung bawang putih
Ÿ 1 ruas jahe ukuran sedang

Cara Membuat:
Ÿ Pertama-tama cuci bersih daging sapi,
kemudian rebus hingga benar-benar masak dan
empuk. Angkat, dinginkan potong kecil-kecil
atau sesuai selera.
Ÿ Selanjutnya panaskan minyak dengan api kecil,
masukkan bawang bombay hingga agak layu,
kemudian masukkan bumbu yang telah
dihaluskan, aduk-aduk sampe rata atau tercium
bau harum.
Ÿ Setelah itu masukkan daging, aduk-aduk hingga
bumbu meresap, tambahkan air sedikit, lalu
tambahkan paprika, lombok merah, lombok
hijau dan tomat. Tumis hingga bumbu benarbenar rata.
Ÿ Kemudian tambahkan kecap manis, garam dan
gula secukupnya. Terakhir tambahkan lada
hitam sesuai selera.
Ÿ Aduk-aduk lagi hingga bumbu benar-benar
meresap pada daging, cicipi jika masih ada yang
kurang, tambahkan garam dan gula lagi sesuai
selera.
Ÿ Daging sapi lada hitam siap untuk dihidangkan.

Yatim Mandiri/Edisi Mei 2016 23

Akhmad Lutfi

Naik Kelas

Alumni MEC Angkatan VIII
Guru SMP Setya Dharma, Jember

Si Yatim Yang Gemar

Berbagi Ilmu

G

uru seringkali disebut dengan pahlawan
tanpa tanda jasa. Peran guru dalam ikut
serta mencerdaskan generasi bangsa
merupakan pekerjaan mulia. Inilah yang mendorong
Akhmad Lutfi untuk mengabdikan dirinya sebagai
seorang guru.
Sejak bulan Mei 2013, Akhmad Lutfi menjadi
guru di SMP Setya Dharma, Jember. Di sekolah
tersebut, alumni MEC (Mandiri Entrepreneur Center)
ini menjadi pengajar TIK (Teknologi Informasi
Komunikasi). “Saya juga diamanahi menjadi Wali
Kelas 3A di SMP Setya Dharma,” kata Lutfi.
Keseharian pemuda kelahiran Jember 1 Agustus
1993 tak luput dari kegiatan bela