Makalah | goeroendeso
Oleh:
TIM SERDOS UPI
2008
Kualifikasi akademik dosen dan berbagai
aspek unjuk kerja merupakan salah satu
elemen penentu kewenangan dosen mengajar
di suatu jenjang pendidikan.
Penguasaan kompetensi dosen juga
merupakan persyaratan penentu kewenangan
mengajar.
Profesionalisme seorang dosen dan
kewenangan mengajarnya pada setiap
jenjang pendidikan dan jenjang jabatan
akademik dinyatakan melalui pemberian
sertifikat pendidik.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi;
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang
Perguruan Tinggi Berbadan Hukum Milik Negara (BHMN);
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
Peraturan Menteri Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
Dosen, dan perubahannya;
Keputusan Menkowasbangpan Nomor 38 Tahun 1999 tentang
Jabatan Fungsional Dosen dan Nilai Angka Kreditnya.
Penyelenggara sertifikasi adalah lembaga
pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh Menteri
Pendidikan Nasional berdasarkan syarat-syarat
yang telah ditetapkan.
Program sertifikasi dosen dilaksanakan oleh
kelembagaan sertifikasi dalam perguruan tinggi
dan atau bekerjasama dengan perguruan tinggi
lain yang ditugasi sebagai penyelenggara
sertifikasi dan telah terakreditasi.
Perguruan tinggi tersebut dapat memberdayakan
unit yang sudah ada atau membangun unit baru
yang mempunyai kompetensi untuk
melaksanakan program sertifikasi.
Program Peningkatan Kompetensi Dosen
DOSEN
Proses Sertifikasi
Tidak Lulus
Portofolio
(Bukti2 Empirikal)
(Bukti2 Persepsional)
(Bukti2 Personal)
Luluss
Keterangan: Bukti Empirikal dinilai Tim PAK PT
Pengirim Dosen atau Ditjen Dikti; Bukti Persepsional
dan Personal oleh Tim Serdos di PTP-Serdos
Dosen Bersertifikat
Tingkat profesionalisme dosen diukur dengan
portofolio untuk menggali bukti-bukti yang terkait
dengan:
kepemilikan kualifikasi akademik dan performa
Tridharma
kepemilikan kompetensi, sebagaimana yang
dipersepsikan oleh diri sendiri dan orang lain
(mahasiswa, kolega, dan atasan)
pernyataan diri dosen tentang kontribusi yang
diberikan dalam pelaksanaan dan
pengembangan Tridharma.
BUKTI-BUKTI
PORTOFOLIO
SK k
e
aka naikan
d
dile emik t jabata
e
n
n
pero gkapi rakhir,
d
dala lehan a gn rinc yg
ian
m ja
ngk
(SK
a
b
kred
ata
M
it
nom enkow n.
or 3
asb
a
8 ta
hun ngpan
199
9)
rkait
e
t
g
n
a
Bukti y enilaian
p
dengan empat
ap
terhad
osen
d
i
s
n
e
t
kompe
etensi
p
m
o
k
yaitu
g i k,
o
g
a
d
e
p
osial,
s
,
l
a
n
o
profesi ibadian,
pr
dan ke
pernyataan dari
dosen yang
bersangkutan
tentang prestasi
dan kontribusi
yang telah
diberikannya
Secara keseluruhan, hasil penilaian
terhadap aspek performance dan
profesionalisme dosen, serta
keselarasan hasil penilaian
persepsional dan deskripsi diri
menjadi Indikator profesionalisme
dosen dan merupakan penentu
pemerolehan sertifikat pendidik
INSTRUMEN PENILAIAN
Jabatan Fungsional
SK TERAKHIR DAN LAMPIRAN
RINCIAN ANGKA KREDIT
Penilaian
Kompetensi
• ATASAN
• REKAN SEJAWAT 3 ORG
• MAHASISWA
5 ORG
• DIRI SENDIRI
Objektivitas
Penilaian
Deskripsi Diri
OLEH 2 OR SERTIFIKATOR
PENENTUAN KELULUSAN
Peserta Dinyatakan LULUS Jika Memenuhi
Kriteria
•
•
•
•
Untuk instrumen Persepsional
•
Tidak ada skor aitem ≤ 2.0
•
Rerata skor komponen
Persepsional ≥ 3.0
•
Rerata skor keseluruhan instrumen
≥ 3.5
Untuk instrumen Personal
•
Rerata skor subkomponen ≥ 2.0
•
Rerata skor komponen ≥ 3.0
{(1xN1+2xN2)/3} ≥ 75
Objektivitas OT atau OS
Skoring untuk
Penilaian Deskripsi Diri
KOMPETENSI
JLH.
BUTIR
RENTANG
SKOR
BAGIAN I
PEDAGOGIK DAN
PROFESIONAL
16
16 - 80
BAGIAN II
KEPRIBADIAN DAN
SOSIAL
19
19 - 95
TOTAL
35
35 - 175
Kategorisasi Nilai Deskripsi Diri
PEROLEHAN NILAI
KATEGORI
KODE
Tinggi
T
50% - 70%
Sedang
S
< 50%
Rendah
R
> 70%
Skoring untuk Penilaian
Kompetensi (Persepsional)
KOMPETENSI
JLH.
BUTIR
RENTANG
SKOR
PEDAGOGIK
9
9 - 45
PROFESIONAL
8
8 - 40
KEPRIBADIAN
6
6 - 30
SOSIAL
5
5 - 30
TOTAL (N2)
28
28 - 140
Kategorisasi Nilai Persepsional
PEROLEHAN NILAI
KATEGORI
KODE
Tinggi
T
50% - 70%
Sedang
S
< 50%
Rendah
R
> 70%
Penilaian terhadap Objektivitas
PERSEPSI
DESKRIPSI
DIRI
T
T
S
S
R
R
T
S
S
T
S
R
R
S
T
R
R
T
OBJEKTIVITAS
OT
OS
OR
Kemudian
Skoring untuk
Penilaian Jabatan Fungsional
JABATAN FUNGSIONAL
SKOR
ASISTEN AHLI
10
LEKTOR
20
LEKTOR KEPALA
30
GURU BESAR
40
Skoring untuk Penilaian
Golongan
GOLONGAN SKOR
III/a
III/b
20
30
III/c
III/d
40
50
IV/a
IV/b
60
70
IV/c
IV/d
80
90
IV/e
100
Penggabungan Skor Jabatan dan
Golongan
Nilai gabungan merupakan jumlah skor
jabatan fungsional dengan skor golongan
Contoh :
Asisten Ahli, Gol. III/b
Skor Asisten Ahli
Skor Gol. III/b
Skor gabungan
10
30 +
40
(N1)
Rentang Skor gabungan 30 s/d 140
Penjaminan mutu dijalankan dengan
melakukan monitoring dan evaluasi yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi:
Seberapa jauh kesesuaian pelaksanaan proses
sertifikasi dosen dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Kendala dan masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan proses Sertifikasi Dosen.
Seberapa jauh PTP-Serdos mengantisipasi
penyelenggaraan program-program untuk
penjaminan mutu pasca sertifikasi.
Monitoring dan evaluasi internal terhadap
proses Sertifikasi Dosen dilakukan oleh
pimpinan perguruan tinggi atau tim
monitoring dan evaluasi perguruan tinggi
yang ditugaskan oleh pimpinan PTP-Serdos
Monitoring dan evaluasi internal dilakukan
dengan tujuan untuk melihat efektivitas dan
tertib administrasi pelaksanaan Sertifikasi
Dosen oleh unit yang telah ditunjuk oleh
pimpinan perguruan tinggi
Secara khusus, monitoring dan evaluasi
internal dilakukan terhadap aspek-aspek
sebagai berikut:
Apakah unit penyelenggara Serdos melaksanakan pelatihan untuk
Asesor? Sejauh mana efektivitas pelatihan tersebut? Bagaimana
evaluasi calon Asesor terhadap penyelenggaraan pelatihan?
Bagaimana proses persiapan penyelenggaraan Sertifikasi Dosen?
Bagaimana proses penyelenggaraan Sertifikasi Dosen?
Apakah laporan pendaftaran peserta Serdos dan laporan pelaksanaan
Serdos kepada Ditjen Dikti telah dibuat dan disampaikan?
Bagaimana pencatatan dan dokumentasi proses Serdos yang
diselenggarakan?
Bagaimana akuntabilitas pemanfaatan anggaran Serdos?
Masalah-masalah apa yang timbul dalam pelaksanaan Serdos dan
bagaimana pemecahan masalahnya?
Rumusan usulan perbaikan untuk sertifikasi periode berikutnya.
Kesimpulan PTP-Serdos tentang penyelenggaraan Sertifikasi Dosen
secara umum.
Monitoring dan Evaluasi bertujuan menilai
apakah program sertifikasi dijalankan sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Pedoman Penyelenggaraan Sertifikasi Dosen
Kegiatan monitoring dan evaluasi juga
bertujuan mencegah sertifikasi menjadi
formalitas untuk dapat menikmati
kemaslahatan yang dijanjikan oleh program
itu. Selain itu monitoring dan evaluasi juga
bertugas mengawal penyelenggaraan dan
tindak lanjut program di perguruan tinggi
Monitoring dijalankan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi dan perguruan tinggi
pada setiap saat, melalui penelaahan
terhadap laporan penyelenggaraan
sertifikasi yang dikirimkan oleh perguruan
tinggi
laporan pendaftaran peserta Serdos dan
laporan pelaksanaan Serdos dari perguruan
tinggi sekurang-kurangnya memuat:
daftar dosen yang mengikuti program
sertifikasi
proses pelaksanaan sertifikasi
hasil pelaksanaan sertifikasi
masalah yang dihadapi serta cara
mengatasinya
apakah ada upaya perguruan tinggi untuk
memantau unjuk kerja dosen yang telah
memperoleh sertifikat pendidik
Evaluasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi atau oleh perguruan tinggi yang ditunjuk
dapat dilakukan sekurang-kurangnya sekali
dalam setahun
Evaluasi dapat dijalankan melalui site visit
(kunjungan lapang) dan atau telaah laporan dari
setiap penyelenggara sertifikasi
Evaluasi dapat pula dijalankan dengan
mengundang para penyelenggara program
untuk mempresentasikan laporan pekerjaannya
dalam suatu forum evaluasi, maka evaluator
memperoleh data evaluasinya melalui
wawancara
Pembinaan terhadap penyelenggara
sertifikasi
dijalankan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi dengan cara memberikan konsultasi
kepada unit penyelenggara sertifikasi yang
memerlukan perbaikan-perbaikan
Hasil pembinaan akan dievaluasi oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menjalankan
monitoring dan evaluasi melalui Unit Penjaminan Mutu
yang bersifat ad hoc
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap
PTP-Serdos Unit Penjaminan Mutu memberikan
rekomendasi kepada Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi tentang status PTP-Serdos
unit Penjaminan Mutu internal perguruan tinggi
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap lembaga
sertifikasi di perguruan tinggi yang bersangkutan
Kinerja Penjaminan Mutu internal dimonitor dan
dievaluasi oleh unit Penjaminan Mutu Dikti
Sertifikasi dosen dimaksudkan untuk
mendapatkan kewenangan mengajar di
perguruan tinggi sesuai dengan Undangundang No. 14 tahun 2005
Tantangan yang nyata adalah tantangan
perkembangan IPTEKS dalam kehidupan yang
sebenarnya
Dosen di perguruan tinggi harus selalu dapat
meningkatkan kualitas dirinya dalam
menghadapi tantangan tersebut
Program penjaminan mutu pasca sertifikasi
dalam menghadapi perkembangan IPTEKS:
Pembinaan berkelanjutan oleh perguruan
tinggi sendiri maupun instansi lain
Studi mandiri yang dilakukan oleh dosen
baik secara individual maupun berkelompok
penerapan konsep life long education
(belajar seumur hidup) dimana belajar
merupakan bagian dari kehidupannya
TIM SERDOS UPI
2008
Kualifikasi akademik dosen dan berbagai
aspek unjuk kerja merupakan salah satu
elemen penentu kewenangan dosen mengajar
di suatu jenjang pendidikan.
Penguasaan kompetensi dosen juga
merupakan persyaratan penentu kewenangan
mengajar.
Profesionalisme seorang dosen dan
kewenangan mengajarnya pada setiap
jenjang pendidikan dan jenjang jabatan
akademik dinyatakan melalui pemberian
sertifikat pendidik.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi;
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang
Perguruan Tinggi Berbadan Hukum Milik Negara (BHMN);
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
Peraturan Menteri Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
Dosen, dan perubahannya;
Keputusan Menkowasbangpan Nomor 38 Tahun 1999 tentang
Jabatan Fungsional Dosen dan Nilai Angka Kreditnya.
Penyelenggara sertifikasi adalah lembaga
pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh Menteri
Pendidikan Nasional berdasarkan syarat-syarat
yang telah ditetapkan.
Program sertifikasi dosen dilaksanakan oleh
kelembagaan sertifikasi dalam perguruan tinggi
dan atau bekerjasama dengan perguruan tinggi
lain yang ditugasi sebagai penyelenggara
sertifikasi dan telah terakreditasi.
Perguruan tinggi tersebut dapat memberdayakan
unit yang sudah ada atau membangun unit baru
yang mempunyai kompetensi untuk
melaksanakan program sertifikasi.
Program Peningkatan Kompetensi Dosen
DOSEN
Proses Sertifikasi
Tidak Lulus
Portofolio
(Bukti2 Empirikal)
(Bukti2 Persepsional)
(Bukti2 Personal)
Luluss
Keterangan: Bukti Empirikal dinilai Tim PAK PT
Pengirim Dosen atau Ditjen Dikti; Bukti Persepsional
dan Personal oleh Tim Serdos di PTP-Serdos
Dosen Bersertifikat
Tingkat profesionalisme dosen diukur dengan
portofolio untuk menggali bukti-bukti yang terkait
dengan:
kepemilikan kualifikasi akademik dan performa
Tridharma
kepemilikan kompetensi, sebagaimana yang
dipersepsikan oleh diri sendiri dan orang lain
(mahasiswa, kolega, dan atasan)
pernyataan diri dosen tentang kontribusi yang
diberikan dalam pelaksanaan dan
pengembangan Tridharma.
BUKTI-BUKTI
PORTOFOLIO
SK k
e
aka naikan
d
dile emik t jabata
e
n
n
pero gkapi rakhir,
d
dala lehan a gn rinc yg
ian
m ja
ngk
(SK
a
b
kred
ata
M
it
nom enkow n.
or 3
asb
a
8 ta
hun ngpan
199
9)
rkait
e
t
g
n
a
Bukti y enilaian
p
dengan empat
ap
terhad
osen
d
i
s
n
e
t
kompe
etensi
p
m
o
k
yaitu
g i k,
o
g
a
d
e
p
osial,
s
,
l
a
n
o
profesi ibadian,
pr
dan ke
pernyataan dari
dosen yang
bersangkutan
tentang prestasi
dan kontribusi
yang telah
diberikannya
Secara keseluruhan, hasil penilaian
terhadap aspek performance dan
profesionalisme dosen, serta
keselarasan hasil penilaian
persepsional dan deskripsi diri
menjadi Indikator profesionalisme
dosen dan merupakan penentu
pemerolehan sertifikat pendidik
INSTRUMEN PENILAIAN
Jabatan Fungsional
SK TERAKHIR DAN LAMPIRAN
RINCIAN ANGKA KREDIT
Penilaian
Kompetensi
• ATASAN
• REKAN SEJAWAT 3 ORG
• MAHASISWA
5 ORG
• DIRI SENDIRI
Objektivitas
Penilaian
Deskripsi Diri
OLEH 2 OR SERTIFIKATOR
PENENTUAN KELULUSAN
Peserta Dinyatakan LULUS Jika Memenuhi
Kriteria
•
•
•
•
Untuk instrumen Persepsional
•
Tidak ada skor aitem ≤ 2.0
•
Rerata skor komponen
Persepsional ≥ 3.0
•
Rerata skor keseluruhan instrumen
≥ 3.5
Untuk instrumen Personal
•
Rerata skor subkomponen ≥ 2.0
•
Rerata skor komponen ≥ 3.0
{(1xN1+2xN2)/3} ≥ 75
Objektivitas OT atau OS
Skoring untuk
Penilaian Deskripsi Diri
KOMPETENSI
JLH.
BUTIR
RENTANG
SKOR
BAGIAN I
PEDAGOGIK DAN
PROFESIONAL
16
16 - 80
BAGIAN II
KEPRIBADIAN DAN
SOSIAL
19
19 - 95
TOTAL
35
35 - 175
Kategorisasi Nilai Deskripsi Diri
PEROLEHAN NILAI
KATEGORI
KODE
Tinggi
T
50% - 70%
Sedang
S
< 50%
Rendah
R
> 70%
Skoring untuk Penilaian
Kompetensi (Persepsional)
KOMPETENSI
JLH.
BUTIR
RENTANG
SKOR
PEDAGOGIK
9
9 - 45
PROFESIONAL
8
8 - 40
KEPRIBADIAN
6
6 - 30
SOSIAL
5
5 - 30
TOTAL (N2)
28
28 - 140
Kategorisasi Nilai Persepsional
PEROLEHAN NILAI
KATEGORI
KODE
Tinggi
T
50% - 70%
Sedang
S
< 50%
Rendah
R
> 70%
Penilaian terhadap Objektivitas
PERSEPSI
DESKRIPSI
DIRI
T
T
S
S
R
R
T
S
S
T
S
R
R
S
T
R
R
T
OBJEKTIVITAS
OT
OS
OR
Kemudian
Skoring untuk
Penilaian Jabatan Fungsional
JABATAN FUNGSIONAL
SKOR
ASISTEN AHLI
10
LEKTOR
20
LEKTOR KEPALA
30
GURU BESAR
40
Skoring untuk Penilaian
Golongan
GOLONGAN SKOR
III/a
III/b
20
30
III/c
III/d
40
50
IV/a
IV/b
60
70
IV/c
IV/d
80
90
IV/e
100
Penggabungan Skor Jabatan dan
Golongan
Nilai gabungan merupakan jumlah skor
jabatan fungsional dengan skor golongan
Contoh :
Asisten Ahli, Gol. III/b
Skor Asisten Ahli
Skor Gol. III/b
Skor gabungan
10
30 +
40
(N1)
Rentang Skor gabungan 30 s/d 140
Penjaminan mutu dijalankan dengan
melakukan monitoring dan evaluasi yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi:
Seberapa jauh kesesuaian pelaksanaan proses
sertifikasi dosen dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Kendala dan masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan proses Sertifikasi Dosen.
Seberapa jauh PTP-Serdos mengantisipasi
penyelenggaraan program-program untuk
penjaminan mutu pasca sertifikasi.
Monitoring dan evaluasi internal terhadap
proses Sertifikasi Dosen dilakukan oleh
pimpinan perguruan tinggi atau tim
monitoring dan evaluasi perguruan tinggi
yang ditugaskan oleh pimpinan PTP-Serdos
Monitoring dan evaluasi internal dilakukan
dengan tujuan untuk melihat efektivitas dan
tertib administrasi pelaksanaan Sertifikasi
Dosen oleh unit yang telah ditunjuk oleh
pimpinan perguruan tinggi
Secara khusus, monitoring dan evaluasi
internal dilakukan terhadap aspek-aspek
sebagai berikut:
Apakah unit penyelenggara Serdos melaksanakan pelatihan untuk
Asesor? Sejauh mana efektivitas pelatihan tersebut? Bagaimana
evaluasi calon Asesor terhadap penyelenggaraan pelatihan?
Bagaimana proses persiapan penyelenggaraan Sertifikasi Dosen?
Bagaimana proses penyelenggaraan Sertifikasi Dosen?
Apakah laporan pendaftaran peserta Serdos dan laporan pelaksanaan
Serdos kepada Ditjen Dikti telah dibuat dan disampaikan?
Bagaimana pencatatan dan dokumentasi proses Serdos yang
diselenggarakan?
Bagaimana akuntabilitas pemanfaatan anggaran Serdos?
Masalah-masalah apa yang timbul dalam pelaksanaan Serdos dan
bagaimana pemecahan masalahnya?
Rumusan usulan perbaikan untuk sertifikasi periode berikutnya.
Kesimpulan PTP-Serdos tentang penyelenggaraan Sertifikasi Dosen
secara umum.
Monitoring dan Evaluasi bertujuan menilai
apakah program sertifikasi dijalankan sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan dalam
Pedoman Penyelenggaraan Sertifikasi Dosen
Kegiatan monitoring dan evaluasi juga
bertujuan mencegah sertifikasi menjadi
formalitas untuk dapat menikmati
kemaslahatan yang dijanjikan oleh program
itu. Selain itu monitoring dan evaluasi juga
bertugas mengawal penyelenggaraan dan
tindak lanjut program di perguruan tinggi
Monitoring dijalankan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi dan perguruan tinggi
pada setiap saat, melalui penelaahan
terhadap laporan penyelenggaraan
sertifikasi yang dikirimkan oleh perguruan
tinggi
laporan pendaftaran peserta Serdos dan
laporan pelaksanaan Serdos dari perguruan
tinggi sekurang-kurangnya memuat:
daftar dosen yang mengikuti program
sertifikasi
proses pelaksanaan sertifikasi
hasil pelaksanaan sertifikasi
masalah yang dihadapi serta cara
mengatasinya
apakah ada upaya perguruan tinggi untuk
memantau unjuk kerja dosen yang telah
memperoleh sertifikat pendidik
Evaluasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi atau oleh perguruan tinggi yang ditunjuk
dapat dilakukan sekurang-kurangnya sekali
dalam setahun
Evaluasi dapat dijalankan melalui site visit
(kunjungan lapang) dan atau telaah laporan dari
setiap penyelenggara sertifikasi
Evaluasi dapat pula dijalankan dengan
mengundang para penyelenggara program
untuk mempresentasikan laporan pekerjaannya
dalam suatu forum evaluasi, maka evaluator
memperoleh data evaluasinya melalui
wawancara
Pembinaan terhadap penyelenggara
sertifikasi
dijalankan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi dengan cara memberikan konsultasi
kepada unit penyelenggara sertifikasi yang
memerlukan perbaikan-perbaikan
Hasil pembinaan akan dievaluasi oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menjalankan
monitoring dan evaluasi melalui Unit Penjaminan Mutu
yang bersifat ad hoc
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap
PTP-Serdos Unit Penjaminan Mutu memberikan
rekomendasi kepada Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi tentang status PTP-Serdos
unit Penjaminan Mutu internal perguruan tinggi
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap lembaga
sertifikasi di perguruan tinggi yang bersangkutan
Kinerja Penjaminan Mutu internal dimonitor dan
dievaluasi oleh unit Penjaminan Mutu Dikti
Sertifikasi dosen dimaksudkan untuk
mendapatkan kewenangan mengajar di
perguruan tinggi sesuai dengan Undangundang No. 14 tahun 2005
Tantangan yang nyata adalah tantangan
perkembangan IPTEKS dalam kehidupan yang
sebenarnya
Dosen di perguruan tinggi harus selalu dapat
meningkatkan kualitas dirinya dalam
menghadapi tantangan tersebut
Program penjaminan mutu pasca sertifikasi
dalam menghadapi perkembangan IPTEKS:
Pembinaan berkelanjutan oleh perguruan
tinggi sendiri maupun instansi lain
Studi mandiri yang dilakukan oleh dosen
baik secara individual maupun berkelompok
penerapan konsep life long education
(belajar seumur hidup) dimana belajar
merupakan bagian dari kehidupannya