ProdukHukum BankIndonesia

No. 11/ 15 /DASP

Jakarta, 18 Juni 2009

SURAT EDARAN
Kepada
SEMUA BANK UMUM
DI INDONESIA

Perihal : Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia oleh
Penyelenggara Kliring Lokal Selain Bank Indonesia

Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/18/PBI/2005
tanggal 22 Juli 2005 tentang Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4516), untuk meningkatkan kelancaran dan efisiensi
penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), perlu diatur
kembali ketentuan mengenai penyelenggaraan SKNBI oleh Penyelenggara
Kliring Lokal Selain Bank Indonesia (PKL Selain BI) dalam Surat Edaran Bank
Indonesia sebagai berikut.


I. PERSYARATAN DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN SKNBI
A. Persyaratan Penyelenggaraan SKNBI oleh PKL Selain BI
Penyelenggaraan SKNBI di suatu wilayah yang tidak terdapat Kantor
Bank Indonesia (KBI) didasarkan pada kebutuhan dan kesepakatan BankBank setempat akan perlunya penyelenggaraan SKNBI.
1. Persyaratan Penyelenggaraan SKNBI
Persyaratan penyelenggaraan merupakan persyaratan paling sedikit
yang

harus

dipenuhi

pada

saat

mengajukan

permohonan


penyelenggaraan SKNBI yaitu:
a. Jumlah …

2

a. Jumlah Bank
Jumlah Bank yang mendukung dan akan menjadi peserta
penyelenggaraan SKNBI paling kurang 4 (empat) Bank yang
berbeda. Masing-masing Bank yang mendukung dan akan menjadi
peserta tersebut diwakili oleh kantor bank yang bersangkutan
termasuk kantor cabang, kantor cabang pembantu dan/atau kantor
kas.
b. Jumlah Warkat Debet
Jumlah Warkat Debet antar Bank setempat yang berpotensi untuk
dikliringkan melalui Kliring Debet rata-rata paling kurang 30 (tiga
puluh) Warkat Debet per hari dalam periode 6 (enam) bulan
terakhir. Warkat Debet tersebut antara lain berupa Cek, Bilyet Giro,
Wesel, Nota Debet, voucher perjalanan (traveller’s cheque),
voucher untuk deviden (dividen cheque), voucher cinderamata (gift
cheque) dan Surat Bukti Penerimaan Transfer (SBPT). Dalam

pengertian rata-rata tersebut terdapat kemungkinan pada hari
tertentu kurang dari 30 (tiga puluh) Warkat Debet namun secara
keseluruhan rata-rata harian selama enam bulan paling kurang 30
(tiga puluh) Warkat Debet.
c. Adanya kantor Bank yang bersedia diusulkan untuk menjadi PKL
Selain BI.
2. Persyaratan untuk menjadi PKL Selain BI
Kantor Bank yang dapat diusulkan untuk menjadi PKL Selain BI harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Kantor bank yang dapat berupa kantor cabang, kantor cabang
pembantu dan/atau kantor kas baik sebagai peserta maupun tidak
sebagai peserta;
b. Memiliki kesiapan dari segi organisasi dan Sumber Daya Manusia
(SDM)

yang

memungkinkan

dilaksanakannya


kegiatan

penyelenggaraan SKNBI, serta mempunyai sistem administrasi
yang memadai.
c. Memiliki …

3

c. Memiliki kemampuan dan kesediaan untuk menyediakan:
1) perangkat keras Komputer Penyelenggara Kliring (KPK) berupa
KPK Utama dan KPK Back-up; dan
2) fasilitas penyelenggaraan SKNBI;
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang
mengatur mengenai SKNBI.
d. Menyediakan lokasi yang mudah dijangkau oleh kantor Bank calon
Peserta sehingga penyelenggaraan SKNBI dapat dilakukan sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan. Lokasi penyelenggaraan SKNBI
tersebut tidak harus berada pada lokasi yang sama dengan lokasi
kantor Bank yang diusulkan sebagai PKL Selain BI.

e. Memperoleh persetujuan dari kantor pusat Bank yang bersangkutan
untuk diusulkan sebagai PKL Selain BI.
B. Tata Cara Permohonan Penyelenggaraan SKNBI
1. Kesepakatan Tertulis
Dengan memperhatikan persyaratan sebagaimana dimaksud pada butir
A.1 dan butir A.2, kantor-kantor Bank di suatu wilayah harus membuat
kesepakatan tertulis mengenai perlunya penyelenggaraan SKNBI di
wilayah tersebut dan kantor Bank yang diusulkan sebagai PKL Selain
BI. Kesepakatan tersebut harus ditandatangani oleh seluruh pimpinan
kantor Bank yang mendukung diselenggarakannya SKNBI. Contoh
Kesepakatan tertulis sebagaimana pada lampiran 1.
2. Pengajuan Permohonan Penyelenggaraan SKNBI
a. Atas dasar kesepakatan sebagaimana dimaksud pada angka 1,
kantor Bank yang diusulkan sebagai PKL Selain BI (calon PKL
Selain BI) mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bank
Indonesia tentang rencana penyelenggaraan SKNBI di wilayah
yang bersangkutan, dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
1) Kesepakatan tertulis sebagaimana dimaksud pada angka 1.
2) Daftar nama dan alamat kantor Bank yang akan menjadi peserta
dan mendukung penyelenggaraan SKNBI.

3) Data …

4

3) Data rata-rata harian Warkat Debet yang berpotensi untuk
dikliringkan melalui Kliring Debet selama enam bulan terakhir
dari Bank yang menandatangani kesepakatan.
4) Struktur organisasi dan SDM saat ini dari kantor Bank calon
PKL Selain BI serta rencana unit operasional dan SDM yang
akan menangani kegiatan operasional SKNBI di dalam
organisasi kantor Bank calon PKL Selain BI.
5) Informasi mengenai prakiraan waktu tempuh dari lokasi kantorkantor Bank calon Peserta ke lokasi yang diusulkan sebagai
tempat penyelenggaraan SKNBI.
6) Surat pernyataan kesanggupan dan kesediaan dari kantor Bank
yang diusulkan sebagai PKL Selain BI untuk menyediakan:
a) perangkat KPK untuk KPK Utama dan KPK Back-up; serta
b) fasilitas penyelenggaraan SKNBI,
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang
mengatur mengenai SKNBI.
7) Surat persetujuan untuk diusulkan sebagai PKL Selain BI dari

kantor pusat Bank yang bersangkutan.
Contoh permohonan tertulis sebagaimana pada lampiran 2.
b. Permohonan tertulis sebagaimana dimaksud pada huruf a,
disampaikan kepada Bank Indonesia, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Jika kantor Bank yang mengajukan permohonan sebagai PKL
Selain BI berada di wilayah Tangerang, Bogor, Karawang,
Bekasi dan Depok, maka permohonan ditujukan kepada Kantor
Pusat Bank Indonesia c.q. Direktorat Akunting dan Sistem
Pembayaran (KPBI c.q. DASP), Gedung D Lantai 2, Jl. M.H.
Thamrin No. 2, Jakarta 10350; atau
2) Jika …

5

2) Jika kantor Bank yang mengajukan permohonan sebagai PKL
Selain BI berada di luar wilayah sebagaimana dimaksud pada
angka 1), permohonan ditujukan kepada KBI setempat yang
mewilayahi.
C. Tindak Lanjut Atas Permohonan Penyelenggaraan SKNBI

1. Atas permohonan yang diajukan oleh calon PKL Selain BI
sebagaimana dimaksud pada butir B.2.a, KPBI c.q. DASP atau KBI
yang mewilayahi sebagaimana dimaksud pada butir B.2.b melakukan
pengecekan

terhadap

permohonan

serta

kelengkapan

penelitian

dan

lapangan

kebenaran

dengan

dokumen

memperhatikan

persyaratan sebagaimana dimaksud pada butir A.1 dan butir A.2.
2. KPBI c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi menyampaikan
persetujuan atau penolakan atas permohonan penyelenggaraan SKNBI
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah dokumen permohonan
diterima secara lengkap.
3. Persetujuan Permohonan Penyelenggaraan SKNBI
Dalam hal KPBI c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi menyetujui
penyelenggaraan SKNBI, maka KPBI c.q. DASP atau KBI yang
mewilayahi melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mengeluarkan surat persetujuan yang antara lain berisikan:
1) penetapan nama Wilayah Kliring untuk penyelenggaraan
SKNBI dimaksud;
2) penetapan kantor Bank calon PKL Selain BI sebagai PKL
Selain BI.

b. Menyampaikan surat persetujuan sebagaimana dimaksud pada
huruf a kepada PKL Selain BI dengan tembusan kepada:
1) kantor pusat dari PKL Selain BI yang telah ditetapkan; dan
2) KPBI c.q. DASP, jika persetujuan penyelenggaraan PKL Selain
BI diberikan oleh KBI.
4. Penolakan …

6

4. Penolakan Permohonan Penyelenggaraan SKNBI
a. KPBI c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi dapat menolak
permohonan penyelenggaraan SKNBI jika:
1) persyaratan sebagaimana dimaksud pada butir A.1 dan/atau
butir A.2 tidak dipenuhi;
2) dokumen permohonan tidak lengkap dan/atau tidak benar;
3) terdapat faktor-faktor lain yang menurut pertimbangan KPBI
c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi belum layak untuk
diselenggarakan SKNBI di wilayah tersebut, antara lain terkait
dengan ketersediaan infrastruktur jaringan komunikasi di
wilayah yang bersangkutan atau jarak dan/atau waktu tempuh

yang dibutuhkan oleh Bank-Bank di wilayah yang diusulkan
masih

memungkinkan

bagi

Bank-Bank

tersebut

untuk

mengikuti penyelenggaraan SKNBI yang sudah ada di wilayah
kliring lain yang terdekat.
b. KPBI c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi memberitahukan
secara tertulis kepada calon PKL Selain BI mengenai penolakan
sebagaimana dimaksud pada huruf a dengan menyebutkan alasan
penolakan, dengan tembusan kepada kantor pusat Bank yang
bersangkutan.
c. Jika penolakan dikarenakan dokumen permohonan tidak lengkap
dan/atau tidak benar atau persyaratan sebagaimana dimaksud pada
butir A.1 dan butir A.2 tidak dipenuhi, calon PKL Selain BI dapat
mengajukan permohonan kembali setelah memenuhi dokumen dan
persyaratan yang ditetapkan.
D. Tindak Lanjut atas Persetujuan Penyelenggaraan SKNBI
1. Persiapan oleh PKL Selain BI yang telah ditetapkan dan persiapan
kantor Bank calon Peserta.
a. Berdasarkan …

7

a. Berdasarkan surat persetujuan dari KPBI c.q. DASP atau KBI yang
mewilayahi sebagaimana dimaksud pada butir C.3.a:
1) PKL Selain BI yang telah ditetapkan, menyediakan perangkat
keras KPK, Jaringan Komunikasi Data (JKD) dan fasilitas
penyelenggaraan SKNBI sesuai ketentuan Bank Indonesia yang
mengatur mengenai SKNBI.
2) Kantor Bank calon Peserta melakukan pendaftaran kepesertaan
SKNBI sesuai ketentuan Bank Indonesia yang mengatur
mengenai SKNBI.
b. Berdasarkan kesiapan perangkat keras KPK yang disediakan oleh
PKL Selain BI, Bank Indonesia melakukan instalasi aplikasi KPK
pada perangkat keras KPK yang telah disediakan oleh PKL Selain
BI.
c. Berdasarkan hasil instalasi sebagaimana dimaksud pada huruf b,
PKL Selain BI memberitahukan secara tertulis kode mesin KPK
hasil proses instalasi kepada KPBI c.q. DASP.
d. Berdasarkan kode mesin yang diterima dari PKL Selain BI, KPBI
c.q. DASP melakukan pendaftaran kode mesin dimaksud dan
menyerahkan secara tertulis kepada PKL Selain BI mengenai
informasi sebagai berikut:
1) master key;
2) security key;
3) kode registrasi;
4) sandi terminal;
5) password untuk login ke Sistem Sentral Kliring (SSK);
6) alamat Uniform Resource Locator (URL);
7) user id dan password Remote Access Server (RAS) untuk
mengakses jaringan ekstranet Bank Indonesia; dan
8) Test …

8

8) Test Key

Arrangement (TKA),

yang

digunakan

untuk

pengiriman Bilyet Saldo Kliring (BSK) ke PKN jika JKD
mengalami gangguan.
e. Informasi sebagaimana dimaksud pada huruf d harus diambil di
KPBI c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi oleh pimpinan kantor
Bank PKL Selain BI. Dalam hal pimpinan kantor Bank
berhalangan, maka informasi tersebut dapat diambil oleh pejabat
atau pegawai Bank yang ditunjuk dengan menggunakan surat kuasa
yang bermeterai cukup dan menggunakan kertas berlogo Bank
yang bersangkutan.
f. Berdasarkan kesiapan yang telah dilakukan, PKL Selain BI dan
kantor Bank calon Peserta mengikuti pelatihan tata cara
penyelenggaraan SKNBI yang diselenggarakan oleh KPBI c.q.
DASP atau KBI yang mewilayahi.
2. Penetapan Jadwal Kliring dan Tanggal Efektif Penyelenggaraan
SKNBI
a. Penetapan Jadwal Kliring
PKL Selain BI menyampaikan usulan secara tertulis kepada KPBI
c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi mengenai rencana jadwal
Kliring Debet dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia
yang mengatur mengenai Jadwal Penyelenggaraan SKNBI.
b. Tanggal Efektif Penyelenggaraan SKNBI
Setelah memperoleh persetujuan tertulis dari KPBI c.q. DASP atau
KBI yang mewilayahi mengenai usulan jadwal Kliring Debet
sebagaimana dimaksud pada huruf a, serta berdasarkan kesiapan
PKL Selain BI dan kantor Bank calon Peserta, PKL Selain BI
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Menetapkan tanggal efektif penyelenggaraan SKNBI di
Wilayah Kliring yang bersangkutan.
2) Memberitahukan …

9

2) Memberitahukan secara tertulis tanggal efektif penyelenggaraan
SKNBI sebagaimana dimaksud pada angka 1) kepada KPBI c.q.
DASP atau KBI yang mewilayahi, paling lambat 5 (lima) hari
kerja sebelum tanggal efektif penyelenggaraan SKNBI.
3) Memberitahukan secara tertulis kepada seluruh Peserta di
Wilayah Kliring yang bersangkutan, mengenai:
a) jadwal Kliring Debet sebagaimana dimaksud pada huruf a
yang telah disetujui oleh KPBI c.q. DASP; dan
b) tanggal efektif penyelenggaraan SKNBI sebagaimana
dimaksud pada angka 1), paling lambat 5 (lima) hari kerja
sebelum tanggal efektif penyelenggaraan SKNBI.
II. PENGGANTIAN PKL SELAIN BI
A. Persyaratan Penggantian PKL Selain BI
1. Peserta di Wilayah Kliring yang diselenggarakan oleh PKL Selain BI,
dapat mengusulkan penggantian PKL Selain BI dengan kantor Bank
lain berdasarkan kesepakatan yang disetujui oleh lebih dari 50 % (lima
puluh persen) jumlah Peserta.
2. Pengusulan kantor Bank sebagai PKL Selain BI yang baru
sebagaimana dimaksud pada angka 1 harus memperhatikan persyaratan
sebagaimana dimaksud pada butir I.A.2.
B. Tata Cara Permohonan Penggantian PKL Selain BI
1. Berdasarkan kesepakatan sebagaimana dimaksud pada butir A.1,
kantor Bank yang diusulkan sebagai PKL Selain BI baru, mengajukan
secara tertulis permohonan penggantian PKL Selain BI serta alasan
penggantian kepada KPBI c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi
dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
a. Kesepakatan tertulis mengenai usulan penggantian PKL Selain BI
yang ditandatangani oleh seluruh pimpinan kantor Bank yang
mendukung usulan penggantian.
b. Struktur …

10

b. Struktur organisasi dan SDM saat ini dari kantor Bank yang
diusulkan sebagai PKL Selain BI baru serta rencana unit
operasional dan SDM yang akan menangani kegiatan operasional
SKNBI di dalam organisasi kantor Bank tersebut.
c. Informasi mengenai prakiraan waktu tempuh dari lokasi kantorkantor Bank Peserta ke lokasi yang diusulkan sebagai tempat

penyelenggaraan SKNBI yang baru.
d. Surat pernyataan kesanggupan dari kantor Bank yang diusulkan
sebagai PKL Selain BI baru untuk menyediakan:
1) perangkat KPK untuk KPK Utama dan KPK Back-up; dan
2) fasilitas penyelenggaraan SKNBI.
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai
SKNBI.
e. Surat persetujuan untuk diusulkan sebagai PKL Selain BI baru dari
kantor pusat Bank yang bersangkutan.
Contoh permohonan tertulis sebagaimana pada lampiran 3.
2. Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1, KPBI c.q.
DASP atau KBI yang mewilayahi melakukan pengecekan terhadap
kelengkapan dan kebenaran dokumen permohonan serta penelitian
lapangan dengan memperhatikan persyaratan sebagaimana dimaksud
pada butir I.A.2.
3. KPBI c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi menyampaikan surat
persetujuan atau penolakan atas permohonan penyelenggaraan SKNBI
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah dokumen permohonan
diterima secara lengkap.
4. Dalam hal permohonan penggantian PKL Selain BI disetujui, maka
KPBI c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi menyampaikan surat
persetujuan penggantian kepada kantor Bank yang diusulkan sebagai
PKL Selain BI baru, dengan tembusan kepada:
a. PKL …

11

a. PKL Selain BI lama;
b. Kantor pusat dari PKL Selain BI baru;
c. Kantor pusat dari PKL Selain BI lama; dan
d. KPBI c.q. DASP jika persetujuan penggantian PKL Selain BI baru
diberikan oleh KBI.
5. Surat persetujuan sebagaimana dimaksud pada angka 3 merupakan
persetujuan prinsip, sebagai dasar bagi kantor Bank yang diusulkan
sebagai PKL Selain BI baru untuk melakukan persiapan. PKL Selain
BI yang lama masih tetap menyelenggarakan SKNBI sampai
ditetapkannya tanggal efektif penggantian melalui surat keputusan
sebagaimana dimaksud pada butir D.1.a.
6. Dalam hal permohonan penggantian PKL Selain BI ditolak, maka
KPBI c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi menyampaikan penolakan
secara tertulis kepada

kantor

Bank yang diusulkan sebagai PKL

Selain BI. Kantor Bank yang bersangkutan dapat mengajukan
permohonan kembali setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
C. Persiapan oleh PKL Selain BI baru
1. Berdasarkan surat persetujuan sebagaimana dimaksud pada butir B.4.,
kantor Bank yang akan menjadi PKL Selain BI baru menyediakan
perangkat keras KPK, JKD dan fasilitas penyelenggaraan SKNBI
sesuai ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai SKNBI.
2. Berdasarkan kesiapan perangkat keras KPK yang disediakan oleh
kantor Bank yang akan menjadi PKL Selain BI baru, Bank Indonesia
dan PKL Selain BI melakukan hal-hal sebagaimana dimaksud dalam
butir I.D.1.b sampai dengan butir I.D.1.f.
D. Tanggal Efektif Penggantian PKL Selain BI baru
1. Berdasarkan kesiapan kantor bank yang akan menjadi PKL Selain BI
baru, KPBI c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Mengeluarkan …

12

a. Mengeluarkan surat persetujuan yang antara lain berisikan:
1) pencabutan penetapan PKL Selain BI lama;
2) penetapan kantor Bank yang menjadi PKL Selain BI baru; dan
3) tanggal efektif penggantian PKL Selain BI.
b. Menyampaikan surat persetujuan sebagaimana dimaksud pada
huruf a kepada PKL Selain BI lama dan PKL Selain BI baru
dengan tembusan kepada:
1) kantor pusat dari PKL Selain BI baru;
2) kantor pusat dari PKL Selain BI lama; dan
3) KPBI c.q. DASP jika surat persetujuan mengenai tanggal efektif
penggantian PKL Selain BI baru, diberikan oleh KBI.
paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal efektif
penggantian PKL Selain BI.
2. PKL Selain BI yang lama wajib menyelenggarakan SKNBI sampai
dengan hari kerja terakhir sebelum tanggal penggantian PKL Selain BI
baru berlaku efektif sebagaimana dimaksud pada butir D.1.a.3).
III. PENGUNDURAN DIRI DAN PENGHENTIAN PKL SELAIN BI, SERTA
PEMBUBARAN PENYELENGGARAAN SKNBI
A. Pengunduran diri PKL Selain BI
1. Kantor Bank yang menjadi PKL Selain BI dapat mengajukan
pengunduran diri sebagai PKL Selain BI karena alasan tertentu.
Rencana pengunduran diri tersebut harus dibicarakan terlebih dahulu
dengan seluruh Peserta di Wilayah Kliring yang bersangkutan.
2. Permohonan dan alasan pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada
angka 1, disampaikan secara tertulis oleh PKL Selain BI kepada KPBI
c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi, paling lambat 90 (sembilan
puluh) hari kalender sebelum tanggal rencana pengunduran diri sebagai
PKL Selain BI. Contoh permohonan tertulis sebagaimana pada
lampiran 4.
3. Jika …

13

3. Jika Peserta di Wilayah Kliring tersebut masih memandang perlu
diselenggarakannya SKNBI, Peserta dapat mengajukan permohonan
penggantian PKL Selain BI baru sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam angka II. Dalam hal ini, PKL Selain BI lama tetap
menyelenggarakan SKNBI sampai dengan hari kerja terakhir sebelum
tanggal pengunduran diri PKL Selain BI berlaku efektif.
4. Jika Peserta di Wilayah Kliring tersebut tidak lagi memandang perlu
diselenggarakannya SKNBI, maka pengunduran diri oleh PKL Selain
BI

diajukan

sekaligus

sebagai

permohonan

pembubaran

penyelenggaraan SKNBI sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam huruf C.
B. Penghentian Sebagai PKL Selain BI
1. KPBI c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi dapat menghentikan PKL
Selain BI karena alasan tertentu, antara lain:
a. PKL Selain BI tidak memberikan keterangan dan data yang terkait
dengan penyelenggaraan SKNBI sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 58 ayat (4) huruf a Peraturan Bank Indonesia Nomor
7/18/PBI/2005 tanggal 22 Juli 2005 tentang Sistem Kliring
Nasional Bank Indonesia; atau
b. adanya permohonan pengunduran diri sebagai PKL Selain BI
sebagaimana dimaksud dalam butir A.1.
2. Dalam hal terjadi kondisi sebagaimana dimaksud pada angka 1, KPBI
c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi melakukan hal-hal sebagai
berikut:
a. Mengeluarkan surat penghentian sebagai PKL Selain BI.
b. Menyampaikan surat penghentian sebagaimana dimaksud pada
huruf a kepada PKL Selain BI dengan tembusan kepada:
1) kantor pusat dari PKL Selain BI yang dihentikan;
2) kantor pusat dari PKL Selain BI sementara; dan
3) KPBI …

14

3) KPBI c.q. DASP jika surat keputusan penghentian PKL Selain
BI diberikan oleh KBI.
3. Dengan dihentikannya PKL Selain BI sebagaimana dimaksud pada
butir 2.a. di atas, PKL Selain BI yang dihentikan harus:
a. mengembalikan sarana penyelenggaraan SKNBI kepada Bank
Indonesia, jika sarana tersebut merupakan hak milik Bank
Indonesia; dan
b. merahasiakan serta menjamin bahwa seluruh data, dokumen, dan
hal-hal lain yang terkait langsung dengan penyelenggaraan SKNBI
tidak disalahgunakan oleh pihak manapun.
4. Jika Peserta di Wilayah Kliring tersebut masih memandang perlu
diselenggarakannya SKNBI, Peserta dapat mengajukan permohonan
penggantian PKL Selain BI baru sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam angka II. Dalam hal ini KPBI c.q. DASP atau KBI
yang mewilayahi atas dasar kesepakatan Peserta dapat menunjuk salah
satu Peserta untuk menjadi PKL Selain BI sementara sampai
ditetapkannya PKL Selain BI baru yang definitif atau meniadakan
sementara penyelenggaraan SKNBI sampai dengan ditetapkannya PKL
Selain BI baru yang definitif.
5. Penyelenggaraan SKNBI sementara oleh Peserta yang ditunjuk
sebagaimana dimaksud pada angka 4 dapat menggunakan KPK yang
sebelumnya digunakan oleh PKL Selain BI yang dihentikan, sepanjang
KPK tersebut merupakan KPK yang disediakan oleh Bank Indonesia.
6. Jika para Peserta di Wilayah Kliring tersebut tidak lagi memandang
perlu

diselenggarakannya

SKNBI,

maka

para

Peserta

dapat

mengajukan permohonan pembubaran penyelenggaraan SKNBI sesuai
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf C.
C. Pembubaran Penyelenggaraan SKNBI
1. Berdasarkan kesepakatan tertulis seluruh Peserta, penyelenggaraan
SKNBI di suatu Wilayah Kliring yang diselenggarakan oleh PKL
Selain BI dapat diusulkan untuk dibubarkan.
2. Berdasarkan …

15

2. Berdasarkan kesepakatan sebagaimana dimaksud pada angka 1, PKL
Selain BI mengajukan secara tertulis permohonan pembubaran
penyelenggaraan SKNBI serta alasan pembubaran kepada KPBI c.q.
DASP atau KBI yang mewilayahi, dengan melampirkan dokumen
kesepakatan tertulis mengenai usulan pembubaran penyelenggaraan
SKNBI yang ditandatangani oleh seluruh pimpinan kantor Bank yang
mendukung usulan pembubaran tersebut. Contoh permohonan tertulis
sebagaimana pada lampiran 5.
3. Dalam hal KPBI c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi menyetujui
permohonan pembubaran penyelenggaraan SKNBI sebagaimana
dimaksud pada angka 2,

maka KPBI c.q. DASP atau KBI yang

mewilayahi melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mengeluarkan surat penghentian yang berisikan tentang:
1) penghentian sebagai PKL Selain BI;
2) pembubaran penyelenggaraan SKNBI di Wilayah Kliring
dimaksud;
3) tanggal efektif penghentian sebagai PKL Selain BI dan
pembubaran penyelenggaraan SKNBI.
b. Menyampaikan surat keputusan sebagaimana dimaksud pada huruf
a kepada PKL Selain BI dengan tembusan kepada:
1) kantor pusat dari PKL Selain BI; dan
2) KPBI

c.q.

DASP,

jika

surat

keputusan

pembubaran

penyelenggaraan PKL Selain BI diberikan oleh KBI.
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal
efektif pembubaran penyelenggaraan SKNBI.
4. Dengan dibubarkannya penyelenggaraan SKNBI di suatu Wilayah
Kliring, PKL Selain BI wajib:
a. mengembalikan sarana penyelenggaraan SKNBI kepada KPBI c.q.
DASP atau KBI yang mewilayahi, jika sarana penyelenggaraan
SKNBI merupakan hak milik Bank Indonesia; dan
b. merahasiakan …

16

b. merahasiakan serta menjamin bahwa seluruh data, dokumen, dan
hal-hal lain yang terkait langsung dengan penyelenggaraan SKNBI
tidak disalahgunakan oleh pihak manapun.
IV. BANTUAN KEUANGAN
A. Prinsip Pemberian Bantuan Keuangan
Bank Indonesia memberikan bantuan keuangan setiap bulan kepada setiap
kantor Bank yang telah disetujui menjadi PKL Selain BI. Pemberian
bantuan keuangan tersebut dimaksudkan untuk membantu biaya
operasional penyelenggaraan SKNBI oleh PKL Selain BI. Dalam hal ini,
pemberian bantuan keuangan tidak dimaksudkan untuk menutupi seluruh
biaya operasional yang dikeluarkan oleh PKL Selain BI.
B. Penghentian Bantuan Keuangan
Bank Indonesia akan menghentikan bantuan keuangan sebagaimana
dimaksud pada huruf A apabila dalam kurun waktu 6 (enam) bulan
terakhir jumlah Bank yang menjadi peserta kliring kurang dari 4 (empat)
Bank yang berbeda atau rata-rata jumlah warkat yang diproses melalui
kliring debet kurang dari 30 (tiga puluh) warkat per hari. Dalam hal 6
(enam) bulan berikutnya jumlah bank peserta kliring menjadi paling
kurang 4 (empat) bank yang berbeda dan rata-rata jumlah warkat yang
diproses melalui kliring debet paling kurang 30 (tiga puluh) lembar per
hari maka PKL Selain BI dapat memperoleh kembali bantuan keuangan.
C. Nominal dan Mekanisme Pemberian Bantuan Keuangan
1. Bantuan keuangan diberikan oleh Bank Indonesia melalui kantor pusat
Bank dengan perhitungan sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah)
per bulan untuk setiap kantor Bank yang telah disetujui menjadi PKL
Selain BI terhitung sejak PKL Selain BI efektif melakukan kegiatan
sebagai penyelenggara kliring.
2. Bantuan …

17

2. Bantuan Keuangan sebagaimana dimaksud pada angka 1 diberikan
pada bulan berikutnya setiap tanggal 10 atau pada hari kerja berikutnya
setelah tanggal 10 apabila tanggal 10 jatuh pada hari libur. Sebagai
contoh, bantuan keuangan untuk bulan Januari diberikan pada tanggal
10 bulan Februari atau pada hari kerja berikutnya apabila tanggal 10
Februari merupakan hari libur.
3. Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada angka 1 diberikan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Apabila tanggal efektif kegiatan sebagai PKL Selain BI dilakukan
mulai tanggal 1 sampai dengan tanggal 15 maka bantuan keuangan
untuk bulan yang bersangkutan diberikan secara utuh sebesar
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah). Sebagai contoh tanggal efektif
penyelenggaraan kliring oleh PKL Selain BI dilakukan pada salah
satu tanggal mulai tanggal 1 sampai dengan tanggal 15 Juni, maka
bantuan keuangan diberikan sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta
rupiah) pada tanggal 10 bulan Juli; atau
b. Apabila tanggal efektif kegiatan sebagai PKL Selain BI dilakukan
mulai tanggal 16 sampai dengan akhir bulan maka bantuan
keuangan untuk bulan yang bersangkutan tidak diberikan. Sebagai
contoh tanggal efektif penyelenggaraan kliring oleh PKL Selain BI
dilakukan pada salah satu tanggal mulai tanggal 16 sampai dengan
tanggal 30 Juni, maka bantuan keuangan pada bulan yang
bersangkutan tidak diberikan atau bantuan keuangan baru akan
diberikan pada tanggal 10 bulan Agustus.
4. Bantuan Keuangan sebagaimana dimaksud pada angka 1 diberikan
kepada kantor pusat dari PKL Selain BI dengan cara mengkredit
rekening giro Bank tersebut yang ada di Bank Indonesia. Untuk
selanjutnya pendistribusian besarnya jumlah bantuan keuangan kepada
masing-masing kantor Bank yang menjadi PKL Selain BI merupakan
kewenangan dari kantor pusat Bank yang bersangkutan dengan
mempertimbangkan kebutuhan biaya operasional masing-masing PKL
Selain BI.
D. Dalam …

18

D. Dalam hal terdapat penggantian PKL Selain BI dengan kantor Bank lain
berdasarkan kesepakatan, maka bantuan keuangan yang diberikan kepada
PKL Selain BI diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Dalam hal tanggal efektif penggantian sebagai PKL Selain BI
dilakukan mulai tanggal 1 sampai dengan tanggal 15 maka bantuan
keuangan untuk bulan yang bersangkutan diberikan kepada PKL Selain
BI yang baru secara utuh sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).
Sebagai contoh tanggal efektif penggantian sebagai PKL Selain BI
dilakukan pada salah satu tanggal mulai tanggal 1 sampai dengan
tanggal 15 Juni, maka bantuan keuangan diberikan kepada PKL Selain
BI yang baru sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) pada tanggal
10 bulan Juli; atau
2. Dalam hal tanggal efektif penggantian sebagai PKL Selain BI
dilakukan mulai tanggal 16 sampai dengan akhir bulan maka bantuan
keuangan kepada PKL Selain BI yang lama tetap diberikan secara utuh
pada tanggal 10 bulan berikutnya, sedangkan bantuan keuangan kepada
PKL Selain BI yang menggantikan untuk bulan yang bersangkutan
tidak diberikan. Sebagai contoh tanggal efektif penggantian sebagai
PKL Selain BI dilakukan pada salah satu tanggal mulai tanggal 16
sampai dengan tanggal 30 Juni, maka bantuan keuangan kepada PKL
Selain BI yang lama diberikan secara utuh sebesar Rp5.000.000,00
(lima juta rupiah) pada tanggal 10 bulan Juli, sedangkan bantuan
keuangan untuk PKL Selain BI yang menggantikan untuk bulan yang
bersangkutan tidak diberikan, namun baru akan diberikan pada tanggal
10 bulan Agustus.
E. Laporan Pendistribusian Bantuan Keuangan
Kantor Pusat Bank PKL Selain BI diwajibkan menyampaikan laporan
bulanan pendistribusian bantuan keuangan kepada KPBI c.q. DASP setiap
3 (tiga) …

19

3 (tiga)

bulan

sekali

dengan

menggunakan format sebagaimana

lampiran 6.
F. Penetapan Iuran Peserta
1. Dalam hal bantuan keuangan yang diberikan oleh Bank Indonesia tidak
dapat menutupi seluruh biaya operasional yang dikeluarkan oleh PKL
Selain BI dalam menyelenggarakan SKNBI, maka PKL Selain BI dan
seluruh kantor Bank yang menjadi Peserta secara bersama-sama dapat
menetapkan suatu iuran bagi seluruh kantor bank Peserta. Hal ini
didasarkan pada pertimbangan bahwa Penyelenggaraan SKNBI oleh
PKL Selain BI merupakan kebutuhan kantor-kantor Bank setempat,
sebagaimana dimaksud pada butir I.A.
2. Penetapan besarnya iuran sebagaimana dimaksud pada angka 1
tersebut harus dilakukan secara transparan oleh PKL Selain BI kepada
seluruh kantor Bank yang menjadi Peserta dengan mempertimbangkan
aspek kewajaran, antara lain sebagai berikut:
a. Perhitungan biaya operasional dilakukan secara proporsional
berdasarkan

pengeluaran

riil

yang

dilakukan

untuk

penyelenggaraan SKNBI.
b. Penetapan besarnya iuran didasarkan pada selisih antara biaya
operasional yang dikeluarkan dengan jumlah bantuan keuangan
yang diberikan oleh Bank Indonesia.
V. PEMINDAHAN LOKASI PENYELENGGARAAN SKNBI.
A. Persyaratan Pemindahan Lokasi
PKL Selain BI dapat mengajukan pemindahan lokasi penyelenggaraan
SKNBI dengan persyaratan lokasi yang baru tersebut mudah dijangkau
oleh Peserta sehingga penyelenggaraan SKNBI dapat dilakukan sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan.
B. Tata …

20

B. Tata Cara Pemindahan Lokasi
Dalam hal PKL Selain BI akan memindahkan lokasi penyelenggaraan
SKNBI, maka pelaksanaannya diatur sebagai berikut:
1. PKL Selain BI mengajukan permohonan secara tertulis kepada KPBI
c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi untuk memindahkan lokasi
penyelenggaraan SKNBI disertai dengan alasan pemindahan lokasi
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal
pemindahan lokasi yang direncanakan.
2. Permohonan pemindahan lokasi sebagaimana dimaksud pada angka 1
diajukan dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
lampiran 7.
3. Jika lokasi yang baru memenuhi persyaratan, KPBI c.q. DASP atau
KBI yang mewilayahi memberikan persetujuan

tertulis

untuk

pemindahan lokasi tersebut paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah
permohonan tertulis diterima secara lengkap.
4. PKL Selain BI harus memberitahukan tanggal efektif pemindahan
lokasi penyelenggaraan SKNBI kepada:
a. KPBI c.q. DASP atau KBI yang mewilayahi; dan
b. seluruh Peserta;
paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal efektif pemindahan
lokasi penyelenggaraan SKNBI.
VI. LAIN-LAIN
1. PKL Selain BI dilarang mengenakan biaya proses Kliring Debet dan biaya
proses Kliring Kredit kepada Peserta dalam penyelenggaraan SKNBI.
2. PKL Selain BI dapat mengenakan biaya pembuatan dan/atau penggantian
Tanda Pengenal Petugas Kliring (TPPK) yang besarnya diatur dalam
ketentuan Bank Indonesia mengenai biaya dalam penyelenggaraan
SKNBI.
VII. KETENTUAN …

21

VII. KETENTUAN PERALIHAN
Dalam hal PKL Selain BI yang sudah ada sebelum berlakunya Surat Edaran
ini, di dalam penyelenggaraannya tidak memenuhi persyaratan paling sedikit
4 (empat) Bank yang berbeda atau rata-rata jumlah warkat yang diproses
melalui Kliring Debet paling kurang 30 (tiga puluh) Warkat Debet per hari
dalam 6 (enam) bulan terakhir sejak bulan Juli 2009, maka Bank Indonesia
akan menghentikan bantuan keuangan pada bulan Januari 2010.

VIII. PENUTUP
Dengan berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia ini, maka Surat Edaran
Bank Indonesia Nomor 7/29/DASP tanggal 22 Juli 2005 perihal Pemberian
Persetujuan Terhadap Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia oleh Penyelenggara Kliring Lokal Selain Bank Indonesia dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Ketentuan dalam Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 18 Juni
2009.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat
Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Demikian agar Saudara maklum.
BANK INDONESIA,

SWD. MURNIASTUTI
DIREKTUR AKUNTING DAN
SISTEM PEMBAYARAN