INFORMASI PLPG TAHUN 2017 | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan PKn SD
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
BAB III
HAK ASASI MANUSIA DAN PENEGAKAN HUKUM
DI INDONESIA
BAB IV
PENGERTIAN DAN PRINSIP
KEWARGANEGARAAN SERTA NILAI MORAL DAN
NORMA DALAM MASYARAKAT
HAK ASASI DAN
PENEGAKAN HUKUM DI
INDONESIA
INDIKATOR
1. Menganalisis prinsip-prinsip HAM
2. Menerapkan prinsip HAM di
Indonesia
3. Menunjukan dasar hukum
internasional tentang pengakuan
HAM sedunia
4. Menganalisis penegakan hukum di
Indonesia
5. Penerapan penegakan hukum di
Indonesia
HAK ASASI MANUSIA (HAM)
• Pengertian HAM menurut UU No. 39
Tahun 1999 tentang HAM
– Seperangkat hak yang melekat pada
hakikat keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunung tinggi oleh Negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta, perlingdungan
harkat dan martabat manusia.
• HAM dalam Ketetapan MPPRI No.
XXVII/MPR/1998 Tentang HAM
1. Hak untuk hidup
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan
keturunan
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak keadilan
5. Hak kemerdekaan
6. Hak atas kebebasan informasi
7. Hak keamanan
8. Hak kesejahteraan
9. Hak perlindungan dan pemajuan
• HAM menurut UU No 39 Tahun 1999
Tentang HAM
– Hak untuk hidup
– Hak berkeluarga dan melanjutkan
keturunan
– Hak mengembangkan diri
– Hak memperoleh keadilan
– Hak atas kebebasan pribadi
– Hak atas rasa aman
– Hak atas kesejahteraan
– Hak turut serta dalam pemerintahan
– Hak khusus bagi wanita
– Hak anak
PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN HAM
DI INDONESIA
1. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
2. Pelaksanaannya bersifat relatif
3. Antara yang satu dan yang lain
mempunyai keterpaduan
4. Diperlukan keseimbangan dan keselarasan
5. Kerjasama Internasional dijalin dengan
saling menghormati, persamaan derajat
6. Setiap orang wajib tunduk pada UU
7. Setiap manusia dilakurkan dengan
kesamaan harkat dan martabatnya
PERATURAN HUKUM
INTERNASIONAL TENTANG HAM
1. Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia
(DUHAM)
2. Konvensi tentang perlindungan HAM
serta kebebasan dasar
3. Perjanjian tentang hak sipil dan politik
4. Perjanjian hak ekonomi, sosial, dan
budaya
5. Konvensi menentang penyiksaan dan
perlakuan atau penghukuman lain
yang kejam
6. Konvensi tentang segala bentuk
diskriminasi pada perempuan
7. Konvensi mengenai pembebasan tiaptiap bentuk diskriminasi rasioal serta
pemberantasan kejahatan genosida
8. Perjanjian pemberantasan dan
penghukuman tindak pidana apartheid
9. Deklarasi PliB tentang hak anak
IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN DAN
PELANGGARAN HAM DALAM MASYARAKAT
• Perlu dimiliki pemahaman tentang
UU HAM oleh guru,
– Agar dapat membelajarkan siswa
sekolah dasar
• Tentang pengetahuan dan pemahaman
konsep-konsep yang terkait dengan hak dan
kewajiban sebagai anggota masyarakat
• Perlu ditanamkan kesadaran bela
negara, penghargaan terhadap HAM.
• Perlu ditanamkan juga kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan pada
aturan yang berlaku.
• Sehingga, pada saatnya akan
menjadi warga nnegara yang baik
– Sebagaimana telah dituangkan di dalam
tujuan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan
Lembaga yang Dipercaya Mengatasi
Persoalan Penegakan HAM
1. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM)
2. Pengadilan HAM berdasarkan UU No.
26 Tahun 2000
3. Partisipasi Masyarakat berdasarkan
UU No 39 Tahun 1999
PENEGAKAN HUKUM DI
INDONESIA
1. Pengertian Hukum
– Aturan secara resmi yang mengikat
masyarakatnya berupa laranganlarangan dan peraturan-peraturan yang
dibuat untk mengatus masyarakat
suatu negara
– Hukum diterapkan untuk menertibkan
dan mengatur masyarakat serta
menyelesaikan masalah-masalah yang
timbul
– Hukum bersifat memaksa
2. Penegakan Hukum
• Proses dilakukannya upaya untuk
tegaknya atau berfungsinya normanorma hukum secara nyata sebagai
pedoman perilaku dalam melakukan
hubungan-hubungan hukum dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara
• Lembaga penegak hukum
– Kepolisian
•
Sebagai lembaga penyelidik
– Kejaksaan
•
Sebagai lembaga penuntut
– Kehakiman
•
Sebagai lembaga pengadilan
Perhatikan kasus di bawah
ini!
Lima orang siswa kelas lima ketahuan
merokok di ruangan kelas. Guru
langsung menghukum seluruh kelas
dengan merokok 12 batang rokok
setiap siswa agar semua siswa jera.
Kajilah hal-hal sebagai berikut.
1. Sesuaikah tindakan guru yang menghukum
siswa dengan merokok agar siswa jera?
2. Sesuaikah tindakan guru dengan nilai
moral pancasila? Beri alasan!
3. Sesuaikah dengan prinsip demokrasi
Pancasila? Berikan alasan!
4. Apakah tindakan guru tersebut tidak
melanggar hak asasi anak?
5. Apa saja seharusnya yang dilakukan oleh
guru?
PENGERTIAN DAN PRINSIP
KEWARGANEGARAAN SERTA
NILAI MORAL DAN NORMA
DALAM MASYARAKAT
INDIKATOR
1. Menganalisis asas-asas kewarganegaraan yang dianut
di Indonesia
2. Menerapkan asas-asas kewarganegaraan yang dianutu
di Indonesia
3. Menganalisis kewarganegaraan seseorang
4. Menentukan kewarganegaraan seseorang
5. Membangun nilai-nilai kewarganegaraan Indonesia
6. Menganalisis norma-norma dalam kehidupan di
Indonesia
7. Menerapkan norma-norma dalam kehidupan di
Indonesia
8. Menganalisis moral warga negara melalui pendidikan
kewarganegaraan yang berlandaskan kepada UUD 1945
9. Menerapkan nilai moral melalui pendidikan
PRINSIP KEWARGANEGARAAN DI
INDONESIA
• Bagian dari konsep kewargaan
• Dalam Bahasa Inggris
– Citizenship = warga suatu kota
• Kewarganegaraan adalah
– Hak di mana manusia tinggal dan
menetap di suatu kawasan negara,
dalam kontrol satuan politik tertentu
yang dengannya akan membawa hak
untuk berpartisipasi dalam kegiatan
politik
ASAS KEWARGANEGARAAN
INDONESIA
• Asas Ius Soli
– Penentuan kewarganegaraan dengan negara
kelahirannya
• Asas Ius Sanguinis
– Penentuan kewarganegaraan oleh keturunan
• Asas Kewarganegaraan Tunggal
– Penentuan kewarganegaraan untuk semua orang
• Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas
– Penentuan kewarganegaraan ganda bagi anakanak sesuai ketentuan yang diatur dalam UU
PENENTUAN KEWARGANEGARAAN
SESEORANG
Kewarganegaraan RI diatur dalam UU
no. 12 Tahun 2006 tentang
kewarganegaraan RI
1. Setiap orang yang belum
berlakunya UU tersebut sudah
menjadi warga negara
2. Seorang anak yang lahir dari
pernikahan yang sah dari ayah dan
ibu WNI
3. Seorang anak yang lahir dari
4. Seorang anak yang lahir dari pernikahan yang
sah dari seorang ibu WNI dan seorang ayah yang
tidak memiliki kewarganegaraanhukum atau
negara asal ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak
5. Seorang anak yang lahir dalam jangka waktu 300
hari setelah ayahnya meninggal karena
perkawinan yang sah, dan ayahnya adalah WNI
6. Seorang anak yang lahir di luar pernikahan sah
dari ibu WNI
7. Seorang anak yang lahir di luar pernikahan sah
dari ibu WNA diakui oleh ayah WNI sebagai
anaknya dan pengakuannya dilakukan sebelum
anak berusia 18 tahun atau belum menikah
8. Seorang anak yang lahir di wilayah negara RI dan
pada saat lahir tidak jelas status kewarganegaraan
ayah dan ibunya
9. Seorang anak yang baru lahir yang ditemukan di
wilayah negara RI selama ayah dan ibu yang tidak
diketahui
10.Seorang anak yang lahir di wilayah negara RI apabila
ayah dan ibu tidak memiliki kewarganegaraan atau
tidak diketahui keberadaannya
11.Seorang anak yang lahir di luar wilayah RI dari ayah
dan ibu WNI yang karena ketentuan negara di mana
anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
12.Seorang anak dari ayah atau ibu yang telah diberikan
permohonan kewarganegaraan dan ayah atau ibu
meninggal sebelum menyatakan sumpah kesetiaan
NILAI, MORAL, DAN
NORMA DALAM
KEHIDUPAN
1. Norma dalam Kehidupan
Bermasyarakat
• Masyarakat menginginkan hidup
aman, tentram, dan damai tanpa
gangguan
– Oleh karena itu, perlu adanya suatu
“tata” berwujud aturan yang menjadi
pedoman tingkah laku dalam pergaulan
– Sehingga, kepentingan masing-masing
dapat terpelihara dan terjamin
• “tata” lazimnya disebut:
– Kaidah (bahasa Arab)
– Norma (bahasa Latin)
Macam-macam Norma
• Menurut isinya
– Perintah
• Kewajiban bagi seseoranguntuk berbuat
sesuatu karena akibatnya dipandang baik
– Larangan
• Kewajiban bagi seseorang untuk tidak
berbuat sesuatu karena akibatnya
dipandang tidak baik
• Menurut pelaksanaannya
– Norma (1) agama, (2) kesusilaan, (3)
kesopanan, (4) kebiasaan, (5) hukum
2. Nilai dan Moral dalam
Pembelajaran PKn
• Djahiri
– Nilai adalah harga, makna, isi dan pesan,
semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat
dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga
bermakna secara fungsional
– Difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan,
dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai
dijadikan standar perilaku
• Ruminiati
– Nilai adalah harga atau kualitas sesuatu
– Artinya, sesuatu yang dianggap memiliki nilai
apabila sesuatu tersebut secara instrinsik
berharga atau berkualitas
• Pelaksanaan pendidikan nilai, dapat
juga menggunakan jenjang afektif,
berupa:
– Penerimaan nilai
– Penganggapan nilai
– Penghargaan nilai
– Pengorganisasi nilai
– Karaterisasi nilai
• Dalam pembelajaran PKn, nilai
sangat penting untuk ditanamkan
sejak dini
– Karena nilai bermanfaat standar
pegangan hidup
• Suseno
– Moral adalah ukuran baik-buruknya
seseorang. Baik sebagai pribadi maupun
sebagai warga masyarakat, dan warga
negara
• Pendidikan moral adalah pendidikan
untuk menjadikan manusia bermoral
dan manusiawi
• Pandangan Lickona
– Terdapat 3 unsur dalam penanaman nilai
moral
1. Pemahaman moral (moral knowing)
2. Perasaan moral (moral feeling)
Pemahaman Moral
• Pengertian
– Kesadaran moral, rasionalitas moral atau
alasan mengapa seseorang harus melakukan
sesuatu hal, suatu pengambilan keputusan
berdasarkan nilai-nilai moral
• Sering disebut
– Penalaran moral
– Pemikiran moral
– Pertimbangan moral
• Termasuk segi kognitif dari nilai moral
– Perlu diajarkan kepada siswa
– Siswa dibantu mengerti mengapa suatu nilai
perlu dilakukan
Perasaan Moral
• Lebih pada kesadaran akan hal-hal
yang baik dan tidak baik
• Ekpresi dari perasaan moral
– Perasaan mencintai kebaikan dan sikap
empati terhadap orang lain
• Sangat mempengaruhi seseorang
untuk berbuat baik
• Perlu diajarkan dan dikembangkan
– Dengan memupuk perkembangan hati
nurani dan sikap empati
Tindakan Moral
• Pengertian
– Kemampuan untuk melakukan
keputusan dan perasaan moral ke dalam
perilaku-perilaku nyata
• Perlu difasilitasi agar muncul dan
berkembang dalam pergaulan seharihari
• Dapat dimunculkan melalui
lingkungan sosial yang kondusif
The End
^_______
^
For Your Attention
If You Have Some Question,
Critic, or Suggestion. Please!
No Need to Worry!
KEWARGANEGARAAN
BAB III
HAK ASASI MANUSIA DAN PENEGAKAN HUKUM
DI INDONESIA
BAB IV
PENGERTIAN DAN PRINSIP
KEWARGANEGARAAN SERTA NILAI MORAL DAN
NORMA DALAM MASYARAKAT
HAK ASASI DAN
PENEGAKAN HUKUM DI
INDONESIA
INDIKATOR
1. Menganalisis prinsip-prinsip HAM
2. Menerapkan prinsip HAM di
Indonesia
3. Menunjukan dasar hukum
internasional tentang pengakuan
HAM sedunia
4. Menganalisis penegakan hukum di
Indonesia
5. Penerapan penegakan hukum di
Indonesia
HAK ASASI MANUSIA (HAM)
• Pengertian HAM menurut UU No. 39
Tahun 1999 tentang HAM
– Seperangkat hak yang melekat pada
hakikat keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunung tinggi oleh Negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta, perlingdungan
harkat dan martabat manusia.
• HAM dalam Ketetapan MPPRI No.
XXVII/MPR/1998 Tentang HAM
1. Hak untuk hidup
2. Hak berkeluarga dan melanjutkan
keturunan
3. Hak mengembangkan diri
4. Hak keadilan
5. Hak kemerdekaan
6. Hak atas kebebasan informasi
7. Hak keamanan
8. Hak kesejahteraan
9. Hak perlindungan dan pemajuan
• HAM menurut UU No 39 Tahun 1999
Tentang HAM
– Hak untuk hidup
– Hak berkeluarga dan melanjutkan
keturunan
– Hak mengembangkan diri
– Hak memperoleh keadilan
– Hak atas kebebasan pribadi
– Hak atas rasa aman
– Hak atas kesejahteraan
– Hak turut serta dalam pemerintahan
– Hak khusus bagi wanita
– Hak anak
PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN HAM
DI INDONESIA
1. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
2. Pelaksanaannya bersifat relatif
3. Antara yang satu dan yang lain
mempunyai keterpaduan
4. Diperlukan keseimbangan dan keselarasan
5. Kerjasama Internasional dijalin dengan
saling menghormati, persamaan derajat
6. Setiap orang wajib tunduk pada UU
7. Setiap manusia dilakurkan dengan
kesamaan harkat dan martabatnya
PERATURAN HUKUM
INTERNASIONAL TENTANG HAM
1. Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia
(DUHAM)
2. Konvensi tentang perlindungan HAM
serta kebebasan dasar
3. Perjanjian tentang hak sipil dan politik
4. Perjanjian hak ekonomi, sosial, dan
budaya
5. Konvensi menentang penyiksaan dan
perlakuan atau penghukuman lain
yang kejam
6. Konvensi tentang segala bentuk
diskriminasi pada perempuan
7. Konvensi mengenai pembebasan tiaptiap bentuk diskriminasi rasioal serta
pemberantasan kejahatan genosida
8. Perjanjian pemberantasan dan
penghukuman tindak pidana apartheid
9. Deklarasi PliB tentang hak anak
IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN DAN
PELANGGARAN HAM DALAM MASYARAKAT
• Perlu dimiliki pemahaman tentang
UU HAM oleh guru,
– Agar dapat membelajarkan siswa
sekolah dasar
• Tentang pengetahuan dan pemahaman
konsep-konsep yang terkait dengan hak dan
kewajiban sebagai anggota masyarakat
• Perlu ditanamkan kesadaran bela
negara, penghargaan terhadap HAM.
• Perlu ditanamkan juga kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan pada
aturan yang berlaku.
• Sehingga, pada saatnya akan
menjadi warga nnegara yang baik
– Sebagaimana telah dituangkan di dalam
tujuan pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan
Lembaga yang Dipercaya Mengatasi
Persoalan Penegakan HAM
1. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
(Komnas HAM)
2. Pengadilan HAM berdasarkan UU No.
26 Tahun 2000
3. Partisipasi Masyarakat berdasarkan
UU No 39 Tahun 1999
PENEGAKAN HUKUM DI
INDONESIA
1. Pengertian Hukum
– Aturan secara resmi yang mengikat
masyarakatnya berupa laranganlarangan dan peraturan-peraturan yang
dibuat untk mengatus masyarakat
suatu negara
– Hukum diterapkan untuk menertibkan
dan mengatur masyarakat serta
menyelesaikan masalah-masalah yang
timbul
– Hukum bersifat memaksa
2. Penegakan Hukum
• Proses dilakukannya upaya untuk
tegaknya atau berfungsinya normanorma hukum secara nyata sebagai
pedoman perilaku dalam melakukan
hubungan-hubungan hukum dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara
• Lembaga penegak hukum
– Kepolisian
•
Sebagai lembaga penyelidik
– Kejaksaan
•
Sebagai lembaga penuntut
– Kehakiman
•
Sebagai lembaga pengadilan
Perhatikan kasus di bawah
ini!
Lima orang siswa kelas lima ketahuan
merokok di ruangan kelas. Guru
langsung menghukum seluruh kelas
dengan merokok 12 batang rokok
setiap siswa agar semua siswa jera.
Kajilah hal-hal sebagai berikut.
1. Sesuaikah tindakan guru yang menghukum
siswa dengan merokok agar siswa jera?
2. Sesuaikah tindakan guru dengan nilai
moral pancasila? Beri alasan!
3. Sesuaikah dengan prinsip demokrasi
Pancasila? Berikan alasan!
4. Apakah tindakan guru tersebut tidak
melanggar hak asasi anak?
5. Apa saja seharusnya yang dilakukan oleh
guru?
PENGERTIAN DAN PRINSIP
KEWARGANEGARAAN SERTA
NILAI MORAL DAN NORMA
DALAM MASYARAKAT
INDIKATOR
1. Menganalisis asas-asas kewarganegaraan yang dianut
di Indonesia
2. Menerapkan asas-asas kewarganegaraan yang dianutu
di Indonesia
3. Menganalisis kewarganegaraan seseorang
4. Menentukan kewarganegaraan seseorang
5. Membangun nilai-nilai kewarganegaraan Indonesia
6. Menganalisis norma-norma dalam kehidupan di
Indonesia
7. Menerapkan norma-norma dalam kehidupan di
Indonesia
8. Menganalisis moral warga negara melalui pendidikan
kewarganegaraan yang berlandaskan kepada UUD 1945
9. Menerapkan nilai moral melalui pendidikan
PRINSIP KEWARGANEGARAAN DI
INDONESIA
• Bagian dari konsep kewargaan
• Dalam Bahasa Inggris
– Citizenship = warga suatu kota
• Kewarganegaraan adalah
– Hak di mana manusia tinggal dan
menetap di suatu kawasan negara,
dalam kontrol satuan politik tertentu
yang dengannya akan membawa hak
untuk berpartisipasi dalam kegiatan
politik
ASAS KEWARGANEGARAAN
INDONESIA
• Asas Ius Soli
– Penentuan kewarganegaraan dengan negara
kelahirannya
• Asas Ius Sanguinis
– Penentuan kewarganegaraan oleh keturunan
• Asas Kewarganegaraan Tunggal
– Penentuan kewarganegaraan untuk semua orang
• Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas
– Penentuan kewarganegaraan ganda bagi anakanak sesuai ketentuan yang diatur dalam UU
PENENTUAN KEWARGANEGARAAN
SESEORANG
Kewarganegaraan RI diatur dalam UU
no. 12 Tahun 2006 tentang
kewarganegaraan RI
1. Setiap orang yang belum
berlakunya UU tersebut sudah
menjadi warga negara
2. Seorang anak yang lahir dari
pernikahan yang sah dari ayah dan
ibu WNI
3. Seorang anak yang lahir dari
4. Seorang anak yang lahir dari pernikahan yang
sah dari seorang ibu WNI dan seorang ayah yang
tidak memiliki kewarganegaraanhukum atau
negara asal ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak
5. Seorang anak yang lahir dalam jangka waktu 300
hari setelah ayahnya meninggal karena
perkawinan yang sah, dan ayahnya adalah WNI
6. Seorang anak yang lahir di luar pernikahan sah
dari ibu WNI
7. Seorang anak yang lahir di luar pernikahan sah
dari ibu WNA diakui oleh ayah WNI sebagai
anaknya dan pengakuannya dilakukan sebelum
anak berusia 18 tahun atau belum menikah
8. Seorang anak yang lahir di wilayah negara RI dan
pada saat lahir tidak jelas status kewarganegaraan
ayah dan ibunya
9. Seorang anak yang baru lahir yang ditemukan di
wilayah negara RI selama ayah dan ibu yang tidak
diketahui
10.Seorang anak yang lahir di wilayah negara RI apabila
ayah dan ibu tidak memiliki kewarganegaraan atau
tidak diketahui keberadaannya
11.Seorang anak yang lahir di luar wilayah RI dari ayah
dan ibu WNI yang karena ketentuan negara di mana
anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
12.Seorang anak dari ayah atau ibu yang telah diberikan
permohonan kewarganegaraan dan ayah atau ibu
meninggal sebelum menyatakan sumpah kesetiaan
NILAI, MORAL, DAN
NORMA DALAM
KEHIDUPAN
1. Norma dalam Kehidupan
Bermasyarakat
• Masyarakat menginginkan hidup
aman, tentram, dan damai tanpa
gangguan
– Oleh karena itu, perlu adanya suatu
“tata” berwujud aturan yang menjadi
pedoman tingkah laku dalam pergaulan
– Sehingga, kepentingan masing-masing
dapat terpelihara dan terjamin
• “tata” lazimnya disebut:
– Kaidah (bahasa Arab)
– Norma (bahasa Latin)
Macam-macam Norma
• Menurut isinya
– Perintah
• Kewajiban bagi seseoranguntuk berbuat
sesuatu karena akibatnya dipandang baik
– Larangan
• Kewajiban bagi seseorang untuk tidak
berbuat sesuatu karena akibatnya
dipandang tidak baik
• Menurut pelaksanaannya
– Norma (1) agama, (2) kesusilaan, (3)
kesopanan, (4) kebiasaan, (5) hukum
2. Nilai dan Moral dalam
Pembelajaran PKn
• Djahiri
– Nilai adalah harga, makna, isi dan pesan,
semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat
dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga
bermakna secara fungsional
– Difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan,
dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai
dijadikan standar perilaku
• Ruminiati
– Nilai adalah harga atau kualitas sesuatu
– Artinya, sesuatu yang dianggap memiliki nilai
apabila sesuatu tersebut secara instrinsik
berharga atau berkualitas
• Pelaksanaan pendidikan nilai, dapat
juga menggunakan jenjang afektif,
berupa:
– Penerimaan nilai
– Penganggapan nilai
– Penghargaan nilai
– Pengorganisasi nilai
– Karaterisasi nilai
• Dalam pembelajaran PKn, nilai
sangat penting untuk ditanamkan
sejak dini
– Karena nilai bermanfaat standar
pegangan hidup
• Suseno
– Moral adalah ukuran baik-buruknya
seseorang. Baik sebagai pribadi maupun
sebagai warga masyarakat, dan warga
negara
• Pendidikan moral adalah pendidikan
untuk menjadikan manusia bermoral
dan manusiawi
• Pandangan Lickona
– Terdapat 3 unsur dalam penanaman nilai
moral
1. Pemahaman moral (moral knowing)
2. Perasaan moral (moral feeling)
Pemahaman Moral
• Pengertian
– Kesadaran moral, rasionalitas moral atau
alasan mengapa seseorang harus melakukan
sesuatu hal, suatu pengambilan keputusan
berdasarkan nilai-nilai moral
• Sering disebut
– Penalaran moral
– Pemikiran moral
– Pertimbangan moral
• Termasuk segi kognitif dari nilai moral
– Perlu diajarkan kepada siswa
– Siswa dibantu mengerti mengapa suatu nilai
perlu dilakukan
Perasaan Moral
• Lebih pada kesadaran akan hal-hal
yang baik dan tidak baik
• Ekpresi dari perasaan moral
– Perasaan mencintai kebaikan dan sikap
empati terhadap orang lain
• Sangat mempengaruhi seseorang
untuk berbuat baik
• Perlu diajarkan dan dikembangkan
– Dengan memupuk perkembangan hati
nurani dan sikap empati
Tindakan Moral
• Pengertian
– Kemampuan untuk melakukan
keputusan dan perasaan moral ke dalam
perilaku-perilaku nyata
• Perlu difasilitasi agar muncul dan
berkembang dalam pergaulan seharihari
• Dapat dimunculkan melalui
lingkungan sosial yang kondusif
The End
^_______
^
For Your Attention
If You Have Some Question,
Critic, or Suggestion. Please!
No Need to Worry!