PENTINGNYA KEBERADAAN DPD RI SEBAGAI LEMBAGA PENYEIMBANG DI REPUBLIK INDONESIA | Darma | Jurnal Ilmiah Galuh Justisi 407 1708 1 PB

PENTINGNYA KEBERADAAN DPD RI SEBAGAI LEMBAGA
PENYEIMBANG DI REPUBLIK INDONESIA
Oleh : MAHYU DARMA*)
ABSTRACT
DPD which is representative of the area to be balancing on strengthening the
parliamentary system in Indonesia. DPD into mediation forum aspirations of the
community and region as well as other interests. If viewed from the constitutional
DPD also present to strengthen the parliamentary system in the legislative process.
DPR and DPD which together perform the functions of legislation, budget and
supervision, it is expected the two legislative branches can provide meaningful input
to the government so as to create synergies between national interests, political
interests of the Indonesian people and the regional interests in national policy
formulation.
ABSTRAK
DPD yang merupakan wakil dari daerah mampu menjadi penyeimbang dalam
penguatan sistem parlemen di Indonesia. DPD menjadi forum mediasi aspirasi
masyarakat dan daerah serta kepentingan lainnya. Jika dilihat dari ketatanegaraan
DPD juga hadir untuk menguatkan sistem parlemen dalam proses legislasi. DPR dan
DPD yang bersama-sama menjalankan fungsi-fungsi legislasi, anggaran, dan
pengawasan, diharapkan kedua lembaga perwakilan rakyat ini dapat memberikan
masukan yang berarti bagi pemerintah sehingga tercipta sinergi antara kepentingan

nasional, kepentingan politik rakyat Indonesia dan kepentingan daerah dalam
perumusan kebijakan nasional.
Pendahuluan

urgensi

Undang-Undang Dasar Negara

tinggi

dalam

sistem

ketatanegaraan di Indonesia. DPD

1945

yang merupakan wakil dari daerah


(Undang-undang Dasar Tahun 1945)

mampu menjadi penyeimbang (kamar

menegaskan

kedua)

Republik

Indonesia

Tahun

fungsi,

tugas,

dan


dalam

penguatan

sistem

wewenang Dewan Perwakilan Daerah

parlemen di Indonesia. Sebagai kamar

Republik Indonesia (DPD RI) sebagai

kedua, DPD menjadi forum mediasi

lembaga negara (main state organ) di

aspirasi masyarakat dan daerah serta

ranah legislasi yang bersanding dengan


kepentingan lainnya. Jika dilihat dari

Dewan

ketatanegaraan DPD juga hadir untuk

Perwakilan

Rakyat

Republik

menguatkan sistem parlemen dalam

Indonesia (DPR RI).
Keberadaan

DPD

memiliki


proses legislasi.

urgensi tinggi dalam sistem
*)

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

10

DPD

Republik Indonesia dibagi atas daerah-

tidak terlepas dari : 1) adanya tuntutan

daerah provinsi dan daerah provinsi itu

demokratis, bahwa pengisian angggota


dibagi

lembaga

dapat

mempunyai pemerintah daerah.“ Hal

pemilih,

tersebut perlu ditegaskan, mengingat

sehingga keberadaan Utusan Daerah

saat ini dari 34 provinsi masih terdapat

dan Utusan Golongan dalam komposisi

perbedaan sumber daya alam dan


MPR yang semula ditunjuk oleh unsur

sumber daya manusia, bahkan sumber

pemerintah

dana

Gagasan

pembentukan

negara

senantiasa

mengikutsertakan

rakyat


digantikan

dengan

atas

kabupaten

yang

cukup

dan

signifikan

kota

bagi


pembentukan sebuah lembaga yaitu

terselenggaranya otonomi daerah yang

DPD.

relatif sama.

2)

melekat

pembentukan
dengan

tuntutan

DPD

juga


semakin

maraknya

penyelenggaraan

otonomi

Dalam kondisi demikan dapat
diasumsikan,

tiap

anggota

DPD

daerah, yang jika tidak dikendalikan


diembani dengan situasi, kondisi dan

dengan baik berujung pada tuntutan

kepentingan

separatisme. Dalam pada itu, DPD juga

yang juga sangat beragam yang pada

terembani

lembaga

akhirnya mungkin akan mempengaruhi

negara yang memiliki fungsi integrasi

keutuhan NKRI sehingga dibutuhkan

sebagaimana diamanatkan sila ketiga

antisipasi bagi terselenggaranya fungsi

Pancasila, yakni Persatuan Indonesia,

integrasi.

hakikat

sebagai

dalam

koridor

Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

provinsi

Dalam konteks ini, DPD secara

sehingga setiap kepentingan daerah
senantiasa

masing-masing

langsung menjalankan fungsi integrasi
bangsa dengan mencoba merekatkan
dan meningkatkan derajat kebersatuan

PENTINGNYA KEBERADAAN DPD RI

dari keragaman yang ada di nusantara

SEBAGAI LEMBAGA PENYEIMBANG

ini.

DI REPUBLIK INDONESIA.

relevan dengan wilayah tugas DPD

Hakikat

keberadaan

DPD

Persoalan-persoalan

lokal

yang

dicoba dinasionalkan (menasionalkan

disamping Pasal 22 Undang-undang

isu-isu

Dasar, juga harus mengalir dari pasal-

permasalahan

pasal yang terkait dengan Pemerintah

sehingga masyarakat daerah merasa

Daerah, antara lain Pasal 18 ayat (1)

diperhatikan dan melalui para wakilnya

Perubahan

Undang-undang

di DPD membahasnya sebagai agenda

Dasar 1945, bahwa: “Negara Kesatuan

nasional berbasis kepentingan daerah.

Ketiga

dan
lokal

permasalahanyang

relevan)

11

Sebaliknya, isu-isu srategis nasional

parlementer

dicoba

atau

kekuatan yang berusaha mempengaruhi

langsung

lembaga-lembaga politik formal, namun

dengan masyarakat daerah, sehingga

tidak terlibat langsung dalam proses

apa yang terjadi dan atau menjadi isu

pembuatan keputusan. DPD diharapkan

nasional bisa secara relatif dipahami

menjadi kekuatan parlementer yang

oleh masyarakat lokal (melokalkan atau

mempunyai pengaruh yang kuat dalam

membumikan isu dan agenda nasional).

proses pembuatan keputusan sehingga

disosialisasikan

dikomunikasikan

dan

secara

Salah satu masalah penting yang

DPD

yang

lebih

dapat

merupakan

mengakomodasikan

dihadapi oleh Indonesia (pasca Orde

berbagai kepentingan daerah ke dalam

Baru)

kebijakan-kebijakan pemerintah pusat.

adalah

pelaksanaan

otonomi

daerah dalam arti sesungguhnya, tidak

Dengan demikian, DPD menjadi

hanya sebagai pemanis di bibir seperti

lembaga penyeimbang bagi DPR dan

pada masa Orde Baru. Otonomi daerah

pemerintah.

merupakan

sebuah

cara

untuk

masalah

mengurangi

dampak

negatif

yang

kepentingan

ditimbulkan

oleh

manajemen

hubungan

kekeliruan

dalam

pusat-daerah

melihat

nasional

masalah-

dari

politik

sudut

tertentu

dari

sekelompok rakyat Indonesia (tanpa
memperhatikan
DPD

yang dilakukan oleh Orde Baru.

DPR

daerah).

berusaha

Sedangkan

memberikan

warna

Lebih jauh lagi, DPD diharapkan

kepentingan daerah dalam kebijakan-

dapat menyuarakan kepentingan daerah

kebijakan nasional sehingga tidak terjadi

dalam

benturan antara kepentingan nasional

pembicaraan

Undang-undang

Rancangan

(RUU)

pelaksanaan

dan

tugas-tugas

pengawasannya.

Sebelum

DPD

terbentuk, lembaga yang menjalankan

dan kepentingan daerah. Hal ini adalah
persyaratan
hubungan

bagi
yang

terbentuknya

harmonis

antara

pemerintah pusat dan daerah.
Pada

tugas tersebut adalah DPR, berbagai

tingkat

organisasi massa (ormas), dan warga

pemerintah

masyarakat tertentu. Namun, DPR yang

kepentingan nasional dapat terwujud.

“lebih” menyuarakan kepentingan partai

Dengan adanya DPR dan DPD yang

politik (parpol) diperkirakan tidak bisa

bersama-sama

terlalu fokus pada kepentingan daerah.

fungsi

Sedangkan

warga

pengawasan,

ekstra

lembaga perwakilan rakyat ini dapat

masyarakat

ormas
adalah

dan
kekuatan

pusat

nasional,

berusaha

menjalankan

legislasi,

anggaran,

diharapkan

agar

fungsidan
kedua

12

memberikan masukan yang berarti bagi

aspirasi seiring pemenuhan tuntutan

pemerintah sehingga tercipta sinergi

berbangsa dan bernegara.

nasional,

Wujud DPD sebagai representasi

kepentingan politik rakyat Indonesia dan

daerah sudah makin terlihat dengan

kepentingan daerah dalam perumusan

jelas. Total 52 dari 160 RUU dalam

kebijakan nasional.

Program Legislasi Nasional (Prolegnas)

antara

kepentingan

usianya

Tahun 2015-2019 atau 32% substansi

yang memasuki 12 tahun di periode

atau materiilnya, sesuai dengan usulan

ketiga ini, telah terjadi evolusi fungsi

DPD.

Alhamdulillah,

dalam

dan

Adapun Prolegnas tahun 2015

artikulasi kepentingan. Paling mendasar

usulan DPD berjumlah 12 dari 37 RUU

ialah perwujudan proses legislasi model

atau 44%, sedangkan pada tahun 2015-

tripartit

bersama

2016 ada 3 RUU Inisiatif yaitu RUU

Presiden (Pemerintah). Pasca-putusan

Wawasan Nuasantara, RUU BUMN-

Mahkamah Konstitusi (MK) tanggal 27

BUMD, dan RUU Ekonomi kereatif yang

Maret 2013 Nomor 92/PUU-X/2012 di

direncanakan selesai pembahasannya

perkuat juga dengan putusan MK Nomor

pada tahun 2016 ini.

legislasi

DPD,

juga

antara

agregasi

DPR-DPD

79/PPUU-X/2014 tanggal 22 September

Kemudian, dalam kaitan dengan

2015 disamping ihwal konstitusionalitas,

Pemerintah Daerah sendiri, DPD terlibat

pembahasan tripartit juga kemandirian

langsung dalam revisi Undang-Undang

anggaran, fungsi legislasi DPD semakin

Pemerintah

memperkokoh keyakinan senator untuk

pembahasannya bersama DPR yang

membangun

kemudian melahirkan Undang-Undang

sinergitas

kelembagaan

:

Daerah

23/Tahun

2014

termasuk

legislatif di tingkat nasional dan lokal,

Nomor

Tentang

yaitu strategic alliance yang tepat guna

Pemerintah Daerah. Selain itu, para

mewujudkan checks and balances.

anggota DPD sudah melibatkan diri dan
ialah

hadir pada setiap Musyawarah Rencana

mewujudkan efektivitas dan efisiensi

Pembangunan (Musrenbang) di tingkat

mekanisme legislasi yang bermanfaat

Provinsi sebagai fungsi pengawasan

bagi masyarakat dan daerah, setelah

mulai

pimpinan/anggota

alat

penyerapan anggaran, baik yang dari

kelengkapannya (komite-komite, badan

APBN maupun APBD itu sendiri. Tidak

dan panitia) menyerap, menghimpun,

itu saja, DPD juga memberika advokasi

menampung,

politik, adapun hasil advokasi politik

Target

politiknya

dan

DPD

dan

menindaklanjuti

dari

penyusunan

hingga

13

tersebut

adalah

terwujudnya

pembangunan Bandara Kualanamu di
Medan

Provinsi

Pembangunan

Sumatera

jalan

tol

Utara,

Denpasar

Nusadua di Provinsi Bali, menginisiasi
penurunan tarif listrik, dan pemekaran
wilayah. Disamping itu pada tanggal 1
Oktober 2014 usul RUU inisiatif DPD
yaitu

Undang-Undang

Tahun

2014

Nomor

tentang

:

32

Kelautan

disetujui/disahkan dalam Paripurna DPR
RI.
Penutup
Banyak hal yang telah dilakukan
DPD

guna

mewujudkan

cita-citanya

dalam membangun serta mempercepat
kesejahteraan

daerah,

disamping

inisiasi pembuatan regulasi, advokasi
politik juga merupakan sebuah afirmasi
kebijakan

DPD.

Oleh

karena

itu

kehadiran DPD di Republik tercinta ini,
merupakan
kesatuan

wujud
dan

penting

persatuan

dalam
bangsa

Indonesia.

14