Pelatihan dan Bimbingan Teknis Penguatan Peran SPI BLUD sesuai dengan SPIP dan Standar Audit Keuangan mpdf

SYNCORE - always deliver value
Pelatihan Dan Bimbingan Teknis Penguatan Peran SPI BLUD Sesuai Dengan SPIP Dan Standar
Audit Keuangan
posted by danik on September 5, 2016
PT. Syncore Indonesia menyelenggarakan workshop Pembentukan dan Penguatan SPI yang
bertemakan Pelatihan dan Bimbingan Teknis Penguatan Peran SPI BLUD sesuai dengan SPIN
dan Standar Audit Keuangan Sabtu, 27 Agustus 2016. Workshop diselenggarakan di Grage Hotel
Yogyakarta, Ruang Abimanyu I. Workshop dihadiri oleh 8 peserta dari berbagai instansi seperti
RSGM Prov. Sumsel, Puskesmas Magelang Utara, RSUD Sutan Taha Jambi dengan narasumber dr.
Gandung Bambang Hermanto.

Pada sesi awal dr. Gandung Bambang Hermanto menjelaskan materi mengenai pengelolaan
keuangan BLUD, tugas pokok dan fungsi SPI, dan ruang lingkup pekerjaan dan kompetensi
SPI.Pada sesi kedua di isi oleh Rudy Suryanto, SE., M. Acc., Ak., CA, akademisi BLUD. Beliau
memaparkan mengenai materi Penguatan Peran SPI BLUD sesuai dengan SPIP dan Standar Audit
Keuangan.
Selama workshop berlangsung diskusi terjadi antara peserta dan pemateri. Berikut ini petikan
tanya jawab antara narasumber dan peserta di workshop pembentukan dan penguatan SPI, pekan
lalu.
Apabila ada indikasi keuangan, Apakah pengawas BLUD berasal dari eksternal?
Dalam struktur organisasi, dewan pengawas adalah internal, karena masih dalam ruang lingkup

daerah. Dewan pengawas diambil dari berbagai pihak untuk memihak kita. Sehingga masalah
selesai di internal. Hal ini seringkali tidak dipahami, karena dewan pengawas sebenarnya alat
milik BLUD. Rumahsakit bukan organisasi privat, tapi publik, harusnya laporan keuangan bisa
dilihat siapa saja, karena dasar sumber dananya dari masyarakat. Kecuali rumah sakit swasta,
karena dimiliki sendiri. Maka batasan internal dan eksternal dalam konteks organisasi publik,
maka seharusnya solid. Sebaiknya kita menemukan sebanyak mungkin masalah supaya bisa
memperbaiki agar tidak menjadi temuan, jika semakin sedikit temuan audit eksternal, maka
kinerja SPI semakin baik, SPI adalah alat untuk mengamankan pimpinan.
Syarat BLU harus ada SPI, SPI masuk ke tim audit internal, harusnya dipisah atau tidak?

Sebenarnya hal ini harus disinkronisasikan, mendorong bahwa SPI tidak menjadi polisi internal,
tetapi tim yang mensupport. Tugasnya seharusnya mendorong akreditasi. Seharusnya sebelum
tanda tangan, pimpinan menanyakan apakah sudah selesai di review SPI atau belum, karena
bagian keuangan belum tentu benar sepenuhnya, sehingga sangat diperlukan adanya review.
Apa tolak ukur kinerja SPI?
1. Ada Peraturan Dirjen Perbendaharaan 36 tahun 2012, petunjuk mengenai audit kinerja BLU.
2. Capaian SPM, RBA.
3. Memakai akreditasi (lebih komprehensif) karena disini memiliki berbagai tolak ukur per
elemen sehingga bisa dinilai.
Untuk menjadi SPI dibutuhkan pribadi yang cerdas dll, menurut bapak bagaimana

kriteria orang SPI?
Jika orangnya lemah, maka alatnya yang diperkuat, alat tersebut berupa pedoman yang nantinya
akan dilatihkan kepada SDM. Jika orang tersebut tidak berpengalaman, maka membutuhkan
aktivitas pemahaman yang bertahap.
Dapatkah melakukan pengujian secara manual?
Bisa, caranya dengan memilih program prioritas yang akan diuji, apakah dilakukan, dianalisis,
dan diuji. Apa hasilnya? Jika sudah diuji, apakah penilaiannnya?Kemudian melakukan basis risiko
(Terjadi R(A) dan Potensi/FMEA).

Dapatkan Jadwal Pelatihan Syncore Disini
Download Materi SPI
Download Materi BLUD

Bagaimana cara mengudang PT. Syncore Indonesia untuk pelatihan?
Anda dapat menghubungi:
Rahmadani Lutfiawati
Email : [email protected]
Telepon: 082 274 900 800
Telepon : 0274


488599

Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.syncore.co.id
Tags: pembentukan dan penguatan SPU
Permalink | Comments (0) | Last updated on September 5, 2016