Tumbuh Kembang Anak | 8 Konsep Membangun Karakter positif Anak Usia Dini | Berkas Paud tumbuh kembang anak
Dalam masa tumbuh kembang, konsep diri seperti apakah
yang harus dimiliki anak usia sekolah?
1. Identitas diri (Interpersonal attribute)
Yaitu kemampuan anak untuk mendeskripsikan identitasnya dengan baik.
Disadari atau tidak, pertanyaanpertanyaan yang sering kita lontarkan pada
anak di usia balita akan memudahkan proses identifikasi anak di kemudian
hari.
Misal, “Anak Bunda yang cantik dan pintar ini, namanya siapa? Umurnya
berapa tahun? Nama ayah dan bundanya siapa?”
2.
Aspek eksistensial
Yaitu kemampuan anak untuk mengenali sifat dan temperamen yang melekat
padanya atau orang lain.
Penting sekali untuk kita sadari, bahwa perkataan yang sering kita lontarkan
pada anak akan turut membentuk sifat dan perilaku anak. Anak akan memiliki
konsep diri sesuai dengan apa yang kita lekatkan padanya.
Jadi, Bunda, berhatihatilah ketika memberi ‘label’ pada anakanak kita.
3.
Aspek karakteristik asal
Yaitu kemampuan anak mengenali atribut asalnya. Misalnya, aku anak laki
laki, usiaku 10 tahun, aku campuran orang Jawa dan Sunda.
4.
Aspek minat dan kegiatan
Setiap anak memiliki minat dan bakat yang berbeda. Alangkah berbahagianya
anak yang memiliki orangtua yang memberi kesempatan yang luas bagi
pengembangan bakat anak, sehingga anak bisa optimal mengembangkan
kemampuan dirinya dengan sepenuh hati dan percaya diri.
5.
Prinsip hidup (self determination)
Menjadi tugas orangtua untuk membimbing anak agar memiliki konsep/prinsip
hidup yang jelas. Ini akan membuat anak memiliki pondasi yang kokoh dan
koridor yang jelas sebagai tempatnya berpijak dan mengembangkan
karakternya.
6.
Keyakinan internal
Yaitu keyakinan yang dimiliki anak, bahwa ia bisa melakukan sesuatu dan
mencapai tujuan yang diinginkannya. Keyakinan ini tidak tumbuh dengan
sendirinya. Kadangkala anak memerlukan bantuan orang lain, terutama
orangtua, untuk menumbuhkan keyakinan diri ini.
7.
Kesadaran diri (self awareness)
Yaitu kesadaran yang muncul dalam diri anak mengenai dirinya. Misalnya,
aku orang baik karena aku selalu patuh pada ayahbunda dan rajin sekolah.
Meskipun aku tidak pandai berenang, tetapi aku jago matematika.
8.
Pembeda sosial (social differentiations)
Yaitu kemampuan anak dalam menilai kondisi sosial dirinya di dalam
masyarakat dan lingkungannya.
Bunda, bila setiap anak mampu menjelaskan ukuranukuran konsep dirinya
dengan baik, dan orangtua mengetahui hal ini dengan baik, maka cara
pandang anak terhadap dirinya akan berbeda.
yang harus dimiliki anak usia sekolah?
1. Identitas diri (Interpersonal attribute)
Yaitu kemampuan anak untuk mendeskripsikan identitasnya dengan baik.
Disadari atau tidak, pertanyaanpertanyaan yang sering kita lontarkan pada
anak di usia balita akan memudahkan proses identifikasi anak di kemudian
hari.
Misal, “Anak Bunda yang cantik dan pintar ini, namanya siapa? Umurnya
berapa tahun? Nama ayah dan bundanya siapa?”
2.
Aspek eksistensial
Yaitu kemampuan anak untuk mengenali sifat dan temperamen yang melekat
padanya atau orang lain.
Penting sekali untuk kita sadari, bahwa perkataan yang sering kita lontarkan
pada anak akan turut membentuk sifat dan perilaku anak. Anak akan memiliki
konsep diri sesuai dengan apa yang kita lekatkan padanya.
Jadi, Bunda, berhatihatilah ketika memberi ‘label’ pada anakanak kita.
3.
Aspek karakteristik asal
Yaitu kemampuan anak mengenali atribut asalnya. Misalnya, aku anak laki
laki, usiaku 10 tahun, aku campuran orang Jawa dan Sunda.
4.
Aspek minat dan kegiatan
Setiap anak memiliki minat dan bakat yang berbeda. Alangkah berbahagianya
anak yang memiliki orangtua yang memberi kesempatan yang luas bagi
pengembangan bakat anak, sehingga anak bisa optimal mengembangkan
kemampuan dirinya dengan sepenuh hati dan percaya diri.
5.
Prinsip hidup (self determination)
Menjadi tugas orangtua untuk membimbing anak agar memiliki konsep/prinsip
hidup yang jelas. Ini akan membuat anak memiliki pondasi yang kokoh dan
koridor yang jelas sebagai tempatnya berpijak dan mengembangkan
karakternya.
6.
Keyakinan internal
Yaitu keyakinan yang dimiliki anak, bahwa ia bisa melakukan sesuatu dan
mencapai tujuan yang diinginkannya. Keyakinan ini tidak tumbuh dengan
sendirinya. Kadangkala anak memerlukan bantuan orang lain, terutama
orangtua, untuk menumbuhkan keyakinan diri ini.
7.
Kesadaran diri (self awareness)
Yaitu kesadaran yang muncul dalam diri anak mengenai dirinya. Misalnya,
aku orang baik karena aku selalu patuh pada ayahbunda dan rajin sekolah.
Meskipun aku tidak pandai berenang, tetapi aku jago matematika.
8.
Pembeda sosial (social differentiations)
Yaitu kemampuan anak dalam menilai kondisi sosial dirinya di dalam
masyarakat dan lingkungannya.
Bunda, bila setiap anak mampu menjelaskan ukuranukuran konsep dirinya
dengan baik, dan orangtua mengetahui hal ini dengan baik, maka cara
pandang anak terhadap dirinya akan berbeda.