TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AKAD DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH LOGAM UNTUK INVESTASI ABADI (Studi pada Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung) - Raden Intan Repository

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AKAD DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH LOGAM UNTUK INVESTASI ABADI

  (Studi pada Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung) SKRIPSI

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

  Dalam Ilmu Syariah dan Hukum Oleh:

  ADE SAFITRI 1321030100

  Program Studi : MUAMALAH

  FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438 H / 2017 M

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG AKAD DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH LOGAM UNTUK INVESTASI ABADI

  (Studi pada Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung) SKRIPSI

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

  Dalam Ilmu Syariah dan Hukum Oleh:

  ADE SAFITRI 132103010

  Program Studi : MUAMALAH Pembimbing I : Drs. H. Irwantoni, M.Hum Pembimbing II : Agustina Nurhayati, S.Ag., M.H

  FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438 H / 2017 M

  ABSTRAK Salah satu pembiayaan yang sedang digemari oleh masyarakat adalah

  Murabahah logam untuk investasi abadi (MULIA). Pembiayaan murabahah yang terdapat pada Pegadaian Syariah merupakan suatu transaksi yang memfasilitasi kepemilikan emas melalui penjualan logam mulia oleh pegadaian syariah kepada masyarakat secara tunai dan atau dengan pola angsuran dengan proses yang cepat dalam jangka waktu tertentu yang fleksibel. Pembiayaan MULIA ini menggunakan akad Murabahah dan Rahn.

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mekanisme pembiayaan murabahah logam untuk investasi abadi (MULIA) di Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung dan bagaimana tinjauan hukum Islam tentang akad dalam pembiayaan murabahah logam untuk investasi abadi.

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mekanisme pembiayaan murabahah logam mulia untuk investasi abadi di Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam tentang akad dalam pembiayaan murabahah logam mulia untuk investasi abadi.

  Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yang bersifat deskriptif analisis, diperkaya dengan data kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan untuk menghimpun data lapangan tentang akad dalm pembiayaan Murabahah Logam Untuk Investasi Abadi (MULIA). Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara (interview) dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan melalui

  

editing dan sistematizing data. Analisa data mengunakan metode kualitatif dengan

cara berfikir deduktif.

  Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dianalisa bahwa, pelaksanaan pembiayaan Murabahah Logam Untuk Investasi Abadi (MULIA) di Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung dalam menjalankan mekanisme perasionalnya menggunakan dua akad yaitu akad murabahah dan rahn. Dimana nasabah diharuskan membayar uang muka minimal 15 %, serta objek akad yaitu emas logam mulia dijadikan sebagai jaminan, jangka waktu pembayaran mulai dari 3 bulan dan sampai 36 bulan, dan penerapan denda keterlambatan mulai dari 2% dan maksimal 4%. Ketentuan emas logam mulia yang dijadikan jaminan dapat merugikan pihak nasabah sebab nasabah tidak dapat memiliki barang yang telah dibeli. Biaya-biaya yang terdapat dalam pembiayan MULIA seperti biaya penyimpanan dan perawatan jaminan, biaya administrasi, biaya ekspedisi dan serta denda keterlambatan yang diterapkan akan dapat memberatkan nasabah.

  Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa akad dalam pembiayaan murabahah logam untuk investasi abadi (MULIA) di Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung dipandang sah oleh Hukum Islam.. Pembiayaan MULIA dengan akad murabahah dan akad rahn tidak termasuk dalam katagori dua akad dalam satu transaksi yang dilarang. Hal ini didasarkan dengan adanya kejelasan antara kedua akad, yaitu akad murabahah dan akad rahn yang dilakukan sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Akad murabahah terlebih dahulu dilakukan dan merupakan akad pokoknya kemudian disusul dengan akad rahn sebagai asseccoir. Akan tetapi dalam praktiknya nasabah tetap dirugikan karena harus membayar dua kali lipat yaitu hutang murabahah dan biaya penyimpanan atas barang jaminan.

  

MOTTO

             

             

          

  “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah, Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya;

  1

  dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjaka n.”(Qs. Al-Baqarah;283)

1 Departemen Pendidikan Agama, Al-

  Qur’an dan Terjemahan, (Bandung: Penerbit

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin. Dengan menyebut nama Allah SWT Tuhan Yang

  Maha Esa, penuh cinta kasih-Nya yang telah memberikan saya kekuatan, dan telah menuntun dan memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Skripsi ini kupersembahkan untuk: Ibuku tersayang Aisyah dan Bapakku tercinta Muhammad Suhaili, terimakasih ibu bapak atas semangat, dukungan, kesabaran, do’a, nasihat dan kasih sayang yang kalian berikan, semoga Allah SWT selalu memberikan nikmat-

  Nya kepada ibu dan bapak. Kakak-kakakku yang telah memberikan dukungan doa dan semangat dalam menyelesaikan kuliah.

RIWAYAT HIDUP

  Nama lengkap Ade Safitri dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 04 Maret 1995, anak keempat dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak M. Suhaili dan Ibu Aisyah. Adapun riwayat pendidikan penulis, sebagai berikut:

1. TK TELKOM Sandy Putra, lulus pada tahun 2001 2.

  SDN1 Tanjung Agung Bandar Lampung, lulus pada tahun 2007 3. SMPN 5 Bandar Lampung, lulus pada tahun 2010 4. MAN 1 Model Bandar Lampung, lulus pada tahun 2013 5. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Program Strata Satu (S1)

  Fakultas Syari’ah Jurusan Muamalah.

KATA PENGANTAR

  Bismillaahirrahmaanirrahiim Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan pencipta semsta alam dan segala isinya yang telah memberikan kenikmatan Iman, Islam dan kesehatan jasmani maupun rohani. Shalawat serta salam disampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW, semoga kita dapat mendapat syafaatnya pada hari kiamat nanti. Skripsi ini berjudul Tinjauan Hukum Islam Tentang Akad Dalam Pembiayaan Murabahah Logam Untuk Investasi Abadi (Studi pada Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung). Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar di UIN Raden Intan Lampung. Jika didalamnya dapat dijumpai kebenaran maka itulah yang dituju dan dikehendaki. Tetapi jika terdapat kekeliruan dan kesalahan berfikir, sesungguhnya itu terjadi karena ketidak sengajaan dan karena keterbatasan ilmu pengetahuan penulis. Karena saran, koreksi dan kritik yang proporsional dan konstruktif sangat diharapkan.

  Dalam penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu melalui skripsi ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat: 1.

  Bapak Dr. Alamsyah, S.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung.

  2. Bapak Drs. H. Irwantoni, M.Hum selaku pembimbing I, dan Ibu Agustina Nurhayati, S.Ag., M.H. selaku pembimbing II, yang telah menyediakan waktu dan pemikirannya untuk memberikan bimbingan dan arahan agar tersusunnya skripsi ini.

  3. Bapak H.A Khumaidi ja’far, S.Ag, MH dan bapak Khairuddin M.Si selaku ketua jurusan dan sekertaris jurusan Mu’amalah.

  4. Bapak Ibu dan ibu Dosen dan seluruh Civitas Akademik Fakultas Syari’ah

  IAIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.

  5. Kepala perpustakaan IAIN Raden Intan Lampung beserta staf yang turut memberi data berupa literature sebagai sumber dalam penulisan skripsi ini.

  6. Para Guru-guru tercinta di sekolah SD, SMP, MAN dan guru-guru lainnya yang telah membimbingku sejak kecil sampai sekarang, terimakasih telah memberikan ilmunya.

  7. Untuk semua pihak Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  8. Kedua orangtuaku, dan teman-teman terimakasih atas do’a dan dukungannya. Semoga Allah senantiasa membalasnya dan memberikan keberkahan kepada kita semua.

  9. Sahabat-sahabat mahasiswa Fakultas Syari’ah angkatan 2013 Miftakhul Zannah S.H, Nurhalimah S.H, Eka Apriyani S.H, Evi Luthfiana Dewi S.H, Maliah S.H, Helda Yanti S.H, dan Marisa Vidiana serta kawan-kawan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas semangat yang kalian berikan. Dalam pemulisan skripsi ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin namun dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

  Bandar Lampung, Penulis Ade Safitri

  DAFTAR ISI

ABSTRAK .........................................................................................................i

PERSETUJUAN ................................................................................................ii

PENGESAHAN .................................................................................................iii

MOTTO .............................................................................................................iv

PERSEMBAHAN ..............................................................................................v

RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................ix

DAFTAR TABEL..............................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xii

  

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................1

A. Penegasan Judul ......................................................................................1 B. Alasan Memilih Judul .............................................................................3 C. Latar Belakang Masalah .........................................................................4 D. Rumusan Masalah ...................................................................................7 E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian............................................................8 F. Metode Penelitian....................................................................................9

BAB II : LANDASAN TEORI .........................................................................14

A. Konsep Murabahah .................................................................................14 1. Pengertian Murabahah ......................................................................14 2. Landasan Hukum Murabahah ...........................................................16 3. Rukun dan Syarat Murabahah ...........................................................19 4. Macam-macam Murabahah ...............................................................22 5. Karakteristik Murabahah ...................................................................23 6. Berakhirnya Murabahah ....................................................................24 7. Manfaat Murabahah ..........................................................................24 B. Konsep Rahn ...........................................................................................26 1. Pengertian Rahn ................................................................................26 2. Landasan Hukum Rahn .....................................................................27 3. Rukun dan Syarat Rahn .....................................................................29 4. Pemeliharaan Barang Gadai ..............................................................30 5. Resiko Barang Gadai.........................................................................31

  7. Berakhirnya Akad Rahn ....................................................................32

  

BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN ................................................35

A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung ....35 1. Sejarah Berdirinya Pegadaian Syariah ..............................................35 2. Legalitas dan Latar Belakang Pendirian Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung ........................................................................37 3. Sistem Menejerial Pegadaian Syariah ..............................................41 4. Operasional Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung .......46 B. Mekanisme Pembiayaan MULIA ..........................................................62 1. Persyaratan dan Pengajuan Pembiayaan MULIA .............................62 2. Taksiran Harga Emas Logam MULIA ..............................................64 3. Akad dalam Pembiayaan MULIA .....................................................67 4. Keuntungan dalam Pembiayaan MULIA ..........................................70

BAB IV : ANALISIS DATA.............................................................................71

A. Mekanisme Pembiayaan Murabahah Logam Untuk Investasi Abadi di Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung ..................................71 B. Tinjauan Hukum Islam tentang Akad dalam Pembiayaan Murabahah Logam Untuk investasi Abadi .................................................................74

BAB V : PENUTUP ..........................................................................................77

A. KESIMPULAN .......................................................................................77 B. SARAN ...................................................................................................78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

1.

  Tabel 1 : Penggolongan Pinjaman dan Biaya Administrasi ............................. 57 2. Tabel 2 : Tarif Jasa Simpan dan Pemeliharaan Marhun ................................... 59 3. Tabel 3 : Simulasi pembiayaan MULIA Baru ................................................. 64

  

DAFTAR GAMBAR

1.

  Gambar 1 : Skema Murabahah ......................................................................... 25 2. Gambar 2 : Skema Rahn ................................................................................... 34 3. Gambar 3 : Struktur Organisasi Kantor ........................................................... 42

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebelum menjelaskan secara rinci guna untuk lebih memahami dan

  memudahkan dalam membuat skripsi tentang pembiayaan Murabahah logam untuk investasi abadi, maka terlebih dahulu penulis akan memberikan penjelasan secara singkat beberapa kata yang berkaitan dengan maksud judul skripsi.

  Adapun judul skripsi ini adalah “Tinjauan Hukum Islam Tentang Akad

  Dalam Pembiayaan Murabahah Logam Untuk Investasi Abadi (Studi Pada Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung

  )” istilah-istilah yang perlu dijelaskan itu antara lain : Tinjauan menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat (sesudah menyelidiki, mempelajari). Definisi tinjauan menurut Achmad Elqorni adalah peninjauan kembali (review) tentang masalah yang berkaitan tetapi tidak selalu harus tepat dan identik dengan bidang

  1 permasalahan.

  Hukum Islam menurut Hasbi As-Shaddiqy adalah koreksi daya upaya para

  2 Selain itu juga ahli hukum untuk menetapkan syari’at atas kebutuhan masyarakat.

  ilmu yang menerangkan segala hukum Islam yang berhubungan dengan perbuatan

  1 2 Kamus Besar Indonesia, Edisi Keempat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 198.

  Hasby Ash-Shieddeqy, Pengantar Ilmu Fiqh, (Jakarta: Mulia, 1993), h. 44.

  3

  mukallaf yang digali dari dalil-dalil terperinci. Hukum Islam di sini lebih spesifik pada hukum Islam yang mengatur tentang keberadaan antar manusia yakni Fikih Muamalah.

  Akad secara bahasa berarti ikatan (ar-ribthu), perikatan, perjanjian, dan permufakatan (al-ittifaq). Akad adalah kesepakatan tertulis antara lembaga keuangan syariah dan pihak lain yang memuat ijab (penawaran) dan qabul (penerimaan) antara bank dan pihak lain yang berisi hak dan kewajiban masing

  4 masing pihak sesuai dengan prinsip syariah.

  Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa transaksi bagi hasil, transaksinsewa menyewa, transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan isthisna, transaksi pinjam meminjam,

  5 transaksi sewa menyewa jasa dan lain sebagainya.

  Murabahah adalah menjual suatu barang dengan menjelaskan harga belinya

  6 kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.

  Salah satu pembiayaan yang menggunakan akad murabahah ialah Murabahah Logam Untuk Investasi Abadi (MULIA) merupakan layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat secara tunai atau angsur dengan jangka waktu tertentu yang fleksibel. Dalam pembiayaan MULIA ini mengunakan dua akad yaitu murabahah dan rahn. Rahn adalah menjadikan suatu benda berharga dalam

  3 4 H.A Djajuli, Ilmu Fiqih, Cet-7,(Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010), h. 50.

  Ahmad Ifham Solihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010), h. 18. 5 6 Ibid, h.590.

  Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta: UII Pers, 2005), h. 13-14. p andangan syara’sebagai jaminan atas utang selama ada dua kemungkinan, untuk

  7 mengembalikan uang itu atau mengambil sebagian uang itu.

  Berdasarkan yang telah diuraikan di atas, maka rangkaian kata pada judul dimaksud adalah untuk mengetahui akad dalam Tinjauan Hukum Islam tentang pembiayaan murabahah logam untuk investasi abadi.

B. Alasan Memilih judul

  Beberapa alasan dipilihnya judul skripsi “ Tinjauan Hukum Islam tentang

  Akad dalam Pembiayaan Murabahah Logam untuk Investasi Abadi”, antara lain : 1.

  Alasan Objektif Berbagai macam produk pembiayaan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank guna memenuhi kebutuhan nasabah.

  Salah satunya adalah pembiayaan MULIA pada Pegadaian Syariah yang menerapkan dua akad dalam pelaksananya yaitu akad murabahah dan akad Penerapan dua akad dalam pembiayaan MULIA banyak menimbulkan rahn. pertanyaan karena terbatasnya pengetahuan masyarakat mengenai pembiayaan MULIA. Sehingga perlu dikaji lebih lanjut mengenai akad dalam pembiayaan Murabahah Logam Untuk Investasi Abadi (MULIA).

2. Alasan Subjektif a.

  Terdapat buku atau literature yang berkaitan dengan akad murabahah dan rahn;

7 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Cet ke-8, (Jakarta: PT. Rajagrafibdo Persada, 2013), h.

  105. b.

  Judul skripsi yang diambil sangat menarik karena belum ada yang pernah membahas dan menjadi tantangan tersendiri; c.

  Pembahasan skripsi sesuai dengan jurusan yang sedang diambil yaitu jur usan Mu’amalah Fakultas Syariah.

C. Latar Belakang

  Islam adalah suatu pandangan atau cara hidup yang mengatur semua sisi kehidupan manusia, maka tidak ada satu aspek kehidupan manusia yang terlepas

  8 dari ajaran Islam, termasuk aspek ekonom Islam.

  Sistem keuangan dan perbankan Islam adalah bagian dari konsep tentang ekonomi Islam, yang bertujuan memperkenalkan sistem nilai dan etika Islam ke dalam lingkungan ekonomi, seperti yang dianjurkan oleh para ulama. Kemampuan lembaga keuangan Islam menarik investor dengan sukses bukan hanya tergantung pada tingkat kemampuan lembaga itu menghasilkan keuntungan, tetapi juga pada persepsi bahwa lembaga tersebut secara sungguh-sungguh memperhatikan

  9 batasan-batasan aturan agama dalam Islam.

  Dalam perkembangan perekonomian masyarakat yang semakin meningkat muncullah jasa pembiayaan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank. Berbagai macam produk pembiayaan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank guna 8 Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi Kelima, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2013), h. xii. 9 Veithzal Rivai, dkk, Islamic Transaction Law In Business, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.

  323. memenuhi kebutuhan nasabah. Salah satu pembiayaan yang sedang digemari oleh masyarakat adalah Murabahah logam untuk investasi abadi (MULIA) merupakan pembiayaan murabahah yang terdapat di Pegadaian Syariah yang merupakan suatu transaksi yang memfasilitasi kepemilikan emas melalui penjualan logam mulia oleh pegadaian syariah kepada masyarakat secara tunai dan atau dengan pola angsuran dengan proses yang cepat dalam jangka waktu tertentu yang fleksibel.

  Pembiayaan MULIA ini menggunakan akad Murabahah dengan Rahn.

  Murabahah adalah istilah dalam fikih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan

  10

  tingkat keuntungan (margin) yang diinginkan. Rukun murabahah adalah sama dengan rukun jual beli pada umumnya, yaitu adanya penjual dan pembeli, barang yang dibeli, harga dan Ijab Kabul. Dalam ijab dana kabul tidak ada kemestian menggunakan kata-kata khusus, karena ketentuan hukumnya ada pada alkad

  11

  dengan tujuan dan makna, bukan dengan kata itu sendiri. Sedangkan Rahn ialah menjadikan suatu benda bernilai menurut pandangan syara’ sebagai tanggungan utang, dengan adanya benda yang menjadi tanggungan itu seluruh atau sebagian

  12

  utang dapat diterima. Rukun dan syarat rahn yaitu akad ijab dan Kabul, orang yang menggadaikan (rahin), orang yang menerima gadai (murtahin), utang

  (marhun bih), serta objek atau barang gadai (marhun/rahn) syarat barang gadai 10 Ascarya,Akad dan Produk Bank Syariah Cetakan ke-3, (Jakarta: PT. Rajagrapindo Persada, 2011), h. 81. 11 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunah, Jilid 3, (Jakarta: Al- 12 I’tishom, 2008), h 345.

  Ahmad Azhar Basyir, Riba, Utang-Piutang dan Gadai, (Bandung: Al- ma’arif, 1983) h. 50. yaitu bernilai harta dan dapat diperjual belikan, jelas dan tertentu, milik sah orang yang berutang, tidak terkait dengan hak orang lain, merupak harta yang utuh serta

  13 boleh diserahkan baik materi maupun manfaatnya.

  Praktek yang terjadi di Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung dalam pembiayaan Murabahah Logam Untuk Investasi Abadi yaitu menggunakan akad Murabahah dan Akad Rahn. Akad murabahah dalam pembiayaan MULIA didefinisikan sebagai jual beli logam mulia atau emas secara angsuran dengan keuntungan yang sudah diketahui oleh kedua belah pihak serta dalam jangka waktu yang fleksibel, berbagai pilihan berat logam mulia mulai dari 5 gram sampai 1 kilogram dan dengan cara pembiayaan secara umum, kolektif, maupun arisan. Sedangkan akad rahn dalam pembiayaan MULIA ini, dimaksud sebagai jaminan atas sisa angsuran hutang dalam pembiayaan yang sedang berjalan. Sehingga hal tersebut menyebabkan penangguhan penyerahan barang atau tertahannya objek jual beli. Nasabah dapat mengambil emas tersebut setelah selesai seluruh angsuran.

  Setiap pembiayaan dengan mengunakan akad jual beli pasti ada perpindahan hak kepemilikan terhadap suatu objek atau barang yang diperjualbelikan.

  Penyerahan barang atau benda yang diperjualbelikan dalam hukum islam merupakan kewajiban. Akad jual beli dinilai tidak memenuhi syarat (fasid) dan dapat dibatalkan apabila benda yang menjadi objek akad tidak diserahkan. Akad

13 Fathurrahman Djamil, Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga Keuangan Syariah Cetakan ke-2, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 234-236.

  14 yang tidak dibarengi dengan penyerahan objek akad dinilai sebagai gharar.

  Namun dalam pembiayaan MULIA tersebut mengharuskan barang yang menjadi objek jual beli dijadikan barang jaminan sehingga tidak dapat diserahkan sebelum pelunasan pembayaran emas tersebut. Akad pada pembiayaan MULIA tersebut dapat menimbulkan ketidakjelasan akad apa yang digunakan, karena nasabah tidak tahu secara pasti akad mana yang akan berlaku dan nasabah tidak diberikan pilihan untuk memberikan barang yang akan dijadikan jaminan utang.

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penyusun tertarik untuk mengangkat permasalahan ini sebagai objek penelitian dan melakukan penelitian lebih lanjut dengan jud ul “Tinjauan Hukum Islam tentang Akad dalam Pembiayaan Murabahah logam untuk Investasi Abadi

  ”. Dengan lokasi penelitian di Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung.

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan yang selanjutnya akan menjadi objek pembahasan.

  Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1.

  Bagaimana mekanisme pembiayaan MULIA di Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung ? 2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam tentang Akad dalam Pembiayaan 14 murabahah logam untuk investasi abadi ? Ibid, h. 123.

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian a.

  Untuk mengetahui mekanisme pembiayaan Murabahah logam untuk investasi abadi (MULIA) di Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung b. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam tentang Akad dalam Pembiayaan Murabahah logam untuk investasi abadi.

2. Kegunaan Penelitian

  Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut : a.

  Secara Praktis: Dapat bermanfaat untuk memberikan pengetahuan baru dan dapat dijadikan pertimbangan bagi masyarakat guna menentukan kesiapan hidup yang Islami, khususnya yang menyangkut berbagai pola ragam muamalah.

  b.

  Secara Teoritis: 1.

  Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman mengenai akad dalam pembiayaan Murabahah logam untuk investasi abadi(MULIA) di Pegadaian Syariah.

2. Penelitian ini sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan dan

  pemahaman sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran oleh kalangan umat muslim serta para sarjana hukum islam khususnya tentang bermua’malah. F.

  Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang digunakan dalam memecahkan masalah penelitian ini yaitu :

1. Jenis dan Sifat Penelitian a.

  Jenis Penelitian Menurut jenisnya, penelitian dalam skripsi ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research). Penelitian Lapangan field research) yaitu penelitian lapangan yang dilakukan dalam kancah kehidupan yang

  15 sebenarnya.

  b.

  Sifat Penelitian Menurut sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yang artinya melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Metode ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu secara aktual dan cermat. Penelitian yang penulis gagas ditujukan untuk melukiskan, melaporkan, dan menjelaskan mengenai objek penelitian yang diteliti, selanjutnya menganalisis penelitian tersebut dengan menggunakan ketentuan hukum Islam yang terfokus pada akad dalam pembiayaan Murabahah logam untuk investasi abadi.

  Sedangkan yang dimaksud dengan analitis sendiri yaitu suatu proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke suatu pola, kategori, dan

15 Kartini Kartono, Pengantar Metodelogi Riset Sosial, Cetakan Ketujuh, (Bandung: Mandar Maju, 1996), h. 32.

  satuan uraian dasar yang kemudian melakukan pemahaman, penafsiran, dan interpretasi data.

  16 2.

  Sumber Data Sumber data adalah tempat dari mana data itu diperoleh. Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain : a.

  Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti.

17 Dalam hal ini data primer yang diperoleh peneliti bersumber dari Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung.

  b.

  Data Sekunder adalah kesaksian atau data yang tidak berkaitan dengan sumbernya yang asli. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari membaca buku-buku, dan skripsi lain yang berkaitan dengan rekayasa akad dalam pembiayaan Murabahah logam untuk investasi abadi.

3. Populasi dan Sample a.

  Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

  18 Adapun yang menjadi

  populasi pada penelitian ini adalah orang yang melakukan pembiayaan

  16 Kaelan MS, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, (Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 68. 17 Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), h.54 18 Suharsimi Arikounto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 173.

  MULIA yaitu nasabah Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung yang berjumlah 104 nasabah.

  b.

  Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Yang menjadi sampel penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan produk

  MULIA dan pegawai pegadaian syariah cabang Radin Intan Lampung. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan atau Purposive

  Sample. Menurut pendapat Prof. Dr. Suharsimi Arikunto sampel

  bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas

  19 strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.

  Dalam menggunakan metode ini harus adanya criteria tertentu untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu:

  1. Pegawai Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung yang terdiri dari Manajer (pimpinan cabang), penaksir, penyimpan, kasir, pengelola G24, serta satpam.

2. Nasabah yang melakukan pembiayaan Murabahah logam untuk investasi abadi di Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung.

  Berdasarkan criteria tersebut dalam penelitian ini diambil sempel sejumlah 2 orang dari pegawai Pegadaian Syariah cabang Radin Intan Lampung yang terdiri dari 1 orang pimpinan cabang Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung dan 1 orang staf administrasi, serta 5 19 nasabah yang melakukan Pembiayaan MULIA.

  Ibid, h. 183.

  4. Metode Pengumpulan Data Dalam usaha menghimpun data untuk penelitian ini, digunakan beberapa metode, yaitu: a.

  Metode Wawancara (Interview) Wawancara (Interview) adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden,

  20

  dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam. Pada praktiknya penulis menyiapkan daftar pertanyaan untuk diajukan secara langsung kepada staf di Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung dan nasabah yang melakukan pembiayaan MULIA.

  b.

  Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung

  21

  ditujukan pada subyek peneliti, namun melalui dokumen. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh bukti tertulis tentang susunan dan tugas Pegadaian Syariah. Dan memperoleh bukti mengenai praktik rekayasa akad dalam pembiayaan murabahah logam untuk investasi abadi.

  5. Pengolahan Data Data yang sudah terkumpul kemudian diolah. Pengolahan data 20 umunya dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut ini: 21 Ibid, h.97 Ibid, h.106 a.

  Editing, adalah pengecekan atau pengkoreksian data yang telah dikumpulkan, karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau

  22 terkumpul itu tidak logis dan meragukan.

  b.

  Sistematisasi data (Sistematizing) adalah menempatkan data menurut kerangka sistematika bahasan berdasarkan urutan masalah.

6. Analisis Data

  Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kajian penelitian, yaitu tinjauan hukum Islam tentang akad dalam pembiayaan murabahah logam untuk investasi abadi di Pegadaian Syariah Cabang Radin Intan Lampung yang akan dikaji dengan menggunakan metode kualitatif. Kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, tulisan atau lisan dari orang-orang yang dapat dimengerti.

  Setelah analisa data selesai maka hasilnya akan disajikan secara deskriptif, yaitu suatu penjelasan dan penginterpretasian secara logis, sistematis. Dari hasil tersebut kemudian ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dengan menggunakan cara berfikir deduktif. Cara berfikir deduktif adalah metode analisa data dengan cara bermula dari data yang bersifat umum tersebut, kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.

22 Ibid, h.115

BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Murabahah 1. Pengertian Murabahah Kata murabahah

  berasal dari kata (Arab) “rabaha, yurabihu,

  murabahatan” yang berarti untung atau menguntungkan, seperti ungkapan “tijaratun rabihah, wa baa‟u asy-syai murabahatan” artinya perdagangan

  yang menguntungkan, dan menjual sesuatu barang yang memberikan

  1

  keuntungan. Kata murabahah juga berasal dari kata ribhun atau rubhun yang berarti keuntungan, lebih dikenal sebagai skim pembiayaan secara tidak tunai

  2

  yang digunakan dalam transaksi keuangan syari’ah.

  Menurut para ahli hukum Islam (fuqaha), pengertian murabahah adalah jual beli dengan harga pokok ditambah keuntungan yang diketahui. Para mensifati murabahah sebagai bentuk jual beli atas dasar kepercayaan

  fuqaha (dhaman buy u‟ al-amanah). Hal ini mengingat penjual percaya kepada pembeli

  yang diwujudkan dengan menginformasikan harga pokok barang yanga akan

  3 dijual berikut keuntungannya kepada pembeli.

  Menurut Dewan Syariah Nasional, murabahah, yaitu menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya

  4

  dnegan harga yang lebih sebagai laba. Sedangkan menurut bank Indonesia,

  murabahah adalah akad jual beli anatar bank dengan nasabah. Bank membeli 1 Fathurrahman Djamil, Penerapan Hukum Perjanjian Dalam Transaksi di Lembaga Keuangan Syariah, Cetakan ke-2, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h. 108. 2 Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, Edisi Kelima, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2014), h. 113. 3 4 Fathurrahman Djamil, Op. Cit, h.109. barang yang diperlukan nasabah dan menjual kepada nasabah yang bersangkutan sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan yang disepakati.

  Karena dalam defininya disebut adanya “keuntungan yang disepakati”, karakteristik murabahah adalah si penjual harus memberi tahu pembeli tentang harga pembelian brang dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambah

  5

  pada biaya tersebut. Dalam praktiknya, murabahah dapat dilakukan langsung oleh penjual dan pembeli tanpa melalui pesanan. Akan tetapi murabahah dapat pula dilakukan dengan cara melakukan pemesanan terlebih dahulu. Transaksi

  murabahah melalui pesanan ini adalah sah dalam fiqih Islam, antara lain

  dikatakan oleh Imam Muhammad Ibnul Hasan Asy Syahibani, Imam Syafi’i,

6 Jual beli murabahah ini termasuk dalam dan Imam Ja’far Ash-Shiddiq.

  klasifikasi jual beli dari sisi standarisasi harga yang merupakan jenis jual beli amanah yaitu jual beli dimana penjual memberitahukan harga modal

  7 jualannya.

  Berdasarkan dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa murabahah merupakan suatu akad jual beli dimana penjual suatu barang tersebut berdasarkan atas harga pokok ditambah dengan keuntungan yang telah diketahui dan disepakati oleh kedua belah pihak. Akad Murabahah biasa diterapkan dilembaga keunagan baik lembaga keunagan bank maupun non bank. Akad murabahah juga biasa disebut oleh masyarakat dengan jual beli sistem kredit. 5 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, Cetakan ke-1, (Jakarta: Gema Insani Pers: 2001), h.86. 6 7 Ibid, h. 87.

2. Landasan Hukum

  Karena murabahah ini merupakan salah satu bentuk jual beli, mayoritas ulama berpendapat bahwa dasar hukum murabahah sama seperti dalam dasar hukum jual beli pada umumnya. Diantara dasar hukum yang digunakan yang dimaksud jumhur ulama adalah sebagai tertuang dalam Al-

  Qur’an, hadis

  8 Rasulullah Saw Diantara dalil yang memperbolehkan dan Ijma’ para ulama.

  praktik jual beli murabahah adalah sebagai berikut: a.

  Al-Qur’an Dalam Qur’an surah Al-Baqarah ayat 275 merujuk kepada kehalalan jual beli dan keharaman riba, yang berbunyi : . . .

        . . .

  Artinya: “… dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

  9

  riba…” Ayat di atas secara umum tegas memberikn gambaran tentang kehalalan jual beli dan keharaman riba. Allah SWT tegas-tegas menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba meskipun keduanya sama-sama mencari keuntungan ekonomi namun terdapat perbedaan yang mendasar terutama dari sudut pandang cara memperoleh keuntungan disamping tanggung jawab risiko kerugian yang kemungkinan timbul dari usaha ekonomi itu sendiri

  Sedangkan dalam Qur’an Surat An-Nisa ayat 29 yang melarang bentuk transaksi yang bathil adalah yang mengandung bunga (riba). Berbeda 8 dengan murabahah, dalam akad ini tidak menggunakan unsur bunga 9 Fathurrahman Djamil, Op. Cit, h. 111.

  Departemen Pendidikan Agama RI, Al- Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Penerbit namun hanya menggunakan margin. Dalam Q.S An-Nisa ayat 29 disebutkan:

            . . .

       

  Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama

  

10

  suka diantara kamu …” Isi kandungan ayat di atas menekankan bahwa Allah SWT melarang hamba-hamba Nya yang beriman memakan harta sesame mereka secara batil, yakni melalui aneka jenis usaha yang tidak disyariatkan seperti riba dan judi. Serta beberapa jenis tipu muslihat yang sejalan dengan kedua cara itu, walaupun sudah jelas pelarangannya dalam hukum syara’. Namun harus melalui perdagangan yang disyariatkan dan berdasarkan kerelaan antara penjual dan pembeli. Kerjakanlah perdagangan yang demikian dan

  11 jadikanlah sebagai sarana untuk memperoleh harta kekayaan.

  b.

  Hadis/As-Sunnah

  ٌث َلََث : ل َر ٍبَْْيُص ْهـَع اَق َمَّلَسًَ ِوَْْلَع ُالله ََّلَص ََّ ِبَّنلا َّنَا ُوْنَع ُالله َِِض

  ْلـَخًَ ,ُةَضَراَقُملاًَ ,ٍلَجَا ََلِاا ُعَْْبلا,ُةَكَرَبلأ َّهِيِْْف َل ,ِتَْْبْلِلِرِْْعَّشلاِبِّرُبلْا ُط ِعَْْبلِل

  ) وجام هبا هاًر(

  10 11 Ibid, h. 83.

  Muhammad Nasib Ar- Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta: Gema Insani Artinya: Dari Shuhaib ra. Bahwasanya Rasulullah SAW, bersabda,

  Tiga

  hal yang di dalamnya ada berkah adalah jual beli bertempo, meminjamkan modal untuk didagangkan dan memcampurkan gandum dengan jagung centel untuk makanan dirumah, tidak

  12 dijual.

  (HR. Ibnu Majah)

  Hadist diatas menjelaskan diperbolehkannya praktek jual beli yang dilakukan secara tempo, begitu juga dengan pembiayaan murabahah yang dilakukan secara tempo, dalam arti nasabah diberi tenggang waktu untuk melakukan pelunasan atas harga barang sesuai kesepakatan.

  c.

  Ijma’ Mayoritas para ulama membolehkan jual beli dengan cara murabahah, karena manusia sebagai anggota masyarakat selalu membutuhkan apa

  13 yang dihasilkan dan dimiliki orang lain.

  Sedangkan Fatwa Dewan Syariah Nasional yang terkait dengan

  

14

  transaksi murabahah antara lain: 1.

  Nomor 4/DSN-MUI/IV/2000 Tanggal 1 April 2000 tentang murabahah.

  2. Nomor 13/DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September 2000 tentang Uang Muka dalam murabahah.

  3. Nomor 16/DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September 2000 tentang Diskon dalam murabahah.

  12 Ibnu Hajar Al-Asqalani, Penerjemah Achmad Sunarto, Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam , (Jakarta: Pustaka Amani, 1996), h. 357. 13 14 Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta: UII Pers, 2005), h. 47.

  4. Nomor 17/DSN-MUI/IX/2000 Tanggal 16 September 2000 tentang Sanksi atas Nasabah Mampu yang Menunda-nunda Pembayaran.

  5. Nomor 23/DSN-MUI/III/2002 Tanggal 28 Maret 2002 tentang Potongan Pelunasan dalam murabahah.

  Dalam fatwa Nomor 04/DSN-MUI/IV/2000 Tanggal 1 April 2000 tentang murabahah, dijadikan sebagai landasan syari’ah dalam transaksi murabahah.

Dokumen yang terkait

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN MURABAHAH GUNA MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA DALAM PRESPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Baitut Tamwil Muhammadiyah BiMU Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 6 147

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK MURABAHAH TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH PEMBIAYAAN MIKRO (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pringsewu) - Raden Intan Repository

0 25 134

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMIMPIN NON MUSLIM DALAM MASYARAKAT ISLAM - Raden Intan Repository

0 0 100

PENGARUH FLUKTUASI HARGA EMAS TERHADAP MINAT BERTRANSAKSI NASABAH PEGADAIAN SYARIAH (Studi Pada Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung 2016-2017) - Raden Intan Repository

0 1 145

ANALISIS KEPUTUSAN NASABAH DALAM PEMILIHAN PRODUK PEMBIAYAAN GRIYA BSM (Studi pada Bank Syariah Mandiri KC Kedaton Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 3 146

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK CICIL EMAS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Teluk Betung Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 1 137

PERENCANAAN STRATEGIK PENGEMBANGAN DOSEN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (Studi Kasus pada IAIN Raden Intan Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 85

ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENENTUAN BIAYA PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN BARANG GADAI (Studi di Pegadaian Syariah Cab. Raden IntanBandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 63

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI BUMBU DAPUR DENGAN CARA COMOT (Studi di Pasar Tugu Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 89

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PRAKTIK PENGELOLAAN HOTEL SYARIAH (Studi di G Hotel Syariah Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 103