Gambar 4-1 Peta Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara
BAB 4 Profil Kabupaten Kutai Kartanegara
4.1 Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara termasuk dalam wilayah administrasi Propinsi Kalimantan Timur.
Sedangkan letak secara geografisnya kabupaten Kutai Kartanegara terletak pada posisi antara
o o o o
115 26'28" BT - 117 36'43"BT dan 1 28'21" LU - 1 08'06" LS. Batas wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara adalah: : Kabupaten Malinau. Sebelah Utara : Kabupaten Kutai Timur dan Selat Makasar. Sebelah Timur : Kabupaten Penajam Pasir Utara dan Kota Balikpapan. Sebelah Selatan : Kabupaten Kutai Barat. Sebelah BaratLuas wilayah daratan Kabupaten Kutai Kartanegara sekitar 27.263.10 km² atau 2.726.310 Ha
(12,89 % dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur) sedangkan untuk luas wilayah perairannya
4.097 km². Dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah, Kabupaten Kutai
Kartanegara dibagi menjadi 18 kecamatan. Sedangkan dari lingkup desa, Kabupaten Kutai
Kartanegara terdiri dari 220 desa/kelurahan. Kecamatan di wilayah Kabupaten Kutai
Kertanegara antara lain: 01.07.
13. Samboja Tenggarong Seberang Kota Bangun 02.
08.
14. Muara Jawa Loa Janan Muara Muntai 03.
09.
15. Sanga-sanga Loa Kulu Muara Wis 04.
10.
16. Anggana Tenggarong Kenohan 05.
11.
17. Muara Badak Sebulu Kembang Janggut 06.
12.
18. Marang Kayu Muara Kaman Tabang
Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai belasan sungai yang tersebar pada hampir semua
kecamatan dan merupakan sarana angkutan utama di samping angkutan darat. dengan sungai
yang terpanjang Sungai Mahakam dengan panjang sekitar 920 kilometer.LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
53
Gambar 4-1
Peta Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
54 KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018
4.2 Kondisi Fisik Wilayah
4.2.1 Jenis Tanah
Jenis-jenis tanah yang terdapat di daerah ini menurut Soil Taxonomi USDA termasuk kedalam
golongan Ultisol, Entisol, Histosol, Inceptisol dan Mollisol, sedangkan menurut Lembaga
Penelitian Tanah Bogor terdiri dari jenis tanah Podsolik, Alluvial, Andosol dan Renzina. Mayoritas
jenis tanah yang ada adalah tanah podsolik merah kuning, dan tanah organosol glei humus.
Tanah organosol glei humus terbentuk dari tanaman dan bahan organik yang tertimbun
kemudian tergenang oleh air sungai. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah cekungan di
sekitar Sungai Mahakam yang tergenang air, yaitu di Kecamatan Muara Muntai, Kota Bangun,
Kenohan, Kembang Janggut, Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong dan Loa Kulu.
Jenis tanah alluvial banyak terdapat di pesisir pantai dan delta Sungai Mahakam, yaitu tersebar
di Kecamatan Samboja, Muara Jawa, Sanga-sanga, Anggana, dan Muara Badak. Tanah podsolik
merah kuning di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai 723.933 Ha atau 27,72 % dari
luas total wilayah kabupaten. Podsolik merah kuning terbentuk dari batuan beku dan endapan
pada daerah bukit dengan pegunungan lipatan. Komplek podsolik merah kuning, latosol dan
litosol kuning terbentuk dari batuan beku, endapan, dan metamorf pada daerah pegunungan
patahan, yang luasnya mencapai 825.628 Ha atau 31,61 % dari luas total wilayah kabupaten.4.2.2 Fisiografi
Kondisi fisiografi Kabupaten Kutai Kartanegara sangat bervariasi dan dapat dikelompokkan
menjadi sepuluh (10) satuan fisiografi, yakni: (1) Daerah Endapan Pasir Pantai (Sediment); (2)
Daerah Rawa Pasang Surut (Tidal Swamp); (3) Daerah Dataran Alluvial (Alluvial Plain); (4) Daerah
Jalur Kelokan Sungai (Meander Belt); (5) Daerah Rawa (Swamp); (6) Daerah Lembah Aluvial
(Alluvial Valley); (7) Daerah Teras (Terrain); (8) Daerah Dataran (Plain); (9) Daerah perbukitan
(Hill); dan (10) Daerah Pegunungan (Mountain).4.3 Gambaran Demografi
4.3.1 Jumlah Penduduk
Berdasarkan data Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka Tahun 2010, jumlah penduduk
Kabupaten Kutai Kartanegara adalah sebesar 624.212 Jiwa. Peningkatan jumlah penduduk ini
cukup signifikan mengingat pada tahun 2008 jumlah penduduk di Kabupaten Kutai Kartanegara
sebanyak 580.348 jiwa atau bertambah sebanyak 43.864 jiwa. Jumlah penduduk pada tahn 2004
baru sekitar 503.709 jiwa, jumlah ini kemudian bertambah 23.487 jiwa menjadi 527.196 jiwa
pada tahun 2005. Pertambahan penduduk paling kecil terjadi pada tahun 2007 ke 2008, yakni
hanya bertambah sebanyak 7.794 jiwa, dari 524.233 jiwa menjadi 530.348 jiwa.LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
55
56 Gambar 4-2
Grafik Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2004 - 2010
17.611
11. Muara Muntai 15.264 15.291 17.674 16.976 17.587
17.222
12. Muara Wis 7.877 8.185 8.396 8.482 8.549
8.506
13. Samboja 40.297 41.314 44.170 44.184 51.336
54.466
14. Sanga-sanga 12.739 13.852 14.667 15.239 15.016
15. Sebulu 31.804 33.819 33.797 33.930 36.886
10. Muara Kaman 30.566 31.972 32.043 32.841 34.282
36.500
16. Tabang 9.384 9.817 10.100 10.655 13.462
9.651
17. Tenggarong 68.514 67.639 71.270 72.458 78.371
95.508
18. Tenggarong Seberang 48.947 48.715 49.393 49.393 52.583
60.225
Jumlah 503.709 527.196 542.233 550.027 580.348 624.212 Sumber: Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka Tahun 2005-2010
33.968
33.835
Pertambahan jumlah penduduk ini tidak linier di setiap kecamatan, karena ada beberapa
kecamatan yang mana jumlah penduduknya bertambah banyak sedangkan di kecamatan lain
jumlah penduduknya justru berkurang.4. Kota Bangun 26.096 27.850 28.001 28.745 29.240
Tabel 4-1
Jumlah Penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2004 - 2010
No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) 2004 2005 2006 2007 2008 20101. Anggana 25.411 27.289 27.607 28.696 28.756
32.725
2. Kembang Janggut 19.608 20.563 20.451 21.033 21.728
23.839
3. Kenohan 11.178 11.717 11.884 11.692 11.893
9.847
31.280
9. Muara Jawa 22.592 24.077 24.519 27.209 28.359
5. Loa Janan 45.800 51.648 51.209 49.757 50.879
55.859
6. Loa Kulu 32.458 37.381 38.745 38.374 38.201
39.836
7. Marang Kayu 22.038 21.630 22.117 23.836 25.637
23.511
8. Muara Badak 33.136 34.437 36.190 36.527 37.583
39.823
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Penduduk Kutai Kartanegara dari tahun ke tahun mencatat kenaikan yang cukup berarti. Jumlah
Penduduk pada tahun 2006 sebesar 542.233 jiwa, meningkat menjadi 550.027 jiwa pada tahun
2007. Berarti dalam periode tersebut penduduk Kutai Kartanegara telah bertambah lebih dari
tujuh ribu orang setiap tahunnya. Pada tahun 2007 sebagian besar penduduk Kutai Kartanegara
berada di Kecamatan Tenggarong (13,17 %), yang merupakan ibukota Kabupaten di Kutai
Kartanegara. Selebihnya berada di Kecamatan Loa Janan (9,05 %), Kecamatan Tenggarong
Seberang (8,98 %), Kecamatan Samboja (8,03 %), Kecamatan Loa Kulu (6,98 %), dan tersebar di
kecamatan lain kurang dari 6 persen. Pola persebaran penduduk seperti ini sejak tahun 1990
tidak banyak berubah.Pertumbuhan penduduk Kutai Kartanegara sebenarnya tidak merata sepanjang tahun. Sebagai
contoh, pertumbuhan penduduk pada tahun 2006 2,85 persen dan pada tahun 2007 sebesar
1,44 persen.4.3.2 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk akan selalu mengikuti perkembangan jumlah penduduk, karena nilainya
antara jumlah penduduk dan luas wilayah. Nilai kepadatan penduduk berbanding terbalik
dengan angka daya dukung lingkungannya, karena semakin padat penduduk maka angka daya
dukung lingkungannya akan semakin rendah. Pada tahun 2008 Kecamatan Tenggarong dan
Tenggarong Seberang merupakan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi dengan
jumlah kepadatan masing-masing adalah sebesar 197 jiwa/Km² dan 120 jiwa/Km². Sedangkan
pada tahun 2010 kepadatan penduduk tertinggi tetap di Kecamatan Tenggarong 240 jiwa/Km²
dan Kecamatan Tenggarong Seberang 138 jiwa/Km².
Pola persebaran penduduk Kutai Kartanegara menurut luas wilayah sangat timpang, sehingga
menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat kepadatan penduduk antar kecamatan yang
mencolok. Wilayah kecamatan Tabang dengan luas 28,48 persen dari wilayah Kutai Kartanegara
dihuni oleh sekitar 1,94 persen dari total penduduk Kutai Kartanegara. Sedangkan sekitar 13,17
persen menetap di daerah Kecamatan Tenggarong dengan luas 1,46 persen dari wilayah Kutai
Kartanegara seluruhnya. Akibatnya kepadatan penduduk di kecamatan Tabang hanya berkisar
1,37 jiwa/Km² Sedangkan kepadatan penduduk di Kecamatan Tenggarong adalah 182,01
jiwa/Km².
Tabel 4-2
Kepadatan Penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2004 - 2010
Luas Wilayah Kepadatan Penduduk (Jiwa) No Kecamatan2 (Km ) 2004 2005 2006 2007 2008 2010
1 Anggana 1798,8
14
15
15
16
16
18
2 Kembang Janggut 1923,9
10
11
11
11
11
12
3 Kenohan 1302,2
9
9
9
9
9
8
4 Kota Bangun 1143,74
23
24
24
25
26
27
5 Loa Janan 644,2
78
80
79
77
79
87
6 Loa Kulu 1405,7
23
27
28
27
27
28
7 Marang Kayu 1165,71
19
19
19
20
22
20
8 Muara Badak 939,09
35
37
39
39
40
42
9 Muara Jawa 754,5
32
32
32
36
38
45
10 Muara Kaman 3410,1
9
9
9
10
10
10
11 Muara Muntai 928,6
16
16
19
18
19
19
12 Muara Wis 1108,16
7
7
8
8
8
8
13 Samboja 1045,9
40
40
42
42
49
52
14 Sanga-sanga 233,4
55
59
63
65
64
75
15 Sebulu 859,5
37
39
39
39
43
42
16 Tabang 7764,5
1
1
1
1
2
1
17 Tenggarong 398,1 168 170 179 182 197 240
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
57
Kepadatan Penduduk (Jiwa) Luas Wilayah No Kecamatan
2 (Km ) 2004 2005 2006 2007 2008 2010
18 Tenggarong Seberang 437 112 111 113 113 120 138
Rata-Rata 27.263,10
18
19
20
20
21
23 Sumber: Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka Tahun 2005-2010
Ketidakmerataan penyebaran kepadatan penduduk terlihat dari perbedaan angka kepadatan
penduduk yang cukup mencolok, karena pada Kecamatan Tebang hanya 1 jiwa/Km².
Kesenjangan kepadatan penduduk tersebut disebabkan karena perbedaan kondisi geografis dari
masing-masing wilayah. Selain itu, perbedaan perkembangan wilayah juga akan sangat
memengaruhi. Misalkan saja Kecamatan Tenggarong yang telah berkembang dan memiliki
fasilitas pelayanan yang lengkap, tentu saja orang akan lebih memilih tinggal di kecamatan ini
daripada di kecamatan yang sulit untuk mengakses fasilitas pelayanan.4.3.3 Struktur Penduduk
Struktur penduduk di Kabupaten Kutai Kartanegara, apabila dilihat dari angka angkatan kerjanya
maka dapat diketahui angka penduduk produktifnya, yang menunjukkan sumbedaya manusia
yang ada.Pada tahun 2008 memiliki penduduk angkatan kerja yang bekerja sebanyak 390.223 orang dan
pada tahun 2010 penduduk angkatan kerja yang sudah bekerja mengalami peningkatan menjadi
399.723 orang. Hal ini memperlihatkan kondisi dimana angka penduduk yang berusia diatas 15
tahun semakin meningkat. Pada tahun 2010 angka angkatan kerja mencapai angka 65,96 %
dengan 58,46 % telah bekerja dan sisanya sedang mencari pekerjaan. Sedangkan penduduk yang
bukan angkatan kerja banyaknya 136.055 orang atau 34,04 %, sejumlah 25.023 jiwa sedang
bersekolah, dan 23,04 % atau sejumlah 92.110 jiwa adalah penduduk yang mengurus rumah
tangga.
Tabel 4-3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia 1 Tahun Ke Atas Berdasarkan Kegiatan Utama
Kutai Kartanegara Tahun 2004 - 2010
2008 2010 Jenis Kegiatan Orang % Orang %
I. Angkatan Kerja 253.751 65,03 263.668 65,96
1. Bekerja 228.821 58,64 233.667 58,46
2. Mencari Pekerjaan 24.930 6,39 30.001 7,51
II. Bukan Angkatan Kerja 136.482 34,97 136.055 34,04
1. Sekolah 30.808 7,89 25.023 6,26
2. Mengurus Rumah Tangga 88.394 22,65 92.110
23.04
3. Lainnya 17.280 4,43 18.922 4,73
Jumlah
390.233 100,00 399.723 100,00
Sumber: Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka, Tahun 2010
Kualitas sumberdaya manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk di Kabupaten
Kutai Kartanegara. Jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang
ditamatkan berdasarkan data Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka 2010, penduduk yang
tidak/belum tamat SD berjumlah 103.244 jiwa (24,57 %). Hal ini menunjukkan bahwa di
Kabupaten Kutai Kartanegara masih banyak penduduk yang belum menerapkan wajib belajar 9
tahun. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk perempuan lebih banyak yang tidak/belum tamat
SD dibandingkan penduduk laki-laki. Gambaran struktur penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara
berdasarkan tingkat pendidikan ditunjukkan pada tabel berikut.LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
58
Tabel 4-4
Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk (Jiwa) Pendidikan Tertinggi yang No Ditamatkan Laki-laki % Perempuan % Total %1 Tidak/Belum Tamat SD 45.897 21,31 57.347 28,01 103.244 24,57
2 Sekolah Dasar 59.157 27,47 59.017 28,82 118.174 28,13
3 SMP dan Kejuruan 44.310 20,57 40.622 19,84 84.932 20,22
4 SMU dan Kejuruan 54.742 25,42 36.670 17,91 91.412 21,76
5 Diploma/Sarjana 11.266 5,23 11.110 5,43 22,376 5,33
Jumlah
215.372 100 204.766 100 397.784 100
Sumber: Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka, Tahun 2010
Diploma/Sarjan Tidak/Belum
SMU dan a; 5,33; 5% Tamat SD;
Kejuruan; 24,57; 25%
21,76; 22% Sekolah Dasar;
SMP dan 28,13; 28%
Kejuruan; 20,22; 20%
Gambar 4-3
Diagram Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
(Sumber: Analisis Data Tahun 2011)
4.3.4 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Struktur Umur
Ditinjau dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk
laki-laki di Kutai Kartanegara masih lebih banyak dibanding perempuan. Ini terlihat dari rasio
jenis kelamin yang lebih besar dari 100. Sedangkan penduduk dilihat dari struktur umurnya
didominasi kelompok umur 0-4 tahun dan selalu bertambah setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat
dari tabel berikut.
Tabel 4-5
Penduduk Menurut jenis Kelamin Tahun 2003 - 2008
Tahun/ Laki-laki/ Perempuan/ Jumlah/Year Male Female Total
[1] [2] [3] [4] 2003 254.792 231.066 485.858 2004 264.615 239.989 504.604 2005 274.745 249.046 523.791 2006 281.537 254.924 536.46 2007 288.328 260.801 549.129
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
59
- – 9
- – 14
- – 19
- – 24
- – 29
- – 34
- – 39
- – 44
- – 49
- – 54
- – 59
35
36.905 38.356 39.842 41.276 42.709 44.143
40
30.491 31.856 33.253 34.598 35.944 37.290
45
23.622 25.031 26.472 27.777 29.082 30.387
50
17.311 18.389 19.492 20.782 22.072 23.362
55
11.700 12.535 13.390 14.459 15.527 16.596 60 + 19.925 20.506 21.101 22.688 24.275 25.862
JUMLAH / Total 485.859 504.603 523.792 536.460 549.129
561.798
Sumber: Kab. Kukar dalam Angka, 2008
Aspek ketenagakerjaan merupakan salah satu potensi pembangunan yang sangat menentukan
keberhasilan proses pembangunan itu sendiri. Permasalahan yang ditimbulkan dalam aspek
ketenagakerjaan adalah apabila ternyata SDM di usia produktif banyak yang menjadi
pengangguran. Hal ini tentunya mengakibatkan terbentuknya permasalahan sosial yang
memerlukan perhatian tersendiri.100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 2006 2007 Laki-laki Perempuan Jumlah
42.817 44.608 46.440 47.524 48.609 49.693
30
47.841 49.180 50.550 50.946 51.343 51.739
25
60 Tahun/ Laki-laki/ Perempuan/ Jumlah/ Year Male Female Total
2008 295.120 266.679 561.798
Sumber : Kab. Kukar dalam Angka, 2008
Gambar 4-4
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin 2006 -2007
Tabel 4-6
Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2003 - 2008
Kelompok Umur 2003 2004 2005 2006 2007 2008Age Group
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
0-4 56.509 59.364 62.293 62.071 61.849 61.628
5
55.003 57.927 60.918 61.360 61.802 62.243
10
48.646 50.264 51.920 53.884 55.848 57.812
15
47.026 47.361 47.705 48.800 49.895 50.990
20
48.063 49.226 50.416 50.295 50.174 50.052
4.3.5 Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian/Tingkat Kesejahteraan
4.3.5.1 Mata Pencaharian (Aspek ketenagakerjaan)
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Tabel 4-7
Penduduk Usia 1 Th Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan usaha dan Jenis Kelamin
Lapangan Usaha Laki-Laki Perempuan Total %[1] [2] [3] [4] [5]
1. Pertanian 63.334 17.603 80.937 44,4
2. Pertambangan & Penggalian 13.716 580 14.296 7,9
3. Industri 8.943 4.955 13.898 7,5
4. Listrik, Gas dan Air Minum 1.964 128 2.092 1,2
5. Konstruksi 12.991 417 13.408 7,4
6. Perdagangan 10.601 9.235 19.836
10.9
7. Angkutan 10.100 290 10.390 5,7
8. Lembaga Keuangan 904 256 1.160 0,6
9. Jasa 16.429 9.523 25.952 14,2
- - 10.Lainnya 162 162 0,1 Jumlah 139.144 42.987 182.131 100,0
Sumber: RPJMD Kab. Kukar, 2005-2010
4.3.5.2 Angkatan Kerja
Untuk mengukur kondisi penduduk yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dapat
menggunakan Indeks Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja atau (TPAK) yang dapat diukur dari rasio
antara angkatan kerja dengan jumlah tenaga kerja. Berdasarkan data Kabupaten Kutai
Kartanegara Dalam Angka Tahun 2010, jumlah angkatan kerja pada tahun 2008 ada 253.751 jiwa
yang terdiri dari 177.411 jiwa laki- laki dan 76.340 jiwa perempuan, sedangkan pada tahun 2009
bertambah menjadi 263.668 jiwa, 184.993 jiwa laki-laki dan 78.675 jiwa perempuan. angka TPAK
di Kabupaten Kutai Kartanegara mengalami peningkatan dari tahun 2008 ke tahun 2009, dari
angka 85,37% menjadi 86,87%. Peningkatan angka TPAK ini seiring dengan terus meningkatnya
pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk.
Tabel 4-8
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2008 - 2009
2008 2009 Jenis Kelamin AK TPAK (%) AK TPAK (%)Laki-laki 177.411 85,37 184.993 86,87 Perempuan 76.340 41,85 78.675 42,12
Jumlah 253.751 65,03 263.668 65,96
Sumber: Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka, Tahun 2010 Keterangan: AK = Angkatan Kerja, UK = Usia Kerja, TPAK = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
4.3.5.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat Pengangguran Terbuka dapat dihitung dengan membuat perbandingan antara jumlah
pencari kerja dengan jumlah angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja pada tahun 2008 adalah
253.751 orang, diantaranya yang mencari pekerjaan ada sekitar 24.930 orang, dengan demikian
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2008 adalah 9,82 persen. Jadi dari 100 penduduk
yang termasuk angkatan kerja 9-10 diantaranya adalah pencari kerja (pengangguran). Angka TPT
tahun 2009 meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya 2008, pada tahun 2009 angka TPT
menjadi 11,38 atau dari 100 penduduk yang termasuk angkatan kerja 11- 12 diantaranya adalah
pencari kerja (pengangguran).4.3.6 Tingkat Kesejahteraan (Kemiskinan)
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Kartanegara mengalami penurunan dari tahun
2001 yang berjumlah 85.400 orang menjadi 72.900 orang di tahun 2003. Namun di tahun 2004
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
61
meningkat menjadi 75.404 orang. Dan mengalami penurunan lagi di tahun 2005. Tingkat
kesejahteraan yang sudah teridentifikasi di kawasan Kabupaten Kutai Kartanegara berada di
Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Loa Janan dan Kecamatan Tenggarong dengan jumlah keluarga
miskin keseluruhan yang diketahui sekitar 2.460 keluarga. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat
pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 4-9
Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Kutai Kartanegara
Jumlah Penduduk Persentase (%) Tahun Miskin dari Jumlah Penduduk2001 85.400 19,75 % 2002 75.400 16,39 % 2003 72.900 14,96 % 2004 75.404 13,94 % 2005 70.385 12,84 %
Sumber : RPJMD Kab. Kukar, 2005-2010
Tabel 4-10
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kesejahteraan
Jumlah penduduk/jiwa dalam keluaga Pra- Jumlah keluarga Sejahtera, Pemegang Kartu Sehat & Surat miskin Miskin No Kecamatan Desa/Kelurahan Pemegang Pemegang L P Jumlah Pra Kartu Surat Jumlah Sejahtera Sehat Miskin
1 Loa Kulu Sungai Payang 266 40 306 317
51 45 413
2 Loa Kulu Jonggon Jaya 183 61 244 206
48 35 289
3 Loa Janan Purwajaya 210 96 306 399
41 35 475
4 Loa Janan Tani Bhakti 37 222 259 149
36 32 217
5 Tenggarong 86 277 - - - - Bukit Biru 191
6 Tenggarong Jahab 303
71
- 374 - -
7 Tenggarong Loa Tebu 216 133 - 349 243 - -
8 17 345 - - - - Tenggarong Rapak Lambur 328
Jumlah 1734 726 2460 1071 176 147 1394
Sumber: PJM PRONAMGKIS, 20074.4 Gambaran Topografi
Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki wilayah yang berupa perairan dan daratan. Wilayah
sebelah timur berupa pantai dan mempunyai ketinggian dari 0- – 7 meter dari permukaan air laut
(dpal). Daerah ini merupakan daerah pasang surut yang selalu tergenang dan memiliki sifat
asam. Luas wilayah yang berupa pantai sebesar 22,87% dari total luas wilayah Kabupaten Kutai
Kartanegara. Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara di dominasi oleh wilayah yang
bergelombang dan berbukit dengan kemiringan lereng dari landai hingga curam. Daerah yang
memiliki topografi datar sampai landai dengan ketinggian antara 7 - 25 meter dari permukaan
air laut (dpal), dengan karakteristik fisik kandungan air tanah cukup baik, kadang tergenang, dan
sistem pengairan baik sehingga cocok untuk pertanian lahan basah.Topografi wilayah sebagian besar bergelombang sampai berbukit dengan kelerengan landai
sampai curam. Daerah dengan kemiringan datar sampai landai terdapat di beberapa bagian
yaitu wilayah pantai dan DAS Mahakam. Pada wilayah pedalaman dan perbatasan pada
umumnya merupakan kawasan pegunungan dengan ketinggian 500 - 2000 m dpl. Daratan
Kabupaten Kutai Kartanegara tidak terlepas dari gugusan gunung dan pegunungan yang
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
62
terdapat hampir di seluruh Kecamatan, yaitu ada sekitar 10 gunung. Gunung yang paling tinggi
di Kutai Kartanegara yaitu Gunung Lengkup dengan ketinggian 485 meter yang terletak di
Kecamatan Loa Kulu. Sedang untuk danau yang berjumlah sekitar 16 buah. danau yang paling
luas yaitu Danau Semayang dengan luas 13 000 hektar.
Tabel 4-11
Topografi Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara
Lembah/ Lereng/ Punggung KecamatanDataran Jumlah DAS Bukit
[1] [2] [3] [4] [5]
1 Semboja
- 1
12
13
2 Muara Jawa
2
- 2 -
1
- 3 Sanga sanga
2
3
4 Loa Janan
2
1
5
8
5 Loa Kulu - -
12
12
9
- 6 Muara Muntai
4
13
7 Muara Wis
7
- 7 -
8 Kota Bangun
9
9
2
20
9 Tenggarong
2
2
9
13
10 Sebulu
4
7
2
13
11 Tenggarong Seberang
10
3
5
18
12 Anggana
4
1 5 -
13 Muara Badak
1
7 8 - 14 - Marang Kayu
5
2
7
15 Muara Kaman
15
2
2
19
16 Kenohan -
7
1
8
17 Kembang Janggut
11 - -
11
18 Tabang
19 19 -
- Jumlah 102
42 55 199 Sumber: RPJMD Kab. Kutai Kartanegara 2010-2015
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
63
Gambar 4-5
Peta Topografi Kabupaten Kutai Kartanegara
Sumber: Masterplan Pengembangan Kawasan Unggulan Strategis Kab. Kutai Kartanegara 2011)
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
64 KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018
65
4.5 Gambaran Klimatologi
Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat dipengaruhi oleh iklim tropis basah yang bercirikan
curah hujan cukup tinggi dengan penyebaran merata sepanjang tahun, sehingga tidak terdapat
pergantian musim yang jelas. Iklim di Kabupaten Kutai Kartanegara dipengaruhi oleh letak
geografisnya yaitu iklim hutan tropika humida dengan suhu udara rata-rata 26° C, dimana
perbedaan antara suhu terendah dengan suhu tertinggi mencapai 5° - 7° C. Jumlah curah hujan
wilayah ini berkisar 2.000 - 4.000 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 130 - 150
hari/tahun. Curah hujan terendah yaitu dari 0 - 2.000 mm/tahun tersebar di wilayah pantai, dan
semakin meningkat ke wilayah pedalaman atau ke arah barat. Curah hujan di Kabupaten Kutai
Kartanegara dapat dibagi ke dalam 6 (enam) klasifikasi curah hujan, dengan penyebarannya
sebagai berikut.
Tabel 4-12
Luas Dan Penyebaran Daerah Curah Hujan di Kabupaten Kutai Kartanegara
No Klasifikasi Curah Hujan Lokasi Penyebaran Luas Wilayah Sifat Fisik (Km2 ) (%)
1 0-2000 mm/thn Bagian timur (Sepanjang pantai) dari utara ke selatan wilayah : Kec. Muara Badak, Anggana, Loa Janan, Loa Kulu, Tenggarong, Sebulu, Muara Kaman
12.919,71 47,39 Mempunyai 2 buln lembab yaitu Bulan Agustus dan Bulan September 2 2000-2500 mm/thn
Kec. Kota Bangun 6.241,95 22,90 Bulan Lembab Juli dan Agustus 3 2500-3000 mm/thn
Bagian Tengah membujur dari utara ke selatan 2.073,59 7,61 Bulan lembab : Juli 4 3000-3500 mm/thn
Bagian Barat : Wilayah Kembang Janggut ke Utara
1.403,35 5,15 Tidak terdapat bulan lembab dan bulan kering 5 3500-4400 mm/thn
Sebagian wilayah Kec. Tabang (membujur dari selatan ke utara)
1.487,66 4,46 Tidak terdapat bulan lembab dan bulan kering 6 <4400 mm/thn Pada ujung barat wilayah Kec. Tabang
3.136,84 11,51 Tidak terdapat bulan lembab dan bulan kering
Kab. Kutai Kartanegara 27.263,10 100,00 Sumber: Diolah dari Data Kabupaten Kutai Kartanegara dalam Angka, 2013
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Gambar 4-6
Peta Curah Huan Kabupaten Kutai Kartanegara
Sumber: Masterplan Pengembangan Kawasan Unggulan Strategis Kab. Kutai Kartanegara 2011
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
66 KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018 Kartanegara Profil Kabupaten Kutai
4.6 Kondisi Sosial dan Perekonomian
Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Kutai Kartanegara beberapa tahun ini
mengalami kemajuan yang sangat pesat dan memberikan dampak positif terhadap berbagai
aktifitas pembangunan khususnya dibidang ekonomi, hal ini dapat dilihat dari perkembangan
PDRB baik harga konstan maupun harga berlaku terus mengalami peningkatan. Kondisi
perekonomian di Kabupaten Kutai Kartanegara akan dijabarkan melalui sektor-sektor yang
mengacu pada PDRB, sehingga identifikasi perekonomian berdasarkan sektor akan mengarah
pada potensi strategis perekonomian yang akan menjadi unggulan sektoral. Malalui gambaran
kondisi perekonomian dapat diketahui kontribusi masing-masing sektoral terhadap
perekonomian daerah maupun pertumbuhan ekonomi Propinsi Kalimantan Timur.Gambaran perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara diperlukan dalam mengidentifikasi
sektor strategis yang memiliki keunggulan dan siap untuk dikembangkan. Sektor-sektor penting
yang berkontribusi dalam perekonomian wilayah dilihat dari potensi, penciptaan pendapatan
dan lapangan kerja akan dijabarkan berdasarkan wilayah maupun sektoral.4.6.1 Profil Sosial dan Budaya
Kondisi sosial budaya Kabupaten Kutai Kartanegara sangat beragam dikarenakan penduduknya
yang heterogen dengan berbagai suku yang masing-masing masih mempunyai kebiasaan atau
adat yang masih melekat. Disamping itu pola penghidupan khususnya masyarakat pedalaman
sangat khas baik cara bermasyarakat maupun cara bercocok tanam yang masih mengikuti cara
nenek moyang yaitu berpindah-pindah. Disatu pihak berbagai ragam kegiatan penduduk yang
mempunyai ciri tersendiri tersebut merupakan satu potensi yang dapat dikembangkan sebagai
aset budaya untuk dijadikan suatu atraksi atau tontonan yang menarik bagi masyarakat maupun
pengunjung.
Kebiasaan penduduk pedalaman dan merupakan pemandangan khas adalah pemukiman yang
cenderung berada di antara hutan dan tepian sungai. Suatu kondisi sungai yang telah menyatu
dengan alam (hutan maupun sungai). Karena itu pola tanamnya masih tradisional atau
- – berpindah dari satu lahan ke lahan yang lain dengan rentan waktu yang cukup lama antara 5
10 tahun, dengan maksud lahan yang ditinggalkan telah subur kembali. Budaya Kutai sangat
terkenal di mancanegara terutama seni tradisionalnya baik berupa tari-tarian, rumah adat
(lamin) maupun kerajinan tangan berupa patung kayu. Lamin merupakan rumah panjang
berbentuk panggung dengan panjang 100 - – 150 m yang mempunyai fungsi tempat tinggal dan
dapat digunakan untuk upacara adat penyambutan tamu, ritual, kesenian dan juga penginapan
bagi para pengunjung.Disamping aspek budaya, pengembangan berbagai bidang di wilayah Kab.Kutai Kartanegara di
tahun 2007 mengalami peningkatan seperti pendidikan dan kesehatan. Namun peningkatan ini
juga diikuti dengan naiknya angka kriminalitas.
4.6.1.1 Pendidikan Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang dari SD hingga perguruan tinggi.
Untuk menunjang keberhasilan pembangunan bidang pendidikan, pendidikan formal yang
umumnya diselenggarakan di sekolah-sekolah, tidak hanya dibawahi oleh Dinas Pendidikan
Nasional (Diknas) saja, tetapi ada juga yang dibawahi oleh Departemen di luar Depdiknas, seperti
Departemen Agama, Departemen Kesehatan, Departemen Sosial, Departemen Pertanian, dan
lain-lain.LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
Kartanegara Profil Kabupaten Kutai
Banyaknya sekolah dari tingkat SD hingga SMU/SMK sejak tahun pembelajaran 2005/2006
hingga 2006/2007 tercatat adanya peningkatan. Secara umum sekolah-sekolah baik negeri
maupun swasta yang berada di bawah Diknas jumlahnya jauh lebih besar bila dibandingkan
dengan yang di luar Diknas. Pada tahun 2006/2007 dari SD hingga SMU dan SMK baik negeri
maupun swasta tercatat jumlah sekolah sebanyak 621 sekolah, yang terdiri atas 445 untuk
tingkat SD, 103 untuk tingkat SLTP, dan 73 untuk tingkat SMU/SMK umum dan kejuruan.
Dibanding dengan tahun sebelumnya, jumlah sekolah yang berada dibawah Diknas naik
sebanyak 7,44 persen.
Perbandingan atau rasio antara guru dan murid akan menggambarkan beban yang harus
dihadapi seorang guru dalam mengajar. Tenaga pengajar di Kabupaten Kutai Kartanegara untuk
semua jenjang pendidikan sudah memadai walaupun pada tingkat SD mencatat beban guru
relatif lebih berat dibanding jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan semakin
tinggi jenjang pendidikan, membutuhkan tenaga pengajar yang menguasai bidang/ilmu
pengetahuan yang diajarkan. Rasio murid Guru pada sekolah Dasar (SD) di bawah Diknas dalam
periode 2006/2007 sekitar 15, artinya seorang guru dalam mengajar harus menghadapi 15 orang
murid. Sedangkan beban yang harus dihadapi oleh seorang guru SLTP dan SMU/SMK hanya
sekitar 12-14 orang murid.35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00 SD SMP SMA/SMK
Gambar 4-7
Rasio Murid Terhadap Guru di Sekolah Negeri Tahun 2006 - 2007
Sumber : Kab. Kukar dalam Angka, 2008
Untuk mengetahui tingkat kualitas kondisi penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara yang terus
meningkat tiap tahunnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4-13
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kutai Kartanegara
KOMPONEN 2002 2006 2007Component
[1] [2] [3] [4]
1. Angka Harapan Hidup (tahun) 66,2 67,5 67,8
LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
- Prasarana Pendidikan
Keberadaan Fasilitas Pendidikan merupakan salah satu indikator dari pembangunan wilayah
yang baik. Kebutuhan penduduk akan fasilitas pendidikan memang tidak dapat dipisahkan
karena pendidikan sudah menjadi kebutuhan primer. Selain itu pendidikan merupakan modal
pembangunan yang utama karena pendidikan yang baik akan menghasilkan Sumbedaya
Manusia yang baik dan berkualitas.
6
4
13
28
13 Muara Badak
1
9
21
12 Anggana
14
27
34
11 Tenggarong Seberang
4
9
27
10 Sebulu
13
17
14 Marang Kayu
12
9 Tenggarong
4
Berdasarkan data pada Kabupaten Dalam Angka Tahun 2010, jumlah fasilitas pendidikan dari
SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA/SMK dari tahun 2007/2008 hingga 2008/2009 tercatat