Gambar 4-1 Peta Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara

BAB 4 Profil Kabupaten Kutai Kartanegara

  4.1 Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah

Kabupaten Kutai Kartanegara termasuk dalam wilayah administrasi Propinsi Kalimantan Timur.

  

Sedangkan letak secara geografisnya kabupaten Kutai Kartanegara terletak pada posisi antara

o o o o

  

115 26'28" BT - 117 36'43"BT dan 1 28'21" LU - 1 08'06" LS. Batas wilayah Kabupaten Kutai

Kartanegara adalah: : Kabupaten Malinau.  Sebelah Utara : Kabupaten Kutai Timur dan Selat Makasar.  Sebelah Timur : Kabupaten Penajam Pasir Utara dan Kota Balikpapan.  Sebelah Selatan : Kabupaten Kutai Barat.  Sebelah Barat

Luas wilayah daratan Kabupaten Kutai Kartanegara sekitar 27.263.10 km² atau 2.726.310 Ha

(12,89 % dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur) sedangkan untuk luas wilayah perairannya

4.097 km². Dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah, Kabupaten Kutai

Kartanegara dibagi menjadi 18 kecamatan. Sedangkan dari lingkup desa, Kabupaten Kutai

Kartanegara terdiri dari 220 desa/kelurahan. Kecamatan di wilayah Kabupaten Kutai

Kertanegara antara lain: 01.

  07.

  13. Samboja Tenggarong Seberang Kota Bangun 02.

  08.

  14. Muara Jawa Loa Janan Muara Muntai 03.

  09.

  15. Sanga-sanga Loa Kulu Muara Wis 04.

  10.

  16. Anggana Tenggarong Kenohan 05.

  11.

  17. Muara Badak Sebulu Kembang Janggut 06.

  12.

  18. Marang Kayu Muara Kaman Tabang

Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai belasan sungai yang tersebar pada hampir semua

kecamatan dan merupakan sarana angkutan utama di samping angkutan darat. dengan sungai

yang terpanjang Sungai Mahakam dengan panjang sekitar 920 kilometer.

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  53

  

Gambar 4-1

Peta Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  54 KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

4.2 Kondisi Fisik Wilayah

4.2.1 Jenis Tanah

  

Jenis-jenis tanah yang terdapat di daerah ini menurut Soil Taxonomi USDA termasuk kedalam

golongan Ultisol, Entisol, Histosol, Inceptisol dan Mollisol, sedangkan menurut Lembaga

Penelitian Tanah Bogor terdiri dari jenis tanah Podsolik, Alluvial, Andosol dan Renzina. Mayoritas

jenis tanah yang ada adalah tanah podsolik merah kuning, dan tanah organosol glei humus.

Tanah organosol glei humus terbentuk dari tanaman dan bahan organik yang tertimbun

kemudian tergenang oleh air sungai. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah cekungan di

sekitar Sungai Mahakam yang tergenang air, yaitu di Kecamatan Muara Muntai, Kota Bangun,

Kenohan, Kembang Janggut, Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong dan Loa Kulu.

  

Jenis tanah alluvial banyak terdapat di pesisir pantai dan delta Sungai Mahakam, yaitu tersebar

di Kecamatan Samboja, Muara Jawa, Sanga-sanga, Anggana, dan Muara Badak. Tanah podsolik

merah kuning di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai 723.933 Ha atau 27,72 % dari

luas total wilayah kabupaten. Podsolik merah kuning terbentuk dari batuan beku dan endapan

pada daerah bukit dengan pegunungan lipatan. Komplek podsolik merah kuning, latosol dan

litosol kuning terbentuk dari batuan beku, endapan, dan metamorf pada daerah pegunungan

patahan, yang luasnya mencapai 825.628 Ha atau 31,61 % dari luas total wilayah kabupaten.

4.2.2 Fisiografi

  

Kondisi fisiografi Kabupaten Kutai Kartanegara sangat bervariasi dan dapat dikelompokkan

menjadi sepuluh (10) satuan fisiografi, yakni: (1) Daerah Endapan Pasir Pantai (Sediment); (2)

Daerah Rawa Pasang Surut (Tidal Swamp); (3) Daerah Dataran Alluvial (Alluvial Plain); (4) Daerah

Jalur Kelokan Sungai (Meander Belt); (5) Daerah Rawa (Swamp); (6) Daerah Lembah Aluvial

(Alluvial Valley); (7) Daerah Teras (Terrain); (8) Daerah Dataran (Plain); (9) Daerah perbukitan

(Hill); dan (10) Daerah Pegunungan (Mountain).

  4.3 Gambaran Demografi

4.3.1 Jumlah Penduduk

  

Berdasarkan data Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka Tahun 2010, jumlah penduduk

Kabupaten Kutai Kartanegara adalah sebesar 624.212 Jiwa. Peningkatan jumlah penduduk ini

cukup signifikan mengingat pada tahun 2008 jumlah penduduk di Kabupaten Kutai Kartanegara

sebanyak 580.348 jiwa atau bertambah sebanyak 43.864 jiwa. Jumlah penduduk pada tahn 2004

baru sekitar 503.709 jiwa, jumlah ini kemudian bertambah 23.487 jiwa menjadi 527.196 jiwa

pada tahun 2005. Pertambahan penduduk paling kecil terjadi pada tahun 2007 ke 2008, yakni

hanya bertambah sebanyak 7.794 jiwa, dari 524.233 jiwa menjadi 530.348 jiwa.

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  55

  56 Gambar 4-2

Grafik Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2004 - 2010

  17.611

  11. Muara Muntai 15.264 15.291 17.674 16.976 17.587

  17.222

  12. Muara Wis 7.877 8.185 8.396 8.482 8.549

  8.506

  13. Samboja 40.297 41.314 44.170 44.184 51.336

  54.466

  14. Sanga-sanga 12.739 13.852 14.667 15.239 15.016

  15. Sebulu 31.804 33.819 33.797 33.930 36.886

  10. Muara Kaman 30.566 31.972 32.043 32.841 34.282

  36.500

  16. Tabang 9.384 9.817 10.100 10.655 13.462

  9.651

  17. Tenggarong 68.514 67.639 71.270 72.458 78.371

  95.508

  18. Tenggarong Seberang 48.947 48.715 49.393 49.393 52.583

  60.225

  Jumlah 503.709 527.196 542.233 550.027 580.348 624.212 Sumber: Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka Tahun 2005-2010

  33.968

  33.835

  

Pertambahan jumlah penduduk ini tidak linier di setiap kecamatan, karena ada beberapa

kecamatan yang mana jumlah penduduknya bertambah banyak sedangkan di kecamatan lain

jumlah penduduknya justru berkurang.

  4. Kota Bangun 26.096 27.850 28.001 28.745 29.240

  

Tabel 4-1

Jumlah Penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2004 - 2010

No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) 2004 2005 2006 2007 2008 2010

  1. Anggana 25.411 27.289 27.607 28.696 28.756

  32.725

  2. Kembang Janggut 19.608 20.563 20.451 21.033 21.728

  23.839

  3. Kenohan 11.178 11.717 11.884 11.692 11.893

  9.847

  31.280

  9. Muara Jawa 22.592 24.077 24.519 27.209 28.359

  5. Loa Janan 45.800 51.648 51.209 49.757 50.879

  55.859

  6. Loa Kulu 32.458 37.381 38.745 38.374 38.201

  39.836

  7. Marang Kayu 22.038 21.630 22.117 23.836 25.637

  23.511

  8. Muara Badak 33.136 34.437 36.190 36.527 37.583

  39.823

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  

Penduduk Kutai Kartanegara dari tahun ke tahun mencatat kenaikan yang cukup berarti. Jumlah

Penduduk pada tahun 2006 sebesar 542.233 jiwa, meningkat menjadi 550.027 jiwa pada tahun

2007. Berarti dalam periode tersebut penduduk Kutai Kartanegara telah bertambah lebih dari

tujuh ribu orang setiap tahunnya. Pada tahun 2007 sebagian besar penduduk Kutai Kartanegara

berada di Kecamatan Tenggarong (13,17 %), yang merupakan ibukota Kabupaten di Kutai

Kartanegara. Selebihnya berada di Kecamatan Loa Janan (9,05 %), Kecamatan Tenggarong

Seberang (8,98 %), Kecamatan Samboja (8,03 %), Kecamatan Loa Kulu (6,98 %), dan tersebar di

kecamatan lain kurang dari 6 persen. Pola persebaran penduduk seperti ini sejak tahun 1990

tidak banyak berubah.

Pertumbuhan penduduk Kutai Kartanegara sebenarnya tidak merata sepanjang tahun. Sebagai

contoh, pertumbuhan penduduk pada tahun 2006 2,85 persen dan pada tahun 2007 sebesar

1,44 persen.

4.3.2 Kepadatan Penduduk

  

Kepadatan penduduk akan selalu mengikuti perkembangan jumlah penduduk, karena nilainya

antara jumlah penduduk dan luas wilayah. Nilai kepadatan penduduk berbanding terbalik

dengan angka daya dukung lingkungannya, karena semakin padat penduduk maka angka daya

dukung lingkungannya akan semakin rendah. Pada tahun 2008 Kecamatan Tenggarong dan

Tenggarong Seberang merupakan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi dengan

jumlah kepadatan masing-masing adalah sebesar 197 jiwa/Km² dan 120 jiwa/Km². Sedangkan

pada tahun 2010 kepadatan penduduk tertinggi tetap di Kecamatan Tenggarong 240 jiwa/Km²

dan Kecamatan Tenggarong Seberang 138 jiwa/Km².

  

Pola persebaran penduduk Kutai Kartanegara menurut luas wilayah sangat timpang, sehingga

menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat kepadatan penduduk antar kecamatan yang

mencolok. Wilayah kecamatan Tabang dengan luas 28,48 persen dari wilayah Kutai Kartanegara

dihuni oleh sekitar 1,94 persen dari total penduduk Kutai Kartanegara. Sedangkan sekitar 13,17

persen menetap di daerah Kecamatan Tenggarong dengan luas 1,46 persen dari wilayah Kutai

Kartanegara seluruhnya. Akibatnya kepadatan penduduk di kecamatan Tabang hanya berkisar

1,37 jiwa/Km² Sedangkan kepadatan penduduk di Kecamatan Tenggarong adalah 182,01

jiwa/Km².

  

Tabel 4-2

Kepadatan Penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2004 - 2010

Luas Wilayah Kepadatan Penduduk (Jiwa) No Kecamatan

  2 (Km ) 2004 2005 2006 2007 2008 2010

  1 Anggana 1798,8

  14

  15

  15

  16

  16

  18

  2 Kembang Janggut 1923,9

  10

  11

  11

  11

  11

  12

  3 Kenohan 1302,2

  9

  9

  9

  9

  9

  8

  4 Kota Bangun 1143,74

  23

  24

  24

  25

  26

  27

  5 Loa Janan 644,2

  78

  80

  79

  77

  79

  87

  6 Loa Kulu 1405,7

  23

  27

  28

  27

  27

  28

  7 Marang Kayu 1165,71

  19

  19

  19

  20

  22

  20

  8 Muara Badak 939,09

  35

  37

  39

  39

  40

  42

  9 Muara Jawa 754,5

  32

  32

  32

  36

  38

  45

  10 Muara Kaman 3410,1

  9

  9

  9

  10

  10

  10

  11 Muara Muntai 928,6

  16

  16

  19

  18

  19

  19

  12 Muara Wis 1108,16

  7

  7

  8

  8

  8

  8

  13 Samboja 1045,9

  40

  40

  42

  42

  49

  52

  14 Sanga-sanga 233,4

  55

  59

  63

  65

  64

  75

  15 Sebulu 859,5

  37

  39

  39

  39

  43

  42

  16 Tabang 7764,5

  1

  1

  1

  1

  2

  1

  17 Tenggarong 398,1 168 170 179 182 197 240

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  57

  Kepadatan Penduduk (Jiwa) Luas Wilayah No Kecamatan

  2 (Km ) 2004 2005 2006 2007 2008 2010

  18 Tenggarong Seberang 437 112 111 113 113 120 138

  Rata-Rata 27.263,10

  18

  19

  20

  20

  21

  23 Sumber: Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka Tahun 2005-2010

Ketidakmerataan penyebaran kepadatan penduduk terlihat dari perbedaan angka kepadatan

penduduk yang cukup mencolok, karena pada Kecamatan Tebang hanya 1 jiwa/Km².

Kesenjangan kepadatan penduduk tersebut disebabkan karena perbedaan kondisi geografis dari

masing-masing wilayah. Selain itu, perbedaan perkembangan wilayah juga akan sangat

memengaruhi. Misalkan saja Kecamatan Tenggarong yang telah berkembang dan memiliki

fasilitas pelayanan yang lengkap, tentu saja orang akan lebih memilih tinggal di kecamatan ini

daripada di kecamatan yang sulit untuk mengakses fasilitas pelayanan.

4.3.3 Struktur Penduduk

  

Struktur penduduk di Kabupaten Kutai Kartanegara, apabila dilihat dari angka angkatan kerjanya

maka dapat diketahui angka penduduk produktifnya, yang menunjukkan sumbedaya manusia

yang ada.

Pada tahun 2008 memiliki penduduk angkatan kerja yang bekerja sebanyak 390.223 orang dan

pada tahun 2010 penduduk angkatan kerja yang sudah bekerja mengalami peningkatan menjadi

399.723 orang. Hal ini memperlihatkan kondisi dimana angka penduduk yang berusia diatas 15

tahun semakin meningkat. Pada tahun 2010 angka angkatan kerja mencapai angka 65,96 %

dengan 58,46 % telah bekerja dan sisanya sedang mencari pekerjaan. Sedangkan penduduk yang

bukan angkatan kerja banyaknya 136.055 orang atau 34,04 %, sejumlah 25.023 jiwa sedang

bersekolah, dan 23,04 % atau sejumlah 92.110 jiwa adalah penduduk yang mengurus rumah

tangga.

  

Tabel 4-3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia 1 Tahun Ke Atas Berdasarkan Kegiatan Utama

Kutai Kartanegara Tahun 2004 - 2010

  2008 2010 Jenis Kegiatan Orang % Orang %

  I. Angkatan Kerja 253.751 65,03 263.668 65,96

  1. Bekerja 228.821 58,64 233.667 58,46

  2. Mencari Pekerjaan 24.930 6,39 30.001 7,51

  II. Bukan Angkatan Kerja 136.482 34,97 136.055 34,04

  1. Sekolah 30.808 7,89 25.023 6,26

  2. Mengurus Rumah Tangga 88.394 22,65 92.110

  23.04

  3. Lainnya 17.280 4,43 18.922 4,73

  Jumlah

  390.233 100,00 399.723 100,00

  Sumber: Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka, Tahun 2010

Kualitas sumberdaya manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk di Kabupaten

Kutai Kartanegara. Jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang

ditamatkan berdasarkan data Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka 2010, penduduk yang

tidak/belum tamat SD berjumlah 103.244 jiwa (24,57 %). Hal ini menunjukkan bahwa di

Kabupaten Kutai Kartanegara masih banyak penduduk yang belum menerapkan wajib belajar 9

tahun. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk perempuan lebih banyak yang tidak/belum tamat

SD dibandingkan penduduk laki-laki. Gambaran struktur penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara

berdasarkan tingkat pendidikan ditunjukkan pada tabel berikut.

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  58

  

Tabel 4-4

Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jumlah Penduduk (Jiwa) Pendidikan Tertinggi yang No Ditamatkan Laki-laki % Perempuan % Total %

  1 Tidak/Belum Tamat SD 45.897 21,31 57.347 28,01 103.244 24,57

  2 Sekolah Dasar 59.157 27,47 59.017 28,82 118.174 28,13

  3 SMP dan Kejuruan 44.310 20,57 40.622 19,84 84.932 20,22

  4 SMU dan Kejuruan 54.742 25,42 36.670 17,91 91.412 21,76

  5 Diploma/Sarjana 11.266 5,23 11.110 5,43 22,376 5,33

  Jumlah

  215.372 100 204.766 100 397.784 100

  Sumber: Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka, Tahun 2010

  Diploma/Sarjan Tidak/Belum

  SMU dan a; 5,33; 5% Tamat SD;

  Kejuruan; 24,57; 25%

  21,76; 22% Sekolah Dasar;

  SMP dan 28,13; 28%

  Kejuruan; 20,22; 20%

  

Gambar 4-3

Diagram Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

(Sumber: Analisis Data Tahun 2011)

4.3.4 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Struktur Umur

  

Ditinjau dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk

laki-laki di Kutai Kartanegara masih lebih banyak dibanding perempuan. Ini terlihat dari rasio

jenis kelamin yang lebih besar dari 100. Sedangkan penduduk dilihat dari struktur umurnya

didominasi kelompok umur 0-4 tahun dan selalu bertambah setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat

dari tabel berikut.

  

Tabel 4-5

Penduduk Menurut jenis Kelamin Tahun 2003 - 2008

Tahun/ Laki-laki/ Perempuan/ Jumlah/

  Year Male Female Total

  [1] [2] [3] [4] 2003 254.792 231.066 485.858 2004 264.615 239.989 504.604 2005 274.745 249.046 523.791 2006 281.537 254.924 536.46 2007 288.328 260.801 549.129

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  59

  • – 9
  • – 14
  • – 19

  • – 24
  • – 29
  • – 34
  • – 39
  • – 44
  • – 49
  • – 54
  • – 59

  35

  36.905 38.356 39.842 41.276 42.709 44.143

  40

  30.491 31.856 33.253 34.598 35.944 37.290

  45

  23.622 25.031 26.472 27.777 29.082 30.387

  50

  17.311 18.389 19.492 20.782 22.072 23.362

  55

  11.700 12.535 13.390 14.459 15.527 16.596 60 + 19.925 20.506 21.101 22.688 24.275 25.862

  JUMLAH / Total 485.859 504.603 523.792 536.460 549.129

  561.798

  Sumber: Kab. Kukar dalam Angka, 2008

  

Aspek ketenagakerjaan merupakan salah satu potensi pembangunan yang sangat menentukan

keberhasilan proses pembangunan itu sendiri. Permasalahan yang ditimbulkan dalam aspek

ketenagakerjaan adalah apabila ternyata SDM di usia produktif banyak yang menjadi

pengangguran. Hal ini tentunya mengakibatkan terbentuknya permasalahan sosial yang

memerlukan perhatian tersendiri.

  100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 2006 2007 Laki-laki Perempuan Jumlah

  42.817 44.608 46.440 47.524 48.609 49.693

  30

  47.841 49.180 50.550 50.946 51.343 51.739

  25

  60 Tahun/ Laki-laki/ Perempuan/ Jumlah/ Year Male Female Total

  2008 295.120 266.679 561.798

  Sumber : Kab. Kukar dalam Angka, 2008

Gambar 4-4

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin 2006 -2007

  

Tabel 4-6

Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2003 - 2008

Kelompok Umur 2003 2004 2005 2006 2007 2008

  Age Group

  [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]

  0-4 56.509 59.364 62.293 62.071 61.849 61.628

  5

  55.003 57.927 60.918 61.360 61.802 62.243

  10

  48.646 50.264 51.920 53.884 55.848 57.812

  15

  47.026 47.361 47.705 48.800 49.895 50.990

  20

  48.063 49.226 50.416 50.295 50.174 50.052

4.3.5 Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian/Tingkat Kesejahteraan

4.3.5.1 Mata Pencaharian (Aspek ketenagakerjaan)

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  

Tabel 4-7

Penduduk Usia 1 Th Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan usaha dan Jenis Kelamin

Lapangan Usaha Laki-Laki Perempuan Total %

  [1] [2] [3] [4] [5]

  1. Pertanian 63.334 17.603 80.937 44,4

  2. Pertambangan & Penggalian 13.716 580 14.296 7,9

  3. Industri 8.943 4.955 13.898 7,5

  4. Listrik, Gas dan Air Minum 1.964 128 2.092 1,2

  5. Konstruksi 12.991 417 13.408 7,4

  6. Perdagangan 10.601 9.235 19.836

  10.9

  7. Angkutan 10.100 290 10.390 5,7

  8. Lembaga Keuangan 904 256 1.160 0,6

  9. Jasa 16.429 9.523 25.952 14,2

  • - 10.Lainnya 162 162 0,1 Jumlah 139.144 42.987 182.131 100,0

  Sumber: RPJMD Kab. Kukar, 2005-2010

  4.3.5.2 Angkatan Kerja

Untuk mengukur kondisi penduduk yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dapat

menggunakan Indeks Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja atau (TPAK) yang dapat diukur dari rasio

antara angkatan kerja dengan jumlah tenaga kerja. Berdasarkan data Kabupaten Kutai

Kartanegara Dalam Angka Tahun 2010, jumlah angkatan kerja pada tahun 2008 ada 253.751 jiwa

yang terdiri dari 177.411 jiwa laki- laki dan 76.340 jiwa perempuan, sedangkan pada tahun 2009

bertambah menjadi 263.668 jiwa, 184.993 jiwa laki-laki dan 78.675 jiwa perempuan. angka TPAK

di Kabupaten Kutai Kartanegara mengalami peningkatan dari tahun 2008 ke tahun 2009, dari

angka 85,37% menjadi 86,87%. Peningkatan angka TPAK ini seiring dengan terus meningkatnya

pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk.

  

Tabel 4-8

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2008 - 2009

2008 2009 Jenis Kelamin AK TPAK (%) AK TPAK (%)

  Laki-laki 177.411 85,37 184.993 86,87 Perempuan 76.340 41,85 78.675 42,12

  Jumlah 253.751 65,03 263.668 65,96

  Sumber: Kabupaten Kutai Kartanegara Dalam Angka, Tahun 2010 Keterangan: AK = Angkatan Kerja, UK = Usia Kerja, TPAK = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

  4.3.5.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Tingkat Pengangguran Terbuka dapat dihitung dengan membuat perbandingan antara jumlah

pencari kerja dengan jumlah angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja pada tahun 2008 adalah

253.751 orang, diantaranya yang mencari pekerjaan ada sekitar 24.930 orang, dengan demikian

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2008 adalah 9,82 persen. Jadi dari 100 penduduk

yang termasuk angkatan kerja 9-10 diantaranya adalah pencari kerja (pengangguran). Angka TPT

tahun 2009 meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya 2008, pada tahun 2009 angka TPT

menjadi 11,38 atau dari 100 penduduk yang termasuk angkatan kerja 11- 12 diantaranya adalah

pencari kerja (pengangguran).

4.3.6 Tingkat Kesejahteraan (Kemiskinan)

  

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kutai Kartanegara mengalami penurunan dari tahun

2001 yang berjumlah 85.400 orang menjadi 72.900 orang di tahun 2003. Namun di tahun 2004

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  61

  

meningkat menjadi 75.404 orang. Dan mengalami penurunan lagi di tahun 2005. Tingkat

kesejahteraan yang sudah teridentifikasi di kawasan Kabupaten Kutai Kartanegara berada di

Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Loa Janan dan Kecamatan Tenggarong dengan jumlah keluarga

miskin keseluruhan yang diketahui sekitar 2.460 keluarga. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat

pada tabel-tabel di bawah ini.

  

Tabel 4-9

Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Kutai Kartanegara

Jumlah Penduduk Persentase (%) Tahun Miskin dari Jumlah Penduduk

  2001 85.400 19,75 % 2002 75.400 16,39 % 2003 72.900 14,96 % 2004 75.404 13,94 % 2005 70.385 12,84 %

  Sumber : RPJMD Kab. Kukar, 2005-2010

Tabel 4-10

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kesejahteraan

  Jumlah penduduk/jiwa dalam keluaga Pra- Jumlah keluarga Sejahtera, Pemegang Kartu Sehat & Surat miskin Miskin No Kecamatan Desa/Kelurahan Pemegang Pemegang L P Jumlah Pra Kartu Surat Jumlah Sejahtera Sehat Miskin

  1 Loa Kulu Sungai Payang 266 40 306 317

  51 45 413

  2 Loa Kulu Jonggon Jaya 183 61 244 206

  48 35 289

  3 Loa Janan Purwajaya 210 96 306 399

  41 35 475

  4 Loa Janan Tani Bhakti 37 222 259 149

  36 32 217

  5 Tenggarong 86 277 - - - - Bukit Biru 191

  6 Tenggarong Jahab 303

  71

  • 374 - -

  7 Tenggarong Loa Tebu 216 133 - 349 243 - -

  8 17 345 - - - - Tenggarong Rapak Lambur 328

  

Jumlah 1734 726 2460 1071 176 147 1394

Sumber: PJM PRONAMGKIS, 2007

  4.4 Gambaran Topografi

Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki wilayah yang berupa perairan dan daratan. Wilayah

sebelah timur berupa pantai dan mempunyai ketinggian dari 0

  • – 7 meter dari permukaan air laut

    (dpal). Daerah ini merupakan daerah pasang surut yang selalu tergenang dan memiliki sifat

    asam. Luas wilayah yang berupa pantai sebesar 22,87% dari total luas wilayah Kabupaten Kutai

    Kartanegara. Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara di dominasi oleh wilayah yang

    bergelombang dan berbukit dengan kemiringan lereng dari landai hingga curam. Daerah yang

    memiliki topografi datar sampai landai dengan ketinggian antara 7 - 25 meter dari permukaan

    air laut (dpal), dengan karakteristik fisik kandungan air tanah cukup baik, kadang tergenang, dan

    sistem pengairan baik sehingga cocok untuk pertanian lahan basah.

    Topografi wilayah sebagian besar bergelombang sampai berbukit dengan kelerengan landai

    sampai curam. Daerah dengan kemiringan datar sampai landai terdapat di beberapa bagian

    yaitu wilayah pantai dan DAS Mahakam. Pada wilayah pedalaman dan perbatasan pada

    umumnya merupakan kawasan pegunungan dengan ketinggian 500 - 2000 m dpl. Daratan

    Kabupaten Kutai Kartanegara tidak terlepas dari gugusan gunung dan pegunungan yang

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  62

  

terdapat hampir di seluruh Kecamatan, yaitu ada sekitar 10 gunung. Gunung yang paling tinggi

di Kutai Kartanegara yaitu Gunung Lengkup dengan ketinggian 485 meter yang terletak di

Kecamatan Loa Kulu. Sedang untuk danau yang berjumlah sekitar 16 buah. danau yang paling

luas yaitu Danau Semayang dengan luas 13 000 hektar.

  

Tabel 4-11

Topografi Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara

Lembah/ Lereng/ Punggung Kecamatan

  Dataran Jumlah DAS Bukit

  [1] [2] [3] [4] [5]

  1 Semboja

  • 1

  12

  13

  2 Muara Jawa

  2

  • 2 -

  1

  • 3 Sanga sanga

  2

  3

  4 Loa Janan

  2

  1

  5

  8

  5 Loa Kulu - -

  12

  12

  9

  • 6 Muara Muntai

  4

  13

  7 Muara Wis

  7

  • 7 -

  8 Kota Bangun

  9

  9

  2

  20

  9 Tenggarong

  2

  2

  9

  13

  10 Sebulu

  4

  7

  2

  13

  11 Tenggarong Seberang

  10

  3

  5

  18

  12 Anggana

  4

  1 5 -

  13 Muara Badak

  1

  7 8 - 14 - Marang Kayu

  5

  2

  7

  15 Muara Kaman

  15

  2

  2

  19

  16 Kenohan -

  7

  1

  8

  17 Kembang Janggut

  11 - -

  11

  18 Tabang

  19 19 -

  • Jumlah 102

  42 55 199 Sumber: RPJMD Kab. Kutai Kartanegara 2010-2015

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  63

  

Gambar 4-5

Peta Topografi Kabupaten Kutai Kartanegara

  Sumber: Masterplan Pengembangan Kawasan Unggulan Strategis Kab. Kutai Kartanegara 2011)

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  64 KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018

  65

  4.5 Gambaran Klimatologi

Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat dipengaruhi oleh iklim tropis basah yang bercirikan

curah hujan cukup tinggi dengan penyebaran merata sepanjang tahun, sehingga tidak terdapat

pergantian musim yang jelas. Iklim di Kabupaten Kutai Kartanegara dipengaruhi oleh letak

geografisnya yaitu iklim hutan tropika humida dengan suhu udara rata-rata 26° C, dimana

perbedaan antara suhu terendah dengan suhu tertinggi mencapai 5° - 7° C. Jumlah curah hujan

wilayah ini berkisar 2.000 - 4.000 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 130 - 150

hari/tahun. Curah hujan terendah yaitu dari 0 - 2.000 mm/tahun tersebar di wilayah pantai, dan

semakin meningkat ke wilayah pedalaman atau ke arah barat. Curah hujan di Kabupaten Kutai

Kartanegara dapat dibagi ke dalam 6 (enam) klasifikasi curah hujan, dengan penyebarannya

sebagai berikut.

  

Tabel 4-12

Luas Dan Penyebaran Daerah Curah Hujan di Kabupaten Kutai Kartanegara

No Klasifikasi Curah Hujan Lokasi Penyebaran Luas Wilayah Sifat Fisik (Km

  2 ) (%)

  1 0-2000 mm/thn Bagian timur (Sepanjang pantai) dari utara ke selatan wilayah : Kec. Muara Badak, Anggana, Loa Janan, Loa Kulu, Tenggarong, Sebulu, Muara Kaman

  12.919,71 47,39 Mempunyai 2 buln lembab yaitu Bulan Agustus dan Bulan September 2 2000-2500 mm/thn

  Kec. Kota Bangun 6.241,95 22,90 Bulan Lembab Juli dan Agustus 3 2500-3000 mm/thn

  Bagian Tengah membujur dari utara ke selatan 2.073,59 7,61 Bulan lembab : Juli 4 3000-3500 mm/thn

  Bagian Barat : Wilayah Kembang Janggut ke Utara

  1.403,35 5,15 Tidak terdapat bulan lembab dan bulan kering 5 3500-4400 mm/thn

  Sebagian wilayah Kec. Tabang (membujur dari selatan ke utara)

  1.487,66 4,46 Tidak terdapat bulan lembab dan bulan kering 6 <4400 mm/thn Pada ujung barat wilayah Kec. Tabang

  3.136,84 11,51 Tidak terdapat bulan lembab dan bulan kering

  Kab. Kutai Kartanegara 27.263,10 100,00 Sumber: Diolah dari Data Kabupaten Kutai Kartanegara dalam Angka, 2013

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  

Gambar 4-6

Peta Curah Huan Kabupaten Kutai Kartanegara

  Sumber: Masterplan Pengembangan Kawasan Unggulan Strategis Kab. Kutai Kartanegara 2011

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  66 KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2014 - 2018 Kartanegara Profil Kabupaten Kutai

4.6 Kondisi Sosial dan Perekonomian

  

Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Kutai Kartanegara beberapa tahun ini

mengalami kemajuan yang sangat pesat dan memberikan dampak positif terhadap berbagai

aktifitas pembangunan khususnya dibidang ekonomi, hal ini dapat dilihat dari perkembangan

PDRB baik harga konstan maupun harga berlaku terus mengalami peningkatan. Kondisi

perekonomian di Kabupaten Kutai Kartanegara akan dijabarkan melalui sektor-sektor yang

mengacu pada PDRB, sehingga identifikasi perekonomian berdasarkan sektor akan mengarah

pada potensi strategis perekonomian yang akan menjadi unggulan sektoral. Malalui gambaran

kondisi perekonomian dapat diketahui kontribusi masing-masing sektoral terhadap

perekonomian daerah maupun pertumbuhan ekonomi Propinsi Kalimantan Timur.

Gambaran perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara diperlukan dalam mengidentifikasi

sektor strategis yang memiliki keunggulan dan siap untuk dikembangkan. Sektor-sektor penting

yang berkontribusi dalam perekonomian wilayah dilihat dari potensi, penciptaan pendapatan

dan lapangan kerja akan dijabarkan berdasarkan wilayah maupun sektoral.

4.6.1 Profil Sosial dan Budaya

  

Kondisi sosial budaya Kabupaten Kutai Kartanegara sangat beragam dikarenakan penduduknya

yang heterogen dengan berbagai suku yang masing-masing masih mempunyai kebiasaan atau

adat yang masih melekat. Disamping itu pola penghidupan khususnya masyarakat pedalaman

sangat khas baik cara bermasyarakat maupun cara bercocok tanam yang masih mengikuti cara

nenek moyang yaitu berpindah-pindah. Disatu pihak berbagai ragam kegiatan penduduk yang

mempunyai ciri tersendiri tersebut merupakan satu potensi yang dapat dikembangkan sebagai

aset budaya untuk dijadikan suatu atraksi atau tontonan yang menarik bagi masyarakat maupun

pengunjung.

  

Kebiasaan penduduk pedalaman dan merupakan pemandangan khas adalah pemukiman yang

cenderung berada di antara hutan dan tepian sungai. Suatu kondisi sungai yang telah menyatu

dengan alam (hutan maupun sungai). Karena itu pola tanamnya masih tradisional atau

  • – berpindah dari satu lahan ke lahan yang lain dengan rentan waktu yang cukup lama antara 5

    10 tahun, dengan maksud lahan yang ditinggalkan telah subur kembali. Budaya Kutai sangat

    terkenal di mancanegara terutama seni tradisionalnya baik berupa tari-tarian, rumah adat

    (lamin) maupun kerajinan tangan berupa patung kayu. Lamin merupakan rumah panjang

    berbentuk panggung dengan panjang 100
  • – 150 m yang mempunyai fungsi tempat tinggal dan

    dapat digunakan untuk upacara adat penyambutan tamu, ritual, kesenian dan juga penginapan

    bagi para pengunjung.

    Disamping aspek budaya, pengembangan berbagai bidang di wilayah Kab.Kutai Kartanegara di

    tahun 2007 mengalami peningkatan seperti pendidikan dan kesehatan. Namun peningkatan ini

    juga diikuti dengan naiknya angka kriminalitas.

4.6.1.1 Pendidikan Pendidikan formal merupakan suatu proses yang berjenjang dari SD hingga perguruan tinggi.

  

Untuk menunjang keberhasilan pembangunan bidang pendidikan, pendidikan formal yang

umumnya diselenggarakan di sekolah-sekolah, tidak hanya dibawahi oleh Dinas Pendidikan

Nasional (Diknas) saja, tetapi ada juga yang dibawahi oleh Departemen di luar Depdiknas, seperti

Departemen Agama, Departemen Kesehatan, Departemen Sosial, Departemen Pertanian, dan

lain-lain.

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  Kartanegara Profil Kabupaten Kutai

  

Banyaknya sekolah dari tingkat SD hingga SMU/SMK sejak tahun pembelajaran 2005/2006

hingga 2006/2007 tercatat adanya peningkatan. Secara umum sekolah-sekolah baik negeri

maupun swasta yang berada di bawah Diknas jumlahnya jauh lebih besar bila dibandingkan

dengan yang di luar Diknas. Pada tahun 2006/2007 dari SD hingga SMU dan SMK baik negeri

maupun swasta tercatat jumlah sekolah sebanyak 621 sekolah, yang terdiri atas 445 untuk

tingkat SD, 103 untuk tingkat SLTP, dan 73 untuk tingkat SMU/SMK umum dan kejuruan.

Dibanding dengan tahun sebelumnya, jumlah sekolah yang berada dibawah Diknas naik

sebanyak 7,44 persen.

  

Perbandingan atau rasio antara guru dan murid akan menggambarkan beban yang harus

dihadapi seorang guru dalam mengajar. Tenaga pengajar di Kabupaten Kutai Kartanegara untuk

semua jenjang pendidikan sudah memadai walaupun pada tingkat SD mencatat beban guru

relatif lebih berat dibanding jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan semakin

tinggi jenjang pendidikan, membutuhkan tenaga pengajar yang menguasai bidang/ilmu

pengetahuan yang diajarkan. Rasio murid Guru pada sekolah Dasar (SD) di bawah Diknas dalam

periode 2006/2007 sekitar 15, artinya seorang guru dalam mengajar harus menghadapi 15 orang

murid. Sedangkan beban yang harus dihadapi oleh seorang guru SLTP dan SMU/SMK hanya

sekitar 12-14 orang murid.

  35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00 SD SMP SMA/SMK

Gambar 4-7

Rasio Murid Terhadap Guru di Sekolah Negeri Tahun 2006 - 2007

  

Sumber : Kab. Kukar dalam Angka, 2008

Untuk mengetahui tingkat kualitas kondisi penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara yang terus

meningkat tiap tahunnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

  

Tabel 4-13

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kutai Kartanegara

KOMPONEN 2002 2006 2007

  Component

  [1] [2] [3] [4]

  1. Angka Harapan Hidup (tahun) 66,2 67,5 67,8

LAPORAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

  • Prasarana Pendidikan

    Keberadaan Fasilitas Pendidikan merupakan salah satu indikator dari pembangunan wilayah

    yang baik. Kebutuhan penduduk akan fasilitas pendidikan memang tidak dapat dipisahkan

    karena pendidikan sudah menjadi kebutuhan primer. Selain itu pendidikan merupakan modal

    pembangunan yang utama karena pendidikan yang baik akan menghasilkan Sumbedaya

    Manusia yang baik dan berkualitas.

  6

  4

  13

  28

  13 Muara Badak

  1

  9

  21

  12 Anggana

  14

  27

  34

  11 Tenggarong Seberang

  4

  9

  27

  10 Sebulu

  13

  17

  14 Marang Kayu

  12

  9 Tenggarong

  4

  

Berdasarkan data pada Kabupaten Dalam Angka Tahun 2010, jumlah fasilitas pendidikan dari

SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA/SMK dari tahun 2007/2008 hingga 2008/2009 tercatat