Partisipasi Masyarakat Terhadap Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara

(1)

1 BAB I

PENDAHULAUN

A . Latar Belakang

Pasca reformasi di Indonesia menunjukkan adanya era perbaikan di berbagai lini pemerintahan, dari tingkat pusat sampai tingkat daerah. Dengan reformasi, pembangunan yang dulunya terkesan sebatas Ibu kota Negara dan daerah Jawa saja namun kini pembangunan tersebut hampir merata. Dengan adanya otonomi daerah maka hampir sebagian besar pelosok negeri ini berhak membangun daerahnya seoptimal mungkin, untuk menunjang kesejahteraan masyarakatnya. Melalui otonomi daerah ini pula, Pemerintah Daerah berhak mengelolah sumber daya yang dimiliki termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) guna menciptakan progresifitas pembangunan daerah.

APBD merupakan salah satu bentuk dari kebijakan pemerintahan daerah. Melalui APBD ini memungkinkan daerah mampu maksimal dalam mengelola potensi yang dimiliki, dan diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tentunya setiap daerah mempunyai perbedaan dalam menganggarkan keuangan dan pendapatan daerah. Daerah yang memiliki potensi Sumber daya alam (SDA) yang lebih akan lebih banyak membawa hasil pendapatan yang lebih pula, namun daerah yang hanya memiliki SDA yang biasa-biasa saja maka hasilnya pun akan minimum, namun dalam hal ini pemerintah pusat telah mengatur pembagian


(2)

2

penghasilan, Daerah yang mempunyai APBD besar dan APBD kecil. Sesuai dengan amanat UU No 33 tentang perimbangan keuangan.

Dalam Pengelolaan APBD diharapkan pemerintah lokal mampu memberikan manfaat dan pembangunan yang lebih menuju kepada pembangunan kemasyarakatan, memberikan peluang kepada masyarakat agar APBD lebih membawa kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat lokal sesuai dengan amanat undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Oleh karena itu dalam penyusunan APBD diperlukan adanya Partisipasi masyarakat. Tujuan partisipasi adalah mengarahkan APBD sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.

Partisipasi masyarakat bukan hanya pada tataran perencanaan tetapi juga pada penganggaran, merupakan sesuatu hal yang positif dalam proses transparansi yang berusaha di bangun oleh pemerintah daerah. Proses partisipasi masyarakat dalam perencanaan telah di respon oleh berbagai daerah, dalam proses perencanaan sesuai dengan UU 25 tahun 2004 tentang proses untuk melibatkan masyarakat tersebut di kenal dengan nama Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Lebih jauh lagi, musrenbang ini merupakan forum antar pelaku dalam menyusun perencanaan pembangunan. Istilah tersebut berkembang di tiap daerah di sesuaikan dengan kebijakan yang di terapkan.

Hasil kegiatan Musyawarah Pembangunan Daerah (Musrenbang) dijadikan sebagai acuan untuk menyusun Rancangan kegiatan pemerintahan Daerah (RKPD). Selanjutnya RKPD dijadikan sebagai acuan untuk menyusun Kebijakan Umum


(3)

3

Anggaran (KUA) dan prioritas platform anggaran (PPA). KUA dan PPA di jadikan sebagai acuan untuk menyusun Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD). RKA-SKPD dijadikan sebagai acuan untuk menyusun RAPBD dan di bahas lebih lanjut untuk disahkan sebagai APBD. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana pendapatan dan belanja suatu daerah untuk satu tahun berjalan (1 Periode) yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.1

Dalam hal ini kalau kita bercermin pada UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, semangat untuk memajukan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan sudah mulai tampak. Arti penting partisipasi pada intinya terletak pada fungsinya. Fungsi pertama adalah sebagai sarana swaedukasi kepada masyarakat mengenai berbagai persoalan publik. Dalam fungsi ini, partisipasi masyarakat tidak akan mengancam stabilitas politik dan seharusnya berjalan di semua jenjang pemerintahan. Fungsi lain dari partisipasi adalah sebagai sarana untuk menampilkan sebuah keseimbangan kekuasaan antara masyarakat dan pemerintah sehingga kepentingan dan pengetahuan masyarakat dapat terserap dalam agenda pemerintahan.2

Arti penting partisipasi dapat juga dilihat dari manfaatnya dalam meningkatkan kualitas keputusan yang di buat karena di dasarkan pada kepentingan

1 Tim MCW.2005.panduan memahami APBD.Malang, Hlm: 5

2 Dr. M.R. Khairul Muluk, M.Si, 2010,Menggugat partisipasi Publik dalam Pemerintahan Daerah,


(4)

4

dan pengetahuan riil yang ada di dalam masyarakat. Partisipasi juga dapat bermanfaat dalam membangun komitmen masyarakat untuk membantu penerapan suatu keputusan yang telah di buat. Komitmen ini merupakan modal utama bagi keberhasilan sebuah implementasi kebijkan. Mengingat fungsi dan manfaat yang dapat di petik darinya, kini partisipasi tidak lagi dapat di pandang sebagai kesempatan yang di berikan oleh pemerintah tetapi justru sebagai hak masyarakat. Partisipasi dapat di anggap sebagai layanan dasar dan bagian integral dari local governance.3

Dalam penjelasan UU No. 25 Tahun 2004 disebutkan bahwa salah satu pendekatan dalam perencanaan pembangunan adalah pendekatan partisipatif (selain pendekatan politik, teknokratik, top-down, dan bottom-up). Pendekatan partisipatif ini dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stake holders) terhadap pembangunan.

Hanya saja dalam pengaturannya lebih lanjut peran masyarakat ini ditempatkan dalam ruang yang terbatas. Dalam penjelasan proses Perencanaan Pembangunan terdiri atas empat tahap yaitu: i) penyusunan rencana, ii) penetapan rencana, iii) pengendalian pelaksanaan rencana, dan iv) evaluasi pengendalian rencana. Praktik pemerintahan yang baik mensyaratkan bahwa pengelolaan dan keputusan manajemen publik harus di lakukan secara terbuka dengan ruang partisipasi sebesar-besarnya bagi masyarakat yang terkena dampaknya.


(5)

5

Konsekuensi dari transparansi pemerintahan adalah terjaminnya akses masyarakat dalam berpartisipasi, utamanya dalam proses pengambilan keputusan.

Meskipun secara normatif masyarakat ditempatkan pada posisi penting dalam penyusunan program pembangunan termasuk penyusunan APBD, namun pada praktek tidak jarang dijumpai masyarakat cenderung diabaikan. Pada tingkat Musrenbangda rakyat sama sekali tidak dilibatkan dengan baik, yang pada akhirnya antara program pembangunan dan anggaran yang ditetapkan oleh pemerintahan daerah tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pihak penguasa dalam melibatkan rakyat hanya memakai konsep hegemoni sosial (keterwakilan). Sehingga tidak jarang anggaran (APBD) hanya memihak kepada kepentingan aparatur negara/daerah (biasanya dalam format APBD dinamakan sebagai biaya pemerintahan umum), kepentingan pengusaha, kepentingan LSM yang dekat dengan pemerintahan (biasanya disebut sebagai LSM Pelat Merah), Kepentingan partai politik terutama partai politik yang mendominasi parlement.

Persoalan yang diuraikan di atas juga terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara, seperti penjelasan salah satu anggota DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara berikut ini.

“Banyaknya kasus korupsi dan penyelewengan dana anggaran daerah membuat masyarakat harus lebih peka dalam proses partisipasi terhadap APBD, politisi asal PKS, Ilyas Ibrahim yang menjadi Ketua Komisi IV DPRD Kukar kemudian angkat bicara."Ada faktor kepentingan pihak tertentu di APBD Kukar 2012 ini. Contohnya, di buku APBD yang baru saya terima pekan lalu, terdapat beberapa perubahan luncuran. Di situ tertera Silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) 2011, kini masuk lagi. Tetapi nilai yang disepakati saat disahkan APBD dulu, tercantum di buku jauh lebih besar,kata Ilyas.”4


(6)

6

Dengan demikian menarik untuk diteliti lebih lanjut tentang partisipasi masyarakat pada penyusunan APBD di Kabutaen Kutai Kartanegara. Penelitian ini mengangkat judul: Partisipasi Masyarakat Dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara

B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang permasalahan, peneliti mengambil keputusan untuk menentukan satu rumusan masalah yang selanjutnya akan di kaji secara kritis dan komprehensif dalam penelitian. Berikut rumusan masalah yang telah di buat dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan:

1. Bagaimana Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara?

2. Bagaimana Usaha Pemerintah Daerah untuk meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. Untuk mengetahui bentuk partisipasi dan kendala masyarakat dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara.


(7)

7 D. Manfaat Penelitian

Setelah mengetahui rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah di uraikan di atas, tentunya peneliti mengharapkan manfaat dari hasil penelitian yang telah di lakukan baik secara akademis maupun secara praktis, yakni:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat memberi sumbangan pemikiran, informasi dan pengetahuan dalam khasanah mahasiswa ilmu pemerintahan khususnya dan sebagai pembelajaran berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2012 di Tenggarong Kutai Kartanegara.

2. Manfaat Praktis

Bagi instansi terkait, hasil penelitian ini di harapkan memberikan rekomendasi, masukan-masukan bagi aparatur pemerintahan daerah, khususnya instansi pemerintahan Kukar, serta menjadi acuan dalam meningkatkan partisipasi dalam penyusunan APBD yang lebih partisipatif untuk tahun yang akan datang.

E. Definisi Konseptual

Definisi Konseptual adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang di rumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu.5 Definisi mengenai konseptual yang ada dengan memperhatikan tema penelitian maka dapat di temukan beberapa konsep yang perlu


(8)

8

di definisikan dengan tujuan agar peneliti dan pembaca memiliki persepsi atau pemahaman yang sama. Maka peneliti memberikan konseptual sebagai berikut.

1. Partisipasi Masyarakat.

Midgley6 mengungkapkan bahwa partisipasi masyarakat berkonotasi the direct involvement of ordinary people in local affairs, partisipasi masyarakat berarti adanya keterlibatan masyarakat biasa dalam urusan-urusan setempat secara langsung.7 partisipasi menyangkut aspek pengawasan dan aspirasi. Partisipasi masyarakat menjadi penting bagi sebuah pemerintahan sebagai upaya untuk meningkatkan arus informasi, akuntabilitas, memberikan perlindungan kepada masyarakat, serta memberi suara bagi pihak yang terimbas oleh kebijakan publik yang diterapkan.

Partisipasi masyarakat dalam penganggaran harus dilakukan pada setiap tahapan dalam siklus anggaran mulai dari penyusunan, ratifikasi, pelaksanaan, sampai dengan pertanggungjawaban, pemerintahan yang demokratis yang di wajibkan membuka peluang partisipasi masyarakat pada setiap proses pengambilan keputusan jelas mengharapkan adanya keterlibatan wakilnya (DPRD) untuk menentukan arah kebijakan keuangan daerah dengan memberi peluang hak inisiatif DPRD pada langkah pembentukan peraturan daerah tentang APBD.8

2. Partisipasi Penyusunan APBD

6Dr. M.R. Khairul Muluk, M.Si, 2010,Menggugat partisipasi Publik dalam Pemerintahan Daerah, Bayu Media Publishing, Malang,Hal 49

7 Ibid

8 DR. Akmal Boediono, S.H.,M.Hum,.M.Si. Membangun APBD YANG PARTISIPATIF Pada


(9)

9

Menurut Sutero Eko9 bentuk partisipasi warga masyarakat dalam perencanaan anggaran adalah sebagai berikut:

Pertama, bentuk partisipasi politik warga masyarakat merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Artinya, Perencanaan Pembangunan Pemerintah bukan hanya rencana yang berdasarkan keinginan aparatus state, tetapi lebih sebagai kebutuhan warga masyarakat. Perencanaan pembangunan bukan sekedar rencana yang dilakukan oleh pemerintah sendiri, tetapi merupakan rencana bersama pemerintah dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah.

Kedua, Partisipasi politik warga merupakan salah satu pijakan dan pendekatan dalam menyusun rencana anggaran dan pembangunan. Selain itu, Partisipasi politik warga juga menjadi tujuan penting perencanaan pembangunan. Dengan begitu, perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi pembangunan mesti melibatkan partisipasi masyarakat. Hal ini disadari oleh pemerintah sebagai mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

Ketiga, partisipasi politik warga secara detil dijamin keterlibatannya dalam setiap langkah perencanaan pembangunan dan anggaran.Warga masyarakat dapat berpartisipasi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) sebagai forum resmi perencanaan pembangunan yang menjadi acuan bagi pelaksanaan pembangunan yang akan dilakukan.


(10)

10

Menurut Syamsul Wathoni10, idealnya partisipasi anggaran adalah partisipasi yang dilakukan secara aktif oleh masyarakat. Karena Kata kunci partisipasi anggaran yang berbentuk aktif (popular participation) adalah warga masyarakat yang terdidik dan terorgansir sehingga mereka mempunyai kesadaran kritis dan kompetensi terhadap masalah-masalah publik. Ia tumbuh ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi masyarakat, berbagai komunitas, ruang-ruang publik yang semarak, jaringan sosial yang padat, media yang bebas dan kritis, dan seterusnya. Inilah partisipasi anggaran yang ideal yang harus diterapkan dalam proses pembahasan anggaran khususnya anggaran daerah yang mulai tahap musyawarah perencanaan dan pembangunan (musrenbang) hingga pada tahap pembahasan dan penetapan APBD.

Secara teknis, proses partisipasi anggaran dapat dilihat sebagaimana yang digambarkan oleh Ir. Titik Poerwati11 dibawah ini:

Gambar 1.1

Proses Anggaran Daerah

Januari

september maret

juni

10 Partisipasi Warga Dalam Kebiajakan http/www.lakpesdamngawi.org/index.php?option=com

rontpage&itemid=1. tanggal 02 november 2008.

11 Dalam Buku Ajar Pembiayaan Pembangunan Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang.Tahun 2002.Hal 61. Anggaran Tahun Berjalan Pengajuan Rancangan dari Dinas Pembahasan Tim Anggaran DPRD Pembahasan Tingkat Komisi Rapat Paripurna (DPRD)


(11)

11 Keterangan:

Lingkaran luar ( ---- ) adalah anggaran tahun berikutnya

Lingkaran dalam ( ____ ) adalah anggaran tahun berjalan

Sumber: Ir. Titik Poerwati dalam Dalam Buku Ajar Pembiayaan Pembangunan.

Dari gambar tersebut Ir. Titik Poerwati12 menguraikan, sesungguhnya masyarakat sudah dapat memulai melibatkan dirinya dalam proses anggaran daerah pada bulan Januari samapi dengan bulan Maret, sebab pada saat itu proses penyusunan anggaran masih dalam tahap pengusulan dari dinas- dinas sehingga masyarakat dapat memberikan masukan pada dinas- dinas tentang program- program apa saja yang harus mereka ajukan pada pemerintah untuk tujuan kesejahteraan masyarakat. Proses ini dapat ditempuh masyarakat mendatangi langsung dinas- dinas yang terkait dan memberikan masukan tentang usulan- usulan program dan proyek yang itu jelas sasarannya untuk kemakmuran masyarakat secara luas.

3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Anggaran dan Pendapatan dan belanja daerah adalah suatu rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah tentang APBD yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.13 Menurut pasal 16 Permendagri No. 13/2006 tentang pengelolaan keuangan daerah, APBD memiliki fungsi sebagai berikut:

12 Ibid. Hal 62

13 Sony Yuwono dkk, Memahami APBD dan Permasalahannya (Panduan Pengelolaan Keuangan


(12)

12

a. Otorisasi, anggaran daerah menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.

b. Perencanaan; anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.

c. Pengawasan; anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

d. Alokasi; anggaran daerah harus diarahkan untuk menciptkan lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektifitas perekonomian.

e. Distribusi; kebijakan anggaran harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan.

f. Stabilitasi; anggaran pemerintah daerah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah. F. Definisi Operasional

Definisi operasional ialah suatu proses di mana seseorang peneliti mengidentifikasi observasi empiris yang di pandang perlu, dan dapat menjadi sebuah indikator-indikator terhadap sebuah konsep.14

Dalam pengertian lain definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variable (Sofyan Evendi dkk, 1989; 46). Dari definisi tersebut, definisi operasional dapat di rumuskan secara


(13)

13

sederhana, dapat di pahami sebagai tahapan untuk melakukan penetapan dari gejala indikator yang akan di pelajari, sehingga pada akhirnya dapat di peroleh sebuah kerangka yang jelas mengenai variable-variabel penelitian di atas, yaitu Partisipasi masyarakat dalam menyusun APBD 2012.

1. Partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2012 a. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat

b. Tingkat partisipasi masyarakat

c. Posisi masyarakat dalam penyusunan APBD

2. Usaha Pemerintah Daerah dalam meningkatkan partisipasi a. Lembaga Pemerintahan

b. Lembaga Legislatif

G. Metode Penelitian

a) Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif, dengan alasan agar dapat menggali informasi yang mendalam mengenai objek yang di teliti. Metode deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang di teliti berdasarkan fakta-fakta sehingga tujuan dari metode deskriptif adalah untuk menggambarkan tentang suatu masyarakat atau kelompok tertentu atau gambaran tentang gejala sosial dapat terjawab.15


(14)

14

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan alasan lain bahwa dalam penelitian ini mengupayakan mendalami data, yaitu data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli. Kemudian responden dan peneliti memberikan pemikiran, sehingga dapat memunculkan suatu temuan dan memberikan informasi serta gambaran mengenai partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBD.

b) Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat di mana peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh informasi dan data sesuai dengan judul penelitian. Oleh karena itu, lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Kutai Kartanegara.

c) Subjek Penelitian

Subjek Penelitian adalah orang yang di manfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian.16 Karena sebagai subjek yang mampu memberikan informasi yang seluas-luasnya, maka dalam penelitian ini peneliti sangat berhati-hati dalam menentukan informasi yang valid dan lengkap. Untuk itu informan penelitian yang di pilih, adalah:

1. Kepala Pembukuan Anggaran Kab Kutai Kartanegara

2. Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) KUKAR 3. Tim Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kutai Kartanegara

4. Camat Tenggarong


(15)

15

5. Masyarakat (pedagang, pelajar, ibu rumah tangga, tokoh)

6. LSM (Laskar Kebangkitan Kutai dan Forum Pemerhati Masyarakat Loa Kulu)

d) Sumber Data.

1.Sumber data primer

Menuurut Lexy Moleong, kata-kata serta tindakan obyek yang di amati dan di wawancarai merupakan suber data yang utama ataupun primer. Sumber data utama dicatat melalui catatan secara tertulis ataupun melalui tape, pengambilan foto atau film. Sumber data primer yang di peneliti gunakan adalah berupa kata-kata yang peneliti peroleh dari sumber informan ataupun orang yang meneliti interview.17 Dasar informan adalah orang yang paling berpengaruh dan memahami Partisipasi Masyarakat dalam penyusunan APBD 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara. Dengan adanya sumber data primer penulis berharap bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap karena langsung berhadapan dengan sumber yang di anggap mewakili dan faham mengenai apa yang di teliti.

2.Sumber data sekunder

Dalam penelitian kualitatif sering di sebut bahwa sumber data di luar kata-kata dan tindakan adalah sumber data sekunder, walaupun begitu sumber data ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam penelitian. Sumber data sekunder atau tambahan ini berupa sumber tertulis, foto dukumen dan data-data, serta laporan


(16)

16

yang terkait dengan Partisipasi masyarkat dalam penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).18 Dalam sumber data sekunder peneliti melakukan kegiatan terjun langsung ke lapangan untuk melihat dan mengamati mengenai kebenaran akan suatu data dan fakta pada suatu objek peneliti seihingga memperoleh data yang valid dalam penelitian.

e) Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu:

a. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan salah satu dari pengumpulan data dengan melalui wawancara atau Tanya jawab secara langsung dengan objek penelitian di mana dua orang atau lebih secara langsung. Dalam kaitannya dengan teknik interview, di tegaskan bahwa wawancara adalah usaha pengumpulan informasi dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, untuk di jawab secara lisan pula oleh responden.19

Wawan cara yang di pakai untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur di mana pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yanga akan di ajukan.

b. Observasi

Observasi dapat di uraikan sebagai pengamatan atau pencatatan, sehingga pengumpulan data yang menggunakan teknik observasi juga di lakukan dengan cara

18 Ibid Hal 113

19 Endang Poerwanti, 1998 dimensi-dimensi riset ilmiah, Universitas Muhammadiyah Malang, Hal


(17)

17

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala, peristiwa ataupun perilaku dari obyek yang akan di teliti.20 Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi nonpartisan di mana peneliti hanya bertindak sebagai pengobservasi tanpa ikut terjun melakukan aktifitas seperti yang di lakukan kelompok yang di teliti, baik kehadirannya di ketahui atau tidak.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi di lakukan dengan mengumpulkan data melalui arsip-arsip tertulis terutama yang menggunakan teori, hokum, dalil ataupun berbagai data substantive yang berasal dari berbagai sumber baik yang berasal dari dinas atau departemen tertentu, dapat pula berupa data yang tersedia pada biro statistik ataupun dokumen lembaga pemerintahan atau swasta, foto serta berbagai sumber yang lain.21 Adapun dokumentasi, penelitian ini yang menjadi objek dokumentasinya adalah data-data tentang partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan APBD di Kabupaten Kutai Kartanegara, serta dokumen-dokumen lain yang mendukung kevalidan data untuk penelitian ini.

f) Analisa data

Analisa data merupakan bagian yang sangat penting pada suatu penelitian, sebab pada analisa akan mengungkapkan hasil dari penelitian itu sendiri, analisa data itu sendiri adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang muda di fahami dan di interprestasikan. Menurut patton dalam Lexy J. Moleong analisis data

20Ibid, Hal 131 21Ibid Hal 135-136


(18)

18

merupakan proses mengatur urutan data, mengkoordinasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.22

Berpedoman pada tipe penelitian deskriptif, dimana setelah data terkumpul, proses selanjutnya adalah menyederhanakan melalui beberapa proses, baik pencatatan, pengetikan, penyuntingan dan alih tulis untuk di baca dan di pahami dalam upaya mencari jawaban atas permasalahan yang di rumuskan. Data yang di peroleh salanjutnya di analisa secara kualitatif artinya data yang di peroleh di lakukan pemaparan serta mendalam dengan harapan dapat menarik kesimpulan/ verifikasi dari satu kegiatan yang utuh dan bermanfaat untuk di uji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokan. Tahap pelaksanaan analisis data dapat di gambarkan sebagai berikut:

KOMPONEN-KOMPONEN ANALISA DATA MODEL INTERAKSI

Gambar 1.2

Sumber: Teori Miles dan Huberman23

22 Lexy. J. Moleong, 2003. “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya, hal 103 23Sugiono, 2009 Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung, Hal 247

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Kesimpulan Penarikan/Verifikasi

Data Reduksi Data


(19)

19

Komponen – komponen dalam analisa data model interaktif di atas dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data di artikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan, data mana yang relevan dan mana yang tidak relevan dengan permasalahan dan fokus penelitian. Reduksi data/ proses transformasi ini berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir tersusun.

2. Penyajian Data

Penyajian data di maksudkan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penelitian data yang di buat oleh peneliti berupa kata-kata, table dan grafik sesuai dengan data yang di peroleh peneliti. Adapun tujuan peneliti adalah mengklarifikasikan data sehingga sesuai dengan rumusan masalah delam penelitian sehingga data akan lebih mudah untuk di pahami.

3. Menarik Kesimpulan

Penarikan kesimpulan satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh selama penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data yang harus di uji/ di verifikasikan kebenarannya, kekokohannya, kecocokannya sehingga menjadi valid. Verifikasi tersebut mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dari pemikiran, suatu tinjauan ulang pada catatan lapangan atau mungkin juga menjadi begitu seksama dan makna tenaga yang relatif lebih banyak dengan peninjauan


(20)

20

kembali atau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain.


(21)

Partisipasi Masyarakat Terhadap Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjanan (S-1) Jurusan Ilmu Pemerintahan

Disusun Oleh ALI AZHAM BURHANI

06230015

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013


(22)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Ali Azham Burhani NIM : 06230015

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul : Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Tri Sulistyaningsih.M.Si Drs. Imam Hidayat.MM

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Kajur Ilmu Pemerintahan


(23)

BERITA ACARA BIMBINGAN Nama : Ali Azham Burhani

NIM : 06230015

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing :

1. Dr. Tri Sulistyaningsih M.Si 2. Drs. Imam Hidayat MM Konsultasi Skripsi :

Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing I Paraf Pembimbing II Keterangan Bimbingan

2 July 2012 Pengajuan Proposal

7 July 2012 ACC Seminar Proposal

22 April 2013 ACC BAB II & III 29 April 2013 ACC BAB IV & V

4 Mei 2013 ACC Ujian Skripsi

Tanggal Selesai Bimbingan Skripsi 4 Mei 2013

Dosen Pembimbing I Dosen Pembing II

Dr. Tri Sulistyaningsih.M.Si Drs. Imam Hidayat.MM

Mengetahui, Ketua Jurusan IP


(24)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima sebagai persyaratan untuk

memperoleh gelar Kesarjanaan S-1 Pada:

Hari : Sabtu Tanggal : 11 Mei 2013 Jam : 08.00-09.00

Tempat : Lantai VI Kantor Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dewan Penguji:

1. Dr. Tri Sulistyaningsih.M.Si ( )

2. Drs. Imam Hidayat.MM ( )

3. Hevi Kurnia Hardini.MA.Gov ( )

4. Drs. Jainuri.M.Si ( )

Mengesahkan: Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang


(25)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Ali Azham Burhani NIM : 06230015

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

“Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara.”

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagaian ataupun seluruhnya, kecuali dengan bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan apabila pernyatan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi dengan

ketentuan yang berlaku.

Malang, 15 July 2013 Yang menyatakan,


(26)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Motto :

“Sebaik –

baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain, Never

Give Up”

Karya tulis ini kupersembahkan kepada:

 Seluruh kawan-kawan seperjuangan yang berjuang dalam menuntut ilmu di manapun berada.

 Nenek tercinta yang selalu hadir dalam setiap perjuangan ini.

 Ummi dan Abah yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir.

 Adik-adik saya (Insan, Dhiah, Ipul, Rini, Imut, Mutia, Fadli, Fina, Nua, Abdul, Naaz dan dua bidadari di rumah Mpi dan Mpa, semoga kalian terus semangat dalam menggapai cita-cita.


(27)

Kata Pengantar

Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas Ridho dan izinNyalah Peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan lancar.

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa Ilmu Pemerintahan yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama dengan terkait dengan partisipasi APBD (Anggapan Pendapatan dan belanja Daerah), tentunya semoga lebih baik lagi dan lebih sempurna dari sebelumnya.

Dalam penyusunan penelitian ini tentunya tidak akan lepas dari segala kekurangan dan kelemahan yang tidak dengan sengaja atau sadar. Oleh karenanya dalam perbaikan dan penyempurnaan kedepan, alangkah baiknya saran dan kritik yang membangun dari pihak yang tertarik terhadap hal ini sangat di nantikan oleh peneliti.

Dalam kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terimah kasih kepada para pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini dapat di selesaikan dengan baik.

1. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.


(28)

2. Dr. Wahyudi M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Tri Sulistyaningsih M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan dan Sekaligus sebagai Pembimbing pertama dalam penelitian ini, terimah kasih senyum dan keramahan dan kesabaran dalam membimbing peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

4. Drs. Imam Hidayat MM selaku dosen dan pembimbing ke dua dalam penelitian ini. Semoga Allah selalu berikan kesehatan dalam mengabdikan diri kepada civitas kampus.

5. Bpk Sholahuddin M.Si yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi dalam menyusun penelitian ini.

6. Ibu Hevy Kurnia Hardini MA.Gov terimah kasih senyum dan masuakn-masukannya dalam menyusun penelitian ini, semoga di mudahkan dalam melanjutkan ke jenajng Doktoral.

7. Bpk H Jainuri M.Si selaku dosen Ilmu Pemerintahan terimah kasih atas semua inspirasi yang telah di berikan kepada peneliti, karenan diammnya bapak penuh makna dan selalu memberikan warna tersendiri dalam perkuliahan.

8. Teman-teman LSO FSI Al-Faruq FISIP UMM, kepada mas Fajrin semoga Allah permudah langkah dan gerak dalam berjuang di organisai yang telah memberikan banyak manfaat dalam pengembangan pribadi, leadership dan ukhuwah.


(29)

9. Terimah kasih kepada pejuang-pejuang FSLDK ISIP Nasional (Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Nasional) mas Hasbi, semoga di permudah dalam menyelesaikan amanah.

10.Teman-teman UKM-K JF UMM yang telah merubah cara pandang dan memberikan pengalaman organisasi dari tingkat daerah sampai internasional yang tidak akan terlupakan, semoga Allah pertemukan kita dalam bingkai ukhuwah yang sama.

11.Kawan-Kawan seperjuangan di FSLDKN (Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional), mas Dani, Hamdi Kal-Tim, Dian Surabaya, Wahab Ambon, Zainul Jogja teruskan perjuangan.

12.Kawan-kawan seperjuangan di KAMMI UMM RAYA, kepada Yasir Munif, Harry dkk semoga di permudah untuk segera Lulus.

13.Amir Biki, Zainul Arifin, Khoirul, Abdul Kholiq dan kawan-kawan yang tidak bisa di sebutkan satu persatu, semoga kita dalam melewati perjuangan ini dengan slalu memperbanyak sujud kepadaNya agar suatu hari nanti kita dapat berkumpul kembali di surgaNya yang abadi. 14.Kemas Aniya terimah kasih telah menjadi alarm dalam menyelesaikan

amanah ini.

15.Terimah kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam mempermudah amanah penelitian ini. Terkhusus kepda Bpk Wiyono selaku sekertaris BAPPEDA KUKAR.


(30)

16.Terimah kasih kepada mas Adhy honorer Departemen Komunikasi Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah banyak memberikan informasi terkait penelitian.

17.Kepada seluruh sahabat yang tidak di sebutkan saya ucapkan arigato gozaimasu.

Semoga Allah membalas semua kebaikan seluruh pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini dapat di selesaikan. Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya khususnya bagi Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, khusus berkaitan tentang Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang 17 July 2013


(31)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

LEMBAR PERSETUJUAN ...……….. ii

BERITA ACARA BIMBINGAN ……… iii

LEMBAR PENGESAHAN………….………. iv

SURAT PERNYATAAN ...…...………v

LEMBAR PERSEMBAHAN……….……….….vi

KATAR PENGANTA ...vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR . ………..…….….…...x

DAFTAR LAMPIRAN ...………,.….... xi

ABSTRAKSI ………...……….. xii

BAB I PENDAHULUAN ………..………...1

A. Latar Belakang ………..…….…....1

B. Rumusan Masalah ………..…….…….6

C. Tujuan Penelitian ………..………...6

D. Manfaat Penelitian ………..……….…...7

E. Definisi Konseptual ……….……..….….7

F. Definisi Operasional ……….………..12

G. Metode Penelitian ……….………..….…...13

a. Jenis Penelitian ………...13


(32)

c. Subjek Penelitian ………...14

d. Sumber Data ……….……15

e. Teknik Pengumpulan Data ……….……..16

f. Analisa Data ……….……....17

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………...21

A. Partisipasi Masyarakat ………23

B. Partisipasi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ……….……....29

a. Proses yang terjadi di Eksekutif ………32

b. Proses yang terjadi di Legislatif ………33

C. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) ……….37

BAB III DESKRIPSI WILAYAH ……….43

A. Kondisi Geografis ………...………43

1.1Jenis Tanah dan Iklim ………...……43

1.2Perairan Umum ………...…..44

1.3Flora dan Fauna ………...45

1.4Penggunaan Lahan ………..….46

B. Sosial Budaya dan Politik ………..……47

1.1Kesehatan ………..…………...47

1.2Angkatan Kerja ………..……...48

1.3Pendidikan ………..………….49

1.4Sosial ………..….50


(33)

1.6Agama ………52

C. Pemerintahan ………52

1.1Pemerintahan Kabupaten ………52

a. Logo ………..53

b. Visi Misi Kabupaten ……….55

c. Struktur Anggaran Kabupaten Ku-Kar ……….56

1.2DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara ……….57

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA ……….59

A. Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan APBD tahun Anggaran 2012 di Kabupaten Kutai Kartanegara ………...59

a. Bentuk- bentuk Partisipasi Masyarakat ………...59

b. Tingkat Partisipasi Masyarakat ………...64

c. Posisi Masyarakat dalam Penyusunan APBD …..………...90

B. Peran Pemerintah Daerah untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan APBD tahun Anggaran 2012 ………...92

a. Peran Lembaga Pemerintahan ………....92

b. Peran Lembaga Legislatif ………...93

BAB V PENUTUP ………..95

A. Kesimpulan ………..….95


(34)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Kutai

Kartanegara Tahun 2011………50

Tabel 3.2 Rekapitulasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kutai KartanegaraTahun 2012 dan Target Tahun 2013……….……….57

Tabel 3.3 Fraksi di DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara……….57

Tabel 4.1 Program Usulan Masyarakat dan Realisasi Pemerintah ………..71

Tabel 4.2 Pendidikan ………72

Tabel 4.3 Kesehatan ………..74

Tabel 4.4 Kependudukan ………..76

Tabel 4.5 Perempuan ……….77

Tabel 4.6 Kebudayaan ………..79

Tabel 4.7 Perkebunan………81

Tabel 4.8 Pertanian ………..82

Tabel 4.9 Koperasi ………...84

Tabel 4.10 Agama ………....85


(35)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proses Anggaran Daerah ……….10

Gambar 1.2 Komponen-komponen Analisa Data Model Interaksi ………18


(36)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I, Daftar Jadwal Musrenbang RKPD di Kecamatan Tahun 2012


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, Rahardjo.2010.Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu

Boedianto, Akmal, 2010, Membangun APBD yang Partisipatif Pada Era Otonomi Daerah. Surabaya. Putra Media Nusantara.

Dalam Buku Ajar Pembiayaan Pembangunan, 2002,Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang.

Darmayanti, Theresia. 2007. Pengelolahan Keuangan daerah.Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan STIM YKPN

DR Karianga, Hendra S.H,M.H, 2011,Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan keuangan daerah, alumni, bandung.

Drs.Syahrial Syarbaini MA,2002,Sosiolog dan Politik.

Lexy, Meleong. 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakaria

Muluk Khairul M.R. 2010,Menggugat Partisipasi Publik dalam Pemerintahan Daerah, Bayu Media Publishing, Malang.

Mulyono TW,2005, Tahap-tahap Penelitian Sosial,Jogjakarta,UGM.

Nasution, Zulkarnaen. 2009. Solidaritas Sosial dan Partisipasi Masyarakat Desa Transisi. Malang: UMM Press

Poerwanti Endang,1998, Dimensi-dimensi riset ilmiah,Univ ersitas Muhammadiyah Malang.

Partisipasi Warga Dalam Kebiajakan

http/www.lakpesdamngawi.org/index.php? option=com rontpage&itemid=1. tanggal 02 november, 2008.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), tahun 2010-2015, Badan Perencanaan Pembangunan Kutai Kartanegara (BAPPEDA), Tenggarong


(38)

Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) 2013, 2012, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Tenggarong

Saca, Firmansyah, 2009. Partisipasi Masyarakat. Journalist Them By Luciana E Marin

Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi,1998, Metode Penelitian, Survei, Jakarta, LP3ES.

Soehartono, irawan,2002,Metode Penelitian Sosial,Bandung.

Soleh, Chabib. 2010. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Jakarta: Fokusmedia. Tim MCW.2005.panduan memahami APBD, Malang

Yuwono Sony,dkk,2008, Memahami APBD dan Permasalahannya (Panduan Pengelolaan Keuangan Daerah).

Sumber Internet ;

http/www.samarindaposonline.net http/www.kutaikartanegara.com http/www.korankaltim.com

http://rimaru.web.id/ di akses pada selasa tanggal 07-08-2012 http://bappeda.kutaikartanegarakab.go.id/gerbangraja.php


(1)

1.6

Agama ………

52

C.

Pemerintahan

………

52

1.1

Pemerintahan Kabupaten ………

52

a.

Logo ………..

53

b.

Visi Misi Kabupaten ……….

55

c.

Struktur Anggaran Kabupaten Ku-

Kar ……….

56

1.2

DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara ……….

57

BAB IV PENYA

JIAN DAN ANALISA DATA ………

.59

A.

Partisipasi Masyarakat dalam Penyusunan APBD tahun Anggaran 2012 di

Kabupaten Kutai Kartanegara ………

...59

a.

Bentuk-

bentuk Partisipasi Masyarakat ………

...59

b.

Tingkat Partisipasi Masyarakat ………

...64

c.

Posisi Masyarakat dalam Penyusunan APBD …..………

...90

B.

Peran Pemerintah Daerah untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

dalam Penyusunan APBD tahun Anggaran 2012 ………..

...92

a.

Peran Lembaga Pemerintahan ………

....92

b.

Peran Lembaga Legislatif ………

...93

BAB V PENUTUP ………

..95

A.

Kesimpulan ………

..

….

95


(2)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Kutai

Kartanegara Tahun 2011

………

50

Tabel 3.2 Rekapitulasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kutai

KartanegaraTahun 2012 dan Target Tahun 2013……….……….

57

Tabel

3.3 Fraksi di DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara……….

57

Tabel 4.1 Program Usulan Ma

syarakat dan Realisasi Pemerintah ………..

71

Tabel

4.2 Pendidikan ………

72

Tabel 4.3

Kesehatan ………..

74

Tabel

4.4 Kependudukan ………..

76

Tabel

4.5 Perempuan ………

.77

Tabel 4.6 Kebudayaan

………..

79

Tabel

4.7 Perkebunan………

81

Tabel 4.8 Pertanian ………..

82

Tabel

4.9 Koperasi ………...

84

Tabel

4.10 Agama ………...

.85


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gamba

r 1.1 Proses Anggaran Daerah ………

.10

Gambar 1.2 Komponen-komponen Analisa Data Model I

nteraksi ………

18

Gambar

3.1 Logo Kabupaten Kutai Kartanegara ………

53


(4)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I, Daftar Jadwal Musrenbang RKPD di Kecamatan Tahun 2012


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, Rahardjo.2010.Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu

Boedianto, Akmal, 2010, Membangun APBD yang Partisipatif Pada Era Otonomi Daerah. Surabaya. Putra Media Nusantara.

Dalam Buku Ajar Pembiayaan Pembangunan, 2002,Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang.

Darmayanti, Theresia. 2007. Pengelolahan Keuangan daerah.Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan STIM YKPN

DR Karianga, Hendra S.H,M.H, 2011,Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan keuangan daerah, alumni, bandung.

Drs.Syahrial Syarbaini MA,2002,Sosiolog dan Politik.

Lexy, Meleong. 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakaria

Muluk Khairul M.R. 2010,Menggugat Partisipasi Publik dalam Pemerintahan Daerah, Bayu Media Publishing, Malang.

Mulyono TW,2005, Tahap-tahap Penelitian Sosial,Jogjakarta,UGM.

Nasution, Zulkarnaen. 2009. Solidaritas Sosial dan Partisipasi Masyarakat Desa Transisi. Malang: UMM Press

Poerwanti Endang,1998, Dimensi-dimensi riset ilmiah,Univ ersitas Muhammadiyah Malang.

Partisipasi Warga Dalam Kebiajakan

http/www.lakpesdamngawi.org/index.php? option=com rontpage&itemid=1. tanggal 02 november, 2008.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), tahun 2010-2015, Badan Perencanaan Pembangunan Kutai Kartanegara (BAPPEDA), Tenggarong


(6)

Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) 2013, 2012, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Tenggarong

Saca, Firmansyah, 2009. Partisipasi Masyarakat. Journalist Them By Luciana E Marin

Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi,1998, Metode Penelitian, Survei, Jakarta, LP3ES.

Soehartono, irawan,2002,Metode Penelitian Sosial,Bandung.

Soleh, Chabib. 2010. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Jakarta: Fokusmedia. Tim MCW.2005.panduan memahami APBD, Malang

Yuwono Sony,dkk,2008, Memahami APBD dan Permasalahannya (Panduan Pengelolaan Keuangan Daerah).

Sumber Internet ;

http/www.samarindaposonline.net http/www.kutaikartanegara.com http/www.korankaltim.com

http://rimaru.web.id/ di akses pada selasa tanggal 07-08-2012


Dokumen yang terkait

Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kualitas Pelaksanaan Anggaran Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Kasus: Kabupaten Serdang Bedagai)

5 112 109

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

10 82 122

PARTICIPATORY BUDGETING (Study Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Kabupaten DompuTahun Anggaran 2008)

0 2 3

NASKAH PUBLIKASI Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Di Kabupaten Pati.

0 3 23

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) DI Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Di Kabupaten Pati.

3 7 12

PENDAHULUAN Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Di Kabupaten Pati.

0 3 6

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT, POLITIK PENGANGGARAN DAN PRIORITAS PLAFON ANGGARAN (PPA) TERHADAP PENYUSUNAN ANGGARAN BELANJA DAERAH.

0 3 49

Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro No 1 Tahun 2012 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012

0 0 9

Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro No 10 Tahun 2012 Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012

0 0 12

CARA PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH, PELAKSANAAN TATAUSAHA KEUANGAN DAERAH, DAN PENYUSUNAN PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DAERAH

0 0 23