PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGUR (Vitis vinifera) VARIETAS JESTRO AG 86 DI DALAM POT

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN ANGGUR (Vitis vinifera)
VARIETAS JESTRO AG 86 DI DALAM POT

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :
Esther Juliana Rehulina
NIM : 101434014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI

PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN ANGGUR (Vitis vinifera)
VARIETAS JESTRO AG 86 DI DALAM POT


Oleh :
Esther Juliana Rehulina
NIM : 101434014

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc

Tanggal 16 Juli 2014

NPP.P.2098

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI

PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN ANGGUR (Vitis vinifera)
VARIETAS JESTRO AG 86 DI DALAM POT
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Esther Juliana Rehulina
NIM : 101434014

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi
pada tanggal : 7 Agustus 2014
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap
Ketua


Tanda Tangan

: Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd

................................

Sekretaris : Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc

................................

Anggota

: Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc

................................

Anggota

: Luisa Diana Handoyo, S.Si M.Si


................................

Anggota

: Ika Yuli Listyarini, M.Pd

................................

Yogyakarta, 7 Agustus 2014
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,

Rohandi, Ph.D

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

In all your ways acknowledge Him,
and He will make your paths straight.
(Proverb 3:6)

Karya ini kupersembahkan untuk :
Kedua orang tua tercinta sebagai ungkapan rasa hormat dan baktiku
Adikku terkasih, Ruth Dwi Hartati
dan Almamaterku Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Agustus 2014
Penulis

Esther Juliana Rehulina

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta :

Nama

: Esther Juliana Rehulina

NIM

: 101434014

Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :

“PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
ANGGUR (Vitis vinifera) VARIETAS JESTRO AG 86 DI DALAM POT”.
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di

: Yogyakarta

Pada tanggal : 7 Agustus 2014

Yang menyatakan,

Esther Juliana Rehulina


vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH JENIS TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
ANGGUR (Vitis vinifera) VARIETAS JESTRO AG 86 DI DALAM POT
Esther Juliana Rehulina
Universitas Sanata Dharma
2014

Tanaman anggur merupakan tanaman subtropis yang sudah beradaptasi di
Indonesia. Anggur varietas Jestro AG 86 merupakan varietas yang unggul dalam

hal daya adaptasi yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Jestro AG
86.
Penelitian ini telah dilaksanakan di Kebun Penelitian Universitas Sanata
Dharma pada bulan Oktober 2013-Februari 2014. Bibit anggur varietas Jestro AG
86 didapatkan dari penangkar bibit di Probolinggo. Penelitian ini menggunakan
desain penelitian rancangan acak lengkap dengan faktor tunggal. Analisis data
menggunakan analisis varians. Perlakuan berupa jenis tanah yang digunakan
sebagai media tanam yaitu tanah regosol (dari pesisir pantai Samas Bantul
Yogyakarta), tanah aluvial (dari desa Paingan Maguwoharjo Sleman Yogyakarta)
dan tanah latosol (dari kecamatan Patuk Gunung Kidul Yogyakarta). Setiap
perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan
analisis varian pada tingkat signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan rerata pertumbuhan tinggi batang pada
masing-masing perlakuan tanah regosol, tanah aluvial, tanah latosol dan kontrol
adalah 114,90; 155.03; 120,77; 107.70. Rerata pertumbuhan jumlah daun pada
masing-masing perlakuan tanah regosol, tanah aluvial, tanah latosol dan kontrol
adalah 26.00; 32.67; 29.67; 27.00. Rerata pertumbuhan diameter batang pada
masing-masing perlakuan tanah regosol, tanah aluvial dan tanah latosol dan
kontrol adalah 0.3467; 0.4167; 0.3767; 0.3900. Berdasarkan analisis statistik
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara pertumbuhan
tanaman anggur varietas Jestro AG 86 yang ditanam dengan jenis tanah yang
berbeda. Oleh karena itu, jenis tanah tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman
anggur varietas Jestro AG 86.

Kata kunci : tanah regosol, tanah aluvial, tanah latosol, anggur (Vitis vinifera)
varietas Jestro AG 86,

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE IMPACT OF SOIL TYPE ON THE GROWTH OF JESTRO AG 86
GRAPE VARIETY
Esther Juliana Rehulina
Sanata Dharma University
2014

Grape is a subtropical plant which is adapted to Indonesian climate.
Jestro AG 86 grape variety is the excellent variety in term of its broader
adaptation ability. This research aims to find the influence of soil type on the
growth of Jestro AG 86 grape variety.
This research was conducted at the Sanata Dharma University research
garden on October 2013 until February 2014. The seed of Jestro AG 86 grape
variety was obtained from the seed breeder in Probolinggo. This research
implemented One-Factor ANOVA (Analysis of Variance) research design. The
treatments deal with the types of the soil which are used as the planting media.
The first soil type is regosol soil which was taken from the Samas Beach in
Bantul, Yogyakarta. The second soil type is alluvial soil which was taken from
Paingan village in Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. The last type is latosol soil
which was taken from Patuk sub-district in Gunung Kidul, Yogyakarta. Each
treatment was repeated three times. The research data was analyzed with Analysis
of Variance with 5% level of significance.
The result of the research shows that the average of the grapevine stem
heights from regosol soil is 114,90, from alluvial soil is 155.03, from latosol soil
is 120,77, from control is 107.70. The average of the grapevine leave quantities
from regosol soil is 26.00, from alluvial soil is 32.67, from latosol soil is 29.67,
and from control is 27.00. The average of grapevine stem diameters from regosol
soil is 0.3467, from alluvial soil is 0.4167, from latosol soil is 0.3767, from
control is 0.3900. Based on the statistical analysis, it is concluded that there is no
significance difference between the growth of Jestro AG 86 grape variety and the
type of the soil used as the planting media. The type of the soil does not influence
the growth of Jestro AG 86 grape variety.
Keywords: regosol soil, aluvial soil, latosol soil, grape (Vitis vinifera) Jestro AG
86 variety

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan karunia-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Jenis Tanah terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggur (Vitis
vinifera) Varietas Jestro AG 86 di dalam Pot” ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa
pihak yang membantu, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan
sebagaimana mestinya. Khususnya kepada:
1. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc selaku dosen pembimbing
2. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Biologi.
3. Segenap staff sekretariat JPMIPA (Mas Arif, Pak Sugeng dan Mbak Tari)
4. Kedua orang tua tercinta Bapak Suwarno dan Ibu Senyum Sitepu yang selalu
mendoakan, mencurahkan kasih sayang serta memberi dukungan penuh.
5. Sahabat-sahabatku di kos kinasih (Anggi, Tiva, Gebi, Teteh Ocha). Sahabatsahabat tercinta VRYNCHES (Vera, Reisty, Yudea, Nella, Cadel, Hillary,
Safitri) yang selalu memberi semangat serta menemani.
6. Teman-teman tim penelitian anggur (Sem, Yesi, Dwi, Nesya, Hugo, Daus,
Yayan, Galuh, Sesil, Mela, Resi) yang selalu mendukung dan memberikan
motivasi.
7. Teman-teman Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2010 Universitas
Sanata Dharma.
8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik, saran yang dapat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Yogyakarta, 7 Agustus 2014

Esther Juliana Rehulina
ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ...........................................................
ABSTRAK .........................................................................................................
ABSTRACT .........................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xii
xiii
xiv

BAB I

PENDAHULUAN .........................................................................
A. Latar Belakang Permasalahan ...................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................
C. Batasan Masalah ........................................................................
D. Tujuan Penelitian .......................................................................
E. Manfaat Penelitian .....................................................................
1. Bagi Peneliti ........................................................................
2. Bagi Guru ...........................................................................
3. Bagi Siswa ...........................................................................
4. Bagi Masyarakat .................................................................
5. Bagi Perkembangan Ilmu ...................................................

1
1
4
4
5
5
5
6
6
6
6

BAB II

DASAR TEORI .............................................................................
A. Tanaman Anggur .......................................................................
1. Klasifikasi Tanaman Anggur ...............................................
2. Komoditas Anggur ..............................................................
3. Karakteristik Morfologi .......................................................
4. Tanaman Anggur Varietas Jestro AG 86 ............................
5. Syarat Tumbuh Tanaman Anggur .......................................
6. Teknik Budidaya Anggur dalam Pot ...................................
7. Hama dan Penyakit Tanaman Anggur .................................
B. Jenis Tanah ................................................................................
1. Tanah Regosol .....................................................................
2. Tanah Aluvial ......................................................................
3. Tanah Latosol ......................................................................
C. Pupuk .........................................................................................
1. Pupuk Kompos ....................................................................
2. Pupuk Kompos Cacing ........................................................
3. Pupuk Sistemik Daun (Lyphotril) ........................................
D. Penelitian yang Relevan ...........................................................
E. Kerangka Berpikir ....................................................................

7
7
7
7
8
10
12
14
18
23
24
25
26
27
27
28
29
31
32

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F. Hipotesis ................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................
A. Jenis Penelitian ..........................................................................
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................
C. Desain Penelitian .......................................................................
D. Alat dan Bahan ..........................................................................
1. Alat ......................................................................................
2. Bahan ...................................................................................
E. Prosedur Kerja ...........................................................................
1. Penyiapan lahan ...................................................................
2. Penyiapan sarana tanam.......................................................
3. Penanaman tanaman anggur ................................................
4. Pemeliharaan tanaman anggur .............................................
5. Pengamatan ..........................................................................
F. Analisis Data .............................................................................

33
33
33
34
34
34
35
35
35
35
37
38
40
41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................
A. Hasil ...........................................................................................
B. Pembahasan ...............................................................................
1. Pengaruh Jenis Tanah terhadap Pertumbuhan
Tanaman Anggur Varietas Jestro AG 86 .............................
2. Pola Pertumbuhan Tanaman Anggur
Varietas Jestro AG 86 ..........................................................
3. Hambatan dalam Penelitian ................................................

45
45
47

BAB V

47
52
54

IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN DALAM
PROSES PEMBELAJARAN ...................................................... 56

BAB VI PENUTUP ..................................................................................... 58
A. Kesimpulan ................................................................................ 58
B. Saran ......................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 59

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Denah Percobaan.................................................................................
Tabel 3.2 Data Pengamatan Tanaman Anggur Jestro AG 86 ............................
Tabel 3.3 Rerata Tinggi Tanaman Anggur Jestro AG 86 ..................................
Tabel 3.4 Rerata Jumlah Daun Tanaman Anggur Jestro AG 86 ........................
Tabel 3.5 Rerata Diamater Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86 ..................
Tabel 3.6 Hasil Tinggi Tanaman Anggur Jestro AG 86
yang ditanam dengan Jenis Tanah yang Berbeda ...............................
Tabel 3.7 Hasil Jumlah Daun Tanaman Anggur Jestro AG 86
yang ditanam dengan Jenis Tanah yang Berbeda ...............................
Tabel 3.8 Hasil Diamater Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86
yang ditanam dengan Jenis Tanah yang Berbeda ...............................
Tabel 3.9 Analisa Variansi Tinggi Tanaman ......................................................
Tabel 3.10 Analisa Variansi Jumlah Daun ..........................................................
Tabel 3.11 Analisa Variansi Diameter Batang ....................................................
Tabel 4.1 Rerata Tinggi Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86 ......................
Tabel 4.2 Rerata Jumlah Daun Tanaman Anggur Jestro AG 86 ........................
Tabel 4.3 Rerata Diameter Batang Tanaman Anggur Jestro AG 86 ..................

xii

34
41
41
41
42
42
42
42
43
43
43
45
46
47

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tanaman Anggur Varietas Jestro AG 86 .......................................
Gambar 4.1 Grafik Pola Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Anggur
Jestro AG 86 ....................................................................................
Gambar 4.2 Grafik Pola Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Anggur
Jestro AG 86 ...................................................................................
Gambar 4.3 Grafik Pola Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman Anggur
Jestro AG 86 ...................................................................................

xiii

11
52
53
53

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Pengukuran Pertumbuhan Tanaman Anggur Jestro AG 86 ..
Lampiran 2. Hasil Pengukuran pH dan Kelembaban ..........................................
Lampiran 3. Uji Normalitas ...............................................................................
Lampiran 4. Uji Homogenitas dan Uji Anova ....................................................
Lampiran 5. Silabus ............................................................................................
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...............................................
Lampiran 7. Lembar Diskusi Siswa ...................................................................
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa ......................................................................
Lampiran 9. Lembar Pengamatan Penilaian ......................................................
Lampiran 10. Dokumentasi Penelitian ...............................................................

xiv

61
63
65
67
74
79
91
92
94
99

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan
Anggur (Vitis vinifera) merupakan tanaman yang mula-mula tumbuh
liar di sekitar pegunungan Kaukasus bagian Tenggara yang kemudian
menyebar ke Asia Kecil, Yunani, dan Mesir. Tanaman anggur dari Yunani
menyebar ke daratan Eropa, Afrika, Australia, Asia dan Amerika. Di
Indonesia, tanaman anggur diperkenalkan sekitar abad 19. Anggur (Vitis
vinifera) adalah jenis tanaman yang warna buahnya beraneka, bentuk buahnya
bulat atau setengah bulat telur, sebesar telur puyuh atau lebih dan kalau sudah
masak rasanya manis, setengah manis, setengah masam, lezat dan segar
(Setiadi, 1986).
Manfaat anggur bagi kesehatan telah didukung banyak peneliti, yaitu
mampu menyehatkan jantung, terutama karena kandungan flavonoid,
resveratrol, serta polifenolat. Pada simposium internasional mengenai efek
kesehatan dari buah-buahan dan sayuran, para ahli menunjukkan konsumsi
anggur bisa meningkatkan fungsi jantung, mencegah pembesaran hati dan
ginjal, serta mengurangi kerusakan oksidatif pada jantung dan ginjal
(Budiyati, 2013).
Anggur merupakan jenis buah impor yang sudah dikenal di Indonesia.
Anggur menduduki peringkat ketiga buah impor terbesar setelah buah pir
(Jefriando, 2013). Perkembangan anggur impor begitu pesat sehingga kita
dapat dengan mudah menemukan buah anggur impor di supermarket, toko

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

buah, kios buah dengan harga yang tinggi. Impor buah anggur di Indonesia
pada tahun 2012 senilai US $ 119.334.667 (Anonim, 2012). Kesenjangan
produksi anggur dalam negeri dan anggur impor merupakan peluang yang
sangat baik untuk pengembangan komoditas ini dalam skala agribisnis atau
agroindustri. Produk anggur mempunyai sasaran pasar yang luas, yaitu
mensubstitusi anggur impor (buah segar) dan bahan baku industri minuman
anggur (wine), sari buah (juice), buah dalam kaleng dan kismis (Rukmana,
1998).
Anggur yang memiliki nilai tambah dapat dibudidayakan di daerah
dingin (subtropis), maupun panas (tropis), meskipun asal-usul tanaman ini dari
daerah dingin. Anggur mulai berkembang di Indonesia seiring dengan
dikeluarkannya kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor anggur melalui
Surat Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi No. 505/1982.
Pengembangan perkebunan anggur rakyat di Indonesia cukup prospektif
karena kondisi tanah dan iklim dapat mendukung tanaman tumbuh dan
berproduksi optimal. Pengembangan anggur perlu memperhatikan kesesuaian
tanah dan iklim (Dewi, 2012).
Faktor pendukung pengembangan tanaman anggur di Indonesia antara
lain kondisi agroekologi yang cocok, kondisi agroklimat yang sesuai, lahan
yang tersedia sangat luas, peluang pasar yang cerah dan mempunyai varietas
unggul anggur yang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di lingkungan
tropis negara Indonesia. Pemerintah telah merilis tujuh varietas unggul anggur.
Ketujuh varietas tersebut adalah anggur Probolinggo Biru-81, Bali, Kediri
Kuning, Probolinggo Super pada tahun 2007, dan pada tahun 2008 Prabu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

Bestari, Jestro AG 60 dan Jestro AG 86 telah dilepas sebagai anggur varietas
unggul yang mempunyai kualitas buah seperti anggur impor (Budiyati, 2013).
Budidaya anggur di Indonesia telah diterapkan dibeberapa daerah
antara lain daerah Pasuruan, Probolinggo, Kediri, Situbondo, Buleleng,
Kupang, dan Palu. Daerah tersebut memiliki zona agroekologi yang memiliki
iklim kering sehingga cocok untuk pengembangan agribisnis anggur karena
menyebabkan kadar gula dalam buah meningkat sedangkan rasa asamnya
cenderung berkurang (Rukmana, 1998).
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu propinsi di
Indonesia dan juga beriklim tropis. Dalam hal ini Daerah Istimewa
Yogyakarta memiliki peluang untuk budidaya anggur. DIY secara
administratif dibagi dalam lima kabupaten/kota yaitu Kabupaten Kulonprogo,
Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Sleman, Kota
Yogyakarta. DIY memiliki beberapa jenis tanah yang berbeda yakni 35,93 %
merupakan jenis tanah Lithosol, 27,41 % Regosol, 11,94 % Lathosol, 10,45
% Grumusol, 10,30 % Mediteran, 2,23 % Alluvial, dan 1,74 % adalah tanah
jenis Rensina (Anonim, 2008).
Anggur varietas Jestro AG 86 merupakan salah satu dari varietas
unggul yang memiliki keunggulan dalam hal daya adaptasi yang lebih luas
(Andriani dan Mudiarti, 2009). Oleh karena itu anggur varietas ini diharapkan
dapat dibudidayakan di daerah lain. Untuk menciptakan sentrum produksi
agribisnis komoditas anggur varietas Jestro AG 86 di beberapa daerah di DIY
seperti daerah pantai yang memiliki jenis tanah regosol, daerah bukit berkapur
yang memiliki jenis tanah latosol, dan daerah vulkanik yang memiliki jenis
tanah aluvial, perlu diketahui jenis tanah yang paling cocok dari ketiga daerah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

tersebut untuk budidaya tanaman anggur Jestro AG 86. Untuk itu diperlukan
penelitian mengenai pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman
anggur.
Penelitian

ini

merupakan

penelitian

yang

dilakukan

secara

berkelompok dengan tujuan mengetahui pengaruh jenis tanah dan pengaruh
penambahan NOPKOR terhadap pertumbuhan tanaman anggur. Terdapat 6
varietas unggul tanaman anggur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
tanaman anggur varietas Alphonso Lavalle, Prabu Bestari, Probolinggo Super,
Probolinggo Biru, Jestro AG 86 dan Kediri Kuning. Dalam penelitian ini,
penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh jenis tanah terhadap
pertumbuhan tanaman anggur varietas Jestro AG 86. Penanaman tanaman
anggur varietas Jestro AG 86 menggunakan pot agar tidak terjadi interaksi
antar jenis tanah yang berbeda. Dalam penelitian berkelompok ini terdapat
penelitian yang serupa dilakukan oleh Cicilia Maria Eta mengenai pengaruh
jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Jestro AG 86
namun dengan penambahan NOPKOR untuk mengetahui pengaruh jenis
NOPKOR terhadap pertumbuhan tanaman anggur varietas Jestro AG 86.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah jenis tanah mempengaruhi pertumbuhan tanaman anggur
varietas Jestro AG 86?
2. Jenis tanah apa yang paling cocok bagi pertumbuhan tanaman anggur
varietas Jestro AG 86?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

C. Batasan Masalah
Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas maka permasalahan
dibatasi sebagai berikut :
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah tanaman anggur varietas Jestro AG 86 yang
berumur 56 hari yang dibeli dari penangkar bibit di Probolinggo.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah jenis tanah yaitu tanah regosol, tanah
aluvial, dan tanah latosol.
3. Parameter
Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman
anggur Jestro AG 86 meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter
batang.

D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan tanaman anggur
varietas Jestro AG 86.
2. Mengetahui jenis tanah yang paling cocok bagi pertumbuhan tanaman
anggur varietas Jestro AG 86.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan
tanaman anggur varietas Jestro AG 86, mengetahui jenis tanah yang
cocok bagi pertumbuhan tanaman anggur Jestro AG 86, serta dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

memberi pengalaman baru bagi peneliti dan mengetahui permasalahan
yang terjadi dalam perawatan tanaman anggur varietas Jestro AG 86.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian dapat dijadikan materi sumbangan dalam
pembelajaran biologi di SMA.
3. Bagi Siswa
Siswa dapat mempraktekkan penelitian secara sederhana melalui
kegiatan praktikum yang dirancang oleh siswa dan dapat dengan mudah
memahami materi karena telah mengalami secara langsung.
4. Bagi Masyarakat
Mendapatkan informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang
dapat dijadikan pedoman dalam budidaya tanaman anggur varietas Jestro
AG 86.
5. Bagi Perkembangan Ilmu
Hasil

penelitian

dapat

memberi

sumbangan

bagi

ilmu

pengetahuan dalam bidang pertanian khususnya hal budidaya tanaman
anggur Jestro AG 86 terkait dengan jenis tanah yang cocok untuk
pembudidayaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
DASAR TEORI

A. Tanaman Anggur
1. Klasifikasi Tanaman Anggur
Anggur termasuk tanaman spesies Vitis sp. Adapun klasifikasi
anggur adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi

: Spermatophyta

Kelas

: Dicotyledoneae

Ordo

: Rhamnales

Famili

: Vitaceae

Genus

: Vitis

Species

: Vitis vinifera (Dewi, 2012)

2. Komoditas Anggur
Buah anggur merupakan komoditi yang bisa memberikan nilai
tambah, anggur bisa dikonsumsi sebagai buah segar maupun diolah lebih
lanjut sebagai jus anggur dan bila buah masuk waktu kadaluarsa buah bisa
diolah menjadi minuman (Setiadi, 2007).
Anggur merupakan tanaman tahunan (perennial), berupa perdu
yang merambat. Budidaya anggur sudah dikembangkan di Timur Tengah
sejak 4000 SM. Teknologi pengolahan anggur menjadi wine pertama kali
dikembangkan orang Mesir pada 2500 SM. Dari Mesir budidaya dan
7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

teknologi pengolahan anggur masuk ke Yunani, dan menyebar ke daerah
Laut Hitam sampai Spanyol, Jerman, Prancis, dan Austria. Sejalan dengan
perjalanan Columbus anggur dari asalnya mulai menyebar ke Mexico,
Amerika Selatan, Afrika selatan, Asia termasuk Indonesia dan Australia.
Penyebaran juga menjadikan anggur punya beberapa sebutan seperti grape
di Eropa dan Amerika, China menyebut Putao, dan di Indonesia disebut
anggur (Rukmana, 1998).

3. Karakteristik Morfologi
Tanaman anggur termasuk suku (famili) Vitaceae yang mempunyai
dua submarga (subgenus), yaitu Muscadina dan Euvitis. Kerabat dekat
tanaman anggur mencapai sekitar 60 jenis dan ribuan varietas. Tanaman
anggur tumbuh tahunan (perennial), berbentuk perdu dan memanjat atau
menjalar. Tubuh tanaman anggur terdiri dari akar, batang, daun, sulur,
bunga dan buah (Rukmana, 1998).
Karakteristik morfologi tanaman anggur adalah sebagai berikut :
a. Akar (Radix)
Sebagai tanaman berkeping dua (dikotil), tanaman anggur
mempunyai akar tunggang (radix primaria) dan akar cabang (radix
lateralis). Sistem perakaran menyebar ke seluruh arah pada bagian
lapisan tanah atas sedalam 1,5–3.0 m. Kedalaman akar menembus
tanah dipengaruhi oleh tebal dan tipisnya top soil, kesuburan tanah,
dan juga material yang dikandung oleh tanah (Setiadi, 2007). Akar
berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman dan penyerapan air
serta unsur hara dari tanah. Kondisi fisik tanah yang gembur sangat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

baik untuk pertumbuhan tanaman anggur karena penyerapan air dan
zat-zat hara dapat berjalan denagn baik (Cahyono, 2010). Akar
tanaman anggur mudah mengalami kerusakan akibat lingkungan yang
tidak cocok. Misalnya karena aerasi yang jelek, kurang kadar air dalam
tanah, tingginya angka keasaman tanah, dan kandungan senyawa Al
serta Mn dalam tanah yang tinggi. Akar tanaman anggur tidak tahan
(peka) terhadap genangan air. Oleh karena itu, tanaman anggur harus
ditanam di tanah yang drainasenya baik (Rukmana, 1998).
b. Batang (Caulis)
Batang tanaman anggur beruas-ruas, berbuku-buku, berkayu
dan keras. Setiap buku batang mempunyai mata tunas. Kulit batang
dan cabang yang masih muda berwarna hijau, tetapi setelah tua
berubah manjadi hijau kecokelat-cokelatan atau cokelat. Cabang
bermata tunas dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman
secara vegetatif. (Rukmana, 1998).
Spesifikasi batang tanaman anggur tumbuh memanjat atau
menjalar. Batang tanaman anggur bercabang banyak, struktur batang
dan percabangannya terdiri atas batang utama, cabang primer, cabang
sekunder, dan cabang tersier yang akan menghasilkan cabang bunga
atau buah (Cahyono, 2010).
Pada awal pertumbuhan, batang anggur tampak lemah
sehingga tidak mungkin tumbuh tegak, oleh karena itu tanaman anggur
memerlukan penopang untuk perambatan. Penopang bisa berupa
tanaman hidup atau batang-batang kayu yang ditancapkan dekat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

dengan anggur. Sulur pada ujung ranting akan membelit penopang
tersebut dan tumbuh merambat ke atas (Suwito, 2007).
c. Daun (Folium)
Tanaman anggur mempunyai daun tunggal. Struktur daun
tanaman anggur mempunyai helaian daun, tangkai daun, dan sepasang
daun penumpu. Daun berbentuk bulat sampai jorong dengan bagian
tepinya berlekuk, dan biasanya mempunyai lima lekukan (Rukmana,
1998).
Daun memiliki urat daun menjari, berwarna hijau muda,
pangkal daun berlekuk dan berwarna kemerahan dan sedikit berbulu.
Daun anggur tumbuh secara bertebaran pada ranting-ranting dan
kedudukannya saling menyilang. Daun merupakan bagian dari organ
tubuh yang yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses
asimilasi yang menghasilkan zat-zat yang diperlukan tanaman untuk
pertumbuhan vegetatif dan generatif (Cahyono, 2010).
d. Sulur (Sirrus)
Fungsi sulur (sirrus) adalah sebagai alat pemanjat. Sulur pada
tanaman anggur letaknya berhadap-hadapan atau berseling dengan
daun dan bersifat terputus, artinya dua helai daun yang letaknya
berdekatan masing-masing bersulur, sedangkan daun yang berikutnya
tidak bersulur (Rukmana, 1998).

4. Tanaman Anggur Varietas Jestro AG 86
Anggur Jestro AG 86 telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian
dengan no SK 1755/Kpts/SR.120/120/2008 sebagai varietas unggul.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

Anggur ini merupakan anggur introduksi dari Roma, Italia pada tanggal 15
Maret 1991 dengan nama asalnya Muscato D’Adda. Varietas ini kemudian
ditanam dengan sistem para-para di Kebun Banjarsari pada tanggal 22 Juni
1991 dan diberi kode asesi Bs 86. Tim Peneliti Anggur Balitjestro
mengajukan pelepasan varietas ini melalui sidang pelepasan di Bogor
bulan Maret 2008 bersamaan dengan sidang pelepasan anggur Jestro AG
60 (Balitjestro, 2009).
Anggur varietas Jestro AG 86 mirip dengan anggur Kediri Kuning.
Anggur Jestro AG 86 merupakan jenis anggur hijau. Tanaman anggur ini
memiliki keunggulan diantaranya adalah daya adaptasi lebih luas,
kemasakan buah dalam tandan lebih merata, ukuran buah lebih besar, dan
aroma buah lebih tajam. Anggur ini dapat berproduksi antara 9-16
kg/pohon baik pada musim hujan dan kemarau. Anggur varietas Jestro AG
86 ini cocok dikembangkan oleh pelaku industri pertanian karena buah
anggur ini cukup diminati publik. Varietas ini juga potensial
dikembangkan pada tanah dengan porositas tinggi dan juga di daerah
dataran rendah dengan curah hujan dan kelembaban rendah (Andriani dan
Mudiarti, 2009). Berikut adalah gambar tanaman anggur varietas Jestro
AG 86 :

Gambar 2.1 Tanaman Anggur Varietas Jestro AG 86
(Sumber: http://balitjestro.litbang.deptan.go.id/id/209.html)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

5. Syarat Tumbuh Tanaman Anggur
a. Keadaan Iklim
Faktor iklim yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
produksi anggur meliputi ketinggian tempat (elevasi) yang berkaitan
dengan suhu dan kelembapan udara, curah hujan serta sinar matahari. Di
Indonesia pada umumnya tanaman anggur dibudidayakan di dataran
rendah yang beriklim kering. Keadaan iklim yang optimum untuk
pertumbuhan dan produksi anggur pada ketinggian 0-300 meter di atas
permukaan laut (dpl) dengan suhu udara antara 25o – 31oC, kelembaban
udara (rH) 40% - 80%, intensitas sinar matahari (penyinaran) 50% - 80%,
mempunyai 3–4 bulan kering, dan curah hujan 800 mm/tahun (Rukmana,
1998).
Untuk kebutuhan sinar matahari, tanaman anggur membutuhkan
sinar matahari penuh. Sinar matahari sangat diperlukan oleh tanaman
anggur sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis, baik untuk
pertumbuhan vegetatif maupun generatif tanaman (Cahyono, 2010).

b. Keadaan Tanah
Pada umumnya tanaman anggur memiliki adaptasi yang luas
terhadap berbagai jenis tanah dengan tekstur dan struktur tanah yang
beragam, mulai dari yang lempung berliat sampai yang berpasir atau
kerikil (tekstur kasar). Namun, untuk pertumbuhan yang baik, tanaman
anggur menghendaki tanah dengan tekstur tanah liat berpasir dengan
komposisi 30%-50% lempung, 30%-50% pasir, dan 7%-12% liat
(Cahyono, 2010).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

Di sentrum produksi anggur, jenis tanah yang ideal untuk
pengembangan tanaman anggur adalah tanah aluvial dan grumosol. Tanah
aluvial ditandai dengan karakteristik tanah warna kelabu atau cokelat,
teksturnya liat atau berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 50%, dan
produktivitas tanahnya tergolong rendah sampai tinggi. Tanah grumosol
ditandai dengan solum tanah agak tebal (1–2 m), warna kelabu sampai
hitam, tekstur lempung berliat sampai liat, reaksi tanah agak masam
sampai agak alkalis (pH 6,0 – 8,0) dan produktivitas tanah tergolong
rendah sampai sedang (Rukmana, 1998).
Penting diperhatikan dalam pemilahan lahan atau tanah untuk
budidaya tanaman anggur adalah tanah yang subur, gembur, banyaknya
bahan organik tanah (humus), keadaan aerasi dan drainasenya baik,
kedalaman air tanah tidak lebih dari satu meter dibawah permukaan tanah
serta tidak mengandung garam (alkalin) (Setiadi, 2007). Untuk
pertumbuhan yang optimal, tanaman anggur menghendaki derajat
keasaman pH 6–7. Tanah yang masam dapat ditanggulangi dengan
pemberian kapur untuk meningkatkan atau menetralkan pH tanah.
Sedangkan tanah dengan derajat keasaman yang lebih tinggi dapat
ditanggulangi dengan pemberian belerang pada tanah untuk menurunkan
pH (Cahyono, 2010).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

6. Teknik Budidaya Anggur dalam Pot
a. Penyiapan Sarana
Sarana yang dibutuhkan terdiri atas pot atau wadah tanam,
medium tanam, bibit tanaman anggur, tempat rambatan, dan fasilitas
penunjang berkebun
1) Pot
Pot yang biasa digunakan yaitu pot dari drum bekas. Pot
memiliki banyak bentuk antara lain berbentuk bulat atau persegi
panjang. Bahan pembuatan pot juga bermacam-macam, misalnya
semen, plastik, tanah liat atau keramik. Pot yang akan digunakan
harus dipilih yang mempunyai kedalaman minimum 75 cm,
diameternya 60 cm dan dibagian dasar wadah tanam memiliki
lubang drainase guna melancarkan aliran air yang turun kebawah.
Dengan demikian media tanam pot tidak becek dan tidak ada
genangan air (Setiadi, 2007).
2) Medium tanam
Medium tanam yang umum digunakan adalah campuran
tanah, pasir, dan pupuk kandang yang masak (jadi) dengan
perbandingan 1 : 1 : 2 (Rukmana, 1998).
Tata cara pengisian medium tanam ke dalam pot atau drum
adalah sebagai berikut:
a) Masukkan pecahan bata merah atau genting menutup lubang
didasar pot atau drum hingga mencapai seperempat bagian
wadah tanam.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

b) Isikan medium tanam sampai cukup penuh atau sekitar 5 cm
dibawah tepi (permukaan) mulut pot atau drum.
c) Sebarkan pupuk NPK sebanyak 10 g dan Furadan 3G lebih
kurang 5 g ke dalam pot atau drum, kemudian campurkan
merata dengan medium tanam.
d) Siram medium tanam dalam pot atau drum dengan air bersih
hingga basah (lembab).
e) Simpan pot atau drum yang telah diisi medium tanam ditempat
yang teduh (Rukmana, 1998).
3) Bibit tanaman anggur
Bibit anggur yang baik berasal dari varietas unggul,
tumbuhnya sehat dan normal, serta minimal memiliki dua lembar
daun yang lebar dan normal sehingga tidak mengalami gangguan
dalam berfotosintesa. Bibit hendaklah dipilih dengan posisi batang
tegak dengan diameter 1-1,5 cm dan memiliki perakaran yang
bagus (Suwito, 2007).
4) Rambatan
Bahan rambatan dapat dibuat dari kayu, bambu, pipa atau
besi. Tempat rambatan dapat dibentuk seperti tangga, huruf T atau
huruf H atau hanya berupa tiang saja yang dapat diletakkan di luar
atau di dalam pot (Setiadi, 2007).
5) Fasilitas penunjang
Fasilitas penunjang untuk berkebun anggur dalam pot atau
drum antara lain skop, gunting pangkas, gembor, semprotan kecil,
pupuk, pestisida dan lain-lain (Rukmana, 1998).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

b. Penanaman
Media tanam dalam pot digali sebesar ukuran polibag tempat
bibit tumbuh. Tempat penggalian persis ditengah-tengah pot.
Kemudian medium tanam dalam polybag disiram sampai basah, bibit
bersama akar dan medium tanamnya dikeluarkan dari polybag dan
ditanam di lubang tersebut. Bersamaan dengan itu, tempat rambatan
ditancapkan dalam pot. Selesai ditanam, tanaman langsung disiram air
secukupnya. Media tanam hendaknya disiram terlebih dahulu 2-3 hari
sebelum penanaman agar media tanam stabil dahulu sehingga dapat
membantu pertumbuhan akar tanaman (Setiadi, 2007).
c. Pemeliharaan Tanaman
1) Penempatan pot atau drum
Pot atau drum berisi tanaman anggur ditempatkan pada
lokasi terbuka yang mendapat sinar matahari penuh. Disamping itu,
lokasi penempatan pot harus dekat dengan sumber air dan serasi
dengan lingkungan sekitarnya (Rukmana, 1998).
2) Penyiraman dan pemupukkan
Setiap hari bibit anggur yang telah ditanam dalam pot
disiram dengan air. Penyiraman dilakukan sore hari. Pada musim
penghujan, penyiraman tidak perlu dilakukan. Penyiraman
dilakukan secukupnya. Jaga agar media tanam disekitar tanaman
tetap basah dan gembur tetapi air tidak menggenang. Adanya
genangan meneyebabkan akar tanaman membusuk (Suwito, 2007).
Selama sebelum berbuah, tanaman anggur dalam pot cukup
dipupuk dengan urea. Satu sendok makan urea untuk satu pot dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

diberikan setiap dua minggu sekali hingga tanaman berumur tiga
bulan. Setelah umur tanaman lebih dari tiga bulan pupuk yang
diberikan diperbanyak menjadi dua sendok makan dan diberikan
setiap satu bulan sekali (Nurcahyo, 2010).
3) Pemangkasan dan pembentukkan pohon
Dilakukan pemangkasan dan pembentukan pohon pada
tanaman anggur yang sudah berumur 6 bulan.Tujuan pemangkasan
dan pembentukan pohon adalah memperoleh bentuk dasar pohon
yang kokoh dan bagus, serta bertunas seimbang dalam jumlah
banyak. Tata cara pemangkasan dan pembentukan pohon adalah
sebagai berikut:
a) Pangkas (potong) ujung tanaman pada ketinggian 50 cm dari
permukaan tanah untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas
baru yang disebut cabang primer.
b) Pangkas kembali ujung cabang primer, disisakan sepanjang 1
meter untuk menumbuhkan tunas-tunas baru yang disebut
cabang sekunder.
c) Pangkas (potong) ujung cabang sekunder, disisakan sepanjang
1 meter untuk menumbuhkan cabang-cabang tersier. Dari
cabang tersier inilah akan muncul bunga atau buah.
Sebelum pemangkasan, keadaan tanaman harus sehat, bila
cabangnya dipotong meneteskan air dan kulit cabangnya berwarna
kecokelat-cokelatan (Rukmana, 1998).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

4) Perambatan cabang
Bersamaan dengan pemangkasan dan pembentukkan
pohon, tunas-tunas baru atau cabang yang ada dirambatkan pada
tempat rambatan sambil ditarik atau diatur agar jarak antar cabang
seimbang. Tiap ujung cabang sebaiknya diikat dengan tali rapia
atau plastik agar cabang yang satu tidak mudah bertumpuk dengan
cabang yang lainnya (Rukmana, 1998).

7. Hama dan Penyakit Tanaman Anggur
a. Hama
Hama yang sering menyerang tanaman anggur adalah sebagai berikut :
1) Kutu Phylloxera (Phylloxera vitifoliae)
Kutu Phylloxera mengisap cairan akar dan daun tanaman
anggur. Pada daun tanaman anggur terbentuk benjolan-benjolan kecil
dan akar membengkak seperti kutil, akibatnya tumbuh kerdil, layu dan
buah sedikit. Pengendalian kutu dapat dilakukan dengan pemangkasan
tanaman yang terserang dan dibakar dan penyemprotan insektisida
pada bibit tanaman anggur sebelum tanam (Dewi, 2012).
2) Tungau Merah (Tetranychus sp.)
Tungau merah menyerang daun tanaman, baik daun tua
maupun tunas yang baru muncul. Tungau mengisap cairan daun dan
merusak hijau daun. Gejala serangan tungau merah pada tanaman
anggur adalah daun berbintik-bintik kuning kecoklatan dan menjadi
lebih kaku lalu menyebar keseluruh tanaman. Serangan berat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

menyebabkan daun berubah menjadi merah, mengering dan gugur
(Setiadi, 2007).
Pengendalian tungau merah dapat dilakukan dengan cara
sanitasi kebun, pemangkasan daun-daun yang terserang kemudian
dikumpulkan dan dibakar, berat dan penyemprotan insektisida yang
mangkus seperti Mitac 200 EC atau Agrimec 18 EC dengan
konsentrasi yang dianjurkan (Rukmana, 1998).
3) Kumbang Daun (Apogonia sp.)
Kumbang ini berwarna hitam atau cokelat yang aktif pada
senja dan malam hari sampai menjelang fajar. Pada siang hari
kumbang bersembunyi dalam tanah. Kumbang menyerang dengan cara
memakan atau merusak daun, kemudian membuat lubang-lubang kecil
pada

permukaan

daun.

Serangan

berat

menyebabkan

proses

fotosintesis terganggu sehingga pertumbuhan tanaman menjadi kerdil.
Pengendalian kumbang daun dapat dilakukan dengan cara memasang
perangkap lampu penerang pada malam hari. Kumbang yang
tertangkap kemudian dibakar (dimusnahkan) (Rukmana, 1998).
4) Ulat grayak (Spodotera sp.)
Ulat yang masih muda berwarna kehijauan dan berbintik-bintik hitam
sedangkan ulat dewasa berwarna kecoklatan tau abu-abu gelap. Daun
tanaman anggur yang terserang ulat grayak tampak berlubang
kemudian menjadi robek dan terpotong-potong. Pengendalian hama
ini dapat dilakukan dengan penggenangan sesaat areal pertanaman
untuk membunuh ulat-ulat yang sedang berada didalam tanah, sanitasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

kebun, memungut ulat grayak secara langsung, penyemprotan
insektisida berbahan aktif klopirifos (Cahyono, 2010).
5) Rayap
Rayap yang sering menimbulkan masalah pada pembibitan
tanaman anggur. Hama ini menyerang stek yang belum atau baru
tumbuh. Pangkal batang atau akar pada stek dirusak dengan cara
membuat lorong-lorong kecil ditutupi sarang dari tanah. Pengendalian
rayap dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan (sanitasi)
kebun dan tidak menggunakan pupuk kandang yang belum matang
(Rukmana, 1998).

b. Penyakit
Penyakit penting yang sering menyerang tanaman anggur adalah
sebagai berikut :
1) Tepung Palsu (Valse Meeldauw, Downy Mildew)
Penyebab penyakit tepung palsu adalah cendawan Plasmopara
viticola. Penyakit ini menyerang secara berat pada musim hujan.
Gejala serangan penyakit tepung palsu (embun tepung) tampak bercakbercak berwarna kuning kehijau-hijauan pada sisi daun, kemudian
bercak meluas dan bersatu serta berubah warna menjadi cokelat
berlapis tepung. Serangan berat menyebabkan daun kering dan rontok
(Rukmana, 1998).
Pengendalian

dapat

dilakukan

dengan

mengurangi

kelembapan kebun (pemangkasan), memotong dan memusnahkan
bagian tanaman yang sakit berat, melindungi tanaman dengan naungan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

(atap) plastik, dan aplikasi fungisida yang mangkus serta aplikasi
fungisida berbahan aktif propineb (Dewi, 2012).
Selain itu sebaiknya tidak memberikan kompos/bahan
organik terlalu banyak pada media tanam di sekitarnya, daun yang
gugur dan sampah pruning sebaiknya tidak ditimbun di sekitar
tanaman anggur, terutama sampah yang telah terinfeksi downy
mildew. Jamur downy mildew sangat mudah menjadi kebal terhadap
fungisida yang diaplikasikan terus menerus, sebaiknya gunakan
beberapa fungisida secara bergantian (Rukmana, 1998).
2) Cendawan Tepung (Powdery Mildew)
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Uncinula necator
yang menyerang berat pada cuaca kering. Bagian tanaman (daun dan
batang) yang terinfeksi menampakkan gejala bercak-bercak bertepung
putih kelabu. Pengendalian penyakit tepung dapat dilakukan dengan
cara memotong bagian tanaman yang sakit berat untuk dibakar,
menjaga kebersihan kebun dan aplikasi fungisida yang mangkus
seperti pada pengendalian penyakit tepung palsu (Rukmana, 1998).
Untuk menghindari penggunaan obat-obatan berbahan dasar
kimia sebaiknya dilakukan tindakan pencegahan yang bisa dilakukan
dengan penjarangan daun dan cabang secara berkala pada area yang
tumbuh lebat dan terlalu rapat supaya sirkulasi udara membaik dan
penetrasi cahaya matahari meningkat sehingga pertumbuhan dan
penyebaran jamur bisa diredam. Untuk serangan skala kecil sebaiknya
bagian yang terinfeksi segera dipotong dan dibuang jauh-jauh atau
dibakar (Rukmana, 1998).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

3) Karat Daun
Penyakit karat daun disebabkan oleh cendawan Physopella
ampelopsidis. Gejala serangan terdapatnya tepung berwarna jingga
(spora jamur) pada sisi bawah daun.Gejala yang spesifik yakni adanya
bercak-bercak berwarna hijau kekuningan dan seluruh permukaan daun
tertutup lapisan tepung (spora). Serangan berat menyebabkan daun
kering dan rontok. Pengendalian penyakit karat daun dapat dilakukan
dengan cara menurangi kelembaban kebun, memotong bagian yang
terserang lalu dibakar, dan aplikasi fungisida berbahan aktif mankozeb,
oksiklorida, dan benomyl serta penyemburan belerang (Cahyono,
2010).
4) Busuk hitam (Black Rot)
Penyakit busuk hitam disebabkan oleh cendawan Guignardia
bidwellii. Infeksi awal terjadi pada daun muda dan tangkai buah.
Gejala serangan terjadi bercak-bercak cokelat dikelilingi oleh tepi
hitam pada daun, kemudian disekeliling bercak terbentuk daerah yang
berwarna cokelat gelap sampai hitam. Pada sisi bercak terdapat bintikbintik hitam kecil secara teratur dalam satu lingkaran. Tunas hijau
yang terinfeksi mengalami perubahan warna dari hijau menjadi ungu
sampai hitam dan agak melekuk (Rukmana, 1998).
Pengendalian penyakit busuk hitam dapat dilakukan dengan
memangkas bagian yang sakit, mengurangi kelembaban kebun,
pembungkusan buah dan aplikasi fungisida yang berbahan aktif
tembaga (Dewi, 2012).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

B. Jenis Tanah
Tanah sebagai media tumbuh yang ideal secara material tersusun
oleh 4 komponen, yaitu bahan padatan yang terd