PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera) TERHADAP PERBAIKAN SEL OTAK TIKUS PUTIH MODEL DIABETIKUM

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Masa transisi demografi akibat keberhasilan upaya menurunkan
angka kematian dapat menimbulkan transisi epidemiologi, di mana pola
penyakit bergeser dari infeksi akut ke infeksi degeneratif yang menahun.
Salah satu di antaranya yang berkaitan erat dengan penyakit metabolisme dan
cenderung akan mengalami peningkatan sebagai dampak adanya pergeseran
perilaku pola konsumsi gizi makanan adalah diabetes melitus (Suharmiati,
2003). Untuk mengatasi hal tersebut, dalam bidang medis mulai berkembang
cara pengobatan dengan bahan alam yang lebih dikenal dengan fitofarmaka
sebagai alternatif lain dari pengobatan kimiawi (Kumalaningsih, 2007).
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih selalu
digunakan masyarakat di Indonesia terutama di daerah pedesaan yang masih
kaya dengan keanekaragaman tumbuhannya (I Wayan, 2004). Indonesia
memiliki berbagai macam tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai
fitofarmaka, diantaranya adalah anggur. Ada beberapa jenis dari anggur
antara lain anggur hijau, merah, dan hitam. Pada umumnya, buah anggur
tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian antara 5 - 1000 m diatas
permukaan laut. Suhu cuaca antara 25° - 30°C dengan curah hujan yang

diperlukan oleh tanaman ini sekitar 800 mm per tahun (Wiriyanta, 2008).
Anggur merupakan buah yang sudah tidak asing bagi masyarakat,
yang biasanya dikonsumsi sebagai makanan dan minuman. Pemanfaatan buah

1

2

anggur seringkali hanya memanfaatkan daging buah sedangkan bijinya
dibuang (Subehi,2008).
Kandungan utama polifenol dari ekstrak biji anggur adalah
catechins, epicatechin, procyanidin, beberapa dimer, dan trimer. Ekstrak biji
anggur diketahui sebagai antioksidan yang kuat, yang melindungi tubuh dari
penuaan dini dan berbagai penyakit neurodegenerative lainnya. Biji anggur
mengandung phenol seperti proanthocyanidins atau dikenal sebagai
oligomeric proanthocyanidins Complex (OPC). Berbagai penelitian telah
membuktikan kandungan OPC adalah 20 kali lebih besar dari pada vitamin E
dan 50 kali lebih besar daripada vitamin C. Hasil penelitian lainnya
menunjukkan


bahwa

ekstrak

biji

mempunyai

efek

yang

sangat

menguntungkan bagi tubuh, seperti melindungi dari bahaya sinar matahari,
meningkatkan daya penglihatan, meningkatkkan fleksibilitas dari sendi,
arteri, mengingkatakan sirkulasi darah ke otak, dan berguna sebagai
neuroprotectan (Shi, John, et al, 2003).
Diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang
ditandai oleh hiperglikemia karena defisiansi sekresi insulin, aksi insulin atau

keduanya (American Diabetes Association, 1997). Di Indonesia, pada tahun
1995, ada 4,5 juta orang yang mengidap diabetes, nomor tujuh terbanyak di
dunia. Sekarang angka ini meningkat sampai 8,4 juta dan diperkirakan pada
2025 akan menjadi 12,4 juta orang, atau urutan kelima terbanyak di dunia.
Peningkatan insiden Diabetes melitus yang sangat eksponensial ini tentu akan
diikuti oleh meningkatnya kemungkinan terjadinya komplikasi kronik
Diabetes melitus (Sarwono, 2006).

3

Kerusakan saraf adalah komplikasi diabetes yang paling sering
terjadi. Ada penelitian yang menyebutkan bahwa lebih dari 60 persen pasien
diabetes akan mengalami komplikasi ini (Tandra, Hans, 2008). Pada beberapa
dekade terakhir terjadi peningkatan populasi penderita diabetes melitus,
sehingga perkembangan penyakit neurodegenatif di masyarakat semakin
banyak. Penelitian Sun pada tahun 2008 menemukan faktor etiologi
Alzheimer's disease (AD), Parkinson's disease (PD), dan stroke adalah
produksi yang berlebih dari reactive oxygen species (ROS) di otak (Sun,
2008). Untuk memerangi penyakit neurodegeneratif akibat stress oksidatif
yang sangat merugikan ini, para peneliti telah berhasil menemukan

kandungan antioksidan yang sangat bermanfaat seperti pada curcumin dari
turmeric, epigallocatechin dari teh hijau, dan OPC dari ekstrak biji anggur
(Sun, 2008).
Pada penderita diabetes terjadi peningkatan radikal bebas dan
penurunan antioksidan tubuh (Setiawan, 2005). Dalam jangka lama, glukosa
darah yang tinggi akan melemahkan dan merusak dinding pembuluh darah
kapiler yang memberi makan ke saraf sehingga terjadi kerusakan saraf yang
disebut Neuropati Diabetik (Diabetic Neuropathy). Itulah sebabnya penderita
Diabetes melitus beresiko terjadi kerusakan otak akibat terjadi kerusakan
mikrovaskular pada jaringan sarafnya (Ide, 2008).
Komplikasi

kronik

diabetes

melitus,

khususnya


kerusakan

mikrovaskular terjadi dalam kurun waktu 10-15 tahun (American Diabetes
Association, 2009). Untuk itu dilakukan konversi usia manusia ke usia tikus,
dimana 10 tahun kurun waktu pada manusia sama dengan 1 bulan (4 minggu)

4

kurun waktu tikus (Djari, 2008). Diperkirakan dalam kurun waktu 4 minggu
sudah terjadi kerusakan mikrovaskular, yang ditandai dengan gambaran
histologis kerusakan otak tersebut digambarkan adanya pembengkakan sel
(cell swelling) dan pyramidal edema (Raslan A, 2007).
Edema ini terjadi karena adanya kekacauan metabolism sel yang
menyebabkan tidak adekuatnya fungsi pompa sodium potassium pada
membrane neuroglial. Akhinya akan terjadi retensi sodium dan air yang akan
menyebabkan pembengkakan astrosit (Raslan A, 2007). Astrosit berperan
dalam transport material menuju ke neuron dan mempertahankan lingkungan
ionik neuron (Dorland, 2002).
Seiring


dengan

meningkatnya

angka

kejadian

komplikasi

mikrovaskuler di otak pada penderita Diabetes melitus, maka penelitian ini
ingin mengetahui bagaimana pengaruh ekstrak biji anggur dapat memperbaiki
sel otak pada Tikus Strain Wistar Diabetikum.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah ekstrak biji anggur merah dapat memperbaiki sel otak tikus
putih model diabetikum ?
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh
ekstrak biji anggur merah terhadap perbaikan sel otak pada tikus putih model

diabetikum.
1.3.2.

Tujuan Khusus

5

1. Membuktikan adanya penurunan jumlah cell swelling pada otak tikus
diabetikum dengan pemberian ekstrak biji anggur merah.
2. Membuktikan adanya penurunan jumlah pyramidal edema pada otak
tikus diabetikum dengan pemberian ekstrak biji anggur merah.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1.

Manfaat Akademis
1. Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran
tentang penanganan komplikasi kronik Diabetes Melitus
2. Sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan pengaruh ekstrak biji anggur merah terhadap penyakit
degeneratif lainnya.


1.4.2

Manfaat Klinis
Sebagai acuan untuk pencegahan kerusakan otak pada penderita
Diabetes melitus.

1.4.3 Manfaat Masyarakat
Memberi informasi kepada masyarakat tentang efek ekstrak biji
anggur merah (Vitis vinifera) terhadap perbaikan sel otak pada penderita
Diabetes melitus.

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera)
TERHADAP PERBAIKAN SEL OTAK TIKUS PUTIH
MODEL DIABETIKUM

Oleh:
MOHAMMAD SUTAMI

08020086

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2012

LEMBAR PENGESAHAAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 22 Maret 2012

Pembimbing I

dr. Meddy Setiawan, Sp.PD.

Pembimbing II


dr. Rahayu, Sp.S.

Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes.

Karya Tulis Akhir oleh Mohammad Sutami ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal : 22 Maret 2012

Tim Penguji

dr. Meddy Setiawan, Sp.PD

, Ketua

dr. Rahayu, Sp.S


, Anggota

dr. Hawin Nurdiana, M.Kes.

, Anggota

HASIL PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera)
TERHADAP PERBAIKAN SEL OTAK TIKUS PUTIH
MODEL DIABETIKUM

KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
MOHAMMAD SUTAMI
08020086

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2012

i

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan kurnianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir
yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Biji Anggur Merah (Vitis Vinifera) terhadap
Perbaikan Sel Otak Tikus Putih Model Diabetikum”. Shalawat dan salam
senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah
membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang teran benderang
yakni agama Islam.
Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari
bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan
sampai pada penyusunan penelitian ini, sangatlah tidak mudah. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibunda dr. Hj. Wiwiek Djarwiati, M,Ap, Ayahanda Sartawan SH, dan saudarasaudari penulis Mohammad Fitrianto, Aisyah Arfiani, Mohammad Irfan,
Lukman, Sopyan Natanial, yang telah memberikan dorongan motivasi dan
kasih sayang, sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis ini.
2. dr.Irma Suswati, M.Kes selaku dekan Fakultas Kedokteran.
3. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku pembimbing I atas dukungan dan saran
yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
4. dr. Rahayu, Sp.S selaku pembimbing II atas kesabaran dan ketelitian dalam
membimbing dan mengoreksi demi kesempurnaan karya tulis akhir ini.
5. dr. Hawin Nurdiana, M.Kes selaku penguji atas saran, kritik dan
bimbingannya.
6. dr. Thontowi Djauhari NS M.Kes atas semua pengalaman hidup yang telah
dibagikan sehingga dapat membuka wawasan penulis.
7. Mas Aris Sandi beserta staf Laboratorium Kimia, terima kasih banyak atas
segala bantuan dan dukungan yang diberikan.
8. Seluruh staf Tata Usaha dan Staf Lab.Terpadu Fakultas Kedokteran (Bu Rom,
Pak Yono, Mas Didit, Mas Faisal, Mas Nyono, Pak Husnan, Mas Miftah, Pak

ii

Joko, Mbak Emi, Mbak Dilla, Mbak Fat dan Bu Tyas). Terima kasih atas
bantuan yang diberikan kepada penulis..
9. Eka Fafa yang telah memberikan ide kepada penulis untuk penelitian ini.
10. Sahabat penulis Yosi, Anisa, Handy, Rijal, Dian, Rahayu, Faritz, Remo serta
angkatan FK 2008 yang telah banyak memberi doa dan dukungannya.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penyelesaian penelitian ini.
Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik
yang membangun. Semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 22 Maret 2012

Penulis

iii

ABSTRAK
Sutami, Mohammad. 2012. Pengaruh Ekstrak Biji Anggur Merah (Vitis vinifera)
Terhadap Perbaikan Sel Otak Tikus Putih Model Diabetikum. Tugas
Akhir. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembimbing: (1) Meddy Setiawan* (2) Rahayu**
Latar Belakang : Komplikasi diabetes yang paling sering terjadi adalah
kerusakan saraf. Kerusakan saraf terjadi karena proses radikal bebas yang
menyebabkan apoptosis dari neuron. Ekstrak biji anggur merah mengandung
Oligomer Proanthocyanidin Complex (OPC) yang mampu menangkap radikal
bebas sehingga dapat memperbaiki kerusakan otak pada penderita diabetes.
Tujuan : Membuktikan pengaruh ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera)
terhadap perbaikan sel otak tikus putih model diabetikum.
Metode : True experimental, dengan rancangan The Post Test Control Group
Design. Sampel tikus putih strain wistar yang dibagi 4 kelompok. Kelompok I:
kontrol negatif, Kelompok II: kontrol positif dan Alloxan, Kelompok III: Alloxan
dan ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera) 0,093 gr/200 gr BB/hari, Kelompok
IV: diberi Alloxan dan ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera) 0,187 gr/200 gr
BB/hari. Analisis data menggunakan One Way Anova, uji tukey 5%, uji korelasi,
dan uji regresi linier.
Hasil Penelitian dan Diskusi : Dari hasil uji One Way Anova, didapatkan
pengaruh yang bermakna (nilai sig = 0,000 < α(0,05)) antar kelompok perlakuan.
Hasil uji tukey 5% pada swelling cell didapatkan notasi yang berbeda antar
kelompok dan pada pyramidal edema didapatkan notasi berbeda pada kelompok II
dan III. Hasil uji korelasi didapatkan nilai pearson correlation = -0,938 pada
sweelling cell dan pearson correlation = -0,814 pada pyramidal edema. Hasil uji
regresi didapatkan R2 = 0,880 pada sweelling cell dan R2 = 0,663 pada pyramidal
edema. OPC yang terkandung dalam ekstrak biji anggur dapat memperbaiki sel
otak tikus model diabetikum melalui mekanisme scavenging free radicals dan
chealation of transition metal.
Kesimpulan : Pemberian ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera) berpengaruh
terhadap perbaikan sel otak tikus putih model diabetikum
Kata Kunci : Tikus Putih Model Diabetikum, Alloxan, Swelling Cell, Pyramidal
Edema, Ekstrak Biji Anggur Merah (Vitis Vinifera), Oligomer Proanthocyanidin
Complex (OPC).
* : Staff pengajar Ilmu Penyakit Dalam FK UMM
** : Staff pengajar, FK UMM

iv

ABSTRACT
Sutami, Mohammad. 2012. The Effect of Red Grape Seed Extract (Vitis vinifera)
to Repair the Brain Cells of White Rats Model of Diabetic. Final
Assignment. Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of
Malang. Advisors: (1) Meddy Setiawan * (2) Rahayu **
Background : The complication of diabetic usually damage the nerves. The
damage of nerves happened because reactive oxidative process that cause neuron
apoptosis. Red grape seed extract contains Oligomer Proanthocyanidin Complex
(OPC) that are able to repair brain cells in diabetes people.
Objective : To prove the effect of red grape seed extract (Vitis vinifera) to repair
brain cells of white rats model of diabetic.
Method : True experiment with The Post Control Group Design. The strain
wistar samples were divided into 4 groups. Group I: Negative control, group II:
positive control with Alloxan injection, group III : Injected with Alloxan and
0,093 gr/200 gr BB/day red grape seed extract. And group IV: Injected with
Alloxan and 0,187 gr/200 gr BB/day red grape seed extract. Data were analyzed
by One Way Anova, 5% tukey test, correlation test, and linier regression test.
Result and Discussion : One Way Anova test showed significant effect (sig
value=0,000 < α(0,05)) on the experiment groups. From Tukey test 5% result
showed there was significant different notation between swelling cell and
pyramidal edema showed different notification in group II and III. The results of
correlation test showed Pearson correlation value = -0.938 for sweelling cell and
pearson correlation = -0.814 for pyramidal. Regression test showed R2 = 0.880
for sweelling cell and R2= 0.663 for pyramidal edema. Red grape seed extract
contains Oligomer Proanthocyanidin Complex (OPC) that is able to repair white
rat of diabetic models through the mechanism of scavenging free Radicals and
chealation of transition metal.
Conclusion : The delivered of red grape seed extract (Vitis vinifera) take effects
to repair brain cells of white rat diabetic model.
Key words : White Rat Diabetic Model, Alloxan, Swelling Cell, Pyramidal
Edema, Red Grape Seed Extract (Vitis Vinifera), Oligomer Proanthocyanidin
Complex (OPC).
* : staff lecturer division of Internal Medicine, Faculty of Medicine, UMM
** : Staff, Faculty of Medicine, UMM

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
ABSTRAK ..............................................................................................................iv
ABSTRACT ............................................................................................................v
DAFTAR ISI ..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................xi
DAFTAR SINGKATAN .........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................4
1.3. Tujuan ...................................................................................................4
1.3.1. Tujuan Umum ...........................................................................4
1.3.2. Tujuan Khusus...........................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................5
1.4.1. Manfaat Akademis.....................................................................5
1.4.2. Manfaat Klinis ...........................................................................5
1.4.3. Manfaat Masyarakat ..................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................6
2.1 Diabetes Melitus....................................................................................6

vi

2.1.1 Definisi ......................................................................................6
2.1.2 Patogenesis ................................................................................7
2.1.2.1 Diabetes Tipe 1 ..............................................................7
2.1.2.2 Diabetes Tipe 2 ..............................................................9
2.1.3 Klasifikasi Klinis .......................................................................11
2.1.4 Kriteria Diagnosis .....................................................................12
2.1.5 Komplikasi Diabetes Melitus .....................................................13
2.1.5.1 Komplikasi Akut Diabetes Melitus.................................13
2.1.5.2 Komplikasi Kronik Diabetes Melitus .............................14
2.2 Anggur ..................................................................................................15
2.2.1 Taksonomi .................................................................................15
2.2.2 Morfologi Tanaman Anggur ......................................................16
2.2.3 Tempat dan Syarat Tumbuh .......................................................17
2.2.4 Jenis-jenis Anggur di Indonesia .................................................17
2.2.5 Manfaat Buah Anggur................................................................19
2.3 Alloxan ..................................................................................................20
2.3.1 Sekilas tentang Alloxan ..............................................................20
2.3.2 Mekanisme Kerja Alloxan ..........................................................21
2.4 Otak.......................................................................................................22
2.4.1 Histologis Otak ..........................................................................22
2.4.2 Fungsi Fisiologis Otak ...............................................................24
2.4.2.1 Serebrum ........................................................................24
2.4.2.2 Hipokampus ...................................................................26
2.4.3 Gambaran Otak yang Mengalami Kerusakan .............................26

vii

2.5 Hubungan Antara Diabetes Melitus Terhadap Kerusakan Sel Otak ......29
2.6 Mekanisme Ekstrak Biji Anggur Merah Dalam Menurunkan
Kerusakan Sel Otak ..............................................................................33
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ................................................35
3.1 Kerangka Konsep .................................................................................35
3.2 Hipotesis ...............................................................................................36
BAB 4 METODE PENELITIAN .............................................................................37
4.1 Rancangan dan Lokasi Penelitian ..........................................................37
4.2 Populasi dan Sampel ............................................................................37
4.3 Karakteristik Sampel Penelitian.............................................................38
4.4 Variabel Penelitian ................................................................................39
4.5 Definisi Operasional .............................................................................39
4.6 Alat dan Bahan ......................................................................................40
4.7 Alur Penelitian ......................................................................................42
4.8 Prosedur Penelitian ................................................................................43
4.9 Analisis Data ........................................................................................48 .
5 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA .........................................50
5.1 Hasil Penelitian .....................................................................................50
5.1.1 Hasil Pengukuran Glukosa Darah dengan Metode GOD-PAP ...50
5.1.2 Hasil Pengamatan Preparat Histologis Otak Tikus .....................52
5.1.3 Prosentase Cell Swelling (CS) dan Pyramidal edema (PE) .......56
5.2 Analisis Data .........................................................................................58
6 BAB 6 PEMBAHASAN ..........................................................................................60
7 BAB 7 KESIMPULAN ...........................................................................................66

viii

7.1 Kesimpulan .........................................................................................66
7.2 Saran ...................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................67
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................72

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Diabetes Melitus ................................................................ 11
Tabel 2.2 Kriteria diagnosis DM ............................................................................ 12
Tabel 2.3 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring
dan diagnosis DM (mg/dL) .................................................................... 13
Tabel .2.4 Ciri-ciri Vitis Vinifera dan Vitis Labrusca ............................................ 18
Tabel. 2.5 Kandungan gizi buah anggur dalam setiap 100 gram buah segar .............. 19
Tabel. 2.6 Perbedaan apoptosis dan nekrosis ............................................... ..……29
Tabel 4.1 Konversi dosis antar spesies ................................................................... 44
Tabel 5.1 Rerata Kadar Glukosa Darah Puasa Tikus Putih..................................... 51
Tabel 5.2 Rerata Kadar Glukosa Darah 2 jam PP Tikus Putih................................ 51
Tabel 5.3 Prosentase (%) Cell swelling (CS) dan pyramidal edema (PE) ............... 56

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Perkembangan Diabetes tipe 1 ................................................7
Gambar 2.2 Buah Anggur Merah .........................................................................15
Gambar 2.3 Korteks Serebri: Irisan Tegak Lurus terhadap Permukaan Korteks ..23
Gambar 2.4 Daerah Sentral Korteks Serebri. .......................................................24
Gambar 2.5 Struktur Otak Manusia .....................................................................25
Gambar 2.6 Perbedaan Apoptosis dan Nekrosis Sel .............................................28
Gambar 2.7 Hubungan Diabetes Melitus tipe 2 dengan terjadinya dimensia
vaskuler...........................................................................................30
Gambar 2.8 Gambaran Korteks Serebri yang Mengalami Nekrosis ditandai
Dengan Adanya cell swelling dengan inti sel yang terdesak ke
tepi ..................................................................................................32
Gambar 5.1 Rerata Kadar Glukosa Darah Puasa Tikus Putih ...............................51
Gambar 5.2 Rerata Kadar Glukosa Darah 2 jam PP Tikus Putih .........................51
Gambar 5.3Tampak Sel Astrosit normal (A) dan sel Pyramidal normal (B)
pada kelompok I sebagai kontrol negatif. (Perbesaran 400x). .........52
Gambar 5.4 Tampak pyramidal Edema (A dan B) dan Cell swelling (C) pada
kelompok II sebagai kontrol positif . (Perbesaran 400x) ................53
Gambar 5.5 Tampak pyramidal normal (A dan B) pada kelompok III ...............54
Gambar 5.6 Tampak pyramidal normal (A dan B) pada kelompok IV ................54
Gambar 5.7Prosentase Cell Swelling (CS) dan pyramidal edema (PE) ................57

xi

DAFTAR SINGKATAN
ACH

: Acetylcholine

AD

: Alzheimer's disease

ADA

: American Diabetes Association

ANOVA

: Analysis of Variance

APP

: Amyloid Precursor Protein

CNS

: Central Nervous System

CS

: Cell Swelling

DKA

: Diabetic ketoasidosis

DM

: Diabetes Mellitus

DNA

: Deoxyribose Nuclead Acid

FE

: Ferro

GLUT

: Glucose Transporter

GOD

: Glukosa Oksidase

GSH

: Glutathione

HHNK

: Hiperosmolar non ketotik

HNF

: Hepatic Nuclear Factor

IGT

: Impaired Glucose Tolerance

xii

MODY

: Maturity Onset Diabetes of the Young

NaCL

: Natrium Chlorida

NRF-2

: NF-E2-related factor 2

OPC

: Oligomer Proanthocyanidin Complex

PD

: Parkinson's disease

PE

: Pyramidal edema

POD

: Peroksidase

RNS

: Reactive nitrogen species

ROS

: Reactive Oxygen Species

TCA

: Tricarboxylic acid cycle

TNF

: Tumor Necroting Factor

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Pengamatan glukosa darah dengan metode GOD PAP setelah
pemberian alloxan ...........................................................................72
Lampiran 2 Hasil Pengamatan Glukosa (Gula darah) dengan Metode
GOD PAP setelah Pemberian Ekstrak Biji Anggur Merah ..............73
Lampiran 3 Hasil Penghitungan Sel Preparat otak ..............................................74
Lampiran 4 Analisa data Swelling Cell Organ Otak .............................................78
Lampiran 5 Analisa data Pyramidal Edema Organ Otak .....................................82
Lampiran 6 Kartu Konsultasi Tugas Akhir ..........................................................87
Lampiran 7 Surat Keterangan Identifikasi Tanaman ............................................88
Lampiran 8 Surat Keterangan Pengamatan Swelling Cell dan Pyramidal Edema.89
Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian ..............................................................90

xiv

Dokumen yang terkait

EFEK ANALGETIK EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH ( Vitis Vinifera L) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus Novergicus) STRAIN WISTAR

3 35 27

PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera) TERHADAP PERBAIKAN PERLEMAKAN HATI NON ALKOHOLIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar)

0 10 25

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis Vinifera) TERHADAP KERUSAKAN SEL OTAK ATEROSKLEROSIS PADA TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus Norvegicus Strain Wistar)

0 5 24

PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH ( Vitis vinifera ) TERHADAP KETEBALAN PLAK ATEROSKLEROTIK AORTA PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR DIABETIKUM

0 6 23

PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera) TERHADAP PENURUNAN KETEBALAN DINDING ARCUS AORTA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) ATEROSKLEROTIK

0 39 18

PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera) TERHADAP PERBAIKAN HISTOLOGIS SEL BETA PANKREAS TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) STRAIN WISTAR MODEL DIABETIKUM

0 6 26

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR METHEMOGLOBIN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI ALKOHOL

0 8 27

PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR YANG DIINDUKSI Alloxan

0 5 27

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (vitis vinifera) TERHADAP PENURUNAN JUMLAH SEL MESANGEAL PADA TIKUS PUTIH (rattus novergicus strain wistar) MODEL DIABETIK

0 4 5

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus novergicus strain wistar) YANG DIINDUKSI ALKOHOL

0 3 26