Pengaruh Penambahan Serat Bambu dan Penggantian 10 Agregat Halus dengan Abu Sekam Padi dan Abu Cangkang Lokan Terhadap Kuat Tarik Beton
Jurnal Inersia Vol.5 No.2 Oktober 2013 Beton Bertulang Persegi Berlubang
ISSN: 2086-9045
I n e r s i a Jurnal Teknik Sipil
Artikel Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan PDAM dengan Menggunakan Uji Statistik (Studi Kasus : Pelanggan PDAM – Kota Bengkulu) Gusta Gunawan, Wawan Kurniawan, Khairul Amri
Pengaruh Batu Cadas (Batu Trass) sebagai Bahan Pembentuk Beton terhadap Kuat Tekan Beton Herdiansyah, Mekar Ria Pangaribuan
Analisa Simpang TigaTak Bersinyal Menggunakan Manajemen Lalu-lintas (Studi Kasus Simpang Tiga Bajak- Kota Bengkulu) Chesi Anggraini, Hardiansyah, Makmun R. Razali
Pengaruh Penambahan Serat Bambu dan Penggantian 10% Agregat Halus dengan Abu Sekam Padi dan Abu Cangkang Lokan Terhadap Kuat Tarik Beton Ade Sri Wahyuni, Akayzeh Dlucef, Fepy Supriani
Pengaruh Umur Beton terhadap Kuat Tekan Beton Akibat Penambahan Abu Cangkang Lokan Fepy Supriani
Hubungan Berat Isi dan Kuat Tarik Beton Serat Bambu dengan Abu Cangkang Lokan dan Abu Sekam Padi Elhusna, Agustin Gunawan, Reizki Darmawan
Analisis Pengaruh Pergeseran Lubang Penampang Kolom Beton Bertulang Persegi Berlubang Rendi Nopradego, Mukhlis Islam
Pemetaan Potensi Likuifaksi Wilayah Pesisir Berdasarkan Data Cone Penetration Test di Kelurahan Lempuing, Kota Bengkulu Rena Misliniyati, Mawardi, Besperi, Makmun R. Razali, Redho Muktadir
Fakultas Teknik Universitas Bengkulu
VOLUME 5, NO. 2, OKTOBER 2013
NOMOR ISSN : 2086-9045
JURNAL TEKNIK SIPIL
INERSIA
Penanggung Jawab :
Ketua Program Studi Teknik Sipil UNIB
Pemimpin Redaksi :
Elhusna, S.T., M.T
Sekretaris :
Agustin Gunawan, S.T., M.Eng
Dewan Penyunting Pelaksana:
Mukhlis Islam, S.T., M.T
Makmun R. Razali, S.T., M.T
Yovika Sari, A.Md
Mitra Bestari (Reviewer) Untuk Volume Ini :
Prof. Ir. H. Sarwidi, M.Sc., Ph.D
Dr. Ir. Abdullah, M.Sc
Ir. Syafrin Tiaif, MSc., Ph.D
Alamat Sekretariat Redaksi :
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Bengkulu
Jln. W.R. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu
Tlp.+62736-344087, 21170, Ext. 337, Fax +62736-349134
Email: inersia_unib@yahoo.com
Penerbit :
Fakultas Teknik UNIB
VOLUME 5 NO. 2 OKTOBER 2013
NOMOR ISSN : 2086-9045
JURNAL TEKNIK SIPIL
INERSIA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS BENGKULU DAFTAR ISI : Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan PDAM dengan
Menggunakan Uji Statistik (Studi Kasus : Pelanggan PDAM -Kota Bengkulu) 1 – 9
(Gusta Gunawan, Wawan Kurniawan, Khairul Amri)Pengaruh Batu Cadas (Batu Trass) Sebagai Bahan Pembentuk Beton Terhadap Kuat Tekan 11 – 19
Beton((Herdiansyah, Mekar Ria Pangaribuan)
Analisa Simpang Tiga Tak Bersinyal Menggunakan Manajemen Lalu-Lintas (Studi Kasus 21 – 32
Simpang Tiga Bajak-Kota Bengkulu) (Chesi Anggraini, Hardiansyah, Makmun R. Razali)Pengaruh Penambahan Serat Bambu dan Penggantian 10% Agregat Halus dengan Abu 33 – 39
Sekam Padi dan Abu Cangkang Lokan terhadap Kuat Tarik Beton (Ade Sri Wahyuni, Akayzeh Dlucef, Fepy Supriani)Pengaruh Umur Beton Terhadap Kuat Tekan Beton Akibat Penambahan Abu Cangkang 41 – 49
Lokan (Fepy Supriani)Hubungan Berat Isi dan Kuat Tarik Beton Serat Bambu dengan Abu Cangkang Lokan dan 51 – 56
Abu Sekam Padi (Elhusna, Agustin Gunawan, Reizki Darmawan)Analisis Pengaruh Pergeseran Lubang Penampang Kolom Beton Bertulang Persegi berlubang 57 – 68
(Rendi Nopradego, Mukhlis Islam)Pemetaan Potensi Likuifaksi Wilayah Pesisir Berdasarkan Data Cone Penetration Test di 69 - 75
Kelurahan Lempuing, Kota Bengkulu (Rena Misliniyati, Mawardi, Besperi, Makmun R. Razali, Redho Muktadir)
PEMETAAN POTENSI LIKUIFAKSI WILAYAH PESISIR
BERDASARKAN DATA CONE PENETRATION TEST
DI KELURAHAN LEMPUING, KOTA BENGKULU
1) 2) 3) 4) 5)
Rena Misliniyati , Mawardi , Besperi , Makmun R. Razali , Redho Muktadir
1),2),3),4)
DosenProgram Studi Teknik Sipil, FT UNIB, Jl.WR. Supratman, Kandang Limun Bengkulu 38371 A, e-mail: cik_neyna@yahoo.com
5) Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, FT UNIB, Bengkulu.
Abstrak
Kota Bengkulu merupakan salah satu kota di pantai barat Pulau Sumatera yang sangat rentan terhadap gempa karena berada pada jalur seismik aktif. Kerentanan ini memungkinkan turut terjadinya fenomena likuifaksi ketika gempa terjadi. Salah satu wilayah di Kota Bengkulu yang dilalui jalur ini adalah Kelurahan Lempuing. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi likuifaksi di Kelurahan Lempuing berdasarkan data Cone Penetration Test (CPT) dengan menggunakan metode deterministik yang dipublikasikan oleh Idriss dan Boulanger tahun 2008. Data hasil penyelidikan geoteknik yang menggambarkan parameter tahanan tanah, dikumpulkan dari 6 titik uji CPT yang tersebar di Kelurahan Lempuing. Data kecepatan gelombang geser diperoleh dari hasil korelasi Vs terhadap data CPT. Parameter beban gempa yang digunakan diperoleh dari Peta Hazard Gempa Indonesia tahun 2010 dan riwayat kegempaan Kota Bengkulu. Besarnya potensi likuifaksi yang terjadi dinyatakan dengan nilai faktor keamanan (FS). Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kedalaman 0 sampai 2meter, sebagian besar wilayah Lempuing termasuk ke dalam wilayah dengan potensi likuifaksi tinggi, ditunjukkan dengan nilai FS kurang dari 1. Selanjutnya, hasil analisis ditampilkan dalam bentuk Peta Potensi Likuifaksi. Peta ini menunjukkan bahwa seluruh wilayah Kelurahan Lempuing berada dalam kondisi tidak aman terhadap bahaya likuifaksi saat terjadi bencana gempa dengan magnitudo >7,9 dan percepatan gempa di batuan dasar sebesar 0,4g.
Kata kunci: likuifaksi, metode deterministik, Cone Penetration Test.
Abstract
Bengkulu city is one of the cities on the west coast of Sumatra island particularly vulnerable to
earthquakes because it is located in an active seismic lines . This vulnerability allows the
phenomenon of liquefaction when an earthquake occurs . One of the areas in Bengkulu city
which through the lines is Lempuing Village . This study aims to analyze the liquefaction
potential based on the data of Cone Penetration Test (CPT) using deterministic methods
published by Idriss and Boulanger in 2008 . The data describes soil parameters, collected from
the 6 point spread CPT test in Lempuing. Shear wave velocity data obtained from the
correlation vs. the CPT data . Seismic load parameters used were obtained from the Indonesian
Earthquake Hazard Map of 2010 and the seismic history of the city of Bengkulu . The
magnitude of potential liquefaction happens to the value of Safety Factor (SF). The analysis at a
depth of 0-2meter showed that most of the area in Lempuing with high potential of liquefaction,
indicated by the value of SF is less than 1 .Furthermore , the results of the analysis are
displayed in the form of Liquefaction Potential Map . This map shows that the entire area of
Lempuing be in an unsafe condition to the danger of liquefaction during an earthquake with a
magnitude > 7.9 earthquake and bedrock acceleration of 0.4 g .Keywords : liquefaction , deterministic methods , Cone Penetration Test.
PENDAHULUAN
Salah satu fenomena yang dapat menyertai kejadian gempa adalah likuifaksi. Likuifaksi adalah suatu peristiwa dimana tanah berubah dari fase padat menjadi fase cair akibat meningkatnya tekanan air pori dalam rongga tanah (Idriss dan Boulanger, 2004). Kejadian ini terutama berkaitan dengan kondisi tanah pasiran jenuh yang memiliki kepadatan lepas atau sedang. Dampak dari peningkatan tekanan air pori tanah adalah tanah kehilangan kuat gesernya secara drastis akibat dari turunnya tegangan efektif tanah seiring dengan meningkatnya tegangan air pori (Idriss dan Boulanger, 2008). Hilangnya kuat geser tanah akan menyebabkan kerusakan dahsyat pada struktur atau infrastruktur yang berada di atasnya. Kerusakan yang paling menonjol biasanya terletak di daerah pantai atau pelabuhan.
Peristiwa likuifaksi dapat menimbulkan amblesan, keruntuhan, retakan tanah, kelongsoran dan lain-lain. Beberapa contoh dari peristiwa likuifaksi yang pernah terjadi di Indonesia adalah kerusakan-kerusakan yang dihasilkan ketika gempa bumi di Bengkulu tahun 2000 dan 2007, gempa bumi Aceh tahun 2004, gempa bumi Nias tahun 2005, dan gempa bumi Yogyakarta tahun 2006 (Soebowo dkk., 2009). Dari penelitian likuifaksi yang pernah dilakukan, diketahui bahwa peristiwa likuifaksi pada umumnya hanya terjadi pada daerah yang terbentuk oleh lapisan sedimen granular yang jenuh air dengan kepadatan yang rendah. Kota Bengkulu merupakan salah satu kota di pantai barat Pulau Sumatera yang sangat rentan terhadap gempa karena berada pada jalur seismik aktif. Kerentanan ini memungkinkan turut terjadinya fenomena likuifaksi ketika peristiwa gempa terjadi.
Dengan demikian peneliti merasa perlu mengevaluasi potensi likuifaksi di Kota Bengkulu, dengan mengambil Kelurahan Lempuing sebagai lokasi penelitian. Evaluasi potensi likuifaksi sangat perlu dilakukan di daerah ini karena dilihat dari letak geografisnya, Kelurahan Lempuing berada pada wilayah pesisir Kota Bengkulu dengan kondisi tanah dominan berpasir. Dengan konsistensi tanah yang demikian, berkemungkinan untuk terjadi likuifaksi. Selain itu, lokasi ini merupakan daerah hunian padat penduduk dan sentra pariwisata, sehingga perlu dilakukan evaluasi kebencanaan demi meningkatkan perilaku kewaspadaan masyarakat terhadap bencana.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi likuifaksi Kelurahan Lempuing dengan menggunakan data insitu Cone
Penetration Test (CPT). Selanjutnya, hasil
analisis akan ditampilkan dalam bentuk Peta Potensi Likuifaksi Kelurahan Lempuing. Peta ini akan menunjukkan bagaimana sebaran dari tingkat keamanan terhadap bahaya likuifaksi di Kelurahan Lempuing. Selain itu penelitian ini dapat menjadi langkah awal untuk penelitian potensi likuifaksi Kota Bengkulu, sebagai bagian dari proses mitigasi bencana kegempaan di Kota Bengkulu.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Lempuing, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu. Pada lokasi ini dilakukan uji resistensi tanah dengan menggunakan alat CPT (sondir) sebanyak 6 titik. Untuk mengetahui potensi likuifaksi di kelurahan Lempuing, dilakukan analisis denganmetodedeterministik b data CPTyang dipublikasikan ole Boulanger tahun 2008. M menggunakan perbandinganda
Resistence Ratio
5,133 β(z)=0,106+0,118sin
Stress
an sebagai (1) dimana:
= vertikaltotallapisantanahs asi
′ = tekananvertikal efektif tanah saat konsolidasi = percepatan gempam lapisan tanah
= koefisien reduksi tekanan g = percepatan gravitasi bum Analisis untuk mendapatkan p sebagaifungsidarikedalaman(z)da dogempa(M) dilakukan dengan sebagai berikut:
=M exp(α(z)+β(z)) α(z)=-1,012–1,126sin
,
,
(CSR) Setiap
5,142 dimana: z= kedalaman dalammeter M = momenmagnitudo α dan β = nilai sinusdalamradian Penentuan nilai percepatan maksimum di permukaan tan dilakukan dengan mengguna percepatan gempa maksimum dasar berdasarkan peta haza Indonesia tahun 2010 dan n amplifikasi dari ASCE (07-201 yang ditunjukkan pada Tabel 1 d Penentuan klasifikasi site lokasi dilakukan berdasarkan data gelombang geser (Vs) yang dip hasil korelasi Vs terhadap d Berdasarkan peta hazard gempa tahun 2010, nilai percepatan batuan dasar untuk Kota Bengk 0,4g (Kementerian Pekerjaan Um Selanjutnya distribusi Magnitu yang digunakan dalam analisis, berdasarkan data riwayat kejad Kota Bengkulu tahun 2007 Magnitude 7,9. tekanan hsaatkonsolid f darilapisan amaksimumdi an geser mi parameter anmagnitu n persamaan
(2) 133# (3)
142# (4) tan gempa tanah (a
max
) nakan data m di batuan
azard gempa
nilai faktor 2010) seperti dan Tabel 2. asi penelitian a kecepatan iperoleh dari data CPT. pa Indonesia n gempa di gkulu adalah mum, 2010).
itude gempa
am Yulman siklik yang oleh ngaruhipote linilahyang
Gambar 1. ttanah ertson dan
menggambarkan tanahterhadapCyclic StressRatio menggambarkanbebangempayan
dengan CPTyang dinormalisasi(Rober Wride, 1998)
Penentuan Jenis Tanah Di setia
Untuk penentuan jenis tanah da CPT digunakan grafik korel
Friction Ratio (F) dengan tah
CPT (q
c
) dari Robertson dan (1983) yang dapat dilihat pada Ga
Gambar 1. Grafik korelasi sifatta
Nilai Cyclic Stress Ratio (CSR Lapisan Tanah.
dari hasil tes relasi antara ahanan ujung n Campanella
Seed danIdriss (1971) dalam (2010) menetapkan tekanan sik diinduksi gempadimanatekananinimempen nsilikuifaksiadalahsebesar 65%daripuncaktekanansiklik.Halin disebutdenganCyclic
Ratio (CSR)yang dirumuskan
berikut:
CSR =0,65
berdasarkan oleh Idriss dan Metode ini ari Cyclic
tio (CRR)yang
resistensi
tio (CSR) yang ng terjadi. tiap Lapisan.
is, ditentukan jadian gempa 007 dengan
(secarakonvensional diambilM=7.5). Nilai MSF pada nilai M yang berbeda dapat dihitung dengan
Tabel 1. Klasifikasi Site Didasarkan Atas menggunakanpendekatanyangdipakaiolehId
Korelasi Penyelidikan Tanah riss(1999) dalam Yulman Lapangan dan Laboratorium
(2010)sepertiberikut:
%1
MSF=6,9exp #-0,058<1,8 (7)
' Overburdencorrectionfactor (
2 ) diperkenalkanolehSeed(1983)untuk menentukanCSRdan/atauCRRterhadapnilai
effective overburdenstress yangbiasa,karena
CRRpada pasirbergantungpadaeffective
Sumber: Peta Hazard Gempa Indonesia 2010 σ overburden stress . Kebanyakan nilai K
(Kementerian Pekerjaan Umum, 2010)
didapat dari hasil tes laboratorium. Tetapi
Tabel 2. Faktor Amplifikasi
hubungan K σ yang direkomendasikan oleh para ahli yaitu : σ σ
K =1-C ln
#<1,1 (8) σ $ dimana koefisien C didapat dari korelasi dengan overburden penetration resistence yang diusulkan oleh Idriss dan Boulanger (2004) sebagai berikut :
Sumber: Peta Hazard Gempa Indonesia 2010 C σ = <0,3 (9)
- ,./0
,(% , (* )
- 3
(Kementerian Pekerjaan Umum, 2010) σ
Koefisien C dibatasi maksimum dengan
Perhitungan Nilai Cyclic Resistence Ratio nilai 0,3 dengan membatasi nilai q < 211.
C1 (CRR) Setiap Lapisan Tanah. Sepertiyang
diketahuikekuatandankekakuanpadatanahbe Tahanan penetrasi CPT pada pasir rdasarkan tes lapangan salah satunya bisa meningkat seiring dengan kenaikan didapatdarinilai CPT. Kekuatan inilahyang
confining stress , dimana nilai q dari c
akanmenghasilkannilaiCyclic Resistence kedalaman dan lokasi yang berada tidak
Ratio (CRR). Korelasi antara nilai
bisa secara langsung dibandingkan satu CRRdenganCPTyang sama lainnya. Faktor koreksi dari nilai CPT diusulkanolehBoulanger(2004) berdasarkan adalah C , dimana:
N
hasilstudinya adalah sebagaiberikut:
q =C .q (5) C1 N C
- 3 : +3 :
=exp 455 9 # −
16 ,7;
6 7'& ;
Adapun nilai C didapat dengan rumus
N '
- 3 : +3 :
(10) yang diusulkan oleh Idriss dan Boulanger # # − 3 =
& '
(2003b) dalam Yulman (2010), yaitu:
- ,./0
Pada istilah , cs mengindikasikan
, %&, '( (* )
- C = <1,7 (6)
>
? @ $
N
# nilai clean sands. Korelasi ini bisa diaplikasikan pada M=7,5 dan effetive
Magnitude scalingfactor (MSF) overburden stress
′ = 1atm. Korelasi di digunakanuntukmenentukan CSR dan/atau atas untuk CRR dengan M dan
′ yang CRRyangmenggunakan nilai Myangbiasa
K σ . Dimana
6 B
>
an persamaan .MSF.K σ (11)
? @
dapat rikut : (12)
(, E?F&,&
− (13) apat dari nilai
Pemetaan Potensi likuifaksi
Hasil perhitungan nilai faktor (FS) yang didapat akan ditampi bentuk peta potensi likuifaksi. Re FS yang digunakan dibagi dala yang akan di tandai dengan w petayaitu warna hijau untu likuifaksi rendah, warna kun potensi likuifaksi sedang, dan w untuk potensi likuifaksi tinggi.
# # Nilai FC (Finest Content) didapa Ic, dimana: Ic={(3,47-logQ)
E? 7, E?F&,&
#.expC1,63
;
= 5,4
?
?
?
(MSF) dan
= >
? @
dihitung dengan persamaan berik >
?
>
.M Untuk mendapatkan nilai
16 ,7; A
= 455
1,
korelasinya dapat dilihat dengan berikut : 455
Magnitude Scaling Factor (M overburden correction factor , K
lain digunakan faktor kore
Rentang nilai alam 3 zona warna pada tuk potensi uning untuk warna merah olume tanah dari hasil sebesar 20,08 diasumsikan ukaan tanah iambil untuk g kritis ketika menunjukkan elitian potensi ing. enelitian.
- >
- 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
- (logF+1,22)
Perhitungan Faktor Keamana Of Safety) Dari Tes CPT.
3,25
anan (Factor
an (factor of likuifaksi ri nilai CRR an Persamaan
(17) apat diartikan maka lokasi kuifaksi yang berarti lokasi kuifaksi yang dari 1,2 maka ensi likuifaksi yang tinggi. Rentang nilai faktor ini merujuk pada penelitian yang oleh Soebowo dkk. (2009).
2
2
3
Pada penelitian ini, berat vol kondisi jenuh air didapat pengujian laboratorium yaitu seb kN/m
. Elevasi muka air tanah d berada tepat pada permuka (GWL=0,00m). Asumsi ini diam menggambarkan kondisi paling k terjadi likuifaksi. Gambar 2 me sebaran enam titik lokasi penelit likuifaksi di Kelurahan Lempuing
- % $
Gambar 2. Peta Lokasi Pene Hasil pengujian lapangan be CPT
Uji lapangan CPT dilakukan p yang tersebar di Kelurahan tor keamanan ang dilakukan or keamanan pilkan dalam
berdasarkan
pada 6 titik n Lempuing.
Ic
(15) (16)
(14) dan F dapat rikut :
0,5
safety ) terhadap bahaya
merupakan perbandingan dari dengan CSR yang menggunakan
17. FS=
?HH I;J′
?KH I;J′
Selanjutnya nilai FS yang didap jika FS lebih besar dari 1,2 m tersebut memiliki potensi likui rendah, FS sama dengan 1,2 be tersebut memiliki potensi likui sedang, dan jika FS kurang dar lokasi tersebut memiliki potens orelasi dari
. 100% Selanjutnya jika: Ic < 1,26, maka nilai FC =0% 1,26< Ic < 35, maka FC = 1,75 Ic Ic> 35, maka FC=100
G :
# F=
$
#
Q=
} Untuk mendapatkan nilai Q da dihitung dengan persamaan berik
}
- %
- – 3,7
Perhitungan faktor Keamanan
Berikut hasil uji CPT lokasi pen enelitian yang berada dalam kondisi tidak ama man terhadap dapat dilihat pada Gambar 3 dan an Gambar 4. bahaya likuifaksi.
Tabel 3. NilaiFaktor Keamanan an terhadap
Bahaya Likuifaksi pad pada 6 Titik Lokasi di Kelurahan Lem Lempuing
Gambar 3. Peta Nilai Tahanan U n Ujung (qc) Peta Potensi Likuifaksi Kelurahan
2
dalam kg/cm pada K a Kedalaman Lempuing. 0-1 meter
Hasil analisis potensi likuif uifaksi juga ditampilkan dalam bentuk pe peta potensi likuifaksi yang menggambarka rkan sebaran nilai faktor keamanan terhada adap bahaya likuifaksi di Kelurahan Lempuin uing. Gambar 5 dan Gambar 6 menunjukkan b bahwa pada kedalaman 0 sampai 2 meter, seb ebagian besar wilayah Lempuing berpotensi ti tinggi untuk terjadi likuifaksi saat gempa data atang. Hal ini ditandai dengan dominasi warna na merah dan kuning pada peta, serta tidak k ada warna
Gambar 4. Peta Nilai Tahan anan Ujung
hijau yang tampak. Selain itu, n , nilai faktor
2
(qc) dalam kg/cm cm pada keamanan terkecil terlihat be berada pada Kedalaman 1-2 m 2 meter. pesisir pantai dimana daerah in ini dijadikan sebagai kawasan wisata. Ni Nilai faktor
Hasil Analisis Potensi Likuifaks aksi.
keamanan terhadap likuifaksi si cenderung Analisis potensi likuifaksi deng engan metode meningkat menuju ke daerah p pemukiman deterministik di kelurahan n Lempuing warga, namun tetap berada dalam am zona tidak menghasilkan nilai faktor keaman anan di enam aman terhadap bahaya likuifaksi. titik lokasi penelitian yang dapat at dilihat pada Tabel 3. Nilai ini didapat t dari hasil perbandingan antara nilai CRR d dengan CSR yang telah dihitung sebelumnya.
a. Nilai faktor keamanan yang ditampilkan pada Tabel 3 menunjukkan b bahwa pada kedalaman 0 sampai 2 meter di di semua titik lokasi pengujian berada pada re rentang nilai kurang dari 1. Hal ini bera erarti hingga kedalaman 2 meter, Kelurahan an Lempuing daerah dengan tingkat potens ensi likuifaksi tinggi, ditunjukkan dengan n nilai faktor keamanan kurang dari 1.
3. Pada peta bahaya likuifaksi ksi Kelurahan Lempuing dengan data uji ji CPT di 6 titik terlihat bahwa seluru uruh wilayah Kelurahan Lempuing bera erada dalam kondisi tidak aman terhad adap bahaya likuifaksi saat terjadi benc ncana gempa dengan magnitudo >7,9 dan an percepatan gempa di batuan dasar sebesa esar 0,4g.
DAFTAR PUSTAKA
Idriss I.M., dan Boulanger R. R.W., 2004,
Gambar 5. Faktor Keamanan nan terhadap
Bahaya Likuifaks aksi pada “Semi-Empirical Proced edures For Kedalaman 0-1 m 1 meter di
Evaluating Liquefaction on Potential Kelurahan Lempu puing. During Earthquakes” , Dep epartment Of
Civil and Environmental E l Engineering University Of California. Idriss I.M., dan Boulanger R.W., ., 2008, “Soil
Liquifaction During Ea Earthquake”,
Earthquake Engineering ng Reseach Institute (EERI) Public lication No. MNO-12. California. Kementerian Pekerjaan Umum, 2 , 2010, “Peta Hazard Gempa Indonesia 2 a 2010”.
Robertson, P.K., dan Wride, C , C.E., 1998,
”Evaluating Cyclic Liquefaction L Potential Using The Cone P e Penetration Gambar 6. Faktor Keamana anan terhadap
Bahaya Likuifaks aksi pada Test”, Canadian Geotechn hnical. J. 35: Kedalaman 1-2 m 2 meter di 442-459. Kelurahan Lempu puing.
Soebowo, E., Tohari, A. and d Sarah, D., 2009, “Potensi Likuifak ifaksi Akibat
KESIMPULAN Gempa Bumi Berdasarkan an Data CPT
Kesimpulan yang didapat dari h i hasil analisis
Dan N-SPT Di Daerah rah Patalan
potensi likuifaksi di Kelurahan an Lempuing,
Bantul, Yogyakarta” , Ju Jurnal Riset
Kota Bengkulu dengan metode d deterministik Geologi dan Pertambanga gan Jilid 19 adalah sebagai berikut : No.2,85-97.
1. Jenis tanah di kelurahan an Lempuing Yulman, M.A., 2010, “Stud tudi potensi merupakan tanah berpasir d r dengan nilai
likuifaksi dengan metedologi
2
- – konsistensi berkisar antara 10 kg/cm
deterministik kasus kota ota padang”,
2
120 kg/cm (termasuk dala alam kategori Tugas Akhir,Fakultas Te Teknik Sipil pasir lepas). dan Likungan, Program St Studi Teknik
2. Potensi bahaya likuifaksi di di Kelurahan Sipil, Institut Teknologi gi Bandung:
Lempuing termasuk dalam lam kategori Bandung.